Beberapa waktu lalu, banyak peretas atau hacker dari Indoensia melakukan serangan ke situs-situs milik Australia. Hal itu dikarenakan aksi mata-mata yang dilakukan oleh pemerintah Australia terhadap Indonesia.
Kabarnya ada ratusan website yang berhasil dilumpuhkan, mulai di-deface sampai spoofing dilakukan oleh para peretas dari Indonesia untuk menjaga kedaulatan dan kehormatan bangsa dari ulah penyadapan Australia.
Namun, selain serangan terhadap Australia, ada beberapa rekam sejarah serangan massal peretas dari Indonesia atau juga perang cyber antara hacker Indonesia dengan hacker dari negara lain.
1. Hacker Indonesia vs hacker Malaysia
Sekitar di akhir tahun 2008 lalu, pernah terjadi perang antara para peretas Indonesia dan Malaysia. Tidak banyak informasi yang beredar di internet mengenai apa yang melatarbelakangi pertempuran antara peretas asal Indonesia dengan Malaysia tersebut.
Sempat di tahun tersebut ada rumor yang mengatakan bahwa ulah Malaysia sudah kelewat batas. Mulai dari kasus TKI sampai masalah konflik fisik di perbatasan kedua negara.
Kabar lain juga mengatakan bahwa aksi ini merupakan balasan dari para peretas Indonesia ke salah saut kelompok hacker Malaysia, alien crew, yang berhasil mengobrak-abrik banyak situs Indonesia sebelumnya.
Sempat mengendur sedikit selama beberapa bulan, namun di tahun 2009, perang cyber antara peretas Malaysia dan Indonesia kembali pecah. Namun kali ini, para peretas Malaysia mendapatkan dukungan atau bantuan dari beberapa hacker asal China.
Walaupun merasa 'dikeroyok,' namun untuk tetap menjaga kedaulatan khususnya di wilayah cyber, para peretas Indonesia melakukan serangan balik dengan berhasil 'membumihanguskan' ratusan website Malaysia.
Salah satu kelompok peretas yang melakukan serangan ke Malaysia adalah dari Yogyakarta. Dalam serangan dan defacenya, mereka meninggalkan pesan, "You want Cyberwarfare?? I give you now. WE ARE READY FOR CYBERNATIC WAR."
Di awal tahun 2013 ini, muncul ketegangan antara hacker Indonesia dan Myanmar. Hal ini berawal dari ejekan serta serangan cyber dari para hacker Myanmar ke Indonesia.
Bahkan tidak hanya menyerang website-website Indonesia saja, dalam tampilan deface-nya, ada satu gambar yang tidak hanya melecehkan atau menghina orang Indonesia saja melainkan umat Islam pada umumnya.
Dalam tampilan tersebut, para hacker Myanmar membubuhkan gambar seekor babi yang sedang tidur di atas Ka'bah. Rumor lain juga mengatakan bahwa serangan para hacker Myanmar ini mendapat bantuan dari para peretas dari Malaysia.
Serempak setelah terjadinya serangan dari Myanmar, para hacker Indonesia bersatu padu melancarkan serangan balik dengan hasil porak-porandanya ratusan website bahkan situs pemerintahan Myanmar.
Di pertengahan tahun 2013 ini, telah terjadi perang cyber antara para peretas dari Indonesia melawan peretas dari Bangladesh. Dari peperangan ini, kedua belah pihak mengatakan bahwa mereka adalah korban dan hanya melakukan balasan karena serangan yang dilakukan sebelumnya.
Setelah peperangan yang mengakibatkan tumbangnya ratusan website dari ke dua belah pihak, akhirnya para peretas dari Indonesia dan Bangladesh melakukan kesepakatan damai untuk tidak saling serang.(mdk/das)
Kabarnya ada ratusan website yang berhasil dilumpuhkan, mulai di-deface sampai spoofing dilakukan oleh para peretas dari Indonesia untuk menjaga kedaulatan dan kehormatan bangsa dari ulah penyadapan Australia.
Namun, selain serangan terhadap Australia, ada beberapa rekam sejarah serangan massal peretas dari Indonesia atau juga perang cyber antara hacker Indonesia dengan hacker dari negara lain.
1. Hacker Indonesia vs hacker Malaysia
Sekitar di akhir tahun 2008 lalu, pernah terjadi perang antara para peretas Indonesia dan Malaysia. Tidak banyak informasi yang beredar di internet mengenai apa yang melatarbelakangi pertempuran antara peretas asal Indonesia dengan Malaysia tersebut.
Sempat di tahun tersebut ada rumor yang mengatakan bahwa ulah Malaysia sudah kelewat batas. Mulai dari kasus TKI sampai masalah konflik fisik di perbatasan kedua negara.
Kabar lain juga mengatakan bahwa aksi ini merupakan balasan dari para peretas Indonesia ke salah saut kelompok hacker Malaysia, alien crew, yang berhasil mengobrak-abrik banyak situs Indonesia sebelumnya.
2. Hacker Indonesia vs hacker Malaysia+China
Sempat mengendur sedikit selama beberapa bulan, namun di tahun 2009, perang cyber antara peretas Malaysia dan Indonesia kembali pecah. Namun kali ini, para peretas Malaysia mendapatkan dukungan atau bantuan dari beberapa hacker asal China.
Walaupun merasa 'dikeroyok,' namun untuk tetap menjaga kedaulatan khususnya di wilayah cyber, para peretas Indonesia melakukan serangan balik dengan berhasil 'membumihanguskan' ratusan website Malaysia.
