N 250 IPTN
Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi
Star 50
Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi
LPD KRI Banda Aceh
Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi
SSV Filipina
Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi
KRI I Gusti Ngurah Rai 332
PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi
KCR 60 KRI Tombak 629
Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi
BC 60002
Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi
FPB 57 KRI Layang
Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi
KCR 40 KRI Clurit
Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi
PC 40 KRI Torani 860
Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi
PC 40 KRI Tarihu
Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi
Hovercraft Kartika
Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi
Hovercraft Indonesia
Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi
X18 Tank Boat Antasena
Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi
Sentry Gun UGCV
Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi
Badak FSV 90mm
Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi
APC PAL AFV
Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi
MLRS Rhan 122B
Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi
MCCV
Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi
Turangga APC 4x4
Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi
ILSV
Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi
P1 Pakci
Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi
P2 APC Cougar
Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi
P3 APC Ransus Cheetah
Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi
DMV30T
Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi
Mobil Nasional Esemka Digdaya
Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi
Teknik Sosrobahu
Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi
Rabu, 20 November 2024
Selasa, 19 November 2024
Bappenas Dukung Peningkatan Penjualan Pesawat PTDI
Menteri PPN RI/Bappenas, Rachmat Pambudy, beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Bandung, hari ini (14/11), diterima oleh Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, beserta seluruh jajaran Direksi dan Manajemen PTDI.
Menteri Bappenas mengawali kunjungannya dengan peninjauan fasilitas produksi dan hanggar PTDI, serta melihat langsung kapasitas dan kemampuan PTDI dalam mendukung industri dirgantara nasional.
Pada kesempatan ini, rombongan Menteri mengunjungi hanggar Final Assembly Line yang berisikan pesawat CN235-220 Flying Test Bed (FTB) dan fuselage pesawat NC212i yang sedang dalam proses penyelesaian produksi untuk end user TNI AU, dilanjutkan ke hanggar UAV MALE dan hanggar pesawat N219.
Digunakan untuk sektor pertanian
DRRAA Thailand telah lama menggunakan pesawat NC212 sebagai pembuat hujan (Wiki)
“Dari kunjungan Menteri Bappenas tadi sore, beliau mendukung PTDI untuk dapat memperluas pasar penjualannya. Berawal dari laporan kami bahwa DRRAA Thailand sudah pakai NC212i sebanyak 10 unit untuk operasi mereka di sektor pertanian, kemudian Pak Menteri mendorong agar Kemeterian Pertanian RI juga dapat mulai mengoptimalkan penggunaan pesawat produksi PTDI untuk mendukung kegiatan dan operasinya di sektor pertanian RI. Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi dukungan Pak Menteri,” kata Gita Amperiawan, Direktur Utama PTDI.
Di samping itu Menteri Bappenas juga menyampaikan dukungannya terhadap keberlangsungan usaha, program-program pengembangan dan inisiatif kedirgantaraan yang PTDI lakukan, diantaranya seperti komersialisasi pesawat N219 khususnya di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) dalam rangka mendukung program Transformasi Ekonomi Nasional-Kepri, termasuk program pengembangan pesawat N219 amphibious.
Pada saat peninjauan ke hanggar pesawat N219, Direktur Utama PTDI juga menyampaikan terkait keterlibatan pesawat N219 dalam program Transformasi Ekonomi Nasional yang diusung Bappenas. Pesawat N219 tidak hanya menjadi produk kebanggaan Indonesia, tetapi juga akan menjadi bentuk kontribusi nyata PTDI terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, sejalan dengan peruntukannya sebagai pesawat yang melayani konektivitas daerah dan dirancang untuk mendorong pemerataan ekonomi di seluruh nusantara.
Hingga saat ini PTDI telah berhasil memperoleh kontrak 6 (enam) unit pesawat N219 dari Kementerian Pertahanan RI/TNI AD dan 5 (lima) unit dari Setdco Group untuk end user Pemerintah Demokratik Republik Kongo. Selain itu, pada kesempatan Bali International Airshow 2024 bulan September 2024 lalu PTDI juga memperoleh komitmen untuk pembelian sebanyak 2 (dua) unit pesawat N219 oleh PT Indo Aviasi Perkasa dalam rangka mendukung program Transformasi Ekonomi Kepri, yang ditandai dengan penandatanganan dokumen Letter of Intent (LoI) antara Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan dan CEO PT Indo Aviasi Perkasa, Septo Adjie Sudiro.
