N 250 IPTN
Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi
Star 50
Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi
LPD KRI Banda Aceh
Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi
SSV Filipina
Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi
KRI I Gusti Ngurah Rai 332
PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi
KCR 60 KRI Tombak 629
Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi
BC 60002
Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi
FPB 57 KRI Layang
Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi
KCR 40 KRI Clurit
Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi
PC 40 KRI Torani 860
Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi
PC 40 KRI Tarihu
Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi
Hovercraft Kartika
Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi
Hovercraft Indonesia
Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi
X18 Tank Boat Antasena
Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi
Sentry Gun UGCV
Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi
Badak FSV 90mm
Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi
APC PAL AFV
Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi
MLRS Rhan 122B
Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi
MCCV
Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi
Turangga APC 4x4
Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi
ILSV
Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi
P1 Pakci
Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi
P2 APC Cougar
Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi
P3 APC Ransus Cheetah
Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi
DMV30T
Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi
Mobil Nasional Esemka Digdaya
Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi
Teknik Sosrobahu
Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi
Sabtu, 31 Desember 2011
BPPT Beber Pencapaian di Tahun 2011
Bioteknologi
VIVAnews -- Selama tahun 2011, BPPT mengklaim berkontribusi pada penguatan fondasi Sistem Inovasi Nasional (SIN) dan pengembangan kisah sukses dalam pengembangan inovasi.
“BPPT bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah untuk memprakarsai beberapa percontohan di daerah sebagai tahap awal Penguatan SIN,” kata Kepala BPPT, Marzan Aziz Iskandar dalam siaran pers, Jumat, 30 Desember 2011.
Untuk memperkuat sistem inovasi, BPPT bekerjasama dengan beberapa industri seperti di bidang energi dengan PT. Pindad dan PT. NTP yang telah berhasil memproduksi turbin dan generator sebagi pembangkit listrik tenaga panas serta penggunaan teknologi Smart Grid untuk mengkombinasikan sumber energi terbarukan lainnya seperti angin, maupun hidro.
Dalam bidang komponen material maju, BPPT telah mengembangkan membrane polimer ThamriON, yang merupakan energi alternatif ramah lingkungan dan dapat menekan ketergantungan terhadap bahan bakar minyak.
BPPT juga telah meluncurkan Portal Telusur Inovasi yang berisikan data karya tulis ilmiah, paten, berita iptek dan wiki iptek. “Selain itu, Cloud Government Service yang merupakan layanan komputasi awan yang pertama untuk pemerintahan sehingga dapat melakukan penghematan belanja infrastruktur dan aplikasi e-government,” tambahnya.
Dalam bidang pangan, BPPT mendukung ketahanan pangan nasional dengan mengembangkan ikan nila unggul tahan salinitas tinggi. untuk program diversifikasi pangan, BPPT telah mengembangkan produk alternatif mie dengan bahan bahan baku tepung sagu yang dikomersilkan. Selain itu, produk pangan darurat berupa biskuit (Bisku Neo) juga telah dikembangkan dan diproduksi oleh mitra industri atas pesanan Badan SAR Nasional (BASARNAS).
Dalam mendukung kesehatan dan obat nasional, lanjutnya, BPPT sedang mengembangkan produk obat bahan alam untuk anti asma, anti kanker serta untuk penyakit degeneratif lain seperti diabetes (dari ekstrak tumbuhan obat) maupun anti malaria (dari mikroba), yang bekerjasama dengan Korea Research Institute for Bioscience and Biotechnology (KRIBB).
Kemudian, di bidang teknologi pertahanan dan keamanan BPPT mengembangkan PUNA yang dilengkapi dengan sistem video kamera untuk keperluan pengawasan, baik pengawasan illegal fishing, illegal loging, pengawasan perbatasan serta monitoring paska bencana. (eh)
• VIVAnews
Sulitnya Menghitung Badak Jawa
TEMPO.CO - Badak Jawa, salah satu makhluk terlangka yang terancam punah, terpantau masih ada yang hidup di habitat tunggalnya di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Berdasarkan pengamatan terbaru tahun ini jumlah populasinya diperkirakan sedikitnya ada 35 ekor. Tapi berapa persisnya, masih sulit dipastikan.
Data terbaru tentang jumlah populasi badak Jawa pada 2011 yang dilaporkan Balai Taman Nasional Ujung Kulon ke Kementerian Kehutanan baru-baru ini masih berupa perkiraan. Dari sedikitnya 35 ekor itu, telah diidentifikasi ada 13 ekor betina dan 22 ekor jantan. Berdasarkan perkiraan usia, anak badak berjumlah 5 ekor, 5 badak remaja, 18 ekor dewasa, dan 7 jantan lainnya masuk golongan tua.
Identifikasi itu berdasarkan hasil pengamatan 44 kamera video trap yang dipasang periodik, pada kurun Februari hingga Juni, lalu berlanjut Juli-Oktober 2011 di seluruh kawasan habitat badak yang luasnya 78 ribu hektare lebih. Walaupun memakai metode baru, hasilnya belum sesuai dengan harapan.
Menurut catatan ahli yang menganalisis gambar kamera trap Yanto Santosa dan Dede Aulia Rahman dari Laboratorium Ekologi Satwaliar Institut Pertanian Bogor, metode kamera itu lebih akurat dibanding pengamatan jejak tapak badak tiap tahun oleh petugas sejak 1967. "engamatan jejak itu ada masalah kalau tanahnya lembap atau becek. Jadi tidak bisa diinvestigasi. Lalu kalau ada overlapping jejak, jejak di bawah semak tidak teramati," kata Yanto.
Namun karena penempatan kamera yang belum pas, daya tangkapnya masih rendah. Dari 13 ribu tangkapan video, gambar badak yang terekam hanya berkisar 5-7 persen. Sisanya berisi gambar satwa liar di hutan taman nasional seperti banteng, rusa, babi hutan, macan tutul, dan macan kumbang.
"Terbatasnya jumlah kamera juga jadi masalah," ujar Kepala Lab Ekologi IPB itu.
Tahun depan, studi badak Jawa dengan kamera trap akan kembali dilanjutkan. Menurut Yanto, perlu ada studi pendahuluan ke tempat-tempat yang sering dilalaui badak. "Kami duga badak ini hidupnya suka berpindah seperti orang utan, tidak hidup di wilayah tertentu saja karena hidupnya soliter," katanya.
Pemasangan chip pada badak Jawa untuk memudahkan penghitungan dan pergerakan badak Jawa, ujar Yanto, masih perlu waktu. Adapun menurut ahli habitat satwa liar dari IPB Endang Koestati Sri Harini Muntasib, kebijakan badak Jawa ini masih mengutamakan kealamian. Agar populasinya bertambah, habitat alami badak perlu dikembangkan. "Badak perlu air, pakan, tempat main, dan tempat kawin agar tetap hidup," katanya.(ANWAR SISWADI)
• TEMPO.CO
Perusahaan TI Asing Siap Berinvestasi di Indonesia
JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah pemerintah berkomitmen akan memberikan insentif pembebasan atau pengurangan pajak penghasilan (tax holiday), banyak perusahaan teknologi informasi(TI) asing yang berminat berinvestasi di Indonesia
Hal ini diutarakan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi. Perusahaan asing yang ingin berinvestasi dalam bidang industri TI di Indonesia antara lain berasal dari Perancis, China, Skandinavia, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.
Nilai investasi itu sendiri senilai 3 miliar dollar AS per tahun. "Seperti perusahaan asal Amerika katanya mau investasi pembuatan radar dan CCB circuit box," katanya, Jumat (30/12/2011).
Budi berjanji akan mengusahakan perusahaan asing itu memperoleh tax holiday bila merealisasikan investasinya di Indonesia. Sebab, dia beralasan investasi ini akan mengurangi ketergantungan industri dalam negeri terhadap impor.
Selama ini, dia mengaku belanja kerja industri telekomunikasi setidaknya menghabiskan dana sebesar Rp 150 triliun per tahun. Dana itu dibelanjakan untuk membeli komponen, sub komponen hingga perakitan yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari luar negeri.
• KOMPAS
Indonesia-Malaysia Terhubung Kabel Bawah Laut
Jaringan kabel bawah laut (fujitsu.com)
VIVAnews - Pembangunan konstruksi jaringan kabel bawah laut sepanjang 400 kilometer mulai dari Batam-Dumai-Melaka (BDM) yang menghubungkan Indonesia dengan Malaysia secara langsung, telah selesai.
Sistem kabel BDM terdiri dari dua pasang serat yang dirancang untuk menyediakan setidaknya 1,28 Tbps, dengan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing, (DWDM) dan memiliki kemudahan untuk dapat dilakukan upgrade.
BDM menghubungkan kedua negara dengan dua rute, yaitu Melaka-Batam dan Dumai-Melaka. Untuk Landing station di Malaysia disediakan oleh Telekom Malaysia, dan dua lainnya yang berada di di Indonesia oleh operator XL.
Sistem kabel BDM akan melengkapi sistem jaringan dengan kapasitas bandwidth besar yang tersedia di kawasan Asia Tenggara ini. Dengan kapasitas bandwidth yang besar dan teknologi transmisi berkualitas tinggi, sistem jaringan ini diharapkan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap percepatan pembangunan ekonomi, industri, dan budaya di kedua negara.
"Saat ini, permintaan layanan data terutama untuk mobile internet berkembang dengan cepat. Pelanggan menuntut akses internet yang lebih baik, lebih cepat, dan bisa diandalkan. Kerjasama dalam membangun Batam- Dumai-Melaka Cable System akan mendukung tujuan kami untuk memberikan layanan data yang lebih baik kepada pelanggan kami," papar Senior VP Business Strategy & Partnership XL, Johnson Chan, dalam siaran persnya, Jumat, 30 Desember 2011.
