Foto ilustrasi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang menjadi salah satu pintu masuk bagi wisatawan mancanegara ke Indonesia. Bisnis penerbangan di Indonesia termasuk yang diminati kalangan pengusaha dari Uni Arab Emirat (UAE). [ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana] ✮
Uni Arab Emirat (UAE) ingin berinvestasi pada sektor penerbangan di Indonesia atau berencana menambahkan jadwal penerbangan menuju UAE maupun sebaliknya.
"Indonesia negara besar, masyarakatnya banyak, sehingga menjadi target yang menguntungkan untuk investasi. Bahkan salah satu lalu lintas penerbangan terpadat dalam sehari adalah penerbangan menuju Indonesia atau sebaliknya," kata Asisten Sekretaris Umum Kamar Dagang dan Industri UAE Mohamed Al Nuaimi, di Jakarta, Senin (17/7).
Ia mengatakan, jika pada waktu tertentu penerbangan dari Indonesia bisa mencapai enam kali sehari menunjukkan animo masyarakat Indonesia dapat menjadi investasi yang potensial.
Investasi sektor penerbangan secara detail belum disebutkan secara pasti, namun ia mengemukakan, bisa jadi pihaknya mengembangkan kerja sama dalam penambahan armada pesawat, penambahan maskapai penerbangan, bahkan pembangunan bandar udara ke Indonesia.
Menurut Nuaimi konsep investasi itu masih bersifat terbuka, sehingga industri yang lebih terinci dapat dibicarakan lebih lanjut.
"Sektor penerbangan pasti juga akan berpengaruh pada pariwisata, dan pasti akan meningkatkan jumlah kunjungan turis mancanegara. Yang jelas, investasi ini harus sama-sama menguntungkan, kami siapkan dana berapa saja yang dibutuhkan," katanya.
Kamar Dagang dan Industri UAE, dinyatakannya, bahkan siap memberikan investasi senilai 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) tiap proyek di Indonesia demi keuntungan kedua negara.
"Asalkan proyek tersebut jelas dan berjangka panjang, investasi senilai 2 miliar dolar AS bukanlah masalah bagi kami, kalau perlu lebih," katanya.
Nuaimi menilai Indonesia adalah negara yang besar, dan memiliki banyak sekali potensi yang bisa digali untuk kebaikan kedua negara.
Ia menilai Pemerintah Indonesia juga telah bekerja secara baik untuk mendatangkan sekaligus memfasilitasi para investor dari luar negeri. Beberapa sektor yang diminati, antara lain perdagangan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata dan lalu lintas udara.
"Untuk sektor energi, kami sudah memulainya, terutama di sektor energi terbarukan, seperti pembangunan pembangkit tenaga angin dan surya," kata Nuaimi.
Dia menjelaskan sistem investasi bersifat terbuka, artinya tidak hanya kepada Pemerintah Indonesia, namun juga industri swasta lokal yang memungkinkan untuk dikerjakan bersama.
Asalkan ide yang disampaikan visioner dan realistis, maka UEA akan mendukung program tersebut dengan berbagai cara, salah satunya melalui suntikan dana besar, demikian Mohamed Al Nuaimi.
Uni Arab Emirat (UAE) ingin berinvestasi pada sektor penerbangan di Indonesia atau berencana menambahkan jadwal penerbangan menuju UAE maupun sebaliknya.
"Indonesia negara besar, masyarakatnya banyak, sehingga menjadi target yang menguntungkan untuk investasi. Bahkan salah satu lalu lintas penerbangan terpadat dalam sehari adalah penerbangan menuju Indonesia atau sebaliknya," kata Asisten Sekretaris Umum Kamar Dagang dan Industri UAE Mohamed Al Nuaimi, di Jakarta, Senin (17/7).
Ia mengatakan, jika pada waktu tertentu penerbangan dari Indonesia bisa mencapai enam kali sehari menunjukkan animo masyarakat Indonesia dapat menjadi investasi yang potensial.
Investasi sektor penerbangan secara detail belum disebutkan secara pasti, namun ia mengemukakan, bisa jadi pihaknya mengembangkan kerja sama dalam penambahan armada pesawat, penambahan maskapai penerbangan, bahkan pembangunan bandar udara ke Indonesia.
Menurut Nuaimi konsep investasi itu masih bersifat terbuka, sehingga industri yang lebih terinci dapat dibicarakan lebih lanjut.
"Sektor penerbangan pasti juga akan berpengaruh pada pariwisata, dan pasti akan meningkatkan jumlah kunjungan turis mancanegara. Yang jelas, investasi ini harus sama-sama menguntungkan, kami siapkan dana berapa saja yang dibutuhkan," katanya.
Kamar Dagang dan Industri UAE, dinyatakannya, bahkan siap memberikan investasi senilai 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) tiap proyek di Indonesia demi keuntungan kedua negara.
"Asalkan proyek tersebut jelas dan berjangka panjang, investasi senilai 2 miliar dolar AS bukanlah masalah bagi kami, kalau perlu lebih," katanya.
Nuaimi menilai Indonesia adalah negara yang besar, dan memiliki banyak sekali potensi yang bisa digali untuk kebaikan kedua negara.
Ia menilai Pemerintah Indonesia juga telah bekerja secara baik untuk mendatangkan sekaligus memfasilitasi para investor dari luar negeri. Beberapa sektor yang diminati, antara lain perdagangan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata dan lalu lintas udara.
"Untuk sektor energi, kami sudah memulainya, terutama di sektor energi terbarukan, seperti pembangunan pembangkit tenaga angin dan surya," kata Nuaimi.
Dia menjelaskan sistem investasi bersifat terbuka, artinya tidak hanya kepada Pemerintah Indonesia, namun juga industri swasta lokal yang memungkinkan untuk dikerjakan bersama.
Asalkan ide yang disampaikan visioner dan realistis, maka UEA akan mendukung program tersebut dengan berbagai cara, salah satunya melalui suntikan dana besar, demikian Mohamed Al Nuaimi.
⚓ antara
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.