blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Selasa, 29 Desember 2020

Kasau Periksa Rantis ILSV J-Force Korpaskhas

Rantis ILSV J-Force Korpaskhas dengan RCWS Adunok ★

K
asau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, SE, MPP, memeriksa Kendaraan Taktis (Rantis) Korpaskhas jenis Indonesian Light Strike Vehicle (ILSV) J-Force di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (28/12/2020).

Perlengkapan yang periksa meliputi bagian persenjataan, alat komunikasi, dan sarana pendukungnya.

Kendaraan ini mampu melaksanakan misi penyerangan, pengintaian, komunikasi, patroli jarak jauh, dan bantuan kemanusiaan.

Rantis ILSV J-Force, karya anak bangsa pabrikan PT. Jala Berikat Nusantara Perkasa dan didukung PT.Dirgantara Indonesia ini, juga dilapisi plat baja pelindung yang dapat menahan amunisi.

Turut hadir mendampingi Kasau, Wakasau Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, SH, MDS, para Asisten Kasau, Dankorpaskhas, Kadispenau, dan para pejabat di jajaran Korpaskhas. (*/Zul)

 
Medan Ekspres  

Pesawat N219 Resmi Peroleh Type Certificate

Di penghujung 2020N219 PTDI

Pesawat N219, karya anak bangsa yang merupakan hasil kerja sama PTDI dan LAPAN saat ini telah menyelesaikan seluruh rangkaian pengujian sertifikasi dan resmi memperoleh Type Certificate di akhir 2020 yang diberikan oleh otoritas kelaikudaraan sipil yang berwenang di Indonesia yakni Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara/DKPPU Kementerian Perhubungan RI.

"Prototype pesawat pertama (Prototype Design 1) N219 Nurtanio telah menjalani Flight Cycle sebanyak 250 cycle dan Flight Hours sebanyak 275 jam, sedangkan prototype pesawat kedua (Prototype Design 2) N219 telah menjalani Flight Cycle sebanyak 143 cycle dan Flight Hours sebanyak 176 jam. Sehingga secara total pesawat N219 telah menyelesaikan 393 Flight Cycle dan 451 Flight Hours dalam proses sertifikasi ini," kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Gita Amperiawan, Senin.

Gita mengatakan Type Certificate pesawat N219 diserahkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono kepada Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro, disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Ruang Mataram, Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta.

"Proses sertifikasi merupakan proses terpenting untuk menjamin keamanan dan keselamatan, mengingat pesawat tersebut ke depannya akan digunakan oleh pengguna dan masyarakat umum," kata dia.

Sebagaimana hasil pengujian DKPPU, pesawat N219 dinyatakan telah memenuhi CASR Part 23 (Airworthiness Standards for Aeroplanes in the Normal, Utility, Acrobatic or Commuter Category).

Bukan pertama kali bagi PTDI melakukan pengembangan produk, pengembangan pesawat N219 dimulai pada 2014 untuk tahap desain dan aplikasi Type Certificate, dilanjutkan dengan pembuatan prototype pesawat pertama pada 2016 dan prototype pesawat kedua pada 2017 bersamaan dengan proses integrasi sistem, di mana pada tahun tersebut merupakan awal mula proses pengujian untuk sertifikasi.

Hingga akhirnya pada 2020 berhasil memperoleh sertifikasi, untuk selanjutnya direncanakan masuk ke tahap komersialisasi pada 2021.

Dengan selesainya sertifikasi, pesawat N219 diharapkan dapat menjadi awal dari kebangkitan kembali industri dirgantara Indonesia, yang kemudian dapat membantu mengisi kebutuhan penerbangan konektivitas dan perintis di pelosok Indonesia dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara lebih merata.

Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro mengatakan betapa panjang dan rumitnya proses sertifikasi pesawat N219, di antaranya yaitu Document Certification, Conformity Inspection, Laboratory Test, Ground Test, Flight Test System and Performance.

Hal ini, kata Elfien, akan menjadi kebanggaan bagi Indonesia, untuk pertama kali berhasil menyelesaikan sertifikasi dari pesawat yang sepenuhnya merupakan hasil karya anak bangsa dan juga merupakan sebuah prestasi pertama dan luar biasa bagi PTDI dan DKPPU untuk dapat menyelesaikan evaluasi dan test bagi produk pesawat terbang nasional dengan kompleksitas sebesar ini.

Sehingga hal ini semua merupakan prestasi bangsa dan akan menaikkan wibawa bangsa Indonesia di dunia penerbangan internasional.

"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung keberlangsungan program pesawat N219, khususnya LAPAN, DKPPU, Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Perhubungan RI, Kementerian Riset dan Teknologi RI, Kementerian PPN RI/Bappenas, Kementerian BUMN RI, TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut dan beberapa Universitas Negeri terkait. Ini akan menjadi titik awal kebangkitan PTDI dan saya yakin kelak akan menjadi kebanggaan bagi bangsa dan negara Indonesia," kata dia.

Adapun untuk nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pesawat N219 berdasarkan hasil assessment oleh PT Surveyor Indonesia tahun 2019 adalah sebesar 44,69 persen dan PTDI dengan melibatkan berbagai industri komponen dalam negeri akan terus berupaya meningkatkan nilai TKDN pesawat N219 hingga mencapai lebih dari 50 persen.

