blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Sabtu, 30 April 2016

Kasal Tinjau Pembangunan Kapal Jenis 'Perusak Kawal Rudal'

Pemandangan terakhir PKR kedua produksi PT PAL Indonesia [pr1v4t33r]

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Ade Supandi meninjau pembangunan kapal jenis 'Perusak Kawal Rudal' (PKR) Frigate yang merupakan pesanan TNI Angkatan Laut, di PT PAL, Surabaya, Jawa Timur.

Ade Suoandi didampingi oleh Dirut PT PAL Firmansyah Arifin, Dansatgas PKR Laksamana Pertama (Laksma) TNI Didik Setyono, Kadisadal Laksma TNI Prasetya Nugraha, dan Direktur Projek Jeroen Ferdinand.

Kapal berjenis Perusak Kawal Rudal (PKR) merupakan varian kapal perang yang di desain khusus untuk pertempuran. PKR ini dikenal sebagai kapal perang tercanggih karena dilengkapi dengan adanya rudal dan torpedo.

"Dalam perakitannya kapal PKR ini ada tujuh modul atau bagian kapal yang penting untuk disatukan. Untuk PKR pertama ini, sebanyak lima modul yang dibuat di PAL," kata Ade Supandi, Kamis (28/4/2016).

Kata dia, PT PAL bekerjasama dengan produsen kapal asal Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS), dalam membangun dua Kapal berjenis PKR pesanan TNI AL. Pembangunan kedua kapal perang tersebut merupakan bagian dari program Transfer of Technology (ToT) dengan DSNS yang memerlukan waktu pembuatan kurang lebih selama 49 bulan.

"Kapal berjenis PKR ini memiliki panjang 105 meter dan lebar 14 meter. Dilengkapi sistem pendorong yang mampu berlayar dengan kecepatan 28 knot bila menggunakan dua unit diesel engine propulsion dan kecepatan 15 knot jika menggunakan dua unit electric motor propulsion," tutupnya. (wal)
 

  Okezone  

Jumat, 29 April 2016

BATAN Kembangkan Teknologi Pengawetan Makanan dan Daya Listrik Pakai Nuklir

http://images.detik.com/visual/2016/04/26/afd93ebe-1ef7-437b-aded-c5de66ee352f_169.jpg?w=500&q=90Ardan Adhi Chandra

Badan Tenaga Nuklir Nasioal (BATAN) tengah disibukkan dengan pengembangan teknologi pengawetan makanan dan pembangkit daya listrik dengan energi nuklir. Kedua penelitian tersebut tengah dilakukan dalam skala kecil, dan ke depannya diharapkan dapat dimanfaatkan secara massal.

Salah satunya adalah pembangunan iradiator yang telah dilakukan groundbreaking oleh Menristekdikti, M Nasir, beberapa waktu lalu.

"Iradiator itu adalah alat yang bisa dipakai untuk sterilisasi pangan, sterilisasi produk-produk kesehatan itu ada. Itu sudah groundbreaking kira-kira 2 minggu yang lalu atau sebulan yang lalu oleh Menristekdikti Pak Nasir di Puspiptek Serpong," terang Kepala Pusdiklat Batan, Sudi Ariyanto, saat dihubungi detikFinance, Jumat (29/4/2016).

Iradiator merupakan sebuah alat yang ditempatkan dalam sebuah ruangan tertutup, yang dapat digunakan untuk pengawetan makanan dalam jangka waktu yang cukup lama.

"Iradiator itu nanti bisa menyinari pakai radiasi bahan pangan sehingga bisa menjadi untuk pengawetan pangan," ujar Sudi.

Radiasi yang dipancarkan oleh iradiator ke makanan dan alat-alat kedokteran dapat membunuh kuman-kuman. Proses penyinarannya pun hanya sebentar sehingga tidak membahayakan orang yang berada di sekitar iradiator tersebut. Batan juga menjamin bahwa penggunaan alat ini aman.

"Kalau di situ seperti kena sinar matahari, begitu lewat saja kalau tidak kan sudah tidak kena lagi. Itu sama seperti pengawetan pangan yang sudah ada sudah dilakukan oleh Batan sudah medapatkan persetujuan dari Kementerian Kesehatan," imbuh Sudi.

Selain itu, Batan juga tengah mengkaji potensi pembangkit listrik dengan tenaga nuklir dengan membuat Reaktor Daya Eksperimental (RDE).

"Yang berikutnya adalah yang RDE (Reaktor Daya Eksperimental). RDE itu nanti akan dipakai sebagai penelitian untuk menghasilkan listrik. Ke depannya bisa dimanfaatkan untuk komersial. Sekarang sedang dalam tahap desain, detail engineering design (DED)," tutur Sudi.

Batan mengaku siap untuk mengembangkan kedua instalasi tersebut apabila ada dukungan yang kuat dari berbagai pihak.

"Sekarang masalahnya adalah untuk membangun alatnya untuk kapasitas yang lebih besar," ungkap Sudi. (hns/wdl)


  ♙ detik  

Kamis, 28 April 2016

Lapan Pamerkan Satelit A3

✈ Meluncur Mei✈ Satelit Lapan A3

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) resmi mengenalkan satelit Lapan A3. Rencananya satelit A3 ini akan diluncurkan ke luar angkasa pada akhir Mei 2016 dari Shiharikota, India.

