blog-indonesia.com

Senin, 30 Mei 2022

Pindad Cobra TNI AD

Panser Lapis Baja Hasil Kerjasama dengan CekoPindad Cobra TNI AD dipamerkan pada pameran indo defense [BMPD]

PT Pindad dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sepakat membuat pengadaan 22 kendaraan tempur (ranpur) senilai 80 juta dolar AS.

Untuk memproduksinya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menggandeng perusahaan Ceko, Excalibur Army Group dari CzechoSlovak Group.

Pindad Cobra, ranpur jenis panser ini sudah berdatangan sejak 4 Februari 2020.

Pindad Cobra diperuntukan bagi Batalyon Infantri Mekanis (Yonifmek), pasukan infanteri termekanisasi yang dibekali pengangkut personel lapis baja (APC) atau kendaraan tempur infanteri (IFV) sebagai kendaraan pengangkut personel tempur.

"Bicara soal spesifikasi, Panser Cobra ini memiliki beberapa spesifikasi yang mumpuni," demikian tulis pernyataan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), dikutip dari laman resminya, kkip.go.id.

  Spesifikasi Panser Cobra 
Turret Ares UT30 Mk II dengan kanon Bushmaster 30mm (Airspace Review)

Panser Cobra memiliki kubah tempur tanpa awak U30 MK II buatan Elbit System.

Elbit System adalah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pembuatan kendaraan dan alat tempur asal Brasil.

Untuk persenjataannya, Panser Cobra dibekali dengan meriam kaliber 30 milimeter (mm) Bushmaster MK 44.

Meriam kaliber ini dibuat oleh Northrop Grumman, perusahaan asal AS yang memiliki beberapa divisi perusahaan, mulai dari penerbangan hingga penyediaan alat tempur.

Sementara itu, persenjataan sekunder pada Panser Cobra dibuat oleh Pindad, yakni senapan mesin sedang (SMS) 7,62 mm.

  Dimensi dan pelindung Panser Cobra 
Panser 8x8 Cobra tampak belakang (KKIP)

Varian senapan mesin sedang Pindad ini dioperasikan dengan mekanisme gas operated yang menghasilkan rate of fire 650-1.000 peluru per menit dan jarak efektif 1.000 meter.

Soal ukuran dimensinya, Panser Cobra memiliki panjang 7,5 meter, lebar 2,67 meter, dan tinggi 2,1 meter. Bobot tempurnya mencapai 17,6 ton, dan apabila ditambah add-on armor menjadi 22 ton.

Bicara soal kapasitas, Panser Cobra ini dapat diawaki tiga orang, yakni komandan, pengemudi, dan juru senjata.

Untuk kabin belakang dapat menampung hingga delapan pasukan bersenjata lengkap dengan muatan bawaan mencapai 8,5 ton.

Pada bagian luar Panser Cobra menggunakan add-on passive armour buatan Rafael, Israel. Lapisan ini mampu menahan laju munisi SMB kaliber 14,5 mm.

  Pertahanan dari ranjau darat 
Panser Cobra pada HUT TNI (istimewa)

Kemudian, pada bagian bawah lambung Cobra dilapisi SSAB ARMOX 500 yang sanggup bertahan dari ranjau darat.

Pada bagian depan, Panser Cobra dilengkapi dengan perisai pemecah gelombang air atau ombak.

Dengan ditenagai mesin diesel Cummins EURO III berdaya 455 horsepower atau tenaga kuda, Panser Cobra dapat melaju di jalan datar keras dengan kecepatan mencapai 105 kilometer per jam dan kecepatan di air 10 kilometer per jam.

Pada bagian palka pengemudi juga telah dipasangi sistem penglihatan malam Combined Day/Night Day (CDND-1).

CDND-1 terdiri dari dua prisma yang dipotong dari kaca optik khusus untuk bidang pandang yang ekstra luas yang dilengkapi dengan filter anti-laser untuk panjang gelombang 800, 900, 1064, dan 1540 nm.

  Kompas  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More