blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Rabu, 30 November 2022

Pussenarmed dengan PT Nexin Uji Fungsi Kesisteman PTTA

✈ Hasil Kerjasama Litbang (PussenArmed)

Danpussenarmed Mayjen TNI Yudhy Chandra Jaya M.A. didampingi Dirlitbang Pussenarmed menghadiri Uji Fungsi PTTA (Pesawat Terbang Tanpa Awak) hasil kolaborasi dengan PT Nexin di batujajar, turut hadir dalam kegiatan Uji fungsi ini Direktur PT Nexin Bpk Rizki, sementara dari Dislitbangad hadir Kasubdismatdislitbanad kol Cpl Agus beserta rombongan serta Kalabdislitbangad kol Arh Sapta Rendra.

Kegiatan Uji Fungsi PPTA ini dilaksanakan di Batujajar pada Selasa 29-11-2022 dengan tujuan untuk menunjukkan dan mempraktekkan hasil pengembangan PTTA hasil kerjasama antara Pussenarmed dengan PT Nexin agar mendapatkan kelayakan melalui uji dalam pengadaan produk PTTA, Menurut Bpk Rizki selaku direktur PT Nexin, selalu siap untuk melakukan dan menampilkan hal yang terbaik khususnya untuk PTTA ini dikarenakan PT Nexin siap untuk menjadi mitra bagi TNI dalam rangka pengembangan alat guna mendukung alutsista TNI.

Dalam sambutannya, Dànpusenarmed menyampakian inovasi Litbang Pussenarmed berbasis PTTA dangan PT Nexin merupakan kegiatan rekayasa materiil berdasarkan perioritas kebutuhan taktis dan teknis yang nantinya akan digunakan oleh satuan Armed sebagai alternatif sistem pencarian dan penemuan sasaran untuk membantu dan mempermudah peninjauan, tuturnya.

Menurut Mayjen Yudhy Chandra, tugas pokok satuan Armed yaitu menyelenggarakan intel pertempuran,memberikan bantuan tembakan dan melaksanakan Artileri Strike (sesuai Doktrin).

Dalam pelaksanaan tersebut diperlukan laporan dari peninjauan untuk menemukan letak sasaran yang akan dihancurkan, untuk itu perlu PTTA ini untuk membantu tugas peninjau sebagai THE EYE ARTILLERY (mata Armed), dan karena ini masih bersifat Uji fungsi kesisteman PTTA, apabila nanti ditemukan kekurangan dan kendala maka undangan dan dari Dislitbangad dapat memberikan saran dan masukan yang bersifat membangun, sehingga kekurangan dalam Uji Fungsi ini nantinya akan disempurnakan pada TA 2023 mendatang Ujarnya.

  PussenArmed  

Selasa, 29 November 2022

G7 Aerospace Malaysia Kunjungi Infoglobal

 🛩 Perkuat Kerjasama Pengembangan AvionikPilatus PC 7 mark II TUDM (ist) 

G7 Aerospace mengunjungi Infoglobal pada 23 November 2022. Kunjungan yang dilakukan secara langsung oleh Direktur Eksekutif G7 Aerospace Datuk Rosdi Mahmud beserta tim ini disambut langsung oleh CEO Infoglobal Adi Sasongko di Workshop Infoglobal Surabaya.

Kunjungan G7 Aerospace ini dalam rangka memperkuat kerjasama dalam pengembangan avionic. G7 Aerospace bermaksud untuk memperluas kerjasama dengan melaksanakan teaming agreement. Rencananya Infoglobal bersama G7 Aerospace akan mengembangkan avionik pesawat PC7.

Sebelumnya, G7 Aerospace dan Infoglobal telah berkolaborasi sejak 2019 dalam rangka joint development MPCD untuk pesawat Hawk 108/208. Kemudian dilaksanakan penanda-tanganan NDA dan MoU yang disaksikan langsung oleh pejabat militer kedua negara di ajang DSA Malaysia 2022.

Di tahun ini Infoglobal akan mengekspor 6 pcs MPCD ke Malaysia. Sebelumnya, Infoglobal telah men-deliver 6 pcs MPCD ke negeri jiran pada 2021.
 

  🛩 Infoglobal  

Senin, 28 November 2022

MEvITS, Mobil Listrik Buatan ITS

Sanggup Tempuh 200 Km Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya meluncurkan mobil listrik multiguna Multipurpose Electric Vehicle ITS (MEvITS). (dok ITS/Antara)

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkenalkan konsep mobil listrik yang dijuluki Multipurpose Electric Vehicle ITS (MEvITS). Mobil ini MEvITS menyuguhkan desain pikap multiguna.

Ketua Tim Pengembangan MEvITS Eng Harus Laksana Guntur mengungkapkan MEvITS ini adalah produk yang dirancang dan dikembangkan sepenuhnya oleh ITS. Ia mengklaim desainnya elegan dan menarik dengan hanya waktu 6 bulan pembuatan.

Bagi dia hal tersebut yang membuat MEvITS tak hanya cocok mengangkut barang, melainkan juga digunakan sebagai mobil penumpang.

"Kami bekerja sama dengan beberapa startup ITS, MEvITS menjadi suatu mobil listrik berkonsep pickup yang tangguh, hemat energi, elegan, serta stylish," kata Eng mengutip keterangan ITS, Senin (28/11).

Sejauh ini belum disebutkan detail spesifikasi termasuk kemampuannya mengangkut barang.

