blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Kamis, 30 September 2010

Candra Asri Kembangkan Teknologi Ramah Lingkungan

CHANDRAAsri perusahaan petrokimia yang memproduksi bijih plastik, dalam kurun waktu setahun terakhir telah mengembangkan teknologi ramah lingkungan yang memungkinkan plastik dapat terurai ke dalam tanah.


”Plastik jenis ini memiliki masa kedaluwarsa kalau sudah habis akan hancur dengan sendirinya,” kata Technical Engineer PT Chandra Asri Teguh Prasetyo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, kemarin. Dia menjelaskan, umumnya produk plastik memiliki berat molekul 400.000,namun dengan mencampurkan zat aditif berat molekul dapat dikurangi menjadi 30.000 sampai 40.000. Teguh mengatakan, berat molekul 30.000 sampai 40.000 merupakan kondisi suatu benda dapat dimakan mikroorganisme termasuk dalam hal ini plastik. Persoalannya, kata Teguh, pengguna produk Chandra Asri ada yang memang menginginkan plastik yang dapat hancur, tetapi ada juga yang menginginkan plastik yang kualitasnya kuat.

Teguh mengatakan, plastik tidak mudah hancur dengan berat molekul di atas 400.00 biasanya dipergunakan untuk peralatan rumah tangga, komponen automotif, komponen listrik,dan sebagainya. ”Jadi, masing-masing memang ada pasarnya biasanya untuk plastik ramah lingkungan diperuntukkan bagi kantong barang di pusat belanja. Sedangkan untuk ember, tempat makan dan minum, dan sebagainya menggunakan plastik tahan lama,”ujarnya. Teguh menjelaskan,untuk produk plastik dengan berat molekul di atas 400.000 memang tidak dapat diurai oleh tanah, tetapi dapat didaur ulang. Dia mengatakan, bijih plastik ramah lingkungan ini kami namakan Asrene (R) SF- 5008E saat ini baru dipasarkan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung,diharapkan dalam waktu dekat akan diperluas ke seluruh wilayah di Indonesia.

Sebanyak 50% penggunaan Asrene (R) SF5008 diperuntukkan bagi produk kemasan. Teguh mengatakan jenis plastik ini dapat hancur dalam waktu sekitar 14 minggu bergantung pada kondisi alam seperti sinar matahari,panas, serta tekanan.Plastik jenis ini yang kondisinya masih baru dalam bentuk kantong kemasan yang biasa ditemui di pusat belanja serta kondisi yang sudah hancur berbentuk serpihan yang jika ditekan menjadi debu. Chandra Asri merupakan industri petrokimia hulu yang memproduksi bijih plastik yang banyak dikonsumsi industri di Indonesia. Teguh mengatakan, jika ingin membandingkan dengan kantong kemasan dari kertas maka penggunaan produk plastik sebenarnya lebih ramah lingkungan, khususnya untuk plastik yang mudah hancur.

Dia menggambarkan, untuk pengangkutan karena plastik lebih ringan ketimbang kertas, maka dapat menghemat BBM,kemudian kertas berasal dari pohon yang ditebang, sedangkan plastik dari nafta produk turunan dari minyak bumi. (ant/anton c)



SINDO

Akses Internet Gratis di Taksi Cipaganti

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru hadir sebagai pemain baru di bisnis taksi, PT Cipaganti Citra Graha bakal melakukan terobosan dengan memelopori layanan internet gratis di dalam taksi. Mulai November mendatang, anak usaha Cipaganti Grup itu bakal menyediakan fasilitas WiFi gratis melalui kerja sama dengan Flexi.

Managing Director Cipaganti Citra Graha Tommy Teguh Susetio menjelaskan, untuk tahap awal fasilitas WiFi itu akan disematkan di 200 unit taksi yang dioperasikannya di Jakarta dan Bandung.

"15 Oktober nanti kami mulai launching 100 taksi di Bandung. Sehingga untuk tahap awal, fasilitas WiFi itu akan kami pasang di 200 unit taksi Jakarta dan Bandung. Ke depan, setiap penambahan unit taksi yang kami lakukan pasti sudah ada fasilitas tersebut. Termasuk seluruh shuttle and travel kami," jelas Tommy, Kamis (30/9/2010).

Dengan adanya fasilitas tersebut, Tommy berharap semakin banyak saja pengguna setia taksi memilih Taksi Max milik Cipaganti sebagai pilihan utama.

"Karena kami sadar kebutuhan masyarakat kota besar untuk terus terkoneksi dengan internet sangat tinggi. Untuk itulah kami bekerjasama dengan Flexi yang jaringannya sangat kuat di Indonesia," jelasnya.

Saat ini Cipaganti tengah menyeleksi penyedia perangkat WiFi yang alatnya akan disematkan di taksi tersebut mulai bulan depan. Setting perangkat WiFi diperkirakan membutuhkan waktu satu bulan. Sayangnya, Tommy enggan menyebut berapa besar investasi yang dibenamkan perusahaannya untuk membeli perangkat itu serta fee yang harus dibayarkan ke Flexi selaku penyedia jaringan.

"Selain bisa menikmati internet gratis, kami juga mengupayakan menyediakan fasilitas telepon tarif khusus yang bisa digunakan di dalam taksi. Kerja sama dengan Flexi juga memungkinkan calon penumpang untuk melakukan reservasi dan mengetahui ketersediaan kursi layanan shuttle dan travel yang diberangkatkan di setiap outlet," jelas Tommy.(KONTAN/Gentur Putro Jati)


KOMPAS

Tim ITS Ikut Kompetisi Mobil Kimia Asia-Pasifik

Surabaya (ANTARA News) - Tim "speKtronics" mahasiswa Jurusan Teknik Kimia FTI ITS Surabaya mengikuti kompetisi mobil kimia atau "Chemical Engineering Car Competition" (Chem-E-Car Competition) di Taiwan pada 5 hingga 8 Oktober mendatang.

"Ini pengalaman pertama kami mengikuti kompetisi mobil kimia dan kami merupakan satu-satunya wakil dari Indonesia," kata ketua tim ITS, Hardiyanto Dwi Saputra, di kampus setempat, Kamis.

Ia mengemukakan hal itu disela berpamitan kepada Rektor ITS Surabaya Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD bersama tiga rekannya yakni Donny, Yeremia, Rizka, dan dua dosen pembimbing yakni Hamzah Fansuri PhD dan Prof Ir Renanto.

Menurut dia, kompetisi "Chem-E-Car" itu diikuti 90 tim dari 12 negara di kawasan Asia-Pasifik, di antaranya Iran, Pakistan, China, Korea, India, Jepang, Malaysia, Singapura, dan ada juga peserta dari Amerika.

"Lombanya ada dua yakni 70 persen dari aspek inovasi, desain, dan ramah lingkungan, lalu bila lolos dari penilaian 70 persen itu akan maju ke babak final," katanya.

Oleh karena itu, katanya, tim mahasiswa kimia ITS itu melibatkan rekannya dari Desain Produksi (Depro) yakni Arditia Wicatama dan dari Informasika yakni Zulfikar.

Di babak final, katanya, peserta diminta menyelesaikan soal dan melaju pada lintasan lomba sesuai soal yang diberikan panitia.

"Yang penting dalam babak final adalah mobil bisa bergerak dan menyelesaikan lomba secara cepat dan tepat sesuai soal yang diberikan panitia, karena ada mobil kimia yang tidak dapat berjalan juga," katanya, tersenyum.

Hingga kini, katanya, mobil "speKtronics" sudah mampu berjalan dengan kecepatan 16 meter per menit atau mampu menyelesaikan lintasan lomba sepanjang 30 meter dalam waktu 1 menit 49 detik.

"Secara teknis, kami rancang dengan bahan yang murah, seperti gabus, resin, lem kayu, tisu, dempul, perban, dan cat, sehingga kami tidak sampai menghabiskan dana Rp1 juta, padahal harga maksimal dari panitia adalah 2.000 dolar AS. Risetnya yang mahal," katanya.

Untuk motor penggerak, pihaknya menggunakan lemon yang diramu dengan sejumlah zat kimia untuk memunculkan energi gerak atau proses elektrokimia seperti aki pada motor atau mobil.

"Body mobil didesain berbentuk daun dan beranak tangga. Bentuk daun untuk mewakili bentuk yang ramah lingkungan dan aerodinamis, sedangkan bentuk beranak tangga agar bisa dimuati beban sampai 500 mililiter," katanya.

Menanggapi karya mahasiswanya itu, Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD memberi apresiasi karena mahasiswanya berani berinovasi.

"Dengan berinovasi saja sebenarnya mahasiswa sudah menjadi pemenang, meski belum menjadi juara," kata rektor yang menjanjikan uang saku untuk berangkat dan hadiah bila menjadi juara.
(ANT/S026)


antaranews

Arifin Panigoro Dapat Gelar Perekayasa Kehormatan

Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menganugerahkan gelar Perekayasa Utama Kehormatan (PUK) kepada Chief Executive Officer PT Medco Energi Corporation Dr (HC) Ir Arifin Panigoro.

"Ia dianggap sebagai panutan karena jasanya dan dedikasinya dalam mengembangkan kerekayasaan teknologi," kata Kepala BPPT Dr Marzan A Iskandar pada Penganugerahan Gelar PUK (Honorary Principal Engineering) di Jakarta, Kamis.

Penghargaan tersebut diberikan kepada individu baik dari Indonesia maupun internasional yang telah berjasa besar dalam mengembangkan kegiatan teknologi kerekayasaan di Indonesia, ujarnya.

Arifim, ujar Marzan, merupakan engineer dan entrepreneur sekaligus inovator sukses, tidak hanya di bidang perminyakan dan energi terbarukan, bahkan juga merambah hingga ke bidang pangan.

Arifin, lanjut Marzan, telah melalui proses seleksi penilaian oleh Majelis Perekayasa dan berhasil menyisihkan 32 nama calon penerima gelar PUK lainnya yang diusulkan oleh instansi pemerintah, swasta, asosiasi profesi, dan industri.

Ia dinilai mampu memenuhi persyaratan penilaian calon penerima PUK di antaranya, dikenal masyarakat luas, konsisten di bidangnya, tokoh masyarakat pada bidang kerekayasaan teknologi, menghasilkan karya-karya kerekayasaan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat dan memiliki integritas moral kebangsaan.

