blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Jumat, 29 Januari 2021

Pesawat N219 Versi Amfibi Bakal Dibuat Tahun 2021 ini

🛩  ✈ Infografis N219 Amfibi [detik]

Pesawat N219 hasil inovasi anak bangsa rencananya akan dibuat dalam versi amfibi pada tahun ini.

Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan pesawat jenis amfibi ini dapat digunakan untuk penanganan bencana di Indonesia.

"Pada 2021 ini juga rencananya N219 akan dibuat varian amfibi, N219 yang bisa mendarat di perairan di pantai khususnya," ujar Bambang dalam Review Kinerja dan Outlook Kemenristek/BRIN di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (27/1/2021).

Selain untuk kebutuhan tanggap darurat, Bambang mengatakan pesawat N219 jenis amfibi ini dapat dimanfaatkan kebutuhan pariwisata Indonesia.

Pesawat jenis ini dapat menjangkau pulau yang terpencil, namun memiliki potensi sebagai destinasi wisata.

"Bisa mendukung pengembangan pariwisata, terutama pariwisata untuk pulau-pulau yang saat ini masih sulit untuk dijangkau karena letaknya dan karena kurangnya infrastruktur yang terkait perhubungan udara," tutur Bambang.

Seperti diketahui, pesawat N219 telah menyelesaikan proses sertifikasi dari otoritas penerbangan.

Pesawat N219 menyelesaikan rangkaian pengujian sertifikasi dari Otoritas Kelaikudaraan Sipil Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan RI.

  Tribunnews  

Rabu, 27 Januari 2021

[Video] Profil Passive Radar Prototyping by ITB-Balitbang Kemhan RI

Diposkan ThePanasdalaMovie Radar Pasif kerjasama LAPI ITB & Balitbang Kemhan [indomiliter]  ✯

Passive Radar adalah sistem perangkat pendeteksi target layaknya radar konvensional namun tanpa mentransmisikan sinyal ke target yang dimaksud.

Sebagai bagian dari Electronic Warfare, Passive Radar berperan penting dalam melakukan fungsi deteksi target menggunakan sinyal referensi atau sumber sinyal tertentu termasuk mengetahui lokasi sumber sinyal serta melakukan tracking.

Pada tahun 2018, telah dilakukan pengembangan Radar Pasif tahun ke II sebagai kerjasama antara ITB dengan Balitbang Kemhan RI Bidang Matraudara sebagai kelanjutan kegiatan pengembangan tahun sebelumnya.


Tampilan monitor dari teknologi Radar Pasif yang dikembangkan oleh ITB. (Adi Permana/Humas ITB)  ✯

Sistem Passive Radar ITB-Kemhan memiliki tiga fungsi utama yaitu Passive Coherent Location (PCL), Passive Emitter Tracking (PET) dan IFF/ADS-B receiver.

PCL adalah fungsi deteksi target menggunakan sinyal referensi dari stasiun radio FM, stasiun TV dan BTS GSM.

PET adalah fungsi untuk mengetahui lokasi sumber sinyal musuh dan target serta melakukan tracking posisi sumber sinyal musuh dan target.

Sedangkan IFF/ADS-B receiver berfungsi menerima sinyal IFF/ADS-B untuk kemudian dilakukan decoding dan penjejakan target.

Hasil deteksi yang diperoleh dari tiga fungsi utama tersebut selanjutnya diproses dan digabungkan menjadi informasi yang ditampilkan oleh konsol dan display.


  ✪ Youtube  

Selasa, 26 Januari 2021

KKIP Tinjau Kesiapan Program Medium Tank dan Munisi Pindad

KKIP Meninjau Medium Tank Harimau [Pindad] ★

D
irektur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad (Persero), Ade Bagdja didampingi oleh Direktur Bisnis Hankam, Wijil Jadmiko beserta para GM menerima kunjungan Kepala Bidang Perencanaan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (Kabidren KKIP), Laksda TNI (Purn.) Darwanto beserta jajaran pejabat KKIP pada Jumat, 22 Januari 2021 di Kantor Pusat Pindad, Bandung.