Mobil listrik yang dibuat selama enam bulan tersebut berkonsep Mobil listrik Multipurpose Electric Vehicle ITS (MEvITS) di acara peluncurannya di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (27/11). (ANTARA FOTO/Moch Asim/tom)

ITS baru mengurai jika mobil listrik ini didesain berpenggerak motor listrik 10 kW, kapasitas baterai 20 kWh serta mampu melaju hingga 100 kilometer per jam. Mobil ini diakui dapat menempuh jarak hingga 200 kilometer dengan satu kali pengisian baterai.

MEvITS diharapkan dapat dijangkau masyarakat luas karena akan dijual dengan harga "murah" atau di bawah mobil listrik lain di Indonesia.

"Agar harganya terjangkau, kami berusaha menginovasikan mobil dengan daya yang tak terlalu besar," kata Eng.

Kepala Departemen Teknik Mesin ITS Atok Setyawan menambahkan saat ini mobil yang memiliki daya 20 kWh tersebut masih dalam tahap penyempurnaan. Belum terdengar rencana perusahaan ingin memproduksi massal agar mobil dapat dijual.

"Dengan semangat real innovation, kami berharap mobil ini dapat menjadi terobosan yang berguna bagi masyarakat," tutup Atok. (ryh/mik)

  ♔
CNN  

Drone Kamikaze Bramara dan Konta Republik Defence

 Siap Perkuat Pertahanan Dalam Negeri 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMHch4oMlzHytv_UyjaV8wiyrMZG_QGuhsSBfa3WPRiHMOhlkOzZ86ze147LtVQ2gAIqdXF1ybIt-H_GCOxmsHniPV02s7Q48u4dsyKpISMngmAxatekFGAd7H1yOx9pCrUvMRvDiJBtldo_mfS6qDx60Ym4veWUqhAWXkd8PaSnMrbrJAiX4OTW-h/w400-h225/638053cb91be0-viva-militer-drone-bramara-buatan-republik-defence_1265_711.webpDrone Bramara (Republik Defence)

P
erusahaan lokal PT. Republik Defence (anggota dari Republikorp) belum lama ini telah merilis seri senjata pesawat tanpa awak atau drone yang di beri nama BRAMARA Series (yang artinya “lebah” dalam Sansekerta) dan KONTA (berasal dari nama senjata yang digunakan oleh Karna).

Munisi pintar yang berbasiskan drone ini dapat diluncurkan oleh tabung gas dan digendong oleh seorang prajurit saja, serta memiliki berat kurang dari 20 kilogram. Senjata nirawak ini dapat terbang selama 30 menit dengan jarak jelajah 10 kilometer, dan memiliki daya ledak TNT hingga 2 kilogram.

Dua drone canggih buatan industri pertahanan (Inhan) dalam negeri itu sempat diperkenalkan secara langsung pada pameran Indo Defence 2022 Forum & Expo yang diselenggarakan awal November lalu.

Republik Defence memperkenalkan enam jenis pesawat nirawak yang bersenjata seperti KONTA 10/30/50. BRAMARA SERIES HE, 5.56 mm dan logistik.

Pendiri PT. Republik Defence Norman Joesoef mengatakan, inovasi ini didasarkan pada pembelajaran lapangan atas apa yang sedang terjadi di medan pertempuran Ukraina sekarang.

Menurutnya, perang yang sedang terjadi juga membuktikan bahwa disrupsi dapat juga terjadi pada teknologi persenjataan. Penggunaan drone bersenjata menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat mengubah lanskap pertempuran.

Disrupsi teknologi yang terjadi adalah peluang ekspor buat kami yang bergiat di industri ini. Saat ini kami sedang mengembangkan smart loitering munition berkat hasil kerja sama dengan beberapa negara Eropa. Kami menerima kesempatan ini dengan profesionalitas tinggi dan dengan tangan terbuka. Ini adalah masa depan pertempuran,” kata Norman Joesoef dalam keterangan resminya yang diterima VIVA Militer, Jum'at, 25 November 2022.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAym5y5as7tM2xYMopZRNbcCA9OVlv6i9YAenU1wpZ8cekxD-mRnA__nqmxsx7IZsGV5VtT_Fm2BoKzvJ2tya9DbfzEu1xai2jrStaQP3LbF6rpKtzJKDmImqXqOqoqfPcOTpPz0pThJ9cMCt5nV1HWTqwrFVJNGyqymHR4ifVX-jMTnaCRxcU6l1e/w400-h258/Screenshot_2022-11-25-01-10-08-89-640x412.jpgDrone Konta (Republik Defence)

Pengembangan teknologi pesawat nirawak ini sejalan dengan kebutuhan pertahanan dalam negeri.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia saat ini harus mengerahkan taktik teknologi dan kemampuan kumpulan drone dalam jumlah besar.

Seperti drone kamikaze dengan sistem otonom dan robotik baik di udara, di laut maupun di darat," kata Prabowo Subianto pada seminar nasional yang diadakan TNI AU yang bertajuk “Tantangan TNI AU dalam perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan”, pada tanggal 8 November 2022 lalu di Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Prabowo juga mengingatkan agar semua pihak harus waspada terhadap ancaman yang akan mendatangi Indonesia. Ia pun mencontohkan Singapura yang meski negara kecil namun sangat memperhatikan pertahanan negaranya, jika dilihat dari perbandingan anggaran belanja untuk keamanan.

"Karunia yang kita terima hendaknya kita manfaatkan untuk siap menghadapi ancaman yang akan datang. Kalau tidak terjadi (perang), alhamdulillah. Kalau terjadi, kita sudah siap. Jangan kalau kita mendapat kebaikan, keberuntungan, kita santai. Ini kita harus introspeksi," ujarnya.

