blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Kamis, 30 September 2021

Skatek 044 Tangani Pemeliharaan Su-30MK Tingkat Sedang

✈️ Selama 24 bulan✈️ Pesawat Su-30MK TS-3002 akan jalani pemeliharaan tingkat sedang di Makasar [SkaTek 044]

Pada tanggal 1 September 2021 Komandan Skadron Teknik 044, Letkol Tek M. Jasril Iman Jamil menerima pesawat Sukhoi Su-30MK Tail Number TS-3002 dari Komandan Skadron Udara 14 Letkol Pnb I Kadek Suta Arimbawa.

Pesawat Su-30MK TS-3002 ini akan melaksanakan pemeliharaan tingkat sedang selama 24 bulan di Skadron Teknik 044.

  ✈️
Skatek 044  

OPV Disiapkan Untuk Anti Kapal Selam

⚓ OPV dibangun oleh DRUDesain OPV DRU [DRU]

Indonesia sedang membangun dua kapal OPV (Offshore Patrol Vessel)  di galangan PT Daya Raya Utama (DRU) yang nantinya bisa mendeteksi kapal selam.

Mengutip media Janes, Dua kapal jenis OPV dengan panjang 90 m akan dilengkapi dengan sistem manajemen tempur (CMS) buatan Turki dan senjata untuk operasi anti-kapal selam dan anti-kapal.

TNI AL memilih mengunakan sistem tempur Advent dari perusahaan Turki, Havelsan.

Sistem akan dilengkapi dengan lima konsol operator, memiliki satu menara sistem penargetan elektro-optik (EO), radar gabungan dan sistem pengendalian tembakan berbasis EO, radar navigasi, dan radar pengawasan yang terintegrasi dengan sistem identifikasi teman-atau-musuh (IFF).

CMS produksi Turki tersebut akan mengontrol meriam kaliber 76 mm buatan perusahaan Italia, Leonardo, juga senjata lainnya, sistem sonar, decoy, dan radar peperangan elektronik.

Dari ilustrasi yang didesain PT Daya Radar Utama, kapal nantinya akan tersedia 4 unit rudal anti permukaan, juga senjata kaliber 35 mm di belakang kapal sebagai pertahanan udara.
 

 
Garuda MIliter  

Rabu, 29 September 2021

TNI AD Distribusikan 353 Kendaraan Dinas

 ♘ ♜ [TNI AD] ★

M
arkas Besar Angkatan Darat (Mabesad) kembali menggelar dan mendistribusikan sejumlah kendaraan dinas kepada satuan jajaran, Senin (27/9).

Kendaraan dinas yang dibagikan adalah hasil Pengadaan TNI AD tahun anggaran 2020-2021 dan dukungan SKK Migas, baik kendaraan roda empat maupun roda dua.

Total keseluruhan kendaraan 353 unit, terdiri dari roda empat sebanyak 118 unit dan roda dua sebanyak 235 unit.

Adapun rincian jenis kendaraan tersebut meliputi ;

♞ Transporter Heavy Scania 8 unit,
♞ Kendaraan Dapur Lapangan 20 unit,
♞ Pajero Sport 6 unit, Ambulans 5 unit,
♞ Tactical Reinforced Vehicle (TRV) 25 unit,
♞ Kendaraan Jammer 4 unit,
♞ ILSV J-Forces Armored 4 unit,
♞ Kendaraan P6 ATAV 26 unit,
♞ Kendaraan penarik Meriam MAZ 8 unit,
♞ Kendaraan Tata Daewoo 12 unit,
♞ Sepeda motor Trail Honda CRF 232 unit,
♞ Sepeda motor BMW Kawal Depan VIP 3 unit.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa menyampaikan, bahwa TNI AD terus mengupayakan dan memperbaiki kualitas pengadaan atas kendaraan dinas yang didukung dengan teknologi mutakhir dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas-tugas TNI AD ke depan agar semakin lebih baik lagi.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Viada Hafid menyambut positif dan mengapresiasi atas terealisasinya pengadaan kendaraan dinas TNI AD yang didukung Alutsista dengan teknologi mutakhir.

