Perkuat Pertahanan LautKRI Bontang 907 (MetroNews)
TNI Angkatan Laut meluncurkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bontang di kawasan industri galangan kapal, Batamec Shipyard, Kota Batam, Rabu, 26 September 2018. KRI jenis kapal bantu cair minyak ini dioperasikan untuk mendukung formasi kapal tempur TNI AL di laut.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji mengatakan, pembangunan KRI Bontang adalah suatu program pembangunan kekuatan TNI yang telah dirancang dalam program lima tahunan. Program tersebut dirancang sampai tahun 2019 mendatang.
"Sebuah kebanggaan bagi kita, KRI Bontang resmi diluncurkan untuk mendukung dan memperkuat operasi pertahanan laut NKRI. Kapal ini akan membantu operasi kapal-kapal tempur TNI AL dalam setiap operasi di wilayah perairan Indonesia," kata Sukma Adji di Batamec Shipyard, Kota Batam.
Teknisnya, kata Sukma Adji, KRI Bontang akan membantu ketahanan kapal-kapal TNI AL yang sedang beroperasi di laut. Jika selama ini KRI yang beroperasi kembali dulu ke pangkalan untuk mengisi bahan bakar dan mengangkut kebutuhan lain, kini dengan adanya KRI Bontang, kapal-kapal TNI AL tersebut bisa tetap berada di laut.
"KRI Bontang yang akan membantu untuk menyuplai bahan bakar minyak. Sehingga operasi pertahanan wilayah oleh kapal-kapal TNI AL dapat bertahan lebih lama di laut," ungkap Sukma Adji.
Terkait dengan penugasannya, perwira tinggi TNI AL yang resmi menjabat Kasal pada 23 Mei 2018 ini, mengatakan, disesuaikan dengan proyeksi eskalasi operasi di laut.
KRI Bontang 907 (Inspiras1)
Wilayah penugasannya selain di perairan Natuna, Provinsi Kepri, juga bisa dikerahkan untuk operasi di Samudera Indonesia maupun Samudera Pasifik. Sekadar diketahui, panjang kapal ini mencapai 125,5 meter dan tinggi 30 meter. Adapun kapasitas minyak yakni 5.500 kubik atau meter persegi.
Kelebihan lain yang dimiliki kapal ini yakni kemampuan daya jelajah mencapai 30 hari non-stop, dengan daya tampung kru dan personel mencapai 109 orang. Kapal ini terbuat dari baja yang sebagian besar komponennya berasa dari dalam negeri.
Direktur Batamec Shipyard, Mulyono Adi mengapresiasi peluncuran KRI Bontang ini. Pembangunan KRI Bontang dimulai pada tahun 2017 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018.
Mulyono optimis jika KRI Bontang bisa sangat bermanfaat dan membantu pengamanan wilayah perairan NKRI.
"Ini menjadi sebuah kebanggaan bagi kami mampu membangun dan memproduksi kapal di dalam negeri, salah satunya KRI Bontang untuk memperkuat operasi pertahanan laut di wilayah NKRI," jelas Mulyono.
Mulyono menjelaskan, pembangunan kapal ini sekaligus momentum strategis bagi Batamec sebagai perusahaan industri galangan kapal di Indonesia. "Ini menunjukkan bahwa anak bangsa mampu menghasilkan karya yang dapat bersaing dengan dunia internasional dalam industri pertahanan," pungkas Mulyono.
♖ Metrotvnews
TNI Angkatan Laut meluncurkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bontang di kawasan industri galangan kapal, Batamec Shipyard, Kota Batam, Rabu, 26 September 2018. KRI jenis kapal bantu cair minyak ini dioperasikan untuk mendukung formasi kapal tempur TNI AL di laut.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji mengatakan, pembangunan KRI Bontang adalah suatu program pembangunan kekuatan TNI yang telah dirancang dalam program lima tahunan. Program tersebut dirancang sampai tahun 2019 mendatang.
"Sebuah kebanggaan bagi kita, KRI Bontang resmi diluncurkan untuk mendukung dan memperkuat operasi pertahanan laut NKRI. Kapal ini akan membantu operasi kapal-kapal tempur TNI AL dalam setiap operasi di wilayah perairan Indonesia," kata Sukma Adji di Batamec Shipyard, Kota Batam.
Teknisnya, kata Sukma Adji, KRI Bontang akan membantu ketahanan kapal-kapal TNI AL yang sedang beroperasi di laut. Jika selama ini KRI yang beroperasi kembali dulu ke pangkalan untuk mengisi bahan bakar dan mengangkut kebutuhan lain, kini dengan adanya KRI Bontang, kapal-kapal TNI AL tersebut bisa tetap berada di laut.
"KRI Bontang yang akan membantu untuk menyuplai bahan bakar minyak. Sehingga operasi pertahanan wilayah oleh kapal-kapal TNI AL dapat bertahan lebih lama di laut," ungkap Sukma Adji.
Terkait dengan penugasannya, perwira tinggi TNI AL yang resmi menjabat Kasal pada 23 Mei 2018 ini, mengatakan, disesuaikan dengan proyeksi eskalasi operasi di laut.
KRI Bontang 907 (Inspiras1)
Wilayah penugasannya selain di perairan Natuna, Provinsi Kepri, juga bisa dikerahkan untuk operasi di Samudera Indonesia maupun Samudera Pasifik. Sekadar diketahui, panjang kapal ini mencapai 125,5 meter dan tinggi 30 meter. Adapun kapasitas minyak yakni 5.500 kubik atau meter persegi.
Kelebihan lain yang dimiliki kapal ini yakni kemampuan daya jelajah mencapai 30 hari non-stop, dengan daya tampung kru dan personel mencapai 109 orang. Kapal ini terbuat dari baja yang sebagian besar komponennya berasa dari dalam negeri.
Direktur Batamec Shipyard, Mulyono Adi mengapresiasi peluncuran KRI Bontang ini. Pembangunan KRI Bontang dimulai pada tahun 2017 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018.
Mulyono optimis jika KRI Bontang bisa sangat bermanfaat dan membantu pengamanan wilayah perairan NKRI.
"Ini menjadi sebuah kebanggaan bagi kami mampu membangun dan memproduksi kapal di dalam negeri, salah satunya KRI Bontang untuk memperkuat operasi pertahanan laut di wilayah NKRI," jelas Mulyono.
Mulyono menjelaskan, pembangunan kapal ini sekaligus momentum strategis bagi Batamec sebagai perusahaan industri galangan kapal di Indonesia. "Ini menunjukkan bahwa anak bangsa mampu menghasilkan karya yang dapat bersaing dengan dunia internasional dalam industri pertahanan," pungkas Mulyono.
♖ Metrotvnews
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.