blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Jumat, 20 September 2024

Kapal OPV Lokal Kedua Diluncurkan

 KRI Lukas Rumkorem 392 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVMRvafw-kqiizpoTDEh4o2NcjiDfGr1mmTd4AJ0CUoV4YfGri2-Dbf1sE42ymq0M739RtttFRRmolRRdZYIVLyx-HFZdZswx6AW8qy_CWyOP1bEELhehNUlBp-l-InzhLjzaTf2ClvQjClLfYBBfjFSbgGs9DvsTua_D9OhyphenhyphenM_A2T6lV9cM1_hcFufG_C/s1090/IMG_0202.jpegKRI Lukas Rumkorem 392 diluncurkan di Lampung (Viva/ridwan)

KSAL
Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali meluncurkan kapal OPV kedua pesanan Kemhan untuk TNI AL di Lampung.

Kapal kedua OPV dengan panjang 98 meter akan dinamakan 'KRI Lukas Rumkorem 392'.

Kapal pesanan Kemhan ini diproduksi galangan kapal lokal PT Daya Radar Utama (DRU) nantinya akan dipersiapkan untuk menjalankan berbagai misi, mulai dari operasi kombatan hingga patroli berkecepatan tinggi di seluruh wilayah perairan yurisdiksi Indonesia.

  Kapal Modern dengan Keunggulan Taktis 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglJxSSXMBIRCZETmrYVF03nFzdpnL0DgSYItGOqHo2qys_3pnULmRyBkH7Uv5w0jr6Buxdj1O4e7iMEW7omyQVIxN6yCFapvICxMMoAWkf3nfKReHuj93nu-D6rvgKcI5GvNEBChWe6rxJ_NxSaOTPg4V2bSRNIGLfTYrk_F1hcnAi97wZ4Tsy2i_f8ws4/s1585/IMG_0203.jpegMaket kapal OPV buatan PT DRU, terlihat jelas nantinya alutsista yang akan melengkapi kapal OPV tersebut. (dr Thomas Saputra)

Kapal-kapal OPV (Offshore Patrol Vessel) ini dirancang dengan spesifikasi teknis yang mengesankan. Dengan panjang 98 meter, lebar 13,50 meter, dan tinggi 6,90 meter, kapal ini mampu mencapai kecepatan maksimum 28 knots dan kecepatan jelajah 20 knots.

Desain badan kapal yang berbentuk monohull memungkinkan performa optimal pada berbagai kecepatan, membuat kapal ini sangat cocok untuk misi penegakan hukum di laut hingga misi pencarian dan penyelamatan (SAR).

Nantinya akan dilengkapi dengan persenjataan seperti meriam utama kaliber 76 mm dan 40 mm di belakang diatas hanggar, lalu kanon 20 mm Escribano, serta sistem peluncur Surface To Surface Missile Atmaca produksi Roketsan, kapal ini memiliki kemampuan tempur yang unggul.

Selain itu, kapal OPV ini juga dilengkapi dengan Decoy Terma untuk pertahanan tambahan, memastikan bahwa kapal ini dapat menanggulangi berbagai ancaman yang muncul di perairan.

KRI Lukas Rumkorem-392 dan KRI Raja Haji Fisabilillah-391 nantinya akan ditempatkan di Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada III untuk menjalankan misi-misi penting, mulai dari pengamanan wilayah perairan hingga penegakan hukum di laut.


  Berikut video dari Youtube : 


  👷 Garuda Militer  

Len Industri Perkenalkan Pesawat Terbang Tanpa Awak

✈ Drone UAV DID 3.11 ✈ Drone UAV DID 3.11 hasil kerjasama LEN (Dony)

Induk holding DEFEND ID, PT Len Industri (Persero) turut meramaikan acara bergengsi Bali International Airshow 2024. Salah satunya dengan memperkenalkan pesawat terbang tanpa awak, UAV DID 3.11.

UAV DID 3.11 merupakan produksi dalam negeri yang dirancang dengan kemampuan mumpuni untuk berbagai misi.

Mulai dari penginderaan, pemetaan, pengawasan wilayah teritorial dan maritim, hingga misi kombatan.

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan dalam pembukaan opening ceremony Bali International Airshow 2024, menyampaikan, acara ini adalah kesempatan bagus untuk membentuk kolaborasi dan kerja sama.

"Kehadiran perusahaan-perusahaan besar hari ini bukan hanya untuk pameran. Ini merupakan titik balik strategis industri aviasi Indonesia dengan produk berkualitas tinggi seperti pesawat terbang tanpa awak DID 3.11 produksi PT Len Industri (persero). Dan N219 produksi PT Dirgantara Indonesia yang juga anak perusahaan dari Holding BUMN Industri Pertahanan DEFEND ID,” tutur Luhut.

Direktur PT Len Industri (Persero), Bobby Rasyidin, dalam laporannya kepada Menteri Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, UAV DID 3.11 sudah memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 45 persen.

"Saat ini, terdapat 2 jenis UAV yang kami produksi, yaitu untuk keperluan surveilance dan kombatan. Kedepannya kami akan development payload sesuai dengan misi yang diperlukan user. Contohnya payload untuk SAR (Synthetic Apperture Radar), Direction Finder, dan Jammer,” papar Bobby dalam keterangan tertulis perusahaan, Rabu (18/9/2024).

Bobby menyebutkan, UAV DID 3.11 memiliki beberapa fitur unggulan. Seperti kemampuan multifungsi.

Dirancang untuk dilengkapi dengan berbagai sensor canggih, UAV ini mampu menjalankan berbagai misi dengan efektif dan efisien.

Selain itu, endurance yang efektif. Dengan waktu terbang di atas 10 jam, UAV DID 3.11 dapat melakukan misi dalam jangka waktu yang lebih panjang sehingga lebih efektif dalam menjalankan misi.

Kemampuan operasionalnya juga efisien. Dengan kemampuan take-off/landing otomatis, kemudahan pengoperasian, mobilisasi yang ringkas dan jenis bahan bakar yang umum.

