"Perseroan berencana masuk ke pasar internasional, negara kawasan yang dituju Vietnam dan Myanmar, investasinya sekitar 400-500 juta dolar AS," kata Direktur Utama SMGR Dwi Soetjipto usai rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan, sebesar 30 persen pendanaan investasi di kawasan regional berasal dari internal, dan sisanya dapat bersumber dari eksternal seperti pinjaman perbankan maupun obligasi.
Menurutnya, penerbitan global bond dapat dilakukan lantaran kebutuhan pendanaan disesuaikan dengan ekspansi di luar negeri.
Dalam proyek di Myanmar, lanjut dia, SMGR akan bekerja sama dengan badan usaha milik negara (BUMN) konstruksi Indonesia.
"Pada pelaksanaannya, kami akan bekerjasama dengan BUMN Indonesia, sedangkan investasinya perseroan cenderung melakukan joint venture dengan perusahaan lokal di Myanmar," kata dia.
Ia memaparkan, perseroan akan membangun basis produksi di Myanmar dengan kapasitas 600.000 ton hingga satu juta ton per tahun.
Sedangkan di Vietnam, lanjut dia, Semen Gresik berencana mengakuisisi pabrik semen yang sudah ada di negara itu.
Ia mengharapkan, kedua pabrik di luar negeri itu dapat beroperasi pada 2013. Saat ini perseroan masih mengkaji kedua pabrik itu.
"Myanmar masih dikaji, diperkirakan 2013 bisa dilakukan investasi. Di Vietnam akan mengakuisisi perusahaan lokal, jadi atau tidak jadinya akan ditentukan setelah dikaji, kalau sesuai 2013 akan mulai," kata dia.
Meski demikian, kata Dwi Soetjipto, pihaknya akan tetap fokus pada pasar domestik yang masih besar seiring dengan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
"Dampak MP3EI berdampak paling besar terhadap permintaan semen di dalam negeri. Oleh karena itu, Semen Gresik juga telah menambah kapasitas produksi semen menjadi 26 juta ton," kata dia.
Semen Gresik, lanjut Dwi, juga akan membangun pabrik semen baru SGG-III di Sumatra dan SGG IV di Jawa berkapasitas masing-masing tiga juta ton. Pabrik tersebut akan selesai pada 2015 dan triwulan kedua 2016. Total investasi senilai Rp6,96 triliun.
Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis PT Semen Gresik Tbk, Erizal Bakar mengatakan, permintaan semen dalam negeri masih tinggi ke depan meski perekonomian global belum pulih. Hingga Juni 2012, pertumbuhan industri semen sebesar 14-15 persen.
"Kami perkirakan pertumbuhan industri semen sebesar 14-15 persen pada 2012," kata dia.
Sementara dalam RUPS, Semen Gresik akan membagikan dividen sebanyak Rp1,96 triliun atau sebesar 50 persen dari laba bersih tahun buku 2011 yang mencapai Rp3,93 triliun.
"RUPS Semen Gresik menyepakati pembagian dividen. Nilai dividen tahun buku 2011 setara dengan Rp331 per lembar saham," kata Direktur Utama SMGR Dwi Soetjipto.
Selain itu, RUPS juga menyetujui penetapan dana program kemitraan dan bina lingkungan 2012 sebesar satu persen atau Rp39,25 miliar untuk program kemitraan dan 0,5 persen atau Rp9,63 miliar untuk program bina lingkungan.(ANTARA)
♣ ANTARA News