blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Kamis, 25 Desember 2025

BRIN Dorong N219 Jadi Solusi Konektivitas Wilayah Terpencil

  🛩 👷 Integrasi riset yang tidak hanya berhenti di laboratorium(PTDI)

PT Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkuat ekosistem kedirgantaraan nasional melalui kolaborasi riset yang lebih erat dengan industri.

Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala BRIN, Prof Arif Satria, saat melakukan kunjungan kerja ke fasilitas produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) di Bandung, Rabu (24/12/2025).

Arif menekankan pentingnya integrasi riset yang tidak hanya berhenti di laboratorium, tetapi mampu menjawab kebutuhan nyata industri (industry-led research).

Kita harus memastikan bahwa setiap riset di bidang kedirgantaraan memiliki dampak ekonomi dan nilai tambah nyata bagi industri nasional,” ujar Arif dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Arif, PTDI merupakan pusat gravitasi inovasi teknologi tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, BRIN akan mendukung penuh melalui skema pendanaan riset, penggunaan fasilitas laboratorium bersama, hingga penguatan sumber daya manusia (SDM) periset.

  Fokus pada Pesawat N219
Salah satu agenda utama dalam kunjungan tersebut adalah meninjau perkembangan pesawat N219 Nurtanio, hasil kolaborasi antara BRIN dan PTDI. Pesawat bermesin ganda ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan transportasi di wilayah terpencil di Indonesia.

Arif menyebutkan bahwa N219 memiliki keunggulan kompetitif yang sulit ditandingi di kelasnya, terutama kemampuan Short Take-Off and Landing (STOL).

"N219 mampu beroperasi di landasan pacu yang pendek, kurang dari 800 meter, bahkan yang tidak beraspal sekalipun. Ini solusi kunci untuk wilayah seperti pegunungan Papua atau daerah 3T lainnya," ujarnya.

Selain itu, pesawat ini memiliki volume kabin terbesar di kelasnya dengan kapasitas 19 penumpang. Berkat sistem quick change, konfigurasi kabin dapat diubah dengan cepat untuk misi angkut kargo, evakuasi medis (medevac), hingga patroli maritim.

  Sinergi Riset dan Industri
Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, menyambut baik dukungan dari BRIN. Ia menyatakan bahwa kolaborasi ini sangat penting untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk-produk dirgantara Indonesia.

"Dengan dukungan riset dari BRIN, kami optimistis dapat memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global kedirgantaraan," kata Gita.

PTDI merupakan satu-satunya industri dirgantara di Asia Tenggara yang memiliki kemampuan lengkap mulai dari desain, manufaktur, hingga perawatan pesawat. Selain N219, PTDI juga telah sukses memasarkan produk unggulan lain seperti CN235 dan NC212i ke pasar internasional.
 

  🛩 
Republika  

Rabu, 24 Desember 2025

PT DI Menerima Kunjungan Kepala dan Wakil Kepala BRIN

  🛩 👷 🤝(PTDI)

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menerima kunjungan kerja Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria, bersama Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian, disambut langsung oleh Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan beserta jajaran Direksi dan manajemen PTDI di hanggar Final Assembly Line (FAL) PTDI, Bandung.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan BRIN meninjau sejumlah produk dan program strategis PTDI, antara lain pesawat CN235, N219, program MALE UCAV serta UAS Wulung, sekaligus mendengarkan paparan mengenai perkembangan dan timeline program N219 Amphibious dan MALE UCAV sebagai bagian dari program strategis nasional.

Pengembangan N219 Amphibious dilakukan melalui kerja sama PTDI dengan Momentum (USA) dalam penyediaan float kit.

Sementara itu, pada program MALE UCAV, PTDI akan mengeksplorasi potensi kerja sama dengan ALIT (China) dalam pengintegrasian sistem persenjataan (weapon integration), serta dengan Milkor (Afrika Selatan) dalam pengembangan prototipe airframe berbahan komposit penuh (full composite airframe prototyping) beserta subsistem yang telah teruji.

Melalui kunjungan ini, PTDI berharap memperoleh dukungan BRIN dalam bentuk pemanfaatan fasilitas pengujian dan kepakaran (expertise), pelaksanaan design review untuk subsistem dan teknologi kunci, pengembangan teknologi strategis, penyediaan fasilitas kualifikasi komponen dalam negeri, serta dukungan anggaran guna mempercepat pengembangan program MALE UCAV.

