blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Senin, 30 Juni 2025

Terafulk Pamerkan Desain Kapal Pendarat Tank (LST) 120 Meter Baru

 Telah Disetujui TNI ALLST 120 M desain Terafulk (Naval News)

Sebuah perusahaan desain kapal swasta Indonesia, Terafulk Megantara Design, memamerkan desain Kapal Pendarat Tank (LST) 120 meter baru untuk memenuhi persyaratan modernisasi TNI AL selama Indo Defence 2025. Perusahaan tersebut membagikan rendering komputer LST baru tersebut secara eksklusif kepada Naval News.

Menurut perincian yang dibagikan kepada Naval News, desain tersebut didasarkan pada LST kelas Bintuni, yang dibangun di dalam negeri dan telah beroperasi sejak 2015, dan LST kelas Semangka yang lebih tua yang dibangun pada 1980-an oleh Galangan Kapal Korea-Tacoma (sekarang Hanjin Heavy Industries) untuk TNI AL.

Terafulk menekankan bahwa LST baru tersebut menawarkan kemampuan yang lebih baik dan sangat dipengaruhi oleh masukan langsung dari TNI AL, dengan umpan balik operasional dan persyaratan khusus misi memainkan peran utama di seluruh proses desain.

Dengan panjang 120 meter, LST ini 300 ton lebih berat daripada kelas Bintuni, dengan ruang penyimpanan yang lebih besar secara keseluruhan dan superstruktur yang lebih kompak. Khususnya, kapal ini memiliki hanggar khusus yang dapat menampung satu helikopter berukuran sedang, kemampuan yang tidak ada di kelas Bintuni.

Desain LST 120 Meter baru Terafulk untuk Angkatan Laut Indonesia. (Terafulk)
Kapal ini dirancang untuk menampung hingga 15 kendaraan tempur infanteri BMP-3F, empat truk, dan 474 personel (114 awak kapal, 350 pasukan, dan 10 personel penerbangan). Terafulk juga menyatakan bahwa kapal tersebut secara teknis dapat mengangkut kendaraan tempur yang lebih berat, termasuk tank tempur utama Leopard 2 milik Angkatan Darat Indonesia.

Kapal tersebut dapat membawa empat Landing Craft Vehicle and Personnel (LCVP) 12 meter, yang masing-masing dapat mengangkut sekitar 25 prajurit dengan peralatan lengkap. LCVP diposisikan di dek misi depan di depan anjungan alih-alih ditempatkan di sepanjang sisi bangunan atas, seperti yang terlihat di kelas Bintuni.

Konfigurasi ini menyediakan lebih banyak ruang internal, memungkinkan akses tanpa halangan ke buritan dan dek helikopter, dan konon dirancang untuk menyederhanakan pengoperasian LCVP.

Propulsi disediakan oleh dua mesin diesel, menghasilkan kecepatan tertinggi 16 knot dan jangkauan sekitar 6.200 mil laut, dengan daya tahan hingga 20 hari di laut. Untuk pertahanan diri, LST dilengkapi dengan dua meriam 40 mm, yang juga dapat digunakan untuk dukungan tembakan angkatan laut, serta dua senapan mesin 12,7 mm dan sistem decoy.

Perbandingan desain antara LST kelas Bintuni dan LST 120 meter yang baru. (Terafulk)
Menurut Terafulk, perusahaan telah memperoleh persetujuan prinsip untuk desain LST baru. Setelah produksi dimulai, Terafulk berencana tidak hanya menyediakan desain untuk galangan kapal yang berpartisipasi tetapi juga menawarkan rekomendasi terkait pembuatan kapal tentang cara membangun kapal secara paling efektif.

Naval News memahami bahwa salah satu aspek utama dari program LST baru adalah standarisasi.

Ini muncul setelah pengalaman kelas Bintuni, di mana sembilan kapal yang saat ini beroperasi—meskipun dibangun di bawah kelas yang sama—diproduksi oleh galangan kapal yang berbeda dan menunjukkan variasi dalam karakteristik dan dimensi.

