blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Sabtu, 31 Oktober 2015

★ Pembuatan Pesawat N219 Sudah Tahap Final

Insinyur PTDI Kerja 24 Jamhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwdjvkMd3HA5LB4RN5FCnF3tCDQKl2zudYAD-DdezNPfV6B73npXPNdB8IYrnKiNT-nkxLLPiuqW3wwtZ7g2DzCC-KveWJtaMcw3qAxZUGRRfaGNkyydB0pr3kAvK2uMTf4FxiUB_xDsW9/s1600/11015571_337957109745476_1681546079_n.jpgFoto pesawat menunggu hasil final [defense.pk]

Pesawat karya anak bangsa N 219 rencananya diluncurkan oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI) pada November 2015 mendatang. Saat November nanti, N219 akan ditarik ke luar hanggar (aseembly line) untuk memperkenalkan wujud asli kepada publik.

Rencananya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalama peluncuran wujud N219. Para insinyur PTDI harus bekerja 24 jam untuk menuntaskan proses perakitan pesawat berkapasitas 19 penumpang itu.

"Persiapan launching, kita bekerja 24 jam. Seperti jadi Sangkuriang," ujar Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso kepada wartawan di Kantor Pusat PTDI, Bandung, Sabtu (31/10/2015).

Budi menyebut ratusan insinyur lokal terlibat dalam proses perancangan, perakitan hingga pengujian N219.

"Sekarang ada 150 engineer di area design dan painting. Alhamdulillah semuanya orang Indonesia. Fresh enginer," ucap Budi.

Meski belum secara resmi diluncurkan, namun pesawat N-219 ini sudah banyak peminatnya. Sedikitnya, 75 unit N219 dilirik oleh calon pembeli. Rencananya, pesawat ini dipasarkan dengan harga sekitar US$ 5 juta.

"Peminat sudah ada 75 (unit). Kita nggak berani ngejar (promosi) terus sampai kita yakin pesawat kita seperti apa," ungkapnya.

Untuk pengembangan N219, PTDI menggandeng Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN). LAPAN ikut andil mengirimkan insinyur hingga mendukung pembiayaan dan sertfikasi N219.

"Jadi LAPAN ini mengerjakan litbangnya, mulai dari perencanaan hingga sertifikasi. Untuk pesawat N 219 ini mulai tahun 2016-2017 kita mendanai sebesar Rp 450 miliar. Itu yang nyata dalam kontrak," ujar Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin.

Selain N219, LAPAN bersama PTDI akan mengembangkan pesawat penumpang terbaru lainnya, seperti N245 berkapasitas 50 orang dan N270 berkapasitas 70 orang. Pengembangan ini, rencananya dimulai tahun 2016.

"Pesawat N 245 ini juga akan kami siapkan anggaran mulai dari perencanaan sampai sertifikasi. Dananya belum bisa diperkirakan. Yang pasti lebih besar karena pesawatnya juga besar," jelas Thomas. (feb/)
Usai N219, PTDI Kembangkan Pesawat Kapasitas 50 Oranghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyfZG9rktxVYLOxpUNVeveHuH2bdwK06G11TXCypJMpzb2ExNq5q2dEn4RdtIM0VUIQ-vqV1YWE89OzUpGJ4mUh6skrQnRGewYeOWvL_pRdEHmYag5O24bTO0mNSCh6JX_utfrqERn0Idh/s1600/4434560496e44a1eb02c630e91491f65n245.gifIlustrasi pesawat N245 [PT DI]

PT Dirgantara Indonesia (Persero) akan terus melakukan pengembangan pesawat asli produksi sendiri. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen pesawat ini, akan banyak masuk ke pesawat komersial jenis baling-baling (propeler) bermesin turboprop.

Meski pengembangan pesawat berpenumpang 19 orang yakni N219 belum tuntas 100% dan baru first flight pada Mei 2016, PTDI bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), menyiapkan rencana pengembangan pesawat bermesin turboprop yang bisa mengangkut 50 orang.

Pesawat ini dinamai N245. Program pengembangan N245 dimulai tahun 2016.

"Kami harapkan satu saat bisa membuat pesawat lebih besar. Tahun depan rencana selanjutnya membuat pesawat N245. Ini pesawat 50 penumpang," kata Direktur Utama PTDI, Budi Santoso, di hadapan Menpan-RB Yuddy Chrisnadi di Kantor Pusat PTDI, Jl Pajajaran, Bandung, Sabtu (31/10/2015).

Budi menjelaskan alasan di balik pemilihan angka 45 pada akhir pesawat N245. Umumnya, 2 angka terakhir menggambarkan kapasitas pesawat, seperti N219 yang mampu membawa 19 penumpang. Namun, angka 45 dalam N245 menggambarkan semangat untuk terus mengembangkan teknologi penerbangan.

"Kenapa 45 karena semangat 45," ujarnya.

Budi memproyeksi, dana pengembangan N245 mencapai US$ 150 juta atu sekitar Rp 2,02 triliun (asumsi kurs US$ 1 = Rp 13.500). Dana ini lebih tinggi dari biaya pengembangan N219 yang berkisar Rp 500 miliar.

"Dibutuhkan biaya sekitar US$ 150 juta," jelasnya.

Budi mengaku, pihaknya akan masuk pada pesawat yang belum dimasuki oleh pesaing. Pesaing untuk pesawat penumpang bermesin turboprop ini ialah ATR.

"N245 ini badannya seperti N235 yang kita ubah di bagian ekor supaya lebih efisien. Kapasitas 50 penumpang bisa dipanjangkan jadi 70 penumpang. Kami masuk di 50 penumpang supaya tidak saingan dengan yang establish (seperti ATR)," ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, menyebutkan pengembangan N245 masuk ke dalam rencana induk keantariksaan. Usai N245, LAPAN dan PTDI masuk ke jenis N270 untuk 70 penumpang. LAPAN, kata Thomas, akan mendukung dari sisi penelitian hingga pendanaan.

"Rencana N245 dan N270 sudah dimasukkan dalam rencana induk antariksaan juga dimasukkan dalam rencana jangka panjang pengembangan pesawat ini. LAPAN dapat anggaran tambahan Rp 400 miliar, walaun dalam pelaksanaan lebih dari itu sampai dengan sertifikasi diperoleh oleh PT DI dan kemudian diproduksi," tuturnya. (feb/wdl)



  ✈️ detik  

Pemerintah anggarkan pembelian empat pesawat Rusia Beriev

Pesawat Beriev BE-200

Pemerintah memutuskan menganggarkan pembelian empat unit pesawat Beriev BE-200 untuk alutsista, termasuk di antaranya sebagai penyemaian garam hujan buatan di daerah terkena bencana asap.