Bukan saja didukung teknologi paling mutakhir, sekaligus juga desain mutakhir yang dilakukan dengan hati”.

Hal ini menjadi sangat sesuai dengan berbagai temuan di lapangan.

Dengan demikian melalui pengadaan kendaraan dinas ini, diharapkan dapat memperbaiki kinerja TNI AD di masa mendatang tegas Meutya.

Selain Ketua Komisi I DPR RI, pada kegiatan tersebut juga hadir antara lain Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dr. H. Abdul Kharis Almasyahari, M.Si, dan H. Anton Sukartono Suratto, M.Si, serta anggota Komisi I DPR RI Letjen TNI (Purn) Lodewijk F. Paulus, H. Sukamta, Ph.D, Dede Indra Permana, S.H., dan H. Syaifullah Tamliha, S.Pi.MS. Deputi Bid. Bisnis SKK Migas dan para pejabat utama di lingkungan Mabesad, serta perwakilan penerima kendaraan dinas dari Kotama dan Balakpus. (Dis/ trs)

 
Kicau News  

Selasa, 28 September 2021

Pemerintah Tambah Anggaran Keamanan

⚓ Adanya eskalasi ancaman di wilayah NatunaIlustrasi Desain OPV DRU [DRU]

Keamanan Laut Natuna masih menjadi prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan pemerintah dikabarkan bakal lebih galak kepada siapa saja yang berani mengganggu keamanan di pulau terluar Indonesia tersebut.

Hal ini terlihat dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022 yang dikutip CNBC Indonesia, Senin (27/9/2021), di mana pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 12,2 triliun dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Dilatarbelakangi oleh adanya eskalasi ancaman di wilayah Natuna dan meningkatnya risiko perompakan; kekerasan dan tindak kejahatan di laut; Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Frshlng; serta transnational cimes. Oleh karena itu, MP (major project) tersebut diarahkan untuk pembangunan sarana prasarana pertahanan dan dukungannya serta pengadaan alat peralatan keamanan laut (alpalkamla)," tulis dokumen tersebut.

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) akan menjadi penanggungjawab.

Hasil yang diharapkan terwujud adalah tidak adanya pelanggaran yurisdiksi di wilayah laut Natuna. Kecukupan alutsista dan sarpras TNI AL menjadi 40,59% dan kecukupan alpakamla dan sarpras Bakamla mencapai 44,17%.
 

  🔅
CNBC  

Senin, 27 September 2021

[Video] Melihat Produk JForce

Diposkan Mediasi Channel Rantis ILSV JForce pickup varian {Istimewa] ★

PT
Jala Berikat Nusantara Perkasa adalah perusahaan yang bergerak di bidang desain dan manufaktur di kendaraan taktis untuk militer dan kepolisian, kendaraan khusus non-militer seperti untuk penanggulangan bencana dan kendaraan berat untuk industri, dengan mengusung brand komersial “J – FORCESTM”

Didukung oleh team Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi dalam bidang rekayasa enjinering dan manufaktur, berbasis pada konsep “Integration Engineering”, untuk merancang dan menghasilkan produk berkualitas tinggi dan manfaat maksimal dari biaya yang dikeluarkan pelanggan yang sesuai dengan kondisi di Indonesia.

Proses produksi, desain hingga manufaktur dilakukan di dalam negeri. Tenaga kerja, analisis dan expert menggunakan tenaga kerja lokal dalam negeri, sehingga PT Jala dengan brand J – FORCESTM ini bisa dikatakan hasil produk atau karya anak negeri, putra-putra terbaik Indonesia.


  Youtube  

Pemerintah Siapkan Anggaran Rp 29,5 Triliun

⚓️ Untuk penguatan pertahanan Ilustrasi Arrowhead 140 [Babcock]

Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden nomor 85 tahun 2021 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2022.

