N 250 IPTN
Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi
Star 50
Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi
LPD KRI Banda Aceh
Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi
SSV Filipina
Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi
KRI I Gusti Ngurah Rai 332
PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi
KCR 60 KRI Tombak 629
Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi
BC 60002
Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi
FPB 57 KRI Layang
Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi
KCR 40 KRI Clurit
Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi
PC 40 KRI Torani 860
Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi
PC 40 KRI Tarihu
Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi
Hovercraft Kartika
Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi
Hovercraft Indonesia
Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi
X18 Tank Boat Antasena
Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi
Sentry Gun UGCV
Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi
Badak FSV 90mm
Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi
APC PAL AFV
Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi
MLRS Rhan 122B
Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi
MCCV
Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi
Turangga APC 4x4
Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi
ILSV
Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi
P1 Pakci
Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi
P2 APC Cougar
Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi
P3 APC Ransus Cheetah
Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi
DMV30T
Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi
Mobil Nasional Esemka Digdaya
Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi
Teknik Sosrobahu
Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi
Jumat, 31 Agustus 2012
Peneliti Indonesia kembangkan peta posisi ikan
Tiga Misi Satelit Lapan A2
Komponen Satelit Lapan A2 90 persen impor
Suhermanto mengharapkan industri elektronika di Indonesia mampu mendukung teknologi pembuatan satelit sehingga LAPAN hanya perlu mendesain dan menguji komponen satelit.
"Target (peluncuran Lapan A2) semula (pada) 2012..kami terkait pengujian," kata Suhermanto tentang satelit yang mulai diproduksi sejak 2009 itu.
Terkait peluncur, Suherman mengatakan satelit yang akan dikendalikan dari stasiun bumi Rumpin Serpong Tangerang, Rancabungur Bogor, dan Biak Papua itu menumpang roket PSLV-C23 milik Sriharikota India.
"Muatan utama roket (PSLV-23) itu adalah satelit Aerosat dengan misi astronomi yang berbobot lebih dari 600 kilogram," kata Suherman.
Dalam roket itu, lanjut Suherman, terdapat ruang untuk satelit-satelit kecil berbobot kurang dari 100 kilogram yang disebut 'piggybac'.
"(Peluncuran satelit) kita menunggu (kesiapan) muatan utama. Jadi, kita sudah harus siap sebelum satelit utama itu," kata Suherman.
Suherman mengatakan biaya peluncuran satelit Lapan A2 sekitar separuh dari harga normal peluncuran satelit utama yang mencapai 10ribu dolar AS per kilogram dan belum termasuk asuransi.(I026)
Merpati pakai pesawat PT DI untuk penerbangan perintis
"Kami pesan 50 pesawat N-212 Cassa buatan PT DI. Rencananya sudah ada yang dioperasikan tahun 2012 ini untuk penerbangan perintis di lapangan terbang berlandasan pacu pendek," kata Direkrur Utama PT MNA Rudy Setyopurnomo di Bandung, Kamis.
Menurut dia, pesawat-pesawat bikinan PT DI akan menggantikan peran pesawat-pesawat Merpati yang saat ini dioperasikan untuk melayani rute penerbangan perintis.
Pesawat-pesawat itu juga akan dioperasikan untuk menerbangi rute jalur perintis baru yang akan dibuka.
Lebih lanjut Rudy menjelaskan, sebelumnya Merpati telah mengoperasikan delapan pesawat N-212 dan 15 unit CN-235 produksi PT DI untuk melayani sejumlah rute penerbangan di Indonesia.
"Pesawat N-212 itu multiguna bisa dimodifikasi untuk jenis N-219 juga. Bisa untuk penumpang dan juga angkutan barang. Cocok untuk lapangan terbang berlandasan pacu pendek," katanya.
Ia menambahkan, PT DI akan memenuhi pesanan pesawat dari maskapai penerbangannya setiap tahun sesuai kebutuhan.
"Pokoknya terus sesuai dengan kebutuhan, PT DI mampu membuat pesawat itu dan pasti akan bisa memenuhi kebutuhan yang kami," katanya.(S033)
Ilham Habibie: Ide Bangun Regio Prop Sejak 2004
Ilham Habibie |
Presiden Direktur PT Ilthabi Rekatama, Ilham Akbar Habibie, menjelaskan, pada akhir 2004, perusahaannya melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendapatkan donasi sebesar US$200 ribu untuk mengkaji kembali pesawat N-250 dari Islamic Development Bank (IDB).
