blog-indonesia.com

N 250 IPTN

Prototype pesawat pertama angkut penumpang dengan sistem fly by wire produksi IPTN, Bandung - Indonesia Teknologi

CN 235 MPA

Pesawat patroli maritim CN-235 produksi PT DI - Indonesia Teknologi

NC 212 MPA

Pesawat patroli maritim NC-212 produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

N 219

Pesawat karya anak bangsa, kerjasama BUMNIS diproduksi PT DI - Indonesia Teknologi

Drone LEN

Drone Bersenjata karya LEN - Indonesia Teknologi

Star 50

Kapal kargo 190 m dengan bobot 50.000 dwt merupakan kapal angkut terbesar pertama buatan Indonesia, produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

LPD KRI Banda Aceh

Kapal perang serba guna produksi PT PAL, Surabaya, merupakan kapal dengan panjang 125 m hasil desain anak bangsa dengan lisensi Korea - Indonesia Teknologi

SSV Filipina

Strategic Sealift Vessel produk ekspor kapal perang pertama PAL Indonesia - Indonesia Teknologi

KN Tanjung Datu 1101

KN Tanjung Datu 1101 Bakamla, kapal patroli 110m produksi PT Palindo

KRI I Gusti Ngurah Rai 332

PKR 10514 class, Kapal frigat produksi bersama PT PAL indonesia - Indonesia Teknologi

KN 321 Pulau Nipah

KN Pulau Nipah 321 Bakamla, kapal 80 m produksi PT Citra Shipyard, Batam

KRI Bung Karno 369

KRI Bung Karno 369 produksi PT Karimun Anugrah Sejati

KCR 60 KRI Tombak 629

Kapal Cepat Rudal-60 produksi PT. PAL, Indonesia. Merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

BC 60002

Kapal Patroli Bea dan Cukai produksi PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. - Indonesia Teknologi

FPB 57 KRI Layang

Kapal patroli cepat berpeluru kendali atau torpedo 57 m rancangan Lurssen, Jerman produksi PT PAL, Surabaya - Indonesia Teknologi

KCR 40 KRI Clurit

Kapal Cepat Rudal-40 produksi PT. Palindo Marine, Batam. Senilai kurang lebih 75 Milyar Rupiah, merupakan kapal pemukul reaksi cepat produksi Indonesia. - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Torani 860

Kapal patroli 40 m produksi beberapa galangan kapal di Indonesia, telah diproduksi diatas 10 unit - Indonesia Teknologi

PC 40 KRI Tarihu

Kapal patroli 40 m berbahan plastik fiberglass produksi Fasharkan TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Riau - Indonesia Teknologi

KRI Klewang

Merupakan Kapal Pertama Trimaran, produksi PT Lundin - Indonesia Teknologi

Hovercraft Kartika

Hovercraft utility karya anak bangsa hasil kerjasama PT. Kabindo dengan TNI-AD dengan kecepatan maksimum 40 knot dan mampu mengangkut hingga 20 ton - Indonesia Teknologi

Hovercraft Indonesia

Hovercraft Lumba-lumba dengan kecepatan maksimum 33 knot dan mampu mengangkut 20 pasukan tempur produksi PT Hoverindo - Indonesia Teknologi

X18 Tank Boat Antasena

Tank Boat Antasena produk kerjasama PT Lundin dengan Pindad - Indonesia Teknologi

Sentry Gun UGCV

Kendaraan khusus tanpa awak dengan sistem robotik yang dirancang PT Ansa Solusitama Indonesia - Indonesia Teknologi

MT Harimau 105mm

Medium tank dengan kanon 105 mm produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Badak FSV 90mm

Kendaraan tempur dengan kanon 90 mm cockeril produksi PT Pindad - Indonesia Teknologi

Panser Anoa APC

Kendaraan angkut militer produksi PT Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Tank SBS Pindad

Kendaraan militer prototype Pindad - Indonesia Teknologi

APC PAL AFV

Kendaraan angkut pasukan amfibi hasil modifikasi dari BTR-50 PM produksi PT PAL, Surabaya sehingga meninggkatkan keamanan dan daya jelajahnya - Indonesia Teknologi

MLRS Rhan 122B

Kendaraan militer multilaras sistem roket Rhan 122B produksi PT Delima Jaya - Indonesia Teknologi

