blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Selasa, 31 Agustus 2021

Rancang Bangun Eksterior dan Interior Kereta Cepat Indonesia

Meningkatkan penguasaan teknologi rancang bangun serta TKDN Model Kereta Cepat ITS dan Model Kereta Cepat BPPT [Redigest]

Kereta cepat menjadi salah satu Prioritas Riset Nasional (PRN) Indonesia yang saat ini sedang dikerjakan oleh Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), PT INKA, Institut Teknologi Surabaya dan mitra lainnya.

Riset ini dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan penguasaan teknologi rancang bangun serta TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri).

Selain itu, Indonesia telah memiliki Masterplan Perkeretaapian Nasional 2025-2030 tentang pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Hal ini seiring mulai jenuhnya jalur penerbangan antara Jakarta, Semarang dan Surabaya serta meningkatnya pengguna jalan raya.

Selain itu, Mask of Car Kereta Cepat menjadi bagian yang terpenting untuk menunjang aerodinamis. Desain Kereta Cepat Indonesia diperkenalkan oleh Institut Teknologi Sepuluh November, BPPT, PT INKA dan mitra lainnya dalam webinar “Desain, Uji Model Aerodinamika, dan HVAC Kereta Cepat Indonesia” yang diadakan oleh BPPT pada tanggal 16 Juni 2021.

Dalam melakukan desain kereta cepat, aspek-aspek yang perlu diperhatikan antara lain adalah geometri serta kebutuhan. Dalam aspek geometri, desain dilakukan dengan memperhatikan referensi kereta, referensi batas prasarana, penyimpangan radius (overthrow) sisi luar dan dalam trek. Referensi batas prasarana pada desain Kereta Cepat Indonesia menggunakan standar EN15723 Railway Application-Gauges. Sedangkan, aspek kebutuhan didapat dari kondisi sosioekonomi yang ada di sekitar jalur kereta api yang akan dibangun.

Setelah aspek-aspek didapatkan maka kereta cepat dapat didesain. Desain Kereta Cepat Indonesia direncanakan memiliki kecepatan desain 280 km/jam hingga 300 km/jam.

Sedangkan, kecepatan operasional yang direncanakan adalah 250 km/jam. Material yang akan digunakan untuk pembangunan sarana kereta cepat ini adalah Aluminium 6005A dan Aluminium 6061.

Untuk desain jarak yang dapat ditempuh oleh kereta ini adalah 800-900 km dengan memperhitungkan jarak antara Jakarta hingga Surabaya adalah 700-750 kilometer.

Kereta Cepat Indonesia juga direncanakan memiliki tingkat kebisingan di luar kabin kereta adalah 95 dB, sedangkan di dalam kabin target kebisingan adalah 50-55 dB.

Desain Eksterior Kereta Cepat Indonesia Model ITS dan BPPT

Kereta Cepat Indonesia direncanakan memiliki lebar jalur 1.435 mm (standard gauge). Kereta dengan kabin masinis direncanakan memiliki panjang 25.000 mm sedangkan kereta tanpa kabin masinis memiliki panjang 23.000 mm. panjang ini dihitung dari ujung coupler kereta api. Lebar kereta yang direncanakan adalah 3.250 mm dan tinggi 4.170 mm.

Untuk rumah coupler direncanakan dapat dibuka dan ditutup. Rumah coupler tertutup digunakan untuk pertimbangan desain dan aerodinamika kereta cepat itu sendiri. Sedangkan rumah coupler terbuka digunakan untuk menggabungkan kereta cepat ini dengan kereta lainnya dengan menggunakan telescopic coupler yang dapat memanjang.

Struktur Laiktabrak (Crashworthiness) Pada Kereta Cepat Indonesia

Kereta cepat ini juga direncanakan memiliki struktur laiktabrak (crashworthiness) pada bagian depan kereta cepat. Struktur ini diperlukan untuk mengurangi dampak benturan ketika terjadi tabrakan kereta terhadap penumpang maupun kereta cepat.

Struktur laiktabrak ini berupa Crash Energy Management System (CEM) yang bekerja dengan menggunakan prinsip penyerapan energi kinetik sebesar mungkin dan membatasi beban yang diterima penumpang. Struktur ini nantinya akan ditempatkan tertutup oleh Mask of Car Kereta Cepat dan diletakkan dibagian gangway.

Desain struktur laiktabrak ini telah disimulasikan pada kecepatan 36 km/jam serta pada kecepatan 110 km/jam.

Aerodynamic drag berkontribusi terhadap 20-50% kebutuhan energi kereta api. Untuk itu, Model Kereta Cepat Indonesia pun telah diuji aerodinamikanya dengan Computational Fluid Dynamics (CFD) serta pada fasilitas terowongan angin milik BPPT. Terdapat beberapa desain Mask of Car Kereta Cepat Indonesia dan dipilih empat model yang memiliki nilai Coefficient of Drag (Cd) yang paling kecil.

