PT DI menyerahkan 1 Unit Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan 2 Unit Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) kepada Kemenhan. [Foto: Ulfah Salsabila/kumparan]
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyoroti soal kondisi industri pertahanan di Indonesia. Menurut dia, industri pertahanan Tanah Air saat ini saat ini cukup memprihatinkan.
Hal tersebut disampaikan Menhan Prabowo dalam sambutannya menerima penyerahan 1 Unit Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan 2 Unit Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) dari PT Dirgantara Indonesia atau PT DI, Rabu (15/6).
"Marilah kita tidak menutup-nutupi bahwa dalam industri pertahanan kita selama ini terdapat kekurangan-kekurangan yang cukup memprihatinkan. Ini terjadi tidak hanya di industri pertahanan tapi di banyak industri lainnya terutama di BUMN," kata Prabowo.
Prabowo menilai lemahnya industri pertahanan Indonesia akibat salah urus dan adanya pihak melakukan pelanggaran-pelanggaran seperti korupsi. Dia meminta Direktur Utama PT DI melaporkan direksi yang kinerjanya buruk dan tidak loyal agar segera diganti.
"Pemerintah saya kira tegas. Anda sudah menyaksikan, kita tidak pandang bulu. Untuk itu benar-benar saya pesankan kepada Dirut (PT DI) yang baru, jangan ragu-ragu kalau ada pejabat direksi yang tidak loyal pada negara dan bangsa, tidak menunjukkan kinerja yang baik, laporkan, kita segera ganti," katanya.
Prabowo mengatakan Presiden Jokowi sudah berusaha keras memperbaiki ini semua. Presiden, kata Prabowo, memberikan tugas kepada dia dan Menteri BUMN untuk menangani masalah tersebut.
[Foto: Ulfah Salsabila/kumparan]
"Petunjuk dari Bapak Presiden untuk sedapat mungkin anggaran yang kita keluarkan diarahkan kepada industri pertahanan. Jadi tekad kami dan kami akan terus bekerja keras memperkuat industri pertahanan," katanya.
Bukan tanpa alasan, Prabowo mengatakan misi tersebut harus dilakukan karena industri pertahanan adalah sesuatu yang vital bagi keselamatan dan kelangsungan Indonesia.
Prabowo mencontohkan perang Rusia-Ukraina yang jaraknya ribuan kilometer dari Indonesia, namun dampaknya bisa dirasakan langsung ke Tanah Air.
"Kita tidak akan pernah tahu kapan akan ada bahaya, gangguan dari luar maupun dari dalam tidak bisa kita ramalkan. Kita tidak memiliki niat bermusuhan dengan negara mana pun, niat kita demikian. Tapi niat bangsa lain belum tentu menghormati kita," ujarnya.
"Pelajaran sejarah manusia ribuan tahun mengajarkan yang kuat akan berbuat seenaknya, the strong will do they can. Yang lemah akan menderita, the weak suffer what they must. Ini sejarah 2.500 tahun," kata dia menambahkan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyoroti soal kondisi industri pertahanan di Indonesia. Menurut dia, industri pertahanan Tanah Air saat ini saat ini cukup memprihatinkan.
Hal tersebut disampaikan Menhan Prabowo dalam sambutannya menerima penyerahan 1 Unit Pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan 2 Unit Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) dari PT Dirgantara Indonesia atau PT DI, Rabu (15/6).
"Marilah kita tidak menutup-nutupi bahwa dalam industri pertahanan kita selama ini terdapat kekurangan-kekurangan yang cukup memprihatinkan. Ini terjadi tidak hanya di industri pertahanan tapi di banyak industri lainnya terutama di BUMN," kata Prabowo.
Prabowo menilai lemahnya industri pertahanan Indonesia akibat salah urus dan adanya pihak melakukan pelanggaran-pelanggaran seperti korupsi. Dia meminta Direktur Utama PT DI melaporkan direksi yang kinerjanya buruk dan tidak loyal agar segera diganti.
"Pemerintah saya kira tegas. Anda sudah menyaksikan, kita tidak pandang bulu. Untuk itu benar-benar saya pesankan kepada Dirut (PT DI) yang baru, jangan ragu-ragu kalau ada pejabat direksi yang tidak loyal pada negara dan bangsa, tidak menunjukkan kinerja yang baik, laporkan, kita segera ganti," katanya.
Prabowo mengatakan Presiden Jokowi sudah berusaha keras memperbaiki ini semua. Presiden, kata Prabowo, memberikan tugas kepada dia dan Menteri BUMN untuk menangani masalah tersebut.
[Foto: Ulfah Salsabila/kumparan]
"Petunjuk dari Bapak Presiden untuk sedapat mungkin anggaran yang kita keluarkan diarahkan kepada industri pertahanan. Jadi tekad kami dan kami akan terus bekerja keras memperkuat industri pertahanan," katanya.
Bukan tanpa alasan, Prabowo mengatakan misi tersebut harus dilakukan karena industri pertahanan adalah sesuatu yang vital bagi keselamatan dan kelangsungan Indonesia.
Prabowo mencontohkan perang Rusia-Ukraina yang jaraknya ribuan kilometer dari Indonesia, namun dampaknya bisa dirasakan langsung ke Tanah Air.
"Kita tidak akan pernah tahu kapan akan ada bahaya, gangguan dari luar maupun dari dalam tidak bisa kita ramalkan. Kita tidak memiliki niat bermusuhan dengan negara mana pun, niat kita demikian. Tapi niat bangsa lain belum tentu menghormati kita," ujarnya.
"Pelajaran sejarah manusia ribuan tahun mengajarkan yang kuat akan berbuat seenaknya, the strong will do they can. Yang lemah akan menderita, the weak suffer what they must. Ini sejarah 2.500 tahun," kata dia menambahkan.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.