"UAV DID 3.11 efisien dalam operasional maupun penggelarannya," kata Bobby.

Biaya operasional menggunakan UAV juga dinilai lebih ekonomis jika dibandingkan dengan pesawat udara konvensional.

Bobby menegaskan, diperkenalkannya UAV DID 3.11 merupakan tonggak sejarah bagi industri pertahanan dan bagi Indonesia.

  Penguatan Kedaulatan 
UAV DID 3.11 akan memperkuat kemampuan pertahanan dan pengawasan, serta meningkatkan efektivitas dalam menangkal berbagai ancaman.

  Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 
Pengembangan UAV DID 3.11 akan menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan industri komponen dalam negeri, dan meningkatkan daya saing produk Indonesdi pasar global.

Selain itu, keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan UAV canggih akan meningkatkan prestise bangsa di mata dunia dan menunjukkan bahwa Indonesia telah menjadi pemain utama dalam industri kedirgantaraan.

"TKDN sebesar 45 persen pada UAV DID 3.11 menunjukkan komitmen PT Len Industri dalam mengembangkan produk dalam negeri," tegas Bobby.

Bobby mengatakan, UAV DID 3.11 buatan PT Len Industri ini merupakan manifestasi nyata dari semangat kemandirian bangsa dalam penguasaan teknologi kedirgantaraan.

"Dengan desain aerodinamis yang futuristik dan dibekali dengan berbagai fitur canggih, UAV DID 3.11 siap menjawab tantangan masa depan dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara," pungkasnya.

  Berbahan Bakar Pertamax 
Drone UAV DID 3.11 PT Len Industri (Dadan Kuswaraharja)
Drone UAV DID 3.11 merupakan pesawat terbang tanpa awak yang dikembangkan PT LEN Industri (Persero) melalui joint development sejak 2022 dengan partner strategis dari Aero Technology Industry Thailand (ATIL).

Hal ini belum banyak diketahui masyarakat Tanah Air bahwa Indonesia juga bisa membuat drone canggih. Proses integrasi dan assembly dilakukan oleh 100% anak bangsa yaitu engineer dan teknisi dari PT LEN Industri yang merupakan bagian dari perusahaan holding DEFEND ID.

Direktur PT Len Industri Bobby Rasyidin mengatakan, drone DID 3.11 sudah memiliki TKDN 45 persen. Pesawat udara nirawak tersebut memang belum secara resmi diluncurkan.

"Jadi kita tidak perlu melakukan impor lagi, Indonesia sudah bikin. Ini harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan impor. Bahkan fitur yang diberikan lebih baik," ungkapnya saat dipameran Bali International Airshow 2024 (18/9).

Bobby menambahkan bahwa banyak fungsi yang bisa dilakukan DID 3.11 selain mulai dari penginderaan, pemetaan, pengawasan wilayah teritorial dan maritim, hingga misi kombatan, muatan untuk SAR (Synthetic Apperture Radar), Direction Finder, Jammer, atau lainnya.

Drone tersebut dilengkapi dengan berbagai sensor canggih agar mampu menjalankan berbagai misi dengan efektif dan efisien.

Saat ini terdapat dua jenis drone yang dibangun, yaitu untuk keperluan surveilance dan kombatan. Sebelum diperkenalkan drone yang dikembangkan di fasilitas PT Len Industri di Subang telah melakukan uji terbang di wilayah Nusawiru Pangandaran.

Dengan waktu terbang di atas 10 jam, drone DID 3.11 dapat melakukan misi dalam jangka waktu yang lebih panjang sehingga lebih efektif dalam menjalankan misi.

Termasuk juga kemampuan operasional yang efisien, dengan kemampuan take-off/landing otomatis, kemudahan pengoperasian, mobilisasi ringkas dan jenis bahan bakar yang umum.

"Drone ini tidak memerlukan landasan pacu yang panjang dan bahan bakarnya kita pakai BBM Pertamak dengan kapasitas tangki lebih dari 100 liter," tambah Bobby.

Drone berbahan bakar pertamax ini bisa melaju sampai kecepatan maksimum 180 km per jam dengan jarak tempuh maksimal 1.500 km.

UAV DID 3.11 yang dipamerkan di Bali International Airshow 2024 diklaim efisien dalam operasional maupun penggelarannya. Selain itu, biaya operasional menggunakan UAV lebih ekonomis jika dibandingkan dengan pesawat udara konvensional.

Drone buatan PT Len Industri ini merupakan manifestasi nyata dari semangat kemandirian bangsa dalam penguasaan teknologi kedirgantaraan. Dengan desain aerodinamis yang futuristik dan dibekali dengan berbagai fitur canggih, UAV DID 3.11 siap menjawab tantangan masa depan dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara.

Keberhasilan Indonesia dalam mengembangkan UAV canggih akan meningkatkan prestise bangsa di mata dunia dan menunjukkan bahwa Indonesia telah menjadi pemain utama dalam industri kedirgantaraan.

  RM | Jawa Pos  

Kamis, 19 September 2024

Pesawat N219 Jadi Ikon Pengembangan Ekosistem Dirgantara di Bali Utara

✈ Pesawat N219 Buatan PTDI yang di tampilkan di area static display Bali International Airshow 2024 sebagai ikon pengembangan ekosistem dirgantara di Bali Utara. (PTDI)

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menerbangkan pesawat N219 dari Bandung ke Bali untuk ditampilkan di area static display Bali International Airshow 2024 sebagai ikon yang dipamerkan dalam inisiatif pengembangan ekosistem dirgantara di Bali Utara.

Bali International Airshow 2024 yang merupakan pameran produk dan teknologi penerbangan bertaraf internasional mulai digelar di Indonesia sepanjang 18-21 September 2024 di General Aviation Terminal (Apron Selatan) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali.