  ★
VIVAnews  

Minggu, 27 November 2022

'Harta Karun Super Langka' RI

Bisa bikin alat pertahanan yang canggihIlustrasi Medium Tank Harimau [Pindad] ★

I
ndonesia memiliki potensi harta karun super langka, dalam hal ini adalah mineral logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth element/REE. Harta karun super langka ini memiliki banyak manfaat termasuk bisa menjadi bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik hingga ke peralatan kendaraan tempur yang bersifat modern.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono menyampaikan LTJ sendiri memiliki beragam manfaat yang bisa dikembangkan. Misalnya sebagai bahan baku untuk baterai, alat pertahanan, pesawat, tank, senjata, kendaraan tempur.

"Sangat memerlukan itu. Termasuk kaitannya dengan program transisi energi, peralatan-peralatan yang menggerakkan seperti turbin memerlukan LTJ. Lapisannya upaya lebih ringan dan cepat, penyimpanan baterai memerlukan itu," kata Eko di Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Meski begitu, pengembangan logam tanah jarang hingga saat ini masih sampai pada tahapan eksplorasi awal, yakni berupa pemetaan. Oleh sebab itu, pemerintah tengah melakukan kajian bersama Australia yang sudah maju dalam penyediaan teknologi pengolahan logam tanah jarang. "Kita coba kemarin kunjungan ke Australia itu untuk lebih belajar bagaimana mineral kritis di sana, karena sudah maju sekali ya di sana," kata Eko.

Yang terang, harta karun super langka ini, jarang dimiliki oleh negara-negara lain. Eko mengatakan, keberadaan logam tanah jarang ini hanya berada di lokasi-lokasi tertentu yakni di Indonesia yang merupakan ring of fire.

"Namanya juga mineral jarang, keberadana hanya di lokasi tertentu gak semua negara punya. Karena jarang, hukum ekonomi barang langka dan jarang barangnya mahal, lebih jauh dari batu bara misalnya, coba dilihat lithium berapa harganya. Tapi memang mahal itu per gramnya," ungkap Eko.

Badan Geologi sendiri telah melakukan penyelidikan terkait dengan adanya logam tanah jarang di beberapa wilayah di Indonesia. Misalnya di Bangka Belitung di dalam proses kandungan timah.

Adapun Indonesia yang disebut sebagai ring of fire mulai dari Sumatera Utara sampai Sumatera Selatan, Pulau Jawa sampai ke Timur Indonesia merupakan jalur vulkanik.

"Jadi sepanjang jalur itu ada mineralisasi, kan mineral-mineral itu asalnya dari batuan juga dari bumi itu. Kita ketahui untuk LTJ yang saat ini asosiasinya dengan jalur timah makanya kita cari jalur timah mulai Sumut sampai timur. Di Sumatera Utara di daerah Parmonangan ada juga itu endapan LTJ di situ terus ke arah Kalimantan Barat, Sulawesi Barat itu ada beberapa endapaan yang setelah dicek ada LTJ," ungkap Eko.

Tak hanya itu, di Lumpur Lapindo, Sidoarjo saat ini Dalam penyelidikan tersebut pihaknya justru menemukan adanya potensi mineral kritis seperti Lithium dan Stronsium.

Dirjen Minerba Kementerian ESDM pada saat itu yakni Ridwan Djamaluddin mengatakan pemerintah tengah menyiapkan roadmap atau peta jalan pengembangan LTJ di dalam negeri. Hal ini dilakukan agar rencana pengembangan harta karun super langka tersebut tidak hanya sebatas wacana.

"Roadmap sedang kami siapkan rencana kami akan keluarkan Kepmen ESDM, bagaimana mineral ikutan termasuk LTJ diatur dulu," kata Ridwan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Selasa (21/6/2022).

Menurut Ridwan dari hasil pengolahan mineral timah selama ini terdapat mineral ikutan seperti monasit dan xenotim yang mengandung LTJ. Namun demikian, sampai saat ini mineral langka tersebut belum diolah atau dimanfaatkan. "Masih ditumpuk saja, disimpan saja sambil kami lakukan kajian bersama sama dengan badan usaha dan pakar dari perguruan tinggi," ujarnya.

Berdasarkan "Kajian Potensi Mineral Ikutan pada Pertambangan Timah" yang dirilis Kementerian ESDM pada 2017, logam tanah jarang ini tersebar di beberapa daerah, antara lain Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi, dan Papua.

 
CNBC  

Menyeimbangkan Ambisi & Kapasitas Galangan Perkapalan RI

⚓️ Opini by Alman Helvas Ali LPD & PKR 10514, merupakan hasil produksi PAL Indonesia (antara)

Merupakan kebijakan pemerintah untuk mendorong industri pertahanan domestik dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan senjata Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI. Berdasarkan kemampuan saat ini, industri pertahanan lokal baru mampu memproduksi sistem senjata dengan tingkat teknologi medium seperti pesawat angkut, kapal angkut dan kapal patroli. Sedangkan untuk sistem senjata berteknologi tinggi seperti kapal fregat, kapal selam dan pesawat tempur, Indonesia masih harus mengandalkan pada pasokan asing. Berdasarkan kebijakan saat ini, pemerintah melakukan sejumlah belanja pertahanan ke industri pertahanan dalam negeri yang mayoritas menggunakan skema dana Pinjaman Dalam Negeri (PDN), selain memakai anggaran belanja modal pada APBN.