Kami berharap pengembangan pesawat N219 tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan pemerintah, tetapi juga dapat menembus pasar komersial. Dengan meningkatnya keterlibatan pasar swasta, skala ekonomi dapat tercapai sehingga harga menjadi lebih kompetitif. Setelah pasar domestik terpenuhi, pengembangan dapat diperluas ke kawasan Asia Tenggara hingga Afrika yang memiliki banyak wilayah terpencil. BRIN siap mendukung PTDI melalui kolaborasi riset, pemanfaatan fasilitas pengujian, serta penugasan peneliti agar pengembangan dapat berjalan lebih efektif dan produktif, sebagai langkah menuju era baru PTDI di pasar domestik dan global,” ujar Kepala BRIN, Arif Satria..
 

  🛩 
PTDI  

Selasa, 23 Desember 2025

Senjata Laser Buatan PT. PAL Indonesia

  Solusi menghadapi drone Senjata laser PT PAL Indonesia

Inovasi senjata laser PT PAL Indonesia menjadi wujud kesiapan anak bangsa menghadapi ancaman modern melalui teknologi non-kinetik berbasis energi terarah.

Dikembangkan sebagai solusi pertahanan adaptif dan efisien, sistem ini dirancang untuk menghadirkan perlindungan efektif terhadap ancaman udara tak berawak.

Menegaskan komitmen PT PAL mendorong kemandirian industri pertahanan nasional.

Inovasi ini menjadi terobosan penting menjadi senjata futuristik berbiaya relatif rendah, sekaligus menegaskan Indonesia sebagai pelopor sistem directed-energy di kawasan ASEAN.

Bekerjasama dengan mitra internasional, senjata ini memiliki jarak tembak hingga 500 meter.

PT PAL mengembangkan senjata laser untuk menghadapi ancaman modern.

Teknologi ini dirancang untuk memberikan ganguan visual dan sensonik pada sistem optik jarak jauh, khususnya ancaman udara tak berawak seperti drone.

  💥 
PAL  

Senin, 22 Desember 2025

Sathar 11 Depohar 10 Tuntaskan Harwat Pesawat KT-1B Woong Bee

  Kembali mengudara dukung pendidikan penerbang TNI AU(Dispenau)

Komitmen menjaga kesiapan alutsista TNI Angkatan Udara kembali dibuktikan oleh Satuan Pemeliharaan (Sathar) 11 Depohar 10 melalui serah terima Pesawat KT-1B Woong Bee kepada Skadron Pendidikan (Skadik) 102. Serah terima pesawat tersebut dilaksanakan pada Jumat (19/12/2025), setelah dinyatakan selesai menjalani rangkaian pemeliharaan terjadwal.

Komandan Satuan Pemeliharaan (Dansathar) 11 Depohar 10, Letkol Tek Teguh Juanda, mewakili Komandan Depohar 10 Kolonel Tek Ruhimat, S.T., M.M., secara resmi menyerahkan pesawat kepada pihak Skadik 102. Momen ini menjadi simbol keberhasilan kerja tim pemeliharaan dalam memastikan pesawat siap kembali mendukung tugas pendidikan penerbang TNI AU.

Pesawat KT-1B Woong Bee sebelumnya menjalani serangkaian pemeliharaan intensif di Sathar 11 Depohar 10. Seluruh sistem pesawat diperiksa secara menyeluruh, mulai dari struktur, mesin, avionik, hingga sistem pendukung lainnya, guna memastikan kondisi pesawat benar-benar optimal dan laik terbang sesuai standar keselamatan penerbangan TNI Angkatan Udara.

Setelah melewati tahapan inspeksi, pengujian fungsi, serta quality control yang ketat dan berlapis, pesawat dinyatakan memenuhi seluruh persyaratan teknis. Proses ini mencerminkan tingginya standar kerja serta profesionalisme personel pemeliharaan dalam menjaga kualitas dan keandalan alutsista udara.

Dalam keterangannya, Letkol Tek Teguh Juanda menegaskan bahwa keberhasilan penyelesaian pemeliharaan pesawat KT-1B Woong Bee merupakan wujud dedikasi, disiplin, dan tanggung jawab seluruh personel Sathar 11 Depohar 10. Setiap tahapan pemeliharaan dilaksanakan dengan penuh ketelitian dan kepatuhan terhadap prosedur teknis yang berlaku demi menjamin keselamatan terbang.