Arifin Panigoro merupakan peraih PUK ke empat setelah pada 2007 diberikan kepada Prof Dr Emil Salim di bidang teknologi lingkungan dan kebumian.

Pada 2008 kepada Dr (HC) Ir Ciputra di bidang teknologi manufaktur dan infrastruktur dan pada 2009 kepada Rahmat Gobel untuk bidang teknologi manufaktur dan industri, sedangkan pada 2010 Arifin Panigoro di bidang energi.

Sementara itu Arifin mengatakan, Indonesia membutuhkan perekayasa yang mampu menciptakan lapangan kerja dan mampu mengubah perekonomian Indonesia dari mengandalkan keunggulan komparatif menjadi bercorak keunggulan kompetitif.

Menristek Suharna Surapranata, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menperin MS Hidayat, pengusaha properti Ciputra, dan lain-lain turut hadir dalam acara ini. (D009/B010)


antaranews

Indonesia Ikuti Kejuaraan Dunia Game Online

Jakarta (ANTARA News) -Indonesia akan mengirimkan pemain-pemain terbaiknya untuk bertanding dalam kejuaraan dunia game online yang diberi nama "Grand Chase World Championship di kota Daegu Korea Selatan pada tanggal 29-31 Oktober 2010.

"Grand Chase adalah online game terbaru yang dimiliki Megaxus sejak diluncurkanya bulan Mei 2010 di Indonesia. Meskipun merupakan online baru, jumlah peserta yang berpartisipasi mengikuti babak penyisihan Grand Chase World Championship 2010 ini sangat banyak mencapai 990 peserta dari 78 kota di seluruh Indonesia," kata Direktur Pelaksana PT Megaxus Infotech, Eva Muliawati d Jakarta, Kamis.

Eva Muliawati merjelaskan umumnya para peserta babak penyisihan in adalah anak-anak muda, sehingga banyaknya peserta muda mencerminkan antusiasme generasi muda Indonesia pada game online yang semakin tinggi.

Tim Indonesia in dikirim sebagai hasil kerja sama PT Megaxus Infotech dengan Telkom Speedy yang merupakan penyedia layanan koneksi broadband terbesar di tanah air sebagai salah satu produk PT(Persero) PT Telkom Indonesia .

"Disana, tim Indonesia akan bersaing dengan tim-tim lain yang berasal dari berbagai negara antara lain Korea Selatan, Brazil, Amerika Serikat serta Thailand," kata Eva Muliawati.

Untuk mengikuti kejuaraan dunia ini, Megaxus dan Telkom Speedy akan menyaring peserta dalam babak penyisihan di dalam negeri yaitu Speedy Grand World Championship 2010.

Ia menjelaskan babak penyisihan di tanah air akan dilakukan melalui dua cara yaitu penyisihan online dan penyisihan on the spot.

Eva mengemukakan penyisihan online dilakukan untuk memilih 48 peserta mulai 20 hingga 30 September. Kemudian penyisihan on the spot dilakukan untuk memilih 16 peserta pada tanggal 8-9 Oktober.

Para pemenang dari babak penyisihan online dan on the spot akan bertanding di babak final nasional di Mall Indonesia, Jakarta pada tangal 10 Oktober.

Babak final akan memilih lima pemenang yang akan mendapat hadiah dari Telkom Speedy dan Megaxus dengan hadiah-hadiah antara lain bagi juara satu, dua dan tiga berupa tiket serta akomodasi ke Korea Selatan dan masing-masing uang tunai Rp1 juta. (Cs/K004)


antaranews

Megaxus dan Telkom Kirim Gamers ke Korea

PT Megaxus Infotech (Megaxus) bekerja sama dengan Telkom Speedy mengirimkan tim juara dari Indonesia untuk mengikuti Grand Chase World Championship yang berlangsung pada 29-31 Oktober 2010 di Daegu, Korea. Tim dari Indonesia itu akan bersaing dengan peserta dari berbagai negara seperti Korea, Brasil, Taiwan, Amerika Serikat dan Thailand.

"Grand Chase adalah game online terbaru yang dimiliki Megaxus. Game itu diluncurkan pada Mei 2010 di Indonesia. Meski terbilang baru, jumlah peserta asal Indonesia yang berpartisipasi dalam babak penyisihan Grand Chase World Championship 2010 sangat besar dan mencapai 990 peserta dari 78 kota di seluruh Indonesia," kata Managing Director PT Megaxus Infotech Eva Muliawati dalam siaran pers yang diterima mediaindonesia.com, Rabu (29/9).

Menurut Eva, banyaknya peserta menunjukkan semakin tingginya antusiasme generasi muda Indonesia pada game online. Karena itu, pihaknya berusaha mendukung mereka agar dapat berkiprah secara global dan dikenal di dunia.

Tim asal Indonesia yang maju ke Korea disaring di babak penyisihan Speedy Grand Chase World Championship 2010 yang disponsori Telkom Speedy dan diadakan di Indonesia. Tim terdiri dari tiga orang dan akan bertanding dengan pemain dunia. Salah seorang anggota tim juga harus mengikuti babak pertandingan tingkat individu.

Babak penyisihan dilakukan melalui dua cara, yaitu online dan on the spot. Penyisihan online dilakukan pada 20-30 September 2010 untuk mendapatkan 48 peserta. Sementara penyisihan on the spot berlangsung pada 8-9 Oktober 2010 di Jakarta untuk mendapatkan 16 peserta.

Selanjutnya, para pemenang dari babak penyisihan online dan on the spot bertanding di babak final nasional Indonesia yang diselenggarakan di Mall of Indonesia, Jakarta, pada 10 Oktober 2010.

Grand Chase World Championship 2010 menyediakan hadiah berupa uang tunai sebesar US$1.500 sampai US$9.000 untuk tim yang masuk peringkat tiga besar. Sedangkan peringkat tiga besar untuk kategori individu mendapat uang senilai US$500-US$3.000. (Noy/X-12)


KOMPAS

Rabu, 29 September 2010

Habibie Award untuk Pendesain Chipset

Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menganugerahi BJ Habibie Technology Award 2010 kepada Dr Eko Fajar Nurprasetyo, pendiri industri desain chipset pertama di Indonesia.

"Kami memandang sangat perlu memberi penghargaan kepada para pelaku teknologi di seluruh tanah air dalam rangka meningkatkan daya saing dan kemajuan bangsa," kata Kepala BPPT Dr Marzan Azis Iskandar saat memberi sambutan pada BJ Habibie Technology Award 2010 di BPPT Jakarta, Selasa malam.

Pada Penganugerahan Award yang telah diselenggarakan untuk ketiga kalinya sejak 2008 itu, hadir dalam penganugerahan tersebut mantan Presiden RI dan Menristek BJ Habibie, serta Menristek Suharna Surapranata.

Eko yang sebelumnya telah berjaya di sebuah perusahaan semi konduktor Sony LSI di Jepang pulang ke tanah air dan memulai usahanya di bawah logo Versatile Silicon Technology, perusahaan desain IC pertama di Indonesia bersama beberapa temannya dari ITB.

Pada 2008 ia bergabung dengan Xirka perusahaan satu-satunya di Asia Tenggara yang mendesain chip untuk wimax.

Ia menyatakan yakin bahwa 5-10 tahun lagi Indonesia akan mampu memproduksi chipset sendiri secara massal di Indonesia.

"Untuk saat ini kami masih memproduksinya di Jepang, dan dipasarkan di Jepang dan beberapa negara lain," katanya.

Eko mengatakan, satu pabrik chip membutuhkan investasi sampai Rp10 triliun, karena itu membangun pabrik chip di Indonesia masih memiliki hambatan besar.

Ia mengatakan, harga produksi chipset sangat rendah tapi bisa dijual sangat mahal, karena itu jika Indonesia bisa memproduksi sendiri kebutuhan dalam negerinya, maka akan banyak devisa yang bisa dihemat.

Namun demikian untuk diproduksi massal, ujarnya, baru akan untung jika produksi sudah mencapai di atas 500 ribu unit. Eko yang memperoleh penghargaan dalam bentuk cek Rp25 juta itu selain mendesain chip untuk wimax, juga mendesain chip untuk server, untuk signal, untuk processing, dan untuk scanner. (D009/Z002)



antaranews

BPPT Perluas Kemitraan

Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memperluas kemitraan dengan berbagai perusahaan dalam penerapan hasil rekayasa teknologi, seperti dengan PT Krakatau Steel, PT PAL, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT LEN.

"Kerja sama BPPT dengan para mitra tahun ini meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu," kata Kepala BPPT Marzan A Iskandar pada "Dialog Teknologi" memperingati HUT ke-32 BPPT, di Jakarta, Rabu.

Sejumlah penandatanganan MoU antara BPPT dan mitra tersebut antara lain dengan PT KS dalam rangka revitalisasi industri baja, dengan PT PAL untuk pengembangan teknologi mandiri, PT Pindad untuk mengembangkan hujan buatan dengan teknologi flare, PT DI untuk program produksi pesawat.

Dengan PT LEN Industri mengembangkan perangkat e-KTP, PT Indofarma untuk pengembangan produk farmasi, PT Jamu Jago pengembangan teknologi obat tradisional, juga PTPN IX dan dengan Asosiasi Persampahan Indonesia tentang pemberian label hijau..

BPPT, ujar Marzan, telah mencanangkan visinya sebagai Pusat Unggulan Teknologi yang mengutamakan kemitraan dan pemanfaatan hasil rekayasa secara maksimum.

"Hal itu berarti semua hasil pengkajian yang dilakukan BPPT harus bermanfaat, karena itu di awal kegiatan harus berdasarkan kebutuhan dengan melibatkan mitra-mitra yang terkait," katanya.

Dalam kesempatan itu ia juga mengajak pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia untuk bekerja sama mengembangkan sistem inovasi daerah.

"Konsepnya kami sebut Gerbang Indah Nusantara dan dimulai tahun ini," katanya sambil menambahkan pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan banyak Pemda seperti dengan Kabupaten Blitar dan Tegal dalam mengembangkan produk pertanian jagung dan baru saja memperluas kerja sama dengan Pemkab Cimahi, Jembrana, dan Pemprov Sumsel.

Pengembangan sistem inovasi daerah dan kemitraan dengan industri diharapkan bisa meningkatkan daya saing nasional, ujarnya.