Satelit A3 merupakan bentuk kerja sama Lapan dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Penerus satelit Lapan A2 ini difungsikan untuk pengindraan jauh guna mengukur kualitas dan kuantitas tutupan lahan dan memantau sumber daya pangan.

Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin memaparkan, fungsi pengindraan jauh oleh satelit Lapan A3 ini adalah untuk deteksi kapal laut melalui Automatic Identification System (AIS). Sedangkan untuk sistem sains, satelit itu mengukur matriks bumi.

"Upaya lompatan kita adalah memakai teknologi keantariksaan. Teknologi satelit dipakai dalam kehidupan sehari-hari, selain yang pertama adalah satelit teknologi informasi," ujar Thomas dalam pemaparannya di Rancabungur, Bogor, Senin, 25 April 2016.

Thomas menambahkan, peluncuan satelit Lapan A3 ini merupakan kemajuan besar, dalam satelit eksperimental mikro. Untuk profilnya, satelit A3 memiliki berat 115 kilogram. Pendahulunya, satelit A2 memiliki bobot tak lebih dari 100 kilogram, hanya 76 kilogram sedangkan satelit A1 berbobot 57 kilogram.

Peneliti Madya Teknologi Dirgantara, Pusat Teknologi Satelit, Robertus Heru Triharjanto mengatakan, untuk pembuatan dan pengoperasian satelit A3 dilakukan oleh Lapan. Kemudian, pengolahan hasil 'jepreten' dari luar angkasa dilakukan oleh tim dari IPB.

"Aplikasinya nanti IPB. Mereka nanti menebak, ini jenis tanaman apa, lalu mereka nanti juga mengukur kualitas dan kuantitas tutupan lahan," kata Robertus kepada VIVA.co.id.

Robertus menuturkan, pembuatan satelit Lapan A3 tersebut menghabiskan dana sekitar US$ 3,5 juta setara Rp 46,2 miliar. "Semua anggaran dari pemerintah," katanya.

Sebelumnya, Lapan telah berhasil menciptakan dua satelit, yakni satelit Lapan A1 atau Tubsat dan satelit Lapan A2 atau Orari. Satelit A1 diluncurkan pada Januari 2007, disusul satelit Lapan A2 pada September 2015. (ms)

  Vivanews  

Menhan RI Bahas Pembelian Su-35

Kunjungi MoskowDokumen facebook kedutaan RI di Moskow

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu tiba di Moskow untuk melakukan kunjungan kerja. Demikian hal tersebut dipublikasikan di situs Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Rusia.

Selain membahas sejumlah isu terkait pengembangan perdagangan bilateral dan hubungan industrial antarnegara, kunjungan menhan RI ke Moskow juga untuk menghadiri Konferensi Keamanan Internasional Moskow yang diselenggarakan pada 27 – 28 April.

Berdasarkan informasi yang dipublikasikan di Facebook Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow, Ryacudu, didampingi Duta Besar RI untuk Rusia Wahid Supriyadi, beserta delegasi Indonesia lainnya, telah bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Denis Manturov pada Kamis (26/4).

Seperti yang dilansir situs Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Indonesia dan Rusia tengah berupaya meningkatkan kerja sama di bidang kedirgantaraan, metalurgi, industri kimia, industri farmasi, teknik berat, serta industri otomotif.

Pada Januari lalu, delegasi Rusia yang dipimpin oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Denis Manturov mengunjungi Indonesia dan mengadakan serangkaian pertemuan serta negosiasi dengan sejumlah pejabat Indonesia dan perwakilan beberapa industri di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Ryamizard kembali membahas rencana penandatanganan kontrak pembelian jet tempur multifungsi Su-35 saat berkunjung ke Rusia.

"Rusia ingin meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan dengan Indonesia. Indonesia adalah mitra yang menjanjikan, jadi kita perlu memperluas dinamika pembangunan proyek bilateral," tutur Denis Manturov.

Dalam kunjungan Ryamizard ke Moskow, Rusia dan Indonesia sepakat akan menandatangani kontrak pembelian Su-35 pada bulan Mei di Moskow. Delegasi Indonesia akan mengunjungi Moskow untuk kepentingan tersebut, termasuk perwakilan perusahaan industri utama di dalam negeri. Selain itu, pertemuan mendatang akan membahas lingkup kerja sama secara lebih terperinci.

 Jokowi Siap ke Rusia pada Mei Mendatang
Presiden Rusia Vladimir Putin undang Presiden RI Joko Widodo ke Rusia. Demikian hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan dan Industri Rusia Denis Manturov dalam sesi jumpa pers hari ini, Jumat (8/1) di Senayan, Jakarta.

"Presiden Joko Widodo telah menerima undangan dari Presiden Putin, dan ia menyatakan bersedia hadir," kata Manturov kepada para wartawan. Manturov menyebutkan, Putin mengundang pemimpin Indonesia untuk menghadiri perayaan 20 tahun dialog kemitraan Rusia-ASEAN yang akan diadakan di Sochi, Rusia, pada Mei mendatang.