Saat ini, belum ada jadwal pasti kapan konstruksi akan dimulai dan jumlah kapal yang direncanakan akan diakuisisi Angkatan Laut. Sebagai catatan, TNI AL masih mengoperasikan 15 LST lama, termasuk 11 LST kelas Frosch bekas Angkatan Laut Jerman Timur yang dibangun pada tahun 1970-an.

Desain Baru dan Target Ekspor
Terafulk menyampaikan kepada Naval News bahwa mereka akan merancang kapal serbu lapis baja pesisir dan sungai sepanjang 28 meter, serta kapal patroli cepat sepanjang 60 meter, untuk Angkatan Laut Indonesia.

Terafulk juga menyatakan bahwa mereka telah mengadakan diskusi dengan sedikitnya dua pelanggan Asia Tenggara yang dirahasiakan untuk kapal pengisian bahan bakar dan kapal patroli lepas pantai (OPV) sepanjang 90 meter.
 

 
Naval News  

Kemenhan Akselerasi Industri Propelan Antisipasi Situasi Geopolitik

💣 💥 👷 Bom produksi PT Dahana (ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat)

Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menegaskan kembali komitmen Kemenhan dalam mengakselerasi industri pertahanan dalam rangkaian mengantisipasi situasi geopolitik global.

Brigjen Frega mengatakan salah satu industri strategis tersebut adalah industri propelan untuk roket pertahanan dan sejumlah alutsista lainnya, yang digarap oleh BUMN PT Dahana (Persero).

"Salah satunya adalah propelan, apalagi kalau kita melihat sekarang dengan kondisi yang ada saat ini, geopolitik dan rivalitas antar negara, tentunya mau tidak mau kita harus membangun postur pertahanan negara dan melakukan modernisasi," kata Brigjen Frega saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan akselerasi terhadap industri pertahanan tersebut adalah bagian dari komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk membangun kemandirian industri pertahanan.

"Jadi memang sesuai dengan komitmen Bapak Presiden Prabowo sejak beliau menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), sekarang juga dilanjutkan dan dikembangkan oleh Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, komitmen untuk membangun kemandirian," ujarnya.

Frega mengatakan akselerasi kemandirian industri pertahanan dalam negeri juga dilakukan berkaca dari pengalaman embargo terhadap Indonesia beberapa tahun silam.

"Kita juga harus meningkatkan kemandirian, kita tidak ingin masa lalu kita ketika diembargo akhirnya berdampak pada supply chain kita, perawatan kemudian pemeliharaan," ujarnya.

Terkait kemandirian industri pertahanan dalam negeri, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dahana (Persero) Yusep Nugraha Rubani mengungkapkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produk bom militer yang diproduksi PT Dahana sudah melampaui 70 persen.

"Kalau untuk bom, itu lebih dari 70 persen TKDN-nya. Untuk bom itu, karena casing-nya sudah dibuat di dalam negeri, produksinya juga di dalam negeri," kata Yusep di Kantor Pusat PT Dahana, Subang, Jawa Barat, Selasa (23/6).

TKDN untuk produk bom militer buatan Dahana, kata Yusep, terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya fasilitas manufaktur, serta hasil riset dan pengembangan PT Dahana.

Produk bom militer buatan PT Dahana, antara lain, Bom NATO Tajam (BNT) 250 berbobot 250 kilogram yang didesain untuk kompatibel dengan pesawat NATO.

Kemudian bom varian P-100L berbobot 100 kilogram, P250L yang berbobot 250 kilogram, dan P-500L berbobot 500 kilogram yang diproduksi khusus untuk pesawat tempur Suhkoi, kemudian juga Roket Pertahanan R-Han122B, R-Han45 dan roket portabel antitank dan antihelikopter.

 💥 
antara  

Minggu, 29 Juni 2025

[Infografis] Satelit Nano RIDU SAT-1

Infografis  (antara) 🛰

Satelit RIDU SAT-1 dikembangkan oleh para kadet dan sivitas akademika Unhan RI bersama Berlin Nanosatelliten Allianz (BNA), serta didukung BRIN dan AMSAT-ID.

RIDU-Sat 1 kini mengorbit di ketinggian 519 km dan difungsikan untuk mendukung pendidikan, penelitian, dan komunikasi darurat.

Satelit berukuran 10x10x11,3 cm (1U) ini didesain untuk pendidikan, penelitian, dan pengembangan teknologi satelit.

