blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Jumat, 31 Oktober 2025

Drone Karya Pasis Seskoal Bisa Terbang 20 Km

  Potensial untuk Misi Intelijen Komandan Seskoal Laksamana Muda Ariantyo Condrowibowo meninjau drone jenis fixed wing saat uji terbang di Cipulir, Jakarta, Kamis (30/10). (Dok. Pen Seskoal)

Sekelompok perwira siswa Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) berhasil mengembangkan drone pengintai jarak jauh.

Inovasi ini mendapat perhatian langsung dari Komandan Seskoal Laksamana Muda Ariantyo Condrowibowo, yang menyaksikan uji terbang drone di Cipulir, Jakarta, Kamis (30/10).

Drone Fixed-Wing Surveillance ini termasuk jenis pesawat tanpa awak dengan sayap kaku (fixed-wing), yang cara terbangnya menyerupai pesawat konvensional. Uji terbang dilakukan setelah sesi pemaparan teknis yang dipimpin Letkol Laut (KH) Toufiq Martin, perwira siswa yang memimpin tim perancang.

Drone ini dirancang mampu mencapai ketinggian hingga 3.000 meter dan menempuh jarak 10 kilometer, dengan total jangkauan 20 kilometer untuk penerbangan pulang dan pergi,” jelas Toufiq dalam presentasinya, dikutip dari keterangan Pen Seskoal, Jumat (31/10).

Secara teknis, drone tersebut dilengkapi empat motor penggerak rotor 1400 KV, kamera DJI 03, sistem GPS, pengendali penerbangan, baterai 10.000 mAh, serta antena helikal 5.8 GHz. Semua komponen itu dirancang untuk mendukung misi pemantauan jarak jauh secara berkala (real-time).

Usai uji terbang, Ariantyo memberikan apresiasi atas hasil kerja para perwira siswa Seskoal. Menurutnya, rancangan drone ini punya potensi besar untuk digunakan dalam berbagai misi.

Salah satu keunggulannya adalah kemampuan terbang lama dengan jangkauan luas. Teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk misi intelijen, pengawasan, pemetaan, hingga pemantauan wilayah secara berkelanjutan,” ujarnya.

Ariantyo menambahkan, pengembangan drone ini sejalan dengan semangat Seskoal untuk membentuk perwira yang tak hanya piawai berpikir strategis, tapi juga adaptif terhadap kemajuan teknologi pertahanan.

Seskoal mendorong setiap perwira untuk berinovasi dan mandiri dalam menghadapi tantangan teknologi modern,” tegasnya. (at)

  🛩 
IDM  

Misi Bisnis INA-LAC 2025 di São Paulo

 Perkuat peluang bisnis dirgantaraPembahasan pengadaan suku cadang, dan dukungan pemeliharaan armada pesawat Super Tucano TNI AU (Kemlu)

Indonesia–Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Mission 2025 resmi terlaksana di São Paulo pada 22 September 2025, dan mencatat capaian signifikan sebesar USD 581 juta, terdiri dari USD 284 juta potensi kesepakatan dan USD 297 juta transaksi konkret. Angka ini mencakup sektor strategis otomotif, pertambangan, industri strategis, pengelolaan sampah, dan pariwisata.

Delegasi Indonesia terdiri dari 1 (satu) institusi, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), serta 14 (empat belas) perusahaan berskala menengah hingga besar dari berbagai sektor, yaitu energi, otomotif, industri strategis, agroindustri, kosmetik, logistik, hingga jasa keuangan.

Tak berhenti di business event saja, esok harinya, 23 September 2025, para pebisnis Indonesia perdalam negosiasi dan diskusi melalui company visit ke sejumlah Perusahaan dan asosiasi terkemuka di Brasil, yakni O Boticário (industri kosmetik dan parfum), Sindipeças/Abipeças (industri otomotif), serta EMBRAER (industri dirgantara dan pertahanan).

Pertemuan dengan O Boticário membuka peluang pemanfaatan sawit Indonesia sebagai bahan baku kosmetik sekaligus memperkenalkan sertifikasi halal sebagai jaminan kualitas dan nilai tambah daya saing di pasar global. Sementara itu, kunjungan ke Sindipeças/Abipeças mempertemukan asosiasi Brasil dengan perusahaan Indonesia, termasuk Toyota Group Indonesia. Pertemuan menjajaki peluang industri komponen otomotif di Brasil, sharing experience terkait operasional Toyota Group di Indonesia, regulasi yang berlaku, serta penjajakan peluang kolaborasi antar perusahaan komponen kendaraan roda empat maupun roda dua.