Menurut Manturov, selama kunjungan presiden Indonesia ke Rusia nanti, Rusia akan menyiapkan beberapa dokumen kerja sama untuk ditandatangani kedua belah pihak. "Hari ini kami tidak merencanakan penandatanganan perjanjian apa pun karena ini hanyalah kunjungan kerja. Namun, saya pikir selama kunjungan Presiden Joko Widodo pada Mei mendatang, kami akan menyiapkan beberapa dokumen yang akan ditandatangani selama kunjungannya," kata Manturov menjelaskan.

Dalam sesi jumpa pers tersebut, Manturov menekankan bahwa Moskow sangat mengharapkan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Rusia. "Kami sangat menanti kunjungan presiden Indonesia ke Rusia. Saya harap selama tahun ini kita akan terus berada dalam dinamika hubungan bilateral yang positif, seperti tahun lalu," ujar sang menteri.

Manturov bertolak ke Jakarta untuk menindaklanjuti berbagai proyek kerja sama Rusia dan Indonesia yang tengah berlangsung. Selain itu, Manturov mengaku ia membawa misi khusus untuk bertemu Presiden Joko Widodo demi menyampaikan undangan dari presiden Rusia kepada presiden Indonesia. Pada 2014 lalu, Putin menunjuk Manturov sebagai utusan khusus Federasi Rusia untuk menghadiri pelantikan presiden dan wakil presiden RI. Setelah pelantikan, Presiden Joko Widodo langsung menyambut Manturov di Istana Negara. Kunjungan Manturov saat itu sekaligus mengawali kunjungan delegasi Rusia yang pertama sejak pergantian kepemimpinan di Indonesia.

  RBTH  

Rabu, 27 April 2016

5 WNA China yang Ditangkap TNI AU

Terancam DideportasiGroundbreaking kereta cepat Jakarta-Bandung, Kamis (21/1/2016) (Foto: Dana Aditiasari)

Lima pekerja proyek kereta Cepat Jakarta-Bandung asal China ditangkap TNI AU karena menerobos area militer dan tidak memiliki security clearance. Pihak Imigrasi mengatakan mereka akan menghubungi negara asal WNA tersebut untuk mengetahui apakah mereka layak mendapat izin tinggal di Indonesia. Mereka juga terancam dideportasi.

"Kalau memang mereka dokumennya ilegal atau tidak dapat tunjukan dokumen maka mereka dapat dideportasi. Tapi sekarang belum dapat dideportasi. Karena kami harus menghubungi negara asal ke-5 WNA ini," ujar Kabag Humas dan TU Ditjen Imigrasi, Heru Santoso Ananta Yudha kepada wartawan di gedung Imigrasi Kemenkum HAM, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Rabu (27/4/2016).

Hingga saat ini ke-5 WNA tersebut masih diamankan di Kantor Imigrasi Jakarta Timur. "Kami butuh waktu untuk pemeriksaan dan menghubungi negara asal mereka," jelas Heru.

Saat diserahkan pihak Lanud ke Imigrasi tak ada barang atau dokumen lain yang ikut serta dibawa. "Kami hanya dititipkan 5 WNA tersebut untuk diproses. Saat ditanya (dokumen), mereka tidak dapat menunjukannya," kata dia.

Pihak PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mengatakan, pegawai yang ditangkap itu bekerja tanpa izin KCIC. Direktur PT KCIC Hanggoro Budi Wiryawan menegaskan bahwa kelima WN China itu bekerja untuk perusahaan vendor.

"Mereka itu vendor soil investigasi dan tidak ada kontrak dengan KCIC, bekerja di Halim tanpa persetujuan KCIC," ujar Budi saat dikonfirmasi detikcom.

Dia mengatakan, kemungkinan vendor itu sedang melakukan kejar target sehingga tidak mempunyai izin tapi nekat bekerja. "Jadi vendor ini bekerja atas arahan konsultan perencana design dari China yang tidak terlalu mengerti prosedur di Indonesia. Mereka mengejar waktu saja," ujarnya.

Berikut 5 identitas WN China yang ditangkap oleh TNI AU:

1. Guo Lin Zhong, kelahiran Hunan, 5 Oktober 1989, Pekerjaan Tukang Bor dan Administrasi (tidak dapat menunjukan dokumen)
2. Wang Jun, kelahiran Nanhz, 11 September 1987, Pekerjaan Administrasi dan Peneliti (tidak dapat menunjukan dokumen)
3. Zhu Huafeng, kelahiran China, 10 Desember 1968, Pekerjaan Teknisi Mesin (dapat memperlihatkan KITAS)
4. Cheng Qianwu, kelahiran, Hubei, 13 Oktiber 196, Pekerjaan Teknisi Mesin (dapat memperlihatkan fotocopy Paspor).
5. XW (tidak diketahui nama aslinya, keterangan dapat memperlihatkan ID RRT). (rii/rvk)

 Kereta Cepat Belum Kantongi Izin Lalui Lanud Halim Perdanakusuma
Menhub: Kereta Cepat Belum Kantongi Izin Lalui Lanud Halim PerdanakusumaMenhub Ignasius Jonan/dok.detikcom (Foto: Ari Saputra)

Lima orang Warga Negara China yang sedang melakukan pengeboran terkait proyek kereta cepat di Lanud Halim Perdanakusuma ditangkap anggota TNI AU. Menhub Ignasius Jonan menegaskan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memang belum memiliki izin melalui Lanud Halim.

