blog-indonesia.com

Kamis, 19 Agustus 2021

INKA dan BPPT Bakal Bikin Kereta Cepat Tenaga Baterai

Tidak hanya dengan BPPT saja, INKA juga berkolaborasi dengan konsorsium Prioritas Riset Nasional Teknologi Perkeretaapian. Di dalamnya terdapat sejumlah perguruan tinggi seperti ITB, ITS, UNS, dan UGM dan beberapa industri yang terkait dengan perkeretaapian, yakni PT INKA (Persero) dan PT Pindad (Persero) Model kereta cepat ITS dan model Kereta Cepat BPPT [redigest]

PT INKA (Persero) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta beberapa perguruan tinggi dan perusahaan sedang menyiapkan rencana membuat kereta cepat dengan kemampuan melaju lebih dari 200 kilometer per jam. Kereta ini nantinya akan dioperasikan di rute Makassar-Pare Pare.

Tidak hanya cepat, kereta tersebut akan menggunakan teknologi baterai. "Kami siap mengoperasikan kereta cepat produk anak negeri yang diketuai oleh BPPT, dengan teknologi "hybrid battery" pada tahun 2022," ujar Direktur Pengembangan INKA Agung Sedaju dalam seminar daring bertajuk "Kesiapan Jalur Kereta Makassar–Pare Pare" di Madiun, mengutip Antara, Rabu (18/8/2021).

Tidak hanya dengan BPPT saja, INKA juga berkolaborasi dengan konsorsium Prioritas Riset Nasional Teknologi Perkeretaapian. Di dalamnya terdapat sejumlah perguruan tinggi seperti ITB, ITS, UNS, dan UGM dan beberapa industri yang terkait dengan perkeretaapian, yakni PT INKA (Persero) dan PT Pindad (Persero)

Direktur Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi BPPT Muljadi Sinung Harjono mengatakan bahwa BPPT memiliki target untuk segera membuat prototipe kereta cepat dengan kecepatan di atas 200 kilometer/jam.

"Pada tahun 2020, kami sudah menyelesaikan target DR dan O ("design requirement and objective") atau pre-spesifikasi teknis. Serta penyelesaian "basic and manufacture design" di tahun 2021. Sedang di tahun 2022, kami ada rencana anggaran pembangunan sarana prototipe kereta api cepat," kata Muljadi Sinung.

Maka dari itu, lanjutnya, diperlukan lokasi untuk uji sebenarnya kereta api cepat dengan kecepatan di atas 200 kilometer/jam sepanjang 20 kilometer dengan lebar "track" yang mencukupi.

Dia menambahkan, setelah prototipe tersebut jadi, di akhir tahun 2022, harapannya prototipe tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari armada kereta api penumpang yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan.

  🚆
Bisnis  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More