RIDU-Sat 1 berfungsi sebagai sarana Automatic Packet Reporting System (APRS) yang andal untuk komunikasi darurat, seperti bencana alam, terutama di wilayah terdepan dan terluar Indonesia.

Kolaborasi dengan AMSAT-ID juga memungkinkan penelitian komunikasi satelit yang terhubung dengan komunitas radio amatir global.

  📡
antara  

Proyek Ambisius PT PAL

 👷 Produksi Kapal Induk Tahun 2027 Ilustrasi produk PT PAL Indonesia. (Rayyan Farhansyah/kumparan)

PT PAL Indonesia menyatakan siap membangun kapal induk jenis landing helicopter dock pada 2027. Meski persenjataannya perlu kerja sama dengan luar negeri, desain kapalnya 100 persen dalam negeri. Proyek ambisius tersebut tinggal menunggu persetujuan dan komitmen pemerintah.

Wacana itu diungkapkan Direktur Teknologi PT PAL Indonesia Briljan Gazalba dalam kunjungan eksplorasi industri pertahanan nasional ke PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/6/2025). Kunjungan diikuti oleh Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Frega Wenas Inkiriwang, Staf Khusus Menteri Pertahanan Deddy Corbuzier, dan jajarannya.

Menurut Briljan, proyek-proyek terkini yang dikerjakan PT PAL membentuk kepercayaan diri industri pertahanan. Saat ini, rancangan hingga fasilitas pembuatan kapal induk tengah dipersiapkan.

Sudah kami siapkan untuk membuat kapal aircraft carrier itu, 2027, kami siap jika mendapat penugasan dari pemerintah untuk membuat kapal induk. Sekali lagi jawabannya adalah kami mampu 100 persen,” katanya.

Meski tergolong kapal induk atau aircraft carrier, konsep yang dibangun PT PAL adalah landing helicopter dock (LHD). Artinya, kapal tersebut tidak memiliki katapel atau sejenis pelontar dan jalur lepas landas pesawat tempur seperti kapal induk Amerika Serikat.

Menurut rencana, rancangan LHD memiliki panjang 238 meter dengan total bobot angkutan maksimum 10.000 ton. Platform terbukanya bisa mengangkut 16 pesawat. Meski disebut pesawat, barang yang bisa diangkut LHD hanya drone, helikopter, dan pesawat berkemampuan VTOL (vertical take-off and landing).

Saat ini, lanjut Briljan, PT PAL belum memiliki fasilitas untuk membangun LHD tersebut karena ukurannya sepanjang 238 meter. Namun, secara perlahan fasilitas dibangun dan dipersiapkan. Inilah mengapa PT PAL menjadwalkan kesiapan pembuatan pada 2027.

Tapi, secara kapasitas mungkin masih belum. Karena antrean pekerjaan, kan, sekarang penuh banget. Sehingga nanti ke depan, seperti tadi, kami akan menyiapkan schedule urutan produksinya. Sehingga begitu order kapal aircraft carrier datang, kami sudah siap,” tuturnya.

Di sisi lain, ia tak bisa menjamin tingkat komponen dalam negeri (TKDN) LHD akan langsung tinggi. Sebab, PT PAL ingin menguasai teknologinya dulu dengan cepat. Apabila produksi LHD kian meningkat, maka komponen lokalnya juga bertambah.

Adopsi teknologi luar negeri berlaku untuk sistem persenjataan kapal. Untuk platformnya, Briljan memastikan desainnya 100 persen dari PT PAL Indonesia. Pemilihan negara untuk kolaborasi pun tergantung keinginan pelanggan LHD mendatang, dalam konteks ini Kementerian Pertahanan.

Untuk platformnya kita tidak melakukan kolaborasi dengan yang luar. Murni 100 persen dari PT PAL. Tapi, nanti untuk jika harus dipersenjatai, kami pasti harus melakukan kolaborasi,” ujarnya.

  Kebutuhan operasi 
Miniatur komposisi konvoi kapal perang milik TNI AL yang diproduksi PT PAL Indonesia dipajang di kompleks PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/6/2025). (Kompas)
Briljan berpandangan, LHD sesuai dengan kebutuhan dan kondisi geografis Indonesia yang unik. LHD juga bukan sekadar kapal serbu semata, melainkan markas yang bergerak.

