blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Senin, 15 Desember 2025

RI dan Rusia Siap Bangun Industri Perkapalan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9_SaEvNPUBjl2c1clDg4f1qqzYtr-5AWm6DYDyqSKWXNvcetMTT9xzBiJ_Kx1h-vN5mAYyDODqY3k-WYd31cYoowyAWMIF2Ccj_AqEMDYtrShapKljXo2O92wtwUlmZ0pimImZvya6sdORrEb5aLHRV7KkKuHZ2k2uCqyd96WP5OQ3xB67e0SBsEUzHt7/s1555/KRI%20Lukas%20Rumkorem%20(LRK)-392_Agus%20Triwahyudii_2952610457087273171_n.jpgIlustrasi kapal produksi lokal, KRI LRK 392 (Agus Triwahyudi)

Kerja sama industri antara Indonesia dengan Rusia terus menunjukkan perkembangan pesat dan semakin strategis. Hal ini disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat menghadiri pertemuan bilateral dan membuka gelaran Indonesia Russia Business Matching yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Moskow awal Desember 2025.

Indonesia dan Rusia tengah menjajaki penyelesaian dua dokumen penting kerja sama industri. Dokumen tersebut meliputi MoU on Cooperation in the Field of Shipbuilding (Kerja Sama di Bidang Perkapalan) dan MoU on Cooperation in the Field of Scientific Research on the Safe Use of Chrysotile Asbestos (Kerja Sama di Bidang Penelitian Ilmiah tentang Penggunaan Asbes Krisotil).

Salah satu MoU, yakni riset keselamatan penggunaan chrysotile asbestos, telah ditandatangani Menperin RI bersama Menteri Perindustrian dan Perdagangan Federasi Rusia Anton Alikhanov di Moskow, 8 Desember 2025.

"Kami berharap, MoU lainnya dapat segera diselesaikan sehingga memberikan kejelasan kerangka kolaborasi bagi industri besar maupun IKM kedua negara," tuturnya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/12/2025).

Hubungan kedua negara telah bergerak ke arah yang lebih substantif dan komprehensif, khususnya dengan pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kremlin, yang memperkuat koordinasi bilateral serta membuka ruang kerja sama strategis yang lebih luas.

Agus mengungkapkan, selama ini perkembangan kerja sama ekonomi kedua negara sangat positif. Pada 2024, total perdagangan bilateral nonmigas mencapai US$ 3,9 miliar, dengan tren peningkatan sebesar 18,69% sejak 2020. Hingga Oktober 2025, nilai perdagangan kedua negara telah meningkat menjadi US$ 4,04 miliar.

Di sisi lain, investasi Rusia di Indonesia juga mencatat pergerakan yang konsisten. Pada 2024, total investasi mencapai US$ 262,7 juta, sementara hingga September 2025, investasi Rusia telah mencapai US$ 147,2 juta.

"Angka-angka tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari pelaku industri Rusia terhadap stabilitas ekonomi dan potensi pengembangan industri di Indonesia," ujar Agus.

Agus menambahkan, dialog intensif untuk menyelesaikan berbagai hambatan teknis antara pelaku industri Indonesia dan Rusia menjadi faktor penting dalam kelancaran hubungan dagang dan investasi. Salah satu tantangan utama adalah biaya logistik akibat jarak geografis yang cukup jauh.

Oleh karena itu, ia mengapresiasi penyelenggaraan Working Group on Trade, Investment and Industry ke-6 pada 1112 Maret 2025 sebagai bagian dari Sidang Komisi Bersama Indonesia Rusia yang dilaksanakan pada April 2025 di Jakarta. Forum tersebut telah menghasilkan sejumlah kesepakatan teknis yang mencakup isu industri, penguatan rantai pasok halal, perdagangan, logistik, standardisasi, sertifikasi, pertanian, hingga sektor finansial.

Lebih lanjut, Agus menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap percepatan penyelesaian dan penandatanganan Indonesia Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (IEAEU FTA). Menurutnya, perjanjian ini akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi pelaku industri Indonesia melalui peningkatan daya saing tarif dan pengurangan hambatan non-tarif.

"Kami berharap perjanjian ini dapat segera ditandatangani dan menjadi instrumen penting untuk memperkuat ketahanan rantai pasok serta memperluas penetrasi produk industri nasional di kawasan Eurasia," tegas Agus.