Riset selanjutnya yang akan dilakukan selain mengukur aerodinamika kereta cepat adalah melakukan tes cross wind stability, tunnel aerodynamics, turbulence kinetic dan Head Pressure Pulse on Trains Crossing.

Untuk memperkecil Coefficient of Drag maka sistem HVAC dipilih embed saloon mounted sesuai dengan objek riset carbody.

Embed saloon mounted adalah sisem pemasangan pendingin yang ditanam pada bagian atas bodi kereta sehingga permukaan atas kereta tidak terlalu bergelombang sehingga berdampak pada Coefficient of Drag yang kecil.

Desain Kabin Masinis Kereta Cepat Indonesia

Untuk desain kabin masinis, sisi kenyamanan dan standar ergonomi juga sangat diperhatikan.

Tim desain menggunakan pendekatan Driver Desk Human Interaction System untuk mendesain kabin berdasarkan zona kerja masinis. Hal ini dilakukan untuk memenuhi standar UIC 651 mengenai Layout of Driver Cabs in Locomotives, Railcar, Multiple Unit Trains and Driving Trailers. Sesuai standar Kementerian Perhubungan, pada kabin kereta cepat Indonesia terdapat dua kursi untuk masinis dan asisten masinis.

Pada bagian belakang kemudi kereta cepat terdapat Electronic Control Room. Pada bagian ini, perangkat on-board equipment kereta cepat berada. Perangkat tersebuut seperti vital computer, track circuit receiver, balise transmission module, dll.

Desain Kabin Penumpang Kereta Cepat Indonesia| Infografis Oleh Tim REDaksi

Kereta cepat buatan Indonesia direncanakan memiliki beberapa kelas layanan antara lain kelas eksekutif, first class (business class) dan VIP Class.

Untuk kelas eksekutif rencananya terdiri dari 90 penumpang, untuk first class/business class terdiri dari 38 kursi, dan kelas VIP terdiri dari 6 kursi.

Total penumpang yang mampu dibawa oleh satu rangkaian kereta minimal adalah 528 orang dan maksimal kurang lebih 600 penumpang.

Desain interior kereta ini pun memperhitungkan analisis ergonomi untuk memberikan keamanan dan kenyamanan ketika penumpang menaiki kereta api. Pada satu kereta juga direncanakan memiliki toilet yang ramah difabel.

Untuk menambah kenyamanan perjalanan, kereta cepat juga akan dilengkapi dengan galley dan restoran.

Paparan prototipe Kereta Cepat Indonesia saat webinar “Kesiapan Pengoperasian Jalur Makassar-Pare Pare” (16/8) lalu.

Menurut Direktur Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi BPPT, Mulyadi Sinung Harjono dalam webinar “Kesiapan Pengoperasian Jalur Makassar-Parepare“, prototipe kereta cepat Indonesia rencananya akan diujicoba di jalur Makassar-Parepare.

Untuk pertama akan menggunakan model kereta rel diesel elektrik (KRDE) dan dapat dikembangkan menjadi hybrid dengan listrik.

Alasan BPPT berencana mengujicobakan prototipe ini agar ada lokasi uji sebenarnya dengan kecepatan hingga 200 km/jam.

Selain itu BPPT juga menyampaikan peluang prototipe kereta cepat ini dapat dioperasikan sebagai armada kereta penumpang di lintas Makassar-Parepare. Selain itu, fasilitas jalur uji coba (testtrack) tengah disiapkan oleh PT INKA dan Kementerian Perhubungan. (RED/rnovanto)

  ★
Redigest  

Senin, 30 Agustus 2021

[Video] PUNA MALE Elang Hitam

Diposkan BPPT TvDia siap menjaga negeri,
Dia siap mengintai musuh tanpa kenal takut,
Dia siap melindungi tanpa lelah.

Dia adalah produk inovasi teknologi bidang kedirgantaraan sekaligus pertahanan, PUNA MALE (Pesawat Udara Nirawak Medium Nir-Awak jenis Medium Altitude Long Endurance) Elang Hitam.

PUNA Elang Hitam merupakan upaya lompatan teknologi masa kini sebagai langkah menjangkau teknologi maju di masa depan menuju Indonesia emas di 2045.
 


  🛩 Youtube  

Penampakan KCR 60 dengan Meriam 57 mm

⚓ TNI AL merupakan pengguna pertama meriam AU-220M RusiaKRI TOK 629 [instagram @tombak_629]

Dari video instagram @tombak_629, telihat ada 2 KCR 60 produksi PT PAL telah terpasang meriam AU-220M kaliber 57 mm buatan Rusia.

Kedua KCR yang dimaksud adalah KRI Sampari 628 dan KRI Tombak 629.