PT44 Maesa

Kendaraan angkut militer produksi Indonesia - Indonesia Teknologi

MCCV

Mobile Command Control Vehicle (MCCV) kerjasama dengan PT PT Bhinneka Dwi Persada - Indonesia Teknologi

Ganilla 2.0

Kendaraan khusus dapur lapangan produksi PT Merpati Wahana Raya - Indonesia Teknologi

Komodo 4x4

Kendaraan militer taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Maung 4x4

Kendaraan taktis produksi Pindad, Bandung - Indonesia Teknologi

Turangga APC 4x4

Kendaraan militer taktis produksi PT Tugas Anda dengan chassis kendaraan Ford 550 - Indonesia Teknologi

GARDA 4x4

Kendaraan militer taktis hasil karya anak bangsa - Indonesia Teknologi

ILSV

Kendaraan taktis Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) produksi PT Jala Berikat Nusantara Perkasa - Indonesia Teknologi

P1 Pakci

Kendaraan taktis angkut pasukan P1 Pakci produksi PT Surya Sentra Ekajaya (SSE), berbodi monokok dengan mesin diesel 3000 cc milik Toyota Land Cruiser - Indonesia Teknologi

P2 APC Cougar

Kendaraan taktis angkut pasukan produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) dengan mesin diesel turbo bertenaga 145 hp - Indonesia Teknologi

P3 APC Ransus Cheetah

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

P6 ATAV

Kendaraan khusus produksi PT. Surya Sentra Ekajaya (SSE) - Indonesia Teknologi

DMV30T

Kendaraan taktis Dirgantara Military Vehicle (DMV-30T) menggunakan mesin diesel 3000 cc Ford Ranger produksi PT DI, Bandung - Indonesia Teknologi

Mobil Hybrid LIPI

Prototipe mobil tenaga hybrid produksi LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Listrik MARLIP (Marmut LIPI)

Prototipe mobil Listrik karya LIPI - Indonesia Teknologi

Mobil Nasional Esemka Digdaya

Mobil hasil karya anak SMK Solo dengan rancangan dari China - Indonesia Teknologi

Teknik Sosrobahu

Struktur pondasi jalan layang yang dapat digerakan 90° sehingga tidak memakan banyak tempat dan merupakan desain anak bangsa - Indonesia Teknologi

Jumat, 31 Desember 2021

PT DI Kirim Unit Ketiga NC-212i untuk Skadron Udara 4 TNI AU

Mampu Modifikasi HujanNC-212i “Rain Maker” Skadron Udara 4 TNI AU

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyelesaikan pesawat NC212i pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk TNI Angkatan Udara. Berbeda dengan pesanan lainnya, pesawat militer ini memiliki kemampuan modifikasi cuaca.

Pesawat NC212i dengan tail number AX-2128 ini dikirim dengan konfigurasi Rain Making yang nantinya dapat digunakan untuk melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), yakni dengan menyemaikan garam (NaCl) di wilayah tertentu guna mengendalikan curah hujan.

"Ini pesawat ketiga yang kita deliver dari 9 unit pesanan Kemhan untuk keperluan alutsista TNI AU. Ini merupakan kebanggaan bagi PTDI bisa kembali mengirim pesawat dengan konfigurasi Rain Making. Tahun depan kami juga berencana mengirimkan 3 pesawat NC212i untuk TNI AU, dimana salah satunya juga dengan konfigurasi Rain Making," kata Direktur Produksi PTDI Batara Silaban, Jumat (31/12/2021).

Menurut dia, pesawat ini merupakan hasil kerja sama semua pihak dari PTDI dengan pemesan Kemhan. Sehingga pihaknya dapat menyelesaikan pesawat ini lebih baik, lebih cepat dan bisa mewujudkan delivery ini sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

"Harapan kami kedepannya bisa memberikan produk yang lebih baik lagi, baik dari quality, cost, maupun ketepatan waktu delivery-nya," kata Batara Silaban.

Adapun penggunaan pesawat NC212i ini tidak hanya untuk Rain Making saja, melainkan dapat tetap digunakan untuk passenger transport, troop/paratroop transport dan foto udara yang dapat dipasang bergantian sesuai dengan kebutuhan operasional TNI Angkatan Udara.