Dengan kembalinya pesawat KT-1B Woong Bee ke homebase Skadik 102, diharapkan dapat semakin mendukung kelancaran program pendidikan dan latihan penerbang TNI AU. Depohar 10 terus berkomitmen memberikan dukungan pemeliharaan terbaik secara berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya mencetak penerbang-penerbang muda yang profesional, andal, dan berkarakter demi kejayaan dirgantara Indonesia.
 

  🛩
TNI AU  

Minggu, 21 Desember 2025

Depohar 30 Serahkan Pesawat Casa dan Hawk

  Usai perawatan intensif, dua alutsista andalan kembali mengudara(Dispenau)

Komandan Depo Pemeliharaan (Dandepohar) 30, Kolonel Tek Sudi Andojo Bangkit, secara resmi menyerahkan Pesawat Casa A-2107 kepada Skadron Udara 4 dan Pesawat Hawk TL-0103 kepada Skadron Udara 12, usai menjalani perawatan intensif di Satuan Pemeliharaan (Sathar) 32 Depohar 30, Kamis (18/12/2025). Penyerahan ini menjadi tonggak penting dalam menjaga kesiapan dan kekuatan armada TNI Angkatan Udara.

Kedua pesawat tersebut telah melewati rangkaian perawatan menyeluruh, perbaikan sistem, hingga uji terbang yang ketat dan terukur. Seluruh tahapan dilaksanakan sesuai standar pemeliharaan kelaikudaraan militer, sebagai bagian dari program strategis pemeliharaan untuk memastikan kesiapan operasional alutsista TNI AU dalam mendukung berbagai misi pertahanan udara nasional.

Dalam prosesi penyerahan, Komandan Skadron Udara 12 yang diwakili Mayor PNB M. Reza Sapta N bersama Kapten PNB Irfan Joko P dari Skadron Udara 4 menyambut antusias kembalinya pesawat ke satuan. Mereka menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi dan profesionalisme personel Depohar 30 yang telah bekerja tanpa kenal lelah demi memastikan pesawat siap dioperasionalkan kembali.

Kami sangat menghargai dedikasi tim Depo Pemeliharaan 30. Dengan kembalinya pesawat ini, kekuatan armada kami semakin solid dan siap melaksanakan berbagai misi dengan tingkat efisiensi dan keselamatan yang tinggi,” ungkap perwakilan skadron dalam sambutannya.

Sementara itu, Kolonel Tek Sudi Andojo Bangkit menegaskan bahwa penyerahan pesawat ini merupakan bukti nyata kerja keras, kompetensi, dan profesionalisme personel Depohar 30, khususnya Sathar 32. Ia menyatakan keyakinannya bahwa Pesawat Casa A-2107 dan Hawk TL-0103 akan menjadi aset strategis yang sangat bernilai dalam mendukung tugas-tugas operasional skadron udara.

Lebih dari sekadar keberhasilan teknis, serah terima pesawat ini juga memperkuat sinergi dan soliditas antara satuan pemeliharaan dan satuan operasional TNI AU. Kolaborasi yang kuat ini menjadi kunci utama dalam menjaga kesiapan alutsista, sekaligus wujud komitmen TNI Angkatan Udara dalam menjaga kedaulatan dan keamanan udara Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Penkoharmatau)
 

  🛩
TNI AU  

Sabtu, 20 Desember 2025

Depohar 10 Rampung Harwat Boeing 737-400 TNI AU

  Kembali perkuat Skadron Udara 17 Boeing 737 A-7308 TNI AU (Jet Photo)

Pesawat Boeing 737-400 TNI Angkatan Udara dengan nomor registrasi A-7308 (Kencana 08) resmi kembali ke satuannya setelah menyelesaikan pemeliharaan berat Check D di Depo Pemeliharaan 10 (Depohar 10).

Pesawat diserahkan oleh Komandan Depohar 10 Kolonel Tek Ruhimat, S.T., M.M., kepada Komandan Skadron Udara 17 yang diwakili Mayor Pnb Dimas Prawito Wicaksono di Apron Depohar 10 Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jumat (12/12/2025). Penyerahan pesawat turut disaksikan oleh Komandan Komando Pemeliharaan Materiel TNI AU (Dankoharmatau) Marsda TNI Ir. Suryanto.