Ade Bagdja menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kunjungan Kabidren KKIP beserta jajaran. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan paparan mengenai produk Pindad yang dijelaskan oleh Direktur Bisnis Hankam, Wijil Jadmiko.

Kabidren KKIP, Laksda TNI Darwanto menyampaikan, kunjungan KKIP kali ini dalam rangka untuk mempelajari kegiatan terkait dengan program nasional, yang dalam hal ini adalah mengenai Medium Tank dan produk Munisi yang kemudian nantinya akan dijadikan acuan dalam membuat kebijakan atau keputusan untuk perkembangan industri pertahanan kedepannya.


Meninjau kubah meriam [Pindad] ★

Dalam kunjungan hari ini KKIP juga ingin mengetahui sudah sejauh mana perkembangan industri pertahanan itu sendiri dan bagaimana kebijakan yang ada dilaksanakan. Laksda TNI Darwanto berharap dari pertemuan ini KKIP mendapatkan pemahaman yang jelas dan komprehensif guna pengembangan kemajuan industri pertahanan kedepannya.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan melakukan kunjungan ke fasilitas produksi serta mencoba produk Pindad dengan menembak.

  Pindad  

Senin, 25 Januari 2021

Sekilas Rantis Koopssus TNI

Inkas Sentry APC Foto viral kendaraan taktis Koopssus TNI show of force di depan markas FPI di Petamburan [Screenshot video viral]

S
empat viral tahun lalu di medsos, kendaraan taktis lapis baja Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI melintas di Jl KS Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat, yaitu Sentry APC buatan dari Inkas.

Pada kendaraan taktis tersebut tertulis 'Koopssus TNI'. Merupakan pasukan elite dari tiga matra di TNI, yakni Den-81 Kopassus, Den-Jaka Marinir, dan Sat-Bravo Paskhas.

Inkas Armoured Vehicle Manufacturing juga ahli mengubah segala jenis mobil sipil menjadi kendaraan lapis baja yang aman.Dan spesialis pembuat kendaraan lapis baja khusus untuk berbagai keperluan bukan hanya militer, termasuk sebagai kendaraan pengantar uang dan barang berharga.

Mengutip detik, Sentry APC, merupakan kendaraan taktis dengan model Sentry APC (RHD), body style Special Purpose, Armor Level BR6, bertransmisi 6 speed automatic yang dikawinkan dengan mesin 6.7 liter Diesel V8 hasilnya mobil ini bakal mampu menyemburkan 362 tenaga kuda di 4.750 RPM, dengan penggerak roda 4WD.

Soal dimensi mobil ini memiliki panjang 5.969 mm, lebar 2.514 mm dan tinggi mencapai 2.489 mm, bersama dengan wheel base 3.576 mm.

Rantis Koopssus TNI buatan Inkas Kanada [Istimewa]

Sentry APC memiliki kapasitas penumpang 8 penumpang, dengan memiliki fuel capacity mencapai 151 liter.

Sebagai kendaraan dengan kemampuan offroad, dibekali winch yang punya kapasitas 8 ton.

Rantis ini mengadopsi kemudi di kanan dan dibangun dari sasis Ford. Beberapa fitur yang ada di rantis tersebut mencakup advanced door locking systems, gun ports, escape hatches, dan roof mounted turret.

Kendaraan ini dipasangi televisi pemantau serta sejumlah peralatan teknologi informasi lainnya. Selain versi militer, Inkas juga memproduksi Sentry dalam varian sipil.

 
Garuda Militer  

Rabu, 20 Januari 2021

[Video] DVR Infoglobal

Diposkan Infoglobal Avionics DVR Infoglobal

Produk avionik pertama yang dikembangkan Infoglobal adalah Digital Video Recorder (DVR).

