Roket FFAR produksi PT. Dirgantara Indonesia (photo : Bronco1978-Kaskus Militer)
FFAR (Fin Folding Aerial Rocket ) 2,75 Inci merupakan roket kecil udara ke darat yg populer digunakan pesawat udara. Diawali dgn Transfer of Technology (ToT) dari roket Lesca buatan Eropa, Indonesia kemudian membuat FFAR, Lisensinya dari FZ belgia, pertama kali diproduksi pada 1981. Hingga kini roket ini dibuat oleh divisi senjata PT DI dan masih menjadi bagian sistem senjata utama pesawat udara TNI AU dan AD.
PT DI membuat dua varian dari roket ini, yakni RD 701 berbasis FFAR Mk 4 dan RD 7010 berbasis FFAR Mk 40. RD 701 digunakan pesawat tempur ( hi-speed aircraft ), sedang RD 7010 untuk Helikopter (low-speed aircraft). PT DI juga membuat beberapa jenis hulu ledak untuk roket ini. Diantaranya WD 701 (HE), WD 703 (smoke) dan WD 704 (inert).
PT DI sampai kini telah membuat 60% bagian FFAR didalam negeri, sisanya kami import seperti propelan (bahan bakar roket). PT DI terus mempelajari dan memodifikasi teknologi itu, sehingga bisa diproduksi sendiri. kedepan PT DI diharapkan dapat membuat roket balistik 122 mm jarak 20-40 km, roket semi kendali daya jangkau 300 km.
Spesifikasi FFAR :
Diameter : 70 mm (2,75 Inci)
Panjang : 1005,9 mm
Berat : 5 kg
Tahun ini akan memproduksi sedikitnya 10.000 roket Fin Folding Aerial Rocket untuk memenuhi permintaan Departemen Pertahanan menyusul kebijakan pemerintah yang memprioritaskan penggunaan produksi dalam negeri. Roket yang sebagian besar materialnya berasal dari komponen lokal itu sebenarnya memiliki kapasitas produksi hingga 20.000 unit per tahun.
Roket jenis FFAR memiliki tiga tipe berdasarkan diameter serta jarak luncur, yakni tipe MK 60 dengan diameter 100 mm serta tipe MK4 dan MK40 berdiameter 67 mm. Semua peralatan ini sebagian besar diserap oleh TNI dan sebagian lainnya diekspor ke sejumlah negara.
NDL 40
Kemampuan membuat Roket ini menghasilkan spin-off peluncur roket NDL40. Pada 1997 PT DI membuat NDL 40 untuk keperluan angkatan darat dan pada 2005 untuk keperluan angkatan laut. Produk ini sangat cocok menggantikan peluncur Roket Marinir TNI AL yg telah uzur. PT DI melengkapi dengan sistem peluncur otomatis diatas truk yg mudah dicari di pasaran, sehingga spare part akan terjamin dari embargo luar negeri. Format NDL 40 sangat praktis dan dapat di copot maupun ditambahkan sesuai kebutuhannya. Direncanakan PT. Pindad akan memasang roket ini pada panser buatannya menggunakan peluncur NDL-40.
• ( BUMN-RI ) dll
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.