Tim Olimpiade Biologi Indonesia (Foto: Kedubes Swiss) |
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan apresiasi atas
prestasi siswa Indonesia dalam Olimpiade Biologi yang diselenggarakan di
Swiss.
"Kabar membanggakan dari Swiss," kata Presiden dalam akun twitternya @SBYudhoyono di Jakarta, Senin.
Presiden menilai capaian tim olimpiade biologi internasional RI di Swiss sangat membanggakan.
"Tim olimpiade biologi internasional RI berhasil meraih satu medali emas dan tiga perak. Selamat anak-anakku," kata Presiden.
Sebelumnya diberitakan tim Indonesia berhasil membawa pulang satu medali emas dan tiga perak dalam ajang Olimpiade Biologi yang berlangsung di Bern, Swiss, tanggal 14 - 21 Juli 2013.
Dalam acara penutupan yang berlangsung di Gedung bersejarah, Kulturcasino yang berada d pusat kota Bern, Sabtu siang yang dihadiri sekitar 300 orang undangan wajah tim Indonesia penuh dengan senyum kemenangan, demikian Pensosbud KBRI Bern, Muhammad Budiman Wiriakusumah kepada Antara, Senin.
Dalam olimpiade biologi itu Rhogerry Deshyka dari SMA Pribadi Bandung merebut medali emas, sedangkan rekannya Muhammad Farhan Maruli dari SMAN 78 Jakarta dan Kezia Stevanie Tanfriana dari SMAK BPK Penabur Gading Serpong serta Titis Setiyohadi dari SMA GBBS Gemolong, Sragen, masing - masing berhasil merebut medali perak.
Hasil Tim Indonesia pada Olimpiada Biologi ke-24 ini jauh lebih bak dari yang dicapai tahun sebelumnya. Di atas kertas Indonesia menduduki peringkat keenam bersama China, Jepang dan Taiwan dari total 64 negara peserta.
Semua kegiatan tes yang berupa praktikum dan teori dilakukan di Universitas Bern, di mana Albert Einstein pernah menjadi salah satu tenaga pengajar. Dan di sana pula Einstein mengembangkan teori relativitas yang menghasilkan penghargaan Nobel.
Para siswa Indonesia secara gemilang berhasil mengerjakan empat topik praktikum yang pertama Biologi sel dan molekuler dari Trypanosoma brucei, kedua Ekofisiologi Tumbuhan tentang penentuan kandungan glukosa dari Arabidopsis serta menentukan hubungan antara karakteristik bunga dan jenis polinatornya.
Ketiga Etologi Evolusioner berupa perilaku agresif dari ikan cupang Afrika dan keempat Biosistematik untuk menentukan tujuh spesies Mamalia kecil berdasarkan identifikasi tengkorak.
Para Juri pendamping umumnya berasal dari universitas-universitas terkemuka seperti University of Dresden di Jerman, Wagenigen University, Belanda, University of Aarhuis di Denmark, NTU dan NUS di Singapura, University of Tsukuba Jepang dan University of Purdue Amerika Serikat.
Tim Indonesia yang berpartisipasi pada Olimpiade Biologi ini didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sedangkan Dubes Djoko Susilo pada acara buka puasa bersama di Wisma Duta memberikan dukungan sepenuhnya kepada Tim Muda Indonesia untuk terus berprestasi di tingkat dunia, demikian Muhammad Budiman Wiriakusumah.
"Kabar membanggakan dari Swiss," kata Presiden dalam akun twitternya @SBYudhoyono di Jakarta, Senin.
Presiden menilai capaian tim olimpiade biologi internasional RI di Swiss sangat membanggakan.
"Tim olimpiade biologi internasional RI berhasil meraih satu medali emas dan tiga perak. Selamat anak-anakku," kata Presiden.
Sebelumnya diberitakan tim Indonesia berhasil membawa pulang satu medali emas dan tiga perak dalam ajang Olimpiade Biologi yang berlangsung di Bern, Swiss, tanggal 14 - 21 Juli 2013.
Dalam acara penutupan yang berlangsung di Gedung bersejarah, Kulturcasino yang berada d pusat kota Bern, Sabtu siang yang dihadiri sekitar 300 orang undangan wajah tim Indonesia penuh dengan senyum kemenangan, demikian Pensosbud KBRI Bern, Muhammad Budiman Wiriakusumah kepada Antara, Senin.
Dalam olimpiade biologi itu Rhogerry Deshyka dari SMA Pribadi Bandung merebut medali emas, sedangkan rekannya Muhammad Farhan Maruli dari SMAN 78 Jakarta dan Kezia Stevanie Tanfriana dari SMAK BPK Penabur Gading Serpong serta Titis Setiyohadi dari SMA GBBS Gemolong, Sragen, masing - masing berhasil merebut medali perak.
Hasil Tim Indonesia pada Olimpiada Biologi ke-24 ini jauh lebih bak dari yang dicapai tahun sebelumnya. Di atas kertas Indonesia menduduki peringkat keenam bersama China, Jepang dan Taiwan dari total 64 negara peserta.
Semua kegiatan tes yang berupa praktikum dan teori dilakukan di Universitas Bern, di mana Albert Einstein pernah menjadi salah satu tenaga pengajar. Dan di sana pula Einstein mengembangkan teori relativitas yang menghasilkan penghargaan Nobel.
Para siswa Indonesia secara gemilang berhasil mengerjakan empat topik praktikum yang pertama Biologi sel dan molekuler dari Trypanosoma brucei, kedua Ekofisiologi Tumbuhan tentang penentuan kandungan glukosa dari Arabidopsis serta menentukan hubungan antara karakteristik bunga dan jenis polinatornya.
Ketiga Etologi Evolusioner berupa perilaku agresif dari ikan cupang Afrika dan keempat Biosistematik untuk menentukan tujuh spesies Mamalia kecil berdasarkan identifikasi tengkorak.
Para Juri pendamping umumnya berasal dari universitas-universitas terkemuka seperti University of Dresden di Jerman, Wagenigen University, Belanda, University of Aarhuis di Denmark, NTU dan NUS di Singapura, University of Tsukuba Jepang dan University of Purdue Amerika Serikat.
Tim Indonesia yang berpartisipasi pada Olimpiade Biologi ini didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sedangkan Dubes Djoko Susilo pada acara buka puasa bersama di Wisma Duta memberikan dukungan sepenuhnya kepada Tim Muda Indonesia untuk terus berprestasi di tingkat dunia, demikian Muhammad Budiman Wiriakusumah.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.