blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Jumat, 31 Desember 2010

Happy New Year 2011


2011 Diprediksi Jadi Puncak Akses Internet

Jakarta (ANTARA News) - Internet telah dianggap begitu penting di Finlandia, Spanyol dan Estonia sehingga mengakses Internet dipandang sebagai hak warga negara yang dilindungi hukum.

Pengguna Internet sendiri terus meningkat. Pada 2010, peluncuran iPad buatan Apple dan komputer-komputer layar sentuh lainnya, membuat berselancar Internet menjadi lebih menyenangkan dan naluriah.

Saat bersamaan, sejumlah sistem operasi ponsel pintar seperti Android dari Google, semakin memperluas jangkauan jaringan mobile.

Ketika di negara maju Internet ada di mana-mana, di negara berkembang ternyata baru 20 persen saja individu-individu yang memanfaatkan Internet.

Penetrasi rendah, dibarengi perangkat komunikasi yang kian murah, kemampuan mengakses internet melalui jaringan ponsel dan jangkauan broadband yang kian meluas, akan semakin menguatkan asumsi bahwa total penduduk dunia yang online akan terus meningkat selama beberapa dekade.

Masalahnya, ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai akses dan titik puncak Internet.

Dua pakar internet, Samuel Arbesman dan Rachel Courtland, menyampaikan sebuah prediksi mengenai masa depan Internet pada 2011 dan tahun-tahun setelahnya.

Dalam prediksinya yang dimuat New Scientist, kedua orang ini mengatakan, untuk sejumlah orang, Internet masih dianggap teramat baru, meski begitu jumlah aktual pengguna internet tak pernah stagnan selama beberapa dekade ini.

Namun jaringan internet sudah cukup matang untuk tumbuh untuk kemudian melambat dengan segera.

Dikenal sebagai titik perubahan tata kerja, tonggak ini berlangsung pada kurva adopsi apa saja, ketika jumlah pengadopsi baru mulai berkurang setiap tahun.

"Untuk mengetahui apakah hal ini mungkin terjadi pada Internet di tahun 2011, kami menskenariokan bagaimana penduduk online dunia tumbuh sejak 1990," kata Samuel Arbesman dan Rachel Courtland.

Tampaknya kecenderungan pertumbuhannya konsisten dengan kurva logistik, yaitu sebuah pola yang digunakan untuk memodelkan banyak fenomena, dari populasi bakteri hingga pertumbuhan tumor.

"Dengan asumsi bahwa tingkat peningkatan adopsi terus mengikuti kurva logistik, kami mampu menaksir kapan adopsi ini akan mencapai 50 persen," kata mereka.

Dalam satu kurva logistik, hal itu selalu sesuai dengan titik perubahan tata kerja. "Perhitungan kami menunjukkan kita masih akan mencapai titik lebih tinggi lagi pada 2013," papar Arbesman dan Courtland.

Mereka melanjutkan, kejadiannya memang tidak terjadi pada 2011, tapi orang akan segera mengetahui bahwa jumlah pengakses internet akan relatif lebih sedikit dari sekarang.

Akses internet pada akhirnya akan mencapai 100 persen dari populasi dunia, setidaknya 80 persen seperti terjadi di AS kini, dan ketika itu terjadi maka dunia akan mencapai titik perubahan pada 2012. (*)


ANTARAnews

N-219, Pesawat untuk Landasan Pendek

Penerbangan perintis masih akan menjadi andalan Indonesia untuk membuka keterisolasian daerah-daerah terpencil, baik yang ada di pegunungan maupun pulau-pulau kecil. Untuk itu, dibutuhkan pesawat komuter yang sesuai dengan kondisi geografis dan sosioekonomi setempat.

Banyak daerah terpencil di Indonesia yang memiliki landasan pacu pesawat terbang sangat pendek. Lokasi daerah yang berada di punggung gunung, seperti Papua atau pulau-pulau kecil yang sempit, membuat sulit dibangun landasan pacu yang panjang. Bahkan, akibat kendala geografis itu, banyak daerah yang masih sulit dijangkau dengan menggunakan pesawat-pesawat perintis sekalipun.

Saat ini terdapat 72 persen atau 715 bandar udara dan lapangan terbang di Indonesia yang panjang landas pacunya kurang dari 800 meter. Sebanyak 70 persen atau 60 pesawat perintis dengan kapasitas 9-20 penumpang sudah berumur di atas 20 tahun.

Penerbangan perintis itu menghubungkan 89 bandar udara atau lapangan terbang yang ada di 14 provinsi dan melayani 118 rute penerbangan. Setiap tahun, subsidi negara untuk menutupi biaya operasional penerbangan perintis itu mencapai Rp 240 miliar.

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Marzan Azis Iskandar di Jakarta, Selasa (28/12), mengatakan, kebutuhan pesawat berkapasitas 9-20 penumpang di Indonesia saja hingga 20 tahun mendatang mencapai 97 unit untuk penerbangan sipil dan 105 pesawat untuk keperluan khusus.

cutaway N219 (Custom) (credit foto : pecotot)

Pesawat N219

Menjawab kebutuhan akan pesawat kecil yang bisa menyesuaikan dengan berbagai keterbatasan kondisi geografis yang ada, PT Dirgantara Indonesia (DI) mengembangkan pesawat N219 berkapasitas 19 penumpang. Pesawat ini dirancang sesederhana mungkin, tetapi tidak mengurangi aspek keselamatan penerbangan.

Direktur Utama PT DI Budi Santoso menyatakan, jika pesawat N219 ini nanti terwujud, akan menjadi pesawat tercanggih di kelasnya. Desain pesawat sejenis rata-rata dibuat pada 1950-an.

Pesawat ini akan menggunakan teknologi era 2000-an. Beberapa kecanggihan yang ada dalam pesawat ini, antara lain, menggunakan desain dan analisis aerodinamik hasil penelitian terbaru, desain pesawat seluruhnya menggunakan komputer, serta penggunaan bahan rangka pesawat yang ringan tetapi tetap kuat.

Selain itu, pesawat juga dilengkapi dengan sistem navigasi penerbangan elektronik berbasis personal computer yang murah dan global positioning system (GPS). Dengan peralatan ini, ketika pesawat menghadapi cuaca buruk, hujan deras, ataupun awan tebal, posisi gunung-gunung yang ada di depan ataupun landasan pacu pesawat tetap dapat terdeteksi.

N219 mampu didaratkan pada landasan berumput sepanjang 600 meter. Adapun pesawat sejenis Casa C-212 hanya bisa mendarat di landasan sepanjang 800 meter, sedangkan DHC-6 Twin Otter bisa mendarat di landasan sepanjang 600 meter, tetapi kapasitas angkutnya lebih kecil.

Mesin pesawat yang menggunakan produk Pratt & Whitney ini dirancang untuk tetap berkinerja baik pada daerah dengan tekanan udara rendah dan suhu tinggi.

”Di pegunungan yang tekanan udaranya rendah dan kondisi suhu tinggi yang membuat kerapatan udara kurang akan mengurangi kinerja mesin. Pengurangan kinerja mesin N219 tidak sedrastis pesawat sejenisnya hingga membuatnya lebih stabil,” ungkap Direktur Aerostruktur PT DI Andi Alisjahbana.

Meski termasuk mesin pesawat generasi lama, Pratt & Whitney dipilih karena lebih banyak teknisi yang memahaminya dan suku cadang banyak tersedia. Jika digunakan mesin pesawat generasi baru, dipastikan perawatannya akan lebih susah dan mahal.

Walau demikian, keamanan pesawat tetap jadi prioritas. Posisi sayap dan mesin yang ada di atas membuat mesin cukup terlindung dari debu atau kerikil saat mendarat. Ban pesawat juga didesain tetap ada di luar pesawat, tak dimasukkan dalam badan pesawat saat terbang sehingga tidak perlu khawatir ban tak keluar saat akan mendarat.

Daya angkut dan jelajah

Kapasitas angkut pesawat juga lebih besar dibandingkan pesawat sejenis, yaitu 2.318 kilogram. Ini akan menjawab keluhan sejumlah penumpang di daerah pedalaman yang sering protes saat barang bawaannya tidak terangkut.

Jarak tempuh maksimal pesawat adalah 1.539 kilometer. Namun, pesawat dirancang untuk terbang beberapa kali (multi hop) pada jarak yang lebih pendek, sesuai karakter penerbangan perintis, tanpa perlu mengisi bahan bakar di setiap pemberhentian. Ini untuk mengantisipasi terbatasnya persediaan bahan bakar di daerah pedalaman.

Bagian dalam pesawat juga mudah diubah dalam waktu singkat untuk disesuaikan dengan kebutuhan, apakah akan mengutamakan angkutan penumpang atau barang. Pengubahan yang cepat ini memungkinkan penggunaan pesawat ini untuk angkutan evakuasi medik dari daerah bencana atau untuk keperluan militer.

”Pesawat ini merupakan jawaban atas cemoohan berbagai pihak bahwa PT DI (dulu Industri Pesawat Terbang Nusantara/IPTN) hanya bisa membuat teknologi tinggi yang tidak bisa diaplikasikan sesuai kebutuhan bangsa,” ungkap Andi.