Berdasarkan the Global Competitiveness Report 2010-2011 yang diterbitkan World Economic Forum 2010, Global Competitiveness Index (GCI) Indonesia menempati peringkat 44 dari 139 negara.

"Ini sudah meningkat 10 peringkat dari peringkat 54 dari 133 negara pada 2009. Tapi jika dibanding negara tetangga seperti Singapura (peringkat 3), Malaysia (26), Brunei (28) dan Thailand (38) maka Indonesia masih perlu kerja keras," katanya. (*)D009/s018



antaranews

400 Mahasiswa Ikut Kompetisi TIK

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 400 mahasiswa dari 30 perguruan tinggi terpilih mengikuti final lomba teknologi informasi dan komputer atau disebut Pagelaran Mahasiswa Tingkat Nasional Bidang TIK (geMasTIK) ketiga. Mahasiswa yang lolos final itu berasal dari delapan perguruan tinggi di luar Pulau Jawa dan 22 perguruan tinggi di Pulau Jawa.

Kreativitas dan minat mahasiswa di bidang TIK sangat besar, sehingga perlu disalurkan.
-- Suryo Hapsoro Tri Utomo

Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, Suryo Hapsoro Tri Utomo di Jakarta, Rabu (29/9/2010), menyampaikan, kegiatan ini merupakan ajang bagi mahasiswa Indonesia untuk berkompetisi dan mengekspresikan daya inovasi dan kreativitas di bidang TIK. "Kreativitas dan minat mahasiswa di bidang TIK sangat besar, sehingga perlu disalurkan," kata Suryo.

Pada tahun lalu pendaftar mencapai 2.675 mahasiswa. Tahun ini sebanyak 4.268 mahasiswa. Babak final bakal digelar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada 5-8 Oktober 2010.

Pembantu Rektor III ITS Suasmoro menyampaikan, kategori lomba meliputi aplikasi, desain web, karya tulis TIK, keamanan jaringan, pemrograman, pengembangan permainan, penggalian data, permainan bisnis, dan piranti cerdas.

Pemenang di tiap kategori mendapatkan hadiah uang. Untuk juara I hadiahnya Rp 10 juta, juara II Rp 7,5 juta, serta juara III Rp 5 juta.


KOMPAS

Inovasi Produk Olahan Jagung di Kabupaten Grobogan

Pada tanggal 21 – 22 September 2010, UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia-LIPI bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Grobogan menyelenggarakan pelatihan “Teknologi Pengolahan Pasca Panen Jagung” yang bertempat di Aula Kantor Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Grobogan. Materi pelatihan meliputi pengenalan teori dan praktek teknologi pembuatan mie jagung, pembuatan tortilla snack jagung, pembuatan bubur jagung instan dan pengalengan jagung muda (baby corn). Pelatihan diikuti 20 peserta yang berasal dari UKM olahan jagung dan Kelompok wanita tani yang ada di Kabupaten Grobogan.

Selain melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan Peningkatan Diseminasi dan Spesifik Lokasi (SpekLok), Asisten Deputi Jaringan Penyedia dengan Pengguna, Wisnu S. Soenarso yang hadir pada kegiatan tersebut, berkesempatan pula menyerahkan langsung hibah berupa peralatan produksi kepada UKM-UKM olahan jagung dan Kelompok Wanita Tani melalui Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Grobogan Eddy Sudaryanto untuk selanjutnya dibagikan kepada para peserta.

Pada pembukaan kegiatan, M. Kurniadi, selaku kordinator kegiatan speklok Grobogan menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan penganekaragaman olahan jagung, meningkatkan produktivitas serta inovasi produk olahan jagung dan mengurangi tingkat kegagalan produksi yang dampaknya yaitu adanya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan. Dalam sambutan berikutnya Kepala Dinas Pertanian TPH Kabupaten Grobogan mengharapkan agar UKM-UKM olahan jagung dan Kelompok Wanita Tani dapat menerapkan hasil pelatihan dan memanfaatkan betul peralatan produksi tersebut semaksimal mungkin serta para peserta menjalin kerjasama antar kelompok UKM sehingga bisa meningkatkan usahanya serta bisa mengejar ketinggalan dari daerah lain seperti Kota Malang yang banyak menghasilkan produk olahan jagung dalam kemasan yang menarik.

Sementara itu, Wisnu S. Soenarso dalam sambutannnya menekankan, UKM-UKM olahan jagung dapat meningkatkan inovasi produk termasuk kemasannya supaya bisa meningkatkan nilai ekonomi lebih tinggi lagi, dan meminta agar pada pihak Dinas Pertanian TPH Kabupaten Grobogan memonitor dan membina kegiatan UKM-UKM tersebut.

Para peserta pelatihan sangat terkesan dengan adanya kegiatan pelatihan ini dan mereka antusias sekali mengikuti dari awal sampai akhir pelatihan, serta mengharapkan adanya kelanjutan dari program ini. Pada akhir pelatihan telah terbentuk pula Forum Komunikasi antar UKM olahan jagung dan kelompok Wanita Unggul sebagai wadah untuk menjalin kerjasama mereka dalam meningkatkan usaha produk olahan jagung. Sebagai kordinator forum telah ditunjuk Bambang Waluyo dari UKM Aneka Snack Desa Tambirejo Kecamatan Toroh.(ad.prm/mwr/humasristek)


Ristek

RI – Jerman Tingkatkan Kerjasama Riset dan Teknologi

Kerjasama riset dan teknologi antara Indonesia dan Jerman yang sudah berlangsung selama 31 tahun tersebut telah banyak memberikan keuntungan baik bagi Indonesia maupun Jerman. Berbagai upaya senantiasa dilakukan agar kerjasama tersebut dapat ditingkatkan dan mencapai hasil yang optimal, khususnya bagi kepentingan pembangunan di Indonesia, dengan memetik manfaat keunggulan Jerman di bidang tersebut.

Dalam kaitan itu, Delegasi RI yang dipimpin oleh Menristek RI, Suharna Surapranata telah melakukan pertemuan dengan Parliamentary State Secretary, Kementerian Pendidikan dan Riset Federal Jerman (BMBF), Mr. Thomas Rachel, pada tanggal 22 September 2010. Selain mengucapkan terima kasih atas berbagai proyek yang telah dikembangkan Jerman di Inddonesia, dalam pertemuan tersebut, Menristek juga menyampaikan beberapa langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Kemenegristek dalam rangka menindaklanjuti kerjasama yang telah berlangsung selama ini. Salah satu hal yangmenjadi fokus pembicaraan adalah juga rencana kerjasama membangun Sistem InovasiNasional (SIN) yang merupakan salah satu program nasional khususnya pengembangan inovasi dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sementara itu, Mr. Thomas Rachel menyampaikan komitmen Jerman untuk membantu Indonesia dalam kerjasama riset dan teknologi serta menyampaikan beberapa beberapa langkah-langkah lanjutan mengenai proyek-proyek kerjasama Tsunami Early Warning System (TEWS), Science for the Protection of Indonesian Coastal Ecosystems (SPICE), dan juga Geothermal Energy. Khususnya untuk proyek Integrated Water Resource Management di gua Bribin, Gunung Kidul, Jawa Tengah, Mr. Rachel menyebutkan bahwa proyek tersebut merupakan suatu prestasi tersendiri sebagai salah satu kerjasama Indonesia-Jerman dan merupakan satu-satunya di dunia serta telah memberikan bantuan pengadaan air kepada lebih 80.000 orang di daerah Gunung Kidul.

Komitmen Jerman untuk meningkatkan kerjasama dengan Indonesia di bidang Ristek tidak pernah berhenti. Berbagai proyek yang dilakukan selama ini seperti proyek Tsunami Early Warning System (TEWS), pengembangan Business Technology Centre (BTC), proyek Integrated Water Resource Management (IWRM) di Gua Bribin, Gunung Kidul, Jawa Tengah, proyek Science for the Protection of Indonesian Coastal Ecosystems (SPICE) dan yang terakhir proyek Sustainable Geothermal Energy Development; telah dirasakan manfaat riilnya bagi pembangunan di Indonesia.

Menristek juga memanfaatkan kunjungan ke Jerman untuk mengunjungi berbagai institusi riset dikota-kota Berlin, Potsdam, Bremen dan Munich yang bekerjasama dengan Indonesia, khususnya juga yang menyangkut tentang capacity building (program-program pelatihan lanjut, sekolah lanjut, mobility). (Siaran Pers KBRI-BERLIN No:105/SB/IX/2010)


Ristek

Desa Pinter di Bali, NTB-NTT Siap Beroperasi

Layanan akses Internet USO ini nantinya akan digunakan sebagai tempat pengenalan Internet.

Proyek Desa Pinter di Nusa Tenggara dan Bali Rampung

VIVAnews - Dalam pengerjaan proyek Universal Service Obligation (USO) untuk Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK), PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) yang memenangkan tiga paket mengklaim telah menyelesaikan satu paket penuh lebih awal.

Ada pun paket yang telah rampung tersebut adalah paket 7 Lintasarta untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 428 PLIK.

Paket ini diklaim anak perusahaan Indosat itu sudah selesai sejak tanggal 31 Agustus 2010, lebih cepat 1,5 bulan dari tenggat waktu dari BTIP, yakni pada 15 Oktober 2010.

Adapun dua paket lainnya, yaitu paket 8 dan 9 dari 11 paket yang ada, masih dalam pengerjaan. Untuk diketahui, paket 8 meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Sedangkan, paket 9 termasuk di antaranya Maluku, Maluku Utara, Irian Jaya Barat dan Papua.

"Dengan selesainya pengerjaan paket 7, kami siap untuk menerima tambahan lokasi PLIK lainnya," kata Direktur Utama Lintasarta Samsriyono Nugroho melalui keterangannya, Senin 27 September 2010.

"Untuk fase kedua tender USO selanjutnya, yang sangat terkait dengan penyediaan jasa PLIK yaitu sebagai penyedia Sistem Informasi Manajemen dan Monitoring Layanan Internet Kecamatan (SIMM-LIK) dan port internet, kami juga siap untuk menjadi penyedia kedua jasa tersebut," tandasnya.