"Studi berlangsung 1,5 tahun dan selesai pada awal 2006 untuk membangkitkan kembali N-250," kata Ilham saat berbincang dengan VIVAnews di kantornya, Jakarta.
"Pesawat itu harus banyak yang diubah, dan karena kami lihat tidak sama dengan yang lama, sehingga harus diberikan nama baru agar persepsi orang tidak melihatnya sebagai barang lama," tuturnya.
Pada waktu itu, dia menambahkan, Ilthabi Rekatama mempekerjakan konsultan asal Amerika Serikat untuk mensurvei pasar pesawat turboprop. Hasilnya, pada waktu itu, pasar sangat positif dengan kehadiran pesawat turboprop baru, mengingat pesawat-pesawat sejenis masih menggunakan model lama seperti Dash-8 dan ATR72.
Survei pada waktu itu, menurut Ilham, menunjukkan bahwa pesawat propeller berkapasitas 50-70 penumpang sangat diminati. Namun, dengan perkembangan waktu, minat pasar akan bergeser ke pesawat propeller berkapasitas 70-90 penumpang.
"Studi tersebut menyatakan pada 2004 ke atas, yang menarik adalah pesawat prop based dengan seat 50-70 penumpang," ujarnya. "Kalau kami melakukan hal yang sama pada 2012, hasilnya beda. Karena hasilnya beda, seat-nya diubah menjadi 70 hingga 90 penumpang," tuturnya.
Dalam rentang waktu 2006-2012, Ilham melanjutkan, Ilthabi Rekatama fokus mencari dana untuk membangun pesawat Regio Prop. Karena untuk mendesain dan membangun sebuah pesawat propeller baru membutuhkan dana hingga US$500 juta.
Ia menargetkan, pada 2013, perusahaan sudah mulai penuh bekerja dan dalam waktu lima tahun mendatang, Regio Prop sudah mulai diproduksi. "Kami masih menggalang dana dan akan mulai full kerja pada 2013. Maka itu, pada 2018, Regio Prop sudah dapat diproduksi," tutur Ilham. (art)
Satelit LAPAN-A2 Siap Diluncurkan
Pembangunan satelit pemantau (surveilance) ini merupakan pengembangan satelit sebelumnya, satelit LAPAN-A1 atau LAPAN-TUBSAT yang juga diluncurkan dari India pada tahun 2007 lalu dan masih beroperasi hingga saat ini. "Padahal diperkirakan usia LAPAN-A1 hanya mencapai dua tahun," ujar Suhermanto di Pusat Teknologi Satelit LAPAN, Kecamatan Rancabungur, Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/8).
Suhermanto menuturkan, terdapat perbedaan antara satelit LAPAN-A1 dengan satelit LAPAN-A2. Pembuatan satelit LAPAN-A1 dilakukan bekerja sama dengan Technische Universitat Berlin di Jerman dan dikerjakan langsung oleh para peneliti dan perekayasa LAPAN. Sedangkan satelit LAPAN-A2 dari perancangan hingga pembuatannya dilakukan di Pusat Teknologi Satelit LAPAN di Rancabungur, Bogor.
Suhermanto menjelaskan satelit LAPAN-A2 dirancang untuk tiga misi yaitu pengamatan bumi, pemantauan kapal, dan komunikasi radio amatir. "Satelit ini memiliki sensor Automatic Identification System (AIS) yang dapat mengidentifikasi kapal layar yang melintas pada wilayah yang dilewati oleh satelit LAPAN-A2. Dengan demikian, LAPAN-A2 bisa digunakan untuk memantau lalu lintas wilayah laut Indonesia," jelas Suhermanto.
Satelit yang memiliki bobot 78 kilogram ini direncanakan mengorbit pada ketinggian 650 kilometer. Pada orbit tersebut, satelit pemantauan bumi pertama di dunia yang memiliki orbit ekuatorial ini akan melintasi wilayah Indonesia secara diagonal sebanyak 14 kali sehari dengan durasi melintas sekitar 20 menit. "Pada orbit tersebut, AIS LAPAN-A2 mampu mendeteksi dengan radius lebih dari 100 kilometer dan mampu untuk menerima sinyal dari maksimal 2000 kapal dalam satu daerah cakupan," ujar Suhermanto.