PTDI bersama Pemprov Bali dan beberapa partner strategisnya hadir sebagai exhibitor di Hall B No.21, menyoroti inisiatifnya dalam mengembangkan ekosistem dirgantara di Bali Utara, dalam rangka mendukung program Transformasi Ekonomi Kerthi Bali yang diusung oleh Kementerian PPN RI/Bappenas.

Adapun saat ini pesawat N219 tersebut juga sedang dilakukan pengembangan lanjutan menjadi versi amphibious untuk memenuhi kebutuhan pariwisata, yang dalam pelaksanaannya PTDI juga mendorong lokalisasi produk dan optimalisasi kontribusi industri dirgantara nasional.

Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, mengatakan bahwa secara geografis, Indonesia memiliki prospek yang sangat cerah bagi kemajuan industri dirgantara nasional.

Didasari oleh potensi konektivitas yang ada di Indonesia, ia menyadari adanya kesempatan baik bagi PTDI untuk melakukan langkah progresif dalam mengembangkan ekosistem dirgantara di beberapa daerah, seperti contohnya di Bali Utara, yang kemudian dapat mendorong pembangunan nasional dan perekonomian daerah itu sendiri.

"Yang mana itu bisa kita upayakan melalui pesawat N219, bahkan N219 amphibious untuk mendukung pariwisatanya," ujar Gita sebagaimana dikutip InfoPublik pada Rabu (18/9/2024).

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman & Investasi selaku penyelenggara perhelatan ini menilai bahwa industri penerbangan di Indonesia merupakan pilar ekonomi inti dan perannya diantisipasi tumbuh secara signifikan dalam mewujudkan Indonesia Emas.

Pasar dirgantara dan pertahanan Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar dan menjadi fokus pemerintah dalam penguatan kemampuan pertahanan dan keamanan.

"Hadirnya kami di Bali International Airshow 2024 menegaskan komitmen PTDI dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri dirgantara di Bali Utara yang akan berpusat di Bandara Letkol Wisnu, Buleleng bersama-sama dengan beberapa industri dirgantara yang terlibat, yaitu Bali International Flight Academy (BIFA), PT Mulya Sejahtera Technology (MS Tech) dan PT Nusantara Turbin Propulsi (PT NTP), dimana PTDI adalah sebagai lead ekosistem," ucap Gita.

Dengan dukungan penuh dari Bappenas dan Pemprov Bali, PTDI bersama industri yang terlibat berkomitmen untuk membentuk ekosistem industri dirgantara yang berkelanjutan di Bali Utara.

"Kami percaya bahwa seluruh pihak baik dari pemerintah dan sektor industri, akan memperkuat kolaborasi dan memfasilitasi dialog yang konstruktif untuk mencapai tujuan bersama, yaitu menjadikan Bali Utara sebagai hub penerbangan pariwisata melalui pemanfaatan pesawat terbang karya anak bangsa, N219 dan N219 Amphibious," imbuh Gita.

  Info Publik  

TNI AU Pesan 4 Helikopter Airbus H145

 Bakal Digunakan untuk Latihan Militer hingga SARHelikopter Airbus H145 (winAir)

TNI Angkatan Udara (AU) memesan empat helikopter Airbus H145 dalam rangka program modernisasi kegiatan pelatihan.

Pemesanan tersebut diumumkan pada acara Bali International Airshow yang digelar pekan ini.

Berdasarkan perjanjian antara TNI AU dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Airbus akan mengirimkan helikopter H145 versi lima bilah baling-baling ke PTDI.

"Kami merasa terhormat atas terpilihnya Airbus H145 untuk pertama kali di Indonesia sebagai bagian dari armada pelatihan yang baru di negeri ini," kata Head of Asia-Pacific Airbus Helicopters, Vincent Dubrule dalam keterangan yang diterima, Rabu (18/9/2024).

"Kami percaya bahwa helikopter H145 akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan pelatihan pilot militer dan sekaligus menjadi alat yang penting untuk operasi pencarian dan penyelamatan," sambungnya.

Sementara itu, Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan menerangkan langkah lanjut dari pengiriman empat helikopter tersebut.

Menurut Gita, melalui kerja sama tersebut, pihaknya tidak hanya akan mendukung pengiriman helikopter H145.

"Namun juga akan meningkatkan kemampuan kami dalam hal integrasi dan perakitan di fasilitas. Kami yakin bahwa kerja sama ini akan menciptakan peluang-peluang baru bagi pengembangan industri kedirgantaraan nasional dan lebih jauh lagi akan menjaga hubungan jangka panjang antara PTDI dan Airbus yang terus kami perkuat demi masa depan yang lebih maju,” ujar Gita.

Untuk diketahui, Airbus memiliki lebih dari 1.700 helikopter keluarga H145 yang beroperasi di seluruh dunia, dengan total lebih dari 7,9 juta jam terbang.

Rangkaian avionik digital Helionix mencakup autopilot 4-sumbu berkinerja tinggi, meningkatkan keselamatan dan mengurangi beban kerja pilot.

Jejak akustiknya disebut sangat rendah menjadikan H145 helikopter paling senyap di kelasnya, sementara emisi CO2-nya adalah yang terendah di antara para pesaingnya.

Keluarga H145 digunakan untuk melatih personel militer oleh berbagai angkatan bersenjata di seluruh dunia, termasuk Angkatan Darat Amerika Serikat, Angkatan Bersenjata Britania Raya, dan dalam waktu dekat akan digunakan pula oleh negara Jerman.

Gita mengatakan, setelah menerima dari Airbus, PTDI akan mengelola proses perakitan ulang dan pemasangan perangkat misi serta pekerjaan kustomisasi lainnya di fasilitasnya di Bandung, Indonesia, untuk akhirnya diserahkan kepada TNI AU.

Helikopter multimisi ini akan digunakan untuk pelatihan militer serta misi pencarian dan penyelamatan ringan.
 