Pesawat NC212i merupakan pesawat angkut ringan dengan sistem avionik modern full glass cockpit dan autopilot, yang dilengkapi dengan winglet, ramp door dan memiliki ukuran kabin yang luas dibandingkan pesawat sekelasnya.

Sejak 2014, PTDI merupakan satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat NC212i.

Hingga saat ini terhitung sebanyak 119 unit pesawat NC212 series yang telah diproduksi dan dikirimkan PTDI ke berbagai customer, baik dalam maupun luar negeri, dari total sebanyak 603 unit populasi pesawat NC212 series di dunia. (shf)
 

  🛩
sindonews  

Kamis, 30 Desember 2021

BUMN Akan Bikin Kereta Cepat sampai Kapal Selam

 Disuntik Rp 34 TIlustrasi 401, kapal selam dinilai sebagai salah satu langkah strategis. [Foto/dok.SINDOnews] ⚓️

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru saja mencairkan penyertaan modal negara (PMN) untuk beberapa badan usaha milik negara (BUMN) senilai Rp 34 triliun.

Salah satunya untuk PT KAI untuk pelaksanaan penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB).

Hal ini disampaikan Sri Mulyani dalam akun instagram miliknya, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (30/12/2021).

"Suasana acara siang tadi di Dhanapala Kementrian Keuangan, saya bersama @erickthohir dan pak Sofyan Djalil menyaksikan penandatanganan Letter of Commitment oleh Direktur Utama PT. PLN, PT. BPUI, PT. KAI, PT. PAL dan Bank Tanah, sebagai penerima PMN Tahun 2021 dengan nilai total sebesar Rp 34,2 triliun," tulisnya.

PT. PLN menerima sebesar Rp 5 triliun untuk pembangunan listrik di desa beserta distribusi. PT. BPUI menerima sebesar Rp 20 triliun untuk mendukung penangan Jiwasraya. Selanjutnya PT. KAI menerima sebesar Rp 6,9 triliun untuk menyelesaikan LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta Bandung. PT. PAL menerima sebesar Rp 1,3 triliun untuk pembuatan kapal selam dan Bank Tanah menerima sebesar Rp 1 triliun sebagai modal awal.

Sri Mulyani meyakini tanggung jawab dari Direktur Utama BUMN penerima PMN dalam penggunaan dana APBN. Pihaknya bersama Kementerian BUMN akan memonitor setiap saat perkembangan dari perusahaan tersebut. (mij/mij)

  ⚓️
CNBC  

KAPA K-61 Batalyon Kapa 2 Marinir Selesai Uji Verifikasi

KAPA K-61 Batalyon Kapa 2 Marinir

Guna meningkatkan fungsi dan kelayakan kendaraan tempur (Ranpur) untuk melaksanakan tugas pokok, 3 unit Ranpur Kapa K-61 telah selesai melaksanakan pemeliharaan dan uji kalayakan manuver darat di Bogor dan manuver laut di Ancol Jakarta. Minggu (26/12/2021).

Pemeliharaan Ranpur Kapa K-61 TA. 2021 dilaksanakan secara bertahap dan berkala dengan memperbaiki disetiap kerusakan yang ada pada Ranpur, diharapkan dapat mengembalikan kondisi dan kemampuan Ranpur secara prima, selanjutnya di laksanakan uji kelaikan manuver baik di darat maupun di laut.

Komandan Batalyon Kapa 2 Marinir Letkol Mar Yudha Fahruliyan, S.H., M.Tr. Opsla seperti di informasikan Dispen Kormar menyampaikan perawatan yang maksimal adalah syarat mutlak dalam kesiapan operasional kendaraan tempur, seperti halnya pada Kendaraan Amfibi Pengangkut Artileri Kapa K-61, Ranpur yang dipergunakan sebagai mengangkut Artileri saat melaksanakan Pendaratan Amfibi oleh Korps Marinir TNI AL, juga dapat dipergunakan untuk mendukung Operasi Militer selain perang, walaupun usia Ranpur yang sudah tidak muda lagi namun performa kendaraan masih layak operasional, hal tersebut tak terlepas dari mutu pemeliharaan dan perawatan dilaksanakan.

Dengan adanya pemeliharaan dan uji kelaikan diharapkan seluruh kendaraan tempur Batayon Kapa 2 Marinir dinyatakan siap untuk mendukung tugas-tugas pokok Satuan.