Dalam konteks kerja sama multilateral, Indonesia juga menyatakan komitmen kuat dalam mendukung program-program di bawah naungan BRICS. Salah satu fokus penting adalah partisipasi Indonesia dalam BRICS Centre for Industrial Competences (BCIC).

Kerja sama itu akan menitikberatkan pengembangan berbagai sektor seperti digitalisasi industri, teknologi mobilitas baru, transportasi tanpa awak, pengembangan sumber daya manusia industri, pemberdayaan industri kecil dan menengah (IKM), transformasi digital, kecerdasan buatan, dan bioindustri.

"Kami menilai BCIC merupakan platform strategis bagi transfer teknologi dan percepatan modernisasi industri nasional menuju industri yang cerdas, hijau, dan inklusif," imbuhnya.

  Promosi industri strategis  
Rangkaian agenda bilateral ini diperkuat dengan penyelenggaraan Indonesia-Russia Business Matching, yang dihadiri oleh pejabat tinggi Rusia serta pelaku industri dari kedua negara. Forum ini dirancang untuk mempromosikan sektor-sektor industri strategis Indonesia dan memperkenalkan proyek investasi prioritas, sekaligus membuka peluang joint manufacturing dan alih teknologi dengan perusahaan Rusia.

Kegiatan ini diikuti oleh 19 peserta dari sembilan perusahaan Indonesia yang mewakili kawasan industri, perusahaan teknologi, serta asosiasi komoditas. Dari pihak Rusia, hadir 51 peserta yang berasal dari sektor pertambangan, telekomunikasi, elektronik, mesin industri, jasa keuangan, hingga teknologi keamanan. Berbagai paparan disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Rusia dan Belarus, perwakilan KADIN Komite Rusia-Belarus, Himpunan Kawasan Industri (HKI), serta unit teknis Kemenperin.

Business Matching tersebut menghasilkan capaian konkret berupa penandatanganan nota kesepahaman antara HKI dan dua lembaga Rusia. Komitmen dengan Foreign Trade Center (FTC) Rusia mencakup fasilitasi peluang investasi, penyelenggaraan roadshow, kunjungan industri, misi dagang, hingga pertukaran informasi yang akan mempermudah investor Rusia memasuki kawasan industri Indonesia.

Sedangkan MoU kedua, yang dilakukan dengan Association of Industrial Parks (AIP) Rusia, berfokus pada peningkatan daya saing kawasan industri melalui pertukaran informasi pengembangan kawasan serta koordinasi kunjungan lapangan terstruktur di Indonesia maupun Rusia.

Keseluruhan hasil ini menegaskan bahwa Indonesia dan Rusia tidak hanya memperkuat dialog kebijakan, tetapi juga menghasilkan langkah konkret di tingkat dunia usaha. Kami optimistis, pertemuan bilateral dan kegiatan Business Matching ini akan memperkuat posisi kedua negara sebagai mitra strategis dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh menghadapi dinamika global, ungkap Agus.

Agus juga menyoroti kesiapan Indonesia untuk tampil sebagai Partner Country pada perhelatan INNOPROM 2026, pameran industri terbesar yang akan berlangsung pada 69 Juli 2026 di Rusia. Ia menyampaikan bahwa partisipasi Indonesia dalam pameran tersebut merupakan peluang strategis untuk memperkenalkan kekuatan industri manufaktur nasional kepada pasar Rusia dan global.

"Kami meminta dukungan Pemerintah Rusia agar keterlibatan Indonesia sebagai Partner Country dapat berjalan optimal. INNOPROM 2026 akan menjadi momentum penting untuk mempertemukan pelaku industri kedua negara serta menciptakan peluang kolaborasi baru," pungkasnya. (ada/ara)

  🤝 detik  

Minggu, 14 Desember 2025

PT PAL Indonesia Rampungkan Perbaikan Kapal Perang AL Filipina

BRP Tarlac LD-601 (PAL)

PT PAL Indonesia berhasil merampungkan pemeliharaan dan perbaikan kapal perang Angkatan Laut Filipina, BRP Tarlac (LD-601).

Penyelesaian proyek ini menandai seluruh lingkup pekerjaan telah diselesaikan dan diterima dengan baik.

Hal ini menunjukkan komitmen terhadap kualitas, terlebih sebagai langkah strategis PT PAL dalam memperluas layanan perawatan kapal perang di pasar internasional.

