blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Senin, 31 Maret 2025

Penampakan Kapal LCU ADRI LIII

Produksi PT Multi Ocean ShipyardKapal LCU dengan bobot 2500 DWT pesanan TNI AD (DefenArt)

Dari laman X DefenArt diposkan kapal angkut serbaguna LCU (Landing Craft Unit) pesanan TNI AD di galangan kapal PT Multi Ocean Shipyard (MOS).

Kapal ini terlihat hampir selesai dan akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Kapal dengan berat 2500 DWT dibangun pada tahun 2023 lalu.

Kapal ini nantinya akan diberinama ADRI LIII (53).


    Garuda Militer  

Minggu, 30 Maret 2025

Menhan Tinjau Progres Kontrak Alutsista di PT Dirgantara Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDUYFAMKRb2f2oY_rZOZiRRSovOmMAGMNXHaGlsm-hjIVcl59YJ4XkdW3VWnq2enLdoX1vnTMru6A9zk9HGmGme02aMykHrbaN_-eUKSgSZTskmcIGEDmN9wC6eNdbU3W7Sby6BYKhNg_WoMZ3TYu-4i1ivPJ_d53hcuank4owlbiuNvhR70Xh4EErxgJx/s1080/486605044_970724865256883_1270237787427456328_n.jpgMenhan menanyakan kapan drone Elang Hitam Terbang (Kemhan)

M
enteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Kamis (27/03/25).

Kunjungan Menhan tersebut dalam rangka meninjau langsung progres kontrak pengadaan alutsista yang dikelola PT DI, termasuk program strategis seperti helikopter serbaguna TNI AD, upgrade F-16, pengembangan pesawat N219 dan varian amfibinya.

Saya juga menyoroti pentingnya percepatan pengadaan, termasuk rencana pengadaan 80 unit CN235/CN295 hingga 2029, serta mendorong PT DI mengkaji peluang kerja sama sebagai langkah konkret menuju kemandirian industri pertahanan nasional,” kata Menhan. (Biro Infohan Setjen Kemhan)

  Kemhan  

Sabtu, 29 Maret 2025

Menhan Tinjau PT LEN

 Perkuat Kemandirian Industri Pertahanan Nasional 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijTIyqQK_7EjYp8qAhStvPvWTOctbwxO0Xooe1GC3V9_0hxLPp1p0ost1n9GhXfT2u4jTfZnYxhW832lngYASbG7Zp2ja2ZUD0e81yyHMgW9_SfFPsu_WLsJpOSADx7SX5FiTSAYOcotKLR4XBsCu1QNP8iJhN7QqF-lT1M-OdND91BLHLYSePaDx4EC2n/s1080/Len_2.webp(Kemhan)

M
enteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin melaksanakan kunjungan kerja ke PT Len Industri (Persero), Bandung, Kamis (27/03/25).

Tujuan Menhan ke PT Len untuk meninjau langsung peran strategis perusahaan sebagai induk Holding DEFEND ID dalam memperkuat kemandirian industri pertahanan nasional.

Dalam kunjungan tersebut, Menhan menegaskan pentingnya kolaborasi, inovasi teknologi dan semangat nasionalisme dalam membangun kekuatan pertahanan yang tidak hanya mendukung TNI, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

PT Len menunjukkan berbagai proyek unggulan, termasuk sistem komunikasi militer, radar, serta becak listrik berbasis energi ramah lingkungan yang terintegrasi dengan platform digital Sosio Empowering. (Biro Infohan Setjen Kemhan)

  ✪ Kemhan  

Jumat, 28 Maret 2025

Indonesia-Prancis Perkuat Kerjasama Pertahanan

Menteri Luar Negeri Prancis temui Prabowo Indonesia telah memesan 42 unit Rafale (Dassault Aviation)

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kemitraan strategis dengan Prancis, khususnya di sektor pertahanan.

Hal ini disampaikan Presiden dalam pertemuannya dengan Menteri Eropa dan Urusan Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu.

"Pemerintah Indonesia menekankan untuk memperluas kerja sama dengan Pemerintah Prancis di bidang pertahanan, terutama perihal modernisasi alutsista," demikian petikan keterangan pers yang diterbitkan Sekretariat Presiden di Jakarta.

Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya kerja sama ini untuk memperkuat sistem pertahanan nasional guna menjaga hubungan bilateral kedua negara yang telah memasuki babak baru, seiring peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Prancis.

Kami ingin memperkuat kedaulatan bersama dan menyatukan kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan global, termasuk krisis regional,” ujar Jean-Noël Barrot kepada awak media usai pertemuan tersebut.

Sejak tahun 2011, Indonesia dan Prancis telah menjalin kemitraan strategis yang diperkuat dengan Plan of Action (PoA) yang ditandatangani pada 2021.

Selain itu, Indonesia juga berharap perluasan kerja sama dalam hal transfer teknologi. Hal tersebut menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah Indonesia karena sistem pertahanan yang kuat merupakan hal dasar dalam menjaga stabilitas nasional.

Dalam kesempatan ini, Menlu Barrot menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas penerimaannya. Kunjungan Menlu Prancis ke Indonesia diharapkan mendapat hasil yang konkret dalam penguatan kemitraan antara kedua negara.