Salah satu kelompok peretas yang melakukan serangan ke Malaysia adalah dari Yogyakarta. Dalam serangan dan defacenya, mereka meninggalkan pesan, "You want Cyberwarfare?? I give you now. WE ARE READY FOR CYBERNATIC WAR."
3. Hacker Indonesia vs Myanmar
Di awal tahun 2013 ini, muncul ketegangan antara hacker Indonesia dan Myanmar. Hal ini berawal dari ejekan serta serangan cyber dari para hacker Myanmar ke Indonesia.
Bahkan tidak hanya menyerang website-website Indonesia saja, dalam tampilan deface-nya, ada satu gambar yang tidak hanya melecehkan atau menghina orang Indonesia saja melainkan umat Islam pada umumnya.
Dalam tampilan tersebut, para hacker Myanmar membubuhkan gambar seekor babi yang sedang tidur di atas Ka'bah. Rumor lain juga mengatakan bahwa serangan para hacker Myanmar ini mendapat bantuan dari para peretas dari Malaysia.
Serempak setelah terjadinya serangan dari Myanmar, para hacker Indonesia bersatu padu melancarkan serangan balik dengan hasil porak-porandanya ratusan website bahkan situs pemerintahan Myanmar.
4. Hacker Indonesia vs hacker Bangladesh
Di pertengahan tahun 2013 ini, telah terjadi perang cyber antara para peretas dari Indonesia melawan peretas dari Bangladesh. Dari peperangan ini, kedua belah pihak mengatakan bahwa mereka adalah korban dan hanya melakukan balasan karena serangan yang dilakukan sebelumnya.
Setelah peperangan yang mengakibatkan tumbangnya ratusan website dari ke dua belah pihak, akhirnya para peretas dari Indonesia dan Bangladesh melakukan kesepakatan damai untuk tidak saling serang.(mdk/das)
Situs intelijen Australia rontok dihajar hacker Indonesia
Ancaman hacker Indonesia yang akan membombardir situs pemerintah Australia ternyata bukan isapan jempol. Seperti sudah dikobarkan sebelumnya, peretas Indonesia menggempur habis-habisan situs penting pemerintah Australia, di antaranya situs intelijen yang down 100 persen hanya dalam hitungan jam saja.
Situs Badan Intelijen Australia atau Australian Intelligence Service yang beralamat di www.asis.gov.au sudah tidak bisa dibuka. Dan jika kita melihat status situs ini, dinyatakan bahwa situs vital keamanan Australia itu 100% down atau mati total.
Menurut Indonesia ICT Institute, memang sempat beberapa hacker kebingungan soal sasaran apa yang akan dituju. Jika sebelumnya begitu banyak situs yang diganti tampilannya alias di deface, nampaknya malam ini serangan fokus ke situs yang berpengaruh.
Apalagi, banyak pihak mengatakan bahwa situs yang diretas sebelumnya tidak berkualitas, padahal hacker Indonesia saat ini diakui kualitasnya sebagai peretas nomor satu di dunia. Selain situs www.asis.gov.au, ada situs intelijen lain yang sempat disasar, tapi kemudian akhirnya mengarah ke situs ini.
Situs www.asis.gov.au yang diserang hacker-hacker Indonesia ini terlihat sempat pingsan sebelum akhirnya mati total. Situs yang dibuat down oleh para peretas Indonesia sesekali hidup kembali.
Kondisi situs ini bisa dilihat di status.ws untuk mengetahui situs-situs apa saja yang down dan terlihat situs vital Australia ini beberapa kali down, sampai terlihat bahwa situs ini tidak bisa dibuka.
Serangan terhadap situs penting Australia diprediksi masih akan berlanjut hingga keesokan harinya. Serangan dari hacker Indonesia merupakan pembalasan atas penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia terhadap jaringan internet Indonesia.
Situs Badan Intelijen Australia atau Australian Intelligence Service yang beralamat di www.asis.gov.au sudah tidak bisa dibuka. Dan jika kita melihat status situs ini, dinyatakan bahwa situs vital keamanan Australia itu 100% down atau mati total.
Menurut Indonesia ICT Institute, memang sempat beberapa hacker kebingungan soal sasaran apa yang akan dituju. Jika sebelumnya begitu banyak situs yang diganti tampilannya alias di deface, nampaknya malam ini serangan fokus ke situs yang berpengaruh.
Apalagi, banyak pihak mengatakan bahwa situs yang diretas sebelumnya tidak berkualitas, padahal hacker Indonesia saat ini diakui kualitasnya sebagai peretas nomor satu di dunia. Selain situs www.asis.gov.au, ada situs intelijen lain yang sempat disasar, tapi kemudian akhirnya mengarah ke situs ini.
Situs www.asis.gov.au yang diserang hacker-hacker Indonesia ini terlihat sempat pingsan sebelum akhirnya mati total. Situs yang dibuat down oleh para peretas Indonesia sesekali hidup kembali.
Kondisi situs ini bisa dilihat di status.ws untuk mengetahui situs-situs apa saja yang down dan terlihat situs vital Australia ini beberapa kali down, sampai terlihat bahwa situs ini tidak bisa dibuka.
Serangan terhadap situs penting Australia diprediksi masih akan berlanjut hingga keesokan harinya. Serangan dari hacker Indonesia merupakan pembalasan atas penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia terhadap jaringan internet Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.