Hal itu disampikan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Jumat.

"Kami sudah mengajukan itu dan dalam rencana strategis kami, rencana kita akan membeli pesawat itu sebanyak empat unit, itu sudah cukup," kata Agus.

Dia menjelaskan pesawat jenis Beriev BE-200 lebih efektif dalam mengangkut air untuk menyemprot lahan yang terbakar.

Dengan lebih banyak armada Beriev yang digunakan, maka penyemaian garam untuk hujan buatan akan lebih cepat dilakukan.

"Shorty itu butuh banyak, sedangkan satu pesawat itu untuk ambil air di laut perlu 20 sampai 30 menit, kemudian 15 sampai 17 detik mengambil air, lalu setelah itu terbang lagi setengah jam," jelasnya.

Untuk upaya penanganan asap di Sumatera, Pemerintah menyewa dua pesawat terbang amfibi asal Rusia untuk penyemaian garam hujan buatan.

Pada pemerintahan Presiden Susilo Yudhoyono, dua Be-200 tersebut pernah disewa untuk operasi serupa dengan nilai kontrak hingga 5,4 juta dolar Amerika Serikat selama beberapa bulan. Be-200 itu juga sempat ditawarkan kepada Indonesia untuk dibeli saja.

Pesawat Be-200 dengan dua mesin jet di atas sayapnya itu bisa langsung menyerok belasan ton air tanpa mendarat. Hanya dengan memposisikan pesawat terbang sejajar dengan air, maka pengambilan air ke dalam pesawat dapat dilakukan.

Komandan Pangkalan Udara TNI AU Palembang, Letnan Kolonel Penerbang MRY Fahlefie, mengatakan, pesawat terbang amfibi ini mendarat di Palembang untuk berkoordinasi terkait persiapan operasi pemadaman air dari udara, di Selat Malaka.

"Nanti pesawat amfibi ini akan mengambil air di Selat Malaka, sehingga akan disiagakan di Bandara Pangkal Pinang," katanya.

  antara  

Jumat, 30 Oktober 2015

★ Pesawat N219 Dibuat 300 Insinyur Dalam Negeri

Berbeda pada pengembangan N250http://images.detik.com/albums/detikfinance/N219-2.jpgProses produksi pesawat N219

PT Dirgantara Indonesia (Persero) melibatkan 300-an insinyur yang ahli di dunia penerbangan dalam pengembangan pesawat N219. Dalam pengembangan ini, BUMN produsen pesawat yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat ini tidak melibatkan ahli pesawat dari luar negeri.

"Ini tenaga lokal semua. Ini campuran senior dan junior, totalnya hampir 300 insinyur," kata Direktur Utama PTDI, Budi Santoso, kepada detikFinance, Jumat (30/10/2015).

PTDI ingin pengembangan dan produksi pesawat N219 memberdayakan tenaga kerja lokal. Apalagi, PTDI pernah berpengalaman mengembangkan N250 pada periode 1990-an. Para insinyur pesawat senior kemudian melatih para insinyur muda sebagai bagian dari regenerasi. Meskipun ada kesalahan-kesalahan, namun hal tersebut dipandang sebagai suatu proses pembelajaran.

"Ini tenaga lokal semua, karena kalau kita nggak percaya diri maka kita nggak bisa dan nggak bisa pinter," ujarnya.

Berbeda dengan pengembangan N250 pada era BJ Habibie. Kala itu, proses pengembangan melibatkan ratusan engineer pesawat dari luar negeri.

"Dalam proyek N250, melibatkan 300-400 orang asing. Sekarang ini (N219) harus nol," jelasnya.

Untuk melahirkan N219 hingga siap menjalani terbang perdana, proyek N219 memakan dana Rp 500 miliar-Rp 600 miliar. Dana ini didukung oleh internal PTDI dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Rencananya, N219 bakal diperkenalkan pada publik pada November 2015. Wujud utuh N219 akan ditarik dari hanggar. Proses ini dikenal dengan istilah roll out. Setelah itu, dilakukan pengujian dan penyempurnaan selama 6 bulan. Bila dinilai layak, PTDI akan melakukan terbang perdana atau first flight N219. (feb/rrd)

 Kemunculan N219 ke Publik Sempat Tertunda 
http://images.cnnindonesia.com/visual/2015/01/01/a5cce7da-d904-41a3-9818-b04566644f14_169.jpg?w=650Proses produksi pesawat

Kehadiran pesawat murni 100% hasil rancang bangun putra putri Indonesia, N219 sudah dinanti sejak lama. Awalnya prototipe N219 diagendakan dimunculkan ke publik pada Agustus 2015 sebagai hadiah HUT ke-70 Indonesia.

Namun Direktur Utama PTDI Budi Santoso mengatakan proses memunculkan pesawat secara perdana ke publik dari hanggar atau yang biasa disebut roll out baru bisa siap pada November 2015.

"Bulan November siap," kata Budi kepada detikFinance, Jumat (30/10/2015).

Budi sebelumnya pernah mengatakan proses roll out pesawat N219 untuk pertama kalinya kepada publik pada Agustus 2015. Kegiatan roll out pesawat N219 akan menjadi kado spesial di Hari kemerdekaan ke-70 RI, sekaligus Hari Kebangkitan Teknologi.

"Targetnya Agustus sudah bisa roll out untuk jadi hadiah ulang taun. Roll out itu, kita sudah bisa melihat model pesawat dengan seluruh perlengkapan da peralatan yang terpasang," kata Budi di Kantor PT DI, Jalan Pajajaran, Selasa (20/1/2015).

Pembuatan prototipe pesawat N219 merupakan hasil kerjasama antara PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Pada Januari 2015, proses pembangunan prototipe N219 sudah terbangun sekitar 80-90%. (hen/hen)

 Jokowi Dijadwalkan Hadir Saat N219 Muncul ke Publik November 
http://images.detik.com/content/2015/10/30/4/174935_n2193.jpg?w=500&q=900Proses produksi pesawat

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menjadwalkan akan melakukan perayaan dan perkenalan wujud pesawat N219 kepada publik. Proses yang biasa disebut roll out ini, pesawat akan ditarik dari hanggar dan diperkenalkan ke publik.

Para insinyur pesawat PTDI saat ini sedang sibuk merakit bagian-bagian pesawat pada hanggar assembly line di Bandung, Jawa Barat. "Bulan November siap," kata Direktur Utama PTDI Budi Santoso kepada detikFinance, Jumat (30/10/2015).

PTDI berencana mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melihat wujud pesawat baling-baling yang mampu membawa 19 penumpang itu saat proses roll out.