PTDI kini sedang menapaki babak baru untuk menjawab kebutuhan pesawat amphibious di Indonesia. Pesawat N219 yang dikembangkan menjadi varian amphibious akan dilengkapi dengan komponen float atau pengapung dari bahan komposit sebagai pengganti roda untuk pendaratan di perairan terbuka, dimana PTDI telah berdedikasi dan berkomitmen penuh dalam riset dan pengembangan pesawat N219 amphibious dengan penyertaan man hours, pemanfaatan fasilitas produksi, hingga sejumlah tes di laboraturium.
Program pengembangan pesawat N219 amphibious merupakan bagian dari inisiatif utama Bappenas dan menjadi salah satu flagship Transformasi Ekonomi Indonesia melalui strategi pembangunan industri dalam negeri. Dengan dukungan dari Bappenas, program pengembangan N219 amphibious juga didorong untuk menjadi simbol pembangunan kemandirian industri pertahanan yang sejalan dengan prioritas nasional bidang pertahanan dalam RPJMN 2020-2024.
Vertikal Teknologi Inovasi Bertekad Pimpin Sektor Teknologi Pertahanan dan Dirgantara
Drone Berbasis AI (tv One News)
PT Vertikal Teknologi Inovasi, perusahaan teknologi terbaru yang fokus pada pengembangan sistem propulsi pesawat, teknologi drone berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk pengawasan dan pengintaian, serta sistem airborne dan countermeasures bagi pesawat jet, secara resmi beroperasi di Indonesia.
Perusahaan ini didirikan Oki Earlivan sebagai Chief Executive Officer (CEO) yang mengenyam pendidikan di University of Oxford dan pengalaman serta wawasan bidang teknologi dan strategi bisnis global.
Selain itu, terdapat Chief Technology Officer (CTO) Sunanto Ajidarmo, pakar bidang pertahanan dan keamanan dengan pengalaman bertahun-tahun dalam inovasi teknologi untuk keamanan nasional. Juga, Wisnu Badri Dewantoro sebagai Chief Financial Officer (CFO).
CEO PT Vertikal Teknologi Inovasi Indonesia Oki Earlivan mengatakan dengan visi memperkuat kemandirian teknologi pertahanan nasional dan bersaing di pasar global, pihaknya bertekad menjadi pemimpin di sektor teknologi pertahanan dan dirgantara dengan inovasi canggih yang fokus pada keamanan dan efisiensi serta menjawab tantangan geopolitik global.
"Industri pertahanan global diperkirakan mencapai nilai lebih dari US$1 triliun dalam dekade mendatang, didorong peningkatan kebutuhan keamanan di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, potensi pasar semakin besar, seiring program modernisasi pertahanan nasional dan kebutuhan pengawasan wilayah yang efisien," ujar Oki, di Jakarta, Jumat (15/11).
Ia melanjutkan untuk mendorong pengembangan riset, prototyping, dan pemasaran produk inovatif, pihaknya merencanakan fund raising sebesar US$ 20 juta sebagai seed funding.
Dana itu digunakan untuk mempercepat riset dan pengembangan teknologi utama perusahaan, termasuk pengembangan produk berbasis AI dan sistem propelan canggih serta mendukung strategi pemasaran domestik dan global.
"Kami melihat peluang besar sektor ini pada pasar domestik dan global, dengan meningkatnya kebutuhan atas solusi pertahanan yang cerdas dan adaptif. Dengan penggalangan dana US$ 20 juta, kami siap berinvestasi dalam riset dan prototyping sebagai dasar produk unggulan kami.” "Penggalangan dana juga diharapkan memperkuat ekosistem riset di dalam negeri dan memperluas kolaborasi dengan mitra strategis dunia," katanya.
CTO PT Vertikal Teknologi Inovasi Sunanto Ajidarmo mengatakan di dunia pertahanan yang semakin kompleks, keunggulan teknologi adalah kunci. "Kami berkomitmen mengembangkan solusi yang efektif dan berkelanjutan. Teknologi berbasiskan AI dan sistem decoy untuk pesawat jet bertujuan memberikan perlindungan maksimal dalam situasi yang menantang."