Pesawat yang kini dalam proses penyelesaian desain awal ini diharapkan dapat diproduksi pada 2013 dengan catatan tidak ada masalah pendanaan dalam pengembangan dan produksinya. Penggunaan pesawat N219 diharapkan dapat menggantikan pesawat-pesawat perintis yang sudah tua serta menjadi media alih teknologi dari ahli rekayasa dan teknisi pesawat era 1980- 1990 kepada generasi muda.[M Zaid Wahyudi]

Skema N219 (credit foto : pecotot)

Kecepatan jelajah maksimum: 213 KTS (395 km / jam)
Economical cruise speed: 190 KTS (352 km / jam)
Maksimum feri kisaran: 1.580 Nm
Take-off jarak (35 ft halangan): 465 m, ISA, SL
Landing jarak (50 ft halangan): 510 m, ISA, SL
Kecepatan stall: 73 KTS
Maximum take-off weight: 7.270 kg (16,000 lbs)
Maksimum payload: 2.500 kg (5.511 lb)
Tingkat panjat 2.300 ft / min semua operasi mesin
Range: 600 Nm


KOMPAS

Meluas, Penggunaan Nuklir untuk Tujuan Damai

JAKARTA (Pos Kota) – Tanpa disadari ternyata penggunaan teknologi nuklir di masyarakat untuk tujuan damai sudah sangat luas. Terutama penggunaan untuk bidang kesehatan, perindustrian dan pertanian.

“Banyak hasil penelitian dan pengembangan Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Deputi Kepala Batan Taswanda Taryo didampingi Kepala Patir Batan Zainal Abidin di sela-sela HUT ke-44 Patir Batan, Kamis (30/12).

Dijelaskan Taswanda, kontribusi PATIR BATAN sampai saat ini sudah cukup banyak dimasyarakat. Yang terbaru selain untuk bidang kesehatan diantaranya adalah adanya program food security (ketahanan pangan) dengan mengeluarkan varietas unggul hasil mutasi radiasi.

Diharapkan juga PATIR dapat mendukung kegiatan sosialisasi PLTN di berbagai daerah sesuai amanah dari Inpres No.1 tahun 2010. Melalui penelitian yang dilakukan PATIR, BATAN diharapkan mampu memenuhi permintaan kebutuhan masyarakat daerah seperti Bangka Belitung (Babel).

Masyarakat di wilayah ini meminta BATAN juga melakukan penelitian terkait varietas lokal, pemanfaatan kembali lahan bekas tambang timah dan penanggulangan penyakit malaria.

Disebutkan juga Patir menargetkan 18 varietas baru harus sudah bisa dirilis pada tahun 2011 nanti, seperti galur mutan harapan turunan varietas Diah Suci serta tanaman sorgum.

Selain itu kerja sama PATIR dengan pihak industri dan UKM diharapkan meningkat di tahun-tahun mendatang. UKM dapat memanfaatkan fasilitas iradiator dengan harga yang lebih terjangkau. (faisal/dms)


Poskota

Pemerintah Diminta Segera Bangun PLTN Bangka Belitung

Jakarta - Badan Tenaga Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) yang berada di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyatakan Indonesia sebagai negara paling siap dalam mengembangkan energi nuklir. Oleh karena itu, pemerintah pun diminta segera mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Bangka Belitung, untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Indonesia.

"Indonesia dinilai IAEA sebagai negara yang paling siap untuk mengolah dan membangun pengembangan nuklir, seperti PLTN di Bangka Belitung," kata pengamat intelijen dan pengajar di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Wawan H Purwanto kepada wartawa di RM Sate Pancoran, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (30/12/2010).

Seperti diberitakan, IAEA seperti yang dituturkan oleh Dubes RI untuk Austria, I Gusti Agung Wesak, Rabu (15/12/2010) Indonesia adalah negara yang paling siap mengembangkan energi nuklir, bersama dua negara lainnya Jordania dan Vietnam.

Tentunya, pernyataan IAEA ini merupakan dorongan politis bagi Indonesia untuk mengembangkan PLTN seperti di Bangka Belitung. Namun, semua itu masih tergantung keputusan politik dari pemerintah Indonesia.

Kesimpulan itu adalah hasil penelitian IAEA yang bermarkas di Wina, berjudul "Integrated Nuclear Infrastructure Review 2009" yang meneliti kesiapan negara berkembang mengembangkan PLTN. Ketua IAEA Yukia Amano sendiri sangat antusias mendukung Indonesia mengembangkan nuklir dan berharap bisa berkunjung ke Jakarta dalam waktu dekat.

Menurut Wawan, sampai saat ini tercatat ada sekitar 441 unit PLTN yang beroperasi di seluruh dunia. Sedangkan yang masih dalam tahap dikontruksi ada sekitar 36 unit PLTN, ini belum termasuk Israel dan Taiwan. Sejumlah negara yang sudah lama dan banyak mengembangkan PLTN di antaranya seperti Amerika Serikat yang memiliki 104 unit PLTN, Perancis ada 58 unit PLTN, Jepang ada 54 unit PLTN
dan Rusia ada 32 unit PLTN.

Bahkan sejumlah negara juga saat ini tengah akan menambah PLTN dari PLTN yang sudah dimilikinya. Di antaranya Cina yang akan menambah 26 unit PLTN dari yang ada dari 13 unit, PLTN. Rusia menambah 11 unit PLTN sehingga menjadi 43 unit PLTN. India dari 19 unit PLTN akan ditambah menjadi 23 unit PLTN. Begitu pula Korea Selatan dari 21 menjadi 26 unit PLTN.

Begitu pula negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura, di mana kabinet dan parlemennya sudah mengetok palu untuk pengembangan PLTN ini pada tahun 2020 mendatang. "Nah, Indonesia sudah mendapatkan rekomendasi dari IAEA, sehingga sangat layak untuk mengembangkan nuklir. Apalagi selama ini sumber energi listrik yang berasal dari panas bumi, air, angin dan gas hasilnya masih
sedikit," jelasnya.

Padahal, lanjut Wawan, setidaknya setiap tahun Indonesia membutuhkan penambahan 3.000 megawatt. Oleh karena itu, dengan pengembangan nuklir merupakan gerakan yang masif untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia, seperti rencana membangun PLTN di Bangka Belitung yang diperkirkan bisa menghasilkan 8.000-10.000 megawatt dengan takisan nilai pembangunan proyek sekitar Rp 50
triliun.

"Ini bisa menghasilkan energi listrik yang masif memenuhi kebutuhan Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Nusa Tenggara," ungkapnya.

Wawan juga mengungkapkan sejumlah ahli dari AS, Jepang Perancis, Uni Eropa, Rusia dan Australia sudah melakukan penelitia di Bangka Belitung. Para ahli ini pun membenarkan tentang kemampuan wilayah ini dan para ahli Indonesia untuk membangun dan menghasilkan energi nuklir.

Memang selama ini ada pengembangan reaktor nuklir seperti di Serpong, Bandung dan Yogyakarta. Bahkan pembangunan PLTN Muria, namun semua terhambat ketika gejolak krisis ekonomi melanda Indonesia. PLTN Muria pada tahun 2007-2008 sempat akan dilakukan pengembangan lagi, tapi kondisi politik yang belum berubah.(zal/van)


detikNews

Kamis, 30 Desember 2010

Ilham Habibie: Islam Berpeluang Kembangkan Sains dan Teknologi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Islam mempunyai peluang untuk mengembangkan sains dan teknologi sebab Islam menekankan kebebasan berpikir. Menurut Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia se-Indonesia (ICMI), Ilham A Habibie, kemajuan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terletak pada kebebasan berpikir. “Tetapi, kebebasan berpikir yang mempunyai koridor dan batasan syariat,” kata dia dalam seminar “Aktualisasi Nilai-nilai Keimanan dalam Ajaran Islam di Dunia Sains dan Teknologi”, di Jakarta, Kamis (30/12)


Ilham menjelaskan maksud dari kebebabasan berpikir, ''Alam semesta yang berada di sekitar manusia adalah modal dan dasar penting untuk memahami ciptaan Allah. Mengerti ciptaan tersebut mestinya akan mengetahui sifat Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Sebab itu, pengunggunaan berpikir dalam Islam bertujuan untuk menguatkan bukti-bukti tentang hakikat Allah.''

Hanya saja, kata Ilham, minat umat Islam mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi masih lemah. Usaha mendasar yang bisa ditempuh umat Islam untuk mengembalikan kejayaan di bidang iptek adalah memperbaiki lembaga pendidikan. Nilai-nilai kebebasan berpikir dan seruan Islam untuk menginterpretasi penciptaan Tuhan harus dijadikan kerangka dalam dunia pendidikan Islam.

Selain itu, ungkap Ilham, langkah berikutnya yang harus ditempuh umat Islam yaitu aktif dan produktif serta berkonstribusi terhadap kesejahteraan dan kemanjuan dunia secara luas. Dengan itu, nilai-nilai universal Islam melalui produk-produk dalam bentuk sains dan teknologi dapat disadari dan dinikmati oleh peradaban dunia global.