Rampungnya pemeliharaan BRP Tarlac kembali memperkuat armada Angkatan Laut Filipina dan memastikan kapal dapat beroperasi secara efisien serta aman.

PT PAL Indonesia terus berkomitmen mendukung kesiapan armada negara mitra serta memperluas kontribusi Indonesia dalam industri pertahanan global.

BRP Tarlac (LD-601) adalah kapal petama di landing platform dock di kelasnya yang beroperasi dengan Angkatan Laut Filipina.

BRP Davao del Sur (LD-602) merupakan kapal kedua dari landing platform dock kelas Tarlac milik Angkatan Laut Filipina.

Kedua kapal LPD ini dibuat oleh PT PAL Indonesia di Surabaya.

  👷 
PAL  

Sabtu, 13 Desember 2025

PT PAL-Naval Group Potong Baja Pertama Kapal Selam Scorpene RI

 Babak Baru Pembangunan Kapal Selam Indonesia Proses Steel Cutting Qualification Section kapal selam Scorpene Evolved Lithium-Ion Battery (PAL)

Langkah besar menuju kemandirian bawah laut Indonesia, Proses Steel Cutting Qualification Section ini menandai milestone penting sebelum dimulainya fase produksi Kapal Selam Scorpène® Evolved Lithium-ion Battery (LiB) technology RI pesanan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Indonesia bersama Naval Group melakukan steel cutting qualification section Kapal Selam Scorpene Evolved RI di Galangan PT PAL, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/12). Kegiatan itu dihadiri Direktur Teknologi PT PAL Indonesia Briljan Gazalba dan Dansatgas Kapal Selam Scorpene RI Kolonel Laut (P) Widya Poerwandanu.

Hadir pula Program Director Naval Group Vincent Vimont, Country Director Naval Group Indonesia Thierry Bouyer, serta perwakilan tim teknis Naval Group. Qualification section merupakan tahapan krusial dalam fase production training.

Tahap itu dirancang sebagai uji kemampuan nyata bagi teknisi PT PAL untuk membuktikan mereka siap memasuki era produksi kapal selam secara mandiri. Dalam proses tersebut, kemampuan manufaktur diuji, mulai pengelasan presisi, blasting, pengecatan, hingga pre-outfitting.

Hasil pekerjaan akan dinilai melalui proses penerimaan Naval Group. Pekerjaan itu juga menjadi syarat utama sebelum pembangunan penuh kapal selam Scorpene Evolved dapat dilanjutkan.

"Qualification section bukan hanya pekerjaan teknis, tetapi fondasi bagi Indonesia untuk menguasai teknologi kapal selam secara mandiri. Kolaborasi erat dengan Naval Group memastikan transfer teknologi berjalan efektif dan terstruktur," kataDirektur Teknologi PT PAL Indonesia Briljan Gazalba dalam siaran pers.

Menurut dia, qualification section memiliki peran fundamental dalam proses transfer teknologi kapal selam. "Melalui kemitraan ini, Indonesia sedang menapaki fase penting menuju kemandirian pertahanan bawah laut yang berdaya saing global," ujar Briljan.

Sebelumnya, teknisi PT PAL telah mengikuti pelatihan intensif selama tiga bulan di fasilitas Naval Group, Cherbourg, Prancis. Dalam pelatihan tersebut, para welder dilatih oleh instruktur bersertifikasi untuk menguasai teknik pengelasan khusus kapal selam.

Proses qualification section menjadi ajang pembuktian sekaligus evaluasi bagi teknisi PT PAL atas kemampuan yang telah dipelajari di Prancis. Selama proses pekerjaan berlangsung, tim teknis Naval Group bakal terus melakukan pendampingan.

Program Director Naval Group Vincent Vimont, menyampaikan komitmennya dalam mendukung whole local production di Indonesia. Dia menyebut, pemotongan baja pertama adalah momen yang ditunggu masyarakat Indonesia.

"Ini adalah awal produksi dari program Kapal Selam Scorpene Republik Indonesia, yang dibuat di Indonesia, oleh Indonesia, dan untuk Indonesia. Kontrak ini juga menandai kerja sama yang baik antara kedua negara kita," ucap Vimont.