  Revitalisasi MRO pesawat Super Tucano
Di sektor dirgantara, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berdiskusi dengan EMBRAER untuk membahas revitalisasi dan maintenance pesawat Angkatan Udara Republik Indonesia. Pertemuan tegaskan EMBRAER sebagai mitra strategis PT DI dan menjadi tindak lanjut penandatanganan Nota Kesepahaman 17 November 2024 di Rio de Janeiro. Kerja sama mencakup revitalisasi pesawat Super Tucano, dengan berdayakan PT DI sebagai mitra lokal, pengadaan suku cadang, dan dukungan pemeliharaan armada pesawat. Ditargetkan kerja sama ini dapat terwujud pada akhir 2025.

Indar Atmoko, Senior General Manager PT DI, menyampaikan bahwa partisipasi dalam INA-LAC Business Mission memberikan kesempatan berharga untuk memperkuat jejaring sekaligus membuka jalan bagi kolaborasi industri dirgantara yang lebih erat antara Indonesia dan Brasil.

INA-LAC Business Mission 2025 berhasil mempertemukan pebisnis Indonesia dengan 120 pengusaha yang sesuai sasaran dan hasilkan 220 pertemuan bisnis. Forum ini buktikan bahwa Kawasan Amerika Latin dan Karibia tawarkan peluang prospektif yang besar bagi pebisnis Indonesia..
 

  🛩
Kemlu  

Kamis, 30 Oktober 2025

India Jajaki Kerjasama Pertahanan

  Panglima militer India kunjungi Kemhan Kunjungan ke Kemhan (IDN Times)

Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan dari Panglima Angkatan Bersenjata India, Jenderal Anil Chauhan pada Selasa (28/10/2025). Salah satu kerja sama yang coba dijajaki oleh kedua negara adalah farmasi pertahanan. Apalagi India dikenal sebagai negara produsen obat-obatan dengan biaya yang terjangkau.

"Demikian juga kami menjajaki (kerja sama) bidang farmasi pertahanan, mencari sumber-sumber untuk obat-obatan untuk bisa kita produksi," ujar Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan Taufanto di kantor Kemhan, Jakarta Pusat.

Penjajakan kerja sama itu dinilai pas seiring dengan Kemhan yang kini mengelola laboratorium farmasi dari tiga matra di TNI. Salah satu produksi dari laboratorium pabrik pertahanan negara adalah multivitamin.

"Kami juga sedang sedang menjajaki kerja sama di bidang kedokteran. Kami akan mengirim dokter-dokter untuk menjadi spesialis," tutur dia.

  1. Undang Sjafrie berkunjung ke India  
Lebih lanjut, Donny juga menjelaskan Indonesia dan India akan terus meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan. Menteri Pertahanan India Rajnath Singh turut mengundang Menhan Sjafrie Sjamsoeddin untuk berkunjung ke India.

"Salah satunya juga nanti ditawarkan untuk mengunjungi beberapa industri pertahanan India," kata pejabat tinggi TNI dari matra Angkatan Udara (AU) itu.

India dan Indonesia, kata Donny, juga memiliki kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan prajurit TNI. Kemhan, katanya, berencana untuk mengirim kadet atau taruna ke India.

  2. Tawarkan rudal jelajah supersonik BrahMos  
Menawarkan modifikasi pesawat Sukhoi dengan rudal jelajah BrahMos (Ist)
Sementara, ketika ditanyakan apakah turut dibicarakan rencana pembelian Rudal BrahMos, Donny menyebut hal itu belum dibicarakan.

Meskipun Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty menuturkan negosiasi pembelian rudal jelajah supersonik BrahMos menunggu kunjungan Menteri Pertahanan India Rajnath Singh ke Indonesia.

"Belum (teken kontrak). Jadi, tadi juga disampaikan bahwa mereka sudah menggunakan rudal BrahMos untuk ground to ground ataupun ground to sea ataupun ground to ground (alutsista) juga," kata Donny.

Ia menambahkan Sukhoi yang dimiliki India kini sudah membawa rudal BrahMos sebagai persenjataannya.

"Tapi, kita belum ada kontrak dengan India untuk (pembelian) BrahMos," tutur dia.

  3. Kunjungi industri pertahanan  
Lebih lanjut, Jenderal Anil Chauhan akan berada di Indonesia pada periode 26-31 Oktober 2025. Ia sudah mengunjungi beberapa industri pertahanan di Tanah Air termasuk PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia di Bandung.