Budi mengaku, pihaknya sempat kaget melihat ukuran N219 saat proses perakitan karena wujudnya yang relatif besar. Setelah proses roll out, insinyur PTDI akan melakukan tes dan penyempurnaan pada prototipe N219 yang pertama ini. Proses uji hingga penyempurnaan akan dilakukan dengan sangat detail.

"Ini beda sama nyoba mobil (produk baru) kalau patah nggak apa-apa karena berada di jalan, kalau pesawat terbang patah terus nanti bisa jatuh maka proses (uji dan penyempurnaan) sampai terbang masih butuh waktu," jelasnya.

Proses ini, kata Budi, ditargetkan memakan waktu 6 bulan. Setelah itu, PTDI akan melakukan first flight atau penerbangan perdana pesawat karya putra-putri Indonesia itu.

"Kita tergatkan 6 bulan lagi bisa terbang," katanya.

Setelah first flight, PTDI akan mengurus proses sertifikasi dalam negeri di Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Proses ini memakan waktu 1-2 tahun. Sejalan dengan proses sertifikasi, PTDI mulai melakukan proses produksi N219.

"Tahun 2016 mulai produksi dan nggak tunggu semuanya (proses sertifikasi tuntas). Ini pesawat (teknologi) sederhana," jelasnya.

N219 merupakan pesawat yang mulai dirancang sejak 2007 lalu, Pesawat ini dibuat dengan kapasitas 19 orang dan memiliki kelebihan bisa lepas landas dalam jarak pendek sehingga cocok untuk daerah-daerah terpencil, termasuk di Indonesia. (feb/hen)



  ✈️ detik  

Susi Memburu Kapal Asing Pencuri Ikan

Pakai Google Global Fishing Watch [siliconangle]

Dalam paparan kinerja 1 tahun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hari ini, Menteri Kelautan dan Perikanan ‎Susi Pudjiastuti mengumumkan bahwa KKP kini memiliki aplikasi baru bernama Global Fishing Watch untuk memantau pergerakan kapal-kapal penangkap ikan di seluruh perairan Indonesia.

Aplikasi yang merupakan hasil kerjasama dengan SkyTruth, Ocenea, dan Google ini mampu memantau 24 juta data kapal sekaligus. ‎Kerjasama dengan Google tersebut dilakukan saat Menteri Susi melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS) pada akhir Juli lalu.

"Global Fishing Watch ini memungkinkan user melihat 24 juta data sekaligus. Ini tindak lanjut kunjungan ke AS," kata Susi saat paparan kinerja di Kantor KKP, Jakarta, Jumat (30/10/2015).

Aplikasi Global Fishing Watch ini, sambungnya, akan diluncurkan secara resmi pada 2016 mendatang. Data dari Global Fishing Watch akan dibuka, bisa diakses bebas oleh publik, sehingga masyarakat bisa ikut mengawasi kapal-kapal pencuri ikan.‎

"Kita akan jadi negara pertama yang mau membuka data VMS," ucapnya.

Publik bisa mendapatkan analisa data dari jaringan Automatic Identification System (AIS) yang dapat menyiarkan secara akurat identitas kapal, lokasi, kecepatan, arah tujuan, dan sebagainya. Informasi tentang perilaku kapal, seperti kegiatan penangkapan ikan yang akan dilakukan, dapat diunduh dari Global Fishing Watch.

"Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing adalah kejahatan global. Untuk mengakhirinya, kita harus menggunakan perangkat yang kita punya untuk memastikan kita bisa mengawasi dan mencatat semua kegiatan penangkapan ikan di wilayah perairan kita," ujar Susi.

Untuk keterangan selanjutnya mengenai Global Fsihing Watch, silakan kunjungi laman [url=http://www.globalfishingwatch.org.]www.globalfishingwatch.org.[/url]

Sebagai informasi, Di tahun pertama kepemimpinan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, total sudah 106 kapal asing pencuri ikan yang ditenggelamkan. Jumlah ini masih akan terus bertambah. Sabtu pekan ini saja, akan ada 6 kapal pencuri ikan lagi yang ditenggelamkan.

  detik  

Balon Internet Google

2016 Mulai Terbang di Indonesiahttp://images.cnnindonesia.com/visual/2015/10/16/adb8a37a-c971-4c9b-a9a7-4fff876417aa_169.jpg?w=650Project Loon akan segera terbang di Indonesia (Dok. Akun Google Plus Project Loon)

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bersama tiga operator seluler di Indonesia berkunjung ke kantor pusat Google, di California, San Francisco, Amerika Serikat. Salah satu agendanya soal, Project Loon.

"Saya dan 2 CEO operator lainnya hari ini (Rabu, 28 September) menandatangani technical trial agreement (Project Loon)," kata CEO XL Axiata Dian Siswarini, saat berbincang dengan CNN Indonesia, Kamis (29/10/2015). Hal senada juga diungkapkan oleh CEO Indosat Alexander Rusli. "Iya betul, kami baru saja tanda tangan trial teknis."

Dian yang sedang di markas Google, menandatangani kerjasama itu dengan Alexander Rusli dan CEO Telkomsel Ririek Adriansyah disaksikan oleh Menkominfo Rudiantara.

Dilanjutkan olehnya, bahwa Project Google Loon ini sangat cocok untuk membuka akses daerah-daerah di Indonesia agar bisa tersambung dengan jaringan telekomunikasi.

Dian bilang, "Kami melihat bahwa Google Loon bisa menjadi alternatif teknologi untuk men-cover daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau dengan terestrial network."

Setelah kesepakatan ini, Balon Loon ini akan diterbangkan di atas wilayah Indonesia pada tahun depan. "Techincal trial tersebut akan dimulai di tahun 2016. Belum tahu wilayah mana saja yang akan diterbangkan di Indonesia," tandas Dian.

Sebelum di Indonesia, Balon Loon sudah pernah melakukan uji coba di Australia. Cara Project Loon ini bekerja adalah dengan meluncurkan 20 balon udara di bagian barat Quennsland. Google tidak membeli atau menyewa frekuensi di Negeri Kanguru tersebut.

Dalam proyek ini, Telstra memberi izin pada Project Loon untuk mengakses jaringan BTS memanfaatkan spektrum frekuensi 2,6 GHz. Nantinya, warga akan menerika koneksi Wi-Fi di perangkat komputernya.