Inilah, kata Ilham, solusi menciptakan kembali iptek di dunia Islam. Umat Islam harus mempunyai orientasi membangkitkan peradaban ke depan. “Jangan terus membayangkan kemajuan peradaban di masa silam, tapi bagaimana membangkitkan kembali prestasi tersebut di masa mendatang,” kata Ilham.


Republika

"Ekor" Badai Perburuk Cuaca di Indonesia

Belasan kendaraan tetap jalan meski dalam kondisi badai salju di Dodge Street di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, Kamis (24/12). Badai salju yang menerpa sebagian besar Amerika Serikat hari itu membuat Natal kali ini benar-benar sebuah Natal yang putih.

KOMPAS.com - Menghangatnya suhu muka laut di Indonesia sejak April lalu mengakibatkan akumulasi energi di atmosfer wilayah ini. Anomali itu menimbulkan angin kencang dan hujan lebat disertai petir yang terpicu oleh bibit badai tropis di utara Australia. Ancaman ini berpotensi muncul hingga akhir Januari 2011.

Dalam kondisi normal, pemanasan matahari di perairan tropis akan menghasilkan uap air yang kemudian oleh sistem cuaca global berupa sirkulasi kolom udara Sirkulasi Hadley akan terdistribusi ke wilayah subtropis pada kawasan antara 30 dan 60 derajat Lintang Utara dan Selatan. Oleh Sirkulasi Ferrel selanjutnya diteruskan ke kawasan kutub masuk ke sirkulasi polar.

Mengikuti garis edar matahari itu yang bergerak naik turun ke utara-selatan khatulistiwa, terjadi ”sabuk hujan”. Pada Desember di belahan bumi utara mengalami musim dingin. Sedangkan Juni berlangsung musim panas. Kondisi sebaliknya terjadi di belahan bumi selatan.

Namun, kondisi yang terjadi sejak hampir setahun ini menyimpang dari pola normalnya. Menghangatnya suhu muka laut di hampir seluruh wilayah Indonesia—antara 2 dan 5 derajat celsius di atas normal—sejak April menyebabkan tidak terjadinya distribusi uap air.

”Akumulasi uap air terkonsentrasi di wilayah Indonesia saja. Sedangkan daerah di sekelilingnya kering,” ujar Edvin Aldrian, Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Hal ini ditunjukkan oleh pantauan satelit cuaca pada beberapa hari terakhir. ”Tampak penumpukan awan hujan di Indonesia. Sedangkan di Australia dan Asia Timur nyaris tak berawan. Ini mengakibatkan kawasan tersebut mengalami kekeringan,” ujarnya.

Akumulasi energi ini tentunya menimbulkan dampak negatif juga bagi Indonesia, yaitu terjadinya musim hujan dengan curah hujan di atas normal. Gangguan cuaca ini kian besar hingga puncak hujan pada musim ini, yaitu Desember hingga Februari mendatang.

Ancaman itu muncul bersamaan dengan terjadinya badai tropis yang normalnya terbentuk pada bulan-bulan mendatang. ”Bibit badai sudah mulai terlihat sejak November lalu,” ujar Edvin yang juga peneliti iklim dan cuaca di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Meski baru berupa bibit badai, kondisi cuaca ini sudah cukup berpengaruh bagi Indonesia, yaitu timbulnya angin kencang disertai hujan lebat dan petir serta gelombang laut yang tinggi.

Mengapa demikian? Energi yang ”tersimpan” di atmosfer Nusantara ini terlepas meski dipicu gangguan cuaca yang kecil saja, yaitu berupa bibit badai, belum menjadi badai.

Fenomena ini sudah muncul pada Selasa (28/12/2010). Bibit badai yang terbentuk di utara Australia menimbulkan tarikan udara naik di wilayah Jawa karena adanya jajaran pegunungan di kawasan tengah.

Udara naik dari Banten, kemudian mendingin di kawasan pegunungan hingga turun di Jakarta pada sore hari yang udaranya panas. Pertemuan dua masa angin ini menimbulkan angin puting beliung di berbagai wilayah di Ibu Kota sehingga menumbangkan sekitar 70 pepohonan dan menelan dua korban jiwa.

Potensi terbentuknya puting beliung ditandai dengan cuaca yang cerah pada pagi hari. Cuaca yang mendung pada pagi hari akan meredam meluasnya kejadian angin kencang dan puting beliung.

Ancaman akan semakin besar jika musim pembentukan badai tiba. Selama ini karena Indonesia berada di bawah 10 derajat lintang utara dan selatan, siklon atau badai tropis yang terjadi di luar wilayah ini tak memberikan dampak berarti.

Namun, akumulasi energi yang diyakini Edvin akibat bertumpuknya gas-gas rumah kaca sejak pertengahan abad telah mengakibatkan membesarkan gangguan badai bagi Indonesia. Karena badai semakin besar dan berekor semakin panjang.

”Gangguan cuaca pada musim yang basah ini diperkirakan akan berlangsung hingga lewat Tahun Baru nanti,” ujar Edvin.

Perkiraan cuaca BMKG untuk kurun waktu Selasa (28/12/2010) hingga 3 Januari 2011 menyebutkan, tekanan udara di belahan bumi selatan lebih rendah dibandingkan di belahan bumi utara. Potensi tekanan rendah diperkirakan terjadi di barat Australia. Dan, pada akhir periode tekanan rendah akan muncul di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa.

Angin di atas wilayah Indonesia sebelah utara khatulistiwa umumnya dari arah utara-timur. Sedangkan di selatan khatulistiwa dari arah barat daya-barat laut, kecepatan angin 5-45 km per jam. Hujan terjadi di sebagian besar Indonesia dan potensi hujan lebat dapat terjadi di Indonesia sebelah selatan khatulistiwa.

Hary Tirto Djatmiko, Kepala Sub-Bidang Informasi BMKG, mengatakan, hujan deras disertai kilat/petir dan angin kencang perlu diwaspadai hingga 3 Januari di berbagai zona prakiraan musim di Indonesia.

Pada 30-31 Desember 2010, ancaman itu berpotensi mengancam Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, semua provinsi di Pulau Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Tenggara, Maluku Tengah, Papua Barat, dan Papua.

Sedangkan pada 1 hingga 3 Januari 2010, gangguan cuaca mengancam Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bengkulu, Lampung, semua provinsi di Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Tenggara, Papua Barat, dan Papua.

Sabuk awan

Kondisi memanasnya suhu laut ini ternyata tak hanya terjadi di wilayah Indonesia, tetapi juga di khatulistiwa di belahan bumi lain sehingga terbentuk sabuk awan di sepanjang khatulistiwa.

Kondisi ini mengakibatkan penjalaran gelombang Rossby yang beredar di subtropis—berdampak pada hujan salju ekstrem tertarik ke kawasan selatan. Hal inilah yang menyebabkan entakan udara dingin atau cold surge hingga menimbulkan hujan lebat di Pakistan dan selatan China.

Kondisi serupa berpotensi terjadi di Indonesia jika gelombang Rossby di Siberia tertahan oleh masa udara dari Pasifik, hingga mengarah ke selatan. Sejak November 2006 hingga 2007, BMKG memantau terjadinya cold surge dari Siberia.


KOMPAS

Peran BPPT dalam Meminimalisasi Resiko Bencana melalui Teknologi Mitigasi Bencana

Untuk meningkatkan citra positif di bidang pelayanan masyarakat, humas dalam peranannya sangat penting dalam memberikan informasi. Humas sebagai ujung tombak instansi diwajibkan memberikan informasi tentang penanggulangan bencana kepada masyarakat. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi bencana secara dini. Diharapkan agar humas instansi pemerintah, BUMN, ataupun Swasta memberikan informasi selengkapnya kepada masyarakat untuk mengatasi bencana sejak awal (pra bencana).

Pemberitahuan kepada masyarakat secara dini wajib dilaksanakan. Masyarakat wajib mengatahui secara dini tentang persiapan apa saja yang harus dilakukan sebelum bencana tiba, bukan bersikap pasrah pada waktu. Kesadaran masyarakat akan bencana alam masih sangat minim. Bakohumas dan BPPT dalam acara ini bekerjasama untuk memberikan informasi kebencanaan kepada anggota Bakohumas Pusat dan Daerah dari berbagai instansi. Acara yang berlangsung pada, 29 Desember 2010 di Ruang Komisi Utama Gedung II BPPT ini menghadirkan Isman Justanto dari PTLWB (Pusat Teknologi Pengelolaan Lahan dan Wilayah Bencana) sebagai pembicara tentang penanggulangan bencana secara dini. Pengurangan resiko bencana telah memiliki landasan hukum sehingga, instansi terkait pun wajib memberikan informasi tersebut kepada masyarakat.