Ini juga merupakan kesempatan bagi saya untuk mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas persiapan aktif kunjungan ini dari pihak Indonesia,” ujar Menlu Barrot menutup keterangannya kepada awak media.

Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

  ⍟
antara  

Kamis, 27 Maret 2025

LEN Kunjungi PT DI

Tinjau Fasilitas Produksi UAV di Bandung Periksa UAV Wulung (LEN)

Direksi PT Len Industri (Persero) melakukan kunjungan strategis ke PT Dirgantara Indonesia dalam rangka memperkuat sinergi antar sesama anggota DEFEND ID.

Kunjungan ini mencakup diskusi serta peninjauan fasilitas produksi Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) Wulung dan Elang Hitam yang dikembangkan PTDI.

Sebagai bagian dari Holding BUMN Industri Pertahanan, Len Industri dan PTDI terus berkomitmen menghadirkan inovasi pertahanan buatan bangsa yang kompetitif di kancah global.

Kolaborasi ini diharapkan semakin memperkokoh industri pertahanan Indonesia dalam menciptakan produk unggulan yang bermanfaat bagi negeri.

 
LEN 

Rabu, 26 Maret 2025

Presiden NDB Puji Kesuksesan Indonesia Jalankan B40

 Brasil baru B14 
https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2025/03/26/WhatsApp-Image-2025-03-25-at-19.49.04.jpeg.webpPresiden New Development Bank Dilma Vana Rousseff memberikan pernyataan pers bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (25/3/2025). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

P
residen Bank Pembangunan Multilateral BRICS, New Development Bank (NDB), Dilma Vana Rousseff, memuji kesuksesan Indonesia dalam menjalankan implementasi campuran solar dan bahan bakar nabati biodiesel 40 persen atau B40.

Hal itu disampaikan Presiden Dilma dalam pernyataan pers bersama Presiden RI Prabowo Subianto, usai Indonesia memutuskan bergabung dalam NDB.

"Kami tertarik pada transisi energi dan Indonesia adalah negara yang memimpin dalam energi terbarukan, seperti biodiesel dengan (campuran) 40 persen. Saya sangat terkesan dengan ini," kata Presiden Dilma di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/3).

Presiden Dilma yang juga merupakan mantan Presiden Brasil itu mengungkapkan bahwa Indonesia sudah melakukan pencapaian luar biasa.

Hal itu mengingat Brasil baru memulai program yang sama pada tahun ini dengan campuran bahan bakar nabati 14 persen.

"Karena Brasil memulai ini dan baru 14 persen, sedangkan Indonesia 40 persen. Ini pencapaian yang luar biasa bagi kami," kata Dilma.

Sebagai bank multilateral untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan di negara-negara berkembang, Presiden Dilma menekankan bahwa NDB tertarik dengan realisasi energi terbarukan di Indonesia.

Hal itu juga termasuk pada pembangkit listrik tenaga geothermal, dimana Indonesia memiliki potensi energi panas bumi yang sangat besar.

NDB juga berkomitmen untuk berinvestasi dalam air dan sanitasi, serta infrastruktur untuk mengubah kota besar menjadi lebih berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah.

Dilma mengakui bahwa Indonesia juga masuk dalam keanggotaan bank-bank multilateral lainnya. Namun, ia memastikan keanggotaan Indonesia dalam NDB amatlah penting, dan menjadi keputusan bersama oleh delapan negara anggota BRICS.

"Kami ingin berinvestasi dalam sains, pendidikan, teknologi, inovasi bagi negara-negara untuk berkembang. Bagi saya, pengumuman Presiden itu sangat penting. Saya sangat berterima kasih kepadanya karena semua negara BRICS berkepentingan untuk memiliki Indonesia di dalam bank tersebut," kata Dilma.

  🛢 antara  

Selasa, 25 Maret 2025

Astronaut NASA Selamatkan Satelit Palapa Indonesia

https://bobobox.com/blog/wp-content//uploads/elementor/thumbs/istockphoto-182062885-170667a-q5nszj2fcmkhdef070k7n3s2oi8hcfmlgn66piptk4.jpgIlustrasi satelit (Istimewa) 🛰

H
idup di luar angkasa merupakan tantangan besar bagi para astronaut, yang harus siap menghadapi berbagai risiko tinggi, mulai dari ketiadaan oksigen hingga ancaman dari luar angkasa itu sendiri. Salah satu momen tak terduga yang memperlihatkan betapa besar tantangan tersebut terjadi pada 1984, saat dua astronaut NASA, Dale Gardner dan Joseph Allen, mendapat tugas penting.

Saat itu, kedua astronaut AS menerima kabar dari Bumi bahwa dua satelit komunikasi yang meluncur dari orbit, salah satunya adalah satelit Palapa milik Indonesia. Satelit Palapa, yang diluncurkan pada 1976, merupakan satelit komunikasi pertama Indonesia yang sukses menghubungkan berbagai pulau di Nusantara. Sayangnya, satelit ini keluar dari orbit setelah beberapa tahun beroperasi. Masalah terjadi karena roket yang mengirim satelit gagal mendorongnya ke jalur orbit yang tepat.