  🚁
Kompas  

Kemhan Luncurkan OPV 90 Produk PT DRU

 ⚓ KRI Raja Haji Fisabilillah 391 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkpKqxOMCIvoys0di5Wy_yW7Gnu53ovSaHJ_EAM1CznX8U14q2dEVLrU7fSPbTZKKZuof5xf9vi9pih2Dt1hfjU-jOFnibEET1161Ed8IQW9kgHZjhGmKeL5mmurDWFRKva_pYnvYBIdFymLifurD0gvlcDtt5mgYCszfyzVIop-IgNpotBBq24LBvqgg/s1261/IMG_0197.jpegPeluncuran OPV 90 buatan PT DRU, KRI Raja Haji Fisabilillah 391 (@Morkslopez)

S
taff ahli Menhan secara resmi meluncurkan kapal OPV 90 pesanan TNI AL produksi galangan kapal lokal PT DRU di Lampung.

Kapal ini diberinama "KRI Raja Haji Fisabilillah 391" merupakan satu dari  dua pesanan Kemhan untuk TNI AL.

Kapal dengan panjang 90 meter ini diluncurkan tanpa alutsista, dimana akan di pasang lebih lanjut atau biasa dikenal dengan sebutan Fitted For But Not With (FFBNW).

Kapal OPV Ini menurut rencana TNI AL akan dipersenjatai dengan rudal Atmaca dan CMS Advent dari Turkiye. Selain itu juga akan dilengkapi meriam utama kaliber 76 mm, senjata CIWS 35 mm dan 2 pucuk senjata mesin sedang sebagai pelindung kapal/ senjata bantuan tempur.

Dengan awak mencapai 90 personal lebih mampu di pacu hingga 28 knots.

Diketahui Kemhan memesan 2 unit OPV, kapal lainnya mempunyai panjang yang sedikit berbeda, yaitu 98 meter, dimana akan diluncurkan dalam waktu dekat bila tidak ada masalah dalam produksinya.

Dari bentuknya kedepan fungsi kapal ini bisa multiguna, dimana dengan panjang mencapai 90 meter lebih, kapal ini bisa menjelma menjadi korvet atau kapal anti kapal selam (AKS), dimana perlu ada penambahan alat maupun sistem sehingga kapal bisa digunakan sebagai mana mestinya.

Dengan spesisifikasi kapal ini, sebenarnya layak digunakan sebagai kapal kepresidenan, bisa dilihat dari panjang dan kecepatannya pun lebih mendukung.

 Berikut video liputan Phinta Studio : 


  👷 Garuda Militer  

Rabu, 18 September 2024

Kemenhub Luncurkan SRS untuk Tingkatkan Keselamatan Pelayaran

 SRS memperkuat keselamatan pelayaran di wilayah Indonesia 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgx5NR9TRQCNX4zOekRQdSfd8tgn0ClDB2XOYHFKjMkzxWqHjiNgKjpnn5qhhiWBMA7O1mWsqujCAKrEtdTuZUUzsMszSbPePe-_-Xjoddb2roiQePtgOGuoNdZTu9GcOFcxjH6-8BYx46Nud_BlRkZnKa3I3Rm7StyfmFqa3_GhVuoefJRFdAelFbTzU/s650/IMG_0196.jpeg(dok Kemenhub)

K
ementerian Perhubungan (Kemenhub) meluncurkan Sistem Pelaporan Kapal atau Ship Reporting System (SRS) internasional untuk meningkatkan koordinasi dan efektivitas dalam keselamatan pelayaran di perairan Indonesia.

"Dengan diterapkannya Sistem Pelaporan Kapal atau SRS, kami berharap dapat meningkatkan efisiensi dalam bernavigasi, memberikan kontribusi positif terhadap keselamatan jiwa di laut, serta menjaga perlindungan lingkungan maritim kita," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Capt Antoni Arif Priadi, di Jakarta, Selasa.

Peluncuran ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas).

Antoni menyebutkan bahwa sistem SRS telah diatur melalui Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 4 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi Pelayaran dan Pelayanan Tata Kelola Lalu Lintas Kapal di Perairan Indonesia.

SRS digunakan untuk memantau kapal yang masuk dan keluar wilayah perairan Indonesia dengan regulasi yang diatur melalui Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor 455 Tahun 2024.

Menurut dia, SRS ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat keselamatan pelayaran di wilayah Indonesia.

SRS berperan penting dalam memastikan bahwa setiap kapal yang masuk atau keluar dari wilayah perairan Indonesia dapat terpantau dengan baik, sehingga koordinasi dan respon terhadap potensi ancaman keselamatan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat.

"SRS berperan penting dalam memastikan setiap kapal yang melintas di perairan Indonesia melaporkan informasi penting, seperti identitas kapal, posisi, isi muatan, hingga informasi terkait potensi bahaya atau kerusakan kapal. Pelaporan ini dilakukan secara berkelanjutan di titik-titik yang telah ditentukan, sehingga memungkinkan kami untuk memantau dan merespons dengan cepat dalam situasi darurat," kata dia.

Adapun sistem ini menggunakan teknologi modern seperti perangkat radio, Vessel Traffic Services (VTS), Automatic Identification System (AIS), dan National Data Centre (NDC) untuk Long Range Identification and Tracking of Ships (LRIT), yang memungkinkan pemantauan kapal secara tepat waktu. Kapal yang ingin berpartisipasi dalam sistem ini dapat melaporkan melalui email di indosrep@kemenhub.go.id.

 Kapal yang wajib berpartisipasi 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIxkH8Mkb-uzDvhPkaKweUGUMk7Brqez-OqXWx1IIPj59wi9nkHnQpeBcggbkiJNGku0eXcFCREYqTDjPj9FekpjkXtZ0M1HAHHIyxTrN_NXuj77coTw2PmZokRxo95Toye_NBCyQ-TFUCMtY6fRhqCwL-977nOdH73pcfePjeJ3fys29PGmkxmC8cVs8/s1280/IMG_0195.jpegAntoni menjelaskan SRS diwajibkan untuk semua kapal berbendera Indonesia yang memasuki atau meninggalkan perairan Indonesia, terutama kapal penumpang, kapal kargo, dan kapal perikanan dengan ukuran tertentu.