Peluncuran KRI Klewang 625 Trimaran
Banyuwangi: Sebuah kapal perang yang diklaim terinovatif di dunia diluncurkan PT Lundin Industry Invest di Selat Bali, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (31/8). Kapal bernama KRI Klewang ini diklaim menggabungkan sejumlah kecanggihan teknologi sehingga memiliki berbagai keunggulan. KRI Klewang akan melengkapi alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI Angkatan Laut.
KRI Klewang diproduksi di Banyuwangi. Pemilik PT Lundin Industry Invest, Lizza Lundin, mengatakan Banyuwangi dipilih sebagai tempat produksi kapal karena ingin membangun kampung halamannya itu. "Saya orang Banyuwangi. Lokasi ini sangat baik untuk riset pembuatan kapal," kata Lizza.
Bentuk kapal cukup unik. Ini merupakan hasil kolaborasi riset desain dan pengembangan antara PT Lundin dengan arsitek kapal dari Selandia Baru selama dua tahun. Kapal memiliki stabilitas amat baik. Rancangan lambung dibuat dangkal. Kapal didesain untuk bisa berpatroli di pesisir yang panjang.
Kontruksi kapal menawarkan beberapa keunggulan. Di antaranya KRI Klewang ini lebih ringan, efisien biaya perawatan, kemampuan tidak terdeteksi oleh radar, tingkat akurasi geometris yang tinggi, tidak mengandung unsur magnet, tingkat deteksi panas dan suara yang rendah.
KRI Klewang juga menyediakan ruang akomodasi untuk 29 kru kapal pada tiga lantai dek. Kapal dilengkapi fasilitas dan peralatan untuk penerjunan pasukan khusus. Kapal juga dipersenjatai berbagai tipe sistem rudal. Rudal dilengkapi sensor yang dapat ditempatkan di bagian tertinggi atas dek kapal. Ini memberikan kemampuan penglihatan penembakan yang sangat baik. Kesemua hal itu tidak mengurangi stabilitas kapal.
PT Lundin Industry Invest mengaku belum menemukan kendala dalam produksi kapal. Lizza Lundin mengaku memperoleh kemudahan dari pemerintah dalam produksi kapal. KRI Klewang masih mengalami pengembangan dan akan dioperasikan pada 2013 mendatang.(Wtr1)(MetroTv)
Jakarta - TNI Angkatan Laut akan tampil lebih disegani di lautan dunia. Korps Baju Putih itu akan diperkuat kapal patroli cepat rudal Trimaran bernama KRI Klewang. Hari ini (31/8) kapal itu akan tampil perdana di depan umum.
“Selama ini proses pembuatannya rahasia, karena ini kapal siluman, anti deteksi radar,” ujar Andi Luqman Contract Manager PT Lundin Banyuwangi pada Jawa Pos (Grup Sumut Pos) kemarin. Kapal perang trimaran sepanjang 63 meter merupakan kapal perang paling canggih dari semua jenis kapal perang yang dikembangkan di Asia Tenggara.
Bentuk lambung yang radikal memungkinkan kapal ini menembus gelombang dengan stabil. Kapal ini dibangun menggunakan material komposit serat karbon yang memanfaatkan vacuum infusion process dan resin vinylester. “Metode ini menghasilkan struktur lebih kuat, dengan biaya operasional dan pemeliharaan yang efisen,” jelas Andi.
Arti Trimaran sendiri adalah kapal multihull atau berlambung lebih dari satu. Yaitu terdiri dari lambung utama yang disebut VAKA dan dua lambung kecil atau cadik yang menempel di kanan dan kiri lambung utama yang disebut AMAS.
Jadi memang desain kapal perang Trimaran diambil dari perahu bercadik yang banyak dijumpai di kepulauan Pasifik. Selama ini kapal perang konvensional selalu berlambung tunggal atau monohull yang sulit bila harus berlayar di perairan dangkal dan mudah tenggelam. Namun tidak dengan desain multihull seperti trimaran. Banyak keunggulan yang ditawarkan dengan konsep multihull itu sendiri.