Untuk memperbaiki masalah ini, satu-satunya cara adalah menangkap satelit tersebut dan mengembalikannya ke jalur orbit yang benar. Untuk itu, NASA memutuskan untuk mengirim dua astronaut, Gardner dan Allen, untuk melaksanakan misi yang sangat berisiko ini. Dengan mengenakan pakaian khusus antariksa, keduanya harus keluar dari wahana antariksa dan berjalan mengambang di luar angkasa yang gelap gulita untuk mencapai satelit Palapa.

Meskipun angkasa luar penuh dengan potensi bahaya, seperti radiasi matahari dan blackhole, tugas tetap harus dilaksanakan. Allen keluar lebih dulu, mengaitkan dirinya dengan wahana untuk menghindari terlepasnya dirinya. Dengan hati-hati, ia mendekati satelit Palapa yang terancam bergerak tanpa arah. Setelah berhasil, ia mengaitkan kabel yang terhubung ke wahana.

Sementara itu, Gardner tetap berada di dalam wahana untuk memastikan satelit telah terkunci dengan benar dan berada di tempat yang aman untuk dipulangkan ke Bumi. Proses yang berlangsung selama 5 jam 42 menit akhirnya membuahkan hasil. Misi berhasil, dan satelit Palapa berhasil dikembalikan ke orbit yang semestinya, dengan kedua astronaut kembali ke wahana antariksa dalam keadaan selamat.

Kisah ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya peran astronaut dalam menjaga dan menyelamatkan aset penting Indonesia di luar angkasa, serta risiko tinggi yang harus mereka hadapi demi menyelesaikan misi tersebut.

  📡 Berita Borneo  

Senin, 24 Maret 2025

Sengketa Satelit Kemenhan

 Indonesia Wajib Bayar 24,1 Juta Dollar AS ke Navayo 
https://asset.kompas.com/crops/_-UG_RI7IpkrRG0nx6bdt1FZesM=/31x0:1000x646/1200x800/data/photo/2021/03/02/603df661bf0a7.jpgIlustrasi satelit (ist) 🛰

S
engketa proyek satelit Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan Navayo International AG memasuki babak baru.

Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan, Navayo International mengajukan permohonan penyitaan aset pemerintah Indonesia yang berada di Perancis.

Yusril mengatakan, gugatan penyitaan tersebut diajukan Navayo di Pengadilan Perancis menyusul putusan arbitrase di Singapura yang mengalahkan Kemenhan.

"Masalah ini dirundingkan berlarut-larut, sampai akhirnya Navayo mengajukan permohonan kepada Pengadilan Prancis untuk mengeksekusi putusan dari Arbitrasi Singapura dan meminta untuk dilakukan penyitaan terhadap beberapa aset pemerintahan Republik Indonesia yang ada di Prancis," kata Yusril, dalam konferensi pers di kantor Kemenko Kumham Imigrasi, Jakarta, Kamis (20/3/2025).

Berdasarkan dokumen yang diserahkan kuasa hukum Navayo, Kemenhan memiliki kewajiban bayar dari putusan Arbitrase International Criminal Court (ICC) sebesar 24,1 juta Dollar Amerika Serikat (AS).

Apabila pembayaran tersebut tidak dilakukan, akan dikenakan bunga keterlambatan sebesar 2.568 Dollar AS per hari sampai putusan Arbitrase ICC dibayarkan.

"Persoalan ini adalah persoalan yang serius bagi kita, karena kita kalah di forum Arbitrase negara lain," ujar Yusril.

Yusril mengatakan, pemerintah menghormati putusan pengadilan Arbitrase Singapura yang menyatakan pemerintah kalah dan diwajibkan membayar ganti rugi.

Ia mengatakan, akan berkoordinasi dengan kementerian terkait, termasuk Kementerian Keuangan.

"Nanti masalah ini akan kami sampaikan kepada Bapak Presiden hasil pertemuan dan pembahasan rapat koordinasi hari ini," ujar dia.

Tak hanya itu, Yusril mengatakan, pemerintah akan berupaya menghambat penyitaan aset pemerintah di Prancis.

Sebab, kata dia, penyitaan tersebut melanggar Konvensi Wina terkait perlindungan aset diplomatik yang tidak bisa disita.

"Walaupun hal ini sudah dikabulkan oleh Pengadilan Perancis, tapi pihak kita tetap akan melakukan upaya-upaya perlawanan untuk menghambat eksekusi ini terjadi," tutur dia.

Yusril mengatakan, hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menunjukkan bahwa Navayo juga melakukan wanprestasi atau tidak memenuhi kewajibannya.

Ia mengatakan, Navayo baru mengerjakan pekerjannya sejumlah Rp 1,9 miliar.

"Jadi, jauh sama sekali daripada apa yang diperjanjikan oleh Kemhan dengan mereka. Tapi, ketika kita kalah di arbitrase Singapura, kita harus membayar dalam jumlah yang sangat besar," ucap dia.

Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkap proyek pengelolaan satelit di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang menyebabkan negara menelan kerugian ratusan miliar rupiah.