"Kapal berbendera asing juga sangat dianjurkan untuk berpartisipasi dalam sistem ini untuk mendukung tujuan keselamatan pelayaran secara global," kata dia.

Berikut kategori kapal yang diwajibkan berpartisipasi dalam Indosrep Ship Reporting System (SRS):

1. Kapal berbendera Indonesia yang keluar masuk perairan Indonesia;
2. Kapal penumpang dan kargo dengan ukuran minimum GT 35, serta kapal perikanan dengan ukuran minimum GT 60;
3. Kapal berbendera asing dianjurkan untuk ikut berpartisipasi.

 Wilayah penerapan SRS 

Penerapan SRS berlaku di beberapa wilayah strategis yang disebut sebagai Reporting Line/Reporting Point, yang mencakup tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), yaitu:

1. ALKI I: Wilayah perairan utara Pulau Sumatera hingga Selat Sunda dan Laut Natuna Utara.
2. ALKI II: TSS Selat Lombok hingga wilayah utara Selat Makassar.
3. ALKI III: Laut Maluku, Laut Sawu, Laut Arafura, dan Laut Banda.

"Dengan adanya pembagian wilayah ini, diharapkan semua kapal yang melintas dapat melaporkan informasi yang diperlukan tepat waktu, sehingga keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim dapat dijaga secara optimal," kata dia.

Antoni mengajak semua pihak untuk aktif berpartisipasi dalam penerapan SRS demi terciptanya pelayaran yang lebih aman dan ramah lingkungan.

Kami mengimbau seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung implementasi ini. Keselamatan, keamanan dan keberlanjutan lingkungan maritim adalah tanggung jawab kita bersama," kata dia.

  🧭 antara  

[Video] 44 Tahun PT. PAL Membangun Negeri

 Liputan tvOneNews 

PT PAL Indonesia menapaki usia ke-44 tahun tepat di tanggal 15 April 2024, suatu perjalanan panjang penuh dedikasi dan inovasi bagi sebuah perusahaan industri maritim dan pertahanan sekaligus anggota holding DEFEND ID milik BUMN yang telah melahirkan berbagai produk yang memberi manfaat bagi kustomer dalam negeri dan luar negeri.

 Video dari Youtube : 


 🎥 Youtube  

Selasa, 17 September 2024

KRI dr. Wahidin Sudiro Husodo-991 Siapkan Misi Diplomasi Port Visit

⚓️ Ke beberapa negara Pasifik KRI WSH 991 tiba di Sorong (Dispenal)

KRI dr Wahidin Sudiro Husodo-991 menerima kunjungan dari Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan (Dirjen Renhan) Kementerian Pertahanan RI, Laksamana Muda TNI Supo Dwi Diantara, S.T., M.Tr.Opsla., IPU., M.A., M.S.P., APEC Eng. pada Jumat, (13/9/2024). KRI dr. Wahidin Sudiro Husodo-991 adalah unsur kapal perang jajaran Komando Armada III yang berada di Sorong, Papua Barat Daya.

KRI dr. Wahidin Sudiro Husodo-991 yang saat ini sedang melakukan persiapan dalam rangka melaksanakan misi diplomasi “Port Visit” ke beberapa negara Pasifik.

Komandan dr. Wahidin Sudiro Husodo-991, Letkol Laut (P) Edi Herdiana, S.T., M. Tr. Opsla dalam keterangannya menjelaskan, kegiatan kunjungan diawali dengan penyambutan rombongan Dirjen Renhan Kemenhan RI oleh Komandan KRI WSH-991.

Dilanjutkan dengan pemaparan laporan mengenai kesiapan KRI WSH-991 dalam rangka mendukung Port Visit oleh Komandan KRI WSH-991, disambung dengan sambutan dan arahan dari Dirjen Renhan Kemenhan RI Laksamana Muda TNI Supo Dwi Diantara,” lanjutnya.

Dalam kunjungan tersebut pihak Kemenhan RI mendukung penuh kesiapan KRI dalam rangka misi diplomasi Port Visit dengan membantu mendorong percepatan perbaikan kapal serta siap menyediakan sarana kesehatan berupa mobil ambulance,” kata Letkol Laut (P) Edi Herdiana, S.T., M. Tr. Opsla.

Pada kesempatan yang sana, Dirjen Renhan Kemenhan RI, Laksamana Muda TNI Supo Dwi Diantara menyampaikan bahwa Port Visit membawa misi untuk merangkul dan menunjukkan bahwa Indonesia negara yang cinta damai, manfaatkan event olahraga dan pertunjukan kesenian untuk mendukung misi tersebut.

Laksda Supo Dwi juga berharap kepada seluruh anggota KRI WSH-991 untuk tetap menjaga moril dan semangatnya agar terwujudnya misi Port Visit nantinya .

Pada kesempatan terpisah, Panglima Komando Armada III Laksamana Muda TNI Hersan, S.H., M.Si., menyampaikan kepada seluruh prajurit Koarmada III untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan dengan pengabdian tulus ikhlas agar bisa mengharumkan nama Satuan, TNI AL, TNI, Bangsa dan Negara.

Kegiatan kunjungan berjalan dengan baik dan diakhiri dengan pertukaran cinderamata dari Dirjen Renhan Kemenhan RI kepada Komandan KRI WSH-991 dilanjutkan penyerahan cinderamata dari Komandan KRI WSH-991 kepada Dirjen Kemenhan RI.

KRI dr Wahidin Sudirohusodo merupakan Kapal Bantu Rumah sakit yang masuk dalam jajaran Satuan Kapal Bantu Komando Armada III dan memiliki fungsi asasi dalam rangka mendukung layanan kesehatan di darat, laut dan udara, serta mendukung Operasi Militer Perang maupun Operasi Militer Selain Perang.

Mempunyai panjang 124 meter, lebar 21,8 meter, dan displacement 7.290 ton, KRI dr Wahidin Sudirohusodo mampu melaju dengan kecepatan maksimal 18 knot, kecepatan jelajah 14 knot, dan kecepatan ekonomis 12 knot (22 km per jam).