Diantaranya mampu berlayar di laut dangkal, mempunyai kecepatan lebih kencang daripada kapal sejenis yang memakai satu lambung. Lebih ringan, stabil dan tentunya susah untuk tenggelam.(rdl/jpnn)(Sumut Pos)
Presiden Usulkan Kenaikan Anggaran Riset
Selain itu, untuk melaksanakan riset dan pengembangan berkaitan dengan produktivitas tanaman. “Kedelai kita masih impor terlalu banyak. Daging sapi juga demikian. Untuk sementara beras dan jagung, insya Allah kita makin mandiri, tapi kita ingin percepat. Dengan penelitian, pengembangan dan inovasi, kita berharap pangan kita aman,” kata Presiden pada acara puncak Peringatan Hari Teknologi Nasional di Gedung Merdeka, Bandung, Kamis (30/).
Presiden menyatakan tidak keliru kalau disiapkan anggaran yang besar khusus untuk target riset pengembangan dan inovasi, utamanya pangan dan energi.
Presiden berharap usulan tersebut mendapat dukungan dari DPR. "Mudah-mudahan DPR mendukung apa yang saya usulkan itu karena tujuannya jelas untuk rakyat dan negara kita dan untuk kemandirian energi dan pangan," katanya.
Menristek: PPTI-O Strategis untuk Wujudkan Industri Otomotif Nasional
"PPTI-O diperlukan untuk mendukung industri otomotif karena industri ini sangat kompleks dan membutuhkan penanganan yang komprehensif dan berkelanjutan, "katanya.
Dikatakan Menristek, untuk membentuk PPTI-O tersebut, telah dilakukan rapat koordinasi di kantor Menteri Koordinator Perekonomian dan kemudian dan selanjutnya dibentuk tim koordinasi antar berbagai pemangku kepentingan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Riset dan teknologi serta pihak industri otomotif.
Untuk mendukung terciptanya industri otomotif nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga telah menerbitkan Roadmap Pengembangan Mobil Listrik Nasional yang bertujuan untuk mengembangkan sistem transportasi ramah lingkungan dan berkelanjutan, kemandirian industri otomotif dan ketahanan nasional.
Menristek Gusti Muhammad Hatta mengatakan pada tanggal 26 Juni 2012, telah dilakukan peluncuran (launching) terhadap serangkaian acara Hari Teknologi Nasional dengan bidang utama fun-drive mobil listrik.
Pada Puncak Peringatan Hari Teknologi Nasional tersebut, juga diselenggarakan pameran mobil listrik. Mobil-mobil listrik yang dipamerkan merupakan karya anak bangsa inovator mobil listrik, antara lain Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta sejumlah perguruan tinggi negeri seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Madah, Institut Teknologi Surabaya, dan Universitas Negeri Sebelas Mares (UNS).
Kamis, 30 Agustus 2012
Pemerintah Gelontorkan Rp 40 Triliun untuk MRT di Jakarta
Menurut Direktur Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan, dana pembangunan MRT ini berasal dari APBN. MRT ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan jalan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Jakarta, serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
"Dananya sepenuhnya berasal dari APBN dan diimplementasikan oleh pemerintah daerah," kata Tundjung pada acara Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition 2012 di Jakarta, Kamis.
Ia memaparkan pembangunan MRT di Jakarta dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama, rute Lebak Bulus-Bundaran HI dengan pengerjaan dimulai awal 2013 hingga akhir 2016, yang diperkirakan sepanjang 15,1 kilometer
Tahap kedua, rute Bundaran HI-Kampung Bandan yang dimulai pengerjaannya awal 2014 hingga akhir 2018, sepanjang 8,2 kilometer.
Kepala Biro Humas PT MRT, Rega Chandra Gupta Sitorus, menambahkan tahap pertama pengerjaan proyek MRT diperkirakan menelan biaya Rp 15 miliar, yang termasuk pembangunan fisik, kereta, elektrikal, mekanikal dan konsultan.
Dalam tahapan ini, pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah memulai beberapa pekerjaan fisik berupa pelebaran jalan Fatmawati, pemindahaan utilitas, pemindahan Terminal Lebak Bulus, serta pemindahan Stadion Lebak Bulus.