Metode demonstrasi qualification section yang diterapkan di Indonesia merupakan standar transfer kapabilitas yang telah terbukti berhasil digunakan Naval Group di Brasil. Melalui pendekatan terstruktur itu, Indonesia diharapkan memiliki kapabilitas industri jangka panjang untuk merancang, membangun, dan memelihara kapal selam secara mandiri.

Selanjutnya, sesuai milestone project proses fabrikasi akan dimulai pada Juni 2026. Hal itu sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjalankan amanah dan mengoptimalkan fasilitas produksi kapal selam yang dibangun melalui investasi negara.

  👷  Republika  

Jumat, 12 Desember 2025

Pindad Siapkan Pabrik Mobil Nasional di Subang

  Produksi 500.000 unit 
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian PPN/Bappenas, Himpunan Kawasan Industri (HKI), dan PT Pindad untuk memperkuat perencanaan kawasan industri prioritas dalam RPJMN 2025?2029. (dok.Bappenas)
PT Pindad dilaporkan telah menyiapkan lahan industri di Subang, Jawa Barat sebagai upaya mendorong program mobil nasional yang tengah didorong pemerintah RI.

Fasilitas tersebut disiapkan untuk mendukung produksi kendaraan hingga mencapai kapasitas 500.000 unit per tahun, dengan tahap awal produksi direncanakan mulai bergulir pada 2028, sebanyak 100.000 unit.

Pengembangan mobil nasional tidak bisa hanya sekadar program, kita harus melakukan piloting untuk inovasi teknologi dan membangun ekosistemnya,” kata Direktur Utama Pindad, Sigit P. Santosa, Selasa (9/12/2025).

Langkah Pindad ini berjalan berdampingan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian PPN/Bappenas, Himpunan Kawasan Industri (HKI), dan PT Pindad untuk memperkuat perencanaan kawasan industri prioritas dalam RPJMN 2025–2029.

Kesepakatan tersebut juga menjadi motor percepatan Program Mobil Nasional sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) serta pondasi awal penyelarasan kebijakan industri otomotif nasional.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyebut kolaborasi ini sebagai fase baru dalam perjalanan menuju kemandirian industri otomotif. Ia menekankan bahwa membangun pabrik belum cukup tanpa dukungan kawasan industri dan rantai pasok yang kuat.

Ini sejarah baru untuk melanjutkan milestone yang belum selesai. Membuat mobil bisa, membuat pabrik mobil bisa, tapi membuat industri mobil nasional belum tentu bisa," kata dia.

"Tanpa ada kawasan, pembangunan industri mobil nasional yang baik harus juga membangun ekosistem rantai pasoknya,” lanjut Rachmat.

Ketua HKI Ahmad Ma’ruf Maulana turut menegaskan bahwa 170 kawasan industri siap mendukung pelaksanaan PSN dan hilirisasi.

Ia berharap MoU tersebut dikawal hingga tahap implementasi agar hambatan lapangan dapat diselesaikan lebih cepat, sambil mengiringi pembahasan regulasi dan promosi kawasan Indonesia secara global.

Melalui MoU ini, ketiga pihak sepakat membangun kawasan industri berwawasan lingkungan, memperkuat rantai pasok otomotif dalam negeri, serta mengembangkan teknologi manufaktur berstandar tinggi.

  ♘ Kompas  

Kamis, 11 Desember 2025

[Video] OPV 98 DRU

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9_SaEvNPUBjl2c1clDg4f1qqzYtr-5AWm6DYDyqSKWXNvcetMTT9xzBiJ_Kx1h-vN5mAYyDODqY3k-WYd31cYoowyAWMIF2Ccj_AqEMDYtrShapKljXo2O92wtwUlmZ0pimImZvya6sdORrEb5aLHRV7KkKuHZ2k2uCqyd96WP5OQ3xB67e0SBsEUzHt7/s1555/KRI%20Lukas%20Rumkorem%20(LRK)-392_Agus%20Triwahyudii_2952610457087273171_n.jpgKRI LRK 392 ketika ujilaut di Lampung (Agus Triwahyudi)

Dua kapal Patroli Lepas Pantai (Offshore Patrol Vessel) kelas Raja Haji Fisabilillah yang dibangun oleh PT Daya Radar Utama (DRU) untuk TNI Angkatan Laut Indonesia telah selesai menjalani ujilaut di Lampung.

Melihat penampilan dari video, 2 kapal OPV 98 tampil bersama, dan akan diresmikan secepatnya.