Kencana 08 sebelumnya menjalani pemeliharaan berkala tingkat Check D dengan interval delapan tahun. Proses pemeliharaan berlangsung selama enam bulan dan dikerjakan oleh teknisi Satuan Pemeliharaan (Sathar) 14 Depohar 10. Tahapan ini mencakup pemeriksaan menyeluruh terhadap struktur, sistem, dan komponen utama pesawat.

Setelah pemeliharaan selesai, pesawat melaksanakan uji terbang selama dua hari pada 10–11 Desember 2025. Hasil test flight menyatakan seluruh sistem berfungsi normal dan pesawat dinyatakan laik terbang.

Dengan selesainya seluruh rangkaian tersebut, Pesawat A-7308 kembali memperkuat operasional Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma. Pesawat ini akan mendukung tugas penerbangan VIP/VVIP serta kebutuhan operasi strategis TNI Angkatan Udara.

Keberhasilan pemeliharaan Kencana 08 mencerminkan kinerja teknisi Sathar 14 Depohar 10 dalam menjaga kesiapan alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) TNI AU. Penyerahan pesawat turut dihadiri para pejabat Koharmatau, para Kepala Dinas Depohar 10, para Dansathar, prajurit serta ASN Depohar 10.

 
TNI AU  

Jumat, 19 Desember 2025

[Video] Peluncuran KRI Balaputradewa 322

🎥 📸 Berikut persenjataan dan sensor fregat KRI BPD 322FMP pertama KRI Balaputradewa 322 (BPD) diluncurkan di Surabaya (PAL)

Pembuat kapal Indonesia PT PAL telah meluncurkan kapal fregat Merah Putih pertama yang dipesan untuk angkatan laut negara ini.

Kapal tersebut, yang akan beroperasi sebagai KRI Balaputradewa setelah dioperasikan, diluncurkan pada 18 Desember di galangan kapal PT PAL di Surabaya, demikian diumumkan perusahaan pada hari yang sama.

Balaputradewa adalah kapal fregat Merah Putih pertama dari dua kapal yang dipesan untuk Angkatan Laut Indonesia.

Kelas ini didasarkan pada desain Arrowhead 140 milik Babcock. Kapal ini memiliki bobot sekitar 5.996 ton pada muatan penuh dan panjang 140 m.

Persenjataan yang akan dipasang pada fregat tersebut meliputi sistem peluncuran vertikal/ vertical launching system (VLS) 64 sel yang dipasok oleh perusahaan Turki Roketsan, yang mampu meluncurkan campuran rudal anti-pesawat jarak menengah dan rudal anti-kapal jarak menengah hingga jauh.

Fregat tersebut juga akan dilengkapi dengan dua meriam Leonardo 76 mm di bagian depan, meriam Millennium 35 mm dari Rheinmetall sebagai sistem senjata jarak dekatnya, dan empat meriam kendali jarak jauh 12,7 mm untuk pertahanan titik.

Untuk peperangan anti-kapal selam, kapal perang tersebut akan memiliki dua tabung torpedo tiga laras Leonardo B515/3 dan sonar Fersah 100-N/MF yang terpasang di lambung kapal dari Aselsan.

Sensor utama lainnya di atas kapal termasuk radar AESA 2D Cenk 400-N, radar multifungsi Mete Han, radar kendali helikopter MAR-D, dan radar kendali tembakan Akrep, semuanya terintegrasi ke dalam sistem manajemen tempur (CMS) Advent dari Havelsan.

Kapal fregat ini ditenagai oleh empat mesin diesel dalam konfigurasi gabungan diesel dan diesel (CODAD), yang memungkinkan kecepatan maksimum 28 knot dan jangkauan maksimum 9.000 mil laut pada kecepatan 15 knot. (Janes)

  📹 Video diposkan PAL Indonesia : 


  🎥  Youtube   

Kamis, 18 Desember 2025

FMP Pertama Resmi diluncurkan

KRI Bala Putra Dewa 322 resmi diluncurkan pada malam hari di Surabaya (Wakaran)

Marsekal TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto, Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI), memimpin prosesi shipnaming dan launching KRI Bala Putra Dewa 322 di Dermaga Semenanjung Barat Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia, Surabaya, Kamis (18/12/2025) malam.