Mengingat Kemhan merupakan konsumen utama industri pertahanan nasional, pihak yang terakhir harus memiliki rencana bisnis yang mengacu pada rencana belanja pihak pertama. Meskipun Kemhan mengimpor sistem senjata dari luar negeri, industri pertahanan domestik dilibatkan terkait dengan paket alih teknologi seperti offset, joint production dan lain sebagainya. Bahkan industri pertahanan domestik, khususnya BUMN dan atau anak usaha BUMN, memperoleh keistimewaan (privilege) untuk ditunjuk menjadi mitra lokal alih teknologi bagi industri pertahanan asing yang menjual produk mereka ke Indonesia.

Salah satu industri pertahanan yang mendapatkan keistimewaan dari Kemhan adalah PT PAL Indonesia. Firma yang didirikan oleh B.J. Habibie ini lebih dari 40 tahun terakhir telah terlibat dalam berbagai macam program alih teknologi dalam pengadaan sistem senjata, seperti program FPB-57, Landing Platform Dock (LPD) dan fregat kelas Sigma. Sejak dua tahun lalu perusahaan yang berbasis di Surabaya ini telah ditunjuk Kemhan sebagai kontraktor utama untuk pembangunan fregat Arrowhead 140 berdasarkan lisensi dari Babcock Internasional, Inggris. Keistimewaan yang didapatkan oleh PT PAL Indonesia pada satu sisi merupakan peluang dan di sisi lain memunculkan risiko apabila tidak dikelola dengan baik.

Di samping program pembangunan fregat Arrowhead 140, PT PAL Indonesia akan terlibat pula dalam program konstruksi kapal selam kelas Scorpene apabila Kemhan menandatangani kontrak akuisisi dengan Naval Group. Sebelumnya Naval Group dan PT PAL Indonesia telah menandatangani sejumlah Memorandum of Understanding (MoU) terkait dengan rencana pengadaan kapal selam kelas Scorpene. MoU tersebut merupakan bagian dari offset yang dijanjikan oleh Naval Group apabila Kemhan memutuskan membeli kapal selam diesel elektrik buatan Prancis. Sebagaimana diketahui, galangan Prancis itu telah berkomitmen membangun kapal selam kelas Scorpene sepenuhnya di Indonesia sekaligus sebagai upaya membantu Indonesia menguasai teknologi kapal selam.

Namun demikian, risiko yang terkait dengan status keistimewaan yang didapatkan oleh PT PAL Indonesia perlu dikelola dengan baik. Salah satu sumber risiko tersebut muncul dari internal perseroan dan hal demikian merupakan suatu tantangan tersendiri untuk dikelola. Dewasa ini, PT PAL Indonesia telah mempunyai beberapa kontrak pembangunan kapal perang seperti fregat Arrowhead 140 untuk Kemhan Indonesia, LPD pesanan Departemen Pertahanan Nasional Filipina dan LPD bagi Uni Emirat Arab. Jumlah kontrak mungkin akan bertambah apabila pada tahun depan Kemhan memutuskan menandatangani kontrak akuisisi kapal selam kelas Scorpene dari Prancis.

KRI Halasan-630 (PAL Indonesia)

Pembangunan fregat Arrowhead 140 memiliki resiko yang besar dari berbagai aspek, seperti desain, rekayasa, konstruksi dan pengawasan mutu sebab program ini merupakan program pembangunan kapal perang dengan kompleksitas tinggi yang dilakukan oleh PT PAL Indonesia tanpa kerja sama dengan galangan lain yang telah berpengalaman. Salah satu perhatian terkait Arrowhead 140 adalah apakah nanti fregat yang dibangun di Surabaya akan mempunyai masalah weight and balance atau tidak. Hal itu mengacu pada beberapa program pembangunan kapal perang tipe lain yang selalu memiliki masalah tersebut. Begitu pula dengan pembangunan LPD pesanan Uni Emirat Arab di mana baru kali ini PT PAL Indonesia membangun kapal perang dengan panjang 163 meter.

Kondisi demikian menuntut firma ini untuk merencanakan manajemen program konstruksi kapal perang secara seksama agar semua kontrak dapat dipenuhi tepat waktu. Perlu dikalkulasi secara seksama bagaimana perencanaan finansial guna mendukung kegiatan produksi, karena kegiatan produksi membutuhkan pengucuran dana secara berkelanjutan. PT PAL Indonesia harus memiliki dukungan keuangan internal yang memadai untuk mendukung kegiatan produksi kapal untuk beberapa kontrak berbeda secara simultan dan tidak hanya dapat mengandalkan pada uang pembayaran termin dari pemberi kontrak. Hal ini merupakan tantangan karena PT PAL Indonesia mempunyai overhead cost sekitar Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar per bulan, cashflow yang ditengarai tidak baik dan keengganan pihak perbankan memberikan pinjaman komersial.

Menyangkut fasilitas produksi, keberadaan dua graving dock yaitu Dok Semarang dan Dok Irian cukup mampu mendukung proses pembangunan fregat Arrowhead 140 dan LPD, baik yang berdimensi 123 meter maupun 163 meter. Namun hal yang perlu direncanakan secara seksama adalah bagaimana agar produksi modul pada bengkel-bengkel yang berbeda berjalan sesuai dengan jadwal dan kualitas produksi yang telah ditetapkan, sehingga proses perakitan di graving dock terlaksana sesuai perencanaan. Penting untuk diingat bahwa saat ini terdapat minimal tiga kontrak yang akan menggunakan salah satu atau kedua graving dock itu dalam waktu yang berbeda.