Program USO, atau lebih dikenal dengan desa pinter ini diperuntukkan bagi sekitar 5.748 kecamatan di seluruh Indonesia. Penentuan lokasi pengadaan layanan internet tersebut sudah diupayakan ada di tempat strategis di kecamatan. Sehingga mudah diakses dan berada dekat dengan lembaga pemerintahan, pendidikan, dan lain-lain.

Nantinya, layanan akses Internet USO ini akan digunakan sebagai tempat pengenalan Internet dan komputer guna meningkat produktifitas dan pemanfaatan untuk peningkatan ekonomi, seperti kursus, pelatihan atau tempat praktik bagi sekolah-sekolah yang belum mempunyai lab komputer, survei harga dan lain-lain.



VIVAnews

Cybercrime Serang 86% Pengguna Indonesia

Jika korban tidak melapor, sebenarnya ia ikut membantu aktivitas para penjahat cyber.

VIVAnews - Menurut laporan Norton Cybercrime Report, studi yang mengungkap tingkat penyebaran kejahatan cyber di Indonesia menyatakan sekitar 86 persen pengguna internet telah menjadi korban kejahatan cyber. Kejahatan meliputi virus komputer, penipuan online, dan phishing.

Laporan itu menyebutkan, wabah digital yang berlangsung diam-diam ini merupakan akibat dari ketidakpedulian konsumen, yang membuat mereka menjadi rentan dan terpapar ancaman di dunia online.

“Kami semua dirugikan karena kejahatan cyber, baik secara langsung maupun melalui biaya-biaya dari lembaga finansial,” kata Effendy Ibrahim, Internet Safety Advocate and Consumer Business Head, Asia, Symantec, pada keterangannya, Rabu 29 September 2010.

Effendy menyebutkan, para penjahat cyber secara sengaja mencuri uang dalam jumlah kecil agar tidak terdeteksi. “Namun, jika dijumlahkan, nilainya akan besar. Jika tidak melaporkan kerugian, Anda sebenarnya membantu para penjahat tersebut tetap tidak terdeteksi,” ujarnya.

Menurut survei, ongkos paling mahal yang dikeluarkan pengguna dalam menyelesaikan kejahatan cyber adalah hilangnya uang dan waktu. “Dengan berbagai cara, korban harus membayar sebuah ‘harga’ dan dampaknya bukan hanya finansial, namun juga emosional,” tuturnya.

Studi yang pertama kali dilakukan itu juga mempelajari dampak emosional korban kejahatan cyber. Terungkap, reaksi terkuat dari para korban di Indonesia adalah marah (69 persen), merasa terganggu (57 persen), dan kecewa (57 persen).

“Meskipun dua dari lima orang Indonesia menyalahkan para penjahat di balik kejahatan cyber, ternyata sepertiga orang Indonesia merasa bertanggung jawab terhadap aktivitas penjahat cyber yang dihasilkan akibat perilaku mereka,” kata Effendy. (art)



VIVAnews

Selasa, 28 September 2010

Telkomsel Tunggu Regulasi Uji Coba LTE Outdoor

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) akan melakukan uji coba teknologi Long Term Evolution (LTE) di luar ruang pada tahun depan. Saat ini mereka masih melakukan penerapan teknologi ini dengan uji coba di dalam ruangan.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel Herfini Haryono mengatakan uji coba ini belum akan dilakukan dalam waktu dekat. "Kami menunggu regulasi untuk outdoor. Mungkin tahun depan," ujar Herfini disela-sela Halal Bihalal di kawasan SCBD, hari ini.

Dalam pengujian dan pengembangan teknologi generasi keempat ini, Telkomsel menggandeng vendor Huawei, Nokia, Siemen Network, Ericsson, ZTE dan beberapa perguruan tinggi. Ujicoba dilakukan di tiga kota di Jakarta, Denpasar dan Medan dengan frekuensi milik Telkomsel pada Juni lalu.

Sayang Herfini belum mau membeberkan hasil uji coba di dalam ruangan tersebut yang menggunakan frekuensi 700 -1800 Mhz. Rencananya jika teknologi ini digelar, mereka kan memberikan layanan broadband di kota-kota besar.

Untuk pengujian di luar ruangan, Telkomsel memilih lokasi di luar Jakarta, seperti Purwokerto, Pelabuhan Ratu Sukabumi dan Semarang. "Lokasi-lokasi inilah yang dinilai tidak berpotensi terjadi gangguan atau interferensi," kata Vice President Technology Master Plan Telkomsel Siswanto Dasijo. Namun, dia menambahkan, untuk melakukan pengujian di daerah-daerah tersebut Telkomsel membutuhkan izin baru.

Herfini mengatakan pengujian tersebut sekaligus untuk modernisasi peralatan dan peranti lunaknya. Telkomsel berencana mengganti peranti teknologinya dengan Software single Defined Radio (SDR) karena lebih efisien.

Adapun pemerintah hingga saat ini belum mengeluarkan regulasi tentang teknologi generasi keempat ini. Pemerintah memperkirakan teknologi tersebut baru menggema dalam dua tahun ke depan.(Dian Yuliastuti)


UGM Olah Yoghurt dari Tempe

YOGYAKARTA--MI: Tiga mahasiswa Program Studi Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengembangkan yoghurt berbahan dasar tempe.

"Tempe mengandung senyawa antioksidan. Tapi, pengolahan tempe dengan digoreng maupun direbus ternyata bisa menurunkan kandungan antioksidan yang terdapat di dalamnya. Jika diolah menjadi yoghurt, kadar antioksidan tempe justru meningkat," kata salah seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mengembangkan olahan tersebut Rio Jati Kusuma di Yogyakarta, Senin (27/9).

Dua mahasiswa Program Studi Gizi Kesehatan UGM yang mengembangkan inovasi yoghurt tempe adalah Rifka Kumala Dewi dan Nuraini Wahyu Setyaningrum. "Dalam tempe terdapat senyawa antioksidan yang cukup tinggi yaitu sekitar 60 persen. Kadar antioksidan tersebut akan meningkat jika tempe diolah menjadi yoghurt," katanya.

Selain itu, yoghurt tempe juga mengandung hydroxiantralinic acid (3-haa) sebagai penangkal radikal bebas dan dapat memperbaiki kerusakan hati. "Hal tersebut telah diujicobakan pada 24 tikus galur wistar yang berumur dua bulan dengan berat badan rata-rata 100-150 gram," katanya.

Dari hasil percobaan, tikus yang diberi yoghurt tempe memiliki kadar enzim Serum Glutamic Pyruvate Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) lebih rendah dibanding tikus yang tidak diberi perlakuan. "SGPT dan SGOT merupakan enzim pada hati yang akan meningkat jumlahnya apabila hati mengalami kerusakan. Tikus yang diberi tempe yoghurt, enzim SGPT dan SGOT turun hingga 50 persen," katanya.

Secara teori, yoghurt tempe aman untuk dikonsumsi manusia. "Namun masih perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui kandungannya secara pasti," katanya,

Dari 90 gram tempe dapat dihasilkan 600 mililiter yoghurt tempe. "Yoghurt yang dihasilkan memiliki karakteristik hampir serupa dengan yoghurt susu, tapi sedikit lebih encer. Rasanya pun agak lebih asam," katanya. (Ant/OL-5)


mediaindonesia

Yoghurt Tempe Mampu Turunkan Tingkat Kerusakan Hati

Siapa yang tak kenal dengan tempe? Makanan ini sangat mudah ditemukan di warung-warung. Biasanya panganan ini diolah dengan digoreng, direbus/ dibacem, atau dimasak sebagai sayur. Makanan yang berasal dari kedelai ini memang sangat digemari masyarakat. Selain rasanya yang enak, juga mengandung berbagai zat yang bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya senyawa antioksidan. Namun, pengolahan tempe dengan digoreng dan direbus ternyata bisa menurunkan kandungan antioksidan yang terdapat di dalamnya.

Kondisi ini mendorong Rio Jati Kusuma, Rifka Kumala Dewi, dan Nuraini Wahyu Setyaningrum, mahasiswa Prodi Ilmu Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran (FK) UGM, mencari cara pengolahan tempe yang tidak membuat aktivitas antioksidan di dalamnya berkurang. Ketiga mahasiswa muda ini mengolah tempe menjadi yoghurt yang mereka sebut “tempeghurt”.

Menurut penuturan Rio Jati Kusuma, dalam tempe terkandung senyawa antioksidan yang cukup tinggi. Senyawa antioksidan mampu menangkal radikal bebas dalam tubuh. “Dalam tempe terdapat senyawa antioksidan yang cukup tinggi, sekitar 60%. Namun, pengolahan dengan digoreng atau direbus yang terlalu lama bisa menurunkan kadar antioksidan dalam tempe," terangnya.

Disebutkan Rio, dengan diolah menjadi yoghurt tempe mampu meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tempe. Pengolahan ini juga bisa menimbulkan antioksidan baru, yaitu 3 hydroxiantralinic acid (3-haa) yang lebih kuat dari vitamin E dan isoflavon sehingga bisa langsung menangkal radikal bebas dan memperbaiki kerusakan hati. “Selain bisa menangkal radikal bebas, juga bisa menurunkan tingkat kerusakan hati,” ungkapnya.

Ide pemanfaatan tempe menjadi yoghurt memang bermula atas keprihatinan tiga anak muda ini terhadap permasalahan penyakit kerusakan hati. Salah satu penyebab kerusakan hati adalah akibat konsumsi parasetamol yang tidak terkontrol. “Parasetamol merupakan salah satu jenis obat antidemam yang sangat mudah diperoleh dan banyak dikonsumsi masyarakat. Namun, tidak banyak yang mengetahui dosis parasetamol yang tepat. Penggunaan yang tidak terkontrol secara kronis berdampak pada kerusakan akut jaringan hati,” terang Rio.

Penelitian yang berawal dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini dilakukan untuk mengetahui efek yoghurt tempe terhadap jumlah SGPT (Serum Glutamic Pyruvate Transaminase) dan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) pada hati setelah diujicobakan pada tikus galur wistar. Keduanya merupakan enzim pada hati yang akan meningkat jumlahnya apabila hati mengalami kerusakan. “Penelitian ini diujicobakan pada 24 tikus galur wistar yang berumur dua bulan berat badan rata-rata 100-150 gram,” kata Rio.