Jakarta-Indonesia merupakan negara yang memiliki resiko bencana cukup besar. Hal ini dipengaruhi oleh letak Indonesia diantara dua samudera dan dua benua. Satu tahun terakhir, seringkali terjadi bencana alam di Indonesia. Tsunami, gempa bumi, dan gunung meletus merupakan bencana alam yang menimbulkan banyaknya korban jiwa. Bencana dikategorikan menjadi tiga, bencana alam, bencana non-alam, serta bencana sosial. Seringnya bencana yang terjadi tidak menjadikan masyarakan belajar untuk menangani pasca bencana. “Indonesia harus memiliki banyak ahli bencana, bukan menerima donor ahli bencana dari luar negeri” ujar Isman Justanto, PTLWB-BPPT.

BPPT telah membuat beberapa alat pendeteksi bencana. Alat tersebut untuk mengirimkan sinyal melalui transmitter sehingga penerima mengetahui tanda-tanda bencana akan datang. Tindakan pra bencana ini mulai digalakan agar mengurangi kepanikan warga saat terjadi bencana. (iwr/tys/humasristek)


Ristek

Bangun PLTN, Indonesia Gandeng Badan Tenaga Atom Internasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) selalu siap membantu negara-negara yang berkeinginan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), termasuk Indonesia.

"Tentang rencana pembangunan PLTN pertama di Indonesia sesungguhnya kita tidak perlu ragu lagi untuk melangkah karena dunia bahu-membahu dalam membantu negara-negara yang berkeinginan membangun PLTN," kata Konsultan pada Seksi Pengembangan Teknologi Nuklir IAEA, Jupiter S. Pane di Austria, dalam wawancara dengan surat elektronik, Kamis.

IAEA telah membentuk suatu tim khusus yang disebut Integrated Nuclear infrastructure Group (INIG) yang tugasnya khusus untuk membantu negara-negara berkembang secara sistematis dalam merencanakan pembangunan PLTN-nya, ujar Jupiter Pane.

INIG, lanjut Jupiter S Pane, telah membantu membahas status kesiapan infrastruktur negara-negara yang akan membangun PLTN seperti Jordania, Vietnam, Indonesia, dan Thailand melalui Misi INIR (Integrated Nuclear Infrastructure Review).

Hal ini, lanjut dia, terkait dengan fakta bahwa 60 negara berkembang telah menunjukkan keinginannya untuk membangun PLTN dan diperkirakan 15-30 PLTN akan dibangun sebelum tahun 2030, seperti disampaikan Direktur jenderal IAEA pada Konferensi Umum ke-54.

Review status kesiapan infrastruktur Indonesia fase 1 telah dilakukan pada pertengahan Oktober 2009, dan hasilnya menunjukkan kesiapan Indonesia untuk melanjutkan persiapan ke fase 2.

Fase 2 itu yaitu melakukan persiapan untuk menyusun spesifikasi lelang (Bid Information Specification) sambil memperkuat ke 19 isu infrastruktur nuklir.

Namun sebelum melangkah pada pekerjaan tersebut harus ada keputusan "Go Nuclear" dari pemerintah terlebih dahulu serta tingkat penerimaan masyarakat yang cukup, ujarnya.


Republika

IAEA Siap Bantu Indonesia Bangun PLTN

Jakarta (ANTARA News) - Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) siap membantu negara-negara yang ingin membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), termasuk Indonesia.

"Tentang rencana pembangunan PLTN pertama di Indonesia sesungguhnya kita tidak perlu ragu lagi untuk melangkah karena dunia bahu-membahu dalam membantu negara-negara yang berkeinginan membangun PLTN," kata konsultan pada Seksi Pengembangan Teknologi Nuklir IAEA, Jupiter S. Pane di Austria, dalam wawancara dengan surat elektronik, Kamis.

IAEA telah membentuk suatu tim khusus bernama Integrated Nuclear infrastructure Group (INIG) untuk membantu negara-negara berkembang secara sistematis dalam merencanakan pembangunan PLTN-nya, ujar Jupiter Pane.

INIG, lanjut Jupiter, telah membantu membahas status kesiapan infrastruktur negara-negara yang akan membangun PLTN seperti Jordania, Vietnam, Indonesia, dan Thailand melalui Misi INIR (Integrated Nuclear Infrastructure Review).

"Akan ada beberapa negara lagi yang akan di-review status kesiapan infrastrukturnya dalam waktu beberapa tahun ke depan ini," ujarnya.

Hal ini berkaitan dengan fakta bahwa 60 negara berkembang telah menunjukkan keinginan membangun PLTN dan diperkirakan 15-30 PLTN dibangun sebelum 2030, seperti disampaikan Direktur jenderal IAEA pada Konferensi Umum ke-54.

Review status kesiapan infrastruktur Indonesia fase 1 telah dilakukan pada pertengahan Oktober 2009, dan hasilnya menunjukkan Indonesia siap melanjutkan ke fase 2.

Fase 2 itu yaitu melakukan persiapan untuk menyusun spesifikasi lelang sambil memperkuat ke -19 isu infrastruktur nuklir.

Namun sebelum melangkah pada pekerjaan tersebut harus ada keputusan "Go Nuclear" dari pemerintah terlebih dahulu serta tingkat penerimaan masyarakat yang cukup, sambungnya.

"Kekhawatiran tentang keselamatan PLTN hendaknya tidak lagi menjadi momok yang berlebihan, karena melalui Badan IAEA ini dunia bekerja untuk tidak pernah lalai mencegah terjadinya kecelakaan nuklir," kata Jupiter.

Kegagalan di suatu negara dalam mempertahankan keselamatan PLTN akan berdampak pada kumunitas nuklir dunia. Karena itu IAEA membantu negara-negara berkembang membangun PLTN agar aman dan memenuhi faktor keselamatan serta digunakan untuk tujuan damai.

Jupiter S Pane adalah profesional yang ditugaskan Badan Tenaga Atom dan Nuklir Nasional di IAEA yang aktif mempersiapkan berbagai dokumen teknis untuk kegiatan INIG, Internasional Project on Innovative Nuclear Reactor and Fuel Cycle (INPRO) dan Nuclear Power Technology Development Section (NPTDS) serta Nuclear Power Engineering Section (NPES). (*)(D009/A011/AR09)


ANTARAnews

Rabu, 29 Desember 2010

Bisnis "Mobile Game" Makin Ciamik

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis permainan di ponsel makin ciamik saja. Data media mobile BuzzCity menunjukkan, sepanjang November lalu jumlah pengunduh permainan ponsel meningkat 17%. Ini membuat total pengunduh game ponsel mencapai 7,6 juta ponsel.

"Indonesia merupakan negara pengunduh game ponsel terbesar ketiga di dunia
-- K F Lai, Presiden Direktur BuzzCity"

Khusus di Indonesia, setiap hari terdapat 500.000 unduhan game. "Indonesia merupakan negara pengunduh game ponsel terbesar ketiga di dunia," ujar K F Lai, Presiden Direktur BuzzCity dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (21/12/2010).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 53,34% game diunduh dari ponsel Nokia dan sebanyak 23,94% diunduh dari ponsel SonyEricsson. Sementara sebanyak 11% pengunduh menggunakan ponsel merek China seperti Haier, Nexian, Tiphone, Huawei, dan Tianyu.

Selain di Indonesia, kenaikan pengunduh game ponsel juga terjadi di Afrika. Peningkatan ini menurut Lai disebabkan oleh berkembangnya pasar ponsel cerdas di benua tersebut. "Selama kuartal terakhir, Nigeria dan Kenya telah memperlihatkan pertumbuhan sebesar 3 digit dalam lalu lintas ke Djuzz, portal mobile gaming milik BuzzCity," jelas Lai.

Terdongkrak oleh smartphone

Selain itu, jumlah pengunduh game mobile juga meningkat di India. Lai melihat, peningkatan ini didorong oleh tersedianya permainan lokal. Khusus di India misalkan, penyedia konten menyediakan permainan Reebok ZigTech yang hanya tersedia di negara tersebut. “Lokalisasi merupakan salah satu elemen kunci untuk melibatkan para pengguna mobile,” tutur Lai.

BuzzCity memperkirakan, tahun 2011 jumlah pengunduh permainan mobile akan mengalami peningkatan. Laju penambahan pengunduh itu akan didukung oleh naiknya pengguna ponsel cerdas. "Ponsel pintar yang menggabungkan handset dengan fitur akan mendominasi di banyak daerah. Ini yang membuat pengunduh game ponsel tahun depan akan berkembang," tukas Lai.

Pertumbuhan bisnis game mobile juga diakui oleh PT Bamboomedia Cipta Persada. Pengembang game asal Bali ini melihat, bisnis aplikasi game berkembang pesat seiring dengan menjamurnya warung internet (warnet) game online. "Sebagian besar warnet kini menyajikan game online," ujar Agus Prasetya Manajer Pemasaran Bamboomedia.

Hal ini mendorong Bamboomedia menciptakan aplikasi game online. Sebelumnya, Bamboomedia hanya menyediakan game dalam kepingan CD. Namun, tren game online mendorong perusahaan mengembangkan aplikasi game online. Menurut Agus, aplikasi game yang tersedia di www.Bamboomedia.net juga bisa dimainkan di ponsel yang menggunakan software flash.

