Republik Indonesia menandatangani kesepatakan dengan Republik Guinea Bissau untuk menjalin kerja sama di bidang pertahanan. Kesempatan tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah Letter of Inttent (LoI) oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu dengan Menteri Pertahanan Republik Guinea Bissau Eduardo Casta Sanha.
Penandatanganan disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Republik Guinea Bissau Jenderal Umaro Sissoko Embalo, Senin (7/8) di kantor Perdana Menteri Republik Guinea Bissau, Bissau. Melalui pendantanganan naskah LoI ini diharapkan kesepatakan kerja sama pertahanan yang telah resmi dijalin antara Republik Indonesia dan Republik Guinea Bissau segera ditindaklanjuti ke tingkat yang lebih mendalam dan konkrit.
Menhan RI mengatakan, guna menghadapi perkembangan geopolitik dan geostrategi baik global dan regional yang semakin kompleks, Indonesia menilai pentingnya untuk memperkuat hubungan hubungan kerja sama pertahanan dengan negara-negara sahabat seperti Republik Guinea Bissau.
Dengan telah ditandatanganinya kesepakatan kerja sama pertahanan dengan Republik Guinea Bissau ini, Indonesia berharap dapat memperkuat kerja sama bilateral kedua negara berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menguntungkan dan penghormatan penuh atas kedaulatan dan integritas territorial.
Selanjutnya, Menhan RI lebih lanjut menjelaskan sebagai langkah konkrit untuk menindaklajuti kesepakatan kerja sama ini, maka kedua negara melalui Kemhan dari masing –masing akan membentuk working group yang salah satunya membahas rencana kerja sama dalam pengadaan Autsista dari RI oleh Guinea Bissau.
Sementara itu Perdana Menteri Guinea Bissau mengungkapkan pihaknya menyambut gembira atas kesepakatan yang telah dicapai kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral khususnya di bidang pertahanan. “Kami sangat gembira dan Pemerintah Guinea Bissau akan melakukan yang apa saja yang terbaik untuk kerja sama yang telah disepakati saat ini. Dan kita juga terbuka untuk membangun kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang”, ungkapnya.
Perdana Menteri Guinea Bissau juga menyampaikan apresiasi kepada Menhan RI karena kedatangannya ke Guinea Bissau tidak hanya bersama delegasi militer, tetapi juga dengan delegasi dari industri pertahanan Indonesia yang diakunya telah memiliki kapasitas dan kemampuan tidak diragukan lagi.
Setelah kesepakatan ini ditandatangani, pemerintah Guinea Bissau melalui Menhannya akan segera merespon dengan baik dengan berkunjung ke Jakarta guna membicarakan lebih lanjut peluang-peluang kerja sama pertahanan yang menguntungkan bagi kedua negara.
Turut mendampingi Menhan RI dalam kesempatan tersebut, sejumlah pejabat Kemhan antara lain Direktur Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan Dr. Sutrimo Sumarlan, Direktur Kerja Sama Internasional Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan (Dirkersin Ditjen Strahan) Kemhan Brigjen Rizerius Eko. Selain itu, Menhan RI juga didampingi pimpinan Industri Pertahanan Dalam Negeri yakni Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh dan Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose.
Sebelum penandatangan kesepatan kerja sama pertahanan tersebut, Menhan RI juga berkesempatan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Republik Guinea Bissau dengan didampingi masing-masing delegasi guna membicarakan peluang – peluang dan upaya penjajakan kerja sama pertahanan kedua negara telah resmi dijalin oleh kedua negara. Sebelumnya Menhan RI juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan Republik Guinea Bissau.
Penandatanganan disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Republik Guinea Bissau Jenderal Umaro Sissoko Embalo, Senin (7/8) di kantor Perdana Menteri Republik Guinea Bissau, Bissau. Melalui pendantanganan naskah LoI ini diharapkan kesepatakan kerja sama pertahanan yang telah resmi dijalin antara Republik Indonesia dan Republik Guinea Bissau segera ditindaklanjuti ke tingkat yang lebih mendalam dan konkrit.
Menhan RI mengatakan, guna menghadapi perkembangan geopolitik dan geostrategi baik global dan regional yang semakin kompleks, Indonesia menilai pentingnya untuk memperkuat hubungan hubungan kerja sama pertahanan dengan negara-negara sahabat seperti Republik Guinea Bissau.
Dengan telah ditandatanganinya kesepakatan kerja sama pertahanan dengan Republik Guinea Bissau ini, Indonesia berharap dapat memperkuat kerja sama bilateral kedua negara berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menguntungkan dan penghormatan penuh atas kedaulatan dan integritas territorial.
Selanjutnya, Menhan RI lebih lanjut menjelaskan sebagai langkah konkrit untuk menindaklajuti kesepakatan kerja sama ini, maka kedua negara melalui Kemhan dari masing –masing akan membentuk working group yang salah satunya membahas rencana kerja sama dalam pengadaan Autsista dari RI oleh Guinea Bissau.
Sementara itu Perdana Menteri Guinea Bissau mengungkapkan pihaknya menyambut gembira atas kesepakatan yang telah dicapai kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral khususnya di bidang pertahanan. “Kami sangat gembira dan Pemerintah Guinea Bissau akan melakukan yang apa saja yang terbaik untuk kerja sama yang telah disepakati saat ini. Dan kita juga terbuka untuk membangun kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang”, ungkapnya.
Perdana Menteri Guinea Bissau juga menyampaikan apresiasi kepada Menhan RI karena kedatangannya ke Guinea Bissau tidak hanya bersama delegasi militer, tetapi juga dengan delegasi dari industri pertahanan Indonesia yang diakunya telah memiliki kapasitas dan kemampuan tidak diragukan lagi.
Setelah kesepakatan ini ditandatangani, pemerintah Guinea Bissau melalui Menhannya akan segera merespon dengan baik dengan berkunjung ke Jakarta guna membicarakan lebih lanjut peluang-peluang kerja sama pertahanan yang menguntungkan bagi kedua negara.
Turut mendampingi Menhan RI dalam kesempatan tersebut, sejumlah pejabat Kemhan antara lain Direktur Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan Dr. Sutrimo Sumarlan, Direktur Kerja Sama Internasional Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan (Dirkersin Ditjen Strahan) Kemhan Brigjen Rizerius Eko. Selain itu, Menhan RI juga didampingi pimpinan Industri Pertahanan Dalam Negeri yakni Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh dan Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose.
Sebelum penandatangan kesepatan kerja sama pertahanan tersebut, Menhan RI juga berkesempatan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Republik Guinea Bissau dengan didampingi masing-masing delegasi guna membicarakan peluang – peluang dan upaya penjajakan kerja sama pertahanan kedua negara telah resmi dijalin oleh kedua negara. Sebelumnya Menhan RI juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan Republik Guinea Bissau.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.