Di Indonesia kan kita punya ALKI ya, tiga alur laut kepulauan, dan kita juga punya area-area yang harus kita jaga,” tambahnya.

PT PAL melihat LHD adalah solusi paling ideal untuk mengamankan wilayah yang begitu luas. Kapal tersebut berfungsi untuk memproyeksikan kehadiran dan pengawasan secara intensif dengan cara memindahkan markas yang terapung itu ke tempat-tempat yang memang perlu penjagaan.

Kabiro Infohan Kemenhan Brigjen Frega Wenas Inkiriwang menyambut baik optimisme yang dibangun oleh industri pertahanan. Ia mengatakan, terobosan dari sisi industri, termasuk wacana kapal induk jenis LHD, sangat diperlukan.

Ia pun menegaskan, kapal induk yang dimaksud adalah LHD, bukan seperti kapal induk ala AS. Kapal tersebut pun fokus untuk mengangkut helikopter.

Meskipun demikian, jenderal bintang satu itu membenarkan adanya kebutuhan strategis akan kapal dengan mobilitas tinggi, terutama untuk menunjang misi-misi nonperang, seperti penanggulangan bencana alam. Pengalaman saat bencana tsunami di masa lalu menjadi salah satu rujukan utama pentingnya aset tersebut.

Di sisi lain, proses menuju pembuatan LHD tersebut masih panjang dan membutuhkan kajian mendalam. Dengan begitu, ketika pemerintah sudah membuat keputusan, industri pertahanan bisa menjawab kebutuhan itu.

Kita berharap ini bisa terus dioptimalkan sehingga pada saat kita memutuskan untuk membeli atau membutuhkan alutsista, semuanya sudah siap secara infrastruktur maupun secara SDM,” ujarnya.

  👷 
Kompas  

Sabtu, 28 Juni 2025

Infoglobal Perkenalkan Gamaloka

  💥 Senjata anti drone portabel Senjata anti drone Infoglobal. (Infoglobal)

Infoglobal resmi meluncurkan ulang Gamaloka Anti-Drone, sistem pertahanan udara ringkas untuk menetralisir ancaman drone, dalam ajang @indo_defence Expo & Forum 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 11-14 Juni 2025. Sebelumnya, Gamaloka telah diperkenalkan kepada public pada Indo Defence 2022.

Gamaloka Anti-Drone dirancang untuk menghadapi potensi penyalahgunaan drone oleh pihak tidak bertanggung jawab. Perangkat ini menggabungkan teknologi komunikasi radio dan jammer canggih untuk mengganggu sinyal kendali drone, memaksanya mundur, mendarat paksa, atau jatuh.

Kami menghadirkan Gamaloka Anti-Drone untuk menjawab kebutuhan akan sistem anti-drone yang tidak hanya canggih, tetapi juga fleksibel, portabel, ringan, dan siap digunakan di mana saja. Inovasi ini adalah bentuk nyata komitmen Infoglobal untuk mendukung keamanan nasional di era teknologi tanpa batas,” ujar Adi Sasongko, CEO Infoglobal.

Gamaloka Anti-Drone memiliki desain ringkas dan ringan sehingga mudah dibawa personel. Perangkat ini ideal untuk operasi taktis di lapangan, acara besar, hingga area strategis.

Gamaloka anti drone telah teruji dalam melakukan jamming drone ilegal dan siap didistribusikan ke instansi pertahanan, keamanan, dan lembaga sipil di seluruh Indonesia.

  ⽎ 
Infoglobal  

Melihat Progres Fregat Merah Putih

 👷 Kapal perang canggih pertama karya anak bangsa Penampakan progres pembangunan FMP di galangan kapal PAL, Surabaya (20/06/25) (@makanminumhappy)

Kementerian Pertahanan Indonesia mengunjungi PT PAL Indonesia yang untuk melihat proses produksi kapal perang kelas Fregat Merah Putih.

Kapal ini merupakan Fregat pertama karya anak bangsa yang dibangun di Dock Semarang PT PAL, Surabaya, dengan spesifikasi tempur multifungsi. Kapal ini dibuat untuk menghadapi serangan udara, permukaan, dan bawah laut.