Dalam sambutannya, Donny mengapresiasi capaian PT PAL Indonesia yang berhasil memenuhi seluruh persyaratan teknis sebelum peluncuran kapal, dengan tingkat presisi yang sangat tinggi.

Ia menyebut kapal telah memenuhi standar kekedapan air serta kemampuan terapung dengan posisi tegak lurus.

Tadi dilaporkan dari 55 mm, itu hanya 5 mm. Kapal ini dari panjangnya 140 m, errornya hanya 140,11 mm. Jadi dari 140 m itu hanya nambah 11 mm. Ini capaian yang luar biasa,” ungkap Donny.

Marsekal TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia memimpin shipnaming dan launching KRI Bala Putra Dewa 322 di Surabaya, Kamis (18/12/2025). (Detik)
Selain presisi teknis, KRI Bala Putra Dewa 322 juga mencatatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 38 persen. Angka ini disebut sebagai yang tertinggi dibandingkan kapal-kapal sebelumnya yang rata-rata masih berada di kisaran 25 persen.

Kita (Kemenhan) pesan dua kapal, ini kapal pertama, yang kedua proses pembuatan (sekarang mencapai sekitar) 38 persen. Kita proses juga. Akan menyusul berikutnya. Spesifikasi sama mirip-mirip,” ujarnya.

Donny menegaskan Indonesia masih membutuhkan banyak kapal frigate untuk memperkuat pengamanan wilayah laut nasional. Ia juga optimistis industri pertahanan dalam negeri mampu menembus peringkat 50 besar dunia.

Sementara itu, Kaharuddin Djenod Direktur Utama PT PAL Indonesia menyampaikan bahwa KRI Bala Putra Dewa 322 menjadi kapal terbesar kedua yang pernah dibangun PT PAL setelah KRI Brawijaya.

KRI Brawijaya berikuran 143 meter, (KRI Bala Putra Dewa) berukuran 140 meter. Tapi punya konfigurasi persenjataan yang lebih dari KRI Brawijaya,” jelas Kaharuddin.

Ia menegaskan kapal tersebut akan memperkuat TNI Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pemerintah selalu menekankan ke kami PT PAL agar selalu membangun kemandirian bangsa dalam membangun alutsista,” ungkapnya.

Menurut Kaharuddin, proyek pembangunan KRI Bala Putra Dewa 322 juga menjadi bagian dari upaya berkelanjutan meningkatkan TKDN melalui kolaborasi antara BUMN dan industri swasta nasional.

Selama ini kita tergantung dengan luar negeri, ini saatnya projek ini diset up TKDN belum mencapai 20 persen, alhamdulillah sekarang terus membangun produk-produk bersama BUMN dan swasta,” tandasnya. (lta/bil/faz)

  👷 
Suara Surabaya  

Rabu, 17 Desember 2025

KRI Nala 363 Laksanakan Sea Trial Seharian Penuh

  Pasca repowering di galangan PALKRI Nala 363 laksanakan sea trial (Dispenal)

Pada Selasa, 16 Desember 2025, KRI Nala melaksanakan Sea Trial selama 1×24 jam sebagai tahapan lanjutan pasca pelaksanaan Repowering.

Kegiatan ini dipimpin oleh Komandan KRI Nala Letkol Laut (P) Yan Ahmadi.

Sea Trial tersebut melibatkan Dinas Material TNI Angkatan Laut (Dismatal) serta mitra industri terkait, di antaranya PT PAL Putindo, Flender, dan unsur pendukung lainnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kasatharmatim Kolonel Laut (T) Dedi Sugiarto, S.E., serta perwakilan Dismatal yaitu Kasubdismatkapur Dismatal Kolonel Laut (T) Agus Purwanto, M.Tr.Hanla.

Pelaksanaan Sea Trial bertujuan untuk menguji dan memastikan kinerja sistem propulsi, permesinan, navigasi, dan sistem pendukung kapal agar berfungsi optimal serta memenuhi standar teknis dan operasional.

Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam memastikan kesiapan KRI Nala untuk kembali melaksanakan tugas operasi laut TNI Angkatan Laut.
 