Sistem ini merupakan kerjasama PT XL Axiata Tbk bersama dengan Telekom Malaysia Berhad serta PT Mora Telematika Indonesia. Mereka sepakat untuk membangun sistem BDM yang akan menyediakan interkoneksi dengan sistem jaringan utama yang menghubungkan Eropa, Amerika, Afrika, dan bagian lain di Asia melalui Malaysia.
• VIVAnews
IPB canangkan lima riset unggulan pada 2012
Bogor (ANTARA News) - Institut Pertanian Bogor (IPB) menyambut 2012 dengan pencanangan lima riset unggulan, yang diharapkan dapat mewujudkan motto "Mencari dan Memberi yang Terbaik", serta memperkuat peran dalam pembangunan bangsa.
"Pada 2012, kami berharap dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas riset sebagai komitmen partisipasi IPB dalam pembangunan bangsa," ujar Prof Herry Suhardiyanto MSc pada Diskusi Akhir Tahun IPB di IICC Kota Bogor, Jumat.
Diskusi refleksi akhir tahun tersebut dihadiri seluruh pucuk pimpinan IPB. Selain dihadiri Rektor Prof Herry Suhardiyanto, hadir pula empat wakil rektor, Ketua Majelis Wali Amanat Prof Dr Didik J. Rachbini, Ketua Dewan Guru Besar Prof Dr Endang Suhendang, Sekretaris Senat Akademik Prof Dr Suryo Adiwibowo, serta para dekan.
Diskusi ini mengangkat tema "Aktualisasi Peran IPB dalam Implementasi Paradigma Baru Pembangunan yang Berkedaulatan, Berkeadilan, dan Berkelanjutan".
Menurut Prof Herry Suhardiyanto, pihaknya telah menetapkan lima isu sebagai prioritas bagi dosen dan mahasiswa IPB dalam melakukan riset ke depan.
Kelima isu tersebut, lanjut Prof Herry Suhardiyanto, yaitu pangan, energi, ekologi dan lingkungan, pengentasan kemiskinan, dan biomedis.
Prof Herry mengutarakan, penguatan lima isu dalam penelitian IPB ke depan diharapkan dapat memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa, baik pada bidang pertanian maupun bidang-bidang lainnya.
"Sangat penting bagi Indonesia untuk melakukan reorientasi paradigma dan strategi pembangunan yang dapat mendukung penguatan sektor pertanian, yang masih menjadi tumpuan hidup sebagian masyarakat," tegasnya.
Merujuk pada catatan IPB, hingga 2011, dari total angkatan kerja sebanyak 109 juta jiwa, 39,33 juta diantaranta masih bergantung pada sektor pertanian alias sekitar 37 persen.
Sementara itu sektor yang memiliki pertumbuhan lebih tinggi dari sektor pertanian dan berkontribusi besar terhadap PDB (sektor industri dengan share terhadap PDB hampir 30 persen) ternyata hanya mampu menyerap 12,5 persen angkatan kerja yang ada.
"Tahun-tahun mendatang merupakan momentum yang sangat penting dalam menentukan perjalanan bangsa. Strategi pembangunan yang berbasis pada sumberdaya alam terbarukan, dimana pertanian menjadi pilar pokoknya masih sangat diharapkan peran signifikannya," demikian Prof Herry menjelaskan.(ANT-053/M027)
• Antaranews
Jumat, 30 Desember 2011
Anies: Gunakan Internet untuk Merajut Masa Depan
JAKARTA, KOMPAS.com — Rektor Universitas Paramadina Dr Anies Baswedan mengatakan, para pemuda seharusnya menggunakan media sosial di internet untuk merajut masa depan, bukan sekadar menjalin relasi masa lalu.
"Bagi anak muda, internet tak boleh sebatas merawat relasi masa lalu, internet harus jadi alat untuk merajut masa depan," kata Anies yang juga Pendiri Gerakan Indonesia Mengajar melalui akun Twitter-nya di Jakarta, Kamis (29/12/2011).
Menurut dia, merugilah anak muda yang menggunakan internet sekadar untuk melanggengkan pertemanan di bangku SD, SMP, SMA, dan kuliah seperti banyak dilakukan anak muda yang sangat gandrung pada Facebook, Friendster, atau media sosial internet lainnya, termasuk messenger, hingga milis (mailing list-red).
Anak muda seharusnya rajin membangun jaringan masa depan, termasuk dengan memanfaatkan internet dan membuat jejaring dengan para pemuka di berbagai bidang di belahan bumi mana pun.
"Sudahkah bangun networking dengan para ahli terkemuka di bidang Anda? Ikutkah Anda di milis-milis dunia atau ’virtual exchanges’ di bidang Anda?" katanya.
Gunakan internet untuk mendekatkan diri dengan pusat-pusat kemajuan, ujarnya, bukan sebaliknya malah mengisolasi diri dalam lingkar pergaulan masa lalu.
Sebelumnya pada Pembukaan Pesta Blogger 2011, Anies juga pernah menyatakan harapannya kepada komunitas online agar dapat membangun optimisme bangsa melalui tulisan-tulisan di blog berhubung media "mainstream" Indonesia akhir-akhir ini dilanda pandangan bernada pesimis.
Menurut dia, pesimisme itu dapat dilawan oleh komunitas online di Tanah Air, khususnya melihat potensi pertumbuhan era digital yang kian tinggi di Tanah Air dan membuka kesempatan besar bagi generasi internet di Indonesia untuk membangun sisi optimisme bangsa.
"Dengan mengisi blog ataupun media sosial dengan pesan-pesan positif, kita memenuhi persyaratan untuk optimis. Cara pandang optimis selalu melihat kesempatan dalam kesulitan, berbeda dengan cara pandang pesimis yang selalu melihat kesulitan dalam kesempatan," ujar Anies.
• KOMPAS
Outlook Teknologi Informasi Indonesia 2012 (Bagian I)
Oleh: Dr. Dimitri Mahayana
Sekalipun fisikawan Denmark ternama, Niels Bohr (1885-1962), pernah berucap bahwa “prediction is very difficult, especially about the future”, namun atensi akan apa yang terjadi di esok hari takkan pernah surut.
Setidak-tidaknya, pertanyaan tentang apa yang akan terjadi dalam sektor teknologi informasi Indonesia pada 2012, kerap menghampiri penulis. Dari yang bersifat konseptual hingga sisi pragmatis bisnis-nya.
Ini menjadi kian menarik dibahas, manakala jumlah pengguna internet Indonesia yang sudah tembus 50 juta, telah banyak mengubah tatanan. Bahwa teknologi informasi hari ini adalah keseharian yang masuk ranah consumer.
Teknologi informasi bukan lagi perangkat monopoli korporasi, atau sebagian golongan dengan akses kapital besar. Karena itu, mengabaikan consumer dalam semua kebijakan bisa menciptakan sebuah kesalahan besar.
E-Channel Revolution
Secara garis besar, ada empat poin utama --saling berkaitan-- yang akan terjadi tahun depan. Pertama, pergerakan mendatang akan terangkum dalam sebuah konsep bernama e-channel revolution atau revolusi berbasis layanan dunia maya.
Frase ini merujuk pada situasi mulai meluasnya dan mengakarnya aplikasi internet dalam kehidupan keseharian masyarakat Indonesia. Dari mulai e-commerce, e-lifestyle, e-social, e-payment, e-banking, dan sejenisnya.
Ambil contoh Forum Jual Beli/FJB Kaskus.us atau tokobagus.com yang nilai transaksi bulanannya sudah demikian besar. Kita tak pernah mengira bahwa orang Indonesia akan jual-beli produk di internet secepat dan sedahsyat ini.
Bahkan, saya amati, generasi muda saat ini lebih mencari dan membeli produk berbasis rekomendasi koleganya di internet --sekalipun di lingkungan sekitarnya sudah ada toko konvensional yang menjual produk serupa.
Transaksi Elektronik
Demikian pula dengan sistem pembayaran elektronik. Kini lazim ditemukan, sekalipun di level pedagang ritel di Glodok, yang seluruh transaksinya dibayar oleh sebuah perangkat keypad (misalnya milik BCA) untuk mentransfer seketika.
Dua contoh ini menunjukkan bahwa pembayaran dan transaksi telah mengalami revolusi amat signifikan. Kepraktisan, kemudahan, kekuatan jejaring, keamanan, dan kecepatan, telah mengubah preferensi prilaku masyarakat Indonesia.
Revolusi ini tentu akan membahayakan mereka yang masih bergerak pada paradigma bisnis lama. Kita cukup terhenyak dengan kenyataan bahwa Aquarius Dago, toko kaset iconic Bandung sekian puluh tahun lamanya, juga harus ditutup!
Ini pertanda bahwa cara orang mengakses lagu dan film sudah berubah luar biasa. Mereka tetap mau mengeluarkan uang untuk menikmati tembang favoritnya, namun dengan cara digital dan sophiscticated seperti RBT/ring back tone.
Apakah kita kini mencari dan mereservasi hotel masih dengan mendatangi tempatnya? Banyak fakta di tahun ini menegaskan bahwa pencarian dan reservasi hotel semacam agoda.com justru lebih diminati, terutama oleh masyarakat urban.
Yang Kolot, Tergerus
E-channel revolution juga telah menggerus banyak perusahaan kolot, bahkan salah satu toko buku terbesar di Amerika pun, harus menerima kenyataan bahwa Amazon.com menyalipnya dan kini kokoh jadi toko buku terbesar di dunia.
Seluruh perubahan berbasis layanan digital ini akan kian menguat tahun depan di Indonesia. ‘Taring’-nya bahkan bakal makin tajam karena segala bentuk dan variasi layanannya makin banyak dan mungkin di luar imajinasi kita.