Selain itu, biaya logistik yang meningkat membuat Bamboomedia menciptakan game online. Agus menerangkan, perusahaan perlu mendatangkan CD dari Jawa untuk memproduksi CD game. "Demi menekan biaya transportasi, kami menyediakan versi online," kata Agus. Ekspansi ke game online dan mobile ini ternyata berhasil membuat Bamboomedia menjangkau pasar lebih luas hingga ke Papua.

Untuk menarik jumlah pengunduh, Bamboomedia memberlakukan sistem keanggotaan secara gratis. Hingga kini, game online Bamboomedia sudah diikuti oleh 2.500 anggota. "Untuk mendapat pendapatan, kami menjual iklan di website," terang Agus. Bamboomedia memasang tarif iklan seharga Rp 500.000-Rp 2,5 juta per hari. Pendapatan iklan memberikan kontribusi 60% terhadap total pendapatan Bamboomedia. Selain itu, Bamboomedia juga mempertahankan penjualan CD game. Perusahaan menjual CD games seharga Rp 35.000-Rp 50.000 per keping. Saban bulan, Bamboomedia bisa menjual 10.000 keping CD. (Kontan/Asnil Bambani Amri, Gloria Haraito)


KOMPAS

Pemerintah Tak Takut SDM TIK 'Kabur'

Ilustrasi

JAKARTA
- Indonesia tidak perlu khawatir jika suatu saat SDM lokal yang bergerak di bidang TIK bakal bekerja di luar negeri. Pasalnya kita mempunyai sarjana TIK yang jumlahnya tidaklah sedikit. Demikan pernyataan Kepala Litbang Kemenkominfo Cahyana Ahmadjayadi.

Menurut Cahyana, hingga saat ini terdapat 840 perguruan tinggi yang menyediakan program studi TIK, ini sama dengan presentase 27.5 persen dari total perguruan di seluruh Indonesia yang mencapai 15.649. Dari total tersebut, mahasiwa yang belajar di bidang itu mencapai 386.092 atau 11.95 persen selama 2009/2008.

"Tahun lalu saja, lulusannya mencapai 120 sampai 150 persen atau 25 persen lulusan S1 yang ada di tanah air. Jadi kita tidak perlu takut alumni TIK kita bakal keluar negeri," kata Cahyana, di Gedung Kemenkoninfo, Jakarta, Rabu (29/12/2010).

Saat ini bidang Litbang SDM Kemenkominfo bertugas untuk mengkelompokkan sarjana tadi ke dalam beberapa bidang, mulai dari software, hardware dan ekonomi digital.

"Ini sesuai dengan visi kami untuk menyiapkan TIK dan mensejahterakan ekonomi, kita menyiapkan SDM yang memadai," tandasnya.

Tidak hanya sampai disitu, Litbang SDM Kemenkominfo ini telah mengirimkan mahasiswa program S2 dan S3 untuk ke luar negeri.(tyo)


Okezone

Telkomsel Operasikan GraPARI Terbesar

INILAH.COM, Jakarta – Telkomsel mengoperasikan pusat layanan GraPARI yang terbesar. Tempat layanan itu seluas 1000 meter persegi di mall yang mewah.

GraPARI yang terletak di Gandaria City Jakarta itu menempati areal seluas 1000 m2. Layanan dilengkapi showcase dan penjualan produk mobile lifestyle seperti modem, BlackBerry, iPhone, T Cash dan produk lain. Sementara kosepnya mengusung mobile lifestyle pertama di Indoensia.

GM Sales & Customer Service Metro Jakarta Daniel Azhari mengatakan untuk tahun ini Telkomsel mendapat kenaikan 2 juta pelanggan di wilayah Jabotabek . Sementara di 2011 diestimasikan akan terjadi kenaikan 5,5 hingga 6 juta pelanggan baru.

“Estimasi itu berdasarkan potensi pasarnya masih sangat besar terutama di outer. Sementara untuk di metro sendiri sudah sangat tinggi,” katanya Rabu.

Ia menambahkan konsumen yang paling tinggi adalah di segmen tengah yakni kelas menengah ke atas. Telkomsel menawarkan produk di segmen ini dengan Simpati yang kontribusinya hingga 65%. Sementara di segmen bawah mencapai 32% yang didapat dari Kartu AS. Sementara untuk segmen paling atas yakni Kartu Halo hanya sisanya 3%.

Sementara GraPARI terbesar itu didukung 19 konter dan lebih dari 40 tenaga berpengalaman. Konsep GraPARI itu bukan sekadar layanan tapi juga penjualan. Hal itu karena seringkali konsumen membeli gadget sekaligus dengan kartun dan penyetingannya.

Konsep mobile lifestyle ini kata Daniel terbukti mendapat respon positif dari pelanggan. “Sejak dikenalkan 3 bulan lalu pengunjung GraPARI Gandaria terus meningkat hingga 3 kali lipat,” katanya.

GraPARI terbesar itu juga akan mendapatkan ISO 9001:2008. Sementara GraPARI Jakarta, Tangerang dan Bekasi telah mendapatkan lebih dulu.

“Sertifikasi ISO semakin memberikan keuntungan yang dirasakan langsung oleh pelanggan, seperti kecepatan layanan maksimal 15 menit , serta first call resolution atau solusi pada panggilan atau kunjungana pertama pelanggan,” katanya. [ito]


Inilah

Proyek Pesawat N219 Atasi Hilangnya Generasi CN235

Proyek Pesawat N219 Atasi Hilangnya Generasi CN235

Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso berharap produksi pesawat perintis N219 menjadi jembatan alih teknologi antara para insinyur CN235 yang dicetak BJ Habibie pada tahun 1980-1990 dengan generasi baru.

"Generasi yang memiliki kesempatan mengembangkan pesawat CN235 dan N250 semakin tua dan tidak lama lagi pensiun. Generasi ini tak lama lagi akan hilang," kata Budi berbicara tentang pentingnya produksi pesawat N219 yang saat ini akan memasuki tahap desain struktur.

Menurut dia, hilangnya generasi aeronotika yang dibangun Habibie selama 20 tahun itu akan menjadi suatu kerugian besar bagi Indonesia, karena untuk mencetak generasi yang sama seperti masa tersebut Indonesia harus memulainya lagi dari nol.

Karena itu, menurut dia, produksi N219 harus menjadi momen penting untuk menghapus gap tersebut yakni dengan memaksa "generasi yang hampir hilang" itu segera menurunkan ilmunya kepada generasi pendatang baru.

Pencetakan SDM aeronotika saat ini diakuinya tidak semasif di masa mantan Menristek BJ Habibie, di mana setiap tahun hanya puluhan insinyur aeronotika yang lulus dari ITB dan beberapa universitas lainnya.

N219, lanjut Budi, memang dirancang untuk penerbangan jarak pendek yang dioperasikan pada daerah dengan kondisi alam dengan tingkat kesulitan yang tinggi seperti landasan tak beraspal di wilayah pegunungan dan kepulauan.

"Masalah kondisi negeri kita yang seperti ini harus dipecahkan sendiri oleh kita. N219 merupakan solusi transportasi untuk kondisi ini. Khususnya ketika pabrik-pabrik pesawat dunia sudah tak lagi memproduksi yang sekelas ini," katanya.

Pesawat dengan kapasitas 19 penumpang itu diharapkan dapat menggantikan pesawat Twin Otter dari sisi "performance" ditambah dengan beban yang lebih besar.

Disebutkan untuk 20 tahun ke depan kebutuhan pasar pesawat kelas 9-20 kursi di dunia mencapai 5.350 unit dan di Asia Pasifik 549 unit, baik untuk menjawab pertambahan kebutuhan maupun penggantian.


Yahoo

Bintaro Bisa Jadi Pabrik Minyak Lho...

Buah Bintaro

KOMPAS.com
-
Nama Bintaro yang satu ini tidak ada sangkut pautnya secara langsung dengan kompleks perumahan mewah yang berlokasi di selatan Jakarta. Namun di kompleks perumahan Bintaro banyak bintaro tumbuh di pekarangan rumah. Bintaro yang dimaksud adalah tanaman bernama latin Cerbera manghas. Pohon yang dapat tumbuh sampai ketinggian delapan meter ini memiliki nama-nama lain Mangga Laut, Babuto dan Bitun.

Di Jakarta, Bintaro cukup populer sebagai tanaman penghijauan kota. Daunnya rimbun, sangat cocok buat peneduh. Bunganya cantik, berwarna putih seperti melati dan dapat menutupi seluruh tajuknya. Ketika berbunga, dominasi hijau tertutupi warna putih bersih. Tidak heran, dengan kombinasi hijau- putih, Bintaro menjadi salah satu pohon pavorit penghijauan. Banyak yang sering melihat pohon ini, namun tidak tahu bahwa nama pohon itu bintaro.

Di tangan para peneliti dari Institut Pertanian Bogor, fungsi bintaro berkembang lagi menjadi penghasil minyak alternatif. Terobosan pakar-pakar teknologi pertanian Tanah Air itu menjadi terobosan baru di tengah-tengah kondisi harga minyak dunia yang membumbung tinggi.