"Kami yakin dengan keahlian kami, kami dapat menghadirkan inovasi yang signifikan di industri ini. Apalagi, sebagai negara non-blok dan bebas aktif, Indonesia amat berpotensi jadi pemain strategis yang berperan aktif dalam industri dirgantara dan pertahanan di regional," pungkasnya.
Dalam mendukung visi dan strategi perusahaan, PT Vertikal Teknologi Inovasi juga didukung Komisaris Rudi Poespoprodjo, pakar teknologi berkelanjutan dan pertahanan.
Dengan pengalaman luas pada teknologi dan keamanan, Rudi memberikan panduan strategis bagi perusahaan untuk memastikan produk efektif dan selaras dengan prinsip keberlanjutan.
"Kami mengundang investor yang tertarik berpartisipasi pada perjalanan transformasi ini. Dengan keyakinan teknologi pertahanan dan dirgantara akan menjadi pilar utama dalam industri masa depan," tutupnya. (H-2)
Berikut video liputan tv One News :
Senin, 18 November 2024
Indonesia Bakal Kerjasama Tujuh Kontrak Industri Pertahanan Bersama Rusia
Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin, usai menerima Kunjungan pimpinan dan anggota Komisi Pertahanan dan Keamanan Senat Rusia. (DPD)
Indonesia dikabarkan akan membeli sejumlah senjata dari Rusia. Tak tanggung-tanggung, impor peralatan tempur dari negeri beruang merah itu rencananya akan berlangsung selama lima tahun ke depan.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Komite Dewan Federasi Rusia Bidang Pertahanan dan Keamanan, Vladimir Bulavin, kepada kantor berita RIA Novosti. Menurut dia, Moskow telah menerima permintaan dari Jakarta untuk memasok senjata dan peralatan militer ke Indonesia pada 2025-2030.
Bulavin menuturkan, Rusia dan Indonesia kini tengah menggarap tujuh kontrak industri pertahanan bersama. Saat ini, ketujuh proyek itu berada pada berbagai tahap implementasi.
"Kami telah menerima permintaan dari rekan-rekan di Indonesia untuk tahun 2025-2030. Dalam waktu dekat, proposal dari pihak Rusia akan disiapkan sesuai dengan permintaan ini," katanya, Jumat (15/11/2024).
Bulavin mengatakan, Rusia juga mengadakan pelatihan untuk para personel dan spesialis Tentara Nasional Indonesia (TNI). Secara khusus, Moskow melatih puluhan pilot tempur Indonesia menggunakan simulator jet Sukhoi Su-27.
"Selama seluruh periode kerja sama di bidang militer, kami telah melatih lebih dari 6.000 spesialis," ujarnya.
Perubahan Desain Frigate Merah Putih
Minggu ini PT PAL baru melaksanakan keel laying kapal Frigate Merah Putih (FMP) ke dua di Surabaya.
Dari berbagai media maupun forum militer menampilkan desain kapal FMP pesanan Kemhan ini ada perubahan dari bentuk kapalnya.
Namun penampakan desain kapal FMP produksi PAL kerjasama dengan perusahaan asing Babcock Inggris ada perubahan dari desian awal.
Mengutip Naval news, diberitakan bahwa desain FMP berubah dari desain awal pemotongan baja pertama untuk fregat kedua ini dari konsep awal yang terlihat dalam ilustrasi resmi pada upacara sebelumnya.
Perubahan desain kapal FMP. (Naval News)
Perubahan paling signifikan adalah tiang utama, yang kini dilengkapi sistem radar yang menyerupai ÇAFRAD buatan perusahaan Turki Aselsan.
Fregat Merah Putih merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Indonesia untuk memodernisasi angkatan lautnya (TNI AL) serta meningkatkan kemampuan industri pertahanan dalam negerinya sehingga dapat membangun kapal tempur permukaan yang lebih besar dan lebih kompleks.
Kapal FMP pertama kalinya disetujui didasarkan pada desain Arrowhead 140 milik Babcock. Namun berjalan waktu desain kapal FMP yang mengadopsi sistem radar dan persenjataan Turki, membuat penampilan kapal berubah dari desain awalnya. Atau disebut juga turkifikasi kapal tersebut..t.