  ♞
Industry  

Rabu, 29 Desember 2021

Dua Kapal LST Perkuat Koarmada III

Untuk Mengamankan Perairan Indonesia TimurKRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527 perkuat Koarmada 3 TNI AL [TNI A]

Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Irvansyah,S.H.,CHMRP.,M.TR.(Opsla) menyambut kedatangan dua kapal perang baru yang akan menambah kekuatan operasional dan pertahanan TNI AL/ Koarmada III khususnya di wilayah Indonesia Timur. Dua kapal perang baru tersebut adalah KRI Teluk Weda-526 dengan Komandanya Letkol Laut (P) Thomas Riyanto, M.Si (Han) dan KRI Teluk Wondama-527 dengan Komandanya Letkol Laut (P) Rizkal Fadlul Kamal, S.E., M.Tr.Hanla, dimana kedua kapal tersebut masuk Dinas Aktif TNI Angkatan Laut Tanggal 26 Oktober 2021.

Kedua kapal ini merupakan Kapal Perang Jenis Landing Ship Tank (LST) ke-8 dan ke-9 yang dipesan TNI Angkatan Laut kepada Galangan Kapal, PT. Bandar Abadi, Batam yang selanjutnya akan memperkuat dan bergabung dengan Satuan Kapal Amfibi Koarmada III yang mampu membawa Prajurit Pasukan Pendarat, Main Battle Tank (MBT) jenis Leopard dan Tank BMP-3F serta Helikopter. Dimana kedua kapal tersebut dirancang untuk melaksanakan tugas sesuai Fungsi Asasi sebagai pengangkut pasukan pendarat lengkap dengan kendaraan amfibi dan peralatan tempurnya untuk didaratkan di pantai yang dikuasai musuh dalam suatu Operasi Amfibi.

Dalam acara penyambutan dua kapal perang baru tersebut turut hadir Kepala Staf Koarmada III Laksamana Pertama TNI Yeheskiel Katiandagho S.E., M.M., M.H., Inspektur Koarmada III Laksamana Pertama TNI DR. Toto Dwijaya Saputra S.T., M.SI(Han)., M.TR.Opsla., Kapok Sahli Koarmada III Laksamana Pertama TNI Budi Jatmiko, S.T., M.A.P., CHRMP, pejabat utama Koarmada III dan pejabat unsur Forkopimda Provinsi Papua Barat, Kota/ Kabupaten Sorong serta Ketua Daerah Jalasenastri Koarmada III beserta Pengurus Daerah Jalasesanstri Armada III juga Ketua dan Pengurus Korcab XIV Sorong.

Dikatakan Panglima Koarmada III, nama KRI Teluk Wondama-527 diambil dari nama teluk yang terletak di daerah Kepala Burung Pulau Papua sebagai Daerah Konservasi Taman Nasional Laut Teluk Cenderawasih (TNLTC) yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna serta pemandangan alam khas Papua, baik yang berada dilaut maupun di darat sehingga Teluk Wondama merupakan primadona pariwisata indonesia masa depan.

Sementara nama KRI Teluk Weda-526 diambil dari nama sebuah teluk yang terletak di Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara yang terkenal akan keindahan taman bawah laut yang menakjubkan dengan kehidupan ikan yang melimpah dimana salah satunya adalah spesies hiu kaki langka (Hemisayllium Halmahera).

Lebih lanjut dikatakan Panglima Koarmada III ada satu hal yang paling membanggakan kita semua bahwa awak KRI Teluk Wondama-527 dan KRI Teluk Weda-526, sebagian Bintara dan Tamtamanya merupakan lulusan Satdik 3 Kodiklatal yang berada di Katapop, Distrik Salawati, Kabupaten sorong.

Untuk kita ketahui bersama bahwa Satdik 3 Kodiklatal yang berdiri pada tahun 2020 telah berhasil meluluskan 449 orang prajurit yang merupakan gagasan dan terobosan Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan personel TNI AL, khususnya yang bersumber dari Pemuda dan Pemudi Provinsi Papua Barat, Papua, Maluku serta Maluku Utara.
 