Disampaikan oleh Nuraini Wahyu, ke-24 tikus itu dibagi menjadi empat kelompok, yakni kelompok yang mendapat diet standar dan tempeghurt 2 gram, kelompok yang mendapat diet standar dan tempeghurt 4 gram, kelompok yang mendapat diet standar dan tempeghurt 8 gram, dan kelompok yang hanya mendapat diet standar tanpa tempeghurt (kontrol negatif). Keempat kelompok diberi parasetamol secara oral untuk merusak hati. “Dosis parasetamol yang diberikan sebanyak 2.000 mg/kg berat badan tikus. Perlakuan tersebut dilakukan selama tiga minggu,” jelas Nur Aini.

Dari hasil percobaan tikus yang mendapatkan perlakuan diberi penambahan tempeghurt, diketahui bahwa peningkatan jumlah enzim SGOT dan SGPT lebih rendah. “Tikus yang diberi tempeghurt diketahui enzim SGOT dan SGPT-nya bisa turun hingga 50%. Jadi, bisa disimpulkan dengan tempeghurt bisa menurunkan tingkat kerusakan hati,” ungkap mahasiswi angkatan 2007 ini.

Ditambahkan Rifka Kumala Dewi, bahan yang digunakan untuk tempeghurt meliputi 1 kg tempe, air 3 liter, gula pasir sebanyak 5%, susu skim 2 % dan starter yoghurt: lactobacillus bulgaricus serta streptococous thermophilus masing-masing 2%. Pembuatan yoghurt tempe cukup mudah. Pertama, tempe dicuci dan direbus selama 10 menit. Selanjutnya, tempe diblender dan disaring untuk mendapatkan sari patinya. Sari pati tersebut dicampur dengan gula dan susu skim dimasak hingga mendidih dan didinginkan. Setelah dingin, campuran tersebut diberikan bakteri yoghurt diinkubasi pada suhu 42 derajat celcius selama 8 jam. “Dari 90 gram tempe bisa dihasilkan 600 mililiter yoghurt tempe yang bisa tahan sampai 1 minggu jika disimpan dalam kulkas. Yoghurt yang dihasilkan memiliki karakteristik hampir serupa dengan yoghurt susu, tapi sedikit lebih encer. Rasanya pun agak lebih asam,” jelasnya.

Hasil penelitian ini memang telah diujicobakan pada hewan. Jadi, tidak menutup kemungkinan ke depan dapat dikonsumsi manusia. “Secara teori, tempeghurt ini aman untuk dikonsumsi manusia. Namun, masih perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui kandungannya secara pasti,” kata gadis asal Magelang ini. (ugm.ac.id/ humasristek)


Ristek

HP dan Kementerian Pendidikan Berdayakan BSE

akarta (ANTARA News) - Hewlett Packard dan Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Kemdiknas) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menyediakan perangkat pencetak buku-buku pelajaran elektronik yang tersedia di sistem Jejaring Pendidikan Nasional.

MoU tersebut untuk menjalankan misi Kemdiknas yang mencakup ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan, dan kepastian memperoleh pendidikan di seluruh penjuru negeri melalui pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), kata HP dalam siaran persnya, Senin.

Menteri Pendidikan Nasional Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh mengatakan kami berharap melalui MoU ini beberapa kendala dalam realisasi program buku sekolah elektronik (BSE) dapat teratasi. Penyediaan buku selama ini memang masih menjadi salah satu persoalan untuk memberikan pendidikan berkualitas.

Kemdiknas bertekad 2011 persoalan buku sudah harus selesai, termasuk didalamnya buku LKS atau sejenisnya. "MoU dengan HP memungkinkan kami memanfaatkan secara maksimal akses ke Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional) untuk memperoleh buku-buku cetak berkualitas yang terjangkau secara mudah dan murah," kata Nuh.

HP akan memberikan inovasi ‘solusi cetak cepat’ atau print-on-demand untuk mencetak BSE sesuai kebutuhan. Sebanyak 18 ribu sekolah yang telah memiliki akses Internet dan terhubung dengan Jardiknas kini mendapat keleluasaan untuk mengunduh dan mencetak buku-buku pelajaran berkualitas secara hemat.

Loh Khai Peng, Presiden Direktur HP Indonesia menekankan bahwa MoU berfokus pada pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan formal maupun nonformal.

"Kami memberi komitmen yang tinggi terhadap upaya peningkatan pendidikan melalui inovasi terbaik kami, produk-produk serta inisiatif untuk mendukung tujuan jangka panjang Pemerintah," ujar Loh Khai Peng.

Pierre Mirlesse, Vice President Managed Enterprise Solutions, Imaging & Printing Group, HP Asia Pacific & Japan mengungkapkan keprihatinannya pada pertumbuhan dan perkembangan kesehatan siswa dan lingkungan.

"Beban membawa tas sekolah terlalu berat dan dapat mengganggu kesehatan. BSE adalah solusi yang efektif sekaligus menekan dampak lingkungan karena mencetak buku dapat dilakukan hanya ketika benar-benar perlu," ujar Pierre.

Langkah penting Pemerintah melalui solusi cetak cepat ini akan memberi manfaat signifikan melalui buku-buku berkualitas yang kini dapat dengan mudah diperoleh secara terjangkau.


antaranews

Indonesia Urutan Lima Pengguna Internet

Mamuju (ANTARA News) - Indonesia kini berada pada urutan kelima pengguna internet di seluruh dunia. China yang berada di peringkat pertama (338 juta pengguna internet), Jepang (94 juta), India (81 juta), Korea Selatan (37,5 juta).

"Saat ini, negara Indonesia berada pada urutan lima pengguna internet dari berbagai negara," kata Sekretaris Jenderal Depkominfo, Joko Agun Hariadi, saat menghadiri kegiatan sosialisasi Undang-Undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang dilaksanakan di Hotel D Maleo Mamuju, Senin.

Menurut dia, kemajuan di bidang penggunaan internet di tanah air semakin tumbuh. Ini berarti, masyarakat Indonesia semakin meminati dunia internet untuk mangakses segala informasi yang ada.

Ia mengemukakan, pengguna internet mobile atau internet menggunakan ponsel di Indonesia diperkirakan telah mencapai 40 juta atau sekitar 10,5 persen dari pelanggan layanan seluler.

"Masyarakat modern saat ini semakin meminati pfasilitas internet untuk mengakses segala bentuk informasi. Makanya, pemerintah pun langsung membuat produk Undang-Undang tentang ITE untuk memberikan jaminan hukum bagi pengguna internet ini," jelasnya.

Ia memprediksi pada lima tahun yang akan datang, pengguna internet ini akan semakin tinggi, apalagi penggunaan internet pun bisa diakses melalui ponsel.

Menurut laporan Internetworldstats (IWS), kata dia, pada tahun 2000 lalu pengguna internet di Indonesia diperkirakan sebesar 2 juta orang, sedangkan sampai akhir 2009, angkanya telah meningkat menjadi sekitar 30 juta pengguna.

Artinya, kata dia, dalam kurun waktu tersebut, pengguna internet di Indonesia tumbuh sebesar 1.150 persen. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang sampai 30 September 2009 diperkirakan mencapai 240,2 juta, berarti penetrasi internet telah mencapai 12,5 persen dari populasi.

Dibandingkan dengan total pengguna internet di seluruh Asia, kata dia, maka Indonesia menguasai 4,1 persen pengguna internet di asia.(ANT/A038)



antaranews

Pengguna Internet di Indonesia Capai 45 Juta

BEIJING, KOMPAS.com - Pengguna internet di Indonesia diperkirakan sudah mencapai 45 juta orang. Dan penggunaan internet itu diperkirakan akan berkembang makin cepat seiring peningkatan pengguna mobile internet.

Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring ketika berkunjung ke kantor China Unicom di Beijing, Senin (20/9/2010) yang diterima langsung oleh Presiden Direktur China Unicom Chang Xiaobing.

"Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, terpisah oleh lautan dan daratan yang luas. Sementara infrastruktur sering menjadi keluhan, saya berharap komunikasi di Indonesia tidak menjadi halangan," ujar Tifatul.

Chang Xiaobing mengakui, sudah banyak melakukan kerjasama dengan perusahaan telekomunikasi di Indonesia dalam berbagai produk dan layanan. Pada bagian akhir pertemuan, China Unicom menawarkan sejumlah kerjasama untuk penguatan pelayanan, penguatan sumberdaya, dan penguatan kerjasama operasional.


KOMPAS

Minim, Dukungan terhadap Riset Pangan

JAKARTA, KOMPAS.com Ketergantungan terhadap teknologi bahan pangan dari luar sebenarnya bukan karena Indonesia tidak memiliki peneliti andal, melainkan disebabkan kurangnya support pemerintah terhadap peneliti dan para petani.

"Kalau dibilang mampu, saya rasa peneliti kita mampu untuk menghasilkan teknologi bahan pangan karena peneliti kita kreatif. Buktinya, kalau pergi ke Singapura atau negara lain, mereka jadi peneliti top," kata Purwiyatno Hariyadi, Ketua Perhimpuan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), di sela-sela acara Konferensi Pers Food Ingredients, Senin (29/9/2010).

Menurut Purwiyatno, yang menjadi kendala utama adalah kontinuitas peneliti yang berdasarkan dana. "Kesulitan penelitian adalah dana, maka peneliti akan mencari dana dan biasanya dana didapatkan dari penelitian apa yang sedang dibutuhkan sehingga tidak ada penelitian yang continue," kata Purwiyatno.

Selain dana dan fasilitas, peneliti juga membutuhkan program jangka panjang dari pemerintah. “Harus ada program jangka panjang yang membuat peneliti secara tekun dan pasti menekuni sesuatu yang ia tekuni. Seperti diberi target 5 tahun, harus ada teknologi yang bisa dihasilkan,” kata Purwiyatno.

Namun, Purwiyatno juga mengakui bahwa persoalan teknologi bahan pangan juga tidak bergantung dari peneliti semat-mata, tetapi juga dari ketersediaan bahan baku yang dijadikan obyek penelitian.

“Harusnya pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, juga turut berpartisipasi, termasuk pengorganisasian kampung, memberikan pelatihan, asuransi kalau terjadi kegagalan,” kata Purwiyatno.

“Petani kita umumnya lemah secara kapital, tidak mampu bertahan lama karena simpanannya kecil. Itu kan perlu mekanisme yang diberikan pemerintah kepada mereka sehingga pemerintah perlu men-support program-program mereka. Dalam hal ini, investasinya juga termasuk waktu,“ kata Purwiyatno.