Mengingat bahwa kontrak-kontrak yang ada saat ini penuh dengan tantangan untuk mewujudkannya, PT PAL Indonesia sebaiknya berfokus pada pemenuhan hal tersebut daripada berpikir terlalu jauh seperti aspirasi membangun kapal induk dan kapal selam otonom. Pertanyaan pertama tentang aspirasi tersebut adalah apakah ada pasar yang membutuhkan kapal induk buatan PT PAL Indonesia? Pertanyaan lainnya yaitu tentang kemampuan desain perusahaan itu untuk kapal induk dan apakah doktrin dan operasi TNI Angkatan Laut telah menyebutkan kapal induk sebagai kebutuhan? Begitu pula tentang kapal selam otonom, masih terdapat keraguan yang besar apakah benar PT PAL Indonesia telah menguasai teknologi otonom atau perusahaan apa yang akan memasok teknologi artificial intelligence ke perusahaan ini? (miq/miq)

 ⚓️  CNBC  

Sabtu, 26 November 2022

PT. Republik Defence Luncurkan Senjata Tanpa Awak Bramara dan Konta

 Prabowo : Kita Butuh Banyak Drone Kamikaze 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKbu5aK1hlFyyDUCSRIrtsTDD76ds7llEjveaQLnCSk-amZ4ZXQeY0nwqLc5fyCtiIEKD0GhbbBjBnel1Dog_05GyIQBSKxj1YfYqbW10f71Ig6RVnBI_vXCjqI-omdzu5s6gLTjZ67KeWy39inzlBOqhiwHqZRiRb48WSaHVfjC0mks3ZpTun0Th8Iw/s720/Senjata%20Tanpa%20Awak%20Bramara_2022-11-25.jpg(ist)

P
erang Rusia-Ukraina yang sedang terjadi di Eropa telah menyebabkan disrupsi ekonomi di dunia, naiknya harga barang baku dan komoditas, serta gangguan rantai pasok. Menariknya, perang yang sedang terjadi juga membuktikan bahwa disrupsi dapat juga terjadi pada teknologi persenjataan. Penggunaan drone bersenjata menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat mengubah lanskap pertempuran.

Pada Indo Defence Expo & Forum 2022, perusahaan lokal PT. Republik Defence (anggota dari Republikorp) merilis seri senjata pesawat tanpa awak yang di beri nama BRAMA Series (yang artinya “lebah” dalam Sansekerta) dan KONTA (berasal dari nama senjata yang digunakan oleh Gatot Kaca).

Munisi pintar yang berbasiskan drone ini dapat diluncurkan oleh tabung gas dan digendong oleh seorang prajurit saja, serta memiliki berat kurang dari 20 kilogram. Senjata nirawak ini dapat terbang selama 30 menit dengan jarak jelajah 10 kilometer, dan memiliki daya ledak TNT hingga 2 kilogram.

Pada pameran tahun ini, Republik Defence memperkenalkan enam jenis pesawat nirawak yang bersenjata seperti KONTA 10/30/50. BRAMARA SERIES HE, 5.56 mm dan logistik. Menurut pendiri PT. Republik Defence Norman Joesoef, inovasi ini didasarkan pada pembelajaran lapangan atas apa yang sedang terjadi di medan pertempuran Ukraina sekarang.

Disrupsi teknologi yang terjadi adalah peluang ekspor buat kami yang bergiat di industri ini. Saat ini kami sedang mengembangkan smart loitering munition berkat hasil kerja sama dengan beberapa negara Eropa. Kami menerima kesempatan ini dengan profesionalitas tinggi dan dengan tangan terbuka. Ini adalah masa depan pertempuran,” ungkapnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Menhan RI Prabowo Subianto. Menurutnya, Indonesia saat ini harus mengerahkan sekarang taktik teknologi dan kemampuan kumpulan drone dalam jumlah besar.

Seperti drone kamikaze dengan sistem otonom dan robotik baik di udara, di laut maupun di darat,” tuturnya pada seminar nasional yang diadakan TNI AU yang bertajuk “Tantangan TNI AU dalam perkembangan Teknologi Elektronika Penerbangan”, pada tanggal 8,November 2022 di Halim Perdana Kusuma Jakarta.

Secara terpisah, Prabowo juga mengingatkan agar semua pihak harus waspada terhadap ancaman yang akan mendatangi Indonesia. Ia pun mencontohkan Singapura yang meski negara kecil namun sangat memperhatikan pertahanan negaranya, jika dilihat dari perbandingan anggaran belanja untuk keamanan.

Karunia yang kita terima hendaknya kita manfaatkan untuk siap menghadapi ancaman yang akan datang. Kalau tidak terjadi (perang), alhamdulillah. Kalau terjadi, kita sudah siap. Jangan kalau kita mendapat kebaikan, keberuntungan, kita santai. Ini kita harus introspeksi,” imbuhnya. (Red)

  ★
Banten News  

Jumat, 25 November 2022

PT DI sebut N219 Bantu Pemerataan Pembangunan Indonesia

✈ N219  [PTDI]

Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia, Batara Silaban, mengatakan, pesawat N219 menjawab misi Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan pembangunan yang merata dan berkeadilan dengan menyediakan wahana konektivitas multimoda untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Pesawat (N219) itu juga dapat mendorong penyebaran pusat-pusat pertumbuhan ke wilayah yang belum berkembang," kata Batara dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dalam acara Indonesia Development Forum 2022 di Jimbaran, Bali, Selasa (22/11), Batara mengatakan pesawat N219 dapat dimaksimalkan pemanfaatannya, baik di sektor militer, sipil, maupun komersial. Pada 3 November lalu, lanjutnya, PT DI telah mendapat kontrak pengadaan 11 unit pesawat N219 dari PT Karya Logistik Indotama.