DVR ini adalah instrumen avionik yang berfungsi untuk merekam video-HUD (video yang menampilkan image dan simbologi penerbangan), audio warning serta percakapan pilot.

DVR yang dikembangkan Infoglobal ini memiliki desain yang kokoh dan mampu merekam hingga 11 jam terbang.

DVR ini juga didesain dapat digunakan di berbagai macam pesawat militer dan pesawat patroli maritim.


  ★ Youtube  

Selasa, 19 Januari 2021

KKIP Pastikan Dukung Pabrik Propelan Dahana

Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) memastikan dukungan terhadap pembangunan pabrik propelan PT Dahana (Persero) di Subang, Jawa Barat, untuk mendukung kemandirian industri alat utama sistem persenjataan alias alutsista. Ilustrasi Rhan 122B, salah satu alutsista yang membutuhkan propelan [Kemhan]

Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) memastikan dukungan terhadap pembangunan pabrik propelan PT Dahana (Persero) di Subang, Jawa Barat, untuk mendukung kemandirian industri alat utama sistem persenjataan alias alutsista.

"Intinya kami ingin memberikan yang terbaik dan tentunya solusi-solusi terbaik agar proyek pembangunan pabrik propelan ini bisa berjalan dengan baik,” kata Yoedhi Swastanto, Ketua Bidang Litbang & Standardisasi KKIP, seperti dikutip dalam keterangan pers Kementerian BUMN, Sabtu (16/1/2021).

Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) diketahui telah mengunjungi kawasan Energetic Material Center Dahana di Subang, Jawa Barat, Kamis (14/1/2021). Rombongan berjumlah 9 orang diterima langsung oleh Direktur Utama Dahana Budi Antono dan Direktur Teknologi & Pengembangan Dahana Wildan Widarman.

Budi Antono menyampaikan sejumlah langkah yang telah dilakukan oleh Dahana terkait dengan propelan, di antaranya pembangunan pabrik bahan baku dan fasilitas pendukung seperti pabrik nitrogliserin, denitration unit, acid plant (NACSAC) serta fasilitas pendukung industri propelan seperti gardu trafo listrik, water treatment plant, hingga laboratorium dan fasilitas uji balistik.

Selain itu, hal ini juga didukung oleh posisi geografis Dahana yang memiliki lahan luas, dekat dengan akses tol, bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban serta dekat sumber bahan baku pendukung,” ujar Budi.

Yoedhi Swastanto, Ketua Bidang Litbang & Standardisasi KKIP, mengatakan instansinya mendukung program pembangunan pabrik propelan di Dahana. Menurut Yoedhi, tim akan memberikan laporan kepada pimpinan terkait hasil peninjauan pusat bahan berenergi tinggi Dahana.

Propelan merupakan bahan peledak yang digunakan sebagai pembentuk gas pendorong roket atau pun peluru munisi kaliber kecil (MKK) dan munisi kaliber besar (MKB).

Salah satu pabrikan yang membutuhkan pasokan propelan adalah Pindad. Dalam setahun, Pindad memproduksi sebanyak 150 juta butir amunisi kecil. Pindad membutuhkan sekitar 200-250 ton propelan per tahun.

Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan propelan bagi ratusan juta butir pelurunya, Pindad masih mengimpor dari Belgia, Korea, dan Taiwan.

Kebutuhannya di dalam negeri selama ini diimpor sehingga membebani devisa negara dan rawan embargo. Untuk itu pembangunan Industri propelan menjadi salah satu 7 Program Unggulan Nasional guna mewujudkan kemandirian Industri Pertahanan.

Pembangunan pabrik bahan peledak Dahana di Jawa Barat ditaksir membutuhkan investasi sekitar US$250 juta - US$350 juta.