Sehingga manfaat dari mengembangkan produk pesawat nasional dapat dimaksimalkan dan disebarkan pada industri UKM Nasional dan hal ini sebagaimana yang diharapkan oleh Menteri Riset dan Teknologi RI/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro.

Produksi awal pesawat N219 akan dibuat 4 unit pesawat N219 dengan menggunakan kapasitas produksi yang saat ini tersedia, untuk selanjutnya PTDI akan melakukan upgrading fasilitas produksi dengan sistem produksi modern pada manufacturing, sehingga secara bertahap kemampuan output produksi akan terus dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Pesawat N219 pada nantinya juga akan terdapat versi pesawat amphibi yang dapat lepas landas di permukaan air selain di bandara biasa sehingga diharapkan dengan inovasi transportasi udara tersebut.

Kemudian di masa mendatang terbuka kemungkinan dicapainya semua tujuan destinasi pariwisata nusantara laut dengan cepat menggunakan pesawat N219 amphibi.

Saat ini pengembangan pesawat N219 amphibi sedang dalam tahapan Preliminary Design, untuk kemudian dilanjutkan ke tahapan Prototyping and Structure Test, Development Flight Test dan ditargetkan dapat diperoleh ATC Award pada tahun 2024.

Pada 16 Agustus 2017, pesawat N219 telah melakukan uji terbang perdana dan pada 10 November 2017 bertepatan dengan Hari Pahlawan diberi nama Nurtanio oleh Presiden Joko Widodo.
 

  antara  

Minggu, 27 Desember 2020

GeNose, Alat Pendeteksi Covid-19 UGM

Akurasinya Disebut Capai 75 Persen https://ugm.ac.id/galleries/crop/13971--730x420px.jpgGeNose UGM Bisa Deteksi Covid-19 Hanya Dalam 80 Detik [UGM]

GeNose, alat pendeteksi virus corona buatan para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) baru-baru ini resmi mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.

Melansir laman UGM, Sabtu (26/12/2020), Ketua Tim Pengembang GeNose Kuwat Triyatna mengatakan izin edar GeNose dari Kemenkes turun pada 24 Desember.

Menurut Kuwat, setelah izin edar diperoleh maka tim akan melakukan penyerahan GeNose C19 hasil produksi massal batch pertama yang didanai oleh BIN dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan.

Selain itu juga akan segera diproduksi massal.

Targetnya pada akhir Februari 2021 telah ada 10.000 unit, sehingga bisa melakukan tes pada 1,2 juta orang per hari.

Pada batch pertama disebutkan akan diproduksi 100 unit.

Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau atau totalnya 12 ribu orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan nafas sehingga satu jam dapat mentes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam,” katanya.

 Pengembangan alat 
https://asset.kompas.com/crops/3_hz2Bw4P1z4xzldJ-MIsCXDdn0=/104x237:1064x877/750x500/data/photo/2020/12/26/5fe6b7fe9d858.jpgGeNose pendeteksi Covid-19 karya ahli UGM siap dipasarkan setelah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan. (Foto Dokumentasi Humas UGM)(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Melansir laman UGM, 26 Oktober 2020, alat itu dikembangkan oleh Prof Dr Eng Kuwat Triyana dan timnya.

GeNose mendapatkan izin dari Kemenkes untuk menjalani uji diagnostik pada Oktober 2020.

Desain uji diagnostik berupa cross sectional dan triple blinded.

Sementara itu, rekrutmen subjeknya adalah multicenter consecutive sampling hingga tercapai jumlah sampel berimbang antara kelompok positif Covid-19 dan negatif Covid-19.

Pada tahap awal penerapan GeNose C19 akan difungsikan sebagai alat screening Covid-19.

Anggota tim peneliti dr Dian Kesumapramudya Nurputra mengatakan, dalam uji diagnostik setiap pasien diambil sampel napas dan sampel swab nasofaring secara bersamaan.

Diberitakan Harian Kompas, 13 Oktober 2020, ditargetkan sebanyak 1.600 orang terlibat untuk diuji sampel napasnya.

Dalam uji diagnostik itu, setiap orang akan diambil dua kali sampel napasnya sehingga total ada 3.200 sampel yang akan diperiksa.

Uji diagnostik GeNose akan dilakukan di 9 rumah sakit (RS) di sejumlah kota di Indonesia.

Beberapa rumah sakit itu berlokasi di DIY, misalnya RS Umum Pusat Dr Sardjito, RS Akademik UGM, RS Bhayangkara Polda DIY, RS Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro di Kabupaten Bantul, dan RS Pusat Angkatan Udara Hardjolukito.

Uji diagnostik GeNose itu juga sekaligus menjadi uji klinis tahap kedua.

Sebelumnya, GeNose telah menjalani uji klinis tahap pertama di RS Bhayangkara Polda DIY dan RSLKC Bambanglipuro.

Dalam uji klinis itu, tim peneliti menggunakan GeNose untuk memeriksa 615 sampel napas dari 83 pasien, yakni 43 pasien positif Covid-19 dan 40 pasien negatif Covid-19.