"Kemudian esok Bapak CDS (Panglima angkatan bersenjata) akan berkunjung ke PT PAL. Menurut saya, industri pertahanan di India itu cukup maju. Apalagi di sana juga mewajibkan untuk menggunakan indistri di dalam negerinya," tutur Donny.

Di akhir pertemuan, kedua pejabat militer itu saling bertukar cenderamata. Sjafrie memberikan cenderamata berupa pedang, plakat hingga koin.

  🤝 
IDN Times  

Rabu, 29 Oktober 2025

PT Pindad Tandatangani MoU Dengan FN Herstal

  Terkait sistem senjata (Pindad)

Direktur Utama PT Pindad, Sigit P. Santosa bersama Vice President of Commercial and Marketing FN Herstal, Nicholas De Gottal menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait kerja sama di bidang sistem senjata pada Selasa, 28 Oktober 2025 di Auditorium PT Pindad, Bandung. Penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Direktur Teknologi dan Pengembangan Prima Kharisma, Direktur Produksi Hera Rosmiati beserta jajaran dan delegasi FN Herstal.

Mengawali sambutannya, Direktur Utama PT Pindad, Sigit P. Santosa menjelaskan penandatanganan MoU ini menjadi langkah awal memulai kembali kerja sama antara PT Pindad dan FN Herstal. Ia mengatakan bahwa PT Pindad sangat terbuka dalam pertukaran informasi pengembangan produk senjata hingga kesempatan ekspansi kerja sama.

FN Herstal sudah menjadi rekan kami dalam mengembangkan teknologi senapan SS1 di tahun 80 atau 90-an. Dengan kapasitas dan fasilitas Pindad saat ini, pengembangan senjata standar militer yang digunakan oleh TNI dapat dilakukan dengan baik, bahkan kami mengembangkan SS1 hingga SS3 untuk mendukung pertahanan negara. Kami sangat memahami bahwa sistem persenjataan yang dikembangkan oleh FN memiliki kualitas yang bagus, maka diharapkan kerja sama ini bisa membuka kolaborasi lain kedepannya,” tutur Sigit P. Santosa.

Di sisi lain, Vice President of Commercial and Marketing FN Herstal, Nicholas De Gottal menyampaikan betapa pentingnya kerja sama ini untuk membuka jalan mewujudkan kolaborasi nyata di antara PT Pindad dan FN Herstal.

Mengingat sejarah kerja sama yang erat dan berlandaskan kepercayaan selama ini, kami meyakini langkah besar yang akan kita lewati melalui project ini. Kapasitas teknis dan keahlian Pindad telah berkembang pesat bersamaan dengan peningkatan kualitas produk FN Herstal, sehingga tujuan utama kita dalam memberikan produk dengan performa terbaik bagi TNI sebagai pengguna akan memasuki tahap implementasi yang konkret,” ungkap Nicholas De Gottal.

Kerja sama ini diharapkan dapat terjalin secara berkelanjutan dalam segi transfer teknologi dan produksi sistem senjata yang secara langsung mendukung kemandirian pertahanan negara. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU, penyerahan cindera mata, serta foto bersama.

  🤝 
Pindad  

Selasa, 28 Oktober 2025

Pindad Siap Lengkapi Bakamla dengan Alutsista Buatan Anak Bangsa

 Atasi Ancaman Laut dan Udara senjata anti drone produksi Pindad (Pindad)

Direktur Utama PT Pindad, Sigit P. Santosa didampingi jajaran Direksi dan VP/GM menerima kunjungan dari Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) pada Rabu, 22 Oktober 2025 di Auditorium PT Pindad, Bandung. Rombongan dipimpin oleh Kepala Bakamla RI yaitu Laksamana Madya TNI Irvansyah.

Tujuan kunjungan Bakamla RI adalah untuk memperdalam terkait produk pertahanan, lini produksi, dan pemahaman kepada jajaran Bakamla, termasuk terkait perawatan dan maintenance produk PT Pindad.

Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Pindad Sigit P. Santosa menjelaskan bagaimana perkembangan PT Pindad, produk unggulannya beserta lini produksinya. Ia mengatakan bahwa selain senjata dan amunisi, dapat terjalin kerja sama dengan produk Pindad.