  Koarmada III  

PAL Akan Gandeng Swasta Revitalisasi Kapal TNI AL

Rencananya akan ada revitalisasi 40 unit armada TNI AL MRO Kapal-kapal TNI AL [PAL]

Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) mengapresiasi PT PAL Indonesia (Persero) yang berencana menggandeng galangan kapal swasta nasional untuk melaksanakan proyek revitalisasi kapal TNI AL.

Sekretaris Jenderal Ikatan Perusahaan Iperindo Akan Naim menjelaskan, rencananya akan ada revitalisasi 40 unit armada TNI AL yang melibatkan galangan swasta nasional yang dipimpin langsung oleh PT PAL.

"Perusahaan galangan kapal anggota Iperindo itu nantinya akan diseleksi. Galangan yang lulus assesment akan menjadi mitra PT PAL untuk bersama-sama mengerjakan proyek revitalisasi armada milik TNI AL, meliputi Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO)," kata Akan Naim dalam keterangannya, Jumat (24/12).

Terhadap proyek itu, Direktur Utama PT PAL Kaharudin Djenod, baru-baru ini telah mengundang para pelaku usaha galangan anggota Iperindo yang mendiskusikan rencana tersebut.


Askan Naim mengatakan, bila rencana mulia PT PAL ini terwujud, maka akan menjadi proyek percontohan, yakni kolaborasi antara BUMN dan swasta. Dengan pola kerja yang inklusif ini diharapkan industri maritim nasional bisa bangkit dari keterpurukan.

Ketua umum Iperindo Eddy Kurniawan Logam menambahkan bahwa ini adalah momentum yang ditunggu selama hampir dua tahun. Program pembangunan dan perbaikan kapal yang transparan seperti ini yang diharapkan para pelaku usaha untuk membangkitkan industri galangan kapal nasional.

Ke depannya, ungkap Eddy, proyek pembangunan dan pemeliharaan kapal pertahanan dan keamanan jangan lagi dikuasai segelintir perusahaan galangan, tapi harus dibuka secara transparan dan memberikan kesempatan hidup kepada semua galangan Nasional yang mampu bekerja.

"Kami dari Iperindo sangat mendukung program PT PAL yang kami nilai ini sangat baik dan transparan untuk kemajuan industri maritim nasional," kata Eddy.

Melalui sinergi seperti ini, lanjut Eddy, akan tercipta pemerataan dan keadilan sekaligus menumbuhkan minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor maritim.

  ★ Investor  

Selasa, 28 Desember 2021

[Video] Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) dr. Wahidin Sudirohusodo Sukses Laksanakan Sea Acceptance Test (SAT)

Diposkan PT PAL Indonesia Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) dr. Wahidin Sudirohusodo 991 [PAL]

H
alo #SobatPAL Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) dr. Wahidin Sudirohusodo telah sukses melaksanakan Sea Acceptance Test (SAT). Kegiatan tersebut dilakukan oleh Tim Produksi Kapal BRS PT PAL Indonesia (Persero), Tim Kelaikan Material (TKM) dari TNI AL Class LR serta Tim Satgas.

Kapal BRS dr. Wahidin Sudirohusodo lulus uji kecepatan dengan maksimum 19.4 knots melebihi kecepatan yang diamanatkan pada kontrak yaitu 18 knots. BRS dr. Wahidin Sudirohusodo sukses lakukan rangkaian uji performa, yakni turning circle test, Z manouvering test, Crash stop astern test. Sehingga keseluruhan rangkaian SAT telah dilaksanakan dan telah dinyatakan lulus oleh Tim TKM dan Class LR.

Setelah sukses melaksanakan kegiatan SAT, kapal BRS akan dipersiapkan untuk pelaksanaan commodore inspection dan selanjutnya akan diserah terimakan kepada TNI-AL.


  ★ Youtube  

Zerocov, Mesin Andalan Sandiaga Basmi COVID-19 di Perhotelan

 Zerocov

Ini salah satu andalan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memerangi pandemi. Dia mengharapkan alat sanitasi udara produk Indonesia yang bernama mesin Zerocov (Zero Covid) bisa memberikan manfaat besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terutama di industri perhotelan serta MICE.

Nanti mesin Zerocov ini kita akan persyaratkan bagi event G20, Word Tourism Day yang akan di sini juga, dan kegiatan lain yang akan kita lakukan,” ujar Sandiaga saat menerima mesin Zerocov dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagaimana dalam keterangan pers, Jakarta, Jumat (24/12/2021).