Kekuatan layanan penunjang hidup digital ini bisa juga makin mengakar karena perangkat pendukung semacam smartphone-pun makin terjangkau. Belum dengan fenomena komputer tablet yang mudah ditemukan di lingkungan kita.
Generasi GIMI
Prediksi penulis tentang generasi GIM (gadget internet mobile) di awal 2011 lalu, yang dinamis namun tetap terkoneksi, bukan hanya terbukti di lapangan, namun juga terjadi melampaui prediksi dengan fenomena iPad.
GIMI atau gadget internet mobile iPad and iPad like be adalah istilah yang lebih tepat ketika kita melihat bahwa masyarakat Indonesia semakin mudah dan nyaman saat mengakses internet kapan dan dimanapun.
So, tahun 2012 akan menunjukkan kian maraknya fenomena GIMI di Indonesia, sehingga menciptakan mata rantai yang kuat dalam mewujudkan e-channel revolution. Mereka yang masih konservatif, berhati-hatilah!
... Prediksi kedua: kejadian sedot pulsa tahun ini, akan berulang tahun depan, sekalipun dalam bentuk yang berbeda. Seperti apa? Nantikan dalam Outlook Teknologi Informasi Indonesia 2012 Bagian Dua ...
* Penulis adalah Chief Lembaga Riset Telematika Sharing Vision.
• KOMPAS
Kamis, 29 Desember 2011
Telkomsel raih penghargaan dari Yahoo
Dalam siaran pers di Makasssar, Kamis, Manager Marketing Area Pamasuka Jowvy Kumala mengatakan, kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya dimenangkan, dengan diikuti puluhan partisipan untuk memperebutkan sembilan kategori sebagai yang terbaik.
Anugerah ini, kata dia, merupakan penghargaan atas ide kreatif dan pekerjaan luar biasa dalam komunitas kreatif online.
Telkomsel Siaga tampil terbaik berdasarkan kreativitas, eksekusi, dan hasil kampanye, dengan mengalahkan para kandidat lainnya yang berasal dari Hongkong, Taiwan, Korea, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.
Telkomsel Siaga lanjutnya adalah program berkesinambungan diselenggarakan setiap tahun dalam menjawab kebutuhan pelanggan seperti beribadah di bulan Ramadhan hingga Lebaran.
"Telkomsel Siaga menghadirkan beragam layanan, seperti konten Islami serta informasi mudik melalui layanan Peta Siaga," katanya.
Penyerahan penghargaan ini telah diberikan 8 Desember 2011 lalu di Epicentrum Taman Rasuna Jakarta.
Sebelumnya, Telkomsel telah memberangkatkan mudik gratis sekitar 5.000 orang melalui beragam moda transportasi seperti kapal laut 2.000 orang, kereta api 1.300 orang, bus 1.000 orang, pesawat terbang 600 orang, dan mobil pribadi 100 orang.(ANT-282/F003)
• Antaranews
Rabu, 28 Desember 2011
Mahasiswa UMY kembangkan alat deteksi curah hujan
"Alat itu menggunakan komponen-komponen sederhana dalam produksi, yaitu corong, penjungkit, mikrontroler, alat transmisi `wireless`, dan alat penampil data seperti komputer. Biaya produksi alat pendeteksi itu dapat diminimalisasi hingga sekitar Rp400 ribu," kata Andi di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, corong digunakan sebagai penampung pertama air hujan. Air hujan kemudian dialirkan ke penjungkit sehingga terjadi jungkitan saat volume air hujan yang tertampung di penjungkit telah mencapai jumlah yang ditetapkan. Jumlah jungkitan yang terjadi pada penjungkit tersebut kemudian dihitung oleh "Optocoupler" sebagai sensor.
Data berupa jumlah jungkitan yang dihitung "Optocoupler" itu akan diolah oleh mikrokontroler sebagai pengolah dan akan dikirimkan ke komputer secara "wireless". Data itu akan tersimpan secara otomatis di komputer sebagai data curah hujan.
"Pada alat tersebut saya menggunakan alat transmisi `wireless` jenis TRW 2.4G. Data curah hujan yang akan muncul juga diatur dengan satuan milimeter per jam yang bisa juga diubah sesuai dengan kebutuhan dan biaya," katanya.
Ia mengatakan alat itu diharapkan dapat dimanfaatkan secara luas oleh para petani dan masyarakat umum sehingga mempermudah pengukuran curah hujan.
Para petani dapat memanfaatkan alat tersebut untuk memperkirakan waktu tanam dan panen padi atau tanaman lain. Selama ini para petani cenderung menentukannya dengan tradisi yang telah ada secara turun temurun dengan melihat siklus curah hujan yang teratur.
"Namun, curah hujan saat ini mengalami siklus tidak menentu. Hal itu membuat petani kesulitan untuk memproduksi dengan kualitas terbaik karena tidak bisa lagi tergantung pada tradisi tersebut," katanya.
Ia mengatakan alat pendeteksi curah hujan tepat guna itu dapat membantu petani mengetahui data curah hujan untuk kepentingan pertanian. Selain biaya terjangkau, pengunaan alat pendeteksi curah hujan tepat guna itu juga cukup mudah serta tidak memakan waktu dan biaya tambahan.
"Dengan alat itu kita cukup melihat hasil pengukuran curah hujan di komputer tanpa melakukan proses apa pun, karena selama alat bekerja, data langsung secara otomatis tersimpan," katanya.(U.B015/M008)
• Antaranews
Mengkudu Kurangi Kanibalisme Lele
Rilis Humas IPB di Bogor, Rabu (28/12) menyebutkan penelitian itu dilakukan oleh Ikbal Hadi sebagai ketua, dengan anggota Asep El Qusairi, Ruly Ratannanda, M Hasyim Al Abror, dan Rezi Hidayat.
Penelitian bertema "Efektivitas Pemberian Ekstrak Buah Mengkudu Morinda Cirtifolia L Melalui Pakan Alami Terhadap Sifat Kanibalisme Benih Ikan Lele Clarias sp Pada Sistem Budidaya Intensif" itu dilakukan di bawah bimbingan dosen pendamping Ir Harton Arfah MSi.
Ikbal Hadi menjelaskan, ikan lele adalah salah satu komoditas ikan air tawar yang masih menjadi primadona di Indonesia. Budi daya yang diperlukan dalam memenuhi tingginya tingkat kebutuhan ikan lele ialah usaha budi daya yang dilakukan secara intensif.
Namun, kata dia, masalah yang sering muncul pada usaha budidaya secara intensif ikan lele ialah tingginya tingkat mortalitas benih ikan lele akibat sifat kanibalisme dalam kegiatan pembenihan. "Riset yang dilakukan oleh Hseu JR, pada juvenil ikan kerapu membuktikan bahwa kanibalisme dipengaruhi oleh tingkat konsentrasi hormon serotonin pada otak," katanya.
Ikbal Hadi menjelaskan, peningkatan hormon serotonin ini juga diduga mampu mengurangi kecenderungan sifat agresif benih ikan lele untuk kanibal. Melalui riset intensif yang dilakukan oleh para ilmuwan di laboratorium, mengkudu menunjukkan keunggulan luar biasa.
Mengkudu mengandung zat scopoletin yang berguna dalam peningkatan kegiatan kelenjar peneal di dalam otak, yang merupakan tempat dimana serotonin diproduksi dan kemudian digunakan untuk menghasilkan hormon melatonin. (Ant/OL-04)
• MediaIndonesia
Tim Pembuat Kapal Selam Indonesia Berangkat Januari
Jurnas.com | TIM Indonesia yang akan mengikuti proses pembangunan kapal selam di Korea Selatan akan berangkat Januaru mendatang. Tim yang berjumlah 50 orang itu akan mempelajari pembangunan kapal selam agar bisa mengaplikasikannya di Indonesia.
“Diperkirakan tim yang terdiri dari 50 orang itu akan berangkat Januari,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskomblik) Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin di Jakarta, Jumat (23/12).
Dia menuturkan, pemberangkatan tim tersebut dalam rangka mengikuti proses alih teknologi sesuai kesepakatan dalam kontrak pengadaan kapal selam yang telah ditandatangani antara Kemhan dan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan Daewoo Shipbuilding Marine Enginering (DSME). Tim tersebut akan mengikuti keseluruhan proses pembangunan hingga selesai dan kapal selam siap dikirim ke Indonesia.
“Sekitar 56 bulan, hingga kapal selam selesai,”katanya.
Sebelumnya, Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan pada tahap pengadaan kapal selam yang pertama, SDM Indonesia melalui PT PAL akan dikirimkan ke Korea untuk melihat langsung pembuatan kapal selam tersebut. Sebanyak 50 orang teknisi dengan masa kerja yang masih panjang akan mengikuti proses ini.
Pada pengadaan yang kedua, para teknisi ini direncanakan mulai terlibat dalam pembuatan kapal selam. Sehingga pada tahap ketiga para teknisi Indonesia sudah mampu memproduksi sendiri kapal selam.
Menurut Sjafrie, kebijakan dasar pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) harus memberi keuntungan dalam meningkatkan kemampuan industri pertahanan nasional salahsatunya dengan cara alih teknologi. Hartind menambahkan, pembelian kapal selam tersebut sudah sesuai dengan rencana strategis (renstra) dan blue print pertahanan untuk meningkatkan minimal essential forces.
Selasa, 27 Desember 2011
BPPT Kembangkan Pesawat Tanpa Awak
BPPT berencana “mengawinkan” PUNA dengan Flare, teknologi baru untuk menciptakan hujan buatan yang dikembangkan tim dari bidang teknologi lingkungan dan kebumian. Kombinasi ini akan membuat upaya modifikasi cuaca menjadi lebih murahb dan efisien.