"Diharapkan pekerjaannya selesai sebelum pembangunan dimulai," kata Rega. Ia memperkirakan tahap pertama ini membutuhkan pasokan listrik sebesar 60 MVA, yang berasal dari PT Perusahaan Listrik Negara Persero. Untuk itu, MRT dan PLN sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman.
"Kami mengharapkan pemancangan tiang pertama (ground breaking) dapat dilaksanakan pada akhir 2012 atau awal 2013," tuturnya.
Selanjutnya, pihaknya akan mengumumkan pemenang tender pekerjaan pembangunan proyek MRT pada pertengahan September atau Oktober 2012.
Diakuinya, dana pembangunan MRT ini akan berasal dari pinjaman luar negeri, yakni Japan International Corporation Agency (JICA).
FOTO KRI Klewang 625 Trimaran
Ilustrasi Trimaran |
Spesifikasi KCR Trimaran :Panjang : 62.53 mBerat : 53.1 tonKec : 16/30 knotsDidesain sebagai kapal modern tiga lambung berbahan komposit dengan kecepatan tinggi yang ekonomis di laut dan berpeluru kendali C-705. Merupakan kapal trimaran berpeluru kendali pertama TNI.
KALIPURO – Proses pembuatan kapal cepat rudal (KCR) Trimaran milik TNI AL sudah rampung. Kapal canggih yang diproduksi PT. Lundin Industry Invest, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi itu akan diluncurkan Jumat besok (31/8).
Melaju dengan Bus Listrik Nasional
Kehadiran bus listrik nasional ini semakin melengkapi beragam riset terkait mobil nasional. Sebelumnya sempat bergaung cukup kencang mobil rancangan para pelajar SMK di Kota Solo.
Ketua tim riset bus listrik, Abdul Hapid, menjelaskan, bus listrik tersebut mampu membawa 15 penumpang dengan kecepatan maksimal 100 km per jam. Untuk bisa melaju sampai kecepatan maksimal membutuhkan energi 53 kWh. Sumber tenaga bus listrik tersebut ialah baterai litium buatan Amerika sebanyak 100 buah yang bisa diset untuk energi sebesar 7.000 watt.
"Mobil ini mampu berjalan sejauh 150 km dengan sekali pengisian baterai 500 ampere," terang Abdul Hapid.
Bus tersebut diklaim mampu menurunkan biaya operasional lebih dari 50 persen dan menurunkan biaya perawatan hingga 70 persen. Abdul menambahkan, prototipe minibus listrik nasional itu sebetulnya hanya salah satu rangkaian prototipe yang dihasilkan melalui proses pengembangan sejak 1997 lalu. Beberapa tahun sebelumnya juga telah dihasilkan prototipe mobil listrik Marlip dalam beragam tipe, prototipe mobil listrik konversi, dan mobil hybrid.
"Sekitar empat bulan lagi akan lahir lagi prototipe mobil hybrid eksekutif tujuh penumpang dengan desain table meeting dan sedan listrik untuk kendaraan dinas Menristek."
Kehadiran bus listrik ini membawa angin sejuk bagi industri otomotif dalam negeri yang ramah lingkungan. Bahkan pemerintah serius menargetkan pada lima tahun mendatang minibus listrik siap diproduksi massal.
"Prototipe sudah ada, market siap, teknologi juga siap. Targetnya lima tahun lagi sudah bisa diproduksi massal," jelas Staf Ahli Bidang Pertahanan dan Keamanan Kementerian Riset dan Teknologi Hari Purwanto.
Berdasarkan riset, bus listrik tersebut cocok untuk sarana transportasi di Surabaya, Medan, dan Jakarta. Bus warna merah terang ini telah mencuri perhatian para pengusaha otomotif nasional.
"Sudah banyak industri yang menanyakan dan melirik potensi mobil listrik yang tidak tergantung BBM ini," imbuhnya.
Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta yang ikut melakukan uji coba minibus listrik keliling Monas mendukung penuh riset ramah lingkungan ini karena sudah saatnya industri otomotif tidak tergantung produk asing dan BBM.