  💂 KRI Nala 363  

Selasa, 16 Desember 2025

Dosen IIPB Melihat Langsung Proses Pembangunan Kapal BHO KRI Canopus 936 di Jerman

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtabcoTWhZ1hlMXcjgp77pNWIaWyJyfSeCMiaOWbYx4_h1fCmJLlELJXWe0HoQ2AfGDtfcT4Wl68_bHHVtpPLV3Pcx1xlkct_L2addlOb5MaPd9e5ccGkcOPAZY3GG3GnK65yAzY7-qkl6Ti6VKh3uXtzIT-KBa0TuaIlWWd9FAbN0eWeHArG5iHybcJMQ/s2048/600327735_122291881226211399_1012332010587005946_n.jpgPenampakan KRI Canupus 936 di Jerman (ist)

T
im dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University melakukan kunjungan ke galangan kapal Abeking & Rasmussen, Jerman, untuk melihat proses pembangunan Kapal Bantu Hidrografi dan Oseanografi (BHO) KRI Canopus-936 milik TNI Angkatan Laut.

Delegasi IPB University terdiri dari Dr Syamsul B Agus, Dr Adriani, dan Dr Steven Solikin diterima langsung oleh Dansatgas Yekda Kapal BHO, Kolonel Laut (P) Anom Puji Hascaryo, serta Komandan KRI Canopus-936, Kolonel Laut (P) Indragiri Yani Wardhono.

Kapal BHO KRI Canopus-936 merupakan salah satu aset strategis TNI AL yang sedang dibangun untuk mendukung operasi survei hidrografi, pemetaan batimetri, pengukuran oseanografi, serta operasi riset kelautan di berbagai wilayah perairan Indonesia.

Dengan teknologi mutakhir yang tertanam—mulai dari multibeam echosounder, autonomous underwater vehicle (AUV), hingga peralatan oseanografi modern—kapal ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas data kelautan nasional.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdTzACJhkRyLrPmNb4OuhxGA3d2RAH3spExXWI9ySjZ-X3YDZVHzbAf4WRZ2P4DbdgolxwxRaXOkssCY5DCej9IDlxt7TaF5dzAdx0CG5SbanvpUg1t4rSx0TFrnsscgq7Nv4xOrupf5FR77zDabe0f0i4Q4n3hOnNk-XTDjpUew2zZt_mB55cWyhaMzP6/s2048/597482061_122291881058211399_8862621322743060324_n.jpgDr Syamsul B Agus menyampaikan apresiasinya terhadap TNI AL yang telah membuka ruang kolaborasi bagi dunia akademik. “Kami berharap KRI Canopus-936 dapat menjadi platform riset bersama yang memperkuat kapasitas penelitian kelautan Indonesia.

Ia menyebut, “Kolaborasi ini akan mendorong pemanfaatan data kelautan yang lebih akurat dan memperkaya kajian-kajian ilmiah di berbagai bidang oseanografi dan hidrografi.

Keberadaan kapal ini, lanjunya, akan membuka peluang besar bagi peningkatan kualitas pendidikan dan riset, terutama dalam pemetaan dasar laut, dinamika oseanografi, teknologi survei maritim, serta pengembangan ekonomi biru yang berkelanjutan.

Kunjungan ini memperkuat komitmen IPB University dalam mendukung visi Indonesia sebagai poros maritim dunia, melalui penguatan riset kelautan dan kerja sama strategis dengan berbagai mitra nasional maupun internasional,” pungkasnya.


    👷   IPB   

Senin, 15 Desember 2025

RI dan Rusia Siap Bangun Industri Perkapalan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9_SaEvNPUBjl2c1clDg4f1qqzYtr-5AWm6DYDyqSKWXNvcetMTT9xzBiJ_Kx1h-vN5mAYyDODqY3k-WYd31cYoowyAWMIF2Ccj_AqEMDYtrShapKljXo2O92wtwUlmZ0pimImZvya6sdORrEb5aLHRV7KkKuHZ2k2uCqyd96WP5OQ3xB67e0SBsEUzHt7/s1555/KRI%20Lukas%20Rumkorem%20(LRK)-392_Agus%20Triwahyudii_2952610457087273171_n.jpgIlustrasi kapal produksi lokal, KRI LRK 392 (Agus Triwahyudi)

Kerja sama industri antara Indonesia dengan Rusia terus menunjukkan perkembangan pesat dan semakin strategis. Hal ini disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat menghadiri pertemuan bilateral dan membuka gelaran Indonesia Russia Business Matching yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Moskow awal Desember 2025.