Adalah Prof Budi Indra Setiawan, peneliti IPB - yang sebelumnya melakukan penelitian ekohidro di kawasan Semenanjung Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau - , tertarik dengan buah yang berbentuk seperti mangga itu. Budi memang ditunjuk oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan meneliti penataan ekosistem gambut di areal hutan tanaman industri PT Riau Andalan Pulp and Paper dan sekitarnya.

Rekomendasi dari tim Budi yang disebut Tim Pakai Independen membuat Menhut Zulkifli Hasan membuat keputusan, produsen bubur kertas dan kertas yang berbendera APRIL itu boleh melanjutkan aktivitas usaha di lokasi gambut seluas 40.000 hektar, walau sebelumnya sempat diributkan organisasi pencinta lingkungan Greenpeace ke seluruh dunia. Sayangnya, kelanjutan rekomendasi tim dan keputusan Menhut untuk membuat badan pengelola di kawasan terpadu gambut seluas 700 ribu hektar di Semenanjung Kampar sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya .

Sebagai peneliti, saat melakukan survei di Kecamatan Teluk Meranti, Semenanjung Kampar, Budi cukup peka melihat sekeliling. Melihat pohon bintaro berbuah rindang seperti mangga bergelantungan di mana-mana di setiap rumah dan pelosok desa, alarm insting pelelitiannya langsung menyala.

"Banyak sekali pohon bintaro disana. Pohon itu begitu gampang tumbuh. Saya yakin pasti ada yang dapat dipergunakan dari pohon itu," ujar Budi saat ditemui Kompas.com disela-sela sosialisasi pengolahan biji bintaro sebagai energi alternatif di halaman Kantor Kecamatan Teluk Meranti (sekitar enam jam perjalanan dari kota Pekanbaru), hari Selasa (28/12/2010).

Budi membawa sejumlah buah bintaro ke kampus IPB di Bogor. Dia kemudian mengajak rekan-rekannya Dr Desrial, Dr Ika Amalia, Dr Y Aris Purwanto dan lain-lain meneliti pohon yang oleh masyarakat Teluk Meranti disebut buah Babuto. Menurut cerita penduduk lokal, nenek moyang mereka melarang anak-anak bermain buah bintaro karena getahnya dapat membuat mata menjadi buta. Babuto dalam bahasa lokal berupa singkatan dri mambuek mato menjadi buto (membuat mata menjadi buta).

Setengah tahun berlalu, tim IPB akhirnya berhasil meneliti bahwa babuto dapat menjadi salah satu alternatif energi pada masa depan. Dr Y Aris Purwanto mengatakan, bintaro cukup aman menjadi sumber energi. Bahkan hasil minyaknya lebih baik dari biji jarak. Asap dari minyak bintaro juga wangi. Satu kilogram min yak bintaro dapat diekstrak dari sekitar 25 kilogram biji.

Dari pengamatan Kompas.com pada saat demo, pengolahan biji bintaro menjadi minyak memerlukan kesabaran ekstra. Pertama, biji bintaro dikumpulkan dan dikeringkan. Biji yang baik berasal dari buah kering yang telah jatuh ke tanah atau yang sudah tua. Buah tua persis seperti mangga gedong yang berwarna merah hati keunguan, Buah kemudian di belah untuk mengeluarkan bijinya.

Biji kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Sebelum di ekstrak, biji dapat disangrai di atas api selama 30 menit agar rendemen minyak lebih banyak. Biji kemudian digiling seperti menggiling kopi agar terksturnya lebih halus. Setelah digiling, tepung biji bintaro sudah dapat diekstrak menjadi minyak dengan menggunakan pres atau penekan hidrolik sederhana.Minyak langsung keluar dan sudah dapat dipakai untuk pengganti minyak tanah.

Sisa ekstraksi biji yang berupa ampas pengepresan dapat dipakai sebagai bahan bakar tungku dalam bentuk briket. Minyak bintaro juga dapat dipakai sebagai bahan bakar pengganti solar untuk menghidupkan generator listrik. Hanya saja, harus dilakukan pemurnian sedikit agar kotoran hilang.

Dari demo yang dilakukan oleh penduduk Teluk Meranti, kompor minyak bintaro dapat merebus air sebanyak satu liter selama empat menit. Untuk generator diperlukan tangki tambahan sebagai tempat minyak bintaro.

Untuk menghidupkan genset, awalnya masih harus menggunakan solar. Namun setelah menyala selama tiga sampai lima menit, sampai mesin berjalan normal, tinggal mengubah alat pengatur dari tangki solar ke tangki minyak bintaro. Sim salabim, genset tetap berjalan normal seperti memakai bahan bakar solar. Untuk menghidupkan genset 2.000 watt selama satu jam, diperlukan minyak bintaro sebanyak 1,5 liter.

Hanya saja, penggunaan kompor dan genset harus melalui modifikasi sederhana terlebih dahulu. Namun Tim IPB siap memberikan ilmu modifikasi bagi industri yang mau membuat kompor atau genset khusus berbahan bakar bintaro.

Bagaimana tanggapan masyarakat? "Tentu senang. Selama ini kami tidak memperdulikan pohon babuto. Sekarang, babuto akan kami tanam dan pelihara," ujar Jasmiah, salah seorang penduduk Teluk Meranti.

Meski sudah berhasil membuat produk energi alternatif, penelitian tentang pengolahan biji bintaro masih diperlukan, terutama untuk efektivitas dan efisiensi . Dan, penelitian itu tampaknya akan berlanjut karena PT RAPP sudah setuju IPB melakukan penelitian lanjutan mengembangkan minyak bintaro.

Tentunya, penelitian IPB untuk minyak bintaro tidak hanya untuk kawasan Semenanjung Kampar semata. Di banyak pelosok nusantara, ribuan bahkan jutaan bintaro tumbuh liar dan tidak pernah dimanfaatkan. Kini waktunya buat pemerintah mengambil alih.


KOMPAS

Pemerintah Siapkan Road Map Indonesia Digital

Kemkominfo melakukan beberapa langkah yaitu membangun Palapa Ring.

Tifatul Sembiring (Vivanews/ Tri Saputro)

VIVAnews
- Kementerian Komunikasi dan Informasi memiliki roadmap menuju Indonesia Digital pada tahun 2020. Kementerian sudah menyiapkan sejumlah tahap yang harus dilalui agar tujuannya tercapai.

Berdasarkan roadmap Kemkominfo, pada tahap pertama atau 2010-2012, yaitu masuk Indonesia Connected, dimana dalam tahap ini seluruh desa ada akses telepon, seluruh kecamatan harus ada akses internet.

Pada tahap kedua tahun 2012-2014 Kemkominfo memiliki misi Indonesia Informative, yaitu masyarakat Indonesia sudah masuk dalam masyarakat Informasi. Diharapkan saat fase ini seluruh ibukota propinsi terhubung dengan serat optik, seluruh kabupaten/kota ada akses broadband dan peningkatan E-layanan, E-Health, E-education untuk semua.

Pada tahun 2014-2018 diharapkan Indonesia masuk dalam Indonesia Broadband dan masyarakat masuk dalam masyarakat pengetahuan. Pada tahap ini yaitu harus dipenuhi peningkatan akses broadband diatas 5 MB. Peningkatan daya saing bangsa dan Industri Inovatif.

Dan akhirnya pada tahun 2020 menuju Indonesia Digital dengan Masyarakat Madani. Seluruh kabupaten/ kota memiliki e-government dengan Indonesia yang kompetitif.

Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring, mengatakan, tujuan kementeriannya ini sesuai dengan amanat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada National Summit. Saat itu, Presiden SBY mengamanatkan untuk menuju Indonesia Conection.

"Amanat ini harus drealisasikan sebelum menuju konektivitas di ASEAN guna menghadapi hal itu, Indonesia harus terkoneksi terlebih dahulu," kata Tifatul di Kementerian Kominfo, Rabu 29 Desember 2010.

Informasi Daerah Perbatasan

Dikatakan Tifatul, saat ini Kemkominfo sangat konsen dalam menyebarkan informasi terutama ke daerah perbatasan yang berbatasan langsung dengan negara lain.

Sebagaimana diketahui Indonesia berbatasan langsung dengan Singapura, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Timor Leste, dan Australia.

Di tengah rencana ini semua, ada pengalaman yang memiriskan, saat Menteri Komunikasi ini berkunjung ke daerah terluar Indonesia. "Saya ke wilayah perbatasan, lalu menanyakan kepada anak SMP di sana. Siapa Presiden RI? Mereka menjawab spontan Abdullah Badawi Pak," kata Tifatul.

Hal-hal inilah yang harus diantisipasi dan betapa pentingnya penyebaran informasi.

Namun saat ini televisi telah menjangkau daerah terluar Indonesia dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan informasi masyarakat disana. "Jangan-jangan jika TV kita belum masuk kesana maka mereka akan juga dukung timnas Malaysia," kata Tifatul.

