Jombang - PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) selaku
investor Tol Mojokerto-Kertosono, optimistis akan menyelesaikan proyek
tol tersebut pada September 2014 mendatang. MHI menganggarkan Rp 3
triliun untuk pembangunan tol 4 seksi itu.
Menurut Presiden Direktur MHI Wiwiek Diana Santoso, anggaran Rp 3 triliun itu diperuntukkan pembangunan Tol Mojokerto-Kertosono (Moker) yang dibagi menjadi 4 seksi. Panjang tol itu mencapai 40,5 km atau terpanjang di Jawa Timur.
"Anggaran sebesar itu kita peruntukkan pembangunan 4 seksi. Mulai Mojokerto hingga Kertosono dengan panjang 40 km lebih," kata Wiwiek saat menggelar jumpa pers di pembangunan tol di Desa Tamping Mojo, Kecamatan Tembelang Jombang, Selasa (16/7/2013).
Beberapa seksi tersebut adalah meliputi wilayah Penompo-Pagerluyung di Mojokerto, Tembelang dan Kayen di Jombang. Di Kertosono, Kabupaten Nganjuk sendiri menjadi pintu gerbang tol ke Surabaya dan ke Solo mendatang.
Sementara itu Direktur Teknik MHI Rinaldi juga menambahkan, dari total 40,6 km tersebut, 35% sudah digarap. Tiang pancang jembatan dan jalan akses sudah dibangun. Sementara persimpangan yang dimodel seperti Bundaran Waru, juga dibangun di Desa Tamping Mojo.
"Interchange itu menghubungkan akses dari Kota Jombang dan kawasan Babat Kabupaten Lamongan. Lokasi ini sangat strategis sekali," ujar Rinaldi di lokasi pemasangan tiang pancang.
Untuk itu, Rinaldi optimistis bisa merampungkan pembangunan tol ini pada September 2014 mendatang. "September tahun depan siap beroperasi. Kita sangat optimistis," pungkasnya.(dnl/dnl)
Menurut Presiden Direktur MHI Wiwiek Diana Santoso, anggaran Rp 3 triliun itu diperuntukkan pembangunan Tol Mojokerto-Kertosono (Moker) yang dibagi menjadi 4 seksi. Panjang tol itu mencapai 40,5 km atau terpanjang di Jawa Timur.
"Anggaran sebesar itu kita peruntukkan pembangunan 4 seksi. Mulai Mojokerto hingga Kertosono dengan panjang 40 km lebih," kata Wiwiek saat menggelar jumpa pers di pembangunan tol di Desa Tamping Mojo, Kecamatan Tembelang Jombang, Selasa (16/7/2013).
Beberapa seksi tersebut adalah meliputi wilayah Penompo-Pagerluyung di Mojokerto, Tembelang dan Kayen di Jombang. Di Kertosono, Kabupaten Nganjuk sendiri menjadi pintu gerbang tol ke Surabaya dan ke Solo mendatang.
Sementara itu Direktur Teknik MHI Rinaldi juga menambahkan, dari total 40,6 km tersebut, 35% sudah digarap. Tiang pancang jembatan dan jalan akses sudah dibangun. Sementara persimpangan yang dimodel seperti Bundaran Waru, juga dibangun di Desa Tamping Mojo.
"Interchange itu menghubungkan akses dari Kota Jombang dan kawasan Babat Kabupaten Lamongan. Lokasi ini sangat strategis sekali," ujar Rinaldi di lokasi pemasangan tiang pancang.
Untuk itu, Rinaldi optimistis bisa merampungkan pembangunan tol ini pada September 2014 mendatang. "September tahun depan siap beroperasi. Kita sangat optimistis," pungkasnya.(dnl/dnl)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.