  Spesifikasi Utama :  

 ⚙ Panjang : 98 meter.
 ⚙ Lebar : 13,5 meter.
 ⚙ Kecepatan : Maksimum 28 knot (52 km/jam), jelajah 20 knot.
 ⚙ Pendorong : Empat mesin diesel MAN 16V28/33STC.
 ⚙ Bobot : Sekitar 1.800 ton (standar) hingga 2.100 ton (penuh).

  Fitur dan Kemampuan :  
 💥 Persenjataan : Meriam Leonardo 76mm & 40mm, meriam 20mm, peluncur rudal anti-kapal Roketsan 2x4, peluncur torpedo, serta sistem dan sensor.
 💥 Kemampuan Tempur : Dirancang untuk mampu melakukan peperangan elektronik (Electronic Warfare/EW) dan memiliki kemampuan setara fregat ringan.
 💥 Misi : Mampu menjalankan misi tempur dan non-tempur, termasuk SAR (Search and Rescue) dan penegakan hukum maritim.

  Berikut video dari X Markicap :  

  Garuda Militer  

Rabu, 10 Desember 2025

PTDI Siapkan Pesanan 3 Unit Pesawat N219

Untuk Angkut Hasil Laut dari Bali Utara(PTDI)

PT Dirgantara Indonesia (DI) mendapat pesanan tiga unit pesawat N219 dari PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU).

Nota kesepemahaman pemesanan tiga unit Pesawat N219 tersebut ditandatangani oleh masing-masing perwakilan di Hanggar Aircraft Services (ACS), PTDI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa (9/12/2025).

Dari PTDI diwakili Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Mohammad Arif Faisal dan dari PT BIBU diwakili Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Adiatmoko Hariwibowo.

PT BIBU Panji Sakti merupakan salah satu Perusahaan swasta berbasis di Bali.

Perusahaan tersebut saat ini juga tengah mempersiapkan pengembangan aktivitas penangkapan dan pengolahan hasil laut yang membutuhkan fasilitas distribusi udara.

Tiga pesawat N219 buatan PTDI tersebut nantinya akan mengadopsi spesifikasi kargo untuk mengangkut komoditas hasil laut Bali Utara bernilai tinggi seperti lobster, ikan, udang hingga kepiting ke beberapa wilayah di Indonesia.

"Untuk penandatanganan kontraknya akhir tahun ini. Kita mulai dengan 3 unit pesawat dulu. Tujuannya untuk memperpendek rantai logistik dari laut di sekitar Indonesia timur atau kita bawa langsung ke ekspor," ujar Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Adiatmoko Hariwibowo, Selasa siang.

Erwanto menambahkan, tiga unit pesawat kargo N219 diharapkan bisa meningkatkan distribusi.

Selain itu ia berharap bisa meminimalisir risiko turunnya kualitas hasil laut Bali Utara yang selama ini menjadi komoditas utama bernilai tinggi.

Sebab, selama ini komoditas hasil laut tersebut dikirim dengan menggunakan penerbangan reguler.

"Kendala yang selama ini kami hadapi, kalau terjadi cancel flight atau ada delay flight," jelasnya.

Apalagi dengan komoditas mereka yang hidup akan berisiko tinggi.

"kalau delay bisa mati, bisa lemes maka kerugiannya akan besar," ujarnya.

Dengan pesawat khusus dari PTDI ini maka distribusi tidak akan lagi tergantung pada jadwal penerbangan umum yang regular.

"Kita akan jemput khusus, waktunya bisa kita tentukan dan juga untuk teknik pengiriman juga kita akan siapkan semua di airport," tuturnya.
 

  🛩
Kompas  

Selasa, 09 Desember 2025

Komisi VII DPR dan PT PAL Dorong Kemandirian Industri Maritim

Inovasi FCS PAL (PAL)

Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) bersama PT PAL Indonesia mendorong kemandirian industri pertahanan maritim dalam negeri demi menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional.

"Sebenarnya mereka (industri dalam negeri) mampu untuk membangun. Diharapkan ke depan pemerintah memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahaan domestik," kata Wakil Komisi VII DPR RI Evita Nursanty di Surabaya, Jawa Timur, Senin.

Saat berkunjung ke PT PAL Indonesia, Evita mengetahui bahwa sebenarnya industri maritim dalam negeri sangat kuat dan mampu memproduksi alutsista seperti kapal perang.