 Cara kerja GeNose 
https://asset.kompas.com/crops/Mw8pGMlLKQ9iKmhnA-NhEEEXkMc=/57x0:687x420/750x500/data/photo/2020/09/13/5f5dc9c6b9d9a.jpgUGM Siap Luncurkan GeNose, Alat Deteksi Covid-19 Lewat Embusan Nafas (Dok. UGM)

Masih dari Harian Kompas, berbeda dengan alat deteksi Covid-19 lainnya, GeNose menggunakan embusan napas untuk penentuan infeksi Covid-19 atau tidak.

Hasil pemeriksaan alat yang menggunakan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence) itu diklaim bisa selesai dalam waktu sekitar 80 detik.

Kuwat mengatakan pola embusan napas seorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat.

Kuwat menyebut, virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh seseorang akan menghasilkan volatile organic compounds atau senyawa organik mudah menguap yang khas.

Senyawa organik mudah menguap itu juga terdapat dalam embusan napas seseorang.

Kuwat memaparkan, GeNose dilengkapi beberapa sensor yang bisa membentuk pola tertentu saat mendeteksi senyawa organik mudah menguap dari embusan napas.

Pola yang terbentuk itu bisa dibedakan berdasarkan kondisi kesehatan seseorang.

Oleh karena itu, pola yang terbentuk dari embusan napas seorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat.

Pola yang dihasilkan sensor tersebut dianalisis menggunakan sistem kecerdasan buatan, lalu bisa disimpulkan terinfeksi Covid-19 atau tidak.

 Kelebihan GeNose 
https://asset.kompas.com/crops/iy_FYE2_q7yvP3LGe3lPOwIKlG8=/103x0:730x418/750x500/data/photo/2020/09/13/5f5dc64ad1138.jpgGeNose, Alat Deteksi Covid-19 Lewat Embusan Nafas (Dok. UGM)

Biaya tes dengan GeNose jauh lebih murah dibandingkan tes lainnya. Kuwat mengatakan harganya sekitar Rp 15.000-Rp 25.000.

Sementara itu satu unit GeNose diperkirakan dijual sekitar Rp 40 juta.

Alat tersebut mampu melakukan sekitar 120 kali pemeriksaan per hari, dengan estimasi per pemeriksaan 3 menit selama 6 jam.

Selain itu tingkat akurasi GeNose mencapai 97 persen dengan menggunakan 600 sampel data valid.

Hasil tes juga lebih cepat didapatkan, hanya dalam waktu sekitar 2 menit GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.

Pengambilan sampel tes berupa embusan napas juga dinilai lebih nyaman, ketimbang menggunakan metode usap atau swab.

  Kompas  

Sabtu, 26 Desember 2020

Uji Terowongan Angin Model Kereta Cepat Buatan Indonesia

🚄 Pengujian Flow Visualization HST [PTSPT]

Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi (PTSPT) – Deputi bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekyasara (TIRBR) – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) turut serta dalam pengkajian dan penerapan teknologi di bidang perkeretaapian. PTSPT terlibat dalam rancang bangun kereta cepat yang merupakan Prioritas Riset Nasional (PRN) Perkeretaapian. Salah satu bidang kajian yang dilakukan oleh lembaga ini adalah kajian dan desain sarana High Speed Train (HST).

Kereta cepat ini direncanakan memiliki kecepatan operasional maksimal 250 km/jam. Kecepatan kereta yang tinggi tentunya berpengaruh pada hambatan udara yang dialami oleh kereta api cepat ketika melaju di lintasan. Oleh karena itu, BPPT dan mitra saat ini berfokus pada perancangan desain bagian depan moncong kereta cepat (Mask of Car (MoC). Proses perancangan ini untuk mendapatkan performa aerodinamika yang baik dengan memiki koefisien drag (CD) yang kecil serta mengurangi turbulensi.

PTSPT bekerjasama dengan PT IMSC (INKA Multi Solusi Consulting) dan ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) untuk melakukan pembuatan model MoC. Model uji yang dibuat memiliki skala 1:18 yang terdiri dari dua rangkaian kereta yang dapat dilepas-pasang dan sudah termasuk bogie, cow catcher serta fairing. Model ini juga dilengkapi dengan beberapa lubang kapiler dan pipa pitot untuk pengukuran tekanan udara pada area permukaan atap HST. Data pengukuran tekanan kemudian akan digunakan untuk rancang bangun system HVAC (pendingin udara) kereta cepat. Model tersebut selesai dibuat pada akhir Oktober setelah proses pembuatan selama tiga setengah bulan.

Pada hari Kamis 5 November 2020 dilakukan serah terima model uji HST skala 1:18 dari IMSC ke PTSPT di Puspiptek Serpong. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pemeriksaan dan pengukuran model. Hal ini bertujuan agar model skala yang dibuat benar-benar akurat dan mewakili model yang didesain komputer. Hasil verifikasi dimensi model dengan gambar desain menunjukkan akurasi yang tinggi dan memenuhi standar keberterimaan uji aerodinamik.