  Bisnis  

Sabtu, 16 Januari 2021

Inovasi GeNose C19

Jadi Implementasi Triple HelixiGeNose 19 [republika]

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan inovasi alat screening virus corona (Covid-19) 'GeNose C19' merupakan pengimplementasian konsep triple helix yang dinilai cukup baik.

Konsep triple helix melibatkan sinergi antara pemerintah dengan akademisi dan pebisnis.

GeNose C19 ini lahir dari pengembangan yang dilakukan tim pengembang dari Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Konsorsium Inovasi Covid-19 yang berada di bawah koordinasi Kemenristek/BRIN.

Inovasi ini pun akan diproduksi massal melalui beberapa perusahaan yang telah bekerja sama dengan UGM.

"Inovasi ini kami sambut baik, karena selain bagian dari Konsorsium Inovasi Covid-19, juga merupakan implementasi dari triple helix yang berjalan cukup mulus," ujar Bambang, dalam Webinar GeNose C19 bertajuk 'Inovasi Teknologi Kemandirian Alat Kesehatan Anak Bangsa', Jumat (15/1/2021) sore.

Dalam konsep triple helix, pemerintah mengambil peranan tidak hanya melalui Kemenristek/BRIN, namun juga Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Hal itu karena Kemenkes yang memberikan izin edar bagi inovasi tersebut pada 24 Desember 2020.

"Pemerintah yang terlibat ini tentunya selain kami Kemenristek/BRIN yang memberikan dukungan penganggaran kepada tim, juga berasal dari Kementerian Kesehatan yang tanggal 24 Desember (2020) kemarin memberikan izin edar kepada GeNose," jelas Bambang.

Menurut Bambang, sebelum mengeluarkan izin edar, ada sejumlah prosedur yang telah dilakukan.

Dua diantaranya pengujian pada 1.000 sampel dan review yang dilakukan oleh para ahli. "Dan izin edar itu sepengetahuan saya sudah melalui tahapan yang sangat detail, misalkan dengan uji sampel yang sampai 1.000 sampel. Demikian juga panel ahli yang melakukan review terhadap GeNose tersebut," kata Bambang.

Sebelumnya, Bambang menyebut ada 5 perusahaan yang akan memproduksi massal alat screening virus corona (Covid-19) yang disebut GeNose.

GeNose merupakan alat screening Covid-19 yang dikembangkan oleh pars peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan telah memperoleh izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 24 Desember 2020. "GeNose ini sudah mendapat izin edar 24 Desember kemarin, dan rencananya dengan konsorsium yang terdiri dari 5 perusahaan, mereka akan melakukan produksi massal," ujar Bambang, dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/1/2021) siang.

Ia menambahkan, untuk produksi massal tahap awal ini ditargetkan menghasilkan 5.000 unit pada Februari mendatang.

"Targetnya bulan Februari sudah 5.000 dan nantinya juga akan bisa menjadi lebih besar," jelas Bambang.

Selain 5 perusahaan yang siap memproduksi massal alat screening ini, kata Bambang, kementeriannya juga akan membantu mencari mitra industri lainnya agar produksi GeNose bisa terus ditingkatkan jumlahnya.

"Kami dari Kemenristek/BRIN juga akan membantu GeNose UGM untuk bisa menemukan atau mencari mitra industri yang bisa memproduksi dengan jumlah lebih banyak lagi, dengan standard tentunya yang terjaga," tegas Bambang.

Bambang menyampaikan bahwa hingga saat ini, sudah banyak pihak yang melakukan pemesanan terhadap produk karya anak bangsa ini.

Ia pun berharap mitra industri yang telah digandeng, bisa menyelesaikan produksi sesuai dengan target waktu yang ditentukan.

"Saat ini yang kami ketahui, pesanan sudah sangat banyak dan mudah-mudahan segera bisa dipenuhi denggan schedule dari industri tersebut," kata Bambang.