Ini merupakan interaksi yang bagus terutama yang menyangkut alutsista kebutuhan laut. Bakamla sudah menggunakan senjata SM5 kal. 12,7 mm dan amunisinya, tentu saja kami ingin sekali meneruskan kerja sama untuk mendukung Bakamla. Kami punya alat-alat anti-drone yang memiliki sistem interface, baik yang portable maupun mobile. Selain itu kami juga memiliki combat boat yang dilengkapi senjata 30 mm untuk patroli laut.

Produk-produk PT Pindad juga sudah digunakan dan terpasang di kapal PT Pal untuk mendukung TNI AL. Harapan untuk kedepannya, kita bisa menjalin interaksi yang lebih dekat,” tutur Sigit P. Santosa.

Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Dr. Irvansyah juga mengatakan niatnya beserta rombongan mengunjungi PT Pindad adalah untuk memahami dan mendalami produk-produk yang berpotensi bisa mendukung tugas fungsi Bakamla RI sebagai lembaga pemerintah non kementerian.

Kami sedang membangun Pos Pantau Bakamla yaitu National Maritime Surveillance System yang terintegrasi dari Sabang-Merauke. Oleh sebab itu kami memang sedang mencari alutsista yang bisa digunakan, kami merasa bersemangat dan bangga jika memang bisa menggunakan alutsista dari dalam negeri buatan PT Pindad. Mudah-mudahan kunjungan ini membawa pada ikatan yang lebih erat dan juga kerja sama yang bisa ditingkatkan,” jelas Irvansyah.

Kunjungan ini dilanjutkan dengan paparan terkait alutsista buatan PT Pindad, penyerahan cinderamata, dan juga sesi foto bersama. Selanjutnya, rombongan Bakamla RI berkesempatan untuk mengunjungi fasilitas produksi ke Divisi Senjata dan Divisi Kendaraan Khusus, serta mencoba secara langsung performa senjata-senjata produksi PT Pindad.

  ★
Pindad  

Senin, 27 Oktober 2025

PTDI Yakinkan Penjualan Empat Pesawat N219 kepada Bakamla

 Dengan konfigurasi Maritime Surveillance Aircraft (MSA)(PTDI)

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) meyakinkan penjualan empat unit pesawat N219 kepada Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI. Pihak PTDI memberikan gambaran keunggulan pesawat N219 dikaitkan kecocokan kebutuhan, dan layanan purna jual.

N219 adalah pesawat baling-baling bermesin dua dengan kapasitas penumpang 19 orang. Pesawat ini dirancang untuk keperluan penerbangan lincah pada kawasan pelosok dan maritim kepulauan, dibuat versi sipil dan militer serta kebutuhan lain sesuai pesanan pengguna.

Kepala Kabakamla, Laksdya TNI Irvansyah, beserta rombongan berkunjung ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan diterima oleh Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, Direktur Produksi PTDI, Dena Hendriana, di Bandung, Rabu, 22 Oktober 2025. Hadir pula jajaran manajemen PTDI, serta Direktur Utama PT Nusantara Turbin dan Propulsi (PT NTP), Tarmizi Kemal Fasya Lubis, di Ruang Rapat Paripurna Lt.9, Gedung Nurtanio, PTDI Bandung.

Pertemuan diawali dengan paparan profil Perusahaan dan produk-produk unggulan PTDI. Kunjungan ini berkaitan rangka menindaklanjuti potensi penjualan 4 (empat) unit pesawat N219 dengan konfigurasi Maritime Surveillance Aircraft (MSA) untuk mendukung tugas Bakamla RI dalam pengawasan laut nasional.

Promosi pesawat N219 ke Bakamla mendapat dukungan dari Kementerian PPN RI/Bappenas. Pesawat N219 MSA memilki kemampuan operasi full option configuration, meliputi radar pengawasan dengan jangkauan hingga 160 nautical miles, pelacakan lebih dari 200 target, deteksi kapal dan tumpahan minyak, sistem Anti Jammer (ECCM), serta kemampuan Search and Rescue (SAR).

Potensi penjualan ini juga termasuk dengan complete sales package dan fleet readiness, yang mencakup layanan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO), training, technical assistance, technical publication untuk rencana dukungan selama lima tahun. Setelah sesi paparan dan diskusi, rombongan berkesempatan meninjau langsung fasilitas produksi dan hanggar PTDI serta PT NTP. ***
 

  🛩
Pikiran Rakyat  

Minggu, 26 Oktober 2025

Kemhan Resmi Serahkan KRI Belati-622 Kepada TNI AL

 Langsung ditugaskan di wilayah Koarmada III KRI BELATI-622 (HAVELSAN)

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto secara resmi menyerahkan kapal perang baru buatan dalam negeri, KRI Belati-622, kepada TNI AL.