Peristiwa itu terjadi sekitar tahun 2015, ketika RI menyewa satelit dan tak memenuhi kewajiban bayar sesuai nilai sewa.

Hal ini menyebabkan Indonesia digugat di pengadilan arbitrase internasional sehingga harus membayarkan uang sewa dan biaya arbitrase dengan nilai fantastis.

Kasus ini pun kini tengah diselidiki oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan, perkara ini telah diselidiki sejak beberapa tahun lalu dan dalam waktu dekat akan masuk ke tingkat penyidikan.

"Kami sudah melakukan penelitian dan pendalaman atas kasus ini, dan sekarang sudah hampir mengerucut. Insya Allah dalam waktu dekat perkara ini naik ke penyidikan," kata Burhanuddin, dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (13/1/2022).

Atas permasalahan ini, Avanti menggugat Indonesia di London Court of International Arbitration.

Pada 9 Juli 2019, pengadilan arbitrase menjatuhkan putusan yang berakibat negara harus mengeluarkan pembayaran untuk sewa satelit Artemis.

"Biaya arbitrase, biaya konsultan, dan biaya filling satelit sebesar ekuivalen Rp 515 miliar," kata Mahfud.

Tak hanya itu, Navayo juga mengajukan tagihan sebesar 16 juta dollar AS kepada Kemenhan.

Terkait perkara ini, Pengadilan Arbitrase Singapura pada 22 Mei 2021 mengeluarkan putusan yang mewajibkan Kemenhan membayar 20.901.209 dollar AS atau setara Rp 314 miliar kepada Navayo.

"Selain keharusan membayar kepada Navayo, Kemhan juga berpotensi ditagih pembayaran oleh Airbus, Detente, Hogan Lovells, dan Telesat, sehingga negara bisa mengalami kerugian yang lebih besar lagi," kata Mahfud.

  📡 Kompas  

Dubes Belarus Temui Menhan RI

 Kerjasama pertahanan👷 Pemeliharaan pesawat Sukhoi (Dispenau)

Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan Duta Besar (Dubes) Belarus untuk Indonesia H.E. Dr. Raman Ramanouski. Kunjungan berlangsung di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (12/3/25).

Pertemuan kedua negara ini merupakan upaya untuk memperkuat kerja sama pertahanan. Termasuk modernisasi alutsista, transfer teknologi, dan pelatihan 100 personel TNI di Belarus.

Melalui perjanjian yang telah diratifikasi, kedua negara berkomitmen memperdalam kolaborasi strategis.

Mulai pengembangan UAV, pemeliharaan pesawat Sukhoi, hingga produksi rudal dan amunisi. (Biro Infohan Setjen Kemhan)

  👷
RRI  

Minggu, 23 Maret 2025

Wamenhan Menerima Audiensi dari BRIN

 Bahas perpanjangan MoU dan kerjasama strategis 
https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2025/03/Gambar-WhatsApp-2025-03-21-pukul-21.21.51_5507db24-300x204.jpg(Kemhan)

W
akil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Donny Ermawan Taufanto, mewakili Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menerima audiensi dari Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, dalam rangka membahas berbagai kerja sama strategis, termasuk perpanjangan Memorandum of Understanding (MoU) Kerja Sama antara Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan BRIN, serta pelaksanaan temu bisnis industri strategis di Ruang Kerja Wamenhan RI, Jumat, (21/03/25). Pertemuan ini menegaskan komitmen kedua pihak untuk memperkuat kolaborasi dalam bidang riset, inovasi, dan pengembangan teknologi pertahanan.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas bahwa MoU Kerja Sama antara Kemhan dan BRIN yang telah berjalan selama 3 tahun akan segera berakhir. Kedua pihak sepakat untuk memperpanjang kerja sama ini mengingat masih banyak program dan inisiatif strategis yang sedang dijalankan. Perpanjangan MoU ini diharapkan dapat memastikan kelancaran pelaksanaan berbagai proyek riset dan pengembangan teknologi pertahanan. Kerja sama ini juga menjadi landasan penting bagi sejumlah BUMN industri pertahanan (Indhan) yang sangat bergantung pada kolaborasi antara Kemhan dan BRIN. Dengan perpanjangan MoU, diharapkan sinergi antara kedua lembaga dapat terus mendorong kemajuan industri pertahanan nasional.

Wamenhan menyambut baik berbagai usulan dan inisiatif yang diajukan oleh BRIN. Wamenhan mengarahkan agar proses perpanjangan MoU segera diproses oleh Balitbang Kemhan. Dengan sinergi yang kuat antara Kemhan dan BRIN, diharapkan kolaborasi ini dapat terus mendorong kemajuan industri pertahanan nasional, meningkatkan kapasitas riset dan inovasi, serta memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

Turut hadir dalam pertemuan ini Dirjen Renhan Kemhan, Dirjen Pothan Kemhan dan Sesbalitbang Kemhan. (Biro Infohan Setjen Kemhan)

  ★ Kemhan  

Sabtu, 22 Maret 2025

Wamenhan Terima Kunjungan Menteri DAPA Korsel

 Pererat Kerja Sama Pertahanan dan Industri Penerbangan 
https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2025/03/Gambar-WhatsApp-2025-03-21-pukul-21.16.26_75401da8-300x191.jpg(Kemhan)

W
akil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) Donny Ermawan Taufanto, mewakili Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, menerima kunjungan Menteri Defense Acquisitions Program Administration (DAPA) Korea Selatan (Korsel) H.E. Mr. Seok Jong-Gun di Kemhan RI, Jumat (21/03/25). Pertemuan ini membahas berbagai aspek kerja sama pertahanan dan industri penerbangan antara kedua negara, yang telah terjalin dengan erat selama bertahun-tahun.

