Mampu Tempuh 120 KM Motor trail listrik SMEV EMT (Kumparan)
Studio Motor Electric Vehicle atau SMEV merupakan brand motor listrik buatan lokal, yang dikembangkan dari rumah modifikasi Studio Motor di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan.
“SMEV itu berdiri sejak 2022 setelah saya terlibat development kendaraan motor listrik untuk Kementerian Pertahanan. Lalu 2022 kami bangun brand-nya SMEV, mulailah proses untuk legalnya, termasuk izin-izin semua segala macam di Kementerian Perindustrian dan lain sebagainya,” jelas Donny Ariyanto, sang penggawa SMEV, Senin (10/06/2024).
Berawal dari ide pengembangan motor listrik pertamanya dengan konsep cub yang diberi nama EM1. Setelah idenya muncul, dan izin industrinya muncul pada 2023, pada Oktober di tahun yang sama uji tipenya pun selesai, lalu Donny menggarap motor listrik kedua dengan konsep motor trail yang diberi nama EMT.
“Kalau EMT itu memang konsep awalnya lebih ke trail. Karena kayaknya lucu juga ya ada kendaraan yang bisa dipakai terabasan trail gitu kan tapi basic-nya EV,” ujarnya.
Secara spesifikasi, kedua motor itu memiliki perbedaan di bagian motor penggerak dan kapasitas baterainya. Sedangkan untuk tipe baterai yang digunakan, kedua motor itu pakai Lithium Ion NMC dari LG. Sedangkan baterai packnya sdah IP67.
SMEV EM1, brand motor listrik lokal. (Kumparan)
“Secara spesifikasi produk ini walaupun produk lokal ya mumpuni. EMT menggunakan motor 4 kW terus controller-nya programmable IM150. Kapasitas baterainya 72 V 55 Ah. Jadi total kalau baterai itu diukur 3,96 kWh. Kalau EM1 itu pakai motor 3 kW. Baterainya 72V 40Ah atau 2,88kWh,” jelasnya.
Lebih lanjut soal pengecasan, untuk EMT dari 0 sampai 100 persen membutuhkan waktu 2,5 sampai 3 jam. Sementara EM1 sedikit lebih cepat daripada EMT yakni sekitar 2 jam, karena lebih rendah kapasitas baterainya.
“Kami juga ada additional untuk fast charging kalau dari 0-100 persen itu maksimum sekitar 1,5 jam,” jelas Donny.
“Standar charger yang kita kasih juga sebenarnya sudah semi fast charging juga. Dikomparasi dengan produk-produk lain, bisa 5-6 jam ini sudah lumayan cepat sih,” tambahnya.
Sedangkan, berbicara jarak tempuh dan kecepatan, EM1 diklaim mampu menempuh jarak 90 sampai 110 kilometer sekali dicas. Sedangkan top speed-nya diklaim bisa mencapai 110-115 km/jam.
Menyoal harga, EM1 dijual Rp 64,7 juta, Jawa-Bali on the road. Sementara harga jual EMT Rp 78,3 juta Jawa-Bali on the road. Kini, kedua unit SMEV EM1 dan EMT total sudah terjual sebanyak 39 unit. (jk-02/dsy)
Studio Motor Electric Vehicle atau SMEV merupakan brand motor listrik buatan lokal, yang dikembangkan dari rumah modifikasi Studio Motor di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan.
“SMEV itu berdiri sejak 2022 setelah saya terlibat development kendaraan motor listrik untuk Kementerian Pertahanan. Lalu 2022 kami bangun brand-nya SMEV, mulailah proses untuk legalnya, termasuk izin-izin semua segala macam di Kementerian Perindustrian dan lain sebagainya,” jelas Donny Ariyanto, sang penggawa SMEV, Senin (10/06/2024).
Berawal dari ide pengembangan motor listrik pertamanya dengan konsep cub yang diberi nama EM1. Setelah idenya muncul, dan izin industrinya muncul pada 2023, pada Oktober di tahun yang sama uji tipenya pun selesai, lalu Donny menggarap motor listrik kedua dengan konsep motor trail yang diberi nama EMT.
“Kalau EMT itu memang konsep awalnya lebih ke trail. Karena kayaknya lucu juga ya ada kendaraan yang bisa dipakai terabasan trail gitu kan tapi basic-nya EV,” ujarnya.
Secara spesifikasi, kedua motor itu memiliki perbedaan di bagian motor penggerak dan kapasitas baterainya. Sedangkan untuk tipe baterai yang digunakan, kedua motor itu pakai Lithium Ion NMC dari LG. Sedangkan baterai packnya sdah IP67.
SMEV EM1, brand motor listrik lokal. (Kumparan)
“Secara spesifikasi produk ini walaupun produk lokal ya mumpuni. EMT menggunakan motor 4 kW terus controller-nya programmable IM150. Kapasitas baterainya 72 V 55 Ah. Jadi total kalau baterai itu diukur 3,96 kWh. Kalau EM1 itu pakai motor 3 kW. Baterainya 72V 40Ah atau 2,88kWh,” jelasnya.
Lebih lanjut soal pengecasan, untuk EMT dari 0 sampai 100 persen membutuhkan waktu 2,5 sampai 3 jam. Sementara EM1 sedikit lebih cepat daripada EMT yakni sekitar 2 jam, karena lebih rendah kapasitas baterainya.
“Kami juga ada additional untuk fast charging kalau dari 0-100 persen itu maksimum sekitar 1,5 jam,” jelas Donny.
“Standar charger yang kita kasih juga sebenarnya sudah semi fast charging juga. Dikomparasi dengan produk-produk lain, bisa 5-6 jam ini sudah lumayan cepat sih,” tambahnya.
Sedangkan, berbicara jarak tempuh dan kecepatan, EM1 diklaim mampu menempuh jarak 90 sampai 110 kilometer sekali dicas. Sedangkan top speed-nya diklaim bisa mencapai 110-115 km/jam.
Menyoal harga, EM1 dijual Rp 64,7 juta, Jawa-Bali on the road. Sementara harga jual EMT Rp 78,3 juta Jawa-Bali on the road. Kini, kedua unit SMEV EM1 dan EMT total sudah terjual sebanyak 39 unit. (jk-02/dsy)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.