"Kalau izin pembangunannya yang di Halim belum ada. Ya harus izin yang punya tanah. Kalau nggak ikut punya tanah terus ngebor bagaimana?" kata Jonan di komplek Istana Negara, Jl Veteran, Jakpus, Rabu (27/4/2016).

Karena PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) belum mendapatkan izin penggunaan lahan, maka Kemenhub tidak akan mengeluarkan izin pembangunan. Menurut Jonan, syarat penguasaan lahan adalah hal yang penting.

"Kalau tanah itu tidak dikuasai kita tidak akan menerbitkan izin pembangunan. Tapi kalau pembangunan izin di kereta cepat untuk pembangunannya di wilayah Halim tidak ada, belum ada sampai sekarang. Karena izin pembangunan salah satu syarat yang paling penting adalah penguasaan lahan. Mau sewa, kerjasama, hibahkah atau penugasan harus ada," tegasnya.

Soal 5 orang WN China yang melakukan pengeboran di Lanud Halim, Jonan enggan berkomentar lebih banyak. Namun menurutnya, karena belum ada izin, maka pengeboran itu bisa dikatakan ilegal.

"Kalau pengeboran itu kan urusannya untuk di tanah orang lain urusan, urusan hukum bukan urusan saya. Kita nggak akan negur ya karena izin pembangunan itu prosesnya pasti dianggap karena tidak ada security clearence kalau di daerah militer," jelas Jonan. (Hbb/fdn)

 Kronologi Penangkapan WN China
Ini Kronologi Penangkapan WN China yang Kerjakan Proyek Kereta Cepat oleh TNI AULokasi penangkapan WN China terkait proyek Kereta Cepat Foto: Nugroho Tri Laksono/detikcom

5 Warga Negara China ditangkap TNI AU saat mengerjakan proyek pembangunan kereta cepat di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Berikut kronologi penangkapan WN China yang bekerja di lahan milik TNI AU tersebut.

Selasa, 26 April 2016

Pukul 09.45 WIB

Seksi Pertahanan Pangkalan Lanud Halim Perdanakusuma melakukan patroli batas wilayah di Lanud. Kemudian ditemukan adanya aktivitas pengeboran tanah oleh 7 orang tak dikenal, yakni 2 WNI dan 5 WNA China.

Lokasinya berada di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, dekat jalan Tol Jakarta-Cikampek persisnya di belakang Batalyon 461 Paskhas. Setelah dilakukan pengecekan diketahui bahwa 5 WN China tersebut tidak mengantongi izin (clearance) dari TNI AU dan tidak dilengkapi identitas/paspor.

Pukul 10.00 WIB

5 WN China dan 2 WNI tersebut diamankan di kantor Intelijen Lanud Halim Perdanakusuma untuk dimintai keterangan.

Dari hasil wawancara, diketahui 5 WN China tersebut merupakan karyawan PT Geo Central Mining (PT GCM) yang beralamat di Pantai Indah Kapuk, Bukit Golf, Jakarta Utara. PT GCM merupakan counterpart dari PT Wika (Wijaya Karya) selaku pelaksana proyek KCIC (Kereta Cepat Indonesia China). Sementara dua WNI tersebut merupakan karyawan lepas PT GCM.

Diketahui, aktivitas pengeboran tanah tersebut telah berlangung sejak tanggal 22 April 2016 dengan tujuan untuk mendapatkan sample komposisi tanah yang akan digunakan dalam pembangunan beton penyangga rel kereta.

5 WN China dan 2 WNI itu masuk ke wilayah Lanud Halim Perdanakusuma melalui jalan tol Jakarta-Cikampek kemudian menerobos pagar batas tanah sehingga tidak diketahui oleh personel Lanud Halim Perdanakusuma.

Dari hasil pemeriksaan sementara, para pekerja itu mengaku tidak mengetahui bahwa tanah tersebut berada di kawasan militer Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, karena letaknya yang berbatasan dengan jalan tol.

Pukul 11.30 WIB

Salah satu supervisor PT Wika datang ke Lanud Halim Perdanakusuma dan memberikan keterangan sampai saat ini belum ada koordinasi antara PT Wika dengan PT GCM tentang survei pengeboran tanah di wilayah yang belum berizin, di antaranya wilayah Lanud Halim Perdanakusuma. Supervisor itu tidak diberi tahu oleh PT GCM tentang pelaksanaan pengeboran tersebut.

Pukul 12.00 WIB

Personel dari kantor Imigrasi kelas I Jakarta Timur dipimpin oleh Staf Pengawasan Orang Asing, Waloejo datang ke Lanud Halim Perdanakusuma. Waloejo menyampaikan, tindakan orang asing tersebut merupakan perbuatan ilegal karena telah masuk ke kawasan militer tanpa izin dan tidak dilengkapi identitas Paspor.

Selanjutnya 5 WN China tersebut dibawa ke kantor Imigrasi kelas I Jakarta Timur untuk dilakukan penahanan. Beberapa alat bukti dibawa personel Imigrasi tersebut dan sebagian diamankan di kantor intelijen Lanud Halim Perdanakusuma.