Balon udara yang dikembangkan Google ini masih dalam tahap pengembangan dari laboratorium Google X. Ia telah menjalankan uji coba terbang di Amerika Serikat dan Selandia Baru dalam dua tahun terakhir. (eno/tyo)
Bagaimana Cara Balon Google Sebarkan Internet?http://s18.postimg.org/xf3zkk35l/loon.pngKonsep pengoperasikan Project Loon (dok.Google)

Balon udara raksasa Google bernama Project Loon yang punya tugas menyebarkan Internet di daerah-daerah terpencil akan diuji coba mulai 2016 mendatang di Indonesia.

Balon Loon ibarat menara seluler yang mengangkasa di langit. Loon terbang di ketinggian dua kali lipat dari ketinggian normalnya pesawat komersil berjalan. Lebih tepatnya, Loon akan terbang sekitar 20 kilometer di atas permukaan Bumi di lapisan stratosfer.

Mengapa stratosfer? Dari publikasi resmi di blog Google, angin di stratosfer sifatnya berlapis-lapis, di mana tiap lapisannya memiliki variasi kecepatan dan arah. Nah, dengan bergerak bersama angin, balon Loon dirancang agar bisa membentuk satu jaringan komunikasi yang besar.

Tiap balon akan memancarkan koneksi internet 4G LTE ke permukaan dengan jangkauan 40 kilometer dari tempat balon tersebut berada. Balon itu akan mengantar teknologi Long Term Evolution (LTE) dari perusahaan telekomunikasi yang telah bermitra dengan Google Project Loon, yaitu Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata.

Google dan para operator akan berbagi spektrum seluler agar masyarakat bisa mengakses internet melalui perangkat ponsel pintar dan perangkat yang sudah mendukung teknologi LTE. Balon Loon menggilirkan trafik nirkabel dari perangkat mobile kembali ke internet global menggunakan link berkecepatan tinggi.

Yang jelas, jika satu balon sudah mulai terbang ke luar jalur, maka balon Loon lainnya akan bergerak menggantikan posisinya.

"Kami harap proyek ini bisa membantu operator lokal untuk memperluas jangkauan jaringan mereka yang sudah ada dan koneksi Internet yang bisa betul-betul mencapai area terpencil," tulis Vice President Project Loon Google, Mike Cassidy.

Nusantara terdiri dari 17 ribu pulau dan bisa dikatakan hanya satu dari tiga orang di Indonesia yang sudah terhubung dengan Internet. Itupun belum tentu koneksinya bagus tanpa lemot.

Ide utama dari kesepakatan antara Google dan Telkomsel, XL Axiata, serta Indosat selaku tiga operator besar Indonesia berangkat dari sulitnya menjalankan kabel serat optik atau mendirikan menara seluler di kawasan terpencil yang penuh dengan gunung dan hutan.

XL, Telkomsel, dan Indosat telah menandatangani kerjasama Loon di markas Google di Mountain View, California dan disaksikan oleh Menkomindo Rudiantara.

"Kami melihat bahwa Google Loon bisa menjadi alternatif teknologi untuk men-cover daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau dengan terestrial network," kata CEO XL Axiata, Dian Siswarini.

Dilanjutkan olehnya, bahwa Project Google Loon ini sangat cocok untuk membuka akses daerah-daerah di Indonesia agar bisa tersambung dengan jaringan telekomunikasi, namun ia mengaku belum tahu wilayah mana saja di yang akan kebagian koneksi dari Loon. (eno)
Balon Internet Google Pakai Spektrum 900 MHz Tiga Operatorhttp://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Fotona-Heli-Apache.jpgDari kiri ke kanan: VP Project Loon Google Michael Cassidy, Presiden Direktur Indosat Alexander Rusli, Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini, Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, dan Pendiri Google Sergey Brin, dalam acara penandatanganan kesepakatan uji coba Project Loon, di kantor pusat Google di Mountain View, California, AS, Rabu, 28 Oktober 2015. (Dok. XL Axiata)

Proyek percobaan penyelenggaraan akses Internet dengan balon udara milik Google di Indonesia akan didukung oleh tiga operator seluler mulai 2016, dan bakal memanfaatkan spektrum 900 MHz.

Ketiga operator yang terdiri atas Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata, sepakat mengizinkan balon udara yang disebut Project Loon tersebut memakai spektrum 900 MHz mereka.

XL akan melakukan integrasi dengan Project Loon melalui 4G LTE di frekuensi 900 MHz,” demikian pernyataan tertulis XL Axiata, Kamis (29/10).

Kesepakatan antara tiga operator seluler besar tersebut berlangsung di kantor pusat Google di Mountain View, California, AS, Rabu (28/10), yang disaksikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara serta pendiri Google Sergey Brin.

Dalam uji coba nanti tahun depan, balon udara ini akan mengudara di ketinggian sekitar 20 kilometer di atas permukaan laut yang berfungsi seperti menara pemancar sinyal.

Menurut rencana, balon bakal digunakan untuk memberi akses Internet ke daerah pelosok yang sejauh ini belum terjangkau oleh infrastruktur darat operator seluler.

Dengan operator Telkomsel, Project Loon akan diuji pada lima titik di atas Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Mereka memakai infrastruktur backbone milik Telkom dan Telkomsel, antara lain sistem jaringan Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). Sementara operator Indosat dan XL berencana memanfaatkan balon udara itu di kawasan timur Indonesia.

Telkomsel melihat Project Loon sebagai salah satu inovasi teknologi terkini yang dapat bermanfaat untuk memperluas penyebaran Internet di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan memiliki kerapatan penduduk yang rendah,” ujar Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah.

Jika uji coba sukses, bisa saja Project Loon yang memakai tenaga matahari ini dipakai sebagai pelengkap infrastruktur telekomunikasi, namun semua itu kembali pada kesepakatan antara operator seluler dengan Google pada dua sampai tiga tahun mendatang.

Dari sudut pandang Indosat, perusahaan menilai kesepakatan uji coba ini dapat mendukung Rencana Pitalebar Indonesia 2014-2019.

CEO Indosat Alexander Rusli, yang juga Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, berharap balon udara Google dapat “merangkul mereka yang belum terlayani konektivitas.

Project Loon pertama kali diuji di Selandia Baru pada Juni 2013 memanfaatkan spektrum 2.600 MHz. Nantinya, warga dapat menerima koneksi nirkabel Wi-Fi pada perangkat mereka dan dapat dipakai guna mengakses Internet. (adt/eno)
Balon Internet Google Tak Ganggu Jaringan Seluler Indonesiahttp://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Fotona-Heli-Apache.jpgMenkominfo Rudiantara bersama Direktur Utama Telkomsel, CEO XL Axiata Dian Siswarini dan Presiden Direktur Indosat Alex Rusli (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Tiga operator asal Indonesia, Telkomsel, XL Axiata dan Indosat sepakat untuk melakukan uji coba Project Loon buatan Google. Kendati tujuannya membuka akses internet di kawasan yang susah dijangkau di Tanah Air, balon internet ini masih menimbulkan pro dan kontra.