Selain itu, memiliki kemampuan berlayar hingga 30 hari penuh dengan jangkauan 10.000 mil laut. Kemampuan kapasitas angkut total personel 643 orang, termasuk 159 pasien.

Mobilitas untuk pelaksanaan misi evakuasi medis juga ditunjang dengan kemampuan mengangkut helikopter medis, ambulans boat, dan landing craft vehicle personnel (LCVP).

 ⚓️ 
Indo Maritim  

Senin, 16 September 2024

Inovasi PTDI Garap Mobil Terbang Pertama di Asia Tenggara

 🚁 Sertifikasi di awal tahun 2028 kemudian jual massal di akhir 2028 Mobil terbang buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tersebut bernama Vela Alpha, yang ditargetkan selesai dan dipasarkan pada 2028. (Tangkapan layar web velaaero.com) ✪

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) meluncurkan inovasi mengembangkan mobil terbang seiring dengan kesadaran akan pentingnya moda transportasi masa depan.

Mobil terbang buatan lokal tersebut bernama Vela Alpha, yang ditargetkan selesai dan dipasarkan pada 2028. Spesifikasi dasar Alpha adalah pesawat Vertical Take-off and Landing (VTOL) dengan satu pilot dan empat penumpang.

Dalam hal engineering dan produksi, PTDI bekerja sama dengan Vela Aero, perusahaan berbasis di Bandung yang berdiri sejak 2020. Alpha direncanakan bakal diproduksi di fasilitas Dirgantara Indonesia yang ada di Bandung.

"Ke depan PTDI dan Vela Aero akan melakukan co-partnering untuk produksi air taxi tersebut dan pengembangan lanjutannya. Untuk manufacturing-nya paling memungkinkan di fasilitas PTDI," ujar Humas Dirgantara Indonesia Anissa Carolina di situs Dirgantara Indonesia.

Berdasarkan informasi di situs Vela Aero, Alpha terlihat seperti pesawat jet kecil dengan baling-baling sehingga terbangnya seperti helikopter. Ada delapan baling-baling yang menghadap ke atas serta satu menghadap ke belakang di bagian buritan.

Alpha memiliki panjang 10,8 meter, tinggi 4,2 meter dan rentang sayap 13,1 meter. Kabinnya terdiri dari dua ruang terpisah, yakni ruang pilot dan penumpang.

Muatan maksimum Alpha sebanyak 456 kilogram. Maximum Takeoff Weight (MTOW) alias berat tinggal landas maksimumnya 2.850 kg.

Alpha punya dua opsi dapur pacu, murni listrik (eVTOL) dengan daya 216 kWh dan hybrid (hVTOL) 71 kWh. Spesifikasi ini disebut bisa menyesuaikan kebutuhan konsumen.

Pada versi eVTOL diklaim jarak tempuhnya hingga 100 kilometer, operasionalnya sunyi, nol emisi dan membawa delapan kemasan baterai. Alpha eVTOL diklaim cocok untuk Urban Air Mobility (UAM).

Saat ini, PT Dirgantara Indonesia sedang mengajukan uji laik terbang Vela Alpha kepada Direktorat Kelaikudaraan & Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan. Ini bakal menjadi mobil terbang pertama yang dilakukan di kawasan Asia Tenggara.

"Sertifikasi di awal tahun 2028 kemudian jual massal di akhir 2028," ujar Business Development PT Vela Prima Nusantara Heber MF Panjaitan, dikutip dari detikcom.

 Tentang PT Dirgantara Indonesia 
Mobil terbang buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tersebut bernama Vela Alpha, yang ditargetkan selesai dan dipasarkan pada 2028. (Tangkapan layar web velaaero.com) ✪

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) merupakan salah satu kandidat yang dinominasikan dalam CNN Indonesia Awards. Ajang penghargaan yang digelar CNN Indonesia ini berlangsung pada Selasa (17/9) di Bandung, Jawa Barat.

CNN Indonesia Awards yang digelar di Bandung merupakan ajang penghargaan keenam. Sebelumnya, CNN Indonesia Awards telah digelar di Makassar, Bali, Palembang, Medan, dan Semarang.

Sebagai perusahaan kedirgantaraan milik negara di Bandung, PTDI telah berhasil mengembangkan dan menumbuhkan kemampuannya sebagai industri kedirgantaraan sejak 1976.

Dikutip dari laman resminya, PTDI telah memproduksi berbagai jenis pesawat terbang, seperti CN235 untuk transportasi sipil atau militer, Pesawat Pengawas Maritim, Pesawat Patroli Maritim, dan Pesawat Penjaga Pantai. Secara total, PTDI telah mengirimkan hampir 400 pesawat terbang kepada 50 operator di seluruh dunia.

PTDI juga bekerja sama dengan LAPAN berhasil membangun pesawat N219 dan melakukan penerbangan perdana pada 16 Agustus 2017. Pesawat penumpang yang mampu mengangkut 19 penumpang dengan dua mesin turboprop ini memiliki kemampuan lepas landas di landasan pacu yang pendek dan belum beraspal sehingga menjadi penghubung antarpulau, terutama di daerah perintis.

Selain pesawat sayap tetap, PTDI juga memproduksi berbagai jenis helikopter seperti NAS330 Puma, NAS332 C1 Super Puma, H215, H225M/H225, AS365/565, H125M/H125 dengan lisensi dari Airbus Helicopters, dan Bell 412EPI dengan lisensi dari Bell Helicopter Textron Inc. (BHTI).

Dalam bisnis aerostruktur, PTDI memproduksi komponen, peralatan, dan perkakas pesawat untuk Airbus A320/321/330/350/380, untuk MKII dan H225M/H225 milik Airbus Helicopters, juga untuk CN235 dan CN295 milik Airbus Defense & Space.