 Kami Tak Pernah Perintahkan Pembangunan di Kawasan Lanud Halim Perdanakusuma
KCIC: Kami Tak Pernah Perintahkan Pembangunan di Kawasan Lanud Halim PerdanakusumaNugroho Tri Laksono/detikcom

5 Warga Negara China ditangkap oleh TNI AU karena melakukan pengerjaan proyek pembangunan kereta cepat di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Atas kejadian ini, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) pun angkat bicara.

Direktur Utama PT KCIC Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, pihaknya tak pernah memerintahkan kegiatan apapun di wilayah Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, yang merupakan kawasan milik TNI AU.

"Dalam rangka proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, saat ini PT KCIC tidak memerintahkan kegiatan apapun di wilayah Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta," kata Hanggoro dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (27/4/2016).

Hanggoro juga mengatakan, PT KCIC maupun PT Wijaya Karya tidak pernah menandatangani kontrak dengan PT Geo Central Mining (GCM) yang mengerjakan 5 WN China itu, untuk melakukan pengerjaan survei dan pengeboran untuk sampel di wilayah Halim Perdanakusuma.

"Untuk pekerjaan soil investigation di wilayah Halim, PT KCIC melakukan komitmen kontrak dengan PT HEBEI, dan tidak memerintahkan PT HEBEI untuk melakukan kegiatan apapun di wilayah Halim," kata Hanggoro.

Hanggoro juga menegaskan, PT KCIC telah bekerjasama dengan The Third Railway Survey and Design Institute Group Corporation (TSDI) untuk mengontrol seluruh kegiatan yang terkait dengan penyiapan Design Engineering kereta cepat Jakarta-Bandung.

Sebelumnya, 5 WN China dan 2 WNI ditangkap TNI AU saat sedang melakukan pengerjaan proyek pembangunan kereta cepat di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (26/4). Di lahan milik TNI AU itu para pekerja asing itu melakukan pengeboran untuk mengambil sampel tanah terkait pembangunan proyek kereta cepat. Kini 5 WNI China itu ditahan di kantor Imigrasi Jakarta Timur untuk dimintai keterangan lebih lanjut. (jor/idh)

  detik  

Patroli Topografi TNI AD

Kini Dibantu DroneDirektur Topografi TNI AD Brigadir Jenderal TNI Dedy Hadria (Foto: Jabbar Ramdhani/detikcom)

Direktorat Topografi TNI AD berencana menggunakan pesawat tanpa awak (drone) sebagai alat bantu patroli topografi. Penjajakan penggunaan drone sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2013.

Direktur Topografi TNI AD Brigadir Jenderal TNI Dedy Hadria mengatakan, pada tahun 2013, sudah dilakukan riset ilmiah penggunaan drone di sejumlah universitas. Hingga kemudian didapatkan desain drone yang sesuai dengan kondisi medan di Indonesia. Tahun ini drone tersebut akan mulai digunakan.

"Tentunya masing-masing negara punya ciri khas sendiri, terutama kondisi medan. Negara kita ada di negara tropis khatulistiwa berbeda dengan negara lain yang sudah punya drone termasuk Eropa dan AS," ujar Dedy Hadria kepada wartawan di Direktorat Topografi TNI AD di Jl. Kali Baru Timur 5, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (26/4/2016).

"Maka kita desain drone tersebut cocok untuk wilayah kita, baik itu darat yang sifatnya pegunungan, perbatasan juga laut. Jadi kita sudah mendesain sedemikian rupa dan akan digunakan mulai tahun ini," lanjutnya.

Kementerian Pertahanan menurut Dedy sudah melakukan uji kelaikan drone. Prosedur ini dilakukan sebelum dilakukan pengoperasian drone.

Sebagai prioritas, drone akan digunakan sebagai alat bantu patroli di wilayah perbatasan dan daerah pulau terluar. Namun nantinya setiap Kodam pun akan dilengkapi dengan drone.

"Tahun ini sudah lakukan di perbatasan. Semua batalyon yang ada di perbatasan terutama Kalimantan, tahun ini sudah kita dukung. Membantu mereka patroli. Kemudian akan berlanjut di perbatasan Papua Nugini dan Timor Leste," ujar Dedy.

Jumlah drone yang dipesan berbeda-beda tergantung kebutuhan. Untuk jarak dekat, kata Dedi, akan diadakan sekitar 20 unit drone multirotor. Sementara untuk jarak jauh dengan jarak tempuh 500-600 Km, tahun ini rencananya akan diadakan sebanyak 10 unit rotor.

Dedy mengharapkan, hadirnya drone akan membantu kinerja patroli dan pemetaan. Termasuk pada kawasan yang tidak dapat dijangkau manusia secara fisik.