Oleh karena itu, Purwiyatno memberikan solusi, “Bagi petani cobalah diberikan mekanisme yang memberikan insentif kalau dia melakukan itu (menanam bahan pangan secara kontinu), dan diisentif kalau tidak melakukan itu.”

Purwiyatno mencontohkan Thailand. Di sana terdapat satu daerah yang diminta menanam durian. Bagi yang menanam durian, mereka akan mendapatkan insentif. Kalau menanam yang lain, mereka harus bayar, tetapi bukan berarti tidak boleh. "Bentuknya seperti pendekatan atau faktor pendorong," kata Purwiyatno.

Dengan demikian, Purwiyatno menyatakan bahwa apabila pemerintah melakukan upaya-upaya tersebut, maka bukan tidak mungkin Indonesia menggunakan teknologi bahan pangan yang berasal dari penelitian dalam negeri.


KOMPAS

Senin, 27 September 2010

Peneliti Asal Kendal Raih Penghargaan di AS

Ini merupakan penghargaan kedua bagi Ali Khumaeni, peneliti laser plasma spectroscopy

Ali Khumaeni saat bekerja di laboratorium Fukui (2007) (Dokumentasi Pribadi Ali Khumaeni)

VIVAnews – Seorang mahasiswa Indonesia berhasil menerima penghargaan tingkat internasional bidang aplikasi Laser Plasma Spectroscopy atau Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) di Amerika Serikat (AS). Dia adalah Ali Khumaeni.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka mengungkapkan bahwa peneliti asal Kendal berusia 27 tahun itu merupakan mahasiswa program master dari Universitas Fukui, Jepang. Makalah Khumaeni dianggap sebagai yang terbaik untuk kategori mahasiswa pasca sarjana di "6th International Conference on LIBS" di kota Memphis, Tennessee, AS, pada 13-17 September 2010.

"Konferensi Internasional LIBS merupakan konferensi terbesar bidang laser plasma spektroskopi yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali," demikian siaran pers dari KJRI Osaka. Dalam konferensi tersebut, ratusan mahasiswa paskasarjana, para ahli LIBS, profesor, dan perusahaan yang bergerak di bidang optik, laser, dan imaging hadir untuk menyampaikan gagasan, ide dan perkembangan serta kemajuan hasil riset terkini bidang LIBS.

Makalah Khumaeni berjudul "Direct Analysis of Powder Sample Using Transversely Excited Atmospheric CO2 Laser-Induced Metal-Assisted Gas Plasma at 1 atm by Introducing the Powder Particles into the Plasma." Artikel itu dinilai para juri dan ahli LIBS sebagai makalah dengan orisinalitas terbaik kedua.

Menurut Khumaeni, makalah tersebut juga akan dimuat di Jurnal Internasional Analytical and Bioanalytical Chemistry. "Ini adalah kali kedua setelah sebelumnya mendapatkan penghargaan sebagai Young Scientist Award dari International conference on laser probing di Nagoya, Jepang, pada Oktober 2008," kata Khumaeni. “Saya sangat bersyukur hasil riset di lab mendapat pengakuan internasional.”

Selain di LIBS, Khumaeni telah banyak menulis di beberapa jurnal internasional tentang applied spectroscopy, fisika terapan, dan pendidikan fisika.

Bidang LIBS saat ini berkembang sangat pesat di Amerika dan Eropa. Di Asia, bidang ini mulai menarik perhatian para ilmuwan dari Jepang, Korea, China, dan Hong Kong. LIBS kini menjadi teknologi alternatif masa depan untuk analisis material semua fase baik padat, cair, maupun gas.

Menurut Khumaeni, LIBS mulai diaplikasikan sebagai metode analisis atom dan molekul dalam material di semua bidang termasuk pembangkit tenaga nuklir dan industri nuklir, polusi lingkungan, industri makanan, industri obat-obatan (farmasi dan kedokteran), pertanian dan perkebunan, arkeologi, thin film, forensik, safety and security, luar angkasa, dan lain-lain. (kd)

BPPH KEMBANGKAN SISTEM CONTROL ABILITY KAPAL SELAM

Isu-isu pertahanan dan keamanan berkaitan dengan masalah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) semakin sering bermunculan. Untuk menanggapi masalah-masalah tersebut serta menjaga kedaulatan NKRI maka kehandalan dan kelengkapan alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI sangat diperlukan.

“Sebagai negara maritim, idealnya diperlukan alutsista laut yang handal dan lengkap, tetapi belum dapat diwujudkan karena keterbatasan dana dan adanya efek berantai yang timbul akibat embargo. Dampak embargo ternyata tidak selalu merugikan. Berkat embargo muncul semangat untuk mengurangi ketergantungan pembelian alutsista luar negeri”, ungkap Kepala Badan Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika (BPPH), Erwandi saat ditemui di ruang kerjanya, Surabaya (22/09).

Lebih lanjut, Erwandi mengatakan bahwa salah satu alutsista laut yang strategis dan sarat dengan muatan teknologi tinggi, serta mempunyai efek psikologis yang tinggi terhadap lawan adalah kapal selam. “Karena itulah, sejak tahun 2007 UPT-BPPH bekerjasam dengan Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI-AL serta dukungan dari Departemen Pertahanan mulai melakukan desain kapal selam berukuran kecil dengan panjang 22 meter dan menguji modelnya di tangki uji tarik dan di tangki kolam lebar untuk percobaan maneuver di laboratorium BPPH”.

“Tahun 2010 ini kami berencana untuk merancang sistem control ability kapal selam. Sistem ini nantinya dapat berperan dalam mengontrol gerak kapal secara horizontal, vertikal, menyelam, atau naik ke permukaan laut kembali. Selain itu, rencana ke depan kami juga akan mengembangkan penelitian tentang sumber-sumber noise dari propeller kapal selam. Jadi dengan berkurangnya noise pada kapal selam maka gerakan kapal selam akan sulit terdeteksi oleh musuh”, jelas Erwandi.

“Saya berharap, nantinya Indonesia mampu membuat kapal selam sendiri. Hal itu tentunya akan menjadi kebanggan tersendiri bagi bangsa kita. Tapi memang tahapannya tidak bisa langsung membuat kapal selam yang besar, harus bertahap. Yang terpenting sekarang ini saya ingin berhasil mengembangkan sistem control ability kapal selam. Karena jika kita sudah memiliki teknologi control ability ini, maka kita dapat membuat kapal selam yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan baik untuk pertahanan keamanan maupun pariwisata. Tinggal bagaimana nanti desain kapal selamnya dibuat”, tegasnya. (KYRA/humas)


bppt.go.id

Teknologi 3G Kurang Mendapat Tanggapan di Indonesia

London (ANTARA News) - Penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia pernah berharap besar dengan teknologi 3G yang aplikasi berbasis teknologi dengan harapan terjadi perbaikan pada revenue per user, pada kenyataannya layanan mobile TV yang dijalankan infrastruktur 3G milik operator nasional tidak memperoleh tanggapan dari pelanggan.

Hal itu disampaikan pakar telekomunikasi Indonesia Andri Qiantori yang menjadi salah satu pembicara di International Conference on Wireless and Mobile Communications, yang berlangsung di Valencia, Spanyol dari tanggal 19 sampai 26 September.

PhD candidate di University of Electro-Communications, Tokyo kepada koresponden Antara London dalam surat elektroniknya, Senin mengakui begitu besar harapan yang dibebankan pada salah satu layanan multimedia seperti mobile TV yang diharapkan menjadi awal kisah suskses layanan digital mobile TV yang implementasinya terus dilakukan secara progresif.

Menurut Andri Qiantori, user acceptance model yang telah diperbaiki pernah dilakukan uji coba pada pengguna mobile TV di Indonesia Januari lalu dan juga pada pengguna layanan mobile TV Jepang sejak awal September .

Begitu pula harapan yang dibebankan pada salah satu layanan multimedia seperti mobile TV Namun pada kenyataannya layanan mobile TV yang dijalankan operator nasional belum mendapatkan tanggapan yang baik dari pelanggan, ujarnya menambahkan bahwa lisensi 3G diberikan kepada tiga operator pemenang tender baru baru ini.

Dikatakannya ketika suatu layanan telekomunikasi tidak menarik minat pengguna, maka penyedia jasa akan segera berasumsi bahwa ongkos layanan yang harus dibayar menjadi penyebab utama kegagalannya.

Sayangnya evaluasi selalu berfokus hanya pada usaha mereduksi ongkos layanan agar menjadi lebih kompetitif walapun akhirnya harus menanggung tekanan keuangan yang berat, ujar Andri Qiantori yang membahas ?3G Mobile TV Acceptance in Indonesia.?

"Andri Qiantori , PhD candidate tahun ketiga dari Social Intelligence and Informatics Lab di Graduate School of Information Systems, University of Electro-Communications, Tokyo salah satu tema riset disertasi tentang ICT diffusion di developing countries.

Menurut Andri, adalah mudah untuk menduga tingginya ongkos yang harus dikeluarkan pengguna menjadi penyebab, namun apakah hal tersebut dapat dibuktikan secara scientific belum pernah dilakukan.

User acceptance model yang ada selama ini dikenal masih belum dapat memperbaiki tingkat akurasi terutama pada layanan yang punya karakteristik khusus dan ada pada lingkungan dengan interaksi sosial yang tidak terduga.

Untuk itu diperlukan perbaikan model yang dapat mengakomodasi dengan lebih lengkap setiap faktor yang mempengaruhi pelanggan mobile TV dalam mengambil keputusan untuk menggunakan layanan tersebut.

Diakuinya elemen-elemen yang membangun sikap seorang pengguna layanan masih harus dilengkapi dengan alasan utama dalam layanan yang menjadi critical factor seperti kualitas dan ketersediaan (availability).

Pengaruh besar dari luar individu juga ditambahkan seperti ketergantungan pada lingkungan sosial terdekat yang tentunya tawaran ongkos layanan yang akan mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan.

Faktor-faktor utama yang diduga mempengaruhi user accepatance pada kedua lingkungan sosial yang berbeda ini menunjukkan lingkungan sosial masyarakat Indonesia sangat didominasi oleh pengaruhi lingkungan terdekat dibandingkan sikap rasional mereka terhadap ongkos layanan yang tawarkan penyedia jasa telekomunikasi.