Mengutip indomiliter, keberadaan meriam AU-220M kaliber 57 mm di KCR Sampari Class menggantikan meriam manual eks LST KRI Teluk Semangka 512, Bofors kaliber 40 mm.

TNI AL merupakan pengguna pertama meriam AU-220M produksi Rusia. Dalam video juga terlihat KRI Halasan 630 sedang dalam instalasi senjata di galangan PAL.

Untuk melihat kesiapan kapal, Dansatkat Koarmada II melaksanakan inspeksi mendadak ke KRI Sampari 628 dan KRI Tombak 629 dalam rangka mengecek kemajuan pemasangan Meriam 57 mm sekaligus kesiagaan para prajurit, khususnya saat KRI berada di Pangkalan, baik untuk mengoperasikan peralatan Sensor, Weapon and Command (Sewaco) maupun kesigapan dalam melaksanakan peran penyelamatan kapal (PEK).

Kesiapan dan kesiapsiagaan prajurit dan KRI yang diawakinya harus selalu tinggi baik saat KRI berada di daerah operasi maupun saat berada di Pangkalan, karena ancaman bisa datang setiap saat dan dimana saja”, jelas Kolonel Awang.

Meriam AU-220M mengusung komponen utama berupa automatic cannon 2A91 57 mm.

Label M pada AU-220M menyiratkan Modernizirovannaya (upgrade) pada meriam yang dioperasikan secara RCWS (Remote Control Weapon Systems) ini.

Modul meriam AU-220M dirancang untuk kapal perang yang bobotnya tidak kurang dari 150 ton.

Meriam ini dipasang pada superstruktur haluan kapal. Suite sensor terletak di bagian belakang kubah. Jarak tembak maksimum meriam mencapai 14,5 km.


 
Garuda Militer  

Minggu, 29 Agustus 2021

TNI AU Kirimkan Personil ke Italia

Belajar pelihara radar Leonardo imageTNI AU akan mengirimkan 22 peserta training maintenance selama 3 bulan dari tanggal 30 Agustus sampai 30 November 2021 Ke perusahaan Leonardo Italia.

Pangkohanudnas Marsda TNI Ir. Novyan Samyoga, M.M, memberikan pembekalan kepada 22 peserta training terdiri dari, 3 personel Techrep, 15 personel dari TNI AU, 2 personel training maintenance dan 2 personel pendamping dari PT LEN (Persero) industry.

Mengutip website TNI AU, Panglima mengatakan, “Kita sebagai user disana harus tanamkan kebanggaan diri kita masing-masing bukan hanya belajar mengoperasikan atau maintenance radar saja tetapi kita harus menyerap sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya ilmu dan teknologi untuk bisa mengatasi problem wiring sistemnya, dengan memelihara atau memperbaiki sendiri itu lebih bagus apabila kita putus komunikasi nanti, agar kita bisa menguasai teknologi radar itu sendiri.

Karena ilmu dan teknologi tidak akan diberikan ke kita semua, tapi kita harus berusaha menggali dan mencari cara untuk bisa memperbaiki dan memeliharanya,
” tegas Pangkohanudnas.

  Radar RAT-31 DL/M perkuat Malang 
image Radar RAT-31 DLM Leonardo [Selex ES]

Radar ini diharapkan memperkuat kinerja pertahanan udara di pesisir Laut Selatan Jatim.

Satuan Radar (Satrad) 221 Ngliyep, Jawa Timur, yang selama ini menggunakan radar AWS-2 buatan Plessey, Inggris, akan digantikan oleh radar RAT-31 DL/M buatan Leonardo dari Italia.

Radar Leonardo ini punya radius jangkauan deteksi mencapai 360 km atau 200 Nautical Mile (NM) serta ketinggian deteksi mencapai 30 km.

RAT-31 DL/M disebut dapat mendeteksi kehadiran rudal balistik dan telah dilengkapi perangkat untuk menghadapi peperangan elektronika/ECM (Electronic Counter Measure).

Meski berupa radar statis – Fixed Air Defence Radar, namun sistem RAT-31 DL/M dapat dipindahkan, yaitu antena dan kontainer radar dapat diangkut dengan pesawat sekelas C-130 Hercules atau dengan helikopter angkut berat CH-47 Chinook. Bila digeser menggunakan truk, maka dapat digunakan truk taktis dengan kapasitas 10 ton. Waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan radar ini sekitar 120 menit dengan tenaga 5 personel.

Sedang anggaran untuk mendatangkan Leonardo, berasal dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) senilai Rp 375 miliar.

PT Len Industri (Persero) dan Leonardo S.p.A. telah menandatangaani kontrak pengadaan Radar Pertahanan Medium Range di Bangkok dalam ajang Defence & Security 2019.

Len sebenarnya sudah memiliki produk sendiri radar 2D, namun untuk yang 3D kita masih dalam tahap pengembangan. Makanya sekarang kita bekerjasama dengan Leonardo,” ujar Adi Sufiadi Yusuf, Direktur Operasi II PT Len Industri.