Minggu, 17 November 2024
China Bikin Pabrik Panel Surya di RI & Laos
Ilustrasi panel surya (Foto: dok. April Group)
Produsen panel surya China mulai menghindari tarif perdagangan Amerika Serikat (AS). Para pengusaha kini mengurangi intensitas produksi di pabrik yang terletak negara-negara yang terkena tarif dagang AS, seperti di Vietnam.
Dilansir dari Reuters, Senin (4/11/2024), beberapa pabrik panel surya milik China dengan kapasitas yang besar di Vietnam memangkas produksi dan memberhentikan para pekerjanya. Ada perluasan tarif perdagangan AS yang menargetkan Vietnam dan tiga negara Asia Tenggara lainnya.
Pemerintah AS memang telah mengenakan tarif pada ekspor panel surya dari Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Kamboja sejak tahun lalu. Bahkan AS memperluas kebijakan tarif tersebut pada Oktober ini menyusul keluhan dari produsen di Amerika Serikat.
Sementara itu, di Indonesia dan Laos, banyak pabrik surya milik China baru bermunculan, dua negara ini berada di luar jangkauan proteksi perdagangan dari AS.
Kabarnya kapasitas pabrik panel surya yang dibangun di dua negara tersebut dapat memasok sekitar setengah dari panel surya yang dipasang di AS tahun lalu.
China telah memindahkan produksi panel surya mereka selama bertahun-tahun, ruang lingkup perpindahan ke Indonesia dan Laos dalam fase terbaru ini belum pernah dilaporkan sebelumnya.
"Ini sangat besar," kata William A. Reinsch, mantan pejabat perdagangan di pemerintahan Clinton dan penasihat senior di Center for Strategic and International Studies.
"Tidak terlalu sulit untuk bergerak. Mereka mengatur dan memulai permainan lagi. Desain aturannya sedemikian rupa sehingga AS biasanya tertinggal satu langkah," lanjutnya.
China menyumbang sekitar 80% dari pengiriman panel surya dunia. Sementara pusat ekspornya di berbagai negara Asia menyumbang separuhnya. Data ini sangat kontras dengan dua dekade lalu ketika AS menjadi pemimpin global dalam industri panel surya.
Sementara itu, impor pasokan tenaga surya Amerika telah meningkat tiga kali lipat sejak AS mulai mengenakan tarif khusus pada tahun 2012. Terakhir mencapai rekor US$ 15 miliar tahun lalu.
Meskipun hampir tidak ada yang datang langsung dari China pada tahun 2023, sekitar 80% panel surya AS berasal dari Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Kamboja yang notabenenya merupakan rumah bagi pabrik-pabrik panel surya China.
Selama 18 bulan terakhir, setidaknya empat proyek China atau yang terkait dengan China telah mulai beroperasi di Indonesia dan Laos, dengan beberapa proyek lainnya telah diumumkan untuk segera dimulai. Secara keseluruhan, proyek-proyek tersebut memiliki total kapasitas sel atau panel solar sebesar 22,9 gigawatt (GW).
Sebagian besar produksi tersebut akan dijual di Amerika Serikat, pasar solar terbesar kedua di dunia setelah China dan salah satu yang paling menguntungkan. Harga di AS rata-rata 40% lebih tinggi daripada di China selama empat tahun terakhir. (hal/kil)
💡 detik
Sabtu, 16 November 2024
Perkembangan LCU 100M Pesanan TNI AD
Penampakan pembangunan LCU 2500 DWT produksi galangan kapal MOS di Batam. (DefenArt)
Kemenhan telah memesan kapal LCU (Landing Craft Utility) dengan panjang 100 meter untuk TNI AD pada tahun 2023.
Upacara First Steel Cutting kapal dengan berat 2500 DWT dilaksanakan pada bulan Maret 2023 di Batam.
Prosesi First Steel Cutting ini merupakan salah satu momen penting dalam proses pembangunan kapal, yang menandai dimulainya pembangunan struktur badan kapal.