"Potensi kontrak lainnya di tahun 2023 adalah sebanyak 10 unit dari Kementerian Pertahanan RI/TNI AD dan tiga unit versi amfibi dari Provinsi Kepulauan Riau," jelasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Industri Dirgantara Indonesia sebagai bentuk dukungan untuk keberlanjutan proyek-proyek pesawat terbang, baik berupa produksi maupun pengembangan pesawat N219.

"Kita menyongsong Indonesia sebagai industri dirgantara bisa mendorong sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian Indonesia. Ini adalah poinnya," kata Direktur Utama PT DI, Gita Amperiawan.

"Beberapa poin terkait master plan yang dituntut adalah produk nyata," kata dia.

"Bagaimana kita bisa menjadi negara perindustrian untuk pesawat turboprop, khususnya pesawat penumpang dengan kapasitas di bawah 100 penumpang; dan kami sudah mulai dengan N219 yang sebentar lagi akan disusul dengan N219 amfibi yang diharapkan bisa menjadi pesawat untuk jembatan udara, konektivitas pulau-pulau yang jumlahnya mencapai 17.000," jelasnya.

Kemudian, bersamaan dengan kemunculan pesawat itu, perlu pula industri jasa maintenance, repair and overhaul, serta upaya membangun ekosistem untuk menumbuhkan industri komponen.

"Tentunya, bagaimana industri nasional ini pada akhirnya harus masuk kepada industri global yang kompetitif," ujar Gita Amperiawan.

  antara news  

Kamis, 24 November 2022

Prabowo Ingin Lebih Banyak Kerja Sama Industri Pertahanan dengan Korsel

https://img.inews.co.id/media/822/files/inews_new/2022/11/24/prabowo_dan_menhan_korsel_ist.jpgMenhan Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Menhan Korea Selatan (Korsel) Lee Jong-sup di sela-sela pelaksanaan ADMM plus 2022, Selasa (22/11/2022) di Siem Reap, Kamboja. [ist]

M
enteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Lee Jong-sup di sela-sela pelaksanaan ADMM plus 2022, Selasa (22/11/2022) di Siem Reap, Kamboja. Dalam pertemuan ini, kedua menteri membahas kemajuan kerja sama pertahanan kedua negara dalam kerangka kerja sama ASEAN.

Prabowo menjelaskan Indonesia akan selalu mendukung Korsel untuk dapat bekerja sama dengan seluruh negara ASEAN. Dia juga berharap hubungan kerja sama maupun persahabatan antara Indonesia dengan Korsel dapat terus terjaga dalam semangat persaudaraan serta prinsip saling menghargai.

Kerja sama yang komprehensif dengan negara-negara ASEAN akan memberikan banyak keuntungan secara regional, dan dapat mengembangkan ASEAN ke posisi yang lebih baik. Ke depannya akan memberikan kontribusi positif bagi Korea maupun ASEAN”, kata Menhan Prabowo.

Dia pun menekankan Indonesia ingin terus melakukan kerja sama industri pertahanan dengan prinsip memberikan manfaat dan kontribusi bagi kedua belah pihak. Baik dalam hal pengembangan kapal selam maupun pesawat tempur yang diharapkan menjadi langkah besar dalam pengembangan industri pertahanan di Indonesia.

Ke depannya, Indonesia dan Korsel diharapkan dapat lebih banyak menjalin kerja sama di bidang industri pertahanan dan dalam lingkup yang lebih luas,” tuturnya.

Dalam hal kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Korsel di bidang industri pertahanan, Indonesia telah menggunakan beberapa produk industri pertahanan Korea Selatan. Seperti Tarantula Panser, artileri derek 105 mm dan 155 mm yang memperkuat TNI Angkatan Darat, kapal selam Tipe U209 buatan kerja sama dengan DSME yang memperkuat TNI AL serta pesawat KT-1B dan T-50 yang memperkuat TNI AU.

Korea Selatan pun telah membeli 8 pesawat CN-235 versi militer dari Indonesia.

  ★ iNews  

Rabu, 23 November 2022

Komandan Logistik Angkatan Darat Korea Selatan Kunjungi Pindad

 Jajaki Kerjasama di Bidang Hankam 
https://pindad.com/uploads/images/article/full/235ECBE7-F05B-4CF4-B4E2-3056FE5539E5.jpeg(Pindad)

D
irektur Bisnis Produk Hankam PT Pindad, Wijil Jadmiko Budi beserta jajaran menerima kunjungan Logistik Angkatan Darat Korea Selatan pada Selasa, 22 November 2022 di Auditorium PT Pindad Bandung. Kunjungan dihadiri langsung oleh Komandan Logistik Angkatan Darat Korea Selatan, Letjen Eom Yong-Jin beserta jajaran dan Atase Pertahan Korean Selatan, Captain Navy LEE Ju-Deuk.

Tujuan dari kunjungan Komandan Logistik Angkatan Darat Korea Selatan, Letjen Eom Yong-Jin yaitu untuk melihat lebih dekat produk Pertahanan dan Keamanan kebanggaan Indonesia sekaligus fasilitas produksi yang dimiliki oleh PT Pindad. Komandan Logistik Angkatan Darat Korea Selatan juga melihat adanya berbagai potensi kerja sama antara Kamboja dan Indonesia melalui PT Pindad.

Kegiatan kunjungan diawali oleh penyambutan oleh Direktur Bisnis Produk Hankam PT Pindad, Wijil Jadmiko Budi. Beliau menyampaikan harapan nya kerja sama ini dapat membangun hubungan kerja sama antara kedua belah negara dan kerja sama antara PT Pindad dengan perusahaan – perusahaan yang ada di korea.

Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan Komandan Logistik Angkatan Darat Korea Selatan dan apresiasi atas ketertarikan terhadap produk PT Pindad. PT Pindad memiliki kemampuan untuk memproduksi dan mengembangkan produk-produk pertahanan keamanan seperti Senjata, Kendaraan Tempur dan Munisi. PT Pindad juga merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam Holding Defend ID yang bergerak di bidang Industri Pertahanan. Kami juga berharap akan terjalin kerja sama lainnya antara Indonesia dan Korea setelah PT Pindad beberapa kali menjalin Kerjasama dengan perusahaan asal Korea.“ Jelas Wijil Jadmiko.

Komandan Logistik Angkatan Darat Korea Selatan, Letjen Eom Yong-Jin mewakili rombongan menyampaikan apresiasi atas sambutan yang telah diberikan oleh PT Pindad.

PT Pindad memiliki kemampuan luar biasa dan lebih bervariasi serta lebih mendalam. Semoga dengan adanya kesempatan ini meningkatkan pemahaman kami mengenai PT Pindad dan juga meningkatkan kerjasama antara kedua negara. Diharapkan kedepannya PT Pindad dapat terus bekerjasama dengan perusahaan – perusahaan di Korea serta Pemerintahan Korea.” Jelas Eom Yong-Jin.

Setelah mendengarkan paparan singkat mengenai profil dan produk PT Pindad oleh Wijil Jadmiko Budi, Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke fasilitas produksi Produk Pertahanan dan Keamanan.

  ★ Pindad  

Selasa, 22 November 2022

KRI Halasan-630 Lulus Uji Tembak Permukaan dan Tembak Udara

KRI Halasan-630 siap lakukan uji tembak. (PT PAL Indonesia)

KRI Halasan-630 sukses dan memenuhi persyaratan melakukan penembakan permukaan (surface target), dan penembakan di udara (air target), dalam Live Firing Test (LFT) meriam utama (main gun) 57mm Mk3 Bofors, yang dilaksanakan di utara perairan Surabaya.

Meriam tersebut terinstal di KRI Halasan-630 pada April 2022. Setelah sukses menjalankan magnetic particle test (MPT) beberapa waktu lalu, KRI Halasan-630 juga berhasil melalui beberapa tahap akhir pengujian lanjutan.

Kapal Cepat Rudal (KCR) 60M yang diserahterimakan kepada TNI AL pada 2014 itu tengah melaksanakan skema Fit for But Not With (FFBNW) di PT PAL Indonesia.

Kegiatan tersebut meliputi proses instalasi senjata, integrasi sistem sensor dan senjata, dan rangkaian pengujian kelaikan tempur.

Pelaksanaan LFT turut dihadiri tim kelaikan dari Kementerian Pertahanan RI dan Mabes TNI AL, penyedia senjata serta penyedia sistem manejemen senjata.

Dalam pembangunan Alutsista, tentunya memiliki beragam dinamika yang ada. Pandemi dan perubahan geopolitik dunia mengakibatkan perubahan peta permintaan Alutsista, yang berimbas pada bertambahnya waktu dalam mendapatkan pasokan Alutsista secara global. Akan tetapi kami manajemen PT PAL beserta seluruh Insan PAL tidak lantas menjadikan dinamika yang ada sebagai sebuah hambatan,” tutur Iqbal Fikri Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (22/11/2022).

Melalui skema FFBNW, PT PAL Indonesia berhasil menjalankan perannya sebagai pembangun platform Alutsista, serta sukses melakukan integrasi sistem persenjataan.

Setelah pelaksanaan LFT, akan dilanjutkan dengan Latihan Glagaspur kapal baik tingkat 1 (satu) mau pun tingkat 2 (dua) kapal, pada awal Desember 2022.

Iqbal juga menyebut pembangunan Alutsida di PAL akan lebih tepat mutu dan tepat waktu.

Proven design & capability PAL terkait KCR telah teruji. Sehingga, pada kesempatan ini, kami tidak hanya mampu membangun kapal cepat secara bangunan atau platform saja, tapi kemampuan mengintegrasikan senjata secara utuh yang menjadi pengalaman teruji dari PAL. Kami memastikan ke depan, pembangunan alutsista di PAL akan lebih tepat mutu dan lebih tepat waktu,” tambah Iqbal.

Setelah sebelumnya berhasil mengembangkan variant Fast Patrol Boat (FPB), PAL kembali dipercaya Kementerian Pertahanan RI untuk mengintegrasikan sistem senjata pada KCR KRI Halasan-630 dan KRI Kerambit-627 serta dalam proses pembangunan 2 (unit) KCR Kapak dan Panah.

Sebagai informasi, sejak berdiri di tahun 1980, PT PAL Indonesia telah melalui beberapa fase penting penguasaan teknologi pada kapal perang atas permukaan.

Khususnya pada transformasi pengembangan kapal perang jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) yang paten desainnya telah diakui sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) PT PAL Indonesia meliputi Principal Dimension, Lines Plan, dan Ship Drawing.

Paten desain tersebut diterbitkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan nomor paten IDP000073259 pada 17 April 2012 dan berlaku hingga 25 November 2040. (rum/rid)

  Berikut video dari Youtube : 



  💂 Suara Surabaya  

Senin, 21 November 2022

TNI AL Ujicoba Kapal Tempur D-18

8 Kapal Perkuat Koarmada II & III Ujicoba D18 buatan PT Tesco Indomaritim

TNI AL melaksanakan uji coba kapal tempur karya anak bangsa untuk memperkuat Alutsista dan upaya mewujudkan kekuatan pokok minimum atau "Minimum Essential Force" (MEF) matra laut fase 2010-2024.