Hasil ini berbeda signifikan dengan masyarakat pada lingkungan sosial yang lebih terbiasa dengan inovasi dan teknologi baru yang menunjukan pengaruh lingkungan sosial terdekat dalam pengambilan keputusan menjadi tidak berarti, demikian Andri Qiatori ayah dari Adziqa Amara Qiantori dan Faiq Farrasi Qiantori dari hasil perkawinannya dengan Dokter Irma Ruslina, yang bekerja di Sariasih Hospital, Hasan Sadikin Bandung. ‎ (ZG/K004)


antaranews

LIPI Tetapkan Dua Spesies Prioritas

Meranti-merantian (Dipterocarpaceae )(photo: flickr.com)

TEMPO Interaktif, Bogor - Sadar akan ancaman kepunahan spesies langka di tanah air, sejumlah ahli tanaman dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penetapan spesies prioritas konservasi untuk dua famili tanaman langka.

Penetapan kedua famili tanaman langka itu dilakukan pada sebuah workshop yang berlangsung di Gedung Konservasi PKT Kebun Raya Bogor hingga besok, dengan tema Penetapan Spesies Prioritas Konservasi : Dipterocarpaceae dan Thymelaeaceae.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Konservasi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas LIPI, Dr. Didik Widyatmoko, M.Sc yang juga sebagai penggaas awal diluncurkannya spesies konservasi, menjelaskan berdasarkan data International Union for Conservation of Nature (IUCN) tahun 2009 ditemukan sebanyak 386 spesies di Indonesia yang termasuk dalam kategori kritis (critically endangered), genting (endangered) dan rawan (vulnerable).

Bahkan, kata Didik, apabila studi-studi yang lebih cermat dan intensif dilakukan, dipercaya jumlah sebenarnya spesies tumbuhan Indonesia berkategori terancam kepunahan lebih besar dari angka tersebut. ''Spesies-spesies tumbuhan Indonesia yang masuk dalam kategori terancam tersebut berasal dari 44 famili, jumlah terbesarnya atau sebanyak 37% di sandang oleh spesies-spesies dari famili Dipterocarpaceae,'' kata Didik.

Sejauh ini, lanjut Didik, tumbuhan Indonesia terancam kepunahan yang telah dikolehsi di Kebun Raya Indonesia mencapai 83 spesies atau 21,5% dari jumlah total tumbuhan Indonesia yang masuk dalam kategori terancam. ''Ke 83 spesies itu belum termasuk spesies-spesies Nepenthes koleksi Kebun Raya Indonesia,'' paparnya.

Ahli tanaman lainnya yang juga terlibat dalam penetapan spesies yang mendapat prioritas untuk dikonservasi adalah Harry Wiriadinata dari Herbarium Bogoriense, P2Biologi LIPI, ia menjelaskan Thymeleaceae adalah jenis tumbuhan karas-karasan dari marga Aquilaria dan Gyrinops. ''Dari 15 jenis Aquilaria tercatat 6 jenis yang dapat menghasilkan resin gaharu,'' ujar Harry.

Sedangkan Famili Dipterocarpaceae merupakan satu-satunya suku yang memiliki potensi besar dalam hal kayu seperti Meranti, Kapur, Bengkirei serta Pinang Jawa. ''Celakanya lagi jenis-jenis tersebut tumbuh di dataran rendah, sehingga potensi kepunahannya sangat besar akibat konversi lahan,'' kata Harry.

Pada tahun sebelumnya LIPI sudah mengkonservasi sebelumnya empata famili yang terdiri dari 100 spesies sudah dikonservasi, seperti Angrek, paku, palem, kantong semar. Secara keseluruhan tercatat 16 daftar tanaman langka di Indonesia saat ini . ''Karena keterbatasan anggaran dan tenaga ahli paling tidak sudah enam yang kita konservasi,'' papar Harry.

Data lainnya dari IUCN mencatat Indonesia merupakan negara urutan ke 4 setelah Brazil (tumbuhan terancam sebanyak 1.835 spesies), Malaysia (685 spesies), dan China (446 spesies).Diki Sudrajat


Minggu, 26 September 2010

Korsel dan Jerman Tawarkan Proyek Kapal Selam

Surabaya - Dua perusahaan perkapalan asal Korea Selatan dan Jerman menawarkan proyek pembangunan kapal selam di PT Pal Indonesia.

"Ada dua perusahaan dari Korea Selatan dan Jerman yang mengajukan proposal kerja sama pembangunan kapal selam," kata Direktur Utama PT Pal Indonesia, Harsusanto, di Surabaya, Rabu.


Pertama adalah Daewoo, perusahaan perkapalan asal Korea Selatan yang menawarkan pembangunan kapal selam jenis Changbogo kelas 209.


Disusul kemudian Thyssen/HDW, perusahaan perkapalan asal Jerman, yang juga menawarkan pembangunan kapal selam berkonsep propulsi bebas udara ("air independent propulsion"/AIP).

"Sebenarnya Daewoo juga menawarkan kapal selam berkonsep AIP. Namanya juga Changbogo, tapi kelasnya berbeda," kata Harsusanto.

Kedua perusahaan perkapalan tersebut bersedia membangun kapal selam di Pal, sama seperti yang ditawarkan perusahaan perkapalan asal Belanda, Damen Schelde Netherlands Shipyard (DSNS), yang akan membangun kapal perang jenis perusak kawal rudal.

"Kami juga sudah menyiapkan tempat pembangunan kapal selam di sini. Ada beberapa hanggar yang bisa dimanfaatkan," paparnya.

Menurut dia, pembangunan kapal selam berbeda dengan kapal-kapal permukaan lain. Pembangunan kapal selam, butuh banyak tempat karena sistemnya terdiri atas beberapa modul.

"Dengan adanya kerja sama itu, dapat menekan biaya pembuatan kapal selam di sini karena investasi produksi kapal selam itu sangat mahal," ucapnya.

Harsusanto menjelaskan rencana alih tekonologi untuk pembangunan kapal selam. Untuk kapal selam pertama, teknik perancangan dan instalasi "outfitting" dikerjakan mitra kerja, sedangkan integrasi dan penyelesaian keseluruhan kapal selam dikerjakan Pal.

Pada pembangunan kapal selam kedua, instalasi "outfitting", integrasi, dan penyelesaian keseluruhan ditangani Pal. Selanjutnya kapal selam ketiga, proses seluruhnya diharapkan dikerjakan di Pal.

Hingga saat ini, Pal masih menunggu persetujuan dari pemerintah untuk menentukan tawaran dari dua perusahaan perkapalan tersebut. *


antaranews

Pengekstrak Enzim Raih Ristek - Kalbe Science Awards

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Riset dan Teknologi bersama Kalbe Farma menganugerahkan Ristek - Kalbe Science Awards kepada Amarila Malik, seorang ilmuwan yang meneliti tentang sukrosa enzim dari bakteri asam laktat mensintesis exopolysaccharides dan oligosacarides.

Selama empat tahun, dosen di Departemen Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Indonesia ini akhirnya berhasil membuat sediaan yang menjadi bahan baku pembuat produk makanan, obat-obatan dan kosmetik. "Selama ini kita masih impor dari luar," katanya kemarin malam.

Dia berharap dari penelitian yang berhasil menyabet juara pertama dengan judul "sucrose enzymes from lactic acid bacteria synthesizing exopolysaccharides and oligosacarides of potential usia in pharmacerutical applications; identification, isolation, and characterization of sucrose genes and enzymes, elucidation of EPS structures, and evaluation of functional properties" ini dapat bermanfaat bagi pengembangan produk. "Ini baru permulaan saja," ujarnya.

Selain Amarila, penghargaan Science Awards ini juga diberikan kepada Elin Yulinah Sukandar, pengajar pada Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung. Dalam perlombaan ini, Elin membuat penelitian tentang "pengembangan sediaan fitomarmaka. KOmbinasi ekstrak kunyit dan bawang putih sebagai antidiabetes dan antihiperlipidemia."

Adapun juara ketiga disabet oleh Ahmad Faried, dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran dengan peneltian "clinical potential of a novel chemically synthesized sugar-cholestanol compounds targeting multiple signaling pathways to induced cell death in malignancy".

Ketiga pemenang itu mendapatkan hadiah masing-masing Rp 50 juta, Rp 30 juta dan Rp 15 juta. Dari perlombaan yang digelar setiap dua tahun ini, panitia mencatat 151 orang peserta yang mengikuti ajang Sceice Award kemudian delapan orang juri dari Kementerian Ristek dan PT. Kalbe Farma memerasnya menjadi sepuluh finalis.

"Sangat sulit untuk menentukan penelitian mana yang bisa menghasilkan produk bermanfaat," kata staf ahli bidang kesehatan dan obat Kementerian Riset dan Teknologi, Amin Soebandrio.(Rini K)



tempointeraktif

Motor Matic Disulap Jadi Pemotong Rumput

YOGYAKARTA--MI: Motor matic yang dimodifikasi menjadi mesin pemotong rumput dari Provinsi Lampung ikut dipamerkan dalam gelar Teknologi Tepat Guna XII di Yogyakarta, 22-26 September 2010.

"Mesin pemotong rumput ini adalah karya siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara," kata salah seorang staf Badan Pemberdayaan Masyarakat Sub Bidang Teknologi Tepat Guna Pemerintah Kabupaten Lampung Utara Adi Guna Akip di sela pameran, di Yogyakarta, Kamis (23/9).

Menurut dia, siswa SMKN 3 Kotabumi itu mampu memodifikasi motor matic berkapasitas mesin 125 CC dengan motor pemotong rumput portabel.

Ia mengatakan untuk menggerakkan mesin pemotong rumput hasil modifikasi dengan motor matic ini, bahan bakarnya adalah premium 16 liter. "Setiap satu jam menghabiskan satu liter premium," katanya.

Mesin pemotong rumput tersebut bisa dioperasikan selama 16 jam. "Namun, pemakaiannya secara estafet di lahan seluas satu hektare," katanya.

Adi Guna mengatakan dipilihnya motor jenis matic untuk dimodifikasi dengan motor pemotong rumput portabel karena dengan motor matic lebih mudah dalam perakitannya, karena tanpa gear.