"Dengan drone ini, pemetaan bisa lebih cepat, lebih efisien, lebih murah, lebih efektif, kemudian lebih fleksibel. Dimanapun tempat yang tdk bisa dijangkau secara fisik, untuk manusia berjalan, membuka hutan akan bisa dilakukan menggunakan drone ini," imbuhnya. (fdn/fdn)

 Drone Buatan Ongen @ypaonganan
Drone Buatan Ongen @ypaonganan Dipajang di Pameran Direktorat Topografi TNI ADDrone (Foto: Jabbar/detikcom)

Direktorat Topografi TNI AD melalui Kementerian Pertahanan berencana memesan drone sebagai alat bantu patroli dan pemetaan wilayah Indonesia. Siapa sangka, drone yang sudah dipesan itu adalah drone hasil ide Yulianus Paonganan alias Ongen yang kini jadi terdakwa kasus penyebaran pornografi di media sosial lewat akun Twitter @ypaonganan.

"Ini adalah drone tipe amfibi. Ini ide Pak Ongen untuk membuat drone amfibi. Dari konsep kita, kita lakukan tender. Dan mereka tertarik," ujar Teknisi Programer Drone Wifanusa dari PT Trimitra Wasesa Abadi, Yosa Rosario, di acara Pameran Drone di Direktorat Topografi TNI AD di Jl Kali Baru Timur 5, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (26/4/2016).

Yosa mengatakan bahwa Ongen adalah project manager utama dalam pembuatan drone ini. Wifanusa adalah drone amfibi yang sengaja diciptakan dengan mempertimbangkan wilayah Indonesia yang mayoritas terdiri dari lautan.

"Indonesia ini sebagian besar air. Sedangkan wilayah yang sering tidak terjaga itu juga air. Itulah mengapa kita buat pesawat amfibi," ucap Yosa.

Yosa memberikan alasan kenapa mereka memproduksi drone amfibi. Bahwa sebuah pesawat umumnya membutuhkan landasan darat sebagai tempat ia lepas landas dan mendarat. Namun dengan kemampuan amfibi, drone yang dibuatnya tersebut tak perlu khawatir untuk landing di air.

Untuk Indonesia yang juga memiliki banyak sungai luas, seperti Kalimantan, dapat juga dijadikan area landing drone. Pesawat menggunakan mesin 2 tak ini diproduksi dengan 2 buah ukuran. Kedua pesawat inilah yang akan dipergunakan sebagai alat bantu pemetaan dan patroli pasukan perbatasan.

"Untuk yang di Natuna, besar tankinya 30 L dan dapat terbang selama 15 Jam. Untuk waktu selama itu, termasuk terbaik di Indonesia. Sedangkan untuk yang di perbatasan, berkapasitaa 13 L untuk lama terbang 8-10 jam," jelas Yosa.

Pesawat ini menggunakan pertamax dengan oli sebagai bahan bakarnya. Pesawat ini dapat terbang hingga ketinggian 5.000 m dengan kecepatan tertinggi 129 Km/jam.

Tahun ini, PT Trimitra Wasesa Abadi menerima pesanan 6 unit drone dari TNI AD. Pesanan itu terdri dari 2 drone besar kapasitas 15 liter dan 4 unit ukuran kecil.

"Kalau harga, 1 unit drone besar saja Rp 15 miliar," ucap Yosa.

Selain drone Wifanusa, dalam pameran ini juga dihadirkan drone dari produsen lainnya. Dari Bhinneka Dwi Persada menampilkan empat buah drone dengan kemampuan spesifik yang berbeda-beda. Terdapat jenis helikopter dan pesawat.

Ada juga dari Earthscan yang menampilkan drone yang bisa digunakan sebagai alat monitor. Satu yang menarik drone dari mereka dengan seri Ai-450 ER yang dapat diterbangkan dengan sistem ketapel. Sehingga tidak memerlukan dataran panjang sebagai landasan pacu. Acara pameran ini digelar bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Direktorat Topografi TNI AD ke-70. Selain pameran, juga dilakukan acara selamatan keluarga besar Topografi TNI AD.

Sedangkan, Direktur Topografi TNI AD, Brigjen Dedi Hadria, mengatakan, tahun ini TNI AD memesan 10 drone besar dari berbagai vendor. "Yang jarak jauh yang bisa 500-600 km itu juga sudah kita siapkan bertahap. Mungkin tahun ini 10 unit dulu. Tahun depan bisa disesuaikan dengan kebutuhan," ujar Dedi di lokasi yang sama. (rvk/rvk)

  detik  

[Foto] Pameran Topografi TNI AD

Di Markas Direktorat Topografi TNI AD, Jakarta

Pameran Topografi TNI AD-0

Direktur Topografi TNI AD Brigjen TNI Deddy Hadria menjelaskan kepada awak media tentang senjata laras panjang menggunakan multirotor TOPX8-HL hasil pengembangan dari Direktorat Topografi AD yang dipamerkan pada Pameran Alutsista Topografi TNI AD di Markas Direktorat Topografi TNI AD, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Pameran Topografi TNI AD-1

Berbagai macam pesawat tanpa awak hasil pengembangan dan produksi berbagai perusahaan di Indonesia itu digunakan untuk menunjang berbagai operasi militer.
Pameran Topografi TNI AD-2

Berbagai macam pesawat tanpa awak hasil pengembangan dan produksi berbagai perusahaan di Indonesia itu digunakan untuk menunjang berbagai operasi militer.
Pameran Topografi TNI AD-3