Ada kekhawatiran bahwa teknologi balon internet ini akan men-disrupt telekomunikasi karena mem-bypass langsung. Menurut Presiden Direktur dan CEO Indosat Alexander Rusli hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.

"Tidaklah. Ini kan pakai frekuensi kita (operator). Jadi seperti vendor BTS saja," kata Alex--sapaan akrabnya, yang ikut mengunjungi ke kantor pusat Google, di California, Amerika Serikat, kepada CNN Indonesia. Alex yang juga Ketua Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menganalogikan, "Anggap saja si Google Loon ini (seperti) BTS-nya Ericsson, Huawei atau Nokia."

Alex juga mengatakan ada bagusnya bila balon internet Google ini nantinya sukses digelar di Indonesia, khususnya dari para operator. "Kalau bagus, less Capex dan obiquotus coverage of LTE."

Hal senada juga diungkapkan oleh CEO XL Axiata Dian Siswarini. Dalam perbincangan terpisah dengan CNN Indonesia, sejauh ini balon internet Google masih dalam tahap uji teknis, jadi operator masih meraba skema teknologi dan bisnisnya, sampai diputuskan komersial.

Dian pun tidak khawatir bila balon internet ini sampai men-disrupt jaringan telekomunikasi miliknya. "Kan tergantung bisnis modelnya. Kalau nanti bisnis modelnya kurang cocok, ya tidak perlu sampai komersial," sebutnya.

Baik Alex dan Dian juga sepakat balon udara Google ini mulai dilaksanakan uji cobanya pada tahun 2016. Namun belum diketahui kawasan mana terlebih dahulu yang akan menjadi daerah pertama untuk percontohan.

"Kan tadi semua (tiga operator) yang sign. Nanti kita yang tentuin daerahnya," tandas, Alex.

Sebelum di Indonesia, Balon Loon sudah pernah melakukan uji coba di Australia. Cara Project Loon ini bekerja adalah dengan meluncurkan 20 balon udara di bagian barat Quennsland. Google tidak membeli atau menyewa frekuensi di Negeri Kanguru tersebut.

Dalam proyek ini, Telstra memberi izin pada Project Loon untuk mengakses jaringan BTS memanfaatkan spektrum frekuensi 2,6 GHz. Nantinya, warga akan menerika koneksi Wi-Fi di perangkat komputernya. (eno/tyo)
Proyek Google di Indonesia Bukan Cuma Balon Internethttp://images.cnnindonesia.com/visual/2015/10/29/b4f62b85-7683-49fb-b63d-06c14ac2efa9_169.jpg?w=650Menerbangkan balon Internet bukanlah satu-satunya proyek Google untuk menyebarkan Internet di Indonesia. (Antara/Yudhi Mahatma)

Project Loon dari Google terdengar begitu canggih dan menarik perhatian karena tujuannya yang ingin menyebarkan koneksi internet dari angkasa meggunakan balon udara. Balon pintar ini bukanlah satu-satunya proyek Google ke Indonesia yang berkaitan dengan jaringan internet.

Vice President Project Loon, Mike Cassidy mempublikasikan tulisannya di dalam blog resmi Google tentang Project Loon. Di sana, ia juga menyebutkan bahwa pihak perusahaan telah mengerahkan sejumlah upaya untuk membantu mencapai pemerataan internet di Indonesia.

"Untuk membuat internet tak hanya mudah diakses namun juga berguna, banyak yang harus dilakukan. Kami memiliki sejumlah upaya di Indonesia demi mencapainya," tulis Cassidy.

Ia melanjutkan, "salah satunya program Android One yang membuat ponsel pintar harga murah namun berkualitas tinggi dan memberi pengalaman akses internet kepada masyarakat menengah ke bawah."

Cassidy yang menyebutkan, perusahaan telah mengembangkan fitur yang bisa digunakan apabila koneksi internet sedang lemah atau lemot, seperti Search Lite dan fitur offline untuk video di YouTube.

"Ada juga bahasa Indonesia dan bahasa Sunda di dalam Google Translate yang bisa menjadi alat pembantu masyarakat saat berselancar di internet," sambung Cassidy.

Pihak Google menyadari bahwa masih banyak penduduk dunia, khususnya di Indonesia yang belum mendapat akses internet, namun perusahaan sendiri mengaku sedang berkembang dan berupaya memenuhi itu.

"Jika semua berjalan lancar, jutaan penduduk Indonesia akan bisa berbagi ide, kultur, dan bisnis secara online tanpa batas," Cassidy menutup tulisan blog.

Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mencicipi program ponsel pintar murah Android One. Google menunjuk tiga produsen ponsel lokal yang ikut program Android One tahap awal. Ketiganya adalah Evercoss melalui produk One X, lalu Nexian dengan produk Journey, dan Mito dengan Impact.

Ketiga ponsel yang dibanderol tak lebih dari Rp 1 juta ini memakai spesifikasi teknis yang sama persis. Mereka dibekali layar berukuran 4,5 inci jenis FWVGA, prosesor quad-core 1,3 GHz, RAM 1GB, memori internal 8 GB yang disertai slot kartu memori eksternal, fitur kartu SIM ganda jenis Micro SIM, baterai 1.700 mAh, kamera utama 5 MP dan kamera depan 2 MP.

Android One memang terdengar seperti misi mulia Google untuk menghubungkan penduduk dunia dengan internet melalui ponsel pintar murah. Karena, menurut mereka, saat ini 4 miliar penduduk dunia yang belum terkoneksi internet.

Sementara Nusantara terdiri dari 17 ribu pulau dan bisa dikatakan hanya satu dari tiga orang di Indonesia yang sudah terhubung dengan Internet. Itupun belum tentu koneksinya bagus tanpa lemot.

"Kami melihat bahwa Google Loon bisa menjadi alternatif teknologi untuk men-cover daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau dengan terestrial network," kata CEO XL Axiata, Dian Siswarini setelah menandatangi perjanjian di markas Google di Mountain View, California, AS. (eno/eno)
Balon Internet Google Pernah Dikritik Bill Gateshttp://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Fotona-Heli-Apache.jpgPendiri Microsoft Bill Gates (REUTERS/Francois Lenoir)

Misi sosial atau murni bisnis, niat Google mengembangkan Project Loon agar balon internet ini bisa menjangkau wilayah yang sulit ditembus. Tujuan mulia ini tak selalu mendapat respon bagus, seperti kritikan yang dilontarkan oleh pendiri Microsoft Bill Gates.