Spesifikasi LCU kapal :
⍟ Dimensi : 100x8x9 M
⍟ Berat : 2500 DWT
👷 Garuda Militer
Jumat, 15 November 2024
Keel Laying Kapal Frigate Merah Putih Ke-2
PT PAL Indonesia terus berinovasi untuk menunjang pertahanan nasional. Terbukti, hari ini (15/11) diselenggarakan seremoni keel laying kapal Frigate Merah Putih ke-2. Kapal perang untuk meningkatkan kemampuan tempur TNI Angkatan Laut.
Seremoni keel laying kapal Frigate Merah Putih ke-2 dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Kementerian Pertahanan RI Mayjen TNI Steverly C. Parengkuan.
Bertempat di fasilitas produksi kapal selam PT PAL Indonesia, agenda tersebut dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI-AL, Direktur Produksi PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro, jajaran direksi PT PAL Indonesia, dan Komisaris Independen PT PAL Indonesia Cut Meutia Adrina, serta manajemen perusahaan dan Komandan Satuan Pengawas (Satgas) Kapal Frigate Merah Putih.
Sebelumnya, first steel cutting kapal Frigate Merah Putih ke-2 dilangsungkan pada 5 Juni 2024. Satriyo Bintoro mengatakan, keel laying kapal Frigate Merah Putih ke-2 tersebut merupakan komitmen PT PAL Indonesia dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui penguatan industri pertahanan nasional.
Tahap keel laying dengan ditandai peletakan lunas kapal merupakan momen penting sebagai permulaan perhitungan usia kapal. ’’Progres positif ini mencerminkan dedikasi kami untuk menyediakan alutsista berteknologi modern demi menjaga kedaulatan dan pertahanan negara,” jelas Satriyo Bintoro.
Kapal Frigate Merah Putih ke-2 ini merupakan sistership Frigate Merah Putih 1. Tampil sebagai kapal perang canggih, kapal tersebut juga mengusung teknologi modern yang dilengkapi dengan sistem manajemen tempur tangguh.
Pembangunan Frigate Merah Putih tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan alutsista nasional, tetapi juga bertujuan menciptakan industri pertahanan nasional yang kuat, mandiri, dan berdaya saing global. Terlebih, Indonesia semakin dituntut untuk memperkuat sistem pertahanan dan keamanan Nusantara. Hal itu sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Penguatan sektor pertahanan tersebut juga turut memberikan dampak atau multiplier effect kepada sejumlah sektor penting lain, termasuk ekonomi. Terjadi serapan tenaga kerja yang tinggi dan pemanfaatan potensi SDM lokal. Otomatis, ekonomi bakal terdongkrak.
’’Dengan berlangsungnya seremoni ini, PT PAL Indonesia semakin menunjukkan perannya sebagai pionir industri pertahanan nasional bidang maritim yang mampu beradaptasi dengan dinamika global serta mendukung terwujudnya TNI yang kuat dengan alutsista modern,” ungkap Satriyo Bintoro.
Satriyo Bintoro menambahkan, Presiden Prabowo memberikan dukungan penuh dan komitmen kuat untuk memajukan industri pertahanan nasional. Hal tersebut dibuktikan dengan pemberian order besar, pemberian PMN, dan dukungan kebijakan industri pertahanan.
Adanya order tersebut juga membuat kemampuan PT PAL Indonesia dalam membuat kapal perang canggih makin berkembang. ’’Ini akan memberikan pengalaman pembangunan ke produk berikutnya. Sehingga kualitas dalam pembuatan kapal terus meningkat dan berkualitas,” pungkas Satriyo Bintoro. (ree/c17/xav)
Kamis, 14 November 2024
UABS Produksi Baterai Motor Listrik di Indonesia pada 2025
United Automotive Battery System (UABS) mengatakan akan memproduksi baterai motor listrik mulai tahun depan di pabrik perakitan di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
"Kami berharap proses operasional standar (SOP) untuk pabrik perakitan baterai roda dua dapat dimulai pada Mei 2025. Jalurnya akan sama dengan jalur perakitan baterai mobil listrik," kata General Manager UABS Indonesia Joy Zheng di Cikarang, belum lama ini.
Joy mengungkapkan ukuran baterai motor listrik yang lebih sederhana membuat kapasitas produksinya akan lebih besar.