Salah satu rencana kerja yang terdapat pada lampiran beleid tersebut terkait dengan penguatan pertahanan.

Terdapat dua indikator dalam rencana kerja tersebut.

Pertama berkaitan dengan pemenuhan minimum essential force (MEF) mencapai 86%. Kedua kontribusi industri pertahanan mencapai 50%.

Guna menjalankan rencana tersebut, pemerintah menyiapkan anggaran Rp 29,5 triliun.

Ilustrasi Rafale Prancis [Rafale]

Anggaran tersebut disiapkan untuk berbagai program kegiatan.

Pengadaan 23 jenis alat utama sistem persenjataan (alutsista) sebesar Rp 12,64 triliun.

Selain itu ada juga pemeliharaan dan perawatan 20 jenis alutsista senilai Rp 8,14 triliun.

Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan juga akan membangun 5 sarana dan prasarana pertahanan dengan anggaran Rp 746,62 miliar.

Ada pula pembangunan 25 jenis sarana dan prasarana profesionalisme dan kesejahteraan prajurit yang dibangun dengan anggaran Rp 4,86 triliun.

Kapal selam Riachuelo Brasil [naval.com.br]

Kemenhan juga akan membangun satu sistem pertahanan siber pada tahun 2022 dengan anggaran Rp 38,72 miliar.

Pemerintah juga akan melakukan pengadaan 5 jenis alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) industri pertahanan senilai Rp 3,14 triliun.

Sebagai informasi, pada tahun 2022, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) mengalami kenaikan.

Pada tahun 2022 RAPBN Kemhan sebesar Rp 133,9 triliun naik dari tahun 2021 sebesar Rp 118,2 triliun.

 ⍟ 
Kontan  

Minggu, 26 September 2021

[Foto] ILSV Kodam XVII/Cenderawasih Dukung Pengamanan PON Papua

 ♘ Kendaraan taktis buatan dalam negeri Rantis ILSV Kodam XVII/Cenderawasih [TNI AD] ★

U
ntuk mendukung pelaksanaan tugas pokok, Kodam XVII/Cenderawasih menerima 4 unit kendaraan taktis (rantis) jenis ILSV dari Mabes TNI, Rabu (15/9/2021).

Asisten Logistik Kasdam XVII/Cenderawasih Kolonel Czi Eko Pujianto saat dikonfirmasi menyampaikan kendaraan taktis tersebut merupakan dukungan dari Mabes TNI untuk mensukseskan tugas pokok Kodam XVII/Cenderawasih. Setelah diterima rantis tersebut kemudian diadakan pemeriksaan materiil yang dilaksanakan oleh Tim Paldam XVII/Cenderawasih.

Kendaraan taktis ini merupakan dukungan dari Mabes TNI dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok Kodam XVII/Cenderawasih selaku Koopsgab TNI Papua,” ucap Aslog Kasdam.

Dimana kendaraan taktis tersebut memiliki spesifikasi mobil lapis baja dan dilengkapi dengan senjata mesin ringan dan ke depannya ke-empat kendaraan tersebut akan ditempatkan di Makodam XVII/Cenderawasih, Korem 172/PWY, Korem 173/PVB dan Korem 174/ATW.” tambah Kolonel Eko.


Pesawat N219 Nurtanio Diklaim Andal untuk Muatan Kargo hingga SAR

Memenuhi CASR Part 23N219 PTDI

Indonesia secara resmi telah memiliki pesawat buatan lokalnya yang dinamai N219 Nurtanio.

Pada tahun 2020 lalu, pesawat ini telah melewati proses sertifikasi dari otoritas penerbangan.

Dikutip dari Kompas.com, pengujian sertifikat tersebut dilakukan oleh Otoritas Kelaikudaraan Sipil Direktorat Kelaikanudaraan dan Pengoperasian (DKPPU) dari Kementerian Perhubungan.