Sebelumnya, Bambang juga mengatakan GeNose sudah bisa diproduksi massal, karena inovasi ini telah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 24 Desember 2020, dengan nomor AKD 20401022883.

"Artinya, mulai saat ini GeNose sudah bisa diproduksi massal dan didistribusikan atau dipakai untuk kepentingan masyarakat, terutama tentunya untuk screening Covid-19," ujar Bambang, dalam konferensi pers virtual 'GeNose UGM dan CePAD UnPAD', Senin (28/12/2020) sore.

Menurutnya, GeNose bisa menjadi alat screening yang menjangkau seluruh masyarakat karena harganya yang terjangkau.

"Alat ini bisa dianggap sebagai alat yang akurat, cepat, aman dan terjangkau. Dengan teknologi dan desain lokal, serta yang masih impor adalah komponen elektroniknya," jelas Bambang.

Pendeteksian keberadaan Covid-19 dalam tubuh seseorang menggunakan alat ini, kata dia, dapat dilihat dari hembusan nafas.

"Untuk GeNose, dilakukan dengan melihat hembusan nafas. Di mana dalam hembusan nafas ada senyawa yang akan bisa mendeteksi apakah orang bersangkutan yang menghembuskan nafas tersebut terinfeksi Covid-19 atau tidak," kata Bambang.

Terkait tingkat sensitivitas alat screening Covid-19 ini mencapai angka 92 persen, sedangkan tingkat spesivitasnya mencapai 95 persen.

GeNose pun disebut mulai mendapatkan 'pesanan' dari luar negeri.

Inovasi satu ini memang telah mengantongi izin edar, sehingga sudah bisa diproduksi massal dan didistribusikan kepada masyarakat.

Salah satu anggota Tim Pengembang GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra mengatakan bahwa setelah mendapatkan izin edar, banyak yang mulai memesan alat screening ini.

"Kalau untuk pemesanan saat ini sudah bisa dan sudah ada yang memesan," ujar Dian, dalam konferensi pers virtual 'GeNose UGM dan CePAD UnPAD', Senin (28/12/2020) sore.

Bahkan ada pula pemesan dari perusahaan yang memiliki basis di Singapura.

"Secara spesifik sudah ada, dari Singapura, dari salah satu perusahaan besar yang basisnya di Singapura," kata Dian.

Namun ia menekankan, saat ini target pendistribusian GeNose masih berfokus pada kebutuhan nasional.

"Hanya memang kita masih memprioritaskan permintaan dalam negeri dulu, karena memang kapasitas kita masih terbatas," jelas Dian.

Pihaknya pun masih mengupayakan peningkatan kapasitas produksi alat screening ini.

Karena saat ini, kapasitas produksi masih berada pada angka 100 unit.
 

  😷 Tribunnews  

Jumat, 15 Januari 2021

Menhan Serahkan Rantis J-Force ke TNI

Perkuat Alutsista 3 Matra https://pict-a.sindonews.net/dyn/620/pena/news/2021/01/15/14/302444/perkuat-alutsista-3-matra-menhan-serahkan-rantis-canggih-jforce-ke-tni-ekt.jpgMenhan Prabowo Subianto menyerahkan kunci kendaraan taktis ILSV J-Force secara simbolis kepada KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. [Foto/Ist]

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memberikan kunci kendaraan Armour Indonesian Light Strike Vehicle (ILSV) J-Force secara simbolis kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa usai Rapim Kementerian Pertahanan 2021 pada Rabu, 13 Januari 2021.

Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antarlembaga Menteri Pertahanan (Menhan), Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, kendaraan tersebut diserahkan kepada tiga Kepala Staf Angkatan yakni KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

"Kendaraan tersebut untuk mendukung operasi TNI di berbagai wilayah di Indonesia," katanya dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Jumat (15/1/2021).