Indonesia dan Rusia tengah menjajaki penyelesaian dua dokumen penting kerja sama industri. Dokumen tersebut meliputi MoU on Cooperation in the Field of Shipbuilding (Kerja Sama di Bidang Perkapalan) dan MoU on Cooperation in the Field of Scientific Research on the Safe Use of Chrysotile Asbestos (Kerja Sama di Bidang Penelitian Ilmiah tentang Penggunaan Asbes Krisotil).

Salah satu MoU, yakni riset keselamatan penggunaan chrysotile asbestos, telah ditandatangani Menperin RI bersama Menteri Perindustrian dan Perdagangan Federasi Rusia Anton Alikhanov di Moskow, 8 Desember 2025.

"Kami berharap, MoU lainnya dapat segera diselesaikan sehingga memberikan kejelasan kerangka kolaborasi bagi industri besar maupun IKM kedua negara," tuturnya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/12/2025).

Hubungan kedua negara telah bergerak ke arah yang lebih substantif dan komprehensif, khususnya dengan pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, yang memperkuat koordinasi bilateral serta membuka ruang kerja sama strategis yang lebih luas.

Agus mengungkapkan, selama ini perkembangan kerja sama ekonomi kedua negara sangat positif. Pada 2024, total perdagangan bilateral nonmigas mencapai US$ 3,9 miliar, dengan tren peningkatan sebesar 18,69% sejak 2020. Hingga Oktober 2025, nilai perdagangan kedua negara telah meningkat menjadi US$ 4,04 miliar.

Di sisi lain, investasi Rusia di Indonesia juga mencatat pergerakan yang konsisten. Pada 2024, total investasi mencapai US$ 262,7 juta, sementara hingga September 2025, investasi Rusia telah mencapai US$ 147,2 juta.

"Angka-angka tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari pelaku industri Rusia terhadap stabilitas ekonomi dan potensi pengembangan industri di Indonesia," ujar Agus.

Agus menambahkan, dialog intensif untuk menyelesaikan berbagai hambatan teknis antara pelaku industri Indonesia dan Rusia menjadi faktor penting dalam kelancaran hubungan dagang dan investasi. Salah satu tantangan utama adalah biaya logistik akibat jarak geografis yang cukup jauh.

Oleh karena itu, ia mengapresiasi penyelenggaraan Working Group on Trade, Investment and Industry ke-6 pada 1112 Maret 2025 sebagai bagian dari Sidang Komisi Bersama Indonesia Rusia yang dilaksanakan pada April 2025 di Jakarta. Forum tersebut telah menghasilkan sejumlah kesepakatan teknis yang mencakup isu industri, penguatan rantai pasok halal, perdagangan, logistik, standardisasi, sertifikasi, pertanian, hingga sektor finansial.

Lebih lanjut, Agus menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap percepatan penyelesaian dan penandatanganan Indonesia Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (IEAEU FTA). Menurutnya, perjanjian ini akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku industri Indonesia melalui peningkatan daya saing tarif dan pengurangan hambatan non-tarif.

"Kami berharap perjanjian ini dapat segera ditandatangani dan menjadi instrumen penting untuk memperkuat ketahanan rantai pasok serta memperluas penetrasi produk industri nasional di kawasan Eurasia," tegas Agus.

Dalam konteks kerja sama multilateral, Indonesia juga menyatakan komitmen kuat dalam mendukung program-program di bawah naungan BRICS. Salah satu fokus penting adalah partisipasi Indonesia dalam BRICS Centre for Industrial Competences (BCIC).

Kerja sama itu akan menitikberatkan pengembangan berbagai sektor seperti digitalisasi industri, teknologi mobilitas baru, transportasi tanpa awak, pengembangan sumber daya manusia industri, pemberdayaan industri kecil dan menengah (IKM), transformasi digital, kecerdasan buatan, dan bioindustri.

"Kami menilai BCIC merupakan platform strategis bagi transfer teknologi dan percepatan modernisasi industri nasional menuju industri yang cerdas, hijau, dan inklusif," imbuhnya.