Model Mask of Car (MoC) Kereta Cepat Buatan Indonesia [PTSPT]

Menjelang akhir tahun 2020 ini, PTSPT melakukan pengujian Model MoC High Speed Train pada fasilitas terowongan angin “Indonesian Low Speed Tunnel” (ILST) di Balai Besar Teknologi Aerodinamika, Aeroelastika dan Aeroakustika (B2TA3). Pengujian kali ini dilakukan untuk beberapa tujuan, yakni:

Verifikasi dan validasi simulasi numerik Computational Fluid Dynamics (CFD),
Mengukur tekanan pada permukaan kereta dan,
Mengetahui pola aliran (Flow Visualization) pada model.

Proses pengujian ini dilakukan untuk dua tipe MoC, yaitu satu hasil rancangan BPPT dan satu lagi dari ITS.

Verifikasi dan validasi dilakukan pada gaya hambatan udara dan nilai koefisien drag (CD). Selain pada sudut serang 0 derajat, sejumlah variasi sudut serang hingga 20 derajat juga dilakukan untuk mengetahui efek angin samping/side wind. Hasil cepat melalui layar monitor menunjukkan kedua model hampir berhimpit di semua titik uji. Pada arah angin axial (sudut serang 0 derajat), hasil uji menunjukkan nilai koefisien drag 0,34. Hasil pengujian ini sesuai prediksi simulasi CFD pada saat awal pembuatan desain MoC.

Pengujian Mask of Car (MOC) Kereta Cepat Buatan Indonesia di fasilitas Indonesian Low Speed Tunnel (ILST) di kawasan Puspiptek, Serpong [PTSPT]

Hasil dan analisis selengkapnya meliputi koefisien gaya angkat, gaya samping, momen yawing, momen guling, dan moment pitching. Hasil ini selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk masuk ke tahap selanjutnya dengan modifikasi model yang lebih optimal menggunakan metode yang sama dan berdasarkan parameter dan setting yang telah teruji tersebut.

Pengukuran tekanan dengan lubang kapiler dan pipa pitot pada area dinding dan permukaan atap HST digunakan untuk rancang bangun sistem HVAC kereta cepat. Untuk mengetahui distribusi tekanan udara pada kereta cepat, ada beberapa titik pengukuran yang ditentukan.

Sementara itu uji flow visualization dengan wool tuft yang ditempelkan pada area permukaan bertujuan mengetahui pola aliran udara ketika HST melaju dengan kecepatan tinggi. Visualisasi ini dapat membantu perbaikan desain agar menghasilkan geometri yang lebih baik dalam mengalihkan aliran ataupun mengurangi turbulensi. (RED/rnovanto)

  🚆
Redigest  

Selasa, 08 Desember 2020

[Video] KN 323 Pulau Dana

Diposkan Batam Update KN 323 Pulau Dana

KN. Pulau Dana - 323 adalah salah satu Kapal Negara yang dimiliki Bakamla RI atau Indonesia Coast Guard yang ditugaskan melaksanakan patroli keamanan dan keselamatan diwilayah perairan dan yuridiksi Indonesia. Kapal ini merupakan salah satu kapal patroli terbesar yang dioperasikan oleh Bakamla RI/IDNCG yang memiliki ukuran panjang 80 meter, lebar 12,50 meter, tinggi 6 meter dan sarat 3,4 meter.

Kapal dengan nomor lambung 323 ini, memiliki kecepatan maksimum 22 knot, kecepatan jelajah 18 knot dan kecepatan ekonomis 16 knot. KN Pulau Dana-323 di produksi di galangan kapal dalam negeri PT. Citra Shipyard dengan menggunakan klasifikasi standar RINA (International Registro Italiano Navale). Produksinya sendiri bersamaan dengan 2 kapal lainnya yaitu KN. Pulau Nipah-321 & KN. Pulau Marore-322. Sedangkan peresmiannya sebagai kapal patroli dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2019 oleh Laksamana Madya Bakamla Ahmad Taufiqurrohman, S.E disertai dengan pengukuhan Letkol Bakamla Hananto Widgi Nugroho sebagai Komandan dan 35 orang pengawak pertama KN. Pulau Dana-323.

Penamaan KN. Pulau Dana sendiri diambil dari salah satu pulau terdepan indonesia yaitu Pulau Ndana yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan negara Australia sebagai partisipasi Bakamla RI/INDCG memperkenalkan pulau tersebut ke Masyarakat Luas.


  ★
Youtube  

Rabu, 02 Desember 2020

LAPAN Berhasil Luncurkan Roket RX450-5

➶ Jangkau 100 Km Roket RX450-5 Lapan meluncur [LAPAN]

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berhasil meluncurkan roket eksperimen, RX450-5.

Melalui satuan kerja Pusat Teknologi Roket (Pustekroket) LAPAN, RX450-5 sendiri merupakan roket percobaan sonda dengan diameter 450 mm.

"Uji terbang RX450-5 dilakukan untuk mendapatkan data kinerja terbang roket sehingga nantinya dapat dilakukan pengoptimasian produk," tulis LAPAN dalam rilis kepada CNNIndonesia.com, Rabu (2/12).

Data kinerja terbang yang didapatkan antara lain karakteristik pergerakan roket, jarak jangka serta data telemetri dari muatan roket mulai dari detik pertama peluncuran hingga roket kembali jatuh ke Bumi.