"Minibus listrik ini upaya nyata mengurangi kebutuhan energi nasional, terutama BBM, sesuai dengan arahan Presiden RI untuk menghemat energi," ujar Gusti.
Selain bus listrik, ada juga mobil listrik karya Dasep Ahmadi. Mobil rancangannya telah diuji coba oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Dahlan memuji mobil listrik karya Dasep Ahmadi ini cukup nyaman dikendarai.
Hadirnya bus listrik dan mobil listrik ini sesuai dengan keinginan pemerintah untuk membangun pusat pengembangan teknologi dan industri otomotif berbasis green car. Lewat pusat pengembangan teknologi dan industri otomotif alam dikembangkan tiga jenis mobil listrik, yaitu mobil minibus untuk angkutan umum, mobil untuk angkutan barang, dan mobil dalam kota (city car).
Mobil listrik nasional ini rencananya akan diproduksi 10.000 unit pada 2014. Sekaligus pemerintah akan menerbitkan peraturan pemerintah terkait insentif dan disinsentif yang bermanfaat ikut mendorong pengembangan mobil listrik nasional. Insentif yang diberikan seperti pembebasan pajak penjualan atas barang mewah, serta pembebasan bea masuk barang modal untuk komponen utama pengembangan mobil listrik seperti baterai.
Untuk mendukung rencana pemerintah, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) siap membangun stasiun pengisian listrik umum (SPLU). Untuk tahap awal ini PLN akan menyediakan 10 SPLU yang tersebar di Kantor Kemeterian BUMN (2 unit), Kantor Kementerian ESDM, Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, PLN Bulungan Jakarta Selatan, PLN Mampang Jakarta Selatan, PLN Ciputat Tangerang, PLN Gambir Jakarta Pusat, dan PLN Tanjung Priok. Harga listrik dibanderol masuk nonsubsidi sekitar Rp 1.200 per kWh. Sedangkan harga jual mobil listrik diharapkan di bawah mobil pribadi sekitar Rp 50 juta hingga Rp 60 juta.
Untuk menjadi industri skala nasional pada 2014, akan diproduksi 10.000 unit mobil listrik.
"Saat ini, Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Riset dan Teknologi, serta Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Perindustrian tengah menggarap peta jalan atau `road map` industri mobil listrik nasional," kata Menteri Perindustrian M.S Hidayat di Jakarta, Rabu.
Penggarapan industrialisasi mobil listrik, menurut Hidayat, memasuki tahap pengembangan teknologi. "Para pengembang, yang terdiri atas akademisi, industri, serta badan usaha milik negara sedang mempelajari beberapa desain mobil listrik di sejumlah negara," ujarnya.
Pengamat otomotif Suhari Sargo berpendapat mobil listrik sulit bersaing dengan kendaraan berbahan bakar minyak karena belum memadainya infrastruktur penunjang.
"Dengan kapasitas baterai dan infrastruktur pengisian listrik yang belum tersedia, mobil listrik bisa disejajarkan dengan kelas mobil dalam kota dengan harga di bawah Rp200 juta. Selain itu, pasar mobil di Indonesia masih dikuasai kendaraan berbahan bakar minyak," katanya.
Meski proyek nasional ini sudah terlihat, tutur Suhari, namun masih ada beberapa kendala yang berpotensi menghambat. "Selain belum ada rancangan baterai yang mumpuni, harga jual mobil listrik diperkirakan lebih mahal dibanding kendaraan sekelasnya," ujarnya.
Jakarta Akan Miliki Tiga Megabandara
Setelah ekspansi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) selesai pada 2014, pemerintah segera membangun bandara baru di Kertajati, Kabupaten Karawang, sekelas Bandara Soetta yang mampu menampung 100 juta penumpang.
Selain itu, Pemda DKI Jakarta tengah mengembangkan konsep pengembangan bandara di Kepulauan Seribu.
Bila tiga bandara itu terwujud, kapasitasnya bisa mencapai di atas 200 juta penumpang per tahun. Ini belum termasuk Bandara Halim Perdanakusumah.
Dengan demikian, Jakarta akan memiliki jaringan bandara terbesar di Asean.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menegaskan, bandara di Karawang pasti akan dibangun untuk melengkapi Bandara Soetta yang sudah kelebihan kapasitas.