“Saat ini sedang diuji coba penggunan PUNA menggunakan teknologi flare yang digunakan dalam operasi teknologi modifikasi cuaca,” kata Kepala BPPT Marzan Aziz Iskandar dalam konferensi pers Refleksi Akhir Tahun 2011 BPPT di Jakarta, kemarin.
Sepanjang 2011, Unit Pelaksana Hujan Buatan melaksanakan operasi teknologi modifikasi cuaca untuk mengatasi defisit air, kebakaran lahan dan hutan, serta "pengamanan" kondisi cuaca sepanjang pelaksanaan SEA Games XXVI di Palembang, Sumatera Selatan, bulan lalu.
Selain capaian di bidang teknologi pertahanan keamanan serta lingkungan, BPPT juga menghasilan banyak capaian teknologi yang aplikasinya bersentuhan langsung dengan masyarakat. Mulai dari penerapan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) hingga investigasi penyebab ambruknya jembatan Kutai Kartanegara.
Penerapan e-KTP merupakan peran serta BPPT dalam hal teknologi informasi dan komunikasi, yakni memberikan layanan teknologi kepada Kementerian Dalam Negeri selaku penggagas. Layanan BPPT mencakup persyaratan teknologi untuk penerapan KTP elektronik berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) Nasional.
"BPPT juga melakukan supervisi teknis penerapan e-KTP di beberapa daerah penerapan," kata Marzan.
BPPT juga menyusun kerangka kerja teknis, audit, dan pengujian sistem pemungutan suara elektronik (e-Voting) yang terdiri dari perangkat keras, aplikasi, dan tata kelolanya. Langkah ini merupakan bentuk dukungan BPPT terhadap pelaksanaan pemilihan umum nasional dan pemilihan kepala daerah.
Untuk proses investigasi ambruknya jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur pada 26 November lalu, posisi BPPT adalah terlibat langsung membantu Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Marzan mengatakan, lembaganya diminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana melakukan audit teknologi untuk mengetahui sebab-sebab ambruknya jembatan berumur sepuluh tahun tersebut.
BPPT telah mengirimkan tim ahli yang terdiri dari perekayasa dari Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS), Balai Teknologi Survey Kelautan (BTSK), dan Pusat Audit Teknologi. Tim dari B2TKS bertugas mempelajari struktur kondisi jembatan untuk mengetahui penyebab ambruknya jembatan. "Ini penting sebagai bahan untuk menghasilkan rekomendasi yang diberikan ke instansi terkait sebagai pertimbangan agar ke depan tidak terjadi lagi," ujar Marzan.
Sementara tim dari BTKS dengan peralatan sonar dan multibeam echosounder akan melakukan survei bawah air dan membantu tim melihat kondisis reruntuhan jembatan di dalam air. "Sekaligus untuk mengetahui kondisi korban dan mencari cara mengevakuasinya," kata Marzan menambahkan.
BPPT juga menghasilkan sejumlah karya lain di bidang teknologi. Dari hasil kerja sama dengan PT Pindad dan PT Nusantara Turbin dan Propulsi, misalnya, BPPT membuat turbin dan generator yang digunakan dalam pembangkit listrik tenaga panas bumi.
BPPT juga telah membuat rancangan pembangkit listrik tenaga surya untuk daerah Sumba Barat Daya. Pembuatan pembangkit listrik menggunakan teknologi Smart Grid untuk mengkombinasikan sumber energi terbarukan lainnya, seperti angin dan air.(MAHARDIKA SATRIA HADI)
• TEMPO.CO
Dasar-Dasar Merakit Open BTS ala Onno Purbo
JAKARTA, KOMPAS.com - Open Base Transceiver Station, atau disingkat Open BTS, adalah sebuah BTS GSM berbasis software, yang memungkinkan pengguna ponsel GSM melakukan pangilan telepon atau berkirim pesan singkat (sms), tanpa menggunakan jaringan operator selular komersial.
Artinya, dengan teknologi ini pengguna bisa melakukan telepon atau sms tanpa membutuhkan pulsa. Bahkan, dengan merakit OpenBTS ini, sebenarnya ibaratnya membangun operator seluler sendiri. Hanya saja jangkauan sinyalnya terbatas, dan hanya bisa berkomunikasi dengan ponsel lain yang terkoneksi dengan jaringan OpenBTS ini.
Penerapan OpenBTS di Indonesia sedang digalakkan oleh praktisi teknologi informasi Onno W Purbo. Berikut adalah dasar-dasar perangkat dan piranti lunak yang dibutuhkan untuk menggunakan teknologi ini seperti dikemukakan oleh Onno saat ditemui di kediamannya.
Hardware
Tentu saja hal yang paling dasar adalah seperangkat komputer, bisa desktop ataupun notebook.
Kemudian, untuk OpenBTS versi minimal, dibutuhkan hardware untuk memancarkan sinyal radio bernama Universal Sofware Radio Peripheral (USRP) dan dua jenis antena, yakni antena transmitter dan receiver.
USRP inilah yang menggantikan peran pemancar pada Base Transceiver Station (BTS) operator seluler komersil. USRP versi minimal bisa didapatkan dengan harga 15 sampai 20 juta.
Lewat kabel USB, sambungkan komputer ke USRP. Setelah itu, dua kabel yang ada di USRP disambungkan ke dua antena tersebut.
Software
Sebelumnya, komputer yang digunakan harus bersistem operasi Linux. Sistem operasi lain seperti Windows atau Mac tidak bisa digunakan untuk menjalankan OpenBTS.
Semua software yang digunakan untuk OpenBTS ini bisa di-download secara gratis, dan semuanya merupakan software open source.
Gunakan software GNU Radio, untuk mengendalikan USRP. Kemudian software OpenBTS, untuk mengontrol operasi BTS. Dan juga ada software sentral telepon bernama Asterisk. Software ini biasa digunakan untuk teknologi sentral telepon generasi 4G.
Protokol yang digunakan oleh sentral telepon Asterisk adalah Session Initiation Protocol (SIP). Protokol macam ini juga dipakai oleh operator seluler komersil seperti Indosat, Telkomsel, XL, Axis, dan lain-lain.
Logika berpikir hardware USRP
Logika berpikir USRP dalam OpenBTS ini kira-kira seperti sound card pada komputer. Sebuah sound card harus diprogram agar mengeluarkan sinyal audio.
Nah, begitu juga dengan USRP yang diprogram agar mengeluarkan sinyal radio. Bukan hanya sinyal radio, USRP ini bisa diatur untuk mengeluarkan sinyal AM, FM, ataupun sinyal TV. Semua sinyal itu diprogram melalui software.
Inilah yang menyebabkan OpenBTS bisa dirakit dengan harga yang murah. Karena pemancarnya diatur lewat software. Jika pemancarnya berupa hardware pasti membutuhkan biaya miliaran rupiah.
Jangkauan OpenBTS versi minimal ini hanya 5 sampai 10 meter saja. Karena, konsumsi listriknya hanya 100 mili watt. Jika power amplifier-nya diganti menjadi 10 watt, seharga 120 juta rupiah (belum termasuk ongkos kirim), jangkauannya bisa mencapai 5 kilometer lebih.
Coba bandingkan dengan BTS milik operator seluler. Untuk versi yang serupa, dibutuhkan biaya 1,5 miliar rupiah.
Bagaimana? Tertarik untuk merakit OpenBTS dan mengasuh operator sendiri?
• KOMPAS
Ini Dia, 4 Skenario 4G di Indonesia
JAKARTA, KOMPAS.com - Di Singapura, teknologi telekomunikasi generasi keempat (4G) sudah mulai diterapkan. Tapi di Indonesia, 4G baru bisa dinikmati sekitar dua hingga tiga tahun lagi.
Hal itu disebabkan spektrum frekuensi teknologi 4G belum ditetapkan. Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Muhammad Budi Setiawan menjelaskan pihaknya saat ini sedang menyesuaikan dengan Roadmap Teknologi di Indonesia hingga 2018.
"Teknologi 4G sebenarnya sudah siap di Indonesia. Operator pun tinggal switching dari 3,5G ke 4G. Tapi ketersediaan frekuensi jaringan 4G saat ini masih belum ada," ungkap Budi saat dihubungi melalui sambungan telepon.
4 Skenario Frekuensi
Ada empat skenario frekuensi yang akan digunakan untuk teknologi 4G Long Term Evolution (LTE):
700 MHz
Saat ini 700 MHz digunakan untuk UHF alias siaran televisi. Jika LTE akan menggunakan frekuensi ini, Budi menjelaskan, pemerintah harus menunggu migrasi dan televisi analog ke televisi digital. Sayangnya, proses migrasi ini diperkirakan baru selesai pada 2018.
1.800 MHz
Frekuensi 1.800 MHz saat ini digunakan oleh operator telekomunikasi GSM. Jika mau, ini merupakan pilihan yang paling mudah bagi operator. Bahkan, pada Oktober 2011 uji coba LTE di frekuensi ini sudah dilakukan oleh Indosat dengan teknologi Nokia Siemens Network.
Masalahnya, kata Budi, penggunaan 1.800 MHz berarti operator ini harus rela membagi frekuensi yang sudah dimilikinya saat ini. Dampaknya, kualitas layanan bisa jadi tak akan sebaik yang dijanjikan.
2.100 MHz
Frekuensi ini juga sekarang sudah digunakan oleh operator telekomunikasi GSM untuk layanan 3G. Per operator minimal memiliki 'blok' 10 MHz (2 x 5MHz).
Sedangkan untuk bisa dipakai LTE, minimal per operator harus memiliki 'blok' 20 MHz (2 x 10MHz). Penataannya bisa cukup memusingkan mengingat saat ini kondisinya sudah cukup padat.