Setelah serah terima yang berlangsung di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut) pada Jumat (24/10), Angkatan Laut langsung menugaskan kapal perang tersebut ke wilayah Komando Armada (Koarmada) III di Papua.

Menurut Donny, PT Tesco sebagai perusahaan lokal yang memproduksi KRI Belati-622 sudah mampu menyelesaikan pembangunan kapal berjenis Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter tersebut dengan baik. Dia menilai, kapal itu memiliki kualitas unggul. Dengan tuntasnya seluruh rangkaian produksi sejak awal hingga pemberian nama, mulai hari ini kapal tersebut resmi berada di bawah kendali TNI dan Angkatan Laut.

Dalam dinamika geopolitik yang semakin kompleks, kehadiran KRI Belati-622 memiliki arti penting bagi upaya penguatan pertahanan maritim Indonesia. Nama Belati sendiri mengandung filosofi yang mendalam, yaitu melambangkan keberanian, kekuatan, ketepatan, serta daya gerak yang cepat dan efektif dalam menghadapi setiap ancaman,” ucap dia.

Kementerian Pertahanan (Kemhan), lanjut Donny, turut bangga karena KRI Belati-622 menjadi kapal perang hybrid pertama yang dimiliki oleh Indonesia. Kapal tersebut dibekali sistem propulsi water jet dan propeller. Dengan teknologi tersebut, alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dibeli oleh pemerintah itu diharapkan menjadi tambahan kekuatan bagi TNI AL untuk menjalankan tugas-tugas menjaga kedaulatan Indonesia.

Lebih dari sekedar sarana tempur, KRI Belati 622 menjadi simbol kemajuan teknologi sekaligus wujud nyata semangat kemandirian bangsa di bidang pertahanan,” imbuhnya.

Menurut Donny, penempatan KRI Belati-622 di bawah jajaran Koarmada III memiliki nilai strategis. Khususnya dalam ikhtiar penguatan armada tempur di wilayah timur Indonesia. Dia menyampaikan bahwa, sebagai aset multifungsi, kapal tersebut mampu menjalankan berbagai misi. Mulai operasi tempur, patroli maritim, pengamanan perbatasan, hingga tugas kemanusiaan seperti search and rescue.

Keberadaannya di wilayah operasi Koarmada III yang mencakup perairan Indonesia bagian timur menegaskan komitmen TNI Angkatan Laut dalam menjaga stabilitas, menegakkan hukum, dan melindungi kepentingan nasional di kawasan strategis yang menjadi jalur vital pelayaran internasional,” tandasnya. (*)

  👷 
Jawa Pos  

Sabtu, 25 Oktober 2025

Pesawat KT-1B Woong Bee Bakal Dikembangkan di Bandung

Jupiter Team TNI AU dengan pesawat KT-1B (TNI AU)

PT Dirgantara Indonesia dan Korean Aerospace Industries (KAI), Senin (20/10/2025), sepakat memperkokoh kerja sama. Langkah itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerangka kerja terkait program pengembangan pesawat KT-1B Woong Bee. Perjanjian tersebut ditandatangani di sela-sela pameran kedirgantaraan dan industri pertahanan ADEX 2025 di Seoul, Korea Selatan.

PT Dirgantara Indonesia diwakili oleh Direktur Niaga, Teknologi, dan Pengembangan Moh Arief Faisal, sementara KAI diwakili oleh EVP Divisi Pengembangan Bisnis Global, Cho Woo Rae. Seusai penandatanganan, Arief menjelaskan, perjanjian tersebut merupakan bagian awal dari proses produksi bersama KT-1B Woong Bee.

Namun, Arief tidak menjelaskan kapan tepatnya proses produksi tersebut akan dilakukan. KT-1B Woong Bee adalah pesawat latih yang sejak beberapa dekade lalu telah digunakan oleh TNI Angkatan Udara. Saat ini varian KT-1B digunakan oleh tim aerobatik Jupiter TNI Angkatan Udara.

Karena KAI tidak akan memproduksinya lagi, melalui kerja sama ini, nanti PT DI yang akan melanjutkan produksi KT-1B Woong Bee,” kata Arief. Secara bertahap, lanjutnya, lini produksi pesawat tersebut akan dipindahkan ke pusat produksi milik PT DI di Bandung.