Hasil pengujian tersebut menyatakan pesawat N219 Nurtanio telah lulus dan dinyatakan memenuhi CASR Part 23 (Airworthiness Standars for Aeroplanes in the Normal, Utility, Acrobatic or Commuter Category).

Pesawat N219 Nurtanio akan digunakan untuk kebutuhan sipil sehingga pengujian dengan sertifikasi merupakan hal yang paling penting.

  Pesawat N219 Multiguna 
N219 PT DI

Dikutip dari laman Dirgantara Indonesia, pesawat ini digunakan untuk menjangkau wilayah terpencil di Indonesia dan kebutuhan yang terkait dengan ekonomi.

Selain itu, kapasitasnya dapat ditumpangi hingga 19 penumpang termasuk pilot dan awak pesawat dengan berat maksimum bawaan adalah 2.313 kilogram.

Pesawat N219 Nurtanio juga memiliki konfigurasi yang digunakan untuk menjalankan misi-misi seperti transportasi pasukan, konfigurasi evakuasi medis, transportasi kargo, pengawasan, dan Search and Rescue (SAR).

Model amfibi juga disiapkan untuk jenis pesawat ini.

Mode tersebut dibuat karena Indonesia memiliki bentuk geografis yang memang hampir diselimuti oleh laut sehingga lebih memudahkan dalam penggunaan ketika akan menjangkau wilayah yang lebih banyak dikelilingi air.

Sistem navigasi yang berada di dalam pesawat juga memiliki teknologi avionik dan elektronik.

Sedangkan untuk lebih memudahkan pilot ketika menghadapi wilayah yang berkabut atau hujan lebat, pesawat Nurtanio juga dibekali dengan teknologi terrain alerting dan warning system sehingga pandangan pilot pada sistem kontrolnya terlihat tiga dimensi.

Adapun pesawat N219 Nurtanio memakai bahan dari produk lokal untuk menekan biaya produksi.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) mengungkapkan 44 persen komponen yang digunakan berasal dari dalam negeri.

Lapan juga berharap adanya kenaikan dalam pemakaian komponen dalam negeri hingga 55-60 persen.

  Spesifikasi Pesawat N219 Nurtanio 
Foto ruang penumpang dari pesawat N-219 Nurtanio.

🛩 Maximum Take Off Weight (MTOW): 7.030 kg
🛩 Maximum Landing Weight: 6.940 kg
🛩 Maximum Fuel Capacity: 1.600 kg
🛩 Maximum Range with Maximum Fuel: 828 NM
🛩 Maximum Payload: 2.313 kg
🛩 Take off Distance: 435 meter
🛩 Landing Distance: 509 meter
🛩 Maximum Cruise Speed: 210 knots/388,9 kilometer per jam
🛩 Economical Cruise Speed: 170 knots/314,8 kilometer per jam
🛩 Stall Speed: 59 knots/109,3 kilometer per jam
🛩 Range with 19 passenger: 480 NM
🛩 Range at Maximum Fuel: 828 NM
🛩 Operating Altitude: 10.000 kaki
🛩 Ceiling Altitude: 24.000 kaki


  🛩
Tribunnews  

Sabtu, 25 September 2021

Melihat Perkembangan Industri Kapal Nasional

Mulai giat memproduksi kapal perang untuk TNI ALPerusahaan industri kapal Indonesia tahun ini mulai banyak membangun beberapa kapal tempur pesanan Kemhan, setelah tahun 2020 lalu hampir sepi orderan pemesanan kapal baru.

Masih dalam suasana pandemi Covid 19 yang mendera seluruh dunia, tahun ini tercatat galangan kapal Indonesia mulai mendapatkan beberapa pesanan kapal baru, yang diyakini akan memperkuat armada kapal TNI AL kedepan.

  Produksi Lokal Memperkuat Ekonomi Nasional 
OPV Desain PT DRU [DRU]

Dipastikan pada tahun ini TNI AL telah memesan 2 unit OPV (Offshore Patrol Vessel) dengan panjang kapal sekitar 90 meter dari perusahaan swasta PT DRU (Daya Radar Utama) dan diproduksi di Lampung.

