blog-indonesia.com

Sabtu, 18 Oktober 2025

Teknologi Ubah Udara Jadi Air Minum

  Dipamerkan di HUT TNI Teknologi Atmospheric Water Generator (AWG) yang mampu mengubah udara menjadi air siap minum dipamerkan di HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta. (Foto/istimewa)

Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI di Silang Monas, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu berlangsung meriah. Selain menampilkan deretan kendaraan tempur dan atraksi udara, juga hadir sebuah camper van.

Dari dalamnya, mengalir air jernih yang berasal bukan dari sumur atau sungai, melainkan dari udara. Itulah teknologi Atmospheric Water Generator (AWG). Mesin canggih ini bekerja membuat air langsung dari kelembapan udara di sekitar.

Tak butuh sumber air baku, tidak pula tergantung PDAM cukup udara dan energi untuk beroperasi. “Ini bisa jadi solusi di masa depan,” ujar Business Development PT Jambar Nabolon Marsada, Dennis Matthew.

Teknologi ini menjadi simbol harapan baru bagi daerah yang sulit mendapatkan air bersih. Selama pameran, camper van mereka tak pernah sepi pengunjung. Ratusan orang mencoba langsung air hasil AWG yang terasa segar meski berasal dari udara.

Teknologi AWG ini lahir dari kolaborasi global antara Jambar Nabolon Marsada dan HuProTec, perusahaan asal Swiss. Sejak awal 2025, keduanya berkomitmen menghadirkan solusi air bersih yang ramah lingkungan untuk Indonesia. Teknologi ini sebelumnya sukses digunakan di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika sebagai sumber air alternatif. “Ini sains yang penuh empati,” kata Dennis.

AWG dirancang fleksibel untuk berbagai kebutuhan, dari rumah tangga hingga industri besar. Bahkan bisa diandalkan dalam situasi darurat seperti bencana alam atau operasi militer. Mesin ini tak butuh pengeboran tanah atau proses kimia, hanya memanfaatkan kelembapan udara sekitar. Dengan tenaga surya, sistemnya dapat beroperasi tanpa merusak alam, menjadikannya solusi berkelanjutan yang cerdas.

Bagi Jambar Nabolon Marsada, kehadiran mereka di HUT TNI bukan sekadar pameran teknologi. Ini adalah pesan bahwa inovasi bisa berperan dalam menjaga bumi dan memperkuat ketahanan nasional. “Menjaga bumi tak harus dengan pengorbanan besar, cukup dengan teknologi yang cerdas,” tutup Dennis.

Salah seorang pengunjung mengatakan, dari udara lahir harapan baru bagi masa depan yang lebih bersih dan manusiawi. “Awalnya saya tidak percaya, tapi ternyata rasanya enak dan bersih. Di tengah panasnya Jakarta, titik kecil itu menjadi oase yang menyejukkan,” ujar Danny, seorang pengunjung asal Bekasi. (cip)

  💦 
sindonews  

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More