Dalam pertemuan tersebut, Wamenhan RI menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah berjalan, termasuk penggunaan pesawat tempur dan latih buatan Korea Selatan seperti T-50 dan KT-1 oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU). Pesawat-pesawat ini telah menunjukkan performa yang sangat baik, termasuk dalam operasional tim aerobatik Jupiter TNI AU. Wamenhan RI juga menegaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya terbatas pada pembelian alutsista, tetapi juga mencakup peningkatan kapasitas dan kemampuan industri pertahanan Indonesia.

Kerja sama Indonesia dan Korea Selatan tidak hanya sebatas jual beli, tetapi juga peningkatan kapasitas dan kemampuan dalam industri penerbangan. Kami sangat menghargai kontribusi Korea Selatan dalam pengembangan alutsista TNI, termasuk pesawat tempur ringan T-50 yang telah terintegrasi dengan baik sejak 2014,” ujar Wamenhan RI.

Menteri DAPA Korea Selatan, dalam kunjungannya, menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari pemerintah dan masyarakat Indonesia. Ia menegaskan bahwa hubungan kedua negara tidak hanya bersifat transaksional, tetapi juga melibatkan kontribusi bersama untuk kemajuan industri pertahanan.

Saya datang ke Jakarta dengan membawa tanggung jawab untuk memperkuat kerja sama antara Korea Selatan dan Indonesia. Kami melihat Indonesia sebagai mitra strategis yang penting,” ujarnya.

Salah satu topik utama dalam pertemuan ini adalah proyek pengembangan pesawat tempur KF-21/IFX, yang merupakan kerja sama strategis antara Indonesia dan Korea Selatan. Kedua pihak juga membahas kerja sama di bidang lain, termasuk perawatan dan produksi pesawat KT-1 serta helikopter. PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Korea Aerospace Industries (KAI) telah menjalin kerja sama yang erat, dan kedua belah pihak berkomitmen untuk memperluas kolaborasi ini.

Menteri DAPA juga menyampaikan rencana partisipasi Korea Selatan dalam pameran pertahanan Indo Defense 2024 di Indonesia, serta mengundang delegasi Indonesia untuk menghadiri pameran Aerospace & Defense Exhibition (ADEX) di Korea Selatan pada Oktober mendatang.

Pertemuan ini menegaskan kembali komitmen kedua negara untuk mempererat kerja sama di bidang pertahanan dan industri penerbangan. Wamenhan RI menyampaikan apresiasi atas upaya Korea Selatan dalam menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi dan berharap kerja sama ini dapat terus berkembang untuk kepentingan kedua negara.

Turut hadir dalam pertemuan ini Dirjen Renhan Kemhan, Dirjen Pothan Kemhan, Sesbalitbang Kemhan, Kapusalpalhan Baranahan Kemhan, dan Karo Hukum Setjen Kemhan, serta Dirut PT DI. (Biro Infohan Setjen Kemhan)

  ★ Kemhan  

Jumat, 21 Maret 2025

Presiden Prabowo akan ke Rusia pada Juni

 Bahas Kesepakatan dengan Blok Ekonomi Eurasia 
https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2024/08/Presiden-Putin-2.jpgIlustrasi kujungan Prabowo ke Russia (Kemhan)

M
enteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Presiden Prabowo Subianto akan mengunjungi Rusia pada Juni 2025. Airlangga menuturkan kepala negara ke Rusia untuk membahas perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) blok ekonomi Eurasia Economic Union (EAEU).

Blok ekonomi EAEU beranggotakan lima negara pecahan Uni Soviet, yakni Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, and Rusia. “Jadi Bapak Presiden akan berkunjung ke Rusia di bulan Juni. Diharapkan pada kunjungan tersebut principle agreement-nya sudah bisa ditandatangani,” kata Airlangga usai rapat terbatas dengan Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, 18 Maret 2025.

Sebelum lawatan Prabowo ke Rusia, Indonesia dan Rusia akan menggelar sidang komite pada 14-15 April 2025. Airlangga berharap pertemuan itu bisa memantapkan perjanjian perdagangan bebas antara Indonesia dan EAEU sebelum diteken Presiden Prabowo.

Dan ini harapannya tentu hampir seluruh 14 dari 15 bab sudah selesai,” katanya.

Dalam rapat dengan kepala negara kemarin, Airlangga juga membahas perjanjian dagang lain, antara lain Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

IEU CEPA tinggal dua isu tadi saya laporkan yang terkait dengan bea ekspor dan perizinan Impor. Dua-dua kami sudah laporkan ke Bapak Presiden,” katanya.