Kapal ini nantinya akan berbeda fungsi atau kelengkapannya, sehingga dinamakan OPV dan OPV 90M.

Pemesanan kapal dari dalam negeri merupakan salah satu bentuk pembinaan industri pertahanan yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan keahlian dalam membangun kapal perang di masa mendatang, serta mendorong pemulihan ekomoni nasional.

Juga sebelumnya, TNI AL telah memesan 2 kapal patroli (PC60) dari PT Caputra Mitra Sejati di Serang, Banten. Kapal patroli ini diharapkan tuntas tahun 2022 mendatang. Dari bentuknya, kapal ini menyerupai kapal PC 40 yang sudah diproduksi puluhan kapal dari beberapa galangan kapal dalam negeri, namun mempunyai panjang sekitar 60 meter.

Dari matra lain, TNI AD diinfokan telah memesan kapal patroli cepat produksi PT Tesco Indomaritim. Dari gambar yang beredar, mempunyai panjang dibawah 30 meter.

  Membangun Frigate Nasional 
Ilustrasi desain Arrowhead 140 [Babcock]

Pada minggu ini, BUMNIS PAL Indonesia telah memberitakan secara resmi mendapatkan lisensi kapal frigate desain perusahaan kapal Inggris Babcock, dimana desain kapal tersebut merupakan modernisasi kapal Absalon class, yang juga dikenal jenis lainnya kapal frigate Iver Huitfield produksi galangan kapal OMT (Odense Maritime Technology) yang telah bergabung dengan Babcock.

Selain itu TNI AL juga sudah menetapkan perwira untuk mengawasi dan menindak lanjuti program kapal frigate nasional ini.

Produksi kapal frigate ini nantinya akan berkerjasama dengan perusahaan swasta Batamec Shipyard, Perusahaan yang diketahui telah memproduksi kapal BCM (Bantu Cair MInyak) TNI AL. Pada tahun lalu, Batamec kembali dipercaya membangun kapal kedua BCM pesanan TNI AL berbobot 5.500 ton.

Melihat kapasitas dok galangan kapal PAL yang penuh, nantinya produksi kapal frigate akan dilakukan di galangan kapal Batamec di Batam. Diharapkan produksi kapal yang diperkirakan memakan waktu 69 bulan, bisa dimulai bulan November tahun ini.

Sebanyak 2 unit kapal yang nantinya akan diproduksi disesuaikan dengan kebutuhan TNI AL dan bisa bertambah bila nantinya diperlukan.

Kapal dengan spesifikasi general purpose ini di lengkapi dengan radar yang mumpuni dan rudal sehingga mampu melawan ancaman laut dan udara. Dan akan menjadi andalan TNI AL kedepan menjaga perairan Nusantara.

  Memaksimalkan produk dalam negeri 
Ilustrasi kapal hidrografi samudera [Istimewal]

Dari media militer Janes, dikabarkan Kemhan telah mendiskusikan pengadaan kapal survey samudera dengan manufaktur kapal asal Jerman, Abeking & Rasmussen.

Kemhan punya rencana untuk mengakuisisi kapal hidrografi samudera (ocean-going hydrographic vessel).

Mengutip indomiliter, TNI AL saat ini mengoperasikan beberapa kapal hidrogarfi, termasuk yang paling canggih Rigel Class, namun kapal hidro-oseangrafi buatan Perancis itu punya tonase kecil dan bukan untuk beroperasi di lautan lepas.

Bila merujuk pada spesifikasi yang dibutuhkan TNI AL, kapal hidro-oseanografi berukuran besar memang diperlukan, tapi fungsinya akan digabungkan sebagai kapal penyelamat kapal selam.