  📡 Indonesia Teknologi  

Sabtu, 28 Agustus 2021

Excalibur Army Ceko Siap Saingi PT Pindad

Buat Deretan Alutsista Hingga Pabrik di Indonesia Panser Kobra Dengan RCWS buatan Excalibur Army [Airspace Review]

PT Pindad akan mendapatkan saingan dari Excalibur Army dari Ceko.

Excalibur Army akan mendirikan pabrik di Indonesia dan memboyong produknya ke sini untuk bersaing dengan PT Pindad.

Tapi bukan hanya bersaing, Excalibur Army juga bekerjasama joint production Pandur II dengan PT Pindad.

Jelas saja ini tantangan bagi PT Pindad agar berinovasi dengan produk-produknya.

CEO Czechoslovak Indonesia Norman Joesoef pada 2018 lalu menjelaskan jika Excalibur Army akan berinvestasi sebesar 100 juta dolar AS di Indonesia.

RM 70 Vampire Marinir ujitembak Rhan 122B pindad merupakan buatan Excalibur Army [Marinir]

Dana tersebut untuk membangun pabrik di Batujajar untuk Excalibur Army.

"Kami selalu membuka peluang kemitraan dengan negara sahabat yang tulus dan terbuka dalam pelaksanaan alih produksi dan teknologi.

Kami sangat berharap financial pledge ini dapat meningkatkan kerja sama kemitraan dalam Level industri dan baik untuk kedua belah negara,
” kata CEO Czechoslovak Group AS Michal Strnad seperti dikutip dari Antara.

Lahan seluas 22 Ha akan digunakan sebagai pabrik pembuatan alutsista baik memenuhi kebutuhan TNI maupun pasar ekspor Asia.

IFV Ascod  [zdjournal]

"Penandatanganan HoA senilai 100 juta dolar AS untuk pembangunan Private Defence Industry Park (PDIP) di bidang industri pertahanan itu untuk mendukung regulasi pemerintah UU No.12 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan," lanjut Norman Joesoef.

"Kami melihat pertumbuhan pemenuhan kebutuhan alat pertahanan di Asia Tenggara pada tingkat yang cukup tinggi setiap tahunnya.

Kami rasa dengan basis industri yang kuat dan relatif stabil di Indonesia, CSG Ceko mantap melanjutkan ekspansi bisnis pertahanan mereka ke Malaysia, Filipina, Timor Leste, Myanmar, dan Kamboja," lanjut Norman.

Excalibur Army bisa memboyong dan membuat berbagai alutsista di sini.

KAPA Excalibur Army yang akan diakuisisi marinir [Excalibur Army]

Sebut saja MLRS RM-70 Vampire punya Marinir TNI AL ialah produk Excalibur Army.

Kemudian panser Pandur II TNI AD juga besutan perusahaan Ceko ini.

Excalibur Army juga menawarkan UAV Cantas dan IFV Ascod kepada TNI.

Jelas bila pabrik sudah beroperasi maka Indonesia bisa mendapatkan produk Excalibur Army dengan harga sangat terjangkau hingga proses transfer teknologi ke PT Pindad tanpa terkendala sedikitpun.

  ♞
Pikiran Rakyat  

Jumat, 27 Agustus 2021

Sirkuit Mandalika Masuk Kalender MotoGP 2022

🏍🏁🚗Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang klaimnya bakal digunakan untuk MotoGP 2022. [Instagram @Itdc_id]

Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, masuk dalam kalender sementara MotoGP 2022 yang dirilis pada Jumat (27/8) malam.

Lintasan jalan raya Mandalika menjadi salah satu lokasi tes pramusim selain Sirkuit Sepang.

Menurut jadwal sementara yang diunggah situs resmi MotoGP, tes di Sirkuit Mandalika akan berlangsung pada 11-13 Februari 2022.

Sebelum tes di Mandalika, rencananya akan dihelat terlebih dahulu tes Shakedown pada 31 Januari hingga 2 Februari dan tes Sepang pada 5-6 Februari.

Tes shakedown yang juga berlangsung di Sepang akan diperuntukkan khusus bagi pembalap tes di tim pabrikan dan para pembalap rookie.

Sementara tes untuk kelas Moto2 dan Moto3 dijadwalkan bakal berlangsung di Sirkuit Jerez-Angel Nieto, Spanyol, pada 22-24 Februari.

Selain menampilkan jadwal sementara untuk tes, MotoGP juga merilis seri pertama MotoGP 2022 yang akan berlangsung di Qatar pada 6 Maret dalam balapan malam hari di Sirkuit Losail.

Sirkuit Mandalika telah diinspeksi secara langsung dan virtual oleh Dorna selaku operator MotoGP. Mandalika Grand Prix Association (MGPA) menyebut Dorna memberi cap sirkuit super safe alias sangat aman untuk Sirkuit Mandalika.