Selanjutnya, PT DI akan melayani baik perawatan maupun pemenuhan pesanan pesawat tersebut, khususnya di kawasan Asia. Saat ini, selain Indonesia, KT-1B Woong Bee, antara lain, digunakan oleh Angkatan Udara Korea Selatan, Peru, dan Turki.

Lebih lanjut Arief mengatakan, kerja sama ini membuka peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan pengetahuan, khususnya dalam lini pesawat latih dan militer. Hal serupa diharapkan dapat diterapkan dalam pengembangan pesawat tempur KF-21 Boramae.

Harapan serupa diungkapkan oleh KAI. Kesepakatan tersebut merupakan salah satu wujud kepercayaan lembaga itu pada Indonesia. Mereka melihat, Indonesia memiliki kapasitas dan pengalaman yang memadai, sekaligus mitra yang dapat diandalkan.

Tercatat, Indonesia mulai menggunakan KT-1 Woong Bee sejak 2003. Pesawat tersebut digunakan untuk menggantikan pesawat latih T-34 Charlie. Pesawat yang mulai digunakan pada 1979 itu awalnya diproduksi oleh pabrikan asal AS, Beechcraft Corporation.

Dalam dunia militer, pesawat latih itu juga dikembangkan tujuan tempur. Pesawat itu khususnya untuk mengemban misi lawan gerilya atau counter insurgency (COIN).

Dalam sejarah industri militer Korea Selatan, KT-1 Woong Bee merupakan salah satu langkah awal untuk mewujudkan kemandirian. Kepala Staf Angkatan Udara Korea Selatan Marsekal Son Sug-rag mengatakan, KT-1 Woong Bee dan T-50 Golden Eagle—juga digunakan oleh TNI Angkatan Udara—adalah wujud dari kemajuan teknologi kedirgantaraan negeri itu.

Son mengatakan, kedua pesawat tersebut merupakan bagian integral dari pencapaian industri pertahanan Korea Selatan. Selain memperkuat pertahanan negeri itu, keberadaannya menunjang ekspor produk militer Korea Selatan.

Bahkan, T-50 yang kemudian dikembangkan menjadi FA-50 atau versi tempur, telah mencatatkan predikat battle proven. Di tangan pilot-pilot Angkatan Udara Filipina, FA-50 membuktikan ketangguhannya di palagan Marawi.

Kepala Staf Angkatan Udara Filipina Fabian Pedregosa mengatakan, FA-50 Angkatan Udara Filipina terlibat dalam misi Liberation of Marawi tahun 2017. ”Pesawat ini menjadi bagian dari upaya untuk menjaga stabilitas di kawasan,” kata jenderal berbintang dua itu.

   🤝  Kompas  

Jumat, 24 Oktober 2025

Indonesia Siap Uji Tembak Kapal Selam Nirawak Pekan Depan

  KSOT tampil perdana di Monas produksi PAL KSOT-001 dalam ujicoba di Laut (Sekpres)

Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, Indonesia akan melakukan uji tembak kapal selam tanpa awak buatan dalam negeri pada pekan depan.

Uji coba tersebut akan dilakukan di Surabaya, Jawa Timur.

Kita mau fokus sama kapal selam kita. Saya kira teman-teman sudah tahu minggu depan kita akan melakukan penembakan kapal selam tanpa awak dan kita sudah coba dan ini akan kita tunjukkan," kata Sjafrie ditemui di Gedung Kemenhan, Jakarta, Rabu (22/10/2025) malam.

"Kita lah negara yang ke-4 di dunia produksi kapal selam tanpa awak dikembangkan nasional," tambahnya.

infografis KSOT produksi PAL (PAL)
Sjafrie mengatakan, uji coba akan dilakukan di Koarmada II Surabaya. Ia juga sempat berseloroh bahwa awak media yang ingin menyaksikan uji coba bisa ikut bergabung.

Yang mau ikut daftar, daftar nanti diangkut sama Hercules-nya Panglima," terang dia.

Adapun kapal selam otonom tanpa awak (KSOT) pertama kali menarik perhatian publik saat tampil dalam parade Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia pada 5 Oktober 2025.

Dalam parade yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto itu, KSOT dengan nomor lambung KSOT-008 diperkenalkan sebagai bagian dari kekuatan baru alat utama sistem persenjataan (alutsista) nasional.

Infogradis KSOT PAL (PAL)
Kapal selam tersebut dikembangkan oleh PT PAL Indonesia dan menjadi salah satu hasil inovasi industri pertahanan dalam negeri.

KSOT-008 disebut mampu beroperasi di bawah permukaan air selama 72 jam, dengan kecepatan jelajah maksimal 20 knot dan jangkauan hingga 200 nautical mile.