2.300 MHz.
Frekuensi ini juga teorinya bisa dimanfaatkan untuk 4G. Bahkan, kenyataannya, 4G dengan teknologi Wimax sudah ditetapkan di frekuensi ini. Memang, Wimax memiliki basis teknologi yang berbeda dengan 4G LTE, sehingga bagi operator untuk menyediakan layanan Wimax butuh langkah yang lebih "rumit".
Saat ini pun kapling frekuensi Wimax sudah dilelang dan ditetapkan pada beberapa pemenang. Hanya saja, layanan Wimax secara komersial, belum banyak dinikmati konsumen.
Solusinya?
Menurut Budi, yang paling memungkinkan di jangka panjang adalah menunggu penyelesaian frekuensi televisi analog menjadi televisi digital pada 2018. Jika ini selesai, maka frekuensi tersebut bakal kosong dan bisa ditempati oleh frekuensi 4G.
"Tapi kalau ingin cepat bisa pakai frekuensi di 1.800 MHz atau 2.300 MHz. Dan itu pun baru bisa sekitar 2 atau 3 tahun lagi," jelasnya.
Dari sisi regulasi, Budi menjelaskan sudah tidak ada masalah. Namun dari sisi pengguna, masih perlu kesiapan perangkat seperti ponsel maupun dongle untuk mengakses 4G.
"Harga ponsel berteknologi 3G saja masih mahal. Apalagi layanan 3G juga belum menyeluruh di Indonesia. Kita saja masih perlu nafas panjang untuk 3,5G, apalagi 4G," katanya.
Vendor Teknologi Siap Mendukung
Deputy Director Customer Solutions and Sales Support Division Huawei Indonesia Dani K Ristandi menambahkan pihaknya sangat siap memberikan solusi teknologi di wilayah manapun di Indonesia.
Solusi ini, ujar Dani, mulai dari end user terminal (ponsel dan dongle), jaringan akses, jaringan transport, jaringan inti hingga jasa nilai tambah serta sistem pendukung operasi dan bisnis (OSS/BSS).
"Dengan peningkatan layanan data broadband di Indonesia, teknologi 4G seperti LTE akan sangat tepat diimplementasikan di Indonesia," katanya.
Butuh Frekuensi yang Tepat
Namun penerapan teknologi mutakhir tersebut harus memiliki spektrum frekuensi yang ideal. Dani mencontohkan, blok 20 MHz adalah ideal.
Sebaliknya, jika hanya 5MHz bandwidth, maka kecepatan yang dihasilkan pun tidak akan lebih baik dari teknologi yang ada sekarang.
"Artinya kunci pengimplementasian teknologi mutakhir tersebut adalah di ketersediaan spektrum frekuensi," tambahnya.
Dani mengatakan, sampai Oktober 2011, dari 35 jaringan LTE yang sudah beroperasi komersial, 11 di antaranya disediakan oleh Huawei.
Beberapa operator di Indonesia pun sudah mengimplementasikan solusi Huawei. Teknologi seperti SingleRAN, Dani mencontohkan, saat ini digunakan untuk layanan 2G/3G.
Tetapi, ia melanjutkan, sebenarnya teknologi itu sudah siap untuk di-upgrade guna mendukung layanan 4G seperti LTE. Jadi, tinggal tunggu frekuensinya saja.
• KOMPAS
Antisipasi Trafik Tinggi, Telkomsel Tingkatkan Kapasitas Jaringan
Dalam siaran persnya di Makassar, Senin (26/12), Telkomsel telah melakukan uji jaringan di beberapa area yang diprediksi menjadi pusat keramaian, seperti tempat wisata dan pusat perbelanjaan.
Uji jaringan yang dilakukan kali ini lebih fokus ke penggunaan data, baik itu dengan menggunakan laptop maupun smartphone atau ponsel pintar.
Hal itu dimaksudkan untuk memastikan kenyamanan penggunaan jaringan Telkomsel melakukan komunikasi terutama saat trafik data sangat tinggi.
"Telkomsel telah menyiapkan seluruh elemen jaringan melalui peningkatan kualitas jaringan terluas dengan kapasitas yang memadai untuk memberikan kenyamanan berkomunikasi pelanggan saat Natal dan Tahun Baru 2012," kata Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno.
Dengan upaya maksimal yang telah dilakukan kata dia, berharap masyarakat tidak ragu untuk menggunakan layanan Telkomsel sepanjang Natal dan Tahun Baru serta sesudahnya.
Pemberian ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru dengan menggunakan fitur-fitur ataupun gambar, lanjutnya saat ini marak dilakukan pengguna. Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan tersebut maka Telkomsel melakukan rangkaian peningkatan infrastruktur jaringan.
"Menjelang perayaan Natal 2011 dan Tahun Baru 2012, Telkomsel telah meningkatkan berbagai sisi elemen jaringannya secara signifikan dibanding tahun 2010 lalu, seperti, jangkauan layanan terluas via satelit, penambahan BTS lebih dari 44 BTS, sebelumnya 2010 hanya 37.000 BTS, perbaharuan jaringan, kapasitas BlackBerry dan SMS," tandasnya.
• Republika
Senin, 26 Desember 2011
Telkomsel Kejar 70 Juta Pelanggan Broadband di 2012
Demikian diungkapkan oleh GM Sales and Costumer Service Telkomsel Jabar, Erick Noviantoro saat berbincang dengan detikINET, Senin (26/12/2011).
"Di 2012 targetnya adalah 70 juta pelanggan kita adalah pelanggan broadband," katanya.
Pertumbuhan pelanggan broadband Telkomsel cukup signifikan. Di Jabar saja, saat ini sudah 14 persen pelanggannya merupakan pelanggan broadband.
"Kita terus pacu dengan infrastruktur dan program-program menarik bagi pelanggan. Targetnya Jabar tahun depan adalah 21 persen pelanggan broadband," katanya.
Salah satu upaya Telkomsel untuk memberikan pengalaman broadband kepada pelanggannya adalah dengan menyebar ribuan titik hotspot bersama dengan Telkom.
Di sisi jaringan, Telkomsel Jabar menambah 1.089 node b dengan 250 diantaranya adalah new site tidak termasuk upgrade. "Kita fokus investasi 3G," kata GM Network Operation Telkomsel Jabar Samuel Pasaribu belum lama ini.( afz / eno )
• detik
Minggu, 25 Desember 2011
Tahun 2012 Kebutuhan TI US$ 2,7 Triliun
ilustrasi pengguna internet (www.corbis.com)
VIVAnews - Sepanjang tahun 2011 perkembangan Teknologi Informasi (TI) diwarnai berkembangnya tablet, populernya komputasi awan, munculnya ultrabook, kejahatan cyber yang semakin beragam, hingga pekerja TI yang mulai mengarahkan bisnisnya pada efisiensi. Dinamika TI ini diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2012.
Dinamika TI juga memperngaruhi belanja kebutuhan TI. Mengutip dari data survei yang dilakukan Gartner, Director and Country Manager Dell Indonesia, Pieter Lydian, menyampaikan bahwa tahun depan enterprise TI global akan menghabiskan uang mencapai US$ 2,7 triliun.
“Ini naik 3,9 persen dari tahun 2011, yang menghabiskan US$ 2,6 triliun,” jelas Pieter Lydian, dalam Diskusi "IT Outlook 2012" di Jakarta, Kamis, 22 Desember 2011.
Ia melanjutkan bahwa pengguna dari lini bisnis dan organisasi akan didominasi oleh perangkat mobile, komputasi awan dan jejaring sosial yang memunculkan pasar negara BRIC (Brazil, India, Rusia dan Cina).
Pasar negara tersebut kemungkinan akan menguasai setengah dari kebutuhan IT dunia. Ia juga menyampaikan bahwa dari sisi konsumen, tren ke depan akan diisi oleh generasi Y yang mengisi 48 persen tenaga kerja dunia sampai tahun 2020.
Survey Gartner juga memprediksi bahwa tahun depan, 50 persen dari pengguna email kantoran akan mengakses email dari browser, tablet atau perangkat ponsel pintarnya.
Adapun 40 persen perusahaan akan mengalihkan datanya dari server atau storage biasa ke komputasi awan. Sedangkan 85 persen dari 500 perusahaan terkemuka akan mengalami kegagalan dalam mengantisipasi keefisienan datanya. Namun perusahaan akan menjadi semakin kompetitif di 2015.
Sedangkan khusus untuk Indonesia, Pieter optimis pertumbuhan TI cukup baik. “Pertumbuhan akan tinggi, tinggal kita melihat penyerapan APBN dan perkembangan krisis Eropa,” ucapnya.
Tahun 2012 Dell, menurut Pieter, akan tetap mengembangkan dari lini enterprise dengan fokus pada layanan support dan service yang kian memanjakan pengguna. Ia mengatakan layanan yang diberikan merupakan bagian dari pengalaman pengguna. (ren)
• VIVAnews
Menanggulangi Banjir dengan Memanen Air Hujan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Memanen air hujan dengan sumur resapan dapat menanggulangi banjir cukup signifikan. Demikian kata Kepala Bidang Teknologi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dr Arie Herlambang.
"Memanen air di tangki penampungan seukuran 10 meter kubik selama 2-3 jam hujan pertama yang biasanya lebat itu mampu mengurangi genangan cukup signifikan," kata Arie dalam diskusi Pengelolaan Sumber Daya Air bertema "Kelola Air Selamatkan Bumi" di Jakarta, Jumat.
Prinsip dasar pemanenan air hujan adalah mengalirkan air hujan yang jatuh di permukaan atap melalui talang air untuk ditampung ke dalam tangki penampung yang digali di bawah tanah. Kemudian limpasan air yang keluar dari tangki penampung yang telah penuh itu disalurkan ke dalam sumur resapan yang meresapkan air hujan ke tanah.
"Maraknya pembangunan di kota besar membuat luasan tanah yang bertugas menyerap air hujan tertutup bangunan,'' katanya. ''Sumur resapan berfungsi menampung air hujan akibat adanya penutupan tanah oleh bangunan beratap dan plester jalanan tersebut.''
