blog-indonesia.com

Sabtu, 04 Juni 2022

Indonesia Ekspor Mesin Pertanian ke Senegal

Pertama Kali CV. Karya Hidup Sentosa (KHS) mengekspor satu kontainer mesin pemanen harvester QH-11 dan traktor pengolah tanah "Amberjack" ke Senegal pada 2 Juni 2022. Sumber: dokumen KBRI

Karya Hidup Sentosa (KHS) mengekspor satu kontainer mesin pemanen harvester QH-11 dan traktor pengolah tanah “Amberjack” ke Senegal. CV KHS adalah produsen peralatan mesin pertanian (alsintan) berstandar internasional, yang terkenal dengan merek Quick.

Pelepasan ekspor perdana ke Senegal ini dilakukan melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang pada Kamis, 2 Juni 2022. Alsintan yang diimpor oleh Manobi Africa tersebut akan tiba di Senegal pada pertengahan Juli 2022, yang selanjutnya bakal digunakan di sentra produksi beras di daerah Saint Louis, Senegal.

Keberhasilan CV.KHS menembus pasar Afrika tidak terlepas dari dukungan dan sinergitas berbagai pihak di Senegal dan Indonesia. Direktur Pemasaran CV. KHS, Sudadyo, pada saat acara pelepasan di Yogyakarta menyampaikan apresiasi kepada Duta Besar Indonesia untuk Senegal, Dindin Wahyudin, yang memulai inisiatif serta memberikan dukungan penuh hingga ekspor alsintan ke Senegal terwujud. Apresiasi juga disampaikan kepada Kementerian dan Lembaga di Indonesia serta NAM Centre yang memfasilitasi rangkaian pelatihan bagi petani Senegal sejak Maret 2022.

Upaya menembus pasar Senegal dan Afrika Barat bagi produk manufaktur Indonesia, termasuk alsintan, telah melalui sejumlah tahapan. Pengenalan lapangan merupakan salah satu elemen penting untuk mengetahui produk alsintan yang dibutuhkan oleh petani. Partner bisnis yang kredibel, pembiayaan, serta nilai tambah seperti pelatihan menjadi paket lengkap dari strategi akses pasar.

Sebelumnya, pada 7 April 2022 KBRI Dakar telah memfasilitasi kunjungan Delegasi Bisnis Senegal di CV. KHS Yogyakarta, untuk mencoba kehandalan harvester QH-11 serta kunjungan pabrik melihat proses pembuatan traktor.

CV. Karya Hidup Sentosa (KHS) mengekspor satu kontainer mesin pemanen harvester QH-11 dan traktor pengolah tanah “Amberjack” ke Senegal pada 2 Juni 2022. Sumber: dokumen KBRI

Dubes RI Dakar pada kesempatan terpisah menyampaikan bahwa realisasi ekspor perdana peralatan mesin pertanian Indonesia ke Senegal turut menggambarkan tren peningkatan kerjasama antara Indonesia dan Senegal, khususnya dalam kerangka Kerjasama Selatan-Selatan.

Selain itu, Duta Besar Dindin yakin bahwa momentum keketuaan Indonesia di G20 dan keketuaan Senegal di Uni Afrika akan turut menjadi push factor penguatan bilateral kedua negara di berbagai bidang yang perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh semua pihak, termasuk oleh pelaku usaha.

Sejauh ini, Manobi Africa telah menargetkan kebutuhan seribu unit mesin pemanen untuk mendukung program mekanisasi pertanian, tidak hanya di Senegal namun juga di sejumlah negara Afrika Barat. Untuk itu, kerja sama antara CV. KHS dengan Manobi Africa serta ekspor perdana tersebut diharapkan dapat terus berkesinambungan.

Kerja sama ini di masa mendatang diharapkan akan memberikan manfaat besar, bukan saja bagi petani di Afrika Barat, namun juga bagi semua pihak terkait di sektor pertanian, khususnya dalam rangka peluasan lapangan pekerjaan.

  ♔
Tempo  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More