Inisiatif Project Loon Google yang ingin memberikan akses intenet ke wilayah yang susah ditembus dan negara berkembang dari jaringan balon yang terbang di lapisan stratosfer tak membuat Gates tertarik.

"Ketika Anda sedang sekarat karena malaria, dan kemudian melihat ke atas dan melihat balon itu, saya yakin itu tidak akan membantu Anda. Ketika anak-anak menderita diare, tidak ada situs yang bisa menguranginya," katanya dalam sebuah kesempatan wawancara dengan Business Week.

Namun bukan berarti Gates tidak percaya bahwa menghubungkan semua orang dengan internet akan membawa perubahan positif, dia yakin akan keniscayaan tersebut.

"Tentu saja aku sangat percaya dalam revolusi digital, seperti menghubungkan pusat kesehatan, sekolah itu hal yang baik. Tapi tidak bagi negara yang berpenghasilan rendah, kecuali jika Anda langsung mengatakan kepada kami soal malaria," sebut pria paling kaya di kolong jagat itu.

Gates yang memang dikenal sebagai philantropis mempertanyakan komitmen Google untuk proyek-proyek di negara berkembang melalui Google.org.

"Google mengatakan akan melakukan sesuatu yang luas. Mereka menyewa Larry Brilliant (Doktor dan ahli filantropi) dan mereka mendapat publisitas yang fantastis. Dan kemudian mereka menutup semuanya," kritik Gates.

Di Indonesia, Project Loon mendapat ruang. Tiga operator seluler lokal sepakat untuk menyisihkan spekturm mereka di frekuensi 900 MHz untuk dijajal balon internet Google.

Dalam postingannya, Google menyediakan itu semua agar bisa membantu operator lokal untk memperluar jaringan ke area yang bahkan sangat terpencil.

"Kami harap proyek ini bisa membantu operator lokal untuk memperluas jangkauan jaringan mereka yang sudah ada dan koneksi Internet yang bisa betul-betul mencapai area terpencil," tulis Vice President Project Loon Google, Mike Cassidy.

Nusantara terdiri dari 17 ribu pulau dan bisa dikatakan hanya satu dari tiga orang di Indonesia yang sudah terhubung dengan Internet. Itupun belum tentu koneksinya bagus atau lambat. (eno/tyo)

  ★ CNN  

Kamis, 29 Oktober 2015

Perusahaan pembakar belum diumumkan

♙ Karena pertimbangan ekonomi http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Fotona-Heli-Apache.jpgPemerintah belum membuka nama perusahaan tersangka pembakar hutan -kecuali yang sudah dipampang ini.

Menko Polhukam Luhut Pandjaitan mengakui bahwa "pertimbangan ekonomi" membuat pemerintah belum ingin mengumumkan perusahaan-perusahaan besar yang menjadi tersangka pembakar hutan.

Dalam jumpa pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Luhut mengatakan bahwa pemerintah sungguh-sungguh melancarkan penegakkan hukum khususnya perusahaan perkebunan dan pengelolaan hutan.

"Yang ditersangkakan sudah cukup banyak. Angkanya tidak saya pegang, tapi itu sudah jalan," kata Luhut.

 Belum buka ke publik 
http://ichef-1.bbci.co.uk/news/ws/624/amz/worldservice/live/assets/images/2015/10/28/151028070323_luhut_panjaitan_640x360_bbcindonesia_nocredit.jpggMenko Polhukam Kuhut panjaitan dan Mensos Khofifah: keliru memperkirakan parahnya el Nino.

Luhut mengulangi paparan, pemerintah "akan mengambil tindakan tegas perusahaan-perusahaan yang (terlibat dalam lahan) terbakar. Perusahaan yang tak memiliki sistem pemadaman sesuai ketentuan, juga akan diambil tindakan."

Namun siapa-siapa saja perusahaan itu, katanya, "kita belum ingin buka-buka ke publik."

Ditanyakan oleh BBC Indonesia, mengapa pemerintah tidak mau segera membuka nama-nama perusahaan yang dituding terlibat pembakaran hutan itu, Luhut menjawab:

"Begini. Terus terang, jujur; kami ada pertimbangan-pertimbangan ekonomi. Karena kita tidak ingin menimbulkan distorsi yang akibatnya nanti menimbulkan lay off (pemecatan karyawan)."

Tak terlalu jelas, apa pertimbangan ekonomi yang dimaksud selain kecemasan akan munculnya pengangguran dari buruh-buruh perusahaan terkait. Yang jelas, kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan sejauh ini sudah mencapai Rp 200 triliun.

Tapi, kata Luhut, "Anda percayalah kita akan lakukan itu. Sesegera mungkin."

Ia juga mengaku, pemerintah memang keliru dalam memperkirakan dampak El Nino, yang ternyata jauh lebih parah dibandingkan tahun 1997.

El Nino ini memperpanjang kekeringan hingga lebih lama tiga bulan, dan membuat kebakaran hutan jauh lebih parah.

"Saya akui ramalan kami keliru, dan buahnya kita kerjakan sekarang," katanya.

Menko Polhukam Luhut Panjaitan berada di Graha BNPB bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Koemolo, Menteri Sosial Khofifah Parawansa, Kepala Bareskrim Anang Iskandar, dan Ketua BNPB, Willem Rampangilei.

Mereka menguji coba ruang kontrol dengan layar-layar raksasa, dan melakukan percakapan video ke Palangkaraya dan Riau.

 Riau 80% dibakar 
http://ichef-1.bbci.co.uk/news/ws/624/amz/worldservice/live/assets/images/2015/10/28/151028065532_fire_hotspot_640x360_badannasionalpenanggulanganbencana_nocredit.jpgKebakaran hutan masih belum akan bisa dipadamkan cepat -hanya bisa diprlambat perluasannya.

Dalam acara itu sesekali diwarnai canda dan gelak tawa -agak ganjil mengingat yang dibicarakan adalah bencana yang menewaskan belasan orang membuat lebih dari 43 juta orang menghirup asap beracun.

Menteri dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, dari kunjungannya ke Riau ia menemukan bahwa banyak kebakaran hutan karena kesengajaan.

"Saya baru pulang dari Riau, di sana 80 % kebakaran hutan dibakar dengan disengaja," tegas Tjahjo.

"Ada yang membakar, ada yang mengorganisir -orang-orang didatangkan dari luar Riau untuk menmbakar lahan. Kok didiamkan, harus segara bertindak."

Dan, katanya, pula, "tersangkanya sudah ada, nama perusahaannya sudah ada."

Yang belum, proses hukum lebih jauh.