Zerocov merupakan kombinasi tiga teknologi yaitu disinfektan, sinar ultraviolet, dan ion negatif. Alat tersebut digunakan untuk melindungi dan menyerang mikroorganisme seperti virus dan bakteri secara aktif sehingga terbukti efektif membasmi mikroorganisme.

Pengembangan alat itu dilakukan oleh Wirawan Darmana selaku inventor sekaligus pemilik peternakan ayam di Ciawi, Jawa Barat, yang mengembangkan inovasi pada 2004 dengan menerapkan sistem disinfektan dan sinar ultraviolet demi melindungi ayam saat krisis flu burung melanda.

Pada 2020, Wirawan mengembangkan alat tersebut bekerja sama dengan periset sekaligus peneliti dari Pusat Riset Elektronika dan Telekomunikasi serta Loka Penelitian Teknologi Bersih, Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik BRIN untuk manusia demi memitigasi penyebaran virus COVID-19.

Dalam pengujian, disebutkan bahwa Zerocov dapat digunakan sebagai alat sanitasi ruangan yang dapat membunuh mikroorganisme.

Pak Wirawan cerita beliau uji coba di tempat ibadah beliau di gereja yang beliau aktif, ternyata dalam periode selama COVID-19 ini berhasil paling tidak belum ada kasus sampai hari ini, tidak ada transisi lokal didapatkan dari tempat ibadahnya. Saya kira ini bisa menyasar di tempat ibadah lainnya,” ungkap Sandiaga.

Selain itu, Zerocov dikatakan telah mendapatkan Surat Keterangan produk sebagai Evaporative Air Cooler dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 62 Tahun 2017 tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.

Menparekraf mengajak para pemangku kepentingan untuk terus berinovasi, beradaptasi, serta berkolaborasi agar dapat lebih siap dalam menyambut tahun 2022 dengan semangat kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Jangan lupa untuk bangga dengan buatan Indonesia. Oleh karena itu saya mewakili pemerintah pusat mengajak seluruh stakeholder untuk berinovasi, berkolaborasi, beradaptasi bersama Zerocov sehingga kita dapat menggeliatkan perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya,” kata dia.(DM04)
 

  ❂
Data Core  

Offset A400M dan Penjualan Pesawat Terbang Indonesia

Opini Alman Helvas Ali https://awsimages.detik.net.id/visual/2021/10/10/pesawat-angkut-militer-airbus-a400m-6_169.jpeg?w=715&q=90Pesawat angkut militer Airbus A400M [Hauke-Christian Dittrich/dpa via AP] 🛩
K
ementerian Pertahanan dan Airbus Defence and Space (ADS) telah menandatangani kontrak akuisisi dua A400M dan opsi empat pesawat pada 10 Oktober 2021 di Jakarta dan dilanjutkan kegiatan seremonial serupa saat Dubai Airshow 2021 pada 18 November 2021. Kontrak dua A400M memanfaatkan slot Pinjaman Luar Negeri (PLN) senilai US$ 700 juta dalam Penetapan Sumber Pembiayaan (PSP) sebesar US$ 5,8 miliar yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan pada 26 April 2021. Indonesia bersedia menyisihkan dana sebesar €484 juta kepada ADS untuk mendapatkan dua pesawat angkut yang material airframe-nya menggunakan aluminium alloy, titanium alloy dan carbon fiber ini.

Tercakup pula dalam kontrak, yaitu paket offset yang ditujukan kepada PT GMF AeroAsia Tbk dan PT Dirgantara Indonesia. Dibandingkan dengan kontrak akuisisi 36 Rafale dari Dassault Aviation Prancis dan 6 fregat FREMM dari Fincanteri Italia, sasaran offset A400M lebih bagus karena semua firma penerima offset adalah perusahaan yang bonafit, dapat diandalkan dan memiliki rekam jejak yang jelas dalam bisnis dirgantara maupun pertahanan. Lalu bagaimana detail offset yang didapatkan oleh Indonesia dari ADS sehingga negeri ini akan tercatat sebagai operator ke-10 A400M di dunia?

