Tahan Gempuran Meski Seluruh Dunia Kena Krisis
Ilustrasi KCR 60 628 TNI AL (TNI AL) ★
Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara disebut sebagai salah satu negara yang disebut memiliki DNA menjadi negara besar.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu penulis jepang Masafumi Ishii, dalam situs berita Jepang, weekly-economist.mainichi.jp.
Situs Jepang tersebut menyebut bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki DNA dan potensi yang sama sebagai kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan India.
Populasi terbesar keempat di dunia dengan lebih dari 270 juta orang.
Ini adalah negara muda dengan usia rata-rata 32 tahun, dan merupakan salah satu dari sedikit negara yang akan terus mengalami dividen demografi, di mana populasi pekerja dalam jumlah besar akan mendukung pertumbuhan ekonomi bahkan setelah tahun 2040.
Produk domestik bruto (PDB) Jepang menduduki peringkat ke-17 di dunia.
Namun terus tumbuh dengan laju pertumbuhan tahunan lebih dari 5%, dan diperkirakan akan melampaui PDB Jepang dan menjadi peringkat ke-4 terbesar di dunia.
Hal ini saja sudah cukup untuk membuat negara ini menarik di masa depan, namun ada alasan yang lebih penting lagi.
Bahkan situs berbahasa Jepang itu menyebut Indonesia adalah negara adidaya yang akan naik ke peringkat keempat di dunia dalam hal PDB pada tahun 2040an.
Kerjasama dengan negara tersebut diperlukan untuk kepentingan nasional Jepang.
Menariknya situs berita lain Jepang lain juga menyebut Indonesia juga sebagai negara yang tahan banting terhadap krisis ekonomi dalam beberapa hal.
Mengutip situs Xhub Metro Tokyo, Indonesia merupakan negara yang terus mempertahankan pertumbuhan stabil dibandingkan negara lain di dunia.
Menurut pertumbuhan ekonomi di negara berkembang utama di dunia mulai menurun tahun 2000an.
Namun, hanya Indonesia yang tingkat pertumbuhan ekonomi positif sejak tahun 2000.
Meskipun negara-negara di dunia tampak terkenal dampak Lehman Shock tahun 2008.
Perekonomian Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan pada kisaran 4%.
Kecuali pada tahun 1998 pada saat itu negara Asia mengalami pertumbuhan negatif akibat Krisis Mata Uang Asia yang terutama dimulai di Thailand.
Dengan kata lain Indonesia dianggap sudah mulai mencapai pertumbuhan yang stabil dalam jangka waktu yang lama.
Hingga tahun 2019, laju pertumbuhan ekonomi masih sekitar 5% dan khususnya pada sekitar tahun 2010, masih terjaga pada angka 6%.
Penyebabnya tak lain adalah tingginya produk primer, industri utama.
Alasan Indonesia mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan tinggi di tengah resesi global adalah karena perekonomian Indonesia didorong permintaan domestik.
Indonesia memiliki ketergantungan rendah terhadap ekspor, dan belanja konsumen yang kuat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Harga komoditas mengacu pada harga energi seperti minyak mentah, gas alam, dan bensin.
Tren pasar ini berdampak pada perekonomian dan valuta asing negara-negara maju sehingga menjadi salah satu yang menarik perhatian. ***
Ilustrasi KCR 60 628 TNI AL (TNI AL) ★
Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara disebut sebagai salah satu negara yang disebut memiliki DNA menjadi negara besar.
Hal ini diungkapkan oleh salah satu penulis jepang Masafumi Ishii, dalam situs berita Jepang, weekly-economist.mainichi.jp.
Situs Jepang tersebut menyebut bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki DNA dan potensi yang sama sebagai kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan India.
Populasi terbesar keempat di dunia dengan lebih dari 270 juta orang.
Ini adalah negara muda dengan usia rata-rata 32 tahun, dan merupakan salah satu dari sedikit negara yang akan terus mengalami dividen demografi, di mana populasi pekerja dalam jumlah besar akan mendukung pertumbuhan ekonomi bahkan setelah tahun 2040.
Produk domestik bruto (PDB) Jepang menduduki peringkat ke-17 di dunia.
Namun terus tumbuh dengan laju pertumbuhan tahunan lebih dari 5%, dan diperkirakan akan melampaui PDB Jepang dan menjadi peringkat ke-4 terbesar di dunia.
Hal ini saja sudah cukup untuk membuat negara ini menarik di masa depan, namun ada alasan yang lebih penting lagi.
Bahkan situs berbahasa Jepang itu menyebut Indonesia adalah negara adidaya yang akan naik ke peringkat keempat di dunia dalam hal PDB pada tahun 2040an.
Kerjasama dengan negara tersebut diperlukan untuk kepentingan nasional Jepang.
Menariknya situs berita lain Jepang lain juga menyebut Indonesia juga sebagai negara yang tahan banting terhadap krisis ekonomi dalam beberapa hal.
Mengutip situs Xhub Metro Tokyo, Indonesia merupakan negara yang terus mempertahankan pertumbuhan stabil dibandingkan negara lain di dunia.
Menurut pertumbuhan ekonomi di negara berkembang utama di dunia mulai menurun tahun 2000an.
Namun, hanya Indonesia yang tingkat pertumbuhan ekonomi positif sejak tahun 2000.
Meskipun negara-negara di dunia tampak terkenal dampak Lehman Shock tahun 2008.
Perekonomian Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan pada kisaran 4%.
Kecuali pada tahun 1998 pada saat itu negara Asia mengalami pertumbuhan negatif akibat Krisis Mata Uang Asia yang terutama dimulai di Thailand.
Dengan kata lain Indonesia dianggap sudah mulai mencapai pertumbuhan yang stabil dalam jangka waktu yang lama.
Hingga tahun 2019, laju pertumbuhan ekonomi masih sekitar 5% dan khususnya pada sekitar tahun 2010, masih terjaga pada angka 6%.
Penyebabnya tak lain adalah tingginya produk primer, industri utama.
Alasan Indonesia mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan tinggi di tengah resesi global adalah karena perekonomian Indonesia didorong permintaan domestik.
Indonesia memiliki ketergantungan rendah terhadap ekspor, dan belanja konsumen yang kuat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Harga komoditas mengacu pada harga energi seperti minyak mentah, gas alam, dan bensin.
Tren pasar ini berdampak pada perekonomian dan valuta asing negara-negara maju sehingga menjadi salah satu yang menarik perhatian. ***
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.