"Motor pada mesin matic ini lebih mudah dimodifikasi dengan jenis motor lain, dan mudah untuk mendapatkan motor matic," katanya.

Menurut dia, mesin pemotong rumput hasil modifikasi tersebut telah diujicoba di lahan perkebunan kelapa sawit di beberapa wilayah di Kabupaten Lampung Utara.

"Masyarakat menyambut baik adanya mesin pemotong rumput hasil modifikasi ini, dan dalam waktu dekat akan diperkenalkan ke berbagai wilayah lain di Provinsi Lampung," katanya.

Ia mengatakan dengan adanya mesin pemotong rumput ini diharapkan memotivasi pelajar lainnya agar mengembangkan kreativitas mereka bagi kepentingan masyarakat luas.

"Selain memberi manfaat kepada para petani, kami juga berharap adanya inovasi seperti ini, bisa menggugah keinginan masyarakat menggunakan barang-barang di sekitarnya untuk kemanfaatan yang lebih besar," katanya.

Menurut Adi Guna, rencananya mesin pemotong rumput ini akan dijual di pasaran sehingga memberi kemudahan bagi para petani. "Dengan adanya mesin pemotong rumput ini diharapkan dapat membantu para petani dalam menyiangi lahannya secara cepat, tanpa harus menggunakan peralatan manual yang membutuhkan waktu yang lebih lama," katanya.(Ant/OL-9)



mediaindonesia

Sabtu, 25 September 2010

Mahasiswa UGM Kembangkan Burger Jamur Tiram

Yogyakarta (ANTARA News) - Lima Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengembangkan olahan jamur tiram sebagai pengganti daging dalam burger, kata Ahmad Bayu Hartono, salah seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang mengembangkan burger jamur tiram Ahmad Bayu Hartono di Yogyakarta, Kamis.

"Jamur tiram memang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, tetapi pengolahannya baru sebatas dijadikan sate, tongseng, maupun keripik. Kami mencoba melakukan diversifikasi dengan mengolahnya menjadi bahan pengganti daging dalam burger," ujarnya.

Selain Ahmad Bayu Hartono, empat mahasiswa lainnya adalah Aris Misbah, Dyah Retna Wulandari, Endah Putri Hadia, serta Endang Febrianti.

Ahmad mengatakan burger yang diberi label `Tirex Burger` tersebut merupakan makanan yang rendah kolesterol karena tidak menggunakan daging sebagai isi burger.

"Jamur tiram hanya mengandung lemak sebanyak 0,17 persen. Selain itu, kandungan karbohidratnya rendah, sehingga produk tersebut aman untuk dikonsumsi penderita hipertensi dan diabetes," katanya.

Menurut dia untuk menjaga ketersediaan jamur tiram, ia dan keempat temannya memiliki kebun jamur tiram di Cangkringan, Sleman.

"Kami memiliki kebun jamur sendiri yang berada di Desa Cangkringan, tiap harinya mampu memanen sampai 25 kg. Sisa jamur yang tidak digunakan untuk burger diolah menjadi keripik jamur dan dijual," katanya.

Ia mengatakan hingga saat ini, usaha burger jamur tiram ini telah memiliki empat gerai di Yogyakarta dan satu gerai di Solo.

"Omzet yang dihasilkan dari penjualan burger jamur tiram tersebut sekitar Rp20 juta dalam satu bulan," katanya.

Menurut dia, untuk memperluas jaringan pemasaran, dirinya dan keempat temannya akan membuka gerai di Medan dan lima kota lainnya.

"Kami akan mengembangkan tempat usaha dengan membuka gerai baru di Medan pada awal Oktober 2010," katanya.(*)(ANT-158/B/H008/R009)


antaranews

Jumat, 24 September 2010

Putra Indonesia Penemu Teknologi Inti Kontainer Lipat

Gunawan Kusuma, lahir tahun 1981, salah satu penemu apa yang disebut dengan mekanisme penyeimbang benda berbobot berat. Sistem ini merupakan teknologi inti dari kontainer lipat yang dikembangkan Holland Container Innovations(HCI).

HCI adalah perusahaan rintisan Universitas Teknologi Delft, yang mengembangkan kontainer lipat bagi transportasi udara dan laut. Berkat penemuan, kontainer dapat dikemas hingga sebesar seperempat dari wujud asli. Gunawan yakin kontainer lipat HCI menjadi titik tolak revolusi industri kontainer untuk semakin efisien dan berkelanjutan, dengan memberikan keuntungan ekonomi dan lingkungan hidup.

Gunawan Kusuma kini menduduki kursi CEO Holland Container Innovations. Di bawah kepemimpinan dia, HCI bekerja sama dengan pabrik kontainer. Ia juga membuat proyek pilot bekerja sama dengan perusahaan transportasi besar. Jika berjalan lancar, perusahaan-perusajaan pengapalan ini akan langsung memesan kontainer lipat HCI.

Gunawan Kusuma menerima gelar sarjana ganda, Cum-Laude, dalam bidang Product Design and Menchanical Engineering dari Universitas Utrecht Belanda dan Univeristas Petra Indonesia. Ia kemudian mengambil S2 di Universitas Delft, setelah lulus ia ditawari mengambil gelar Doktor. Namun naluri bisnisnya membuat ia meninggalkan kuliah dan memulai perusahaan Holland Container Innovations.

Green Challenge "Tantangan Hijau" 2010 merupakan perlombaan berhadiah 500 ribu Euro dalam bidang teknologi ramah lingkungan hidup. Selain Gunawan Kusuma asal Indonesia, finalis lainnya berasal dari Amerika Serikat dan Belanda. Pangeran Belanda Friso menjadi juri kehormatan, sekaligus menyerahkan hadiah kepada pemenang. (id.news.yahoo.com/ humasristek)


Ristek

PAL Incar Proyek Kapal Selam Rp3,6 Triliun

Selain kapal selam, PAL memperoleh kontrak pembuatan kapal perang perusak kawal rudal.

VIVAnews - PT PAL Indonesia (Persero) sedang mengincar kontrak pembangunan kapal selam milik Kementerian Pertahanan. Nilai proyek kapal bawah laut itu diperkirakan mencapai US$350-400 juta atau sekitar Rp3,1-3,6 triliun.

"Saya kira TNI Angkatan Laut sudah mulai pengadaan tender tahun ini," kata Direktur Utama PAL, Hersusanto, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 23 September 2010.

Menurut Hersusanto, PAL akan mengikuti tender pembuatan kapal selam milik TNI AL tersebut kendati harus bersaing dengan sejumlah produsen dari negara-negara lain.

Jika PAL memenangi tender kapal selam itu, untuk pertama kali perusahaan pelat merah ini bakal menggarap kapal bawah laut tersebut.

Mengaku belum banyak memiliki pengalaman, PAL berencana menggandeng perusahaan pembuat kapal selam dari negara lain. Mitra bisnis itu nantinya bertugas melakukan supervisi dari proses pembuatan kapal.

"Untuk kapal selam yang beberapa modul tidak bisa kami tangani, akan dibangun di luar (negeri)," ujar Hersusanto.

Selain kapal selam, Hersusanto mengungkapkan PAL telah memperoleh kontrak pembuatan kapal perang perusak rudal dari Kemenhan. Nilai kontrak dari pembuatan kapal itu mencapai US$220 juta (Rp1,9 triliun) yang akan dibiayai dari kredit ekspor.

Untuk membuat kapal perang yang kabarnya menggunakan teknologi canggih tersebut, perusahaan bakal menggandeng produsen asal Belanda, Demen Schelde Netherland's Shipyard (DSNS). Namun, seluruh proses pembuatan kapal akan dilakukan di Tanah Air.

Kapal perang tersebut direncanakan selesai dikerjakan pada 2014 atau membutuhkan proses pembangunan selama 44 bulan.

"Saat ini kami masih mengerjakan satu unit dan ada opsi (menambah) karena kebutuhannya lebih dari satu," katanya.

Selain kontrak-kontrak baru, PAL juga dijadwalkan bakal mengirimkan empat unit kapal escort ke BP Tangguh pada akhir tahun ini. Kapal dengan bobot sebesar 3.000 DWT itu menghabiskan dana investasi hingga US$26 juta. (umi)



VIVAnews

ITS Kembangkan Kursi Donor Elektrik

Yogyakarta (ANTARA News) - Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya mengembangkan kursi donor elektrik yang dirancang untuk memberikan kenyamanan kepada pendonor darah.

"Kursi donor tersebut dirancang untuk menghasilkan kenyamanan maksimal bagi para pendonor sehingga mereka dapat mendonorkan darahnya dalam kondisi rileks," kata salah seorang anggota tim pengembangan kursi donor elektrik, Nasrul Arief di sela-sela Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XII di Yogyakarta, Rabu.

Ia mengatakan produksi kursi donor elektrik diawali dengan datangnya permintaan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Surabaya untuk dibuatkan kursi donor yang memenuhi standar kenyamanan tinggi.

"Selama ini PMI Cabang Kota Surabaya selalu mendatangkan kursi donor dari luar negeri dengan harga yang sangat tinggi," katanya.

Menurut dia kursi donor elektrik yang 90 persen komponennya menggunakan produk dalam negeri tersebut dipasarkan dengan harga Rp15 juta per unit.

"Harga jual tersebut jauh lebih murah dibanding produk impor yang harga satuannya dapat mencapai Rp30 juta, meskipun jauh lebih murah, secara kualitas produk kami tidak kalah dengan produk luar negeri," katanya.

Nasrul mengatakan kursi donor elektrik Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya produksi bersama dengan produsen alat-alat penunjang medis asal Sidoarjo, Jawa Timur tersebut sudah mulai dijual di pasaran lokal.

"Kursi donor elektrik tersebut mendapat respon baik, saat ini produk tersebut telah dijual empat unit ke PMI Sidoarjo, dan akan disusul dengan pengiriman produk tersebut ke PMI lainnya," katanya.

Ia mengatakan pihaknya kini tengah membangun jaringan pemasaran ke seluruh PMI yang ada di Indonesia. "Produk kami tergolong masih baru, oleh karena itu kami berusaha untuk terus memperluas jaringan pemasaran," katanya.

Selain itu, menurut Arief, kursi donor elektrik juga telah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk mendapatkan hak paten.(*)(ANT/R009)


antaranews

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More