Perjanjian dagang lain yang dilaporkan Airlangga adalah Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). CPTPP adalah perjanjian dagang antara Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam. Inggris baru bergabung pada Desember 2024.

Airlangga mengatakan, bergabungnya Indonesia dengan CPTPP akan membuka pasar di Meksiko, Kanada, Peru, dan Inggris.

Ini tentu akan membuka peluang pasar ekspor, di mana tentu terjadi penurunan tarif langsung pada saat kita masuk dalam CPTPP,” ujarnya. “Standar CPTPP ini tidak menerapkan standar Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS). Jadi ini yang salah satu yang cukup baik dengan perjanjian CPTPP.”

  💡 Tempo  

Kamis, 20 Maret 2025

PTDI Ingin Ikut Produksi Pesawat KF21

 Masuk ke rantai produksi dari jet tempur tersebut
Proses produksi prototipe pesawat tempur KF-21 Boramae (Asiae)

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Gita Amperiawan menjelaskan perkembangan proyek pengembangan jet tempur KF-21 Boramae atau Korea Fighter X (KFX) dan Indonesia Fighter X (KFX-IFX).

Menurut Gita, saat ini proyek pengembangan itu memasuki tahap pembuatan prototipe pesawat. Tahapan ini masih berlangsung dan akan selesai pada 2026.

"Apa yang menjadi fokus PTDI adalah bagaimana fase ini, bisa kita selesaikan dengan maksimal. Apa yang jadi fokus PT DI adalah bagaimana fase ini, bisa kita selesaikan dengan maksimal," ujar Gita ketikaa ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Rabu (12/3/2025).

"Dalam arti kata, maksimal itu adalah benefit yang kita peroleh itu harus worth it dengan investasi yang kita keluarkan. Itu fokus strategi kita sekarang," tegasnya.

Gita bilang, komunikasi antara PTDI dengan pihak Korea Selatan terus berlanjut dengan baik.

Sebab memang untuk tahapan prototyping kedua pihak harus menyelesaikan hingga 2026.

Sementara itu, saat ini sejumlah tes penerbangan oleh pilot-pilot dari kedua negara telah dilakukan.

Gita melanjutkan, secara jadwal setelah 2026 nanti proyek pengembangan jet tempur KF-21 sudah memasuki masa produksi pesawat.

Indonesia sendiri menurutnya berkeinginan ikut masuk ke rantai produksi dari jet tempur tersebut saat fase mass production dilaksanakan.

Hanya saja untuk 2025 ini, PTDI akan fokus memaksimalkan pengembangan prototip pesawat terlebih dulu.

"Kita harus memaksimalkan itu dan harus qualified. Karena salah satu kontribusi atau partisipasi di dalam industri pesawat terbang itu adalah certified," tegasnya.

Sementara itu, saat ditanya soal realisasi investasi yang diberikan Indonesia untuk pengembangan KF-21, Gita menyebut bukan ranah dari PTDI untuk memberikan penjelasan. Termasuk soal pelunasan komitmen investasi dengan Korea Selatan.

Di sisi lain, saat ditanya soal komitmen dalam menuntaskan kerja sama pengembangan jet tempur KF-21, Gita menegaskan PTDI mengikuti apapun keputusan pemerintah Indonesia.

"Kami PT DI prinsipnya apa pun keputusan pemerintah itu kita akan laksanakan. Jadi ya fokus kami (saat ini) adalah bagaimana yang eksisting program kita (jalankan) maksimal. Untuk komitmen dan lain-lain itu kewenangan pemerintah. Tapi apapun keputusan pemerintah PTDI akan dukung," jelas Gita.

"Kami masih mengikuti perkembangan Bagaimana kebijakan terkahir. Tapi memang tadi yang saya sampaikan, karena Ini fase terakhir prototyping, justru fokus kami memaksimalkan dua tahun terakhir ini supaya hasilnya kita ini baik, sesuai cost share yang kita berikan," tambahnya.

Untuk diketahui, kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan dalam pengembangan pesawat jet tempur KF-21 Boramae sudah berlangsung sejak 2014 silam. Sedianya, proyek ini ditargetkan rampung dalam kurun waktu 12 tahun, yakni pada 2026.

Berdasarkan kesepakatan itu, Korea Selatan dan Indonesia mengembangkan jet tempur dalam proyek bernilai 8,1 triliun won atau setara Rp 100 triliun. Rinciannya, Indonesia membayar 20 persen dari total pembiayaan.

Untuk melunasi 20 persen itu, Indonesia berkomitmen membayar sekitar Rp 2 triliun per tahun kepada Korea Selatan.

Namun, proyek dan pembayaran sempat tertunda karena dinamika politik di negeri ginseng tersebut.

Kemudian pada 2018, Indonesia berupaya untuk merundingkan kembali kesepakatan tersebut, untuk mengurangi tekanan pada cadangan devisanya.

Sehingga, pemerintah Indonesia menawarkan barter proyek sebagai alternatif membayar 20 persen dari pembiayaan. Di antaranya pembangunan smart city di Ibu Kota Negara (IKN) hingga proyek terkait mobil listrik.