Jika budaya memanen air hujan dan meresapkan limpahan air ke dalam tanah ini dimasyarakatkan, maka sejumlah besar keuntungan bisa didapat. Selain menghindarkan suatu wilayah dari genangan banjir, warga setempat juga akan mendapat sumber air bersih murah dan penambahan jumlah cadangan air tanah.
• Republika
2012 Telkomsel Fokus ke Anak Muda di Indonesia Timur
"Target kami di tahun 2012 mendatang adalah kalangan anak muda dan broadband ," kata Vice President Area Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan Agus Mulyadi di Palu, Sabtu.
Agus mengatakan Telkomsel membidik pasar anak muda karena mereka sudah mulai berani beralih dari penggunaan telepon dan sms ke berinternet seperti facebook, twitter, youtube, dan BlackBerry Massenger (BBM).
Menurut dia, target itu adalah bisnis masa depan dan berdasarkan prediksi tahun-tahun ke depan bahwa anak muda dan "broadband" akan tumbuh signifikan sehingga Telkomsel tidak ingin ketinggalan dalam melayani kebutuhan masyarakat tersebut.
Selain itu, kata dia, target lain Telkomsel di tahun 2012 adalah meningkatkan sisi pendapatan, pelanggan maupun tingkat layanan. Untuk itu, di tahun 2012, Telkomsel akan mulai lebih agresif dalam menambah dan membangun kapasitas jaringan 3G dengan tidak mengesampingkan pelanggan yang masih menggunakan layanan 2G.
Sebab, menurutnya, kecenderungan masyarakat saat ini untuk menggunakan internet sudah sangat besar sehingga patut mendapat perhatian serius dari pihak Telkomsel.
"Kalau disisi jaringan itu kita akan lebih agresif. Disisi sosialisasi kita juga akan lebih agresif," kata Agus Mulyadi.
Sosialisasi yang akan digenjot Telkomsel pada tahun 2012 itu adalah dengan banyak turun ke sekolah-sekolah, daerah atau kabupaten baru hingga ke kawasan terpencil yang belum terlayani dengan internet.
Telkomsel, kata dia, akan banyak melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah karena salah tujuannya adalah ikut serta membangun bangsa Indonesia dan memerdekakan masyarakat dari sisi telekomunikasi dan berinternet.
"Itu yang akan kita lakukan di tahun 2012. Yang pasti fungsi sosial dan bisnis Telkomsel akan berjalan secara paralel," ujarnya.
Untuk mencapai target-target itu, Telkomsel akan menanam banyak menara (BTS) 3G di wilayahnya dan mengintensifkan upaya sosialisasi ke SMP, SMA, perguruan tinggi hingga kantor instansi negeri dan swasta.
Agus menuturkan, di tahun 2011 ini, pelanggan Telkomsel di Sulawesi Maluku dan Irian Jaya telah tumbuh secara signifikan yakni di atas 10 persen.
Untuk itu, kata dia, Telkomsel kembali memproyeksikan pada tahun 2012 mendatang jumlah pelanggan baru di tahun 2012 akan terus bertambah jauh di atas 10 persen.
Agus menilai, di tahun 2012 itu, ekspektasi masyarakat dan potensi terhadap penggunaan Telkomsel masih akan jauh lebih besar.
Maka dari itu, katanya, tantangan di tahun 2012 tentunya juga makin besar dan itu jelas tetap menjadi perhatian serius bagi Telkomsel. "Memang tantangannya berat, tetapi bagi kami kompetisi itu adalah sebuah keharusan agar kami berbuat maksimal sebab kalau tidak masyarakat sendiri yang akan dirugikan. Biarlah kompetisi itu terjadi dan kami bersaing secara sehat," tutur Agus Mulyadi.
Agus berharap di tahun 2012 mendatang, kualitas jaringan Telkomsel yang ada di wilayahnya tetap terjaga demi kelancaran dan kenyamanan pelanggan dalam berkomunikasi dan berinternet ria.
• Republika
Sabtu, 24 Desember 2011
UI Raih Tiga Penghargaan di 13th International Robot Olympiad 2011
Dalam ajang ini, UI mengirim tiga tim yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Komputer. Dua tim yaitu Inxscopoda yang terdiri dari Hadid Fadhila, Irvan JP Elliika dan Fredrick Sanjaya dan tim SMART-CUE (Novika Ginanto, Tito Apriano, dan Lasguido) meraih penghargaan dalam kategori Creative Robot dengan tema Robot for Helping People from Natural Disaster.
Tim Inxscopoda memperoleh medali perak dan peringkat 1 Polling Award pilihan Kaskuser yang merupakan kerjasama Kaskus dengan IRO. Sedangkan SMART-CUE meraih medali perunggu.
Sedangkan tim Si Gale-Gale (Crisman Wise PS dan Deny K Sihombing) yang ikut di kategori Robot Indonesiana meraih penghargaan Technical Award.
Kategori robot Indonesiana diharapkan mampu memunculkan robot-robot yang mampu melestarikan budaya Indonesia dengan menggabungkan antara budaya dan teknologi.
Robot Si Gale-gale merupakan robot yang menonjolkan seni budaya dan artistik yang mampu menirukan tarian tradisional batak (Sumatra Utara). Robot ini menggunakan sensor bunyi sehingga untuk aktifasinya hanya dengan menepukkan tangan.
Robot Si Gale-gale spesial karena dilengkapi dengan 21 actuator sehingga robot mampu bergerak dengan lebih luwes dan bebas serta gerakan/tariannya sesuai dengan tempo dan beat dari musik pengiringnya. (OL-04)
• MediaIndonesia
Menkominfo: 84 desa informasi diresmikan selama 2011
Halmahera Selatan (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengungkapkan, sebanyak 84 desa informasi diresmikan selama 2011.
"Sebanyak 84 desa sudah diresmikan pada 2011, dan tahun depan akan ditambah sekitar 100 desa lagi," kata Tifatul usai meresmikan tujuh Desa Informasi yang dipusatkan di Desa Labuha Kecamatan Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Jumat.
Menurut Tifatul, Desa Informasi akan terus diperbanyak untuk mewujudkan "Indonesia conected" (Indonesia Tersambung), yakni membangun kabel optik (serat optik) dari Manado ke Ternate, selanjutnya Ternate ke Papua. "Itu semua target 2012," tegas Menkominfo.
Tifatul menjelaskan bahwa serat optik ini dibangun oleh swasta. "Mereka (swasta) yang membangun, mereka yang menjual ke pengguna, mereka yang pasang tarif, Kominfo hanya membuat rencana," katanya.
Dia menjelaskan bahwa pembangunan serat optik merupakan jaringan jalan tol jalur telekomunikasi ke seluruh wilayah Indonesia (Palapa Ring).
"Setelah itu, kota yang dilewati jalur serat optik ini akan ditarik kabel lagi yang disebut "cyber city"," katanya.
Tifatul mengungkapkan bahwa setelah palapa ring jadi, "cyber city" ini akan dikembangkan kembali ke "Last mail".
"Kami kembangkan walaupun Denpasar, Jakarta, Bandung, dan Surabaya sudah jadi cyber city. Dan itu yang akan terus dikembangkan sampai ke `last mail`, yaitu sekelas kabel fiber optik sampai di depan kamar kita, tinggal colok," jelasnya.
Terkait peresmian tujuh desa Informasi di Halmehara Selatan, Menteri Kominfo juga mengungkapkan bahwa tujuan dari Desa Informasi adalah untuk membuka wawasan dan pemahaman sekaligus menyosialisasikan pembangunan infrastruktur komunikasi dan informatika kepada pemerintah daerah, camat, kelompok informasi masyarakat (KIM), tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, pelajar dan masyarakat lainnya.
Dia berharap desa informasi ini menimbulkan akses keterbukaan informasi sehingga dapat meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat.
Tujuh Desa Informasi yang diresmikan oleh Menteri Kominfo ini adalah Kecamatan Pulau Bacan, Halmahera Selatan-Maluku Utara; Kecamatan Morotai Timur, Kabupaten Morotai Jaya-Maluku Utara; Kecamatan Morotai Utara, Kabupaten Morotai Jaya-Maluku Utara; Kapupaten Kepalauan Aru-Maluku; Kecamatan Aru Selatan-Maluku; Kecamatan Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat-Maluku; Kecamatan Tanibar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat-Maluku. (T.J008/N002)
• Antaranews
10 "Search" Bahagia dan Sedih Tertinggi Indonesia di 2011
JAKARTA, KOMPAS.com - Yahoo Indonesia melaporkan topik pencarian tertinggi di Indonesia sepanjang tahun 2011. Hasilnya, "kebahagian dan kesedihan" menjadi topik pencarian tertinggi di Yahoo Indonesia sepanjang tahun 2011.
Dalam pernyataan pers yang diterima redaksi, Jumat (23/12/2011), Yahoo menyatakan telah melakukan identifikasi berita dan tren teratas tahun ini berdasarkan aktivitas jutaan pengunjung.
Berikut daftar 10 pencarian bertopik kebahagiaan dan kesedihan terpopuler di Yahoo Indonesia:
1. Perceraian Aa Gym
Rumah tangga Aa Gym kembali jadi sorotan pada April 2011, mengenai perceraiannya dengan istri pertama, Teh Ninih.
2. Adjie Massaid Meninggal Dunia
Berita menggemparkan itu datang pada 5 Februari 2011. Banyak opini yang berkembang atas pemberitaan media. Keluarga Adjie menyatakan politisi berusia 43 tahun itu meninggal karena serangan jantung setelah bermain bola. Namun, kepergiannya itu mulai dikaitkan dengan kiprahnya sebagai politisi.