Pabrikan pesawat terbang Pan-Eropa sepakat memberikan direct offset kepada PT GMF AeroAsia Tbk terkait dengan kemampuan maintenance, repair and overhaul (MRO) A400M, termasuk dokumen-dokumen technical publication dan peralatan ground support equipment. Hal ini selaras dengan kepentingan anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) untuk memperluas lini bisnis ke sektor pertahanan melalui GMF Defense yang kini sedang melaksanakan program penggantian center wing box (CWB) sejumlah pesawat C-130 TNI Angkatan Udara. Kemampuan MRO yang diberikan oleh ADS kepada PT GMF AeroAsia Tbk terbatas pada airframe dan tidak mencakup mesin dan avionik.

Paket indirect offset ditujukan kepada PT Dirgantara Indonesia dan terkait dengan CN235 dan NC212i. Apabila kontrak pengadaan dua A400M telah efektif, BUMN industri dirgantara ini akan mendapatkan autonomous right CN235, sehingga semua komponen pesawat terbang yang memiliki endurance delapan jam itu dapat diproduksi sepenuhnya di Bandung. Cakupan autonomous right CN235 di antaranya produksi CWB dan engine mounting, cowling dan eductor. ADS akan memberikan pula jig dan fixture CWB CN235 yang diambil dari fasilitas di Spanyol untuk mendukung produksi CWB dan komponen terkait di Bandung.

ADS setuju memberikan design and sales authorization kepada PT Dirgantara Indonesia untuk NC212i. Pabrikan pesawat terbang Indonesia diperbolehkan untuk memasarkan NC212i ke seluruh pasar dunia, termasuk negara-negara yang tidak tercakup dalam perjanjian yang ada saat ini dengan ADS. Sebelumnya, BUMN ini harus mendapatkan izin dari ADS untuk memasarkan NC212i di luar kawasan Asia Tenggara. Selain itu, ADS akan menghapus pembagian keuntungan yang disepakati secara kontraktual untuk setiap NC212i yang dijual oleh firma yang didirikan pada 23 Agustus 1976 ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRyGdH-xgLfAxFOHDAstuYTL1tI8vMaP4jhmNhTpqJmFXD0HqRmPjW-VoQ8dDFZk7BLZ2KRJI1X-eEvbAbGBes8IMtZyYEuE7bGAfU5REYfMT3nroIgh5t0QTO9RcIhP88dfB7k30SdEvb/s280/Prime+Kurniawan.jpgPT Dirgantara Indonesia akan pula menerima current design data package NC212i dari ADS, selain transfer teknologi untuk kustomisasi yakni standar konfigurasi EE92 yang sudah mendapatkan sertifikasi EASA. Standar konfigurasi EE92 merupakan kode untuk NC212 yang di antaranya mencakup kalkulasi tentang stress dan strain dan sebarannya, suatu hal yang sangat penting dalam desain, produksi maupun modifikasi pesawat terbang. Semua paket terkait NC212i diperlukan karena produksi pesawat yang ditenagai oleh mesin TPE-331-12JR-701C buatan Honeywell hanya dilakukan di Bandung saja.

Autonomous right
CN235 dapat mempercepat penyerahan pesanan ke konsumen firma ini karena CWB dan komponen lainnya akan diproduksi di Bandung. Namun 2017 merupakan tahun terakhir BUMN yang pernah dipailitkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mendapatkan pesanan CN235 dari konsumen. Dalam kurun waktu 2018-2021, PT Dirgantara Indonesia gagal mendapatkan pesanan CN235 lagi konsumen, sehingga penyerahan CN235-220 MPA N70 untuk TNI Angkatan Laut pada tiga bulan pertama 2022 akan menjadi penyerahan backlog order terakhir. Secara otomatis, lini produksi CN235 di Bandung akan tutup sementara sampai mendapatkan pesanan baru dari konsumen.

Mengapa tidak ada pesanan baru untuk CN235 kepada BUMN ini selama empat tahun berturut-turut? Apakah masalah kemampuan pemasaran? Apakah ada persaingan antara ADS dan PT Dirgantara Indonesia pada ceruk pasar yang hampir sama, yaitu antara C295 versus CN235? Ataukah perpaduan antara kedua faktor tersebut?