Proses pengaspalan lintasan di Sirkuit Mandalika sudah selesai 100 persen. Sirkuit yang terletak di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu memiliki panjang lintasan 4,3 kilometer dengan 17 tikungan. (nva/jun)

  ✪ CNN  

Kamis, 26 Agustus 2021

Kemhan Pesan Kapal OPV dan OPV 90 Meter Buatan Lokal

Perkuat Alutsista TNI AL [istimewa] 

K
ementerian Pertahanan (Kemhan) memesan Kapal Offshore Patrol Vessel (OPV) dan OPV 90 meter, masing-masing sebanyak satu unit dari perusahaan Industri Pertahanan Dalam Negeri PT Daya Radar Utama.

Tujuannya, guna menambah dan memperkuat kekuatan Alutsista di jajaran TNI AL.

Dimulainya pembangunan kedua kapal perang tersebut, ditandai dengan pemencetan tombol oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Marsda TNI Yusuf Jauhari pada upacara pemotongan plat baja pertama, di Lampung, Kamis (26/8/2021).

Yusuf mengatakan, pembangunan OPV dan OPV 90 meter ini merupakan salah satu bentuk pembinaan industri pertahanan dalam negeri yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam membangun kapal perang di masa mendatang, serta mendorong pemulihan ekomoni nasional.

Hal ini seiring dengan program pemerintah untuk mewujudkan industri pertahanan dalam negeri yang unggul, tumbuh dan tangguh serta dapat bersaing di kancah industri perkapalan internasional, dan pengadaan kapal ini, merupakan investasi pemerintah dalam mengelola kekayaan laut sebagai potensi ekonomi yang memberikan kontribusi bagi pemulihan dan peningkatan perekonomian nasional," jelas Yusuf dalam keterangannya, Kamis (26/8/2021).

Dia memaparkan, upacara pemotongan plat baja pertama merupakan momen penting sebagai tanda dimulainya proses pembangunan fisik kapal dan diharapkan menjadi awal yang baik untuk kelanjutan pembangunan kapal.

Tak hanya itu, Yusuf berharap kepada jajaran PT Daya Radar Utama dan juga Satgas Yekda OPV dan OPV 90 meter untuk dapat bekerja sama dengan baik dalam melaksanakan pembangunan kedua kapal perang OPV dan OPV 90m.

"Sehingga kapal ini nantinya diterima sesuai dengan tepat mutu dan tepat waktu," katanya. (saz)

  ⚓
Okezone  

Rabu, 25 Agustus 2021

PT PAL Siap Produksi Kapal Selam Secara Whole Local Production

Dapatkan PMN Rp 1,28 Trilliun [IG PAL] ⚓️

Sesuai dengan UU No.9 Tahun 2020, PT PAL Indonesia (Persero) mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada APBN Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp 1,28 triliun untuk melengkapi fasilitas hanggar Kapal Selam.

PT PAL Indonesia (Persero) akan mengelola dana PMN dengan mewujudkan cita-cita pembangunan kapal selam dari lingkup Joint Section, test and trials (Setting to Work, Hydro Test, Harbour Acceptance Test (HAT), Sea Acceptance Test including Pre-SAT sampai dengan penyusunan working standard hingga menjadi Whole Local Production.

Penyertaan Modal Negara (PMN) pada APBN Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp 1,28 triliun digunakan untuk peningkatan kemampuan produksi, SDM, dan fasilitas pendukung lain.

CEO PT PAL Indonesia (Persero) Dr. Kaharuddin Djenod M.Eng saat menyambut kunjungan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Muhammad Herindra M.Sc ke PT PAL Indonesia (Persero) pada 12 Agustus 2021, mengatakan “Fasilitas hanggar kapal selam yang dimiliki PT PAL Indonesia (Persero) memiliki kapasitas produksi kapal selam secara bersamaan sebanyak 4 kapal selam jenis scorpene (atau sejenis) dan 2 kapal selam jenis midget berukuran 30 meter”.

Pemberian dana PMN pada PT PAL Indonesia (Persero) akan mendukung perwujudan Whole Local Production, selaras dengan yang dicita-citakan Menteri Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.

  ⚓️
PAL Indonesia  

Selasa, 24 Agustus 2021

TNI AD Bangun Satelit Komunikasi Taktikal Terintegras

Bisa Pantau Aktivitas Kodam Sampai Operasi Khusus Puskodal TNI AD [djawanews] 

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) membangun Project Tactical Integrated Satellite Communication, di Markas Batalyon Perhubungan Pushubad, Kota Depok, Jawa Barat.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menjelaskan, TNI AD terus berupaya melakukan inovasi, seperti pembangunan Project Tactical Integrated Satellite Communication TNI AD. Mengingat di era revolusi industri 4.0, Perkembangan teknologi digital semakin masif dan berkontribusi dalam banyak hal, termasuk sektor pertahanan.