Dalam bidang rekayasa & pengembangan, PTDI memiliki kemampuan teknis dalam desain, pengujian, dan sertifikasi pesawat, simulator penerbangan, dan Kendaraan Udara Nirawak (UAV). (fef)

  ✪
CNN  

Depohar 30 Serahkan Pesawat Casa NC-212-200 A-2103

✈ Perkuat Armada Skadron Udara 4 Lanud Abd Saleh ✈ Pesawat NC-212-200 A-2103 (TNI AU)

Pesawat Casa NC-212-200 dengan nomor registrasi A-2103 resmi diserahkan kepada Skadron Udara 4 dalam upacara sederhana yang berlangsung di Lanud Abd. Saleh, Malang, Jumat (13/09/2024). Penyerahan ini dilakukan oleh Komandan Depo Pemeliharaan 30, Kolonel Tek MD. Riswanto, M.I.Pol., M.M., setelah pesawat tersebut sukses melewati proses pemeliharaan intensif dan uji terbang yang ketat.

Dalam sambutannya, Komandan Skadron Udara 4, Mayor Pnb M. Susilo Adisaputro, S.Sos., M.A.P., menyatakan rasa terima kasihnya kepada tim Depo Pemeliharaan 30. Ia menyebut penambahan pesawat ini akan memperkuat armada Skadron Udara 4 dalam menjalankan berbagai misi operasional. "Kami sangat menghargai dedikasi tim pemeliharaan. Dengan pesawat ini, kami siap melaksanakan misi dengan efisiensi dan keandalan yang lebih baik," ujar Mayor Susilo.

Dandepohar 30 menegaskan bahwa penyerahan pesawat tersebut adalah hasil dari kerja keras dan profesionalisme timnya. Menurutnya, pesawat Casa yang telah menjalani serangkaian perbaikan dan peningkatan kemampuan ini akan menjadi aset strategis bagi Skadron Udara 4. "Pesawat ini akan mendukung kemampuan operasional skadron secara signifikan," ucap Kolonel Riswanto.

Pesawat Casa NC-212-200, yang memiliki peran penting dalam operasi logistik dan patroli udara, telah diperbaiki secara menyeluruh untuk memastikan kinerja optimal. Penyerahan ini menandai langkah penting dalam peningkatan kekuatan pertahanan udara Indonesia.

Dengan penambahan pesawat ini, Skadron Udara 4 kini memiliki kemampuan yang lebih andal dalam menjaga kedaulatan udara nasional, sekaligus siap menghadapi tantangan operasional di masa mendatang. (Penkoharmatau)

  TNI AU  

Minggu, 15 September 2024

Kopasgat TNI AU Kenalkan Seragam Tempur Loreng RIMBA

 Gandeng Perusahaan Dalam Negeri 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUE6cUXWf_ORIt357i45qz_Lwv4xaKtLeDu1HH1RLR0TF66GLbVgVCoHoBArms0N54efQNKHY-12-auq1xEwKUdo4sMQOc-3LgGGE6RvUrfG9__jWzhRmZMAbz6mBfbZMRxMSQI2ehSzI1I1wXZgbmr-KfuapY18Sjzod1dPIrBW-a0sWFeRHVnr34UV_v/s878/IMG_0188.webpSeragam tempur Loreng RIMBA digunakan oleh pasukan khusus TNI AU, Kopasgat. (Egar for JawaPos.com)

P
asukan khusus TNI AU, Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), menggandeng perusahaan dalam negeri, Camovault, untuk melahirkan inovasi seragam militer dengan loreng yang mereka namai Loreng RIMBA. Seragam militer tersebut dipastikan sudah teruji di medan operasi. Mulai Papua, Riau, sampai Lampung.

Loreng RIMBA merupakan singkatan dari Rekayasa Identitas Mimikri Berbasis Alam. Loreng tersebut dibuat khusus untuk dipakai sebagai seragam tempur Kopasgat. Bersama Camovault, Kopasgat sudah melakukan penelitian selama dua tahun. Penelitian tersebut dilakukan untuk menghasilkan desain loreng yang optimal. Hasilnya, lahirlah Loreng RIMBA.

Dengan menonjolkan macro pattern dan micro pattern berdasarkan empat warna alam vegetasi tropis Indonesia, Loreng RIMBA mampu menyesuaikan diri dengan latar alam, tak terlihat dari jarak dekat atau pun jarak jauh,” ucap Yoga selaku founder Camovault.

Dengan penelitian panjang dan uji coba di medan operasi, Kopasgat dan Camovault memperkenalkan Loreng RIMBA sebagai seragam tempur. Sebagai simbol identitas dan kunci keberhasilan dalam penyamaran di medan tugas, seragam tempur sangat penting. Karena itu, Kopasgat dan Camovault merancang Loreng RIMBA sesuai dengan kondisi alam Indonesia.

Yoga menyampaikan bahwa uji coba Loreng RIMBA di medan operasi dilakukan oleh Kopasgat di beberapa tempat. Mulai Papua, Riau, sampai Lampung. Untuk menyempurnakan seragam tempur tersebut, kini prototipe Loreng RIMBA sudah disebar ke beberapa satuan Kopasgat untuk diuji lebih lanjut. Tujuannya tidak lain agar seragam tersebut berfungsi optimal saat digunakan oleh personel Kopasgat.

  ★ Jawa Pos  

Sabtu, 14 September 2024

Uji Fungsi Prototipe Kamikaze Drone

 Drone kamikaze PT. AKM Teknologi Nuswantara 
https://www.kemhan.go.id/balitbang/wp-content/uploads/2024/09/alpa-12-.pngDrone kamikaze PT AKM Teknologi Nuswantara (Kemhan) 💣

P
uslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan melaksanakan kegiatan uji fungsi Prototipe Kamikaze Drone Tahap I yang dilaksanakan pada tanggal 2 s.d 6 September 2024 di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi Lumajang Jawa Timur.