Namun, pemerintah Korea Selatan tetap meminta agar Indonesia melunasi tunggakan utang terlebih dahulu.

Sebab, selain pembelian jet tempur, program kerja sama itu juga mencakup investasi alutista dalam negeri serta kerja sama produksi komponen untuk pemesanan KFX-IFX dari sejumlah negara serta insentif ekonomi.

Pada 2019, Indonesia menghentikan pembiayaan sementara pada proyek tersebut sebelum melanjutkannya kembali pada akhir 2022.

Menurut pemberitaan Reuters, kedua negara sepakat pada November 2023 bahwa Indonesia akan menepati janjinya untuk menanggung 20 persen biaya pembangunan, termasuk pembayaran natura untuk sepertiga bagiannya, meskipun kontrak tersebut belum resmi direvisi.

Menurut kantor berita The Korea Times, hingga Oktober 2023, keterlambatan bayar pihak Pemerintah Indonesia diestimasikan mencapai 1 triliun won atau setara Rp 11,7 triliun.

  ★ Kompas  

Rabu, 19 Maret 2025

PT Pindad Akan Kirim 18 Pandur dan 12 Anoa untuk Misi Perdamaian di Lebanon

Ranpur Pandur akan dikirim ke Lebanon (JPNN)

PT Pindad menyiapkan puluhan kendaraan tempur untuk dikirimkan ke Lebanon dalam misi perdamaian dunia Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Tak hanya itu, PT Pindad juga memberikan pelatihan berupa pengoperasian kendaraan tempur Pandur 8x8 bagi personel Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI (PMPP TNI).

Pelatihan itu dilakukan guna meningkatkan kompetensi dalam pengoperasian hingga pemeliharaan dan perawatan kendaraan tempur.

Direktur Utama Pindad, Sigit P Santoso, mengatakan ada sekitar 80 personel yang mengikuti pelatihan itu.

Masing-masing dibagi menjadi dua kelompok, dan satu kelompok terdiri dari 40 peserta.

Adapun materi pelatihannya antara lain mencakup dasar pengoperasian kendaraan, pemeliharaan dan perawatan, penggunaan alat komunikasi, serta pengoperasian turret ranpur Infanteri 8x8.

"PT Pindad sebagai industri pertahanan dalam negeri mendukung operasi PMPP TNI baik penyiapan ranpur, pelatihan hingga pemeliharaan dan perawatannya agar misi berjalan lancar, sukses, dan selamat hingga kembali ke tanah air," katanya ditemui Rabu (19/3/2025).

Sigit mengungkapkan, peralatan pertahanan dan keamanan PT Pindad, terutama kendaraan tempur, telah digunakan dalam berbagai misi PBB, salah satunya adalah kendaraan tempur Pandur 8x8.

Hal itu memperlihatkan komitmen bangsa Indonesia untuk mendukung misi perdamaian dunia.

"Akan kita kirimkan 18 kendaraan untuk misi di Lebanon. Selain itu, juga ada Anoa yang dikirim ke sana, sehingga total ada 30 kendaraan. Ini adalah kendaraan paling baru kami, mudah-mudahan nanti sukses di misi," terangnya.

Kendaraan tempur Pandur 8x8 ini merupakan varian yang diproyeksikan untuk memperkuat satuan infanteri dalam berbagai operasi dengan teknologi yang lebih canggih, sehingga butuh pelatihan pada orang yang menjalankannya.

Pandur 8x8 memiliki bobot tempur maksimal 22,6 ton, dibekali mesin diesel 455 HP, memiliki kecepatan kilometer per jam, dan memiliki daya jelajah 600 kilometer.

Salah satu keistimewaan ranpur Pandur 8x8 adalah mampu mengarungi kawasan perairan dengan kecepatan 8 kilometer per jam.

Kendaraan ini memiliki proteksi STANAG 4569 level III dan memiliki kapasitas personel 13 orang.

Ranpur Pandur 8x8 memiliki senjata utama kaliber 30 mm, dapat dilengkapi senapan mesin 7,62 coaxial, dan dilengkapi persenjataan yang memiliki kemampuan Advanced Gun & Sights Stabilization, Hunter Killer Capability, serta terintegrasi dengan Smoke Grenade Launchers dan Laser Warning System.

  Kompas  

Selasa, 18 Maret 2025

Pesawat KT-1B Wong Bee Kembali Beroperasi

  Setelah Pemeliharaan di Sathar 11 Depohar 10🛩 KT-1B Wong Bee LL-0113 TNI AU (Dispenau)

Pesawat latih KT-1B Wong Bee dengan tail number LL-0113 kini kembali siap beroperasi setelah menjalani pemeliharaan tingkat berat di Satuan Pemeliharaan (Sathar) 11, Depohar 10. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen TNI Angkatan Udara dalam menjaga kesiapan operasional alutsista secara mandiri, guna mendukung kelancaran tugas penerbangan dan latihan militer.

Dalam prosesi serah terima, Komandan Sathar 11, Mayor Tek Ardi Ardian P.S., secara resmi menyerahkan pesawat beserta dokumen kelengkapan kerja, logbook, dan maintenance record kepada Instruktur Penerbang Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta. Serah terima ini menandai bahwa pesawat telah siap digunakan kembali dalam berbagai misi pelatihan dan operasional.

