blog-indonesia.com

Jumat, 06 Oktober 2023

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Telan Biaya Rp 108 T

 Kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara (ASEAN) 
https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/09/15/suasana-penumpang-kcjb-yang-berada-dalam-kereta-dalam-kecepatan-speed-di-atas-300kmh-jakarta-jumat-159-6_169.jpeg?w=715&q=90Kereta Cepat Whoosh dalam kecepatan speed di atas 300 km/h, Jakarta, Jumat, (15/9). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) 🚄

P
residen Joko Widodo hari ini akhirnya meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh. Megaproyek modernisasi perkeretaapian di Indonesia itu dibangun dengan total anggaran US$ 7,2 miliar atau sekitar Rp 108 triliun.

Anggaran besar tersebut bengkak dari prediksi sebelumnya yang hanya US$ 5,13 miliar atau Rp 76 triliun. Adapun nilai pembengkakan atau cost overrun kereta cepat sendiri sudah disepakati sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 18 triliunan. Jumlah itu lebih besar daripada hitungan China sebelumnya, namun lebih kecil sedikit dari hitungan pihak Indonesia lewat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan sesuai dengan Perpres Nomor 93 Tahun 2021.

Saat meresmikan Kereta Cepat Whoosh hari ini, Jokowi mengungkapkan Kereta Cepat ini bisa melaju hingga 350 km/jam yang menjadikannya kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara (ASEAN).

"Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan juga pertama di Asia Tenggara," ungkap Jokowi di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023).

Jokowi pun mengungkapkan pantas Kereta Cepat Jakarta-Bandung diberi nama Whoosh. Dengan kecepatan maksimal 350 km/jam, Kereta Cepat Whoosh bisa menghubungkan Jakarta-Bandung dengan waktu kurang dari sejam.

"Dengan kecepatan 350 km/jam dan kereta cepat ini kita namakan Whoosh, W, o, o, s, h, dibaca Whoosh," ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, Kereta Cepat Whoosh juga menjadi simbol modernisasi transportasi khususnya perkeretaapian di Indonesia, selain ada LRT dan MRT. Proyek Kereta Cepat Whoosh juga terintegrasi dengan kawasan TOD atau Transit Oriented Development.

"Baru teknologinya, baru kecepatannya dan juga konstruksinya, baru juga model pembiayaannya, semuanya serba baru dan kita tidak boleh takut belajar dan mencoba hal hal yang baru dan dalam proses itu bisa muncul hal-hal yang tidak terduga," jelas Jokowi.

Sementara itu mengenai harga tiket, Jokowi menyebut ada di kisaran harga antara Rp 250 ribu sampai Rp 350 ribu. Namun Jokowi menyerahkan kepada PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).

"Nanti ditanyakan ke KCIC, teknis itu tanyakan ke KCIC. Ya kan saya sudah tiga kali (menjajal kereta cepat) rasanya sama cepat (dan) nyaman. Dan 29 menit tadi dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang sama 2x29 menit," ujar Jokowi.

Jokowi berharap Kereta Cepat Whoosh bisa menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam melakukan mobilitas Jakarta-Bandung. Transportasi massal dan modern ini dinilai Jokowi sangat cepat menghubungkan kedua kota sepanjang 140 km lebih itu.

"Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik dan cepat karena fungsi transportasi massal itu di situ," ucapnya.

Untuk saat ini, masyarakat masih gratis naik Kereta Cepat Whoosh sampai pertengahan Oktober 2023.

"Dan ini kita perpanjang untuk gratisnya kira-kira sampai pertengahan bulan (Oktober)," sebutnya. (wur/wur)

 Masa Konsesi Kereta Cepat Whoosh 80 Tahun 
https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/09/24/suasana-uji-coba-kereta-cepat-jakarta-bandung-cnbc-indonesiasuhendra-4_169.jpeg?w=715&q=90Suasana uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (CNBC Indonesia/Suhendra) 🚄

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meminta konsesi Kereta Cepat Jakarta Bandung diperpanjang hingga 80 tahun karena pertimbangan pembengkakan biaya atau cost overrun. Pemerintah pun akhirnya mengikuti kemauan tersebut.

"Konsesi 80 tahun confirmed," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati kepada CNBC Indonesia, Selasa (3/10/2023).

Mulanya, masa konsesi diminta selama 50 tahun. Permohonan perubahan itu didasari oleh beberapa faktor seperti perubahan demand forecast penumpang dikarenakan dampak pandemi dan faktor lainnya, perubahan total biaya proyek setelah adanya cost overrun, perpanjangan waktu masa kontruksi, perubahan skema bisnis non farebox, dan berbagai faktor lainnya.

Penambahan masa konsesi akan mempertahankan indikator kelayakan investasi dan memastikan adanya layanan Kereta Api Cepat yang lebih sustainable.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo hari ini akhirnya meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh. Megaproyek modernisasi perkeretaapian di Indonesia itu dibangun dengan total anggaran US$ 7,2 miliar atau sekitar Rp 108 triliun.

Anggaran besar tersebut bengkak dari prediksi sebelumnya yang hanya US$ 5,13 miliar atau Rp 76 triliun. Adapun nilai pembengkakan atau cost overrun kereta cepat sendiri sudah disepakati sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 18 triliunan. Jumlah itu lebih besar daripada hitungan China sebelumnya, namun lebih kecil sedikit dari hitungan pihak Indonesia lewat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan sesuai dengan Perpres Nomor 93 Tahun 2021.

Saat meresmikan Kereta Cepat Whoosh hari ini, Jokowi mengungkapkan Kereta Cepat ini bisa melaju hingga 350 km/jam yang menjadikannya kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara (ASEAN). (fys/wur)

  🚆 CNBC  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More