3. Percintaan Jennifer Kurniawan
Nama Jennifer Kurniawan muncul semenjak popularitas pesepakbola Irfan Bachdim menanjak di momentum Piala AFF 2010 lalu. Irfan adalah pacar dari Jennifer. Saat itu nama Jennifer Kurniawan mulai dikenal.
4. Hubungan Krisdayanti-Raul Lemos
Sejak belum menikah, hubungan Krisdayanti dan Raul Lemos tak pernah sepi dari sorotan media. Krisdayanti sempat mengucapkan maaf kepada media dan publik karena dianggap terlalu mengumbar kemesraannya dengan Raul.
5. Perselingkuhan Sophia Latjuba
Sophia Latjuba, yang telah lama absen di dunia hiburan, tiba-tiba kembali menjadi headline berita selebriti pada pertengahan Oktober 201, karena kabar miring mengenai rumah tangga. Michael Villareal, Suami Sophie, mengumumkan kabar perceraian mereka lewat Twitter.
6. Zainuddin MZ Meninggal Dunia
Pada 5 Juli 2011, kabar duka datang dari KH Zainuddin MZ yang meninggal karena serangan jantung. Pihak keluarga sempat membawanya ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), namun dokter sudah tidak bisa menolong nyawanya lagi.
7. Pernikahan Pasha Ungu
Pada 27 Maret 2011, pembaca Yahoo! menaruh perhatiannya pada pernikahan vokalis band Ungu, Pasha dan Adelia Wilhelmina. Pasha akhirnya memilih Adelia, yang berprofesi sebagai pramugari itu.
8. Kecelakaan Saipul Jamil
Sabtu, 3 September 2011, pedangdut Saipul Jamil mengalami kecelakaan di tol Cipularang KM 96. Kecelakaan itu merenggut nyawa Virginia Anggraeni, istri yang baru dinikahinya selama 6 bulan. Saipul mengaku kehilangan kendali atas mobilnya.
9. Dian Sastro dan Anak Pertamanya
Dian Sastrowardoyo melahirkan putra pertamanya pada 17 Juli 2011 di YPK Menteng. Setelah menikah dengan pengusaha Indraguna Sutowo, nama Dian tak sering muncul di media. Wajahnya hanya muncul sesekali dalam sebuah iklan perawatan rambut yang ia bintangi. Mungkin, hal inilah yang membuat banyak orang penasaran.
10. Pernikahan Daus Mini
17 Juli 2011, komedian Daus Mini melepaskan masa lajangnya dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai penyanyi dangdut Yunita Lestari. Daus pun berbagi kebahagiaannya kepada para penggemarnya lewat media.
• KOMPAS
Jumat, 23 Desember 2011
Biznet Hadirkan TV Kabel HD di 2012
JAKARTA, KOMPAS.com — PT Supra Primatama Nusantara selaku pemegang merek Biznet Networks bakal merilis televisi kabel di tahun depan. Bisnis tersebut bakal menggabungkan layanan jaringan internet dengan media hiburan, khususnya layanan televisi.
President Director Biznet Networks Adi Kusma menjelaskan, hingga saat ini televisi kabel tersebut masih dalam tahap uji coba di 10 lokasi di kawasan Jabodetabek. "Rencananya kami akan luncurkan pada Mei 2012," kata Adi di Jakarta, Kamis (22/12/2011) petang.
Uji coba itu akan diperluas dengan penambahan 200 lokasi lagi. Selama masih dalam tahap uji coba, layanan ini disediakan secara gratis.
Diversifikasi bisnis Biznet Networks ini dilakukan karena potensi pengguna layanan TV di Indonesia makin berkembang. Selain itu, pengguna broadband juga meningkat.
Namun, kata Adi, layanan televisi di Indonesia selama ini belum prima karena melalui jaringan satelit ataupun pemancar yang ditangkap dengan perangkat antena. "Sebagai pembeda, kami membuat televisi kabel dengan kualitas high definition (HD)," tuturnya.
Adi yakin bisnis televisi kabel akan makin semarak di 2012. TV berlangganan jaringan satelit, katanya, masih sibuk bermain harga dan jumlah tayangan asing.
Adi mengatakan, TV berlangganan berbasis kabel yang akan dinamai Max3 TV Cable ini menyediakan konten dengan kualitas HD, tetapi isinya diperbanyak dengan konten lokal.
Rencananya, ujar Adi, Max3 ini akan memiliki tayangan produksi in-house dan konten sindikasi. Namun, siapa saja perusahaan sindikasinya, Adi belum bisa mengatakan. Hingga saat ini sudah ada 30 stasiun televisi asing yang bisa dinikmati melalui Max3 TV Cable.
"Dalam 4-5 tahun ke depan, internet akan semakin murah dan cepat. Semua konten media hiburan bisa disaksikan melalui jaringan televisi kabel dengan bantuan internet," pungkasnya.
• KOMPAS
Agar Kuat Berkompetisi, UKM Butuh Teknologi
KOMPAS.com - Pebisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM) saat ini dipandang perlu semakin giat memanfaatkan teknologi. Hal ini perlu agar UKM bisa meningkatkan daya saing mereka di era persaingan global.
Hal itu dikemukakan Sandy Lumy, Country General Manager, Lenovo Indonesia dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi. Salah satu yang perlu dilakukan UKM, ujar Sandy, adalah membangun reputasi dan kehadiran online.
Saat ini, bahkan pengusaha di tingkat UKM pun tak jarang harus bersaing dengan pengusaha yang berasal dari negeri lain. Persaingan di tingkat global itu mau tidak mau terjadi karena makin luasnya pemanfaatan internet.
Dengan memanfaatkan teknologi dan membangun merek online, Sandy berharap komunitas UKM di Indonesia bisa semakin sukses dalam bisnis mereka. Hal itu pula yang mendorong Lenovo untuk menggelar kerjasama dengan kalangan UKM.
Beberapa yang sudah dilakukan Lenovo adalah melalui sebuah acara bersama Microsoft dan Business Opportunity Club. Acara yang digelar di Jakarta dan Yogyakarta itu masing-masing menghadirkan 100-an peserta dari kalangan UKM.
Di Surabaya, Lenovo dan Microsoft menggelar acara dengan menggandeng Komputek, beberapa ISP lokal serta Forum Daerah UKM Jawa Timur (Forda Jatim). Acara ini menghadirkan 150-an peserta.
Satu lagi, Lenovo juga menggandeng Sucofindo. Bersama-sama Intel, mereka menggelar pertemuan berkala di Jakarta, Surabaya dan Medan bagi mitra UKM Sucofindo.
Nur Cahyudi, Ketua Forda Jatim, mengatakan pelaku teknologi global seperti Lenovo memang perlu merangkul UKM. "Kami berharap, kerjasama seperti ini akan berlanjut di masa yang akan datang," tuturnya.
Tentunya, Lenovo memanfaatkan kegiatan-kegiatan itu untuk memperkenalkan teknologi mereka. Termasuk beberapa penawaran khusus UKM seperti modem 3G USB gratis untuk pembelian Lenovo Think Classic atau SMB Start Up Combo untuk ThinkPad Edge dan ThinkCentre Edge.
Robot Cahaya Bohlam Dari Bandung
TEMPO.CO , Jakarta - Di bawah puluhan lampu bohlam, dua robot berjalan tersendat-sendat di atas meja. Lampu sebanyak itu bukan sekadar penerang. Dari cahaya itulah kedua robot menyerap tenaga untuk bergerak. Robot karya siswa SMP Negeri 7 Bandung ini menjadi juara pertama dan kedua di kategori Energy Saving Robot dalam Olimpiade Robot Internasional 2011.
"Tingkat kesulitan robot hemat tenaga ini tergolong tinggi bagi tim pelajar kelas VII-IX, yang baru dibentuk dua bulan sebelum lomba," kata Eril Mozef, pembimbing utama tim robot SMPN 7. Dia ikut melakukan riset robot bagi siswa asuhannya yang berlatih di ruang laboratorium IPA sekolah untuk menghadapi olimpiade yang diselenggarakan pada 14-18 Desember di Jakarta itu.
Energy Saving Robot dan Indonesiana merupakan kategori baru pada olimpiade kali ini. Kategori tersebut menantang peserta untuk membuat robot yang sanggup bergerak tanpa tenaga baterai, melainkan dari cahaya lampu sebagai pengganti sinar matahari. Sedangkan Indonesiana merupakan kategori yang melombakan robot berciri khas Indonesia.
Pada dua nomor baru ini, Indonesia berjaya ketimbang peserta dari negara lain. Pada kategori Energy Saving Robot kelas junior (8-12 tahun) dan Challenge (12-18 tahun), kemenangan direguk para pelajar Bandung tersebut. Sedangkan Felicia Emily dari SMAK 1 BPK Penabur meraih medali emas dari kategori Challenge.
Arena lomba Energy Saving Robot itu berukuran 120 x 160 sentimeter. Beralas karton manila putih, jalur garis (track) berjalan robot berupa tempelan stiker hitam berbentuk lingkaran untuk kategori junior. Garis hitam itu selebar 1-2 sentimeter dengan panjang total 2 meter. Sedangkan lintasan kategori Challenge, ujar Eril, berbentuk garis melingkar dengan kombinasi garis lurus, serta belokan 90 derajat.
Tepat di atas arena itu setinggi kira-kira 50 sentimeter dipasangi 63 lampu bohlam. Tiap lampu berdaya 40 watt itu berjarak 20 sentimeter. Namun, kata Eril, robot tidak bisa menyerap semua cahaya di arena. "Panel surya robot kami paling efektif bisa menyerap cahaya dari sembilan lampu bohlam atau 360 watt yang ada di dekatnya," kata dia. Kekuatan cahaya lampu itu setara dengan 1.000 lux. Dosen teknik elektro di Politeknik Negeri Bandung tersebut mengatakan Daya tersebut tergolong sangat kecil untuk tenaga penggerak robot.