Untuk menuju Indonesia Connection hingga Indonesia Digital, Kemkominfo melakukan beberapa langkah yaitu dengan membangun Palapa Ring dengan total backbone yang sudah eksisting terbangun 42.740 km di Sumatera, Jawa, Kamimantan, Bali, Sulawesi. Dan tinggal sedikit penyekesaian di sektor mataram hingga Kupang.

USO (Universal Service Obligation) yaitu penyedia jasa akses telekomunikasi dan informatika pedesaan yang diharapkan terealisasi sebanyak 31.800 desa berdering dan 5.748 desa berbasis internet.

Mengembangkan desa informasi, dimana sudah 16 desa terealiasi dari total target 500 desa. Lalu perecepatan pengembangn TV digital. (umi)


VIVAnews

Tim Garuda Jadi Trending Topic Ke-2 Twitter

Beragam komentar dukungan bagi Firman Utina cs pun bersautan di media jejaring sosial.

Twitter (youngstownfire.com)

VIVAnews -
Dukungan bagi timnas Garuda terus merebak di dunia maya. Bahkan, dukungan untuk Garuda menjadi trending topic urutan kedua di twitter.

Pada pagi ini hingga pukul 11.44 WIB, sekitar tujuh jam menjelang laga Indonesia kontra Malaysia di AFF 2010, topik #GarudaFightsBack menjadi trending topic peringkat kedua di twitter.

Beragam komentar dukungan bagi Firman Utina cs pun bersautan di media jejaring sosial tersebut.

Sebut saja misalnya, artis Tika Panggabean "Nyanyi Apapun yg terjadi kukan slalu ada untukmu.... Garudaku, selamat berjuang!

Atau dari seseorang dengan akun @nadnaddonat " THUMB UP FOR INDONESIA, THUMB DOWN FOR MALAYSIA."

Dukungan untuk tim Garuda juga merebak dalam topik lain #Loveindonesia. Topik ini juga menjadi trending topic twitter beberapa hari terakhir. (umi)


VIVAnews

Selasa, 28 Desember 2010

PTDI Sukses Merancang Pesawat Baru N219

Rancangan pesawat N219

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak tahun 2006, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) telah berupaya mengembangkan pesawat model baru N219. Pesawat turboprop dengan 19 penumpang tersebut ditargetkan bisa melayani kebutuhan penerbangan perintis untuk menghubungkan wilayah-wilayah terpencil.

Untuk mengembangkannya, PTDI bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan model uji aerodinamika. Sementara, uji aerodinamikanya sendiri dilakukan pada tahun 2008.

Hari ini, Selasa (28/12/10), hasil uji dinamika yang dilakukan BPPT di Laboratorium Aero Gasdinamika dan Getaran, Serpong diserahkan kepada PTDI, menandai tuntasnya uji tersebut. Hasil uji menunjukkan kemampuan pesawat untuk landing dan take off serta stabilitasnya.

Andi Alisjahbana, Direktur Aerostruktur PT DI mengatakan, "Sejauh ini kita telah melakukan uji aerodinamika yang meliputi 139 polar." Polar berkaitan dengan kestabilan posisi pesawat dalam kondisi tertentu sesuai dengan komando yang diberikan padanya.

Selain itu, berdasarkan uji aerodinamika, diperoleh kesimpulan bahwa pesawat bisa take off dan landing pada landasan yang pendek. "Landasan yang dibutuhkan untuk take off dan landing hanya 600 meter," kata Andi.

Menurut Andi, kemampuan tersebut sangat dibutuhkan untuk pesawat perintis. "Banyak daerah terpencil di Indonesia yang tak memiliki lahan luas. Seperti pulau-pulau kecil, di sana tidak mungkin membangun bandara besar," lanjut Andi.

Model yang digunakan dalam uji aerodinamika memiliki perbandingan ukuran 1:6,3. Uji aerodinamika sendiri dilakukan dalam terowongan angin sirkuit tertutup. Hasil uji juga mengungkapkan stabilitas matra longitudinal dan lateral pesawat.

Rancangan pesawat masih harus menjalani uji lainnya. Beberapa di antaranya adalah ditching test, uji statik pesawat, serta uji mesin produksi dan akhirnya uji coba terbang. Ditargetkan, pesawat sudah bisa diluncurkan 2 tahun mendatang.


KOMPAS

2013, Pesawat N219 Siap Beroperasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, penerbangan perintis di beberapa wilayah nusantara seperti Papua masih dilakukan oleh pesawat-pesawat produksi lama seperti Twin Otter. Beberapa unit yang ada telah tidak layak pakai sehingga diperlukan pesawat yang lebih modern.


"Pengembangan pesawat jenis ini biasanya memakan waktu 3 tahun. Namun, kita mungkin akan selesaikan 2 - 2,5 tahun

-- Andi Alisjahbana, Direktur Aerostruktur PTDI"


Karenanya, sejak tahun 2006 PT Dirgantara Indonesia mengembangkan pesawat N219 yang berkapasitas 19 orang untuk menggantikan peran pesawat perintis yang ada sekarang. Saat ini, uji aerodinamika pesawat tersebut telah dituntaskan.

"Pengembangan pesawat jenis ini biasanya memakan waktu 3 tahun. Namun, kita mungkin akan selesaikan 2 - 2,5 tahun," kata Andi Alisjahbana, Direktur Aerostruktur PT Dirgantara Indonesia, Selasa (28/12/2010) di Jakarta. Jadi, tahun 2013, pesawat mungkin sudah bisa diluncurkan.

Agar tidak mengalami kegagalan seperti pesawat CN 250, pihak PTDI akan memproduksi pesawat berdasarkan order. "Kita akan buat 25 unit dulu nantinya. Kita akan mengupayakan seluruhnya terjual dahulu," kata Andi.

Untuk membuat sejumlah unit tersebut, diperlukan dana sekitar Rp 1 triliun, jumlah yang menurut Andi cukup minim untuk membuat pesawat. Andi menargetkan, sejumlah pesawat tersebut akan dibeli oleh pemerintah daerah.

Andi mengatakan, spesifikasi pesawat N219 dirancang dengan kondisi geografis Indonesia, sehingga sangat sesuai. Pesawat ini mampu mendarat di landasan yang pendek sehingga bisa diaplikasikan di wilayah terpencil yang lahannya terbatas.

"Pesawat ini juga dirancang sehingga bisa membawa bahan bakar tambahan. Kita menyadari bahwa tidak setiap daerah memiliki tempat pengisian bahan bakar," lanjut Andi mengungkapkan kelebihan pesawat N219.

Budi Santoso, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia mengatakan bahwa pengembangan pesawat ini didasarkan pada karakteristik geografis Indonesia. "Kondisi geografis kita berbeda dengan negara lain. Kita harus punya solusi sendiri," katanya.

Pengembangan pesawat kecil yang mampu menjangkau wilayah terpencil dinilai Budi sangat pas. "Banyak wilayah Indonesia yang tak mudah dijangkau dengan transportasi darat. Pesawat perintis bisa menjadi solusi," paparnya.

Pesawat N219 sendiri memiliki potensi besar untuk dipasarkan ke daerah-daerah seperti Sumatra dan Papua. Pesawat ini juga ditargetkan bisa dipasarkan ke negara lain yang masih membutuhkan, misalnya negara-negara di Afrika.


KOMPAS

Planetarium Berencana Sajikan Film 3D

Pengunjung Planetarium, umumnya anak-anak, tampak sedang menyaksikan simulasi tata surya. Planetarium ini selesai dibangun tahun 1968 dan Gubernur DKI Ali Sadikin meresmikan beroperasinya gedung bernama lengkap Planetarium dan Observatorium Jakarta ini pada 1 Maret 1969.

JAKARTA, KOMPAS.com — Planetarium Jakarta berencana menyediakan pertunjukan film tiga demensi (3D) bertema astronomi pada tahun depan. Film 3D tersebut akan menggantikan pertunjukan citra ganda yang kurang diminati masyarakat.

"Citra ganda hanya slide, berupa slide-slide saja yang diberi narasi. Sudah kita hentikan sudah lama karena menyerap aspirasi masyarakat, kurang menarik," ungkap Kepala Seksi Teknik Planetarium Jakarta Ameer Fatwa ketika ditemui di Planetarium, Jalan Cikini Raya, Senin (27/12/2010).

Rencana pembuatan film 3D tersebut, kata Ameer, tinggal menunggu persetujuan DPRD DKI Jakarta. "Karena kita memang apa pun dana yang kita minta di DPRD, kalau disetujui," katanya.

Jika disetujui, pengunjung Planetarium Jakarta dapat menyaksikan dua jenis pertunjukan, yakni pertunjukan teater bintang dan film 3D. Untuk pertunjukan teater bintang memang sudah digelar sejak Planetarium dibuka pertama kali pada 1969.

Pengunjung teater bintang dapat merasakan bertualang ke Galaksi Bimasakti dalam ruangan teater simulasi. Ameer mengatakan, pertunjukan yang digelar oleh Planetarium bertujuan untuk memperkenalkan tata surya kepada masyarakat, khususnya anak-anak. Karena itulah, pertunjukan teater bintang yang disajikan selama ini terkesan membosankan bagi orang dewasa.