Roket yang diuji kali ini adalah roket yang kelima sejak peluncuran pertama pada 2015. RX450-5 merupakan baseline dari roket jangkauan 100 km lebih yang akan menjadi awal pengembangan roket dua tingkat.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) berhasil meluncurkan roket eksperimen, RX450-5.

Sedangkan roket dua tingkat LAPAN sendiri ditargetkan dapat mengudara pada tahun 2025 dengan misi penelitian atmosfer pada ketinggian 200 kilometer.

"Pengembangan roket penting untuk mendukung sistem komunikasi dan pertahanan bagi negara kepulauan seperti Indonesia," tulis LAPAN.

Menurut LAPAN, Indonesia memerlukan kemajuan teknologi roket yang merupakan teknologi terdepan (frontier) untuk menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Indonesia.

Manfaat roket sendiri bagi masyarakat selain untuk pertahanan antara lain sebagai alat mitigasi bencana melalui ketersediaan roket modifikasi cuaca pada daerah rawan kebakaran, penelitian atmosfer di wilayah Indonesia.

Kemudian mendukung ketersediaan sarana komunikasi melalui roket peluncur satelit yang dapat membawa satelit komunikasi. (din/DAL)

  CNN  

 

Senin, 30 November 2020

Rudal Merapi, Bukti Indonesia dalam Kemajuan Teknologi Pertahanan dan Keamanan Bangsa

Rudal merapi merupakan program kerjasama dalam bidang Pertahanan dan Keamanan yang sedang dilakukan oleh CIRNOV UAD dan Dislitbang TNI AD. imageUji Tembak Embrio Rudal Merapi Panggul Buatan Anak Bangsa (5−6 November 2020) di Lapangan Tembak Air Weapon Range, Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur. [UAD] ★

Sebagaimana disampaikan oleh Kepala CIRNOV yang juga Profesor Fisika FMIPA bahwa Rudal Merapi mampu menunjukkan performansi manuver tiap-tiap komponen yang ada melalui alat telemetri yang dipasang di dalam rudal tersebut. alat telemetri merupakan pemberi informasi ke rudal sewaktu terbang dengan gerakan rolling (berputar), yawing (menggeleng) dan pitching (mengangguk), ketinggian, kecepatan dan lainnya.

Data tersebut masih dapat diperoleh meskipun dalam kondisi hentakan yang cukup besar dalam pengujian (melebihi 14 G). Keberhasilan uji coba ini menjadi dasar diperolehnya data-data riil rudal selama terbang sehingga karakteristiknya dapat diketahui lebih baik dan akurat.

Uji coba peluncuran rudal supersonik Merapi dihadiri Kepala Dislitbang TNI AD Brigjen Mulyo Aji, MA, Kasubdisiptek Kolonel Burlian Sjafei, Komandan Poltekad Kolonel Bagus Antonov, Pussenarhanud, Pussenif, staf di lingkungan Dislitbang TNI AD, Poltekad serta Tim Konsultan dari UAD dan Pustekbang Lapan.

Rudal Merapi merupakan rudal kaliber 70 mm buatan anak bangsa pertama yang dapat menunjukkan performansinya sebagai peluru kendali atau rudal menggunakan roket pendorong dengan kecepatan awalan penembakan lebih 650 km/jam yang selanjutnya mampu melesat melebihi kecepatan suara.

Kepala Dislitbang TNI AD Brigjen TNI, Mulyo Aji, MA, menambahkan bahwa kesuksesan uji coba rudal supersonik Merapi menandakan Indonesia mampu menguasai teknologi senjata rudal. Karena itu pembuatannya akan disempurnakan lagi sehingga mampu memenuhi syarat-syarat tipe dan uji kelaikan rudal yang sesuai dengan postur TNI untuk meningkatkan kekuatan daya gempurnya.

  ♖ UAD  

Kamis, 19 November 2020

Kemhan Uji Fungsi Combat Swimmer Vehicle

Produk PT Robo Marine Indonesiahttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg66NjkRPV-wYYQcY-thnGOx8WGCzwebAyrowe0K_VK7FpnQGHYilSndAxdlDJrNH-J3z128QOgfBSbvE6AEsU5jIbeBK2I56uJvBRd4H_-ZAuBLzgebLE8HG6R1o3NE_pVykImnj6NPTs/w400-h266/6-x-4.jpgCombat Swimmer Vehicle yang diuji coba [Kemhan]

Balitbang kemhan dalam hal ini Puslitbang Iptekhan melaksanakan uji fungsi Sistem Power dan Sistem Kendali pada Combat Swimmer Vehicle (CSV) di Pos TNI AL pantai Mutiara, Jakarta Utara. Uji fungsi Combat Swimmer Vehicle disaksikan oleh Kabalitbang Kemhan Marsda TNI Julexi Tambayong, Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsma TNI Ir. Oki Yanuar, Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Brigjen TNI Rosidin, Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan Laksma TNI Arif Harnanto, S.T., M.Eng., Kabid Dager Puslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Kolonel Inf FX. Giyono, SE., Kabagdatin Set Balitbang Kemhan, Kolonel Inf Yan Namora serta para pejabat Kemhan, perwakilan Satpaska Armada I Lantamal III/ Posal Pantai Mutiara TNI AL Mayor Edi Tritayasa dan tim uji fungsi dari PT. Robo Marine Indonesia serta personel yang terkait.