Sebagai kapal selam militer, KSOT-008 juga memiliki kemampuan ofensif.

Kapal ini dapat dipersenjatai dengan enam torpedo Black Shark dan rudal Exocet, serta dilengkapi sistem navigasi dan sensor canggih untuk operasi laut dalam.

   👷  Kompas  

Kamis, 23 Oktober 2025

BPDP Guyur Pinjaman ke Pindad

  Untuk Geber Produksi Alutsista Buatan RI Amunisi Pindad (Pindad)

PT Pindad dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) melakukan penandatanganan kerjasama strategis untuk pendanaan pengembangan fasilitas produksi industri pertahanan yang berdaya saing. Penandatangan dilakukan di area Divisi Munisi PT Pindad, Turen, Malang, Jawa Timur.

Kerjasama ini merupakan babak penting dalam memperkuat kemandirian industri pertahanan nasional. Selain itu dilakukan juga Penandatanganan antara Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Prima Kharisma dengan Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Tatacipta Dirgantara tentang penguatan kapasitas riset dan pengembangan teknologi terapan di bidang manufaktur pertahanan.

Penandatanganan disaksikan oleh Staf Ahli Bidang Konektivitas dan Pengembangan Jasa Kemenko Perekonomian Dida Gardera, serta dihadiri oleh Direktur Utama BPDP Eddy Abdurrachman, Rektor ITB Tatacipta Dirgantara, dan Direktur Utama PT Pindad Sigit P. Santosa.

Melalui kerja sama ini, BPDP akan memberikan dukungan pendanaan dan fasilitasi program strategis nasional dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur industri pertahanan berbasis sumber daya alam dalam negeri. Sementara itu, PT Pindad sebagai industri strategis akan memperkuat rantai pasok dalam negeri, mengoptimalkan hilirisasi, serta mengurangi ketergantungan impor bahan baku alutsista.

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahwa proyek ini sejalan dengan Prioritas 5 RPJMN 2025-2029 tentang "Melanjutkan Hilirisasi dan Mengembangkan Industri Berbasis Sumber Daya Alam untuk Meningkatkan Nilai Tambah di Dalam Negeri".

Staf Ahli Bidang Konektivitas dan Pengembangan Jasa Kemenko Perekonomian Dida Gardera menegaskan bahwa dukungan terhadap pengembangan fasilitas produksi industri pertahanan yang berdaya saing merupakan bagian dari strategi besar industrialisasi nasional. Kerjasama PT Pindad dan BPDP diharapkan menjadi tonggak penting dalam mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat ekosistem industri pertahanan berbasis riset dan inovasi dalam negeri.

Lebih lanjut, kerjasama ini mencerminkan model kolaborasi triple-helix, yakni sinergi antara pemerintah, akademisi dan industri. Akademisi (ITB) mendukung riset dan pengembangan teknologi terapan, industri (PT Pindad) mengimplementasikan dan mengkomersialkan teknologi, serta Pemerintah melalui BPDP sebagai fasilitator kebijakan dan pendanaan.

Dengan adanya pabrik bahan baku industri alutsista ini, diharapkan terwujud:

💣 Peningkatan nilai tambah dari sumber daya dalam negeri untuk sektor industri pertahanan.
💣 Pengurangan ketergantungan impor komponen strategis pertahanan.
💣 Pengembangan tenaga kerja terampil serta riset teknologi nasional di bidang industri strategis.
💣 Dampak ekonomi regional melalui investasi dan pengembangan fasilitas industri di Malang dan sekitarnya. (wur/wur)

  👷 
CNBC  

Rabu, 22 Oktober 2025

RI-Afsel Percepat Kerja Sama Pertahanan, Pertanian hingga Energi

Presiden Prabowo Subianto (kiri) memeriksa pasukan bersama Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa (kanan) dalam kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/10/2025). Pertemuan kedua pemimpin negara tersebut membahas isu-isu global dan bilateral, terutama di sektor ekonomi dan keamanan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom. (antara)

Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia dan Afrika Selatan sepakat mempercepat pelaksanaan kerja sama pertahanan yang telah disepakati pada 2023.

"Kami sepakat untuk mempercepat implementasi perjanjian kerja sama pertahanan yang kami sepakati pada tahun 2023, dan kami akan bergerak maju untuk itu," kata Prabowo dalam pernyataan bersama dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/10/2025).