Dalam pertemuan virtual dengan perwakilan Abeking & Rasmussen, PT Agrapana Nugraha Katara, juga hadir perwakilan dari galangan kapal Indonesia, PT Palindo Marine, PT Batamec, dan PT Bandar Abadi, perusahaan elektronik PT Len Industri, dan Institut Teknologi Bandung.

Dalam pertemuan tersebut diharapkan Abeking & Rasmussen dapat bekerja dengan perusahaan lokal dalam membangun kapal dimaksud di dalam negeri dengan bantuan insinyur Jerman.

Sekilas pola yang diinginkan Kemhan mirip dengan perjanjian lisensi dan offset pembuatan frigat Arrowhead 140 dari Babcock Inggris kepada mitra lokal, PT PAL Indonesia.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kementerian Pertahanan Indonesia telah menyetujui rencana untuk memperoleh pinjaman luar negeri hingga US$ 150 juta untuk pengadaan kapal hidrografi samudera. Merupakan salah satu dari 31 program pengadaan, peningkatan, dan pemeliharaan alutsista yang mendapat izin untuk mendapatkan pinjaman luar negeri pada tahun 2021.

Abeking & Rasmussen, adalah manufaktur asal Jerman sedang membangun kontrak dua unit kapal pemburu ranjau – Mine Countermeasures Vessels (MCMV) Frankenthal Class pesanan Kemhan untuk TNI AL.


  Garuda MIliter  

Infoglobal Pamerkan Avionik Hercules

Pada Pameran IDEF 2021KJRI Istanbul, Imam As'ari kunjungi booth Infoglobal

Perusahaan Industri Pertahanan Indonesia, Infoglobal memamerkan avionik andalannya di International Defense Industry Fair (IDEF 2021) yang diadakan di kota Metropolitan Istanbul, Turki.

Dalam acara yang diselenggarakan pada 17-20 Agustus 2021, Infoglobal menampilkan Flight Management Display A13 (FMD-A13), dan Electronics Flight Display 5.5 (EFD-5.5).

FMD-A13 [Infoglobal]

FMD-A13 adalah avionik yang sepenuhnya dikembangkan dan diproduksi oleh Infoglobal yang dirancang untuk Hercules C-130.

Avionik ini berfungsi sebagai antarmuka Sistem Manajemen Penerbangan untuk memasukkan data penerbangan dan navigasi dan dirancang dengan beberapa antarmuka yang memungkinkan integrasi yang mudah di pesawat sipil atau militer.

EFD-5.5 [Infoglobal]

Avionik Hercules C-130 lain yang ditampilkan Infoglobal dalam IDEF 2021 adalah EFD-5.5 yang didesain sebagai avionik untuk tampilan navigasi.

Avionik ini didesain flagship dengan RDU Mode yang mampu menampilkan data radar selain EADI dan EHSI.

Infoglobal bersama Kementerian Pertahanan Republik Indonesia berpartisipasi untuk menampilkan produk-produk yang dikembangkan dan diproduksi oleh talenta-talenta Indonesia untuk memperkuat teknologi pertahanan Indonesia dan pasokan peralatan dan sistem keamanan global.
 

  Infoglobal  

Jumat, 24 September 2021

PAL Indonesia Kerjasama Batamec Bangun Kapal Frigate

⚓️ Perkuat alutsista TNI AL Ilustrasi AH 140 [Babcock]

TNI Angkatan Laut memperkuat Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dengan membangun kapal jenis frigate.

PT. PAL Indonesia bekerjasama dengan Babcock Inggris dalam hal desain Kapal Frigate Arrowhead 140, sedangkan untuk kegiatan produksi akan bekerja sama dengan PT. Batamec.

Pembangunan kapal jenis frigate ini ditandai dengan pengukuhan Project Officer dan Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) pembangunan kapal frigate oleh Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Kadisadal) Laksamana Pertama TNI Maman Rohman, S.T., M.Han bertempat di Wisma Elang Laut, Menteng, Jakarta Pusat. Kamis (23/09).