"Dengan adanya Tactical Integrated Satcom TNI AD, maka secara tidak langsung membantu mempermudah serta mendukung tugas pokok TNI AD, salah satunya menjaga keamanan negara serta melindungi masyarakat," kata Andika dalam tayangan video yang diunggah medsos resmi TNI AD, Senin (23/8/2021).

Andika berharap dengan adanya Satellite Communication tersebut akan membuat komunikasi antar satuan TNI AD se-Indonesia bisa terintegrasi dengan lebih baik.

"Agar bisa menunjang seluruh tugas pokok Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat," ujar Andika.

Sementara itu, Letkol Chb Ahmad Farid, Kepala Bagian Multimedia Subditbinkom Pushubad menyampaikan secara lebih lengkap tentang Tactical Integrated Satcom TNI AD.

Dalam komunikasi memiliki 3 sistem komunikasi berbasis kabel, berbasis radio dan berbasis satellite. Sampai sejauh ini kita belum memiliki namun berkat ide bapak Kasad. Beliau menginginkan kita memiliki Hub Station dimana dengan keberadaan Hub Station ini kita dapat memanage, operasional VSAT yang berada di satuan jajaran kita baik itu yang berada di Kodam dan wilayah operasi, selanjutnya difasilitas ini juga kita memiliki sarana control yang disini kelak kemudian dapat kita fungsikan sebagai tempat pelatihan atau training centerr untuk ilmu komunikasi berbasis satellite,” ujar Farid.

Dalam hal ini, Andika bersama Hetty Andika Perkasa, diidampingi jajaran Petinggi Pusat Perhubungan TNI AD, meninjau seluruh infrastruktur Tactical Integrated Satcom TNI AD yang telah selesai dikerjakan.

Tactical Integrated Satcom TNI AD, dilengkapi VSAT hub system dengan teknologi unit antena ukuran sembilan meter C-Band dan Ku-Band, yang keduanya memiliki antena backup, dan fullset Redundancy Block Up Converter (BUC).

Serta 4 Ku-Band Tactical Manpack Terminal yang semuanya akan terintegrasi dengan Command Canter Pushubad, serta Command Canter Puskodal Markas Besar Angkatan Darat. (erh)

  ❂
Okezone  

Senin, 23 Agustus 2021

Program Transformasi Industri Maritim 4.0

⚓️ PT PAL Indonesia diharapkan meningkatkan kemampuan dan kapasitas produksi Perakitan kapal selam di galangan PAL [PAL]

Indonesia mencatat sejarah sebagai negara pertama di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) yang yang memiliki fasilitas bangun dan jasa pemeliharaan kapal selam, serta mampu memproduksi kapal selam sendiri dalam lingkup joint section.

Meski fasilitas kapal selam saat ini belum 100% lengkap, tetapi pemerintah melalui PT PAL Indonesia (Persero) telah mampu mewujudkan mimpi Indonesia untuk membangun kapal selam berteknologi mutakhir yang dinamai ‘'Kapal Selam Alugoro 405'’.

Keberhasilan pembangunan armada tempur laut ini menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya negara di kawasan ASEAN yang mampu membangun kapal selam.

  Akan produksi 3 fregat secara paralel 
Kunjungan Wamenhan melihat persiapan kapal KCR 60 produksi di PT PAL Indonesia [BUMN]

Wakil Menteri Pertahanan RI dalam Kunjungan kerja ke PT PAL Indonesia (Persero) disambut langsung oleh CEO PT PAL Indonesia (Persero), Bapak Kaharuddin Djenod yang dalam pertemuan tersebut menyampaikan bahwa “PT PAL Indonesia (Persero) tengah mempersiapkan transformasi industri maritim 4.0, dan ditargetkan 70% seluruh persiapan akan selesai ditandai dengan kegiatan launching pada tanggal 10 November 2021”.

Dengan program transformasi industri maritim 4.0, diharapkan kedepan PT PAL Indonesia (Persero) dapat melakukan setiap proses produksi menjadi lebih efisien dan efektif serta meningkatkan kemampuan dan kapasitas produksi.

Mampu meningkatkan kemampuan produksi dari yang awalnya hanya dapat launching 1 kapal kelas fregate dalam 1 tahun menjadi 3 kapal kelas fregate dalam 1 tahun secara pararel.

 ⚓️ 
PAL Indonesia  

Minggu, 22 Agustus 2021

BPPT Gunakan Teknologi Flare Dalam Negeri

Untuk Operasi Modifikasi CuacaFlare dipasang di sayap pesawat [InfoPublik]

Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT) akan memanfaatkan bahan semai Flare/CoSAT dalam negeri dalam operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di masa mendatang. Flare CoSAT (Cloud Seeding Agent Tube) 1000 produksi PT Pindad tersebut telah digunakan dalam operasi teknologi modifikasi cuaca untuk menambah tinggi muka air Danau Toba pada April 2021.