Selain bidang pertahanan, kata Prabowo, kedua negara juga membahas peluang kerja sama di sektor pertanian, energi, serta hubungan antarmasyarakat, termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan serta kemungkinan pemberlakuan bebas visa timbal balik.

Prabowo mengatakan Indonesia juga telah meminta kepada Presiden Ramaphosa untuk mengirimkan tim teknis atau delegasi khusus guna membahas program konkret di sejumlah bidang prioritas yang dapat segera dijalankan bersama Afrika Selatan.

"Kami akan mengirim, Indonesia telah meminta kepada presiden Afrika Selatan, kemungkinan jika kami dapat mengirim tim teknis, delegasi teknis untuk mendiskusikan program-program konkret di bidang-bidang utama di mana kami dapat bergerak maju dengan sangat cepat," ucap Prabowo dikutip dari Antara.

Ramaphosa menambahkan dalam pertemuan ini, kedua negara berbagi masa depan yang sama tentang kemajuan dan pembangunan serta untuk kesejahteraan masyarakat.

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa di Istana Merdeka Jakarta, Rabu siang.

Kunjungan Ramaphosa beserta delegasi ke Jakarta menandai awal kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, yang menjadi momentum penting dalam mempererat kerja sama strategis antara kedua negara di berbagai bidang.

Prabowo dijadwalkan menggelar jamuan santap malam kenegaraan untuk Ramaphosa dan delegasi.

Pertemuan kedua pemimpin negara diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Afrika Selatan yang telah terjalin erat selama lebih dari tiga dekade.

  🤝 
Berita Satu  

Selasa, 21 Oktober 2025

Mengenal Mobil Maung

  Diperintahkan Prabowo Dipakai Semua Menteri 
Presiden Prabowo Subianto berkelakar kepada semua menteri di Kabinet Merah Putih untuk menggunakan mobil Maung buatan PT Pindad (Persero).

Kelakar Prabowo kepada para menterinya itu disampaikan dalam sidang kabinet paripurna, yang juga bertepatan dengan satu tahun pemerintahannya, pada Senin (20/10/2025).

"Sebentar lagi saudara-saudara harus pakai Maung semua. Saya enggak mau tahu," kelakar Prabowo, diikuti tepuk tangan dan tawa dari para menterinya.

Para menteri disebut Prabowo tetap dibolehkan menggunakan mobil selain Maung, tetapi diizinkan pada hari libur saja.

"Mobil-mobil bagus pakai kalau libur saja. Ya pada saat saya enggak panggil, kau bolehlah kau pakai mobil itu," lanjut Prabowo sambil tertawa.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menyebut bahwa Indonesia akan memiliki mobil buatan sendiri dalam tiga tahun yang akan datang.

Prabowo menjelaskan, dirinya sudah mengalokasikan dana dan menyiapkan lahan untuk pabrik mobil buatan dalam negeri itu.

"Belum merupakan prestasi, tapi sudah kita mulai rintis. Kita akan punya mobil buatan Indonesia dalam tiga tahun yang akan datang," ujar Prabowo.

"Saya sudah alokasikan dana, sudah kita siapkan lahan untuk pabrik-pabriknya. Sedang bekerja sekarang tim. Kita sudah menghasilkan jip buatan Indonesia," sambungnya.


  Mobil Maung MV3 Garuda 
Sebagai informasi, mobil Maung yang kerap digunakan Prabowo dalam banyak agenda adalah Maung MV3 Garuda.

Secara spesifikasi, Pindad MV3 Maung Garuda memiliki bobot 2,95 ton, dimensi panjang sekitar 5,05 m, lebar 2,06 m, dan tinggi 1,87 m.

Pindad mengklaim Maung MV3 Garuda mampu melaju pada kecepatan maksimal 100 Kpj dan memiliki jarak tempuh hingga 500 km.

Terkait performa, mesin yang digunakan Maung MV3 Garuda diklaim mampu menyemburkan daya maksimum 202 PS atau setara dengan 199 TK dan torsi maksimal 441 Nm.

Pindad juga menyatakan bahwa Maung MV3 Garuda dirancang sebagai mobil yang dapat digunakan untuk menjelajahi segala medan.

Maung dibekali suspensi depan independent coil spring dan suspensi belakang rigid/independent with shock absorber.

Disebutkan bahwa proses produksi Maung MV3 Garuda dimulai dengan penyusunan spesifikasi teknis yang dituangkan dalam dokumen System Requirement Specification (SRS) dan Test & Evaluation Master Plan.

  ♘ Kompas  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More