Bahkan, kata dia, PT PAL yang awalnya hanya menerima orderan pembuatan kapal perang senilai Rp 2,5 triliun kini kapal yang diproduksi bisa mencapai Rp 48 triliun sehingga membuktikan kemampuan perusahaan yang semakin baik.

Selain itu saat melakukan pertemuan dengan pihak PT PAL, Evita bersama Anggota Komisi VII DPR RI juga bertemu dengan perwakilan DPP Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) yang beranggotakan 342 perusahaan.

Evita menilai baik DPP IPERINDO maupun PT PAL sebagai industri pertahanan maritim dalam negeri sangat mampu memproduksi dan menghasilkan produk-produk pertahanan yang mumpuni.

Di sisi lain, lanjutnya, kesempatan dan kepercayaan yang diberikan kepada industri maritim dalam negeri untuk memproduksi alutsista termasuk kapal perang masih terbatas.

"Mereka menginginkan bahwa kesempatan diberikan kepada mereka, kesempatan kepada perusahaan-perusahaan domestik itu diperbesar. Sebenarnya mereka mampu," katanya.

Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod mengatakan sejak Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto industri pertahanan dalam negeri sangat diperhatikan dan diberikan kesempatan untuk berkembang.

Terlebih, kata Kaharuddin, pembangunan ekosistem industri pertahanan dalam negeri akan mampu memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi minimal 1,2 persen.

"Ini sebenarnya memberikan minimal pertumbuhan ekonomi 1,2 persen hanya dari industri kapalnya," ujarnya.

  👷 
antara  

Senin, 08 Desember 2025

Indonesia-Rusia Jajaki Kerja Sama Pengembangan Satelit Pengamatan Bumi

Ilustrasi satelit (detik)

Indonesia menjajaki kerja sama pengembangan satelit pengamatan bumi dengan Rusia. Penjajakan ini dilakukan PT Comtelindo dengan perusahaan antariksa Rusia, Glavkosmos, melalui pertemuan resmi di kantor pusat Glavkosmos, Moskow, pada Rabu 3 Desember 2025.

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut atas undangan resmi Glavkosmos. Sekaligus, menjadi pertemuan kedua setelah penandatanganan Non Disclosure Agreement (NDA) di Langkawi, Malaysia, pada Jumat, 23 Mei 2025.

Pertemuan di Moskow tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan Glavkosmos, antara lain Deputy Director General Vitaly Safonov, Chief Manager Regional Department Luiza Amelina, serta Head of Analytics Rinat Iskakov. Sementara itu, Comtelindo diwakili Chief Executive Officer PT Comtelindo Vicky Firdaus, dan Andreyas.

"Comtelindo memasuki kerja sama dengan Glavkosmos dalam kondisi siap secara infrastruktur dan sistem," ujar Chief Executive Officer PT Comtelindo Vicky Firdaus dalam keterangannya, Jumat, 5 Desember 2025.

Pertemuan fokus pada rencana pemanfaatan Earth Observation (EO) beresolusi tinggi milik Rusia untuk kebutuhan strategis Indonesia, seperti pemantauan bencana, analisis ketahanan pangan, pemetaan perkebunan. Kemudian, pengawasan area maritim, deteksi kebakaran hutan, perubahan lahan, hingga monitoring infrastruktur dan industri lainnya.

Integrasi EO dinilai akan memberikan kemampuan observasi real time yang dapat diintegrasikan dengan Infrastruktur jaringan, IoT, dan sistem aplikasi Comtelindo yang sudah beroperasi di Indonesia.

Selain pembahasan EO, kedatangan Comtelindo ke Rusia juga bertujuan menjajaki kemitraan dengan provider satelit Low Earth Orbit (LEO) Rusia guna memperkuat konektivitas di wilayah 3T Indonesia. Integrasi LEO–Fiber–IoT dinilai strategis untuk pemerataan akses digital hingga ke daerah terpencil.

"Integrasi Earth Observation, satelit LEO, fiber, dan IoT yang kami bangun akan langsung diarahkan untuk kebutuhan strategis nasional," ujar Vicky.

Glavkosmos menyambut baik rencana tersebut dan menyatakan kesiapan melakukan kerja sama teknis maupun komersial, termasuk pengembangan pusat pemrosesan data satelit, big data analytics, serta kemungkinan kerja sama investasi dalam infrastruktur digital Indonesia.