Saat ini studi lokasi sudah dilakukan dengan bantuan Pemerintah Jepang.
Akhir tahun ini masuk studi kelayakan dan tahun depan digelar tender dengan skema public private partnership (PPP).
“Rencana ini sesuai dengan arah pengembangan Jabodetabek ke wilayah barat dan timur. Untuk di timur Jakarta, keberadaan bandara di Karawang bisa memfasilitasi permukiman dan industri di sisi timur Jakarta seper ti Cikarang dan Karawang,” kata Bambang kepada Investor Daily di Jakarta.
Saat berbicara pada for um Indonesia International Infrastr ucture Conference and Exhibition 2012, kemarin, Bambang juga menyinggung rencana pembangunan bandara di Karawang.
Dia menegaskan, bandara Karawang harus segera dibangun karena Bandara Soetta sudah kelebihan kapasitas sedangkan untuk perluasan terkendala pembebasan lahan.
“Jakarta harus memiliki sistem bandar udara yang beragam, tidak hanya bergantung pada Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng,” kata Bambang.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bhakti Singayudha Gumay mengungkapkan, bandara di Karawang akan dibangun pada 2015, setelah selesai perluasan Bandara Soetta.
Bandara baru ini akan berkapasitas 100 juta penumpang, namun untuk tahap pertama berkapasitas 30 juta penumpang per tahun.
Kelak akan dibangun jalan tol dan jalur kereta dari bandara Karawang ke Jakarta.
Herr y mengakui ada beberapa investor dari dalam dan luar negeri yang tertarik untuk ambil bagian dalam pembangunan bandara Karawang ini.
Bandara Karawang mengusung konsep ecoairport, karena lahan untuk mendirikan bandara tersebut merupakan wilayah hutan milik Perum Perhutani.
“Untuk itu, kita akan bahas dengan pemerintah daerah setempat, Kementerian Kehutanan, dan Perhutani,” paparnya.
Bambang Susantono dan Herry Bhakti mengakui bahwa kehadiran bandara Karawang menjadi komplemen bagi Bandara Soetta yang sudah overcrowded.
Itu sebabnya, Bandara Soetta diperluas dengan investasi Rp 26 triliun, yang pemancangan tiang pertamanya dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2 Agustus lalu.
Bandara internasional berwawasan Aerotropolis ini diharapkan mampu mengungguli bandara-bandara internasional lain seperti Changi Singapura, KLIA Malaysia, dan HKIA Hong Kong.
Dalam perluasan ini, kapasitas Terminal 3 akan dinaikkan dari 4 juta menjadi 25 juta pergerakan penumpang per tahun.
Sedangkan Terminal 1 yang kapasitasnya 9 juta ditingkatkan menjadi 18 juta per tahun dan Terminal 2 dinaikkan dari 9 juta menjadi 19 juta penumpang per tahun.
Dengan demikian, Bandara Soetta mampu menampung kapasitas 62 juta penumpang pada 2014.
Saat ini, jumlah penumpang di Bandara Soetta sudah melampaui 51 juta per tahun, padahal desainnya hanya mampu menampung 22 juta penumpang.
Ke depan, Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soetta berencana membangun landasan pacu baru (ketiga) dan Terminal 4.
Penambahan ini sekaligus dapat meningkatkan kapasitas menjadi 87 juta pergerakan penumpang per tahun dan 234 pergerakan pesawat per jam.
Tentang bandara di Kepulauan Seribu, Bambang Susantono menyatakan hal itu harus dikaji dulu, terutama kesesuaian tata ruang, amdal, dan sebagainya.
Bandara di Kepulauan Seribu merupakan konsep yang digagas Pemda DKI Jakarta. Seperti diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo saat berkunjung ke Investor Daily beberapa waktu lalu, bandara ini akan diintegrasikan dengan rencana pembangunan pelabuhan Marunda dan tanggul raksasa di pesisir utara Jakarta sepanjang 50 km yang membentang dari sisi barat ke timur.
Di atas tanggul akan dibangun jalan tol dan MRT.
Direktur Transportasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Bambang Prihantono membenarkan bahwa Jakarta akan dikelilingi tiga megabandara.