Kegiatan Uji fungsi dipimpin oleh Laksma TNI Danto Yuliardi Wirawan,S.T, M.T selaku Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan, serta didampingi oleh Kolonel Laut (KH) Ir. Herlambang Effendy, M.Si Kabid Matra Laut Puslitbang Balitbang Kemhan, para Peneliti/Perekayasa, APN, Kasubbid Bidang Matra Laut Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan.

Kegiatan uji fungsi juga melibatkan tim uji dari Dissenlekal, Dislitbangal, Kormar dan Puslaik Kemhan. Litbang Prototipe Kamikaze Drone Tahap I ini diselenggarakan oleh Balitbang Kemhan bekerjasama dengan PT. AKM Teknologi Nuswantara sebagai upaya penguasaan teknologi pertahanan dalam rangka mewujudkan kemandirian Alpalhankam buatan dalam negeri.

Kegiatan Uji fungsi Prototipe Kamikaze Drone Tahap I dimaksudkan untuk menguji kemampuan Prototipe Kamikaze Drone Tahap I sesuai dengan syarat-syarat operasional dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.

Uji fungsi yang dilaksanakan dinilai telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan yang meilputi beberapa aspek yaitu aspek konstruksi dan perlengkapan, aspek kemampuan, aspek kelancaran kerja dan aspek insani.

  💥
Kemhan  

Jumat, 13 September 2024

Supervisi Weaponized Drone Kemhan

 Drone PT. SAS Aero Sishan berjalan sesuai On The Track 
https://www.kemhan.go.id/balitbang/wp-content/uploads/2024/09/jajar1-1024x467.jpgDrone senjata PT SAS Aero Sishan (Kemhan) 🚁

M
arsma TNI S. Arief Hardoyo, ST, M.IT, M.Sc berkunjung di Lapangan Tembak Pusdik Armed Batu jajar Bandung, pada tanggal 4 s.d 6 Septembar 2024.

Kunjungan ini bertujuan untuk mengawasi secara langsung kegiatan rancang bangun Weaponized Drone, Dimana pelaksanaan Litbang apakah sudah sesuai dengan rencana baik spesifikasi, mutu, waktu maupun manajemen resiko agar dapat berjalan lancar sesuai tahapan yang telah dibuat, serta proses Litbang yang dilakukan ini memiliki kualitas dan performance yang handal sesuai requirement yang telah ditetapkan.

Supervisi Weaponized Drone ini merupakan salah satu upaya meningkatkan pengawasan dan kontrol dalam penguasaan teknologi di bidang pembangunan ekosistem riset dan inovasi drone yang dipersenjatai dihadapkan dengan output yang telah di capai antara konseptual desain yang sedang direncanakan, Requirement dan referensi serta kaidah-kaidah standar dalam perhitungan dan simulasi yang dibutuhkan untuk mendukung terwujudnya Weaponized Drone yang benar-benar sesuai engineering yang pada gilirannya dapat meningkatkan sistem pertahanan.

Penguasaan teknologi drone selalu berevolusi dari masa ke masa sesuai kebutuhan masyarakat dunia saat ini, begitu juga dengan pemanfaatannya yang semula hanya dimanfaatkan oleh masyarakat sipil bergeser menjadi kepentingan militer.

https://www.kemhan.go.id/balitbang/wp-content/uploads/2024/09/jajar3.pngPemanfaatan drone sebagai peralatan militer yang didukung teknologi canggih diperlukan reserve engineering yang disesuaikan requirement dilingkungan TNI, sehingga Balitbang Kemhan mencoba dan berupaya melakukan akselerasi penguasaan teknologi, melakukan misi Intelegence, Surveilance, dan Reconaisanse (ISR) serta mengembangkan Mission System Tactical Combat.

Kegiatan Supervisi yang merupakan hasil kegiatan bersama dengan mitra Litbang PT. SAS Aero Sishan dapat berjalan sesuai On The Track.

Dilihat dari fungsinya TNI membutuhkan Weaponized Drone sebagai future target untuk mendukung tugas OMP dan OMSP sehingga Opsreq yang berisi persyaratan keandalan (reliability), kemampuan adaptasi (adaptability), daya tahan (sustainability) dan kemampuan kerjasama ops (interoperability) sesuai dengan kebutuhan organisasi skadrone UAV merupakan kunci hubungan antara riset dan inovasi guna meningkatkan daya saing menuju keberhasilan perwujudan Weaponized Drone menjadi Alutsista tangguh di masa depan.

Kegiatan Supervisi ini sejalan dengan transformasi sistem kelitbangan yang inklunsif dan berkelanjutan, bersinergi meneguhkan keberpihakan pada peningkatan kualitasi riset dan inovasi melalui peningkatan berbasis engineering untuk kemandirian pertahanan yang mampu diproduksi dalam negeri sebagai peralatan yang mendukung tugas pokok TNI dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI.

https://www.kemhan.go.id/balitbang/wp-content/uploads/2024/09/jajar2.pngDengan melihat begitu besarnya manfaat kegiatan Supervisi sebagai salah satu upaya menjaga pencapaian kemajuan pekerjaan sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu dan sesuai dengan mutu dan kualitas yang diharapkan serta sasaran kinerja yang telah disepakati.

Capaian progress report admistrasi dan capaian kemajuan fisik harus selalu balance dan beriringan antara satu dengan lainnya.

Dokumen hasil Litbang Supervisi yang dilakukan oleh Balitbang dan PT. SAS Aero Sishan ini merupakan kesepakan bersama sebagai langkah antisipatif untuk menghadapi kebutuhan pemeriksaan administrasi lanjutan pada kegiatan Weaponized Drone di masa depan.

Turut mendampingi dalam peninjauan Supervisi rancang bangun Weaponized Drone yaitu Kabid Daya Gerak Puslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Kolonel Cpl Tusih Widayat, SE, Peneliti Madya Puslitbang Alpahan Letkol Cpl Rudy Indartono, ST, Pembina IVa Puguh Adi Satriyo, S.T., M.Han dan Penata III/c Sumiati, S.Sos., M.M

  🚁
Kemhan  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More