blog-indonesia.com

Rabu, 26 Februari 2025

Elang Hitam Akan di Ujicoba Terbang

💥 Drone Tempur Karya PTDIFoto pengujian drone Elang Hitam (Bambang Haryanta)

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengembangkan pesawat nirawak atau drone dengan kemampuan medium altitude long endurance (MALE). Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan mengatakan, pada bulan depan, pihaknya akan melakukan demo flight untuk drone tempur ini.

Gita mengatakan dalam demo flight itu, drone MALE bernama Elang Hitam ini akan diterbangkan selama 24 jam dengan daya angkut hingga 300 kilogram.

"Mungkin dalam satu bulan ke depan kita akan demo flight untuk MALE, medium altitude long endurance," kata Gita di PTDI, Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/2/2025). Hadir pula Staf Khusus Menteri Pertahanan, Deddy Corbuzier.

"Itu untuk bisa terbang 24 jam, kemudian payload-nya sekitar 300 kilo (kg)," ucapnya.

Menurut Gita, pengembangan drone kemampuan MALE hanya bisa dilakukan oleh perusahaan manufaktur penerbangan seperti PTDI. Dia mengatakan pengembangan drone MALE diharapkan mampu memenuhi pengadaan alutsista dalam negeri.

Direktur PTDI Gita Amperiawan menunjukkan drone jenis MALE karya PTDI. (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)
"Ini yang kita kembangkan tadi yang besar ya, itu yang memang satu pesawat yang kemungkinan itu adalah hanya bisa dikerjakan oleh aircraft manufacturer, dan investasi pemerintah yang sudah besar di PTDI ini akan baik kalau kemudian dari segi teknologi itu kita masuk ke MALE. Nah, ini sedang kita buat dan mudah-mudahan bisa masuk kepada pengadaan di Renstra 2025-2029," katanya.

Gita menyampaikan pengembangan drone MALE juga berkaitan dengan rencana TNI AU dalam pembelian drone Bayraktar pabrikan Turki. Dia mengatakan PTDI berharap adanya transfer teknologi dengan Turki, sehingga ke depan, Indonesia bisa mengandalkan drone buatan dalam negeri.

"Harapan kami adalah pertama kita mendapatkan sharing teknologi, untuk kita speed up, yaitu maturity daripada teknologi produk MALE kita, itu yang paling penting, jadi kita siap, kan fasilitas sudah siap," ujarnya.

"Tapi yang paling penting sebetulnya ada bagaimana interaksi dengan Turki dalam itu mempercepat, yaitu mempercepat maturity teknologi produk dalam negeri itu sendiri. Mudah-mudahan itu hadir menggantikan produk-produk impor," katanya. (dnu/dnu)
 

  👷
detik  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More