 Korban tewas 

Sementara itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, "berdasarkan data yang masuk ke Kementerian Sosial pagi tadi, 19 orang meninggal terkait kabut asap ini, lima orang di Kalteng, lima orang di Sumsel, lima orang di Riau, seorang di Jambi, dan tiga di kalimantan Selatan."

Khofifah menyatakan, rumah-rumah dan gedung-gedung yang dilengkapi pengatur udara di daerah-daerah terdampak, bisa menjadi tempat evakuasi sementara jika terjadi peningkatan kadar pencemaran hingga sangat berbahaya. Kendati sebetulnya, sudah berbulan-bulan tingkat pencemaran udara di berbagai daerah sudah jauh melampaui ambang batas yang berbahaya.


  ♙ BBC  

☆ Niat Meliput Kongres

WR Supratman Malah Jadi Bintang Sumpah Pemuda Patung WR Supratman memainkan biola di Surabaya. [Public Domain.]

MERUJUK
buku Wage Rudolf Supratman, Sang Pencipta Lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang diterbitkan Museum Sumpah Pemuda, tulisan-tulisan WR Supratman di koran Sin Po-lah yang jadi bahan utama penulisan sejarah lahirnya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.

=======
Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network
=======

Wage Rudolf Supratman belum lama jadi wartawan ketika Kongres Pemuda Pertama digelar di Batavia, 30 April-2 Mei 1926. Mulai dari persiapan, dan sepanjang kongres berlangsung, dia tak pernah absen liputan.

Diikutinya perdebatan antara M. Tabrani, Sanusi Pane dan Jamaluddin tentang gagasan M. Yamin mengusulkan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia.

Menyimak perdebatan itu, sebagai wartawan WR Supratman berharap-harap pulang membawa berita besar; kongres pemuda memutuskan bahasa Melayu menjadi bahasa pemersatu, bahasa Indonesia.

Hanya saja, hingga kongres ditutup, tak ada yang diputuskan. "Perdebatan itu ditangguhkan hingga kongres pemuda selanjutnya," tulis Bambang Sularto dalam buku Wage Rudolf Supratman.

 Titik Balik 

Pun demikian, pengalaman meliput perhelatan yang digagas para pemuda itu, ternyata menjadi titik balik WR Supratman. Dia terpukau melihat pemuda-pemuda yang menyiapkan kongres bekerja sepenuh hati tanpa imbalan.

"Pengaruh semangat dan gairah kerja para tokoh pemuda itu nampak sekali dalam ia menjalankan tugasnya sebagai wartawan, ia dengan bersemangat selalu berusaha keras untuk mencari dan mendapatkan bahan berita serta laporan yang aktual lagi penting langsung dari tangan pertama," papar Bambang.

Bambang menceritakan, semenjak itu Supratman memperlihatkan kebolehannya dalam berburu dan meramu berita. Dialah yang paling lengkap menulis mengenai Kongres Pemuda Indonesia I di koran Sin Po.

Supratman pun pernah terlihat berpakaian kotor di pelabuhan Tanjung Priok. Setengah hari dia liputan berpanas-panasan di antara buruh bertelanjang dada yang sedang unjuk rasa menuntut kenaikan upah.

Lain waktu, dengan baju dekil dia berada di Pasar Ikan (sekitar Museum Bahari, Jakarta Kota) sedang mewawancarai para nelayan untuk mendapatkan berita mengenai praktek lintah darat yang dilakukan para juragan pemilik perahu.

Di lain kesempatan dia kelihatan berpakaian necis lengkap dengan dasi mencari berita di gedung Volksrad. Kadangkala ia muncul mengenakan jas, berdasi kupu-kupu, berpeci menghadiri sebuah acara.

Pertemuan dengan para pemuda pergerakan membuatnya jadi, "benar-benar mencintai pekerjaannya dan tidak lagi tertarik pada jabatan redaktur ataupun desk editor yang sehari-harinya lebih lebih banyak duduk di kantor," tulis Bambang.

 Gerakan Bawah Tanah 

Lebih dari itu, kongres pemuda pertama itu menginspirasinya mengarang lagu Indonesia Raya.

Sesudah kongres, karena sudah kenal dengan beberapa orang, paling tidak 3 kali seminggu WR Supratman bertandang ke Indonesisch Clubgebouw di Kramat 106, markas para pemuda. Sekarang tempat itu jadi Museum Sumpah Pemuda.

Di sinilah ia berkenalan dengan Sugondo Joyopuspito, sosok misterius yang menarik perhatiannya. Dia punya feeling lain terhadap Sugondo. Maklum naluri wartawan.

Sugondo tak lain kawan sepondokan Bung Karno waktu indekos di rumah HOS Cokroaminoto di Surabaya.

Berkali-kali Supratman mencoba mewawancari Sugondo, namun gagal. Sugondo memang sedang merancang gerakan bawah tanah.

Kelompok Sugondo tak menyukai pertemuan-pertemuan formal. Mereka lebih senang ngobrol dalam keadaaan santai. Bila ada orang lain datang, mereka kompak merubah topik pembicaraan menjadi guyonan-guyonan segar.

Suatu hari Sugondo terlihat nongkrong di Taman Forsberg, Gambir bersama Abdullah Sigit dan Suwiryo. Sekarang taman itu sudah tak ada.

Melihat itu, Supratman coba-coba mendekat. Di luar dugaan, dia dipersilahkan bergabung. Sugondo menyatakan dirinya mendapat kabar dari Tabrani tentang lagu kebangsaan yang dibuat Supratman. Dia meminta Supratman memainkan lagu itu di Kramat 106.

Supratman pandai pula merendah. Itu lagu biasa saja, bukan lagu kebangsaan, katanya. Dan Sugondo cs kompak menyatakan mereka yang akan mengakui lagu itu sebagai lagu kebangsaan. Mereka juga berjanji akan berdiri sebagai tanda hormat saat lagu itu disenandungkan. Supratman pun angkat janji, lagu akan dibawakannya saat ada momen penting di Kramat suatu hari nanti.

Di samping perbincangkan mengenai lagu yang baru saja digubahnya, kesempatan langka itu dimanfaatkan Supratman yang seorang wartawan untuk menggali informasi tentang gerakan pemuda.

Sugondo cs menceritakan, bahwa gerakan mereka hanya melanjutkan apa yang sudah dimulai para seniornya saat kongres pemuda pertama, yakni mewujudkan gagasan persatuan Indonesia.

Berapa waktu kemudian, saat ada rapat pemuda di Kramat pada bulan Agustus 1926, Supratman dipersilahkan hadir sebagai pendengar.