Fregat Merah Putih (MPF140) dibangun berdasarkan pesanan Kementerian Pertahanan RI dan diklaim sebagai salah satu dari empat fregat jenis Arrowhead 140 yang saat ini tengah dikembangkan di dunia.

Direktur Produksi PT PAL, Diana Rosa, menegaskan bahwa kapal ini menjadi bukti kemampuan industri dalam negeri dalam mengembangkan alutsista berstandar internasional.

Ini adalah kapal perang tercanggih saat ini. Standarnya, standar dunia, naval rule. Salah satu dari empat di dunia yang membangun kapal seperti ini, salah satunya Indonesia,” kata Diana Rosa saat ditemui di lokasi pembangunan, Rabu (25/6).

 Mampu hadapi ancaman udara, permukaan dan bawah laut 
Progres pembangunan FMP 1 tanggal 25/06/25 (kumparan)
Fregat Merah Putih memiliki panjang 140 meter dan bobot penuh hingga 6.626 ton. Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan maksimum 28 knot dan jangkauan pelayaran sejauh 9.000 nautical mile (NM).

Kecepatan ini melampaui kapal pesanan dari negara lain, seperti Filipina (16 knot) dan Uni Emirat Arab (20 knot).

Dari sisi persenjataan, fregat ini dipersenjatai 64 peluncur rudal vertikal (Vertical Launching System/VLS) yang memuat rudal permukaan-ke-udara (SAM) dan permukaan-ke-permukaan (SSM), 2 set torpedo anti-kapal selam (ASW), serta sistem Close-In Weapon System (CIWS) kaliber 35 mm yang mampu menembakkan 4.000–5.000 peluru per menit.

Kepala Divisi Sewaco (Sensor Weapon and Command) PT PAL Enjud Darojat menjelaskan, dengan seabrek senjata itu, kapal ini diharap mampu mandiri tanpa perlindungan pesawat.

Fregat ini bukan hanya untuk pertahanan diri, tapi menjaga gugus tugas atau konvoi. Dia harus punya sistem anti-udara dan anti-kapal selam lengkap karena kapal perang sangat lemah terhadap serangan udara," kata Darojat.

Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan meriam utama 76 mm buatan Leonardo, lalu senapan mesin kaliber 12,7 mm di sisi kapal, dan 8 peluncur decoy untuk mengelabui rudal musuh. Semua sistem ini terintegrasi oleh Combat Management System (CMS) yang terhubung dengan radar 3D, tracking radar, sonar bawah laut, dan sistem komunikasi taktis TDL.

 Tugas opersional perlindungan gugus tugas 
Progres pembangunan FMP 1 tanggal 25/06/25 disidak Kemhan (Kompas)
Fregat Merah Putih dirancang untuk menjalankan peran area defense, yakni melindungi kapal-kapal lain dalam gugus tugas, termasuk dari serangan udara maupun bawah laut.

Dengan konfigurasi senjata dan sensor mutakhir, kapal ini bisa menjalankan berbagai operasi militer laut: dari patroli strategis, bantuan tembakan ke darat, memburu kapal selam, hingga pertahanan udara berbasis laut.

Ini kapal paling lengkap. Semua matra ada—tembakan ke darat, ke udara, dan bawah laut. Memang ini kapal perang paling canggih di Indonesia saat ini,” tambah Kepala Divisi Sewaco Enjod.

 Sudah 66% rampung, dibantu para pelajar SMK 
Spesifikasi teknis Fregat Merah Putih (Kumparan)
Hingga pertengahan 2025, pembangunan kapal sudah mencapai 66 %. Kapal ini masih menanti pemasangan sistem tempur dan sensor (Sewaco), yang akan dipasang usai peluncuran pertama.

Menurut Diana Rosa, kapal akan kembali ke PT PAL pada 2027 untuk pemasangan penuh seluruh senjata.

Delivery pertama akan siap berlayar, tapi nanti kembali lagi untuk pasang senjata,” jelasnya.

Diana menambahkan, produksi kapal dilakukan dalam tiga shift penuh setiap hari, dengan melibatkan tenaga kerja nasional terlatih.

