Dirut PT Telkom, Rinaldi Firmansyah.
REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menjadwalkan peluncuran Satelit Telkom-3 pada triwulan satu 2012.
"Peluncuran satelit terbaru itu guna meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan infrastruktur teknologi informasi dan telekomunikasi, " kata Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah usai menerima penghargaan Asia-Pasific Satellite Communications Council (APSCC) di Nusa Dua, Bali, Selasa (27/9) malam.
Rinaldi menjelaskan, satelit tersebut memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya, yakni akan berkapasitas 42 transponder aktif. Ini setara dengan 49 transponder dengan bandwidth 36 Mhz. Selain memiliki kapasitas yang lebih besar dari satelit Telkom 1 dan 2 yang saat ini dioperasikan, cakupan pengguna Telkom-3 juga lebih luas lagi.
Cakupan layanan satelit Telkom-3 meliputi Indonesia, ASEAN, Indochina, Taiwan, Hongkong dan Papua Nugini dengan standard C-Band. "Sedangkan untuk Indonesia, Papua Nugini, dan Australia Utara dengan extended C-Band dan Indonesia dengan Ku-Band," ujarnya.
Sekitar 45 persen atau 20 transponder satelit tersebut, jelas Rinaldi, akan digunakan untuk keperluan komersial. Sisanya untuk meningkatkan kualitas serta kapasitas layanan. Hingga semester pertama 2011, Telkom masih mendominasi bisnis satelit di Tanah Air dengan pangsa pasar mencapai 37,3 persen.
Sementara terkait penghargaan APSCC yang diterima Telkom, menurut Rinaldi, merupakan hasil kerja keras semua dalam mengembangkan dan melakukan terobosan teknologi telekomunikasi dan informasi sehingga dapat melayani seluruh wilayah di Tanah Air.
Dana US$200 Juta Dikucurkan untuk Satelit Telkom-3NUSA DUA--MICOM: Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Rinaldi Firmansyah mengatakan pihaknya mengalokasikan dana sekitar US$200 juta untuk seluruh biaya pengembangan dan pembuatan Satelit Telkom-3 yang rencananya diluncurkan tahun depan.
"Dana sebesar itu nantinya akan membiayai semua keperluan, baik untuk peluncuran maupun peralatan sampai asuransi," katanya, usai menerima penghargaan Asia-Pasific Satellite Communications Council (APSCC) di Nusa Dua, Bali, Selasa (27/9) malam.
Dia menjelaskan, nantinya satelit generasi terbaru tersebut akan menargetkan pasar untuk broadcasting dan perusahaan di daerah terpencil yang selama ini belum mendapatkan fasilitas komunikasi dan informasi secara baik.
Selain itu, tambah Rinaldi, pihak instansi pemerintah lainnya juga akan memanfaatkan terobosan teknologi itu, terutama kalangan militer.
"Peluncuran satelit terbaru itu guna mempertahankan dominasi bisnis tersebut di Indonesia, sekaligus meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan infrastruktur teknologi informasi dan telekomunikasi," ujarnya.
Rinaldi mengatakan, hingga semester pertama 2011, Telkom Group masih mendominasi bisnis satelit di Tanah Air dengan pangsa pasar mencapai 37,3 persen.
Menurut dia, mengenai bisnis satelit di kawasan Asia Tenggara, Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat, apalagi negeri ini yang pertama kalinya meluncurkan perangkat tersebut.
"Dari beberapa negara di ASEAN, Indonesialah yang pertama kali meluncurkan satelit dibandingkan dengan negara-negara lainnya, yakni dengan diluncurkannya Satelit Palapa," katanya.
Bahkan, tambah dia, sampai saat ini cukup banyak negara di ASEAN yang memanfaatkan satelit yang dioperasikan Telkom, salah satunya adalah Timor Leste. (Ant/OL-10)
•
MediaIndonesia