Operasi modifikasi cuaca untuk menambah tinggi muka air Danau Toba tersebut sekaligus menjadi tonggak sejarah terlepasnya Indonesia dari ketergantungan impor flare dari negara asing,” ujar Samsul Bahri, Perekayasa Ahli Utama, BBTMC - BPPT dalam Webinar Potemsi Pemanfaatan TMC Berbasis Flare di Jakarta, Jum’at (20/8/2021).

Sebelumnya, produk Flare/CoSAT yang digunakan dalam operasi TMC diimpor dari Amerika Serikat. Flare adalah bahan semai yang bersifat higroskopis terbuat dari bahan NaCl dan CaCl2. Kemudian flare ini akan dibakar dan menghasilkan partikel seperti asap, dimana sifat asap ini ringan sehingga mudah menyebar dan dianggap sebagai medium penghantar material higroskopis ke seluruh bagian awan paling efektif.

TMC berbasis flare adalah suatu teknik terkini dalam penyemaian awan dimana pelepasan partikel kimia ke dalam awan dilakukan dengan cara suar atau flare,” papar Samsul Bahri.

Pesawat yang dipakai untuk TMC (photo : BPPT)

Samsul menambahkan, BPPT dan PT. Pindad (Persero) sebenarnya sejak 2010 sudah berhasil memproduksi flare dalam negeri. Namun, sertifikasi kelaikan baru dikeluarkan November 2020.

CoSAT 1000 sangat praktis, cepat dan mudah dalam operasionalnya. Partikel CCN yang dihasilkan flare / CoSAT 1000 sangat halus sekitar 0,7 - 3,3 mikron, dan tidak terjadi penggumpalan bahan semai,” ujarnya.

Kelebihan TMC berbasis flare, lanjut Samsul Bahri, waktu loading flare / CoSAT 1000 hanya beberapa menit siap diterbangkan pesawat, sehingga maksimal dalam mendapatkan window opportunity atau menyemai di range periode life time pertumbuhan awan. “Faktor ketinggian lokasi bandara tidak berpengaruh, sehingga lebih efektif dan efisien, serta mendukung keberhasilan TMC yang tinggi,” ujarnya.

Menurut Yudi Anantasena, Deputi TPSA BPPT, potensi TMC dari tahun ke tahun semakin meningkat, terutama potensi TMC berbasi Flare/CoSAT 1000 yang memiliki nilai ekonomis tinggi di masa mendatang, baik untuk memenuhi ketersediaan air waduk/danau, pencegahan bencana Hidrometeorologi, dan untuk mendukung peningkatan aktivitas sektor pertambangan. ”Selain bidang kebencanaan, peranan TMC berbasis flare diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan dan PLTA. Dalam PERPRES 60/2021 tentang Penyelamatan Danau Prioritas Nasional telah menetapkan 15 danau Prioritas Nasional, mulai Sumatera Utara hingga Papua,” ujar Yudi Anantasena.

Proses TMC BPPT (image : BPPT)

Budi Harsoyo, Koordinator Bagian Umum BBTMC – BPPT menyoroti pengurusan ijin flare yang panjang, baik penggunaan, pengangkutan, penyimpanan, pengalihan penggunaan, pemilikan, serta pemusnahan. Sementara masa berlaku ijin yang singkat dan harus terus diperpanjang.

TMC sangat tergantung pada keberadaan awan dan cuaca yang sangat cepat berubah, sering terjadi peluang cuaca tersebut hilang dan operasi menjadi mundur atau tidak jadi dilaksanakan karena persyaratan dan ijin flare belum selesai,” ujarnya.

Menurut Budi Harsoyo, flare TMC meski dikategorikan sebagai handak (bahan peledak), namun bukan termasuk kategori high explosive, tetapi low explosive. “Karena penugasan TMC seringkali bersifat mendadak dan perlu reaksi cepat untuk tujuan darurat bencana, kiranya alur birokrasi perizinan flare dapat dipertimbangkan untuk disederhanakan atau dikecualikan dibandingkan handak lain,” tandasnya.

Kepala BBTMC-BPPT Jon Arifian menuturkan TMC berbasis flare ini sudah mulai diuji coba sejak 1999, untuk pengisian DAS Larona (Danau Matano, Mahalona dan Towuti) di Sulawesi Selatan. Implementasinya melalui kerjasama riset 3 negara saat itu, yaitu BPPT (Indonesia), Amerika (Atmospheric Incorporated/dilanjutkan Weather Modification Incorporated) dan Canada (PT.Inco, Tbk yang memanfaatkan DAS Larona tersebut pada saat itu).