Setelah perluasan Bandara Soetta, ada rencana pembangunan bandara baru Kertajati di Karawang dan bandara baru di Kepulauan Seribu.
Untuk bandara di Kepulauan Seribu, kata Bambang, pembangunannya menjadi tanggung jawab Pemda DKI.
Namun, sejauh ini Pemda DKI belum mengusulkan kepada pemerintah pusat.
Pembangunan Bandara Kuala Namu Tahap II Butuh Rp 5 Triliun
Pemerintah Daerah Sumatera Utara bahkan sudah mulai mengundang investor untuk melakukan pembangunan tahap kedua yang diperkirakan membutuhkan investasi Rp 5 triliun.
"Pembangunan bandara Kuala Namu Tahap satu hampir rampung dan akan beroperasi maret 2013. Kita undang investor untuk melakukan pembangunan bandara Kuala tahap kedua yang kira-kira kebutuhan investasinya mencapai Rp 5 triliun," ujar Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatera Utara, Johannes Toruan Hasiholan di Jakarta, hari ini.
Menurut Johannes, bandara ini akan menjadi bandara kedua terbesar di Indonesia, setelah Bandara Soekarno Hatta. Pada tahap pertama, bandara yang dibangun melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ini akan menampung 8 juta penumpang.
Johannes mengatakan, bandara Kuala Namu nantinya akan mengatasi kejenuhan yang terjadi di bandara Polonia Medan. Saat ini, jumlah penumpang Kuala Namu sudah mencapai 7 juta penumpang per tahun. Padahal kapasitasnya hanya menampung 900.000 penumpang.
Sementara itu, pembangunan bandara Kuala Namu tahap kedua, menurut dia, rencananya akan meningkatkan kapasitas penumpang di bandara tersebut menjadi 16 juta penumpang.
Menristek: Riset Diharapkan Penuhi Kebutuhan Industri
Riset juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat maupun lembaga pemerintah untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Dalam rangka membangun kemandirian bangsa, teknologi yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan dengan dukungan potensi sumber daya yang ada,”ujarnya dalam siaran pers terkait perigatan Hari Teknologi Nasional (Harkenas).
Hari Teknologi Nasional ditetapkan pada tanggal 10 Agustus 1995 oleh Presiden Republik Indonesia melalui Keppres Nomor 71 Tahun 1995, sebagai tonggak sejarah penerbangan perdana pesawat terbang N-250 Gatotkaca. Pesawat ini dibuat anak-anak bangsa dari Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kini menjadi PT Dirgantara Indonesia.
Peringatan Harteknas ke-17 ini diharapkan menjadi titik awal bagi iptek untuk membangun bangsa, karena hanya dengan iptek sajalah Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain dan pada akhirnya menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan bangsanya.
Hatta mengatakan, peringatan Harteknas ke-17 tahun ini diselenggarakan dalam rangka mewujudkan visi untuk menanamkan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai strategis dan pentingnya peranan iptek dalam membangun peradaban dan kesejahteraan bangsa.
Tema yang diangkat adalah "Inovasi Untuk Kemandirian Bangsa" agar penelitian dan pengembangan iptek lebih bertumpu pada kebutuhan riil masyarakat, mencari solusi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendorong pemenuhan kebutuhan riset yang lebih aplikatif.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menghadiri acara puncak Peringatan Hari Teknologi Nasional, Kamis (30/8) pukul 10.00 WIB di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat.
Rangkaian kegiatan peringatan Harteknas ke-17 dipusatkan di Bandung pada Bulan Agustus yang diisi dengan berbagai kegiatan yaitu Pameran Ritech Expo, Karnaval Kreatif Iptek, Rangkaian Workshop dan Talkshow serta kegiatan bertaraf internasional yaitu The 10th Triple Helix International Conference.
Kemristek beri lima anugerah iptek peringati Hakteknas
SBY Janji Kenaikan Tunjangan Peneliti Berlaku September
Akibat Embargo AS, Indonesia Gamang Berbisnis dengan Iran
Wakil Presiden RI, Boediono
|
Roket dan Panser Indonesia Disukai Dunia
Sepeda Hibrid Ala UNS
Rabu, 29 Agustus 2012
BPPT Gandeng India Kembangkan Aplikasi Smart Card