"Kalau untuk mobil listrik itu 20 ribu per tahun. Sedangkan untuk motor listrik itu bisa dua kali lipatnya ya, 40 ribu," tutur Joy.
Ilustrasi baterai ABC. (Kompas)
Adapun untuk Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Joy mengatakan akan sama dengan baterai mobil listrik, yaitu 10 persen.
Sebagai informasi, UABS Indonesia adalah perusahaan patungan antara produsen baterai asal China, United Automotive Battery System Co., Ltd. (UABS) dan PT Agung Kentjana Abadi dari Indonesia.
Induk perusahaan UABS Indonesia, yaitu UABS, merupakan hasil kolaborasi antara SAIC Group dan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), produsen baterai lithium terbesar di dunia.
Saat ini, UABS telah melakukan perakitan baterai mobil listrik di Indonesia untuk memasok kendaraan MG Motor Indonesia. Ke depannya, mereka membuka peluang untuk mensuplai baterai ke mobil listrik merek lain yang ada di Indonesia.
Rabu, 13 November 2024
SMEV, Motor Listrik Buatan Lokal
Studio Motor Electric Vehicle atau SMEV merupakan brand motor listrik buatan lokal, yang dikembangkan dari rumah modifikasi Studio Motor di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan.
“SMEV itu berdiri sejak 2022 setelah saya terlibat development kendaraan motor listrik untuk Kementerian Pertahanan. Lalu 2022 kami bangun brand-nya SMEV, mulailah proses untuk legalnya, termasuk izin-izin semua segala macam di Kementerian Perindustrian dan lain sebagainya,” jelas Donny Ariyanto, sang penggawa SMEV, Senin (10/06/2024).
Berawal dari ide pengembangan motor listrik pertamanya dengan konsep cub yang diberi nama EM1. Setelah idenya muncul, dan izin industrinya muncul pada 2023, pada Oktober di tahun yang sama uji tipenya pun selesai, lalu Donny menggarap motor listrik kedua dengan konsep motor trail yang diberi nama EMT.
“Kalau EMT itu memang konsep awalnya lebih ke trail. Karena kayaknya lucu juga ya ada kendaraan yang bisa dipakai terabasan trail gitu kan tapi basic-nya EV,” ujarnya.
Secara spesifikasi, kedua motor itu memiliki perbedaan di bagian motor penggerak dan kapasitas baterainya. Sedangkan untuk tipe baterai yang digunakan, kedua motor itu pakai Lithium Ion NMC dari LG. Sedangkan baterai packnya sdah IP67.
SMEV EM1, brand motor listrik lokal. (Kumparan)
“Secara spesifikasi produk ini walaupun produk lokal ya mumpuni. EMT menggunakan motor 4 kW terus controller-nya programmable IM150. Kapasitas baterainya 72 V 55 Ah. Jadi total kalau baterai itu diukur 3,96 kWh. Kalau EM1 itu pakai motor 3 kW. Baterainya 72V 40Ah atau 2,88kWh,” jelasnya.
Lebih lanjut soal pengecasan, untuk EMT dari 0 sampai 100 persen membutuhkan waktu 2,5 sampai 3 jam. Sementara EM1 sedikit lebih cepat daripada EMT yakni sekitar 2 jam, karena lebih rendah kapasitas baterainya.
“Kami juga ada additional untuk fast charging kalau dari 0-100 persen itu maksimum sekitar 1,5 jam,” jelas Donny.
“Standar charger yang kita kasih juga sebenarnya sudah semi fast charging juga. Dikomparasi dengan produk-produk lain, bisa 5-6 jam ini sudah lumayan cepat sih,” tambahnya.
Sedangkan, berbicara jarak tempuh dan kecepatan, EM1 diklaim mampu menempuh jarak 90 sampai 110 kilometer sekali dicas. Sedangkan top speed-nya diklaim bisa mencapai 110-115 km/jam.
Menyoal harga, EM1 dijual Rp 64,7 juta, Jawa-Bali on the road. Sementara harga jual EMT Rp 78,3 juta Jawa-Bali on the road. Kini, kedua unit SMEV EM1 dan EMT total sudah terjual sebanyak 39 unit. (jk-02/dsy)