Kegiatan diawali sambutan dari Kabalitbang Kemhan Marsda TNI Julexi Tambayong, Kabid Dager Puslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Kolonel Inf FX. Giyono, SE., dan Dirut PT. Robo Marine Bapak Nico Prayogo, S.T., M.T., dilanjutkan paparan oleh Ibu Zainul Walidatish S, S.T., sebagai Project Manager PT. Robo Marine Indonesia dan selanjutnya pembacaan doa, dilanjutkan uji fungsi Sistem Power dan Sistem Kendali pada Combat Swimmer Vehicle (CSV) dari tim PT. Robo Marine Indonesia dan terakhir evaluasi hasil pelaksanaan uji fungsi tersebut. Pelaksanaan uji fungsi Sistem Power dan Sistem Kendali pada Combat Swimmer Vehicle (CSV) ini adalah hasil kerjasama antara Balitbang Kemhan dengan PT. Robo Marine Indonesia.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitNxLOOBGbTNzJJG0MddqCqwbuHyp8O6RrkBbGMnNORix_DzMVrQ4LikGgC-ksorJND20VqU53JR6myL5fmPnFm2GhyWKOjR_Cw_JDqxcisMKgm24GOGKuRw-zOgHuP5rmKv6X7qFnM2c/w400-h184/600x400.jpgUji fungsi ini dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan mengenai sistem kendali, manuver, surface mode serta semi submerged. Combat Swimmer Vehicle (CSV) adalah kendaraan taktis yang berfungsi sebagai kendaraan bantu penyelam pasukan katak TNI AL dalam melakukan infiltrasi ke dalam daerah musuh dan dapat juga digunakan sebagai surveilance. Berperan dalam meningkatkan mobilitas, kemampuan logistik, jangkauan jelajah dan kecepatan penyelam pasukan katak TNI AL.

Memiliki kemampuan untuk bergerak dalam tiga mode di permukaan, semi menyelam dan menyelam secara senyap sehingga mendukung kemampuan penyelam untuk bergerak ke daerah musuh tanpa diketahui. Untuk tahap uji kali ini kegiatan berfokus pada pengoperasian CSV dengan 3 mode, mode permukaan, setengah menyelam dan di bawah permukaan air. Kegiatan uji dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan tatanan normal baru Covid-19, yaitu membatasi jumlah yang hadir dan tetap menggunakan masker.

 ♖ Kemhan  

Rabu, 18 November 2020

Balitbang Kemhan Kembali Lakukan Uji Fungsi Sentry Gun Pada Ranpur Robotik

Tahap IIPrototipe Ranpur Robotik UGCV (Unmanned Ground Combat Vehicle) karya PT Ansa Solusitama Indonesia

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan (Balitbang Kemhan) kembali melaksanakan uji fungsi Sistem persenjataan Sentry Gun pada Kendaraan Tempur (Ranpur) Robotik Unmanned Ground Combat Vehicle (UGCV) Tahap II-II.

Uji fungsi ini untuk mendapatkan data sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan dari prototipe pengembangan sistem persenjataan Sentry Gun pada Ranpur Robotik yang telah dibuat pada tahap II.

Sehingga dapat dicapai hasil yang maksimal," kata Kabalitbang Kemhan, Marsda Julexi Tambayong, dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu (18/11).

Menurut Julexi, uji fungsi Sentry Gun pada Ranpur Robotik ini dilaksanakan oleh Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan. Uji fungsi digelar di Laboratium Dislitbangad lapangan tembak Pusdiklatpassus Kopassus Bajujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Diharapkan dengan pelaksanaan uji akan tercapai hasil yang maksimal sesuai dengan harapan bersama, sehingga nantinya hasil litbang ini dapat mendukung tugas-tugas user dalam hal ini TNI AD," katanya.

Sementara itu Kabid Matra Darat Puslitbang Alpalhan Kolonel Kav R Herdiyanto mengungkapkan bahwa uji fungsi sistem persenjataan Sentry Gun pada Ranpur Robotik Unmanned Ground Combat Vehicle Tahap II-II dipimpin oleh Letkol Sukamto dari Dislitbangad.

Setelah itu dilakukan evaluasi hasil pelaksanan uji fungsi," ujarnya.

Kolonel Herdiyanto menambahkan, pelaksanaan uji fungsi sistem persenjataan Sentry Gun pada Ranpur Robotik Unmanned Ground Combat Vehicle Tahap II-II merupakan kerja sama antara Balitbang Kemhan dan PT Ansa Solusitama Indonesia.