Pertemuan ditutup dengan komitmen untuk menindaklanjuti pembahasan teknis secara lebih mendalam dalam waktu dekat. Comtelindo dan Glavkosmos menargetkan pembentukan kerangka kerja resmi kolaborasi dalam beberapa bulan ke depan.

Jika terealisasi, kemitraan ini dinilai akan menjadi langkah penting bagi Indonesia dalam memperkuat ekosistem pemantauan berbasis satelit dan membuka babak baru kerja sama teknologi ruang angkasa antara Indonesia dan Rusia.

  📡 
Metro TV  

Minggu, 07 Desember 2025

NC212i NavTrain Siap Bentuk Navigator Masa Depan

 Generasi Baru di Langit RI https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgb1HF698a6PX7DU2VvysF8S7l55FnCltDm7IVwNIqK-NxRsRJCpAqvNyz_UBJMpM-g1yFC6Yc3llUv_2UCePD6qudFG1zbl4XkqxvoDN-wTC-Nf7mdixQh7xgLbM7Xlk-wK24EV_0bZ8x_T-vVqvUALv5fdYAHE2yYKvz3ZSMf1TJWg4zkq-WJGE_NqKY/s1280/NC212_2025-12-04-at-12.18.29-PM.jpegNC212i NavTrain TNI AU (PTDI)
B
andung kembali menjadi panggung kecil bagi industri dirgantara nasional. Wisata Bandung Raya

Tanpa gegap-gempita, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) melepas satu lagi karya teknologinya yakni NC212i konfigurasi Navigation Training (NavTrain).

Pesawat yang tidak sekadar terbang, tetapi membawa harapan panjang bagi regenerasi navigator TNI Angkatan Udara.

Unit ketujuh ini terbang dari Hanggar Delivery Center PTDI Bandung menuju Lanud Abdulrachman Saleh Malang, melanjutkan pemenuhan kontrak sembilan unit NC212i bersama Kementerian Pertahanan.

Di balik baling-baling MTV-27 buatan Jerman yang berputar kencang itu, ada kerja panjang bertahun-tahun memastikan kemampuan latihan udara Indonesia tidak tertinggal zaman.

  Kokpit yang Berubah Menjadi Ruang Kelas Terbang 
Tidak seperti konfigurasi angkut atau misi, NC212i NavTrain adalah ruang belajar di ketinggian. Di dalamnya terpasang meja navigasi, panel instrumen, kursi instruktur dan trainee, juga perangkat komunikasi lengkap untuk simulasi misi.

Para calon navigator kini bisa belajar langsung di udara, bukan hanya dari simulator darat yang dingin dan statis.

Kehadiran NavTrain ini bukan sekadar pembaruan armada, melainkan penyegaran sistem pendidikan yang menopang kesiapan tempur TNI AU.

Setelah enam unit sebelumnya diserahkan, hari ini kami menerbangkan pesawat ketujuh… NC212i adalah pesawat multiguna yang dapat diandalkan untuk berbagai misi, termasuk Navigation Training,” ujar Dena Hendriana, Direktur Produksi PTDI dikutip Kamis (4/12/2025).

  Di Balik Flight Deck: Ritme Tenang dan Keamanan Ketat 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcGkZ1t7ICk2BwweEDymDEAeCAVQBqVzb3pP0PlOuDrZyaoHkX7C78Q9Tcp6klsp1SR7M4NPOJVUIDTw0zzFq8O5ELUv0YQtavd2FaH915oEYKmBiPEnt5wv3ykQ1cwJwQi6rUwZOjJxn10HSSOKaQJvjogRpRkwDgxGKlnmMNg-c1b0casCn0tyTwnhq-/s1280/843712_1754465156.jpg
NC212i konfigurasi Navigation Training (NavTrain) (A Rafi NA)
Pesawat bernomor ekor AX-2134 diterbangkan oleh Mayor Pnb Kurniawan S. dan Kapten Pnb Wahyu Nur Syarifudin—dua nama yang memang akrab dengan misi ferry flight. Sehari sebelumnya, pesawat telah lolos IDAA Acceptance, gerbang pemeriksaan ketat di dunia pertahanan.

Unit ini melengkapi tujuh dari sembilan NC212i yang dikontrak Kemhan RI. Unit kedelapan dijadwalkan mengudara pada kuartal pertama 2026—menandai target ambisius PTDI membuktikan bahwa industri dirgantara lokal bukan sekadar bertahan, tetapi tumbuh.

