Jakarta, DMC - Menteri Pertahanan mengatakan, dalam rangka mendorong kemandirian industri pertahanan dalam negeri, selain memberdayakan dan mengembangkan industri pertahanan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) untuk pemenuhan kebutuhan TNI, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan juga berkomitmen mengembangkan industri pertahanan non Alutsista.
“Komitemen kita ada untuk kembangkan industri pertahanan non Alutsista”, ungkap Menhan Purnomo Yusgiantoro saat menerima Asosiasi Industri Pertahanan Non Alutsista (IPNAS), Rabu (5/5) di kantor Kemhan, Jakarta. Hadir dalam acara tersebut, Wamenhan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Angkatan.
Lebih lanjut Menhan mengatakan, selain komitmen dari Kemhan, Mabes TNI juga pastinya akan berkomitmen untuk menggunakan produk – produk IPNAS. Saat ini dalam pengadaan Alutsista, TNI sudah memprioritaskan menggunakan produk industri pertahanan dalam negeri. Sedangkan untuk pengadaan non Alutsista, pastinya juga tidak diragukan lagi bahwa TNI akan membuka domestic market untuk mendukung perkembangan IPNAS.
Menhan menegaskan bahwa semua pihak juga harus ikut berkomitmen untuk mengembangkan IPNAS sebagai bagian dalam rangka mendorong pemberdayaan industri pertahanan dalam negeri. “IPNAS adalah bagian dari industri pertahanan, dan ini semua sejalan dengan program pemerintah dimana pemerintah ingin menggalakan industri pertahanan”, tambah Menhan.
Selain itu, menurut Menhan dengan memberdayakan dan mengembangkan IPNAS berarti juga ikut membesarkan industri dalam negeri yang tentunya akan memberikan kegiatan ekonomi, membuka lapangan kerja dan pada akhirnya akan mengurangi angka kemiskinan.
Senada dengan Menhan, Ketua Asosiasi IPNAS Mburak Ginting mengatakan, bahwa keberadaan industri pertahanan non Alutsista dari swasta ini sebenarnya juga telah menunjang program pemerintah dalam rangka menumbuhkan kegiatan ekonoomi, membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran sekaligus pengentasan kemiskinan.
Ketua Asosiasi IPNAS menjelaskan, sejak dibentuk pada tahun 2007 sampai dengan sekarang, dalam kurun waktu tiga tahun kegiatan IPNAS sudah sangat memadai, baik pada tingkat nasional maupun internasional diantaranya yaitu memberikan dukungan logistik kepada pasukan perdamaian PBB dan lain sebagainya.
Untuk itu, lebih lanjut Ketua Asosiasi IPNAS menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kemhan dan Mebes TNI yang telah memberikan dorongan sehingga IPNAS dapat berkembang dan menghasilkan produk – produk sesuai standar operasional.
Ketua Asosiasi IPNAS berharap, komunikasi antara Asosiasi IPNAS, Kemhan dan Mabes TNI diharapkan terus terjalin lebih baik dalam rangka saling membangun kerjasama yang konstruktif, sehingga dimasa mendatang IPNAS lebih mampu lagi untuk memantapkan kualitasnya.
Asosiasi Industri Pertahanan Non Alutsista (IPNAS)
Asosiasi IPNAS adalah suatu wadah atau asosiasi yang berisikan produsen perlengkapan non alutsista baik untuk keperluan perorangan maupun satuan, untuk kebutuhan militer maupun organisasi sejenisnya. Asosiasi IPNAS dibentuk dengan tujuan untuk menumbuhkembangkan industri non alutsista untuk mendukung kebijakan dan program kemandirian industri pertahanan
Asosiasi IPNAS ini mempunyai visi yaitu mewujudkan kemandirian non alutsista dalam mendukung kepentingan pertahanan. Sedangkan misinya adalah, pertama mendukung penguatan industri nasional, penyediaan lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Kedua mengembangkan dan memanfaatkan produk industri non alutsista dalam negeri untuk kepentingan petahanan negara. Dan ketiga menerapkan Iptek untuk mengembangkan kualitas produk yang mampu bersaing untuk produk luar negeri.
Asosiasi IPNAS beranggotakan perusahaan swasta dalam negeri yang memproduksi perlengkapan non Alutsista antara lain PT. Multi Indo Sentosa : perlengkapan perorangan, PT. Armylis Kusuma Putra : perlengkapan pendukung Alutsista, PT. Batara Indra : konserven, PT. Bumi Putera Industri : perlengkapan KLP / BBP, PT. Intra Fajar : perlengkapan perorangan, PT. Jangkar Nusantara Megah : ransum tempur, PT. Goeno : perlengkapan satuan lapangan / tenda, PT. Mitra Agung Antasco : sepatu dinas lapangan, PT. Paramartha Dharmaguna : pemanas perorangan, PT. Mancawahana Bhakti : perlengkapan pendukung Alutsista, PT. Subur Sakti Putra : peralatan telekomunikasi, PT. Damar Delapan Utama : pelumas khusus, PT. Green World Nusantara : peralatan energi terbarukan, PT. Patria Damareka : perlengkapan pendukung Alutsista.
Produk – produk dari IPNAS pemasarannya baik untuk keperluan domestik yaitu Mabes TNI dan Angkatan, juga telah menembus pasar internasional antara lain untuk keperluan pasukan perdamaian PBB, negara – negara Asean, Papua New Guinea dan Timor Leste.(BDI/PGN)
• dmcindonesia
KRI Teluk Hading-538 Resmi Pensiun
-
* Purnatugas setelah 30 tahun perkuat TNI AL**KRI Teluk Hading-538 (Antara)*
*K*apal perang Republik Indonesia KRI Teluk Hading-538 purnatugas setelah
be...
16 jam yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.