"Kegiatan Litbang Sentry Gun pada tahap II-II Tahun Anggaran 2020 ini meliputi dari sistem persenjataan Sentry Gun Ranpur Robotik Unmanned Ground Combat Vehicle)l dan transporter yang dilengkapi dengan mobile station server sebagai alat pengendali atau kontrol," katanya. (ags/N-3)

  ♜ Today  

Balitbang Kemhan Melaksanakan Demo Radar Pasif

Berkerjasama dengan PT LAPI ITBhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikwracc955iRC34NZw7B4f5E4zaj9_pzsv24n9Uzh2HNMGLOa3YHBFne7ABcvuuHh5UqoYTDTIGbUtAj3LaFMW7NUhZ6VdceDVAM60LNPWXNbMK-Ugwg8sknFELzRZgi9DRa3hsSwofqLu/s474/prototipe-radar-pasif-kemhan-itb-di-indo-defence-2018-gombal-jaya.jpgPrototipe radar pasif Kemhan – ITB di Indo Defence 2018 [Gombal Jaya]

Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, M.D.S., didampingi Kabalitbang Kemhan Marsda TNI Julexi Tambayong menyaksikan demo pengoperasian Radar Pasif yang dilaksanakan di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dirkuathan Kemhan Marsda TNI N. Ponang Djawoto, Sekretaris Balitbang Kemhan Brigjen TNI Abdullah Sani, Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Brigjen TNI Rosidin, M.Si (Han), Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsma TNI Oki Yanuar, S.T, Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan Laksma TNI Arif Harnanto, S.T., M.Eng, Dirtekin Ditjen Pothan Laksma TNI Sri Yanto, ST., para pejabat di lingkungan Kemhan dan TNI, Direktur Utama PT. LAPI ITB Dr. Ir. Yusmar Anggadinata, Direktur PT. Panorama, Direktur PT. Inti, Direktur PT. Info Global dan Direktur PT. RTI.

Kegiatan diawali sambutan Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto, M.D.S., yang menyampaikan bahwa penguasaan pembuatan dan pengembangan teknologi Radar Pasif saat ini semakin berkembang dengan adanya teknologi software yang digunakan untuk modifikasi.

Dengan demikian, diharapkan kita dapat memahami bersama teknologi software pada pengembangan Radar Pasif sehingga mendapatkan hasil yang optimal serta dapat mengambil keputusan bagaimana pemanfaatan secara maksimal guna mendukung pencapaian kemandirian teknologi industri pertahanan dan memenuhi kebutuhan operasi TNI.


https://cdn.medcom.id/dynamic/content/2019/11/14/1083304/uSC8cnqZMx.jpeg?w=480Radar pasif untuk mendeteksi masuknya pesawat ilegal ke Indonesia buatan ITB. [Foto: ITB/Humas​]

Kemudian pada tempat yang sama, dilanjutkan paparan tentang Radar Pasif oleh Kabid Matra Udara Puslitbang Alpalhan Kolonel Lek Ir. Bambang Edhie S., M.T. Beliau menjelaskan mengenai aspek teknis dan pengoperasian serta peralatan yang berkaitan dengan Radar Pasif.

Adapun Radar Pasif itu sendiri adalah sistem perangkat pendeteksi target layaknya radar konvensional ataupun tanpa mentransmisikan sinyal ke target yang dimaksud. Sebagai bagian dari elektronik warfare, Radar Pasif berperan penting dalam melakukan fungsi deteksi target menggunakan sinyal referensi atau sumber sinyal tertentu termasuk mengetahui lokasi sumber sinyal serta melakukan tracking.

Perlu diketahui bahwa pelaksanaan demo Radar Pasif Tahun 2020 ini adalah hasil kerjasama antara Balitbang Kemhan dengan PT. LAPI ITB Bandung. Setelah sesi paparan dan tanya jawab selesai, dilanjutkan demo Radar Pasif dari tim PT. LAPI ITB yang disaksikan oleh para pejabat dan diakhiri dengan ramah tamah. Kegiatan dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan tatanan normal baru covid-19, yaitu menjaga jarak dan tetap menggunakan masker.


 Berikut Video dari Youtube : 


 ♖ Kemhan  

Kamis, 12 November 2020

Uji Tembak Embrio Rudal Panggul Buatan Anak Bangsa

Rudal Merapi imageUji Tembak Embrio Rudal Panggul Buatan Anak Bangsa (5−6 November 2020) di Lapangan Tembak Air Weapon Range, Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur. ★

Rancang bangun Rudal Merapi yang telah dilakukan sejak 2018 hasil kerja sama antara Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan darat (Dislitbangad) dan Pusat Riset Cirnov Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah memasuki tahap uji tembak menggunakan peluncur dari tabung yang nantinya akan menjadi rudal dan dapat dipanggul untuk sasaran pesawat terbang. Uji tembak telah dilaksanakan pada 5−6 November 2020 di Lapangan Tembak Air Weapon Range, Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur.

Rudal sukses membuka sirip-siripnya setelah keluar dari tabung peluncur, selanjutnya menuju sasaran yang dibawa drone. Uji tembak disaksikan oleh pejabat Dislitbangad Ses, Kasubdis Iptek, Kasubdis Insani, Ketua Program, dan staf lain, juga tim dari Cirnov, Pustekbang Lapan, Poltekad Kodiklat TNI AD, serta mitra dari PT Adi Multi Teknologi.

Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Hariyadi, Kepala Cirnov sekaligus Ketua Tim Konsultan program pembuatan Rudal Merapi, rudal kaliber 70 mm tersebut dikenal sebagai rudal yang cukup mematikan bagi sasaran udara seperti jet tempur, helikopter, drone dan lan-lain.