Welder-nya luar biasa karena pelat-pelatnya tipis. Kami mencetak anak-anak muda dari SMK PAL dan juga menggandeng SMK lain,” katanya.

Fregat Merah Putih dikembangkan dengan standar Lloyd’s Register dan dibangun secara hati-hati mengikuti semua tahapan klasifikasi kapal perang. Sementara untuk teknologi tempur, PT PAL menggandeng Turki dalam hal transfer teknologi.

Kita sudah belajar CMS-nya. Combat Management System-nya. Tadi yang ditanyain, kita ke Turki. Kenapa kita ke Turki? Kenapa bangsa Indonesia ke Turki? Karena Turki tidak pelit. Turki tidak hanya berjualan, tapi Turki berbagi ilmu kepada PT PAL, kepada Indonesia,” kata Diana.

Dalam prosesnya, proyek ini didukung oleh lebih dari 10 BUMN dan perusahaan swasta nasional, Kapal ini menjadi simbol kemandirian industri pertahanan nasional.

Ini momen untuk PT PAL naik ke level berikutnya,” pungkas Diana.

  👷 
Kumparan  

Jumat, 27 Juni 2025

[Video] Lundin Tampilkan Beberapa Desain Kapal untuk TNI AL

⚓ 🎥 📸 Kerjasama dengan Perusahaan SwediaPerusahaan swasta nasional PT Lundin pada pameran Indo Defence 2025 menampilkan beberapa desain kapal.

Naval News menampilkan video liputannya, dimana desain kapal yang sedang di produksi di galangan kapal Lundin di Jawa akan ditawarkan ke TNI AL, dan salah satunya juga diproduksi di Swedia akan di ujicoba di Indonesia.

Seperti kapal desain PT Lundin sebelumnya, mayoritas sistem dan sensor, maupun persenjataannya mengadopsi produk eropa, baik rudal dan lainnya.

  📹 Berikut video dari Youtube : 


Kapal cepat rudal Lundin (jaas)


 🎥  Garuda Militer  

PT PAL Bangun Fasilitas Canggih

 👷 Untuk percepat pembuatan 2 kapal selam Scorpene PT PAL membangun fasilitas modern untuk mempercepat pembuatan dua Kapal Selam Scorpene dari Prancis. (sindonews)

Pembuatan dua Kapal Selam Scorpene oleh PT PAL mengalami kemajuan signifikan. Saat ini, industri pertahanan dalam negeri tersebut tengah membangun dermaga dan shiplift atau pengangkut kapal.

Teknologi yang digunakan pada shiplift ini tergolong modern seperti kemampuan normal lifting seberat 6.000 ton hingga maksimum 9.240 ton. Tidak hanya itu, shiplift ini juga dilengkapi dengan penggerak electrical motor.

Dengan begitu, waktu yang diperlukan untuk memindahkan kapal atau pun bagian-bagian kapal lebih mudah dan cepat. Apabila tanpa shiplift waktu yang diperlukan bisa mencapai 14 hari. Namun dengan fasilitas tersebut hanya butuh waktu 4 jam.

Dalam kegiatan "Eksplorasi Industri Pertahanan" yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan (Kemhan), SindoNews berkesempatan melihat dari dekat progres dan pembangunan fasilitas dermaga dan shiplift di galangan kapal selam PT PAL.

Kepala Divisi Kapal Selam PT PAL Agus Rifai mengatakan, dengan fasilitas shiplift tersebut maka proses loading dan pergerakan kapal selam bisa sangat smooth. Diperkirakan pada Maret 2026 sudah bisa dioperasikan.

"Alhamdulillah, kita mendapatkan kontrak pengerjaan dua unit Scorpene bersama Naval Group Prancis yang dikerjakan di PT PAL," katanya, Rabu (25/6/2025).

Sedangkan untuk pembangunan dermaga, progresnya sudah mencapai 60%. Jika tidak ada kendala, pembangunan dermaga akan selesai pada Desember 2025.

"Dermaga ini digunakan saat launching Scorpene yang memiliki bobot mati 2.000 ton. Dermaga ini didesain punya kemampuan sampai 6.000 ton. Artinya tidak hanya kapal selam, kapal permukaan juga bisa di-launching seperti Fregate dan sebagainya," katanya.