Berbagai macam pesawat tanpa awak hasil pengembangan dan produksi berbagai perusahaan di Indonesia itu digunakan untuk menunjang berbagai operasi militer.
Pameran Topografi TNI AD-4

Berbagai macam pesawat tanpa awak hasil pengembangan dan produksi berbagai perusahaan di Indonesia itu digunakan untuk menunjang berbagai operasi militer.
Pameran Topografi TNI AD-5

Berbagai macam pesawat tanpa awak hasil pengembangan dan produksi berbagai perusahaan di Indonesia itu digunakan untuk menunjang berbagai operasi militer.
  sindonews  

Selasa, 26 April 2016

Kemandirian galangan kapal nasional dipercepat

Industri Galangan Kapal. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Kontrak pengadaan 188 unit kapal senilai Rp 11,840 triliun secara multi-years sejak 2015 hingga 2017 oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merupakan suatu langkah terobosan untuk mempercepat kemandirian industri galangan kapal nasional.

Program pengadaan kapal Kemenhub ini perlu kitasyukuri sebagai anugerah bagi pertumbuhan industri kapal nasional," kata Komisaris Utama (Komut), PT Industri Kapal Indonesia (IKI), Soerjono melalui siaran pers di Jakarta, Minggu.

Diketahui, Kemenhub sejak akhir tahun lalu gencar melakukan kontrak pengadaan kapal baru berjumlah 188 unit, dengan nilai mencapai Rp 11,840 triliun. Proyek multi years ini dilakukan untuk mewujudkan tol laut dalam program Poros Maritim Presiden Joko Widodo, sekaligus sebagai pembangunan kapal terbanyak dan bersejarah yang pernah dilakukan oleh bangsa Indonesia.

Investasi untuk membangun 188 kapal tersebut dilakukan dalam tiga tahap, yakni Rp 3,3 triliun untuk 2015, Rp 4,4 triliun pada 2016 dan Rp 4,1 untuk 2017. Jenisnya meliputi kapal patroli, ro-ro, container dan kapal ternak. Untuk kenavigasian ada kapal induk perambuan dan kapal pengamat perambuan.

Menurut Soerjono, kegiatan Kemenhub ini perlu disyukuri, mengingat situasi perkapalan di dunia sedang terpuruk, kebetulan di Indonesia sedang ada program menggalakkan transportasi laut yang kompetitif dengan jumlah 188 kapal.

Sebetulnya, jumlah kapal sebanyak itu jauh dari mencukupi, apalagi bicara soal program menggantian kapal-kapal yang usianya sudah di atas 30 tahun. Di mana teknologinya sudah lama dan mesinnya boros bahan bakar sehingga tidak efisien.

Yang pasti ini peluang untuk menambah kapal dan diarahkan pada galangan yang dimiliki oleh pengusaha nasional. Karena, dengan bergulirnya dana di dalam negeri, maka otomatis akan membawa multiplier effect pada sektor lain," ujarnya.

  ★ antaranews  

★ Drone "Wulung" Kantongi Sertifikat

Dari Indonesian Military Airworthiness Authority Penyerahan Sertifikat tipe Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) Wulung oleh Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia kepada PTDI dalam acara penyerahan Type Certificate pada 26 April 2016 di Gedung Pusat Manajemen PT Dirgantara Indonesia (Persero), Jalan Pajajaran No. 154 Bandung. ★

PT
Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah berhasil mendapatkan sertifikat tipe (Type Certificate) dari Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA).

Dengan dikeluarkannya sertifikat tipe ini, maka proses rancang bangun dan spesifikasi teknis serta batasan operasi pesawat yang tercantum dalam data sheet sertifikat tipe telah memenuhi ketentuan atau aturan kelaikan udara.

Sertifikat tipe Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) Wulung diserahkan oleh Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia kepada PTDI dalam acara penyerahan Type Certificate pada 26 April 2016 di Gedung Pusat Manajemen PT Dirgantara Indonesia (Persero), Jalan Pajajaran No. 154 Bandung.

Sertifikat tipe (Type Certificate) adalah tanda bukti terpenuhinya persyaratan kelaikudaraan sesuai peraturan keselamatan penerbangan sipil dalam hal rancang bangun pesawat udara, mesin pesawat udara dan baling-baling pesawat udara.

PTTA Wulung dirancang sebagai sebuah pesawat tanpa awak dengan kemampuan autopilot, menggunakan konsep modular composite structure, ruang akses yang luas dan perakitan yang cepat dan mudah.

PTTA Wulung mempunyai bobot maksimal 125 kg, kapasitas tangki bahan bakar 35 liter, menggunakan single piston engine tipe pusher bertenaga 22 Horsepower (Hp). Dengan sistem autopilot yang terintegrasi dipesawat, PTTA Wulung dapat melakukan misi secara automatis.

Uji terbang pertama dilakukan pada tanggal 9 Mei 2015 di Bandara Nusawiru, Pangandaran, Jawa Barat. PTTA Wulung telah melakukan 13 kali uji terbang sertifikasi.

Uji terbang ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan terbang, kemampuan mission payload yaitu kamera FLIR (Forward Looking Infrared), dan memastikan bahwa seluruh komponen dan peralatan Ground Control Station PTTA Wulung berjalan dengan baik.