  Promosi industri strategis  
Rangkaian agenda bilateral ini diperkuat dengan penyelenggaraan Indonesia-Russia Business Matching, yang dihadiri oleh pejabat tinggi Rusia serta pelaku industri dari kedua negara. Forum ini dirancang untuk mempromosikan sektor-sektor industri strategis Indonesia dan memperkenalkan proyek investasi prioritas, sekaligus membuka peluang joint manufacturing dan alih teknologi dengan perusahaan Rusia.

Kegiatan ini diikuti oleh 19 peserta dari sembilan perusahaan Indonesia yang mewakili kawasan industri, perusahaan teknologi, serta asosiasi komoditas. Dari pihak Rusia, hadir 51 peserta yang berasal dari sektor pertambangan, telekomunikasi, elektronik, mesin industri, jasa keuangan, hingga teknologi keamanan. Berbagai paparan disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Rusia dan Belarus, perwakilan KADIN Komite Rusia-Belarus, Himpunan Kawasan Industri (HKI), serta unit teknis Kemenperin.

Business Matching tersebut menghasilkan capaian konkret berupa penandatanganan nota kesepahaman antara HKI dan dua lembaga Rusia. Komitmen dengan Foreign Trade Center (FTC) Rusia mencakup fasilitasi peluang investasi, penyelenggaraan roadshow, kunjungan industri, misi dagang, hingga pertukaran informasi yang akan mempermudah investor Rusia memasuki kawasan industri Indonesia.

Sedangkan MoU kedua, yang dilakukan dengan Association of Industrial Parks (AIP) Rusia, berfokus pada peningkatan daya saing kawasan industri melalui pertukaran informasi pengembangan kawasan serta koordinasi kunjungan lapangan terstruktur di Indonesia maupun Rusia.

Keseluruhan hasil ini menegaskan bahwa Indonesia dan Rusia tidak hanya memperkuat dialog kebijakan, tetapi juga menghasilkan langkah konkret di tingkat dunia usaha. Kami optimistis, pertemuan bilateral dan kegiatan Business Matching ini akan memperkuat posisi kedua negara sebagai mitra strategis dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh menghadapi dinamika global, ungkap Agus.

Agus juga menyoroti kesiapan Indonesia untuk tampil sebagai Partner Country pada perhelatan INNOPROM 2026, pameran industri terbesar yang akan berlangsung pada 69 Juli 2026 di Rusia. Ia menyampaikan bahwa partisipasi Indonesia dalam pameran tersebut merupakan peluang strategis untuk memperkenalkan kekuatan industri manufaktur nasional kepada pasar Rusia dan global.

"Kami meminta dukungan Pemerintah Rusia agar keterlibatan Indonesia sebagai Partner Country dapat berjalan optimal. INNOPROM 2026 akan menjadi momentum penting untuk mempertemukan pelaku industri kedua negara serta menciptakan peluang kolaborasi baru," pungkasnya. (ada/ara)

  🤝 detik  

Minggu, 14 Desember 2025

PT PAL Indonesia Rampungkan Perbaikan Kapal Perang AL Filipina

BRP Tarlac LD-601 (PAL)

PT PAL Indonesia berhasil merampungkan pemeliharaan dan perbaikan kapal perang Angkatan Laut Filipina, BRP Tarlac (LD-601).

Penyelesaian proyek ini menandai seluruh lingkup pekerjaan telah diselesaikan dan diterima dengan baik.

Hal ini menunjukkan komitmen terhadap kualitas, terlebih sebagai langkah strategis PT PAL dalam memperluas layanan perawatan kapal perang di pasar internasional.

Rampungnya pemeliharaan BRP Tarlac kembali memperkuat armada Angkatan Laut Filipina dan memastikan kapal dapat beroperasi secara efisien serta aman.

PT PAL Indonesia terus berkomitmen mendukung kesiapan armada negara mitra serta memperluas kontribusi Indonesia dalam industri pertahanan global.

BRP Tarlac (LD-601) adalah kapal petama di landing platform dock di kelasnya yang beroperasi dengan Angkatan Laut Filipina.

BRP Davao del Sur (LD-602) merupakan kapal kedua dari landing platform dock kelas Tarlac milik Angkatan Laut Filipina.

Kedua kapal LPD ini dibuat oleh PT PAL Indonesia di Surabaya.

  👷 
PAL  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More