Dermaga yang didesain dengan teliti ini, kata Agus, memiliki konstruksi yang kokoh karena tiang pancang yang dipasang dengan bobot 15 ton sangat kuat.

"Kita bisa menjamin Kapal Selam Scorpene, aset senilai Rp 15 triliun dilaunching dengan aman menggunakan shiplift yang dirancang oleh pihak-pihak yang memiliki kompetensi dan pengalaman," katanya.

Direktur Teknologi PT PAL Indonesia Persero Briljan Gazalba mengatakan, pembangunan Kapal Selam Scorpene dari Prancis ini merupakan proyek strategis dari Kemhan. Dia menyebut, proses pembangunan kapal selam ini akan memakan waktu sekitar 96 bulan.

Adapun Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pembangunan kapal selam ini mencapai 30%. "Pembangunan Kapal Selam Scorpen ini semakin meningkatkan kemandirian pertahanan Indonesia," ucapnya.

Karo Humas Kemhan Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang mengapresiasi kemampuan PT PAL dalam pembangunan Kapal Selam Scorpene. Sebab bicara pertahanan bukan hanya kewajiban Kementerian Pertahanan, TNI, atau sekelompok elite, tapi semuanya sesuai dengan amanah undang-undang.

"Untuk membangun sebuah kapal selam itu butuh 8-9 tahun dan bahkan di beberapa proyek itu sampai 10 tahun. Kita punya komitmen untuk terus membangun dengan apa yang kita punya, kita memberdayakan apa yang diproduksi oleh industri pertahanan strategis," katanya. (cip)

  👷 
SindoNews  

Kamis, 26 Juni 2025

Unhan RI Sukses Luncurkan Satelit Nano Indonesia, RIDU-Sat 1

  🛰  Kerjasama BNA, didukung peneliti BRIN dan AMSAT-ID 🛰 Satelit Nano Indonesia, RIDU-Sat 1 sukses diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 Transporter 14 Rideshare milik SpaceX (Kemhan)

Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) mencatat sejarah baru dengan sukses meluncurkan satelit nano RIDU-Sat 1 pada Selasa, 24 Juni 2025, pukul 05.26 WIB. Peluncuran menggunakan roket Falcon 9 Transporter 14 Rideshare milik SpaceX ini menandai era baru penguasaan teknologi satelit di Indonesia melalui program riset universitas.

Keberhasilan ini merupakan komitmen Kementerian Pertahanan RI di bawah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin untuk memperkuat SDM STEM, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto. Program RIDU-Sat, yang digagas Presiden Prabowo Subianto saat menjabat Menhan pada 2023, memberi kesempatan Kadet Mahasiswa dan sivitas akademika Unhan RI untuk mendalami teknologi satelit dari desain hingga operasional.

Rektor Unhan RI, Letjen TNI (Purn) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., menegaskan bahwa penguasaan teknologi satelit harus mampu memberi manfaat strategis bagi kedaulatan, kemandirian, dan kesejahteraan bangsa. Program RIDU-Sat akan terus berlanjut.

RIDU-Sat 1 melanjutkan pengembangan satelit nasional tingkat universitas, setelah inisiatif seperti Linusat-1 (2011) dan peluncuran sukses Surya Satelit 1 (SS-1) oleh Universitas Surya (2022). Dengan dukungan Kemhan RI, RIDU-Sat 1 kini mengorbit pada ketinggian 519 KM dengan pola orbit polar.

Unhan RI juga menjadi universitas pertama di Indonesia yang menjadi operator satelit nano dengan membangun Stasiun Bumi Satelit Amatir (SBSA).

RIDU-Sat 1 dikembangkan kolaboratif oleh Unhan RI bersama Berlin Nanosatelliten Allianz (BNA), didukung peneliti dari Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN dan Amatir Satelit Indonesia (AMSAT-ID). Kolaborasi dengan BNA ini memungkinkan Kadet Mahasiswa dan dosen mengikuti kursus langsung perakitan, integrasi, dan pengujian satelit nano di Berlin, Jerman.