Dengan didapatkannya Type Certificate PTTA Wulung dari Indonesian MilitaryAirworthiness Authority (IMAA), PTTA Wulung telah memenuhi regulasi dan siap untuk diproduksi.

Salah satu keunggulan Wulung ini yakni mampu terbang hingga radius 100 kilometer (km) dari pusat pengendali, hingga 3 jam. Pesawat tanpa awak ini juga mampu terbang dengan ketinggian jelajah maksimal 5.500 kaki (feet).

 Siap Produksi Massal 

Sementara itu, untuk pembangunan satu unit PTTA Wulung siap terbang dibutuhkan waktu enam minggu, dengan estimasi tiga minggu untuk produksi struktur, satu minggu untuk integrasi dan dua minggu untuk testing seperti ground test, kalibrasi, dan berbagai macam pengujian lainnya.

Tahap produksi massal untuk PTTA Wulung akan dimulai pada awal Mei 2016. Dan diharapkan sesuai rencana, tiga unit PTTA Wulung bakal diserahkan kepada pemesan, yakni Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

  Kompas  

Indonesia dan Yunani Jajaki Kerjasama Pertahanan

Jajaki Kerjasama Galangan Kapal Angkatan Laut https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfpWuGMmTH6GRG-CCRYd4Rasv-5pRhbN8LsGbJWG1di4BDKLPD5NbxqW84ybEHbFMxfEe1J_b88RxBswYUrUBUDKMQULJBDi-WYzrHczUzO7qFjCoXb8fnNx_s20zP_27IpGKtTUdLcqs/s320/483086_17562902213b55da0cff64fd1124dab3.jpgKRI John Lie and KRI Nanggala (defence.pk)

Pemerintah Indonesia bersama pemerintah Yunani berkeinginan untuk menjajaki kerjasama di bidang pertahanan, khususnya kerjasama antara Angkatan Laut kedua negara. Penjajakan kerjasama tersebut di bahas dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu dengan Duta Besar Yunani untuk Indonesia Georgios Dogoritis, Jumat (22/4) di Kantor Kemhan, Jakarta.

Dubes Yunani mengatakan sebagai negara kepulauan yang memiliki hampir 2000 pulau dan hal itu sama dengan Indonesia, Pemerintah Yunani berkeinginan untuk melaksanakan kerjasama di bidang maritim dan kerjasama Angkatan Laut kedua negara. Kerjasama Angkatan Laut tersebut merupakan modalitas untuk melakukan kerjasama pertahanan antara Indonesia dengan Yunani.

Ditambahkan Dubes Georgios Dogoritis, keadaan alamiah Yunani sebagai negara yang kuat di potensi lautnya, terdapat satu pulau yang dijadikan tempat latihan Angkatan Laut milik Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO). Di pulau ini bukan hanya prajurit NATO yang berlatih melainkan prajurit Angkatan Laut yang berasal dari berbagai negara di seluruh dunia.

Selain memiliki kekuatan Angkatan Laut yang besar Dubes Georgios Dogoritis juga mengungkapkan Yunani juga memiliki perusahaan atau galangan kapal yang salah satunya berkemampuan membangun kapal selam dan tank kapal.

Untuk membicarakan lebih lanjut sektor-sektor yang menjadi potensi kerjasama, pada kesempatan tersebut Dubes Yunani mengundang Menhan RI berkunjung ke Yunani.

Saya yakin bahwa Indonesia dengan Yunani memiliki beberapa kepentingan yang sama sebagai dasar untuk melaksanakan penjajakan kemungkinan kerjasama di sektor Pertahanan, baik kerjasama Angkatan Laut ataupun kerjasama lainnya seperti pertukaran perwira dan latihan bersama.” ungkap Dubes Georgios Dogoritis.

Sementara itu Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan pada prinsipnya Indonesia akan menjalin persahabatan dengan negara mana pun. Berdasarkan Undang-Undang Indonesia harus ikut berpartisipasi untuk menjaga perdamaian dunia. Oleh karena itu hingga saat ini Indonesia memiliki persahabatan dengan banyak negara di dunia.

Meski demikian menurut Menhan, di Indonesia masih terdapat beberapa ancaman yang menjadi perhatian bagi pemerintah Indonesia yaitu potensi aksi terorisme, bencana alam, dan Narkoba.

Untuk itu Indonesia menjalin persahabatan dan akan mengadakan kerjasama dengan negara lain yang mengarah kepada potensi ancaman-ancaman tersebut. Ditambahkan Menhan RI, Indonesia sebagai negara maritim merasa perlu untuk mengamankan laut dari ancaman-ancaman perompakan dan pemberontakan. Menurut Menhan RI untuk menjaga kedaulatan Indonesia yang luas dengan laut, maka Angkatan Laut juga harus kuat dan besar.

Sehubungan dengan penjajakan kerjasama pertahanan dengan pemerintah Yunani, Menhan RI merespon baik. Menhan RI mengharapkan kepada Dubes bisa berkunjung ke beberapa Industri pertahanan yang ada di Indonesia dan mencari potensi di beberapa sektor yang dijadikan modal untuk kerjasama pertahanan bagi kedua negara.

  ♚ Kemhan  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More