"Kita tayangkan tetap konsumsi untuk anak-anak. Kita batasi sampai tata surya karena mereka lebih mengenal tata surya. Kita tidak memberikan lebih supaya mereka mengerti," papar Ameer.

Selain itu, lanjut Ameer, mesin yang dimiliki Planetarium untuk mengoperasikan teater semacam teater bintang masih terbatas dalam segi jumlah dan kemampuan. "Kemampuan mesin kita memang masih dalam renovasi," imbuhnya.

Meskipun demikian, Ameer mengatakan bahwa animo masyarakat terhadap Planetarium Jakarta masih cukup besar, terutama bagi masyarakat yang tinggal di luar Jakarta. Pengunjung Planetarium, kata Ameer, sebagian besar adalah rombongan pelajar SLTP atau SLTA. Pada waktu liburan sekolah seperti sekarang ini, lanjutnya, jumlah pengunjung dapat meningkat dua kali lipat.

"Hari biasa, sehari itu kapasitas kursi 350 orang, sehari empat kali pertunjukan, bisa datang pengunjung 1.200 orang. Kalau hari libur biasanya lima kali pertunjukan, jadi lebih dari 1.700-an," kata Ameer.


KOMPAS

Jelang Tahun Baru, Indosat dan TelkomFlexi Tingkatkan Kapasitas Jaringan

BTS (Base Transceiver Station) Indosat. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO Interaktif, Jakarta - Mendekati puncak pergantian tahun 2011, PT Indosat Tbk meningkatkan kapasitas jaringannya, terutama di wilayah Jabotabek dan kota-kota lain yang menjadi pusat perayaan tahun baru.

Indosat menyiapkan kapasitas jaringan dan penerapan Single Newtwork Operation Centre (SNOC) yang baru dan pengoperasian command center pantauan kondisi jaringan yang terintegrasi. "Untuk kapasitas trafik suara kami tingkatkan hingga 17 persen dibanding tahun baru 2009 dan sms 100 persen," ujar Djarot Handoko, Division Head Public Relations Indosat dalam siaran persnya hari ini.

Djarot mengatakan untuk menyiapkan koneksi data menjadi tren saat ini, Indosat meningkatkan layanan data hingga 17,1 Gbps untuk volume data lebih dari 100 terabita per hari. Dengan kapasitas tersebut, Indosat mengharapkan konsumen tetap bisa berinternet dengan lancar dan nyaman.

Berkaca pada pengalaman sebelumnya, lalu lintas komunikasi pada Natal dan tahun baru meningkat signifikan. Pada Natal lalu, trafik pesan pendek meningkat menjadi 647,44 juta sms dibanding waktu yang sama tahun 2009. Djarot mengklaim keberhasilan pengiriman mencapai 90 persen. Kenaikan pengiriman pesan pendek ini terjadi di Jawa Timur, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Sedangkan untuk trafik voice mengalami kenaikan menjadi 335 juta menit. Kenaikan tertinggi trafik voice terjadi di Sumatera Bagian Selatan, Jabotabek, Banten dan Jawa Timur. Untuk trafik data justru kenaikan tertinggi pada H-1 Natal mencapai 21,69 terabita atau naik 7 persen dibanding hari yang sama tahun lalu. Djarot mengakui tak ada permasalahan berarti dalam koneksi data di jaringan Indosat.

Selain itu, Indosat juga menyediakan layanan nada sambung dengan lagu-lagu natal. Indosat menggandeng beberapa label musik menyediakan lagu-lagu untuk konsumennya menyambut natal dan tahun baru.

Selain Indosat, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk juga meningkatkan kapasitasnya jelang pergantian tahun baru nanti. “Sebanyak 5650 BTS TelkomFlexi siap mengantisipasi kenaikan trafik,” ujar Executive General Manager Divisi Telkom Flexi, Triana Mulyatsa.

Triana mengatakan TelkomFlexi telah menyiapkan 3,2 juta nomor Flexi combo untuk pelanggan yang berpergian di luar kode areanya. Peningkatan kualitas sinyal dan kapasitas juga dilakukan di beberapa lokasi wisata dan tempat di lokasi yang akan jadi pusat kunjungan. "Kami memperkuat penambahan repeater dan mobile BTS," ujar Triana.

Untuk internet, TelkomFlexi menyediakan lima koneksi internet gateway di Medan, Jakarta, Semarang, Surabaya dan Banjarmasin dengan total kapasitas bandwidth sebesar 3,2 Gbps. Animo untuk Koneksi internet, kata Triana, makin hari makin besar. Kenaikan trafik setiap hari mencapai 2 Mbps. Saat ini pengguna layanan FlexiNet mencapai 400 ribu pengguna.[DIAN YULIASTUTI]


TEMPOInteraktif

LIPI Kukuhkan 3 Profesor Riset

Mereka adalah Dr. Tukirin Partomihardjo, Dr. Ir. Yohanes Purwanto, dan Dr. Johanis Haba.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (atbc2010.org)

VIVAnews - Majelis Profesor Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Rabu, 29 Desember 2010 kembali akan mengukuhkan tiga orang Profesor Riset.

Seperti dikutip dari keterangan resmi LIPI, 28 Desember 2010, mereka adalah Dr. Tukirin Partomihardjo (Bidang Ekologi dan Evolusi); Dr. Ir. Yohanes Purwanto (Bidang Etnobotani); dan Dr. Johanis Haba (Bidang Antropologi).

Pada pengukuhan tersebut, Dr. Tukirin Partomihardjo akan menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Laboratorium Alam Kepulauan Krakatau: dari Model Suksesi ke Restorasi Ekosistem Hutan Tropik”.

Dalam orasi itu, ia menegaskan masih sedikitnya informasi dari hasil penelitian dan pengalaman lapangan dalam mencermati kawasan pulau-pulau kecil, terutama Krakatau selama tidak kurang dari 25 tahun.

Kedua, Dr. Ir. Yohanes Purwanto akan memaparkan orasi ilmiah dengan judul “Nilai-Nilai Etnobotani untuk Pembangunan Berkelanjutan”. Pada orasinya, ia mengungkapkan penelitian etnobotani yang dikembangkan di Indonesia. Salah satunya adalah untuk membuktikan bahwa pengetahuan masyarakat ternyata melalui kesahihan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki nilai manfaat dan keunggulan.

Sementara itu, Dr. Johanis Haba akan menyampaikan orasi ilmiah dengan topik “Etnisitas, Identitas dan Nasionalisme di Wilayah Perbatasan Indonesia”. Ia menjelaskan isu-isu penting wilayah perbatasan di Kalimantan Timur (Nunukan) dan Tawau (Malaysia Timur), Kalimantan Barat (Entikong, Jagoi Babang dan Sarawak), Malaysia Timur, Kabupaten Belu dan Negara Demokrasi Timur Leste.

Hasil kajian ini menguatkan teorinya tentang signifikansi isu etnisitas di Indonesia, terutama di wilayah perbatasan negara, yang masih dianggap sebagai kawasan pinggiran, kendatipun potensi sumberdaya alam dan sumber daya kultural melimpah di wilayah tersebut.


VIVAnews

WikiLeaks Pintu Masuk RUU Intelijen

"RUU intelijen yang selama ini tidak pernah terdengar tiba-tiba masuk DPR."

WikiLeaks (wikileaks.ch)

VIVAnews
- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyoroti Rancangan UU Intelijen yang saat ini sudah sampai ke Sekretariat DPR RI. AJI menduga itu ada kaitannya dengan apa yang dilakukan WikiLeaks, membocorkan ribuan kawat diplomatik milik Amerika Serikat.

"Kasus Wikileaks menjadi news pack RUU intelijen yang selama ini tidak pernah terdengar tiba-tiba masuk di DPR," ungkap staf Divisi Advokasi AJI, Eko Maryadi dalam jumpa pers Catatan Akhir Tahun AJI Indonesia di Jakarta, Selasa 28 Desember 2010.

Dikhawatirkan, dengan masuknya RUU ini ke DPR akan membatasi informasi yang dapat diakses oleh media dengan dalih data intelijen.

"RUU Intelijen ini satu-satunya RUU yang masuk ke Komisi I tidak tersentuh ranah publik dan siap disidangkan, ini berbahaya buat pers sementara kita tidak tahu draftnya" ungkapnya.

AJI meminta media untuk ikut mengawal proses RUU Intelijen ini dengan detil, jangan sampai membatasi kerja pers dan menghambat akses informasi publik.

Kritik serupa sebelumnya disampaikan Imparsial. Lembaga HAM itu meminta agar draf RUU Intelijen yang sedang dibahas di DPR tidak terburu-buru disahkan.

Sebab, draf RUU tersebut dinilai belum sepenuhnya mengakomodasi prinsip supremasi sipil, akuntabilitas, transparansi, rule of law, serta pengakuan terhadap HAM sebagai prinsip-prinsip negara yang demokratis.

Salah satunya soal penyadapan. "Ketiadaan pengaturan yang baku tentang mekanisme penyadapan berpotensi melanggar hak-hak privasi warga negara," kata Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti. (umi)


VIVAnews

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More