Untungnya, mereka telah memiliki robot yang andal. Dari serangkaian uji coba di laboratorium sekolah, mereka berhasil membuat robot yang sanggup berjalan di bawah cahaya lampu berkekuatan hanya 300 lux. Saat latihan, ujar Eril, mereka memakai satu lampu halogen berkekuatan maksimal 500 watt, yang tingkat penerangan cahayanya diatur dengan rangkaian dimmer.
Saat lomba, salah satu robot peraih medali emas di kategori junior rakitan Azman Syah Barran, 13 tahun, sanggup menempuh jarak 1 meter atau setengah lingkaran. Itu pun tak mulus melaju. Sebab, tiap 1-3 detik, robot yang dinamai Becak Batik tersebut berhenti untuk mengisi tenaga cahaya. Kemudian maju 10 sentimeter per detik. Begitu seterusnya hingga waktu 1 menit yang disediakan panitia habis. "Ini kategori sulit, sehingga tidak semua negara peserta ikut," katanya.
Robot peserta lain banyak yang kurang beruntung. Rakitan kawan-kawan Azman ada yang tak bisa berjalan. Salah satunya robot rakitan Salsabilla Deissy Musaddad. "Rodanya enggak bergerak karena ikut kena solatip motor," ujar siswi kelas VII itu, Rabu lalu. Atau, kalaupun bisa bergerak, sensornya bermasalah sehingga robot keluar jalur garis. Peserta dari Cina dan Korea, yang robot-robotnya selama ini ditakuti tim Indonesia, juga tak berkutik di kategori baru ini. "Robotnya diam tak bergerak sama sekali. Ada juga mereka yang pakai trik, tapi cuma bisa jalan 1, 3, atau paling jauh sekitar 10 sentimeter, sudah itu mati," katanya.
Trik itu berupa pengisian tenaga robot dari cahaya lampu dengan cara manual. Jadi, kata lulusan S-3 Universites de Nancy, Prancis, itu, kapasitor penyimpan (bank) diisi tenaga terlebih dulu sampai penuh sehingga robot langsung bisa bergerak ketika tombol dinyalakan. Ketika tenaga habis dalam hitungan detik, robot tak bisa bergerak lagi. Sedangkan mekanisme kerja robot Becak Batik dan kawan-kawan menyerap tenaga cahaya lampu selama perjalanan. "Ini bukti kalau sama-sama dari nol soal teknologi robot ini, kita lebih unggul dari Cina dan Korea," ujarnya.
Olimpiade Robot Internasional, yang digelar International Robot Olympiad Committee, pertama kali berlangsung di Korea Selatan pada 1999. Tuan rumah acara tahunan itu bergantian di sejumlah kota di Korea, Cina, Hong Kong, Australia, dan Malaysia. Adapun tahun ini diselenggarakan di Jakarta, Indonesia. Seluruhnya melombakan 14 kategori, yang terbagi untuk peserta berusia kurang dari 8 tahun, 8-12 tahun, dan 13-18 tahun lebih. Jumlah peserta lomba berkisar 1.000 orang dari 13 negara, seperti Cina, Malaysia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
(ANWAR SISWADI)
• TEMPO.CO
2030, Emisi Gas Rumah Kaca RI 3,6 M Ton
Saat ini Indonesia merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia. (Antara/ Arief Priyono)
VIVAnews - Emisi gas rumah kaca Indonesia diperkirakan akan tumbuh 2% per tahun dan mencapai 2.80 miliar ton CO2 ekuivalen (CO2e) pada 2020 dan 3.60 milar ton CO2 ekuivalen (CO2e) pada 2030.
Saat ini Indonesia merupakan penghasil emisi gas rumah jaca terbesar ketiga di dunia.
Vidhi Yaduvanshi, Consultant Environment & Building Technologies Frost & Sullivan Asia Pacific mengatakan, sumber utama dari kenaikan emisi GRK tersebut berasal dari pembangkit listrik, transportasi, dan lahan gambut.
“Deforestasi lahan gambut maupun lahan non-gambut menyumbang 80 persen dari emisi GRK di Indonesia,” kata Vidhi di Jakarta, 23 Desember 2011. “Sektor energi merupakan penyumbang emisi CO2 kedua di 2011, terutama sektor industri, pembangkit listrik dan transportasi," ucapnya.
Vidhi menyebutkan, peningkatan industrialisasi juga menyebabkan naiknya konsumsi energi primer terkait penggunaan bahan bakar fosil yang menjadi sumber utama pasokan energi. Dan penggunaan ini telah membawa dampak negatif bagi lingkungan.
Eugene van de Weerd, Country Director Frost & Sullivan Indonesia mengungkapkan, pencemaran udara di kota-kota Indonesia diperparah oleh emisi gas buang, penggunaan bahan bakar berkualitas rendah pada kendaraan bermotor, serta lemahnya penegakan hukum.
“Terlebih lagi, bahan bakar subsidi telah mendorong para pengguna kendaraan bermotor untuk lebih memilih bahan bakar minyak bersubsidi daripada bahan bakar yang “lebih bersih” seperti BBG,” kata Weerd.
Meski pemerintah telah mengambil berbagai langkah penurunan emisi GRK, Weerd menyebutkan, langkah penting berikutnya untuk membuat kemajuan nyata dalam upaya mencapai target penurunan emisi adalah membangun komitmen untuk mengembangkan teknologi rendah emisi dan implementasi proyek-proyek penurunan emisi GRK.
“Pemerintah Indonesia harus menerapkan kebijakan yang transparan dan konkrit sebagai upaya untuk mengurangi penggundulan dan degradasi hutan sehingga manfaat keragaman hayati, layanan ekosistem, dan masyarakat setempat dapat terjaga melalui keterlibatan para stakeholder,” sebut Eugene.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia pada 2009 lalu memutuskan untuk menetapkan target penurunan emisi karbon sebesar 26.0 persen pada 2020. Penurunan emisi karbon tersebut diharapkan dapat dicapai melalui penggunaan energi campuran dan terbarukan, termasuk energi panas bumi (geothermal), alih fungsi hutan (LULUCF/Land Use, Land Use Change and Forestry) dan manajemen penggunaan lahan gambut.
Di 2010, pemerintah juga telah mengalokasikan dana sebesar US$212.70 juta setiap tahun untuk mendanai program reforestasi Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) yang diusulkan oleh PBB. Kemungkinan, Indonesia akan meningkatkan alokasi dana tersebut menjadi $220.0 juta pada 2012.
Pemerintah Indonesia juga memfokuskan perhatiannya pada peluncuran program pembangunan pembangkit tenaga listrik 10.000 MW yang menggunakan energi terbarukan terutama energi panas bumi, pada 2014. Hal ini juga merupakan upaya diversifikasi energi campuran dan antisipasi dampak ketidakstabilan harga bahan bakar fosil. (sj)
• VIVAnews
Telkom dapat kontrak layanan data Rp10,7 miliar
Surabaya (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mendapatkan kontrak solusi penyediaan layanan data dari 70 mitra di segmen bisnis menengah, pemerintah daerah, dan pendidikan senilai Rp10,7 miliar.
Penandatanganan nota kesepahaman penyediaan layanan data itu dilakukan General Manager Divisi Business Service Telkom Regional II Mulyanta dengan 70 mitra bisnis di Surabaya, Kamis.
Dari 70 nota kesepahaman tersebut, sebanyak 23 mitra berada di wilayah Surabaya dan 47 mitra lainnya berasal dari berbagai daerah di wilayah Indonesia timur.
Mulyanta menjelaskan, sekitar 35 persen mitra yang melakukan kontrak merupakan segmen usaha kecil menengah (UKM), 34 persen dari pemerintah daerah dan sisanya segmen pendidikan (perguruan tinggi).
Segmen bisnis menengah (UKM) memberikan kontribusi kontrak sekitar Rp3,7 miliar, kemudian pemerintah daerah Rp3,6 miliar, pendidikan Rp2,4 miliar, serta sisanya dari industri warnet dan perhotelan.
"Untuk segmen di luar pelanggan retail, kami memberikan solusi layanan data sesuai customized, karena kebutuhan teknologi informasi mereka sangat spesifik sesuai karakter bisnisnya," katanya usai penandatanganan nota kesepahaman.
Ia mencontohkan, kebutuhan teknologi informasi untuk segmen pemerintah kabupaten/kota adalah layanan yang bisa mendukung program pemerintahan pintar (smart goverment).
Sedangkan bagi pelaku UKM disiapkan layanan konektivitas dan sistem aplikasi bisnis berbasis e-commerce.
"Kami sudah memberikan solusi program smart goverment di beberapa kota, antara lain Balikpapan, Surabaya, Semarang, Banyuwangi, Purwokerto, dan Makassar," kata Mulyanta.
Hingga akhir 2012, lanjut Mulyanta, pihaknya menargetkan bisa melayani kebutuhan teknologi informasi di 306 kabupaten/kota di 20 provinsi yang berada di wilayah Indonesia timur.
"Sampai akhir tahun ini, realisasinya sudah lebih dari 20 persen kabupaten/kota yang kami garap," tambahnya tanpa merinci total pendapatan dari layanan kontrak layanan data selama 2011.
Pada kesempatan itu, Mulyanta juga menambahkan bahwa Telkom sangat mendukung upaya pengembangan koperasi modern dengan memberikan solusi teknologi informasi.
"Telkom mematok target 50.000 koperasi di seluruh Indonesia untuk program ini hingga tahun 2014. Target ini sesuai kesepakatan Telkom dengan Kementerian Koperasi dan UKM," katanya.
(D010/I007)
• Antaranews