Uji coba kapal tempur D-18 buatan PT Tesco Indomaritim itu dilakukan di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, Jumat, yang disaksikan langsung Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya TNI Ahmadi H Purwono didampingi Aslog Kasal Laksda TNI Agus Santoso, Kadismatal Laksma TNI Widiyantoro, dan Komandan Pasmar 1, Brigjen TNI Mar Hermanto.

Uji coba itu untuk melihat kecanggihan performa dan kelincahan kapal cepat itu.

Kapal cepat berbadan dari aluminium D-18 itu dilengkapi dengan senjata sedang jenis mitraliur 12,7 mm yang memiliki fungsi asasi untuk melaksanakan pengejaran, penangkapan dan penyelidikan seperti operasi keamanan laut, peperangan khusus anti teror aspek laut dan kegiatan infiltrasi melalui laut serta dirancang untuk mampu melaksanakan SAR.

Kapal ini dapat bermanuver berbelok dengan tiba-tiba dan bermanuver zig-zag sampai kecepatan 43 knots, cukup untuk melaksanakan patroli dan pengejaran kapal-kapal pelaku tindak ilegal.

Alternatif lain dapat dilengkapi sistem RCWS CROWS yang bisa dipasangi sepucuk M2HB atau pelontar granat Mk19 Mod 0. Kapal tempur ini dioperasikan hanya dengan empat ABK dan mampu membawa total 22 orang pasukan, yang dapat didaratkan di pantai melalui pintu di lunas kapal itu.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, dalam siaran persnya mengatakan, saat ini delapan kapal tempur telah masuk dan memperkuat jajaran Armada TNI AL yang meliputi dua unit produksi PT. Tesco Indomaritim yakni Patkamla Pulau Pagerungan I-5-37 Lantamal V/Surabaya serta Patkamla Pulau Semau II-7-19 Lantamal VII/Kupang.

Patkamla Balaroa II-6-66 Koarmada II produksi PT Infinity Global Mandiri, 2 unit produksi PT.l Citra Shipyard Patkamla Gorar III-9-19 dan Patkamla Wasur III-11-16, serta tiga unit produksi PT Palindo Marine Patkamla Binanga II-6-67, Patkamla Santiago II-8-35, Patkamla Kastela III-14-13 yang memperkuat jajaran Koarmada III.

Menurut dia, penggunaan Alutsista produksi dalam negeri yang digunakan TNI AL ini sesuai dengan kebijakan Presiden Joko Widodo yang ditindaklanjuti oleh Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, terkait penguatan kekuatan yang selaras dengan pembangunan nasional dengan menggunakan produksi dalam negeri.

Hal itu bertujuan mendukung pemerintah dalam upaya memulihkan perekonomian nasional serta mewujudkan kemandirian pemenuhan alutsista pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter menuju kekuatan maritim regional yang disegani di kawasan.

  ★ antara  

Minggu, 20 November 2022

Dahana Kembangkan Ranjau Laut

 Gandeng Saes, Perusahaan Spanyol 
https://rri-assets.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/berita/7/images/1667541834-IMG-20221104-WA0060.jpgg[RRI]

PT
Dahana terus berinovasi mengembangkan ranjau laut dengan menggandeng Sociedad Anonima De Electronica Submarina atau Saes dari Spanyol dan PT Adventura Prokreasi.

Adapun penandatanganan yang dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT Dahana Wildan Widarman, Commercial and Business Development Director SAES Adolfo Hernandez Solano dan Direktur Utama PT Adventura Prokreasi Hendra Widjaya ini disaksikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di pameran Indo Defence 2022 Expo & Forum, Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.

General Manager Divisi Migas PT Dahana Yusep Nugraha menuturkan, kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan dan memproduksi indigenous naval mine (INM) oleh perseroan itu dengan dukungan teknis dari Saes dan Adventura.

Dahana dan SAES akan mengembangkan dan memproduksi bersama ranjau laut untuk mendukung pengadaan di Kementerian Pertahanan dan TNI AL,” ujar Yusep Nugraha dalam keterangan tertulis, Jumat (4/11/2022).

Sebagaimana diketahui, Saes merupakan perusahaan spesialis teknologi bawah air yang berpengalaman di bidang propagasi sinyal bawah air, pengembangan sonar sistem acoustic intelligence, sistem measurement, dan signature intelligence. Selain itu, perusahaan asal Spanyol ini juga memiliki kemampuan membangun sistem submarine dan anti-submarine di berbagai platform kapal selam, kapal penyapu ranjau, dan helikopter ASW.

Yusep menambahkan, pengembangan dan pengadaan ranjau laut sangat diperlukan, mengingat Indonesia merupakan negara yang luas wilayahnya didominasi oleh lautan. Selain itu, kerjasama ini merupakan bentuk dukungan perusahaan dalam mewujudkan kemandirian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) nasional.

Pada 22 April 2022, Presiden Joko Widodo meresmikan holding BUMN Industri Pertahanan (yang disebut Defend ID beranggotakan PT Dahana, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dengan PT Len Industri (Persero) sebagai induk.

Konsorsium diamanahkan untuk menjadi lokomotif kemandirian Alutsista, menjadi pemain utama di rantai pasok industri pertahanan global, dan mampu menjadi Top 50 Industri Pertahanan Dunia.

Sebagaimana arahan Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo, pengembangan dan pengadaan ranjau laut adalah langkah Dahana, untuk mewujudkan cita-cita bersama bangsa Indonesia, yaitu kemandirian Alutsista nasional. Semoga kerjasama ini dapat berjalan lancar sebagaimana mestinya,” pungkas Yusep Nugraha.

  ★ Bisnis  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More