Untuk NC212i, backlog order kini terdiri atas tujuh unit pesanan Kemhan berdasarkan kontrak 2017 dan dua buah pesanan Ministry of Agriculture and Cooperative Thailand yang ditandatangani pada 2020. Sementara pada 2021 tidak ada pesanan NC212i dari konsumen. Meskipun offset dari ADS cukup menguntungkan bagi PT Dirgantara Indonesia, tetapi kemampuan manajemen PT Dirgantara Indonesia untuk menjual CN235 dan NC212i perlu dibenahi. Rekor empat tahun berturut-turut tanpa ada pesanan CN235 jelas akan mempengaruhi cash flow perseroan antara tiga tahun hingga lima tahun mendatang. (miq/miq)

  CNBC 

Senin, 27 Desember 2021

TNI AL dan Len Uji Tembak KRI Ajak

⚓ Selesai Upgrade CMS Mandhala✈ KRI AJAK 653 [TNI AL]

KRI Ajak (653) baru saja rampung dari pemeliharaan depo (hardepo) atau pemeliharaan perbaikan kapal secara menyeluruh pada bulan Desember 2021 ini. PT Len Industri (Persero) dipercaya TNI AL untuk meng-upgrade hardware dan software Combat Management System (CMS) Mandhala, serta mengintegrasikannya dengan sistem senjata, radar dan juga sensor-sensor kapal perang.

Uji penembakan KRI Ajak menggunakan meriam 57mm dan 40mm secara remote dengan CMS Mandhala berjalan dengan baik di Perairan Masalembo, Jawa Timur pada awal Desember 2021.

KRI Ajak kini sudah dilengkapi dengan combat system buatan Len yang terintegrasi dengan senjata meriam 57mm dan 40mm, radar navigasi, radar surveillance, sensor (electro-optical targeting system) EOTS, gyro vertical, speedlog, hingga sensor arah angin.

Direktur Bisnis & Kerjasama Len, Wahyu Sofiadi mengatakan, “Terimakasih atas kepercayaan dari TNI AL. Uji penambakan di Perairan Masalembo pada awal Desember kemarin berjalan dengan baik. Di bidang pertahanan ini memang membutuhkan kemandirian teknologi yang mumpuni agar tidak bergantung dengan asing, dan PT Len Industri selalu siap dalam mendukung hal ini.”

CMS merupakan brainware yang berfungsi melakukan pengolahan data dari berbagai sensor menjadi informasi navigasi, potensi ancaman, serta reaksi yang dapat dilakukan untuk melumpuhkan ancaman tersebut. CMS juga dapat memberikan visualisasi menyeluruh terhadap situasi taktis pertempuran, menyediakan sarana untuk melakukan reaksi secara efektif dan efisien melalui sistem persenjataan yang dimiliki.

CMS Mandhala pertama kali digelar di KRI Ajak pada tahun 2014. Sekarang, selain upgrade CMS dan integrasinya dengan sensor dan sistem senjata, Len juga melakukan perbaikan senjata meriam 57mm, 40mm, 20mm, perbaikan radar surveillance, perbaikan dome sonar, dan integrasi pengadaan EOTS,” imbuh Wahyu.

  Tentang KRI Ajak (653) 
KRI Ajak (653) merupakan jenis Kapal Cepat Torpedo (KCT) yang bertugas sebagai elemen pemukul musuh, baik di permukaan maupun di bawah permukaan (anti submarine warfare), termasuk sebagai kapal pendeteksi anti-kapal selam.

KRI Ajak adalah kapal perang jenis patroli Kelas Andau milik TNI AL selain KRI Singa (651). Pada tahun 1989, KRI yang sebagian lambung kapal dan peralatannya dibuat di Lurssen Jerman ini masuk sebagai bagian dari Satuan Kapal Cepat Armada Timur TNI-AL, Surabaya, dan dipasang di PT PAL.

KRI Ajak memiliki panjang 58,1 meter, lebar 7,6 meter, draught 2,95 meter, memiliki bobot 445 ton pada beban penuh serta memiliki kecepatan maksimal 27 knot dengan daya jelajah 2.200 mil. (***)
 

  🔅 LEN  

Pindad Akan Produksi MRAP Ringan Kozak-2M2

Kozak 2M facelift Pindad [Medef]

K
epala Departemen Pengembangan perusahaan Practika, Serhiy Vilkov, telah mengumumkan bahwa kendaraan tempur