Sebelum diserahkan, pesawat KT-1B Wong Bee telah menjalani serangkaian uji terbang selama lima hari untuk memastikan semua sistem berfungsi dengan optimal. Pemeliharaan dilakukan sesuai standar pabrikan dan regulasi penerbangan yang ketat, memastikan keamanan serta performa pesawat dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Keberhasilan pemeliharaan ini menegaskan kapabilitas Sathar 11 Depohar 10 dalam menangani perawatan tingkat berat alutsista secara mandiri.

Hal ini sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pihak luar dan mempercepat proses pemeliharaan guna meningkatkan kesiapan tempur pesawat latih TNI AU.

TNI AU terus berupaya meningkatkan kompetensi teknisi serta fasilitas pemeliharaan guna mendukung modernisasi alutsista.

Dengan adanya inovasi dalam pemeliharaan dan peningkatan kemandirian, diharapkan seluruh armada pesawat dapat selalu berada dalam kondisi terbaik untuk menjalankan tugas pertahanan udara nasional.

Keberhasilan pemeliharaan pesawat KT-1B Wong Bee ini menjadi bukti nyata bahwa Depohar 10 mampu menjaga kesiapan operasional alutsista TNI AU secara optimal.

Ke depan, diharapkan peningkatan kapasitas pemeliharaan akan terus dikembangkan guna mendukung ketahanan dan kedaulatan udara Indonesia.
 

  🛩 TNI AU  

Senin, 17 Maret 2025

TNI AU Uji Coba Pengembangan Bom BNT-250

✈️ Pesawat F-16 eMLU TNI AU ujicoba bom BNT250 (Dispenau)

Lanud Iswahjudi menjadi tuan rumah dalam uji coba pengembangan Bom BNT-250 yang dilakukan oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau) pada tanggal 10 s.d. 12 Maret 2025, dengan melibatkan pesawat F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi. Kamis (13/3/25).

Bom BNT-250 merupakan bom tajam (live) standar Nato dengan berat 250 Kg, hasil kegiatan penelitian dan pengembangan materiil mandiri (litbangmat mandiri) antara Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Udara (Dislitbangau) dengan PT. Dahana dan PT. Sari Bahari.

Sebelum pelaksanaan uji coba, Tim Dislitbangau melaksanakan sosialisasi uji coba pengembangan Bom BNT-250 di gedung ACMI Kapten AMN Surindro Supjarso, Lanud Iswahjudi.

Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Firman Dwi Cahyono, M.A., dalam sambutannya menyambut baik pelaksanaan uji coba pengembangan Bom BNT-250 di Lanud Iswahjudi. Kehadiran tim Dislitbangau merupakan wujud nyata komitmen TNI AU dalam mengembangkan kemampuan alutsista, khususnya dalam hal penggunaan dan pengembangan bom latih untuk mendukung kesiapan operasi udara.

Sementara Kadislitbangau Marsma TNI Ir. Teguh Dharmawan, M.T., dalam sambutannya mengatakan bahwa uji coba pengembangan Bom BNT-250 ini merupakan pengembangan bom tajam dari Bom BNL-250, di dalam uji pengembangan seluruh sistem dipantau, dianalisis dan diverifikasi dengan terukur. Semua elemen sistem diperiksa hingga level yang paling rinci untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sudah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Selain itu, setelah tahap verifikasi, dilakukan uji operasional untuk memastikan bahwa sistem dapat berfungsi secara efektif dalam kondisi nyata.

Selanjutnya dilaksanakan paparan mengenai uji coba pengembangan Bom BNT-250 yang dibuka oleh Kasubdisenamu Dislitbangau Kolonel Tek Syarif Hidayat, S.T., dilanjutkan oleh Tim Engineering Dislitbangau Letkol Tek Y.H. Yogaswara, Ph.D., dan Mayor Tek Handoko, S.T.,M.T., bahwa Bom BNT-250 telah melewati serangkaian proses desain, analisis, terverifikasi dan mendapatkan sertifikat dari Puslaiklambangjaau untuk mendapatkan karakteristik dan performa yang baik. Uji coba pengembangan pada pesawat ini selanjutnya akan difokuskan untuk memverifikasi berbagai aspek, mulai dari kompatibilitas sistem, keamanan, dan keselamatan operasional, hingga evaluasi efektivitas dalam sasaran yang ditargetkan.

Bom yang telah terpasang dilepaskan melalui manuver tertentu di AWR Pandan Wangi Lumajang, Jawa Timur. Berdasarkan data hasil uji coba pengembangan ini, tim Dislitbangau dan Skadron Udara 3 menilai bahwa Bom BNT-250 yang diujikan telah memenuhi parameter yang diinginkan.

Tim Dislitbangau turut terlibat langsung dalam proses pemasangan Bom BNT-250 pada pesawat F-16 di shelter Skadron Udara 3 turut disaksikan Danlanud Iswahjudi, Kadislitbangau beserta segenap pejabat dan mitra kerja.

  ✈️
TNI AU  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More