Dalam kesempatan tersebut Kadisadal mengukuhkan Laksamana Pertama TNI AR. Agus Santoso, S.T., CfrA., CHRMP. yang sehari-hari menjabat sebagai Staf Khusus Kasal sebagai Project Officer dan Laksamana Pertama TNI Taat Siswo Sunarto, S.E., M. Si yang sehari-hari menjabat sebagai Staf Khusus Kasal sebagai Komandan satuan tugas (Dansatgas) pembangunan kapal frigate.

Penugasan suatu jabatan merupakan bentuk kepercayaan dan penghargaan pimpinan TNI AL kepada personel yang memiliki kemampuan dan kredibilitas untuk menjalankan organisasi, baik jabatan struktural maupun fungsional”, ujar Kadisadal.

Kadisadal menjelaskan bahwa tugas project officer dalam pembangunan kapal frigate ini adalah mengkoordinasikan kesiapan pembangunan kapal dari aspek Sumber Daya Manusia (SDM) hingga peningkatan penggunaan komponen dalam negeri dalam rangka memajukan dan mengembangkan industri pertahanan.

Sedangkan Satgas bertugas mengawal dan mengawasi seluruh tahapan pembangunan kapal mulai dari proses desain hingga mengintegrasi sistem serta berbagai test dengan harapan pembangunan kapal dapat selesai tepat waktu dan tepat mutu.

Lebih lanjut Kadisadal menyampaikan kapal yang akan dibangun tersebut nantinya akan mempunyai kemampuan peperangan anti kapal permukaan (surface to surface), anti kapal selam dan anti serangan udara (surface to air) serta bantuan tembakan.

Hal tersebut sesuai dengan Program Prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M. untuk memodernisasi KRI, Pesud dan Matpur menuju kekuatan yang siap dioperasikan.

Kegiatan ini disaksikan para pejabat Kemhan, para pejabat Mabesal, Dirut PT. PAL Indonesia dan Dirut PT. Batamec.(ay)

 ⚓️ 
Koran Pelita  

Kamis, 23 September 2021

Biotis Buka Ruang Harga Vaksin Merah Putih di Bawah Rp 71 Ribu

 Fase uji klinis tahap tiga vaksin merah putih dilakukan pada April 2022.Ilustrasi. (iStock/FilippoBacci)

Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia FX Sudirman memproyeksikan harga vaksin merah putih produksi Biotis-Universitas Airlangga bakal terjangkau di bawah US$ 5 per suntik atau setara Rp 71 ribu (kurs Rp 14.200).

"Mudah-mudahan kami bisa melakukan atau mengembangkan vaksin dan memproduksi vaksin dengan harga yang terjangkau dan semoga (harganya) kurang dari US$ 5," ucap Sudirman dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI, Rabu (15/9).

Sudirman memproyeksikan fase uji klinis tahap tiga vaksin merah putih bakal dilakukan pada April tahun depan dan segera mendapat izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kami berharap mendapatkan data interim report uji klinis fase tiga untuk mendapat EUA di bulan April, dan kami berharap paling lambat Juli 2022 vaksin kami sudah bisa dipakai oleh masyarakat Indonesia," bebernya.

Menurut pemaparannya, vaksin buatan anak bangsa ini telah mendapat banyak dukungan dari berbagai pemangku kepentingan. Pihaknya juga telah bekerja sama dengan Balitbang Kemenkes sejak proses uji klinis dimulai.

Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan BRIN saat fase non klinik dan preklinik. Sejauh ini, Sudirman mengaku ada hasil yang baik di setiap fase pengembangan vaksin Merah Putih.

"Tentu BPOM yang mendukung dan mengawasi, membimbing kami supaya bisa memenuhi regulasi atau persyaratan teknis yang diperlukan oleh pabrik vaksin. Sampai hari ini hasilnya baik," kata Sudirman.

Sebelumnya, pengembangan vaksin merah putih menggunakan sampel virus covid-19 yang ada di Indonesia sehingga diharapkan lebih cocok dan efektif bagi warga Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan estimasi kapasitas produksi vaksin dalam negeri sebanyak 462 juta dosis. Pihaknya juga telah merinci timeline pengembangan vaksin dalam negeri untuk Januari-Desember 2022.

