Ilustrasi PLTN |
Menteri Riset dan Teknologi Gusti M. Hatta menjelaskan, pihaknya hanya melakukan penelitian-penelitian, kemudian setelah itu hasil kajian tersebut diserahkan ke Kementerian ESDM dan PLN untuk dikembangkan lebih lanjut.
"Kajian di Babel sudah selesai, kita serahkan ke ESDM untuk nanti diserahkan pada PLN atau swasta. Tugas kita menyiapkan kajiannya saja, di sana bahan banyak, uranium ada," kata Hatta di Kantor kemenristek Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (30/7/2013).
Hatta menyebut, provinsi Babel memiliki kandungan uranium yang sangat besar, sehingga dijadikan daerah yang paling siap untuk dibuat PLTN dengan kapasitas 200 Megawatt. "Di sana bahannya banyak, uranium, dan plutonium banyak," katanya.
Selain itu, Hatta melanjutkan pembangunan PLTN di Babel bisa menghidupkan roda pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Mulai dari sektor pendidikan hingga ke lapangan pekerjaan.
"Kami di Babel tidak sekadar meneliti, kami juga menyekolahkan warga. Jadi mereka di sana tidak hanya jadi penonton," tegasnya.
Hatta juga mengatakan dalam kesempatan itu, PLTN tersebut harus dibangun segera, mengingat cadangan minyak Indonesia akan habis dari waktu ke waktu. Sehingga perlu adanya bahan bakar lain untuk menghidupkan listrik.
"Sekarang mungkin masih bisa mengandalkan batubara, tapi kan tidak bisa terus-terusan. Batubara itu ada pencemaran, sementara PLTN relatif bersih. Dan 10 tahun lagi cadangan BBM juga akan habis," kata Hatta.(zul/hen)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.