Dukung Transformasi Industri Pertahanan Indonesia
Pada Selasa, 14 Januari 2025, Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, mengunjungi fasilitas produksi munisi PT Pindad di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertahanan untuk mendukung transformasi industri pertahanan Indonesia dan meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri.
Kunjungan Menhan RI ke fasilitas produksi munisi tersebut merupakan kegiatan lanjutan setelah sebelumnya mengunjungi PT Pindad, Bandung pada Kamis 9 Januari 2025. Menhan Sjafrie disambut oleh Direktur Utama PT Pindad, Sigit Santosa, beserta jajaran direksi, komisaris, dan GM Divisi Munisi. Dalam kunjungannya, Menhan Sjafrie meninjau berbagai area produksi, termasuk produksi munisi kaliber kecil, munisi khusus (pyrotechnics), detonator, munisi kaliber besar, dan roket.
Pada kunjungan kali ini, Menhan RI turut didampingi oleh Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak; Sekjen Kemhan Letjen TNI Tri Budi Utomo; Irjen Kemhan Letjen TNI Rui FGP Duarte; Kabaranahan Kemhan Marsdya TNI Yusuf Jauhari; Wakapolri Komjen Pol Ahmad Dofiri; Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin; Kapoksahli Pangdam V/Brw Brigjen TNI Singgih Pambudi Arinto beserta jajaran.
Menhan Sjafrie menyampaikan bahwa PT Pindad harus menjadi tulang punggung industri pertahanan untuk menopang kedaulatan nasional. Kementerian Pertahanan berkomitmen untuk mendukung dan mendorong PT Pindad menjadi industri pertahanan yang unggul dan berdaya saing.
“Tentunya kami turut menyampaikan rasa bangga atas kehadiran Menhan RI di fasilitas produksi munisi PT Pindad yang berlokasi di Turen, Malang ini,” tutur Sigit.
Sementara itu, dalam pernyataannya, Sigit menuturkan, PT Pindad menempati lahan seluas 164 hektar. Di mana, fasilitas produksi munisi PT Pindad terdiri dari Area Produksi Munisi Kaliber Kecil, Area Produksi Munisi Khusus (Pyrotechnics), Area Produksi Detonator, Area Produksi Munisi Kaliber Besar dan Roket hingga Lapangan Balistik 200 m dan 1.000 m.
Berbagai jenis dan kategori produk munisi PT Pindad tersebut, dijabarkan Sigit, terdiri mulai dari munisi kaliber kecil yaitu kaliber 5,56 mm; kaliber 7,62 mm; kaliber 9 mm; kaliber 12,7 mm; kaliber .38 inch hingga munisi rantai (link) kaliber 5,56 mm, kaliber 7,62 mm dan kaliber 12,7 mm.
Selain itu, lanjut Sigit, Divisi Munisi PT Pindad juga telah memproduksi berbagai varian granat tangan. Termasuk granat asap dan granat flash bang hingga granat mortir kaliber 60 mm dan kaliber 81 mm. “Hal ini juga menjadi tantangan yang luar biasa, bahwa PT Pindad harus bisa menghasilkan produk pertahanan berteknologi mutakhir yang bisa menjaga kedaulatan NKRI,” pungkas Sigit.
Menhan Sjafrie beserta rombongan juga sempat melakukan peninjauan ke SMA Taruna Nusantara Malang, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Pada serangkaian kunjungannya, Menhan Sjafrie turut meninjau kesiapan infrastruktur yang diproyeksikan bakal rampung pada pertengahan tahun 2025.
Dengan kunjungan ini, diharapkan PT Pindad dapat terus berinovasi dan meningkatkan kapasitas produksinya, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang dan memperkuat daya saing bangsa di kancah internasional. (abi)
Pada Selasa, 14 Januari 2025, Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, mengunjungi fasilitas produksi munisi PT Pindad di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertahanan untuk mendukung transformasi industri pertahanan Indonesia dan meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri.
Kunjungan Menhan RI ke fasilitas produksi munisi tersebut merupakan kegiatan lanjutan setelah sebelumnya mengunjungi PT Pindad, Bandung pada Kamis 9 Januari 2025. Menhan Sjafrie disambut oleh Direktur Utama PT Pindad, Sigit Santosa, beserta jajaran direksi, komisaris, dan GM Divisi Munisi. Dalam kunjungannya, Menhan Sjafrie meninjau berbagai area produksi, termasuk produksi munisi kaliber kecil, munisi khusus (pyrotechnics), detonator, munisi kaliber besar, dan roket.
Pada kunjungan kali ini, Menhan RI turut didampingi oleh Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak; Sekjen Kemhan Letjen TNI Tri Budi Utomo; Irjen Kemhan Letjen TNI Rui FGP Duarte; Kabaranahan Kemhan Marsdya TNI Yusuf Jauhari; Wakapolri Komjen Pol Ahmad Dofiri; Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin; Kapoksahli Pangdam V/Brw Brigjen TNI Singgih Pambudi Arinto beserta jajaran.
Menhan Sjafrie menyampaikan bahwa PT Pindad harus menjadi tulang punggung industri pertahanan untuk menopang kedaulatan nasional. Kementerian Pertahanan berkomitmen untuk mendukung dan mendorong PT Pindad menjadi industri pertahanan yang unggul dan berdaya saing.
“Tentunya kami turut menyampaikan rasa bangga atas kehadiran Menhan RI di fasilitas produksi munisi PT Pindad yang berlokasi di Turen, Malang ini,” tutur Sigit.
Sementara itu, dalam pernyataannya, Sigit menuturkan, PT Pindad menempati lahan seluas 164 hektar. Di mana, fasilitas produksi munisi PT Pindad terdiri dari Area Produksi Munisi Kaliber Kecil, Area Produksi Munisi Khusus (Pyrotechnics), Area Produksi Detonator, Area Produksi Munisi Kaliber Besar dan Roket hingga Lapangan Balistik 200 m dan 1.000 m.
Berbagai jenis dan kategori produk munisi PT Pindad tersebut, dijabarkan Sigit, terdiri mulai dari munisi kaliber kecil yaitu kaliber 5,56 mm; kaliber 7,62 mm; kaliber 9 mm; kaliber 12,7 mm; kaliber .38 inch hingga munisi rantai (link) kaliber 5,56 mm, kaliber 7,62 mm dan kaliber 12,7 mm.
Selain itu, lanjut Sigit, Divisi Munisi PT Pindad juga telah memproduksi berbagai varian granat tangan. Termasuk granat asap dan granat flash bang hingga granat mortir kaliber 60 mm dan kaliber 81 mm. “Hal ini juga menjadi tantangan yang luar biasa, bahwa PT Pindad harus bisa menghasilkan produk pertahanan berteknologi mutakhir yang bisa menjaga kedaulatan NKRI,” pungkas Sigit.
Menhan Sjafrie beserta rombongan juga sempat melakukan peninjauan ke SMA Taruna Nusantara Malang, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Pada serangkaian kunjungannya, Menhan Sjafrie turut meninjau kesiapan infrastruktur yang diproyeksikan bakal rampung pada pertengahan tahun 2025.
Dengan kunjungan ini, diharapkan PT Pindad dapat terus berinovasi dan meningkatkan kapasitas produksinya, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang dan memperkuat daya saing bangsa di kancah internasional. (abi)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.