Rencananya, vaksin merah putih dari Unair dengan platform inactivated virus dan vaksin merah putih buatan LBM Eijkman dengan platform protein based akan diproduksi setidaknya 120 juta dosis selama 2022.
 

  ❂
CNN  

Rabu, 22 September 2021

[Video] N219 Virtual Tour - Take a closer look at N219

✈ Post By official PTDI Take a closer look at N219


  Youtube  

Ban Off-Road Buatan Lokal Mendunia

 Accelera Badak X-Treme PT. Elangperdana Tyre Industri kembali berkolaborasi dengan Syamsir Alam untuk memajukan ekosistem off-road Tanah Air melalui salah satu ban andalannya, Accelera Badak X-Treme, Senin (13/10/2021). (PT. Elangperdana Tyre Industri)

PT. Elangperdana Tyre Industri kembali berkolaborasi dengan Syamsir Alam untuk memajukan ekosistem off-road Tanah Air melalui salah satu ban andalannya, Accelera Badak X-Treme, Senin (13/10/2021).

Kerjasama selama 2 tahun ini merupakan kelanjutan dari suksesnya kolaborasi Syamsir Alam bersama Accelera Badak X-Treme.

"Syamsir Alam adalah ikon off-road Indonesia yang ikut meriset ban Accelera Badak X-Treme sejak awal,” ujar Dicky Mursalie, Managing Director PT. Elangperdana Tyre Industry.

Dicky mengaku, saat itu pihaknya hanya berkeinginan untuk ikut mewarnai dunia off-road Indonesia saja, namun dengan experience Syamsir Alam, ternyata dapat menjadikan Accelera Badak X-Treme sebagai ikon internasional di dunia off-road 4x4.

Ban off-road 4x4 ini sejatinya merupakan hasil diskusi intensif antara Syamsir Alam selaku tim Indonesia Off-road Expedition (IOX) Adventure Club bersama tim internal PT. Elangperdana Tyre Industry (Research & Development dan Marketing & Sales).

PT. Elangperdana Tyre Industri kembali berkolaborasi dengan Syamsir Alam untuk memajukan ekosistem off-road Tanah Air melalui salah satu ban andalannya, Accelera Badak X-Treme, Senin (13/10/2021).

Diawali dengan prototipe ban yang berhasil diuji melibas ganasnya trek IOX Andalas 2019, Bogor 4X4 dan Rain Forest Challenge.

Hingga kini Accelera Badak X-Treme (http://accelera-radial.com/products/details/badak-x-treme) telah mempunyai 7 ukuran yaitu 37x11.5 (17 LT 6PR), 35x10.5 (16 LT 6PR), 31x10.5 (15 LT 6PR), 33x10.5 (15 LT 6PR), 35X10.5 (15 LT 6PR), 33x12.5 (15 LT 6PR) dan 35x12.5 (15 LT 6PR).

Bahkan Accelera Badak X-Treme telah banyak dipakai di ajang off-road di India, Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Amerika Serikat dan di banyak negara Amerika Selatan.

"Ban Accelera Badak X-Treme ini sangat menggigit di lumpur atau tanah basah, dan salah satu keunggulannya adalah tanah dapat dengan mudah terbuang melalui sela-sela tapak ban, sehingga ban tidak menjadi licin. Selain cengkeraman yang sangat baik di berbagai medan lumpur, ban Accelera Badak X-Treme tidak bising di aspal,” ucap Syamsir Alam.

Kolaborasi ini juga diharapkan memberikan wawasan serta pengalaman kepada masyarakat mengenai dunia off-road dari seorang living legend, serta menunjukkan pada dunia bahwa Accelera Badak X-Treme merupakan produk kebanggaan asli Indonesia yang mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri.

  ⍟ Kompas  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More