Apa yang dibicarakan dalam rapat, muncul di koran Sin Po, edisi 15 Agustus 1926. WR Supratman cukup detail memberitakan kemajuan gerakan pemuda paska Kongres Pemuda I.

Dia pikir dia sudah dapat kunci masuk ke kelompok bawah tanah pemuda. Ternyata tidak.

Suatu hari pada akhir Agustus 1926, Supratman melihat Sugondo cs sedang berkumpul di Kramat. Ada M. Yamin pula di sana. Berharap akan dapat berita bagus, begitu dia mendekat dan siap-siap melontar tanya, eeh....rombongan itu bubar meninggalkannya sendiri.

WR Supratman bukan wartawan yang gampang menyerah. Di hari-hari berikutnya dia masih saja mengikuti gerak-gerik Sugondo. Alhasil, September 1926 Sugondo mengajaknya bicara…

"Mas Pratman ini ada berita penting. Boleh disiarkan sekarang. Kami sudah sepakat mendirikan organisasi mahasiswa yang tidak bersifat kesukuan, namanya Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)…"

Setelah panjang lebar dia bicarakan tentang organ yang baru lahir itu, Sugondo berkata, "cukup sekian dulu ya, maaf Mas Pratman, saya ada keperluan mendesak. Sampai jumpa," tulis Bambang Sularto dalam buku Wage Rudolf Supratman, berdasarkan keterangan langsung dari Sugondo.

Sesampai di kantor, Supratman langsung menulis berita itu dan menyerahkan naskahnya kepada Kwee Kek Beng, pemimpin redaksi Sin Po. Setelah diedit Pak Pemred, berita itu dimuat di halaman utama.

 Indonesia Raya 

Sekian jurus kemudian, feeling WR Supratman jadi kenyataan. Sugondo memang sedang menyusun rencana besar, yakni Kongres Pemuda II.

Mengintip susunan panitia Kongres Pemuda II, 27-28 Oktober 1928 tersebut, nama Sugondo ada di paling atas.

Ketua: Sugondo Joyopuspito (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia, PPPI)
Wakil Ketua: Joko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris: Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
Bendahara: Amir Syarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I: Johan Moh. Cai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II: Kocongsungkono (Pemuda Indonesia)
Pembantu III: Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV: J. Leimena (Jong Ambon)
Pembantu V: Rohyani (Pemuda Kaum Betawi)

Dan di acara puncak kongres yang melahirkan Sumpah Pemuda yang legendaris itu, Supratman menepati janji. Tak sekadar datang untuk meliput, dia melantunkan lagu Indonesia Raya.

Karena acara itu di bawah pengawasan polisi Hindia Belanda, senandung Indonesia Raya hanya diperdengarkan lewat gesekan biola WR Supratman. Tak ada gegap gempita syair Indonesia Raya…merdeka…merdekaaaa…

  ★ jpnn  

Rabu, 28 Oktober 2015

Kalimantan Timur Peroleh Dana dari Rusia: US$ 5,48 Miliar

http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Fotona-Heli-Apache.jpgSejumlah tentara Rusia melakukan aksi terjun payung, sambil membawa bendera negara peserta lomba pertandingan tank. Sejumlah negara di Eropa tertantang mengirimkan sejumlah awak tank terbaiknya, untuk mengikuti perlombaan ini. Moscow, Rusia, 1 Agustus 2015. Dmitry Lebedev/Getty Images

Rusia siap menggelontorkan investasi senilai US$ 5,48 miliar atau setara dengan Rp 72 triliun untuk merealisasikan sejumlah proyek di Kalimantan Timur (Kaltim).

Adapun perinciannya, pembangunan jalur kereta api dari Kutai Barat-Kawasan Industri Kariangau-Buluminung sepanjang 203 kilometer senilai US$ 2,2 miliar.

Jalur kereta api Tabang-Kawasan Ekonomi Khusus Maloy sepanjang 195 kilometer senilai US$ 1,5 miliar dan pelabuhan di Buluminung sebesar US$ 2,5 miliar.

Selain itu, ada juga investasi kapal patroli cepat senilai US$ 8 juta, pellet factory US$ 10 juta, fibre glass pipe US$ 30 juta, biomass US$ 5 juta, refinery US$ 400 juta, service centre perakitan truk Kamaz US$ 1 miliar, panel surya US$ 300 juta, dan coal upgrade untuk brown coal senilai US$ 4 juta.

Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menjelaskan, khusus untuk pembangunan jalur kereta api, pihaknya telah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pada Senin (26 Oktober 2015).

Dalam pertemuan tersebut JK mendukung peruntukan kereta api yang semula khusus mengangkut sumber daya alam menjadi angkutan multipurpose termasuk penumpang. “Wapres menjanjikan akan memberi kemudahan dari sisi regulasi untuk mendukung pembangunan jalur kereta ini,” katanya, Rabu (28 Oktober 2015).

Awang mengatakan selama ini perubahan fungsi kereta api dari sebelumnya hanya mengangkut batu bara menjadi multipurpose terkendala regulasi. Awang mengklaim Wapres meminta sekretariat negara menerbitkan Peraturan Presiden agar investasi dari Rusia ini berjalan mulus.

Menurut rencana, groundbreaking jalur kereta api ini akan dilakukan pada 17 November di Buluminung, Penajam Paser Utara.

Awang menuturkan, Presiden Joko Widodo sudah menyatakan kesiapannya untuk menghadiri acara tersebut. Groundbreaking jalur kereta api ini juga akan dibarengi peletakan batu pertama beberapa proyek lainnya. Salah satunya adalah groundbreaking pelabuhan dan technopark di Buluminung.

Pelabuhan ini merupakan bagian dari proyek jalur kereta api yang juga akan didanai oleh Russian Railways.

Head of Regional Affairs PT Kereta Api Indonesia, anak usaha Russian Railways, Yadi mengatakan, pihaknya sedang dalam proses untuk membebaskan lahan seluas 105 hektare dengan memberi uang muka senilai Rp 10 miliar untuk memulai pembangunan. PT Kereta Api telah membebaskan lahan seluas 10 hektare di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim M. Slamet Brotosiswoyo menuturkan, pembangunan jalur kereta api bakal menurunkan biaya logistik. Dikatakan, selama ini distribusi barang ke sejumlah daerah terkendala jalur transportasi yang buruk. Selama ini transportasi banyak melalui sungai. Saat musim kemarau debit air sungai turun, sehingga kapal kesulitan melintas.

Dia juga memperingatkan pemerintah provinsi terkait dengan pola kerja sama dengan pihak Rusia. Dia berharap kolaborasi tersebut justru tidak merugikan Kalimantan Timur di masa mendatang.


  ♙ Tempo  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More