Satelit berukuran 10x10x11,3 cm (1U) ini didesain untuk pendidikan, penelitian, dan pengembangan teknologi satelit. RIDU-Sat 1 berfungsi sebagai sarana Automatic Packet Reporting System (APRS) yang handal untuk komunikasi darurat, seperti bencana alam, terutama di wilayah terdepan dan terluar Indonesia. Kolaborasi dengan AMSAT-ID juga memungkinkan penelitian komunikasi satelit yang terhubung dengan komunitas radio amatir global.

Sejalan dengan misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, program RIDU-Sat diharapkan berkelanjutan dan menginspirasi pembangunan ekosistem teknologi satelit nasional, serta mewujudkan Unhan sebagai Universitas berkelas dunia. (Biro Infohan Setjen Kemhan).

  📡 
Kemhan  

Perkembangan Pembangunan Kapal Frigate Merah Putih dan KCR Produksi Turki

 ⚓️ 👷 Direncanakan peluncuran pada bulan Oktober 2025 Penampakan progres pembangunan FMP di Surabaya (Kumparan)

Dirjen Pothan Kemhan - Laksda TNI Sri Yanto, S.T. memimpin rapat pembahasan perkembangan pembangunan Kapal Frigate Merah Putih oleh PT PAL di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung R. Suprapto secara hibrid (online dan offline).

Hadir dalam rapat tersebut Staf Dit Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Ketua Project Officer Pembangunan Kapal Frigate Merah Putih, Dansatgas Pembangunan Kapal Frigate Merah Putih dan Direksi PT. PAL.

Pembangunan Kapal Frigate Merah Putih ini merupakan kontrak pengadaan antara Baranahan Kemhan dengan PT. PAL yang ditandatangani pada tanggal 30 April 2020 untuk 2 unit Kapal Frigate.

Setelah mendengarkan paparan dari Ketua Project Officer dan penjelasan dari PT. PAL dan Satgas terkait progres dan kendala dalam pembangunan Kapal Frigate Merah Putih, Dirjen Pothan Kemhan menyimpulkan dan menekankan bahwa :

1. Keterlambatan Launching Frigate-1 tidak berpengaruh terhadap proses pembangunan kapal Frigate-2.

2. Keterlambatan Launching Frigate-1 tidak berpengaruh terhadap proses pembangunan LPD UEA dan LD Filipina.

3. Karena pelaksanaan Launching Frigate-1 mundur pada tanggal 27 Oktober 2025, diharapkan pelaksanaan launching harus benar secara teknis dan memenuhi semua persyaratan teknis kapal untuk Launching.

4. Apabila menemui kendala baik teknis maupun non teknis selama proyek pembangunan kapal Frigate Merah Putih, agar semua pihak saling berkoordinasi dan bertindak reakif dalam mencari solusinya.

Kegiatan rapat berjalan dengan tertib, aman dan lancar dalam suasana kekeluargaan.

 Pemberangkatan Personel Penerima Ofset ke Turki 
Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan - Marsma TNI Dedy Laksmono, S.E., S.T.,M.M. memimpin rapat pemberangkatan personel PT. PAL dan PT. Len Industri (Persero) yang akan melaksanakan training di Ruang Rapat Dit Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Lantai 1 Gd. R. Suprapto. Peserta rapat adalah staf Dit Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan, staf Yankes Roum Setjen Kemhan RI, PT. PAL, PT. Len dan Tim TAIS, Turki.

Rapat pemberangkatan personel ofset pengadaan Fast Attack Craft Missiled/KCR-Full Combat Mission ini adalah pelatihan terkait Top Side Design. Penerima pelatihan ini adalah tiga personel dari PT. PAL dan dua personel dari PT. Len yang akan berlangsung di Aselsan Campus di Ankara dan Sefine Shipyard di Yalova, Turki selama 7 hari.

Pada akhir rapat Dir Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan menekankan kapada seluruh peserta pelatihan agar mempersiapkan seluruh dokumen persyaratan, perlengkapan pribadi serta fokus dalam menjalankan kegiatan dengan terlibat secara aktif dalam setiap rangkaian pelatihan yang dilaksanakan. Selain itu setelah kembali ke Indonesia, diwajibkan kepada peserta penerima ofset untuk membuat laporan pelaksanaan pelatihan dan ke Ditjen Pothan Kemhan.

Kegiatan ini berjalan tertib, aman dan lancar serta antusias dari peserta rapat.

  👷 
Kemhan  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More