Proses TMC di atmosfer (image : BPPT)

Hingga saat ini metode flare sudah beberapa kali digunakan dalam operasi TMC baik menggunakan pesawat Piper Cheyenne ataupun dari darat menggunakan menara GBG (Ground Based Generator). Seperti Operasi TMC pencegahan banjir Jabodetabek lalu dan operasi TMC untuk PLTA dan kebutuhan pertambangan,” paparnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan kedepannya teknologi Kecerdasan Artifisial (KA) dan IoT diharapkan dapat membantu BBTMC secara khusus dalam melaksanakan operasi TMC.

KA menyediakan sebuah evidence-based forecasting terhadap kondisi wilayah daerah target TMC, sedangkan IoT dapat mendukung otomatisasi dalam pelaksanaan TMC terutama TMC berbasis Flare/CoSAT 1000 menggunakan metode Ground Base Generator. Selain itu, juga telah dijajaki riset penggunaan drone satau pesawat nir awak yang digunakan untuk menghantarkan bahan semai Flare/CoSAT ini ke dalam awan,” ujar Hammam Riza.

  ✪ Info Publik  

Sabtu, 21 Agustus 2021

TNI AL Kerahkan KRI Semarang-594

⍟ Pasok Kebutuhan Oksigen Medis di Provinsi RiauKRI Semarang 594 [TNI AL]

Koarmada I TNI Angkatan Laut kembali mengerahkan unsur KRI Semarang-594 untuk memenuhi pasokan oksigen medis di Dumai Provinsi Riau pada Jumat (20/8/2021).

Pasokan oksigen medis tersebut akan disalurkan guna membantu daerah-daerah yang kekurangan oksigen dan rumah sakit yang menangani pasien Covid-19.

Panglima Koarmada I (Pangkoarmada I) Laksda TNI Arsyad Abdullah yang langsung melakukan inspeksi dalam operasi kemanusian tersebut mengatakan bahwa TNI AL akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu daerah-daerah yang kekurangan suplai oksigen.

Hal tersebut, kata Arsyad, sesuai instruksi Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono.

Instruksi tersebut yakni mendukung pemerintah dalam upaya penanganan covid-19 dengan mengerahkan potensi yang dimiliki TNI AL baik menggunakan alutsista ataupun melalui pangkalan TNI AL utamanya di wilayah kerja Koarmada I.

Ia juga menjelaskan beberapa waktu lalu KRI Semarang-594 juga telah mendukung ketersediaan pasokan oksigen untuk keperluan medis di Belitung,

"Kehadiran KRI Semarang-594 di Dumai-Riau sebelumnya telah melalui permohonan resmi dari Gubernur Provinsi Riau Syamsuar kepada Panglima TNI yang ditindaklanjuti Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono dengan mengerahkan KRI Semarang-594 yang," kata Arsyad dalam keterangan resmi Dinas Penerangan Koarmada I pada Jumat (20/8/2021).

KRI Semarang-594, kata Arsyad, merupakan kapal perang berjenis Landing Platform Dock LPD kelas BRS (Bantuan Rumah Sakit) buatan PT PAL Indonesia Surabaya.

Kapal tersebut difungsikan sebagai kapal rumah sakit dengan dilengkapi generator oksigen yang mampu memproduksi oksigen secara mandiri sebanyak 75 ribu liter oksigen dalam waktu 24 jam.

Dengan hadirnya KRI Semarang-594 untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis, kata dia, diharapkan dapat membantu penanganan dan perawatan pasien covid-19 di Riau khususnya Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Meranti.

"Gubernur Provinsi Riau, Bapak Syamsuar beserta FKPD Provinsi Riau dan Kota Dumai tadi telah bersama-sama meninjau secara langsung proses pengisian tabung oksigen yang telah dimulai sejak Senin lalu setibanya KRI Semarang-594 di Dumai," kata Arsyad.

  Menggelar Vaksin 
Melalui Pangkalan di jajaran Koarmada I, TNI AL juga menggelar kegiatan yang dilaksanakan bertepatan dengan kedatangan KRI Semarang-594 yakni serbuan vaksinasi terhadap masyarakat maritim.

Dalam kegiatan tersebut TNI AL bekerjasama dengan TNI-Polri di Wilayah Provinsi Riau, KKP, Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah setempat.

Dalam dua hari, kegiatan vaksinasi tersebut menargetkan 1000 orang.

Selain itu juga dilaksanakan bakti sosial donor darah yang bekerjasama dengan PMI dan Pembagian sembako kepada masyarakat guna meringankan beban pada masa pandemi.

KRI Semarang-594 telah memulai kegiatan pengisian tabung oksigen mulai Senin (16/8/2021) lalu.

Sejak itu KRI Semarang-594 telah berhasil mengisi 51 tabung kapasitas 6000 m3 yang disalurkan pemerintah daerah guna menjaga ketersediaan pasokan oksigen medis dalam penanganan pasien covid-19.

  ⚓
Tribunnews  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More