  Menggantikan Armada 1985: Generasi Baru yang Dibutuhkan 
TNI AU menyambut pengiriman ini dengan antusias. “Pesawat Navigation Training ini akan menggantikan armada NavTrain kami yang lama, yang telah digunakan sejak 1985.” ujar Wadan Grup 1 Kolonel Pnb Wisnu Aji Prabowo.

Setelah hampir empat dekade mengandalkan armada lama, kedatangan NC212i NavTrain seperti mengganti pensil tumpul dengan pena digital. TNI AU butuh itu—apalagi medan operasi kini makin kompleks, dari misi tempur, patroli, hingga kemanusiaan seperti yang baru-baru ini dilakukan di Medan.

Dengan performa baling-baling MTV-27 yang lebih halus, tingkat kebisingan rendah, dan kompatibilitas optimal dengan mesin Honeywell TPE331, pelatihan bisa berjalan lebih nyaman dan presisi.

  Lebih dari Sekadar Pengiriman: Ini Tentang Masa Depan 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSY5HPGlKA3jVJDPcOTmb0b32TlsQpe1cRRdplp4x8mUYkm7_WcybhuXUwTL6ZAp1sf17AfK02xuqIlmf8GQuct-H99VzQCXyiJWB6F4ciqG1DPgIZ1fGizO4LxCAJ9zbYqp0D2F980VJ73l8iQBU2CjpYRdtTjWBDKJFDekwUZRZ9rnQer5FRYoB9dcUG/s1600/A-Rafi%20NA.jpg
NC212i konfigurasi Navigation Training (NavTrain) (A Rafi NA)
NC212i mungkin pesawat kecil, tetapi dampaknya besar. Setiap ferry flight bukan hanya serah terima pesawat, melainkan penguatan ekosistem pertahanan Indonesia—dari teknologi, sumber daya manusia, hingga kemandirian industri.

Bandung ke Malang hanya satu rute. Tetapi bagi PTDI dan TNI AU, itu adalah perjalanan panjang menuju kedaulatan angkasa.

     Bandung Oke  

Sabtu, 06 Desember 2025

Prabowo Bakal Beli 200 Helikopter Tahun Depan

Helikoter TNI banyak diturunkan dalam OMSP. (dispenau)

Presiden Prabowo Subianto mengaku akan membeli 200 helikopter mulai Januari 2026.

Menurutnya, pembelian itu akan melengkapi pesawat Hercules C130J dan Airbus A400 yang telah hadir lebih dulu di Indonesia.

"Minggu ini helikopter baru datang 5 buah, dan terus berdatangan. Dan saya sudah perintahkan mulai Januari tahun depan dan seterusnya, kita akan datangkan 200 helikopter di RI ini," kata Prabowo dalam puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (5/12/2025).

Prabowo menyampaikan, alutsista itu dapat digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk untuk mengevakuasi bencana alam.

Dalam bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera, misalnya, negara sudah mengerahkan 50 helikopter untuk membawa bantuan logistik.

"Mungkin beberapa bulan, beberapa tahun yang lalu, tidak ada yang bisa perkirakan bahwa negara kita mampu mengerahkan 50 helikopter. 50 helikopter sekarang sedang bergerak di daerah musibah," ucap Prabowo.

Menurut Prabowo, hal itu merupakan bentuk negara hadir ketika masyarakat kesulitan akibat bencana.

Menurutnya, Indonesia adalah bangsa yang besar yang mampu mengatasi semua cobaan yang ada.

"Kita menyadari bahwa bangsa kita, negara kita ternyata adalah negara yang besar dan yang kuat. Kita mengalami cobaan-cobaan, kita mengalami badai, kita mengalami bencana, tapi bangsa kita kuat utuh dan bangsa kita mampu mengatasi semua cobaan yang kita hadapi," tutur dia.

Saat ini, menurut Prabowo, masyarakat sudah melihat bagaimana bentuk negara sudah hadir.

"Kita buktikan rakyat melihat reaksi pemerintah cepat, reaksi pemerintah mengatasi masalah. Kita sudah buktikan sekarang rakyat melihat ada musibah di bagian dari wilayah tanah air kita, tapi alat-alat negara segera hadir," tandas Prabowo.

  ⍟
Kompas  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More