Rudal Panggul (Manpads – Man Portable Air Defense Systems) telah digunakan sejak lama sebagai senjata personal untuk melawan pesawat udara seperti yang digunakan oleh pejuang Mujahidin Afghanistan untuk mengalahkan tentara Uni Soviet pada tahun 1980-an. Juga pada perang modern setelahnya seperti di Chechnya, Irak, Suriah, dan lain-lain.

Sebagai embrio rudal panggul, Rudal Merapi telah didesain dan diuji menggunakan teknologi sirip depan (canard) dan sirip belakang (fin) yang dapat dilipat sehingga dapat masuk di dalam tabung peluncur. Selanjutnya, tabung peluncur berisi rudal ini dapat dibawa ke mana-mana (portable) oleh tentara yang sewaktu-waktu dapat ditembakkan dengan kecepatan melebihi kecepatan suara.

Rudal Merapi buatan Dislitbangad dan Cirnov memiliki berat total sekitar 10 kg sehingga relatif ringan untuk menjadi senjata personal TNI yang nantinya dapat dioperasikan tanpa bantuan personal lain, selain mudah dalam pengoperasiannya.

Rudal dilengkapi dengan sistem seeker (penjejak) berbasis sinar infra merah sehingga memungkinkan dapat mengunci sasaran yang mengeluarkan radiasi sinar tersebut seperti pesawat terbang, helikopter, roket, kemudian secara cepat rudal akan mengejar untuk menghantamnya atau meledakkan diri sewaktu mendekati sasaran yang dibidik.

Jenis rudal panggul tersebut merupakan karya pertama buatan anak bangsa Indonesia. Selain pencapaian spektakuler, pembuatan rudal kaliber ini sudah diuji tembakan tiap tahun. Pembuatan rudal seluruhnya dilakukan oleh anak bangsa serta kemandirian kandungan lokal yang cukup tinggi.

Senjata tersebut diharapkan dapat digunakan oleh TNI secara masif baik untuk keperluan perang gerilya maupun perang terbuka dalam menjaga kedaulatan serta martabat bangsa Indonesia, demikian kata Prof. Hariyadi. (doc)

  UAD  

Selasa, 10 November 2020

LEN-UNHAN Kerjasama Teknologi Interoperability

Berbasis Network Centric WarfareNCW LEN dipamerkan di Bandung

PT Len Industri (Persero) dan Universitas Pertahanan membuat nota kesepahaman tentang kerjasama Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.

Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Direktur Utama Len Industri, Zakky Gamal Yasin dan Rektor Unhan Laksdya TNI Amarulla Octavian di Ruang Mandalawangi, PT Len Industri (Persero) Bandung pekan ini.

Kedua belah pihak selanjutnya menyelenggarakan Round Table Discussion (RTD) yang membahas tema mengenai Desain Teknologi Interoperability Berbasis Network Centric Warfare (NCW), untuk Mendukung Siskodal Opsgab Tri Matra TNI dalam Rangka Meningkatkan Pertahanan Negara.

NCW adalah doktrin peperangan modern yang menginterkoneksikan unit sensor dan penindak dibawah sebuah komando dan pengendalian yang terpadu.

Kegiatan tersebut dilakukan Len Industri dan Unhan, untuk meningkatkan pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya bidang pertahanan dengan melibatkan akademisi, pemerintah dan industri (Triple Helix).

Sejumlah mahasiswa dan dosen pengajar juga sedang melakukan penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat atau OJT (On The Job Training) di Len Industri selama 3 hari dari taggal 4 hingga 6 November 2020.

sinergi ini memberikan kontribusi penelitian, yang nantinya dapat diimplementasikan untuk pemenuhan permintaan bagi kebutuhan pertahanan dan keamanan nasional.

Menurutnya, Len Industri memberikan dukungan penuh untuk pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (On The Job Training), dengan fasilitas sesuai kompetensi yang ingin dicapai selama OJT ini berlangsung.

"Bagi para mahasiswa, manfaatkan waktu untuk melakukan audiensi dengan tim engineering (elektronika pertahanan) PT Len Industri (Persero). Semoga potensi penelitian bersama antara Unhan dan Len industri untuk implementasi Network Centric Warfare (NCW) mampu melahirkan inovasi baru yang relevan dengan kebutuhan alutsista pertahanan negara," ujarnya.

Rektor Unhan Laksdya TNI Amarulla Octavian menyebutkan, Stasiun Laut untuk Pengendalian Laut di Selat Sunda dan Selat Lombok bisa menjadi pasar atau peluang bisnis baru buat Len Industri di bidang kemaritiman.

"Saat ini Unhan sudah berhasil dalam melakukan penelitian komunikasi dan radar surveillance pantai dan bisa dipasang di stasiun pantai yang ideal dalam pengendalian laut tersebut," tutur dia. (Ida)

  ♖ Berita Inspiratif  

Minggu, 01 November 2020

[Video] RCWS Nasional

Diposkan RespatiRCWS (Remote Control Weapon System) nasional yang dikembangkan melalui kerja sama Kementerian Pertahanan, TNI AD dan PT. Respati Solusi Rekatama melalui program Litbanghan dan Bangtekindhan.

 ♖ Youtube  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More