Menurut Danhil, penyerahan rantis tersebut merupakan upaya Kementerian Pertahanan dalam mendukung peningkatan produksi alutsista dalam negeri.

https://pict.sindonews.net/dyn/600/pena/sindo-article/original/2021/01/15/Bowo.jpg"Pengembangan industri pertahanan merupakan bagian terpadu dari perencanaan strategis pengelolaan sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara" ungkapnya.

Adapun spesifikasi dari ILSV J-Forces yakni mampu melaksanakan misi penyerangan, pengintaian, komunikasi, patroli jarak jauh, dan bantuan kemanusiaan.

Selain itu juga Rantis ILSV J-Force, dilapisi dengan plat baja pelindung yang dapat menahan serangan amunisi.

ILSV J-Force merupakan kendaraan taktis karya anak bangsa Indonesia yang difabrikasi di Bandung, kendaraan ini dibuat oleh PT. Jala Berikat Nusantara Perkasa dengan dukungan engineering dari PT. Dirgantara Indonesia (PT DI). (cip)

  sindonews  

Sabtu, 09 Januari 2021

TNI AL Miliki Kapal Bantu Rumah Sakit

Kapal diberi nama dr. Wahidin Soedirohusodo ini memiliki kemampuan setara rumah sakit Tipe C ditambah dengan sejumlah peralatan medis seperti CT Scan dan X-Ray, hingga ruang isolasi.KRI dr. Wahidin Soedirohusodo 991. [PT PAL Indonesia (Persero)]

PT PAL Indonesia (Persero) meluncurkan kapal bantu rumah sakit yang ditandai dengan seremoni penamaan dan peluncuran kapal tersebut.

Kapal bantu rumah sakit (BRS) pesanan TNI AL tersebut secara resmi diberi nama dr. Wahidin Soedirohusodo oleh Vero Yudo Margono, istri Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono.

Kapal BRS merupakan salah satu pembuktian teknologi rancang bangun kapal dari tipe landing platform dock PT PAL Indonesia (Persero) dan telah mendapatkan sertifikat paten/HAKI atas desain teknologi tersebut.

Kasal Yudo Margono menyatakan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi industri dalam negeri dalam pemenuhan kebutuhan alutsista nasional.

Plt. Direktur Utama PT PAL Indonesia Etty Soewardani seperti dikutip dari laman BUMN itu, Kamis (7/1/2021), menyampaikan bahwa sesuai dengan namanya BRS, kapal ini memiliki kemampuan setara rumah sakit Tipe C ditambah dengan sejumlah peralatan medis seperti CT Scan dan X-Ray, hingga ruang isolasi yang sangat bermanfaat untuk penanggulangan wabah menular seperti Covid-19.

Peluncuran ditandai dengan penekanan tombol oleh Kasal yang mengaktifkan sistem pompa dok untuk mencurahkan air laut menggenangi dok berkapasitas 50.000 DWT ini. Pada momen inilah untuk pertama kali dalam sejarah kapal nantinya bottom hull atau lambung bagian bawah kapal bersentuhan dengan air laut.

Kapal BRS memiliki spesifikasi panjang 124 meter, lebar 21,8 meter dan displacement 7.290 ton. Kapal ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 18 knot, kecepatan jelajah 14 knot dan kecepaan ekonomis 12 knot, serta memiliki kemampuan berlayar hingga 30 hari penuh dengan jangkauan 10.000 mil laut.

Dengan 120 awak dan 66 tenaga medis, kapal ini mampu melaksanakan misi operasi setara rumah sakit tipe C. Kemampuan tersebut ditunjang dengan fasilitas poliklinik rawat jalan (umum, mata, gigi, dll.) unit gawat darurat, ruang operasi, ruang rawat inap, dan unit radiologi.

Mobilitas untuk pelaksanaan misi evakuasi medis juga ditunjang dengan kemampuan mengangkut helikopter medis, kapal ambulans, dan LCVP (landing craft, vehicle, personnel).

  ⚓ Bisnis  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More