blog-indonesia.com

Kamis, 08 September 2022

PT DI Gandeng Airbus

✈ Kembangkan Bisnis Produksi Komponen Aerostruktur Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Menteri Negara Pembangunan dan Kemitraan International Perancis, Chrysoula Zacharopoulou menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman PT Dirgantara Indonesia (DI) dan Airbus yang berlangsung dalam rangkaian G20 Development Ministerial Meeting Side Event, di Belitung, Rabu (7/9/2022). [KOMPAS.com/Ade Miranti]

PT Dirgantara Indonesia (DI) dan Airbus menandatangani nota kesepahaman dalam rangkaian G20 Development Ministerial Meeting Side Event. Acara itu disaksikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa dan Menteri Negara Pembangunan dan Kemitraan International Perancis Chrysoula Zacharopoulou.

Suharso mengatakan nota kesepahaman ini akan menaungi kerja sama antara PT DI dengan Airbus Defence and Space dan Airbus Helicopters dalam mengembangkan bisnis produksi komponen aerostruktur.

Kedua pihak akan mengembangkan peta jalan strategis yang mengedepankan daya saing masing-masing dan dukungannya untuk pertumbuhan dan penguatan ekosistem dirgantara nasional.

Airbus juga akan mendukung PT DI di bidang yang berkaitan dengan perencanaan sumber daya dan jadwal, serta dukungan teknis dan manajemen.

Saya menyambut kerja sama antara PT DI dan Airbus ini sebagai tanda ekspansi kapasitas dalam kerangka kolaborasi global. Nota kesepahaman ini diharapkan dapat lebih memajukan kerja sama kedua perusahaan, sekaligus meningkatkan partisipasi industri kedirgantaraan Indonesia dalam rantai nilai industri kedirgantaraan global. Kami berharap hal ini juga akan memicu kolaborasi baru di masa depan,” ujar Suharso di Belitung, Rabu (7/9/2022).

Sementara itu, CEO PT DI Gita Amperiawan menuturkan nota kesepahaman ini sangat strategis bagi PT DI, terutama dalam hal peningkatan peran dalam ekosistem industri.

"Penandatanganan Nota Kesepahaman ini diharapkan akan mendorong peningkatan kompetensi dan value bisnis Aerostructure PT Dirgantara Indonesia yang diestimasikan dapat mencapai 500 juta dollar AS dalam 10 tahun ke depan. Dengan kerja sama ini, PT Dirgantara Indonesia diharapkan dapat meningkatkan perannya dalam mengembangkan ekosistem industri dalam negeri," ujar Gita.

Melalui produksi pesawat N219, PT DI membidik peningkatan kontribusi dalam upaya memperluas konektivitas serta aksesibilitas, baik antara kota besar dan kecil, maupun antar kota kecil.

N219 dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan operasi di karakteristik wilayah yang merupakan daerah dengan elevasi tinggi, takeoff and landing pada landasan pendek, waktu operasi bandara yang singkat, cuaca yang sulit diprediksi, fasilitas bandara terbatas, dan wilayah dengan kondisi geografis di pegunungan yang selama ini sulit dijangkau.

Pesawat N219 juga telah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 44,69 persen, sesuai Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Sebagai bekal menghadapi persaingan pasar global, pesawat N219 juga telah mengantongi sertifikasi dari Kementerian Perindustrian.

"PT DI dan Airbus sepakat, bagaimana kita menguatkan kerja sama strategis. Tidak hanya menempatkan Indonesia sebagai pasar, tetapi juga bagaimana PT DI secara signifikan turut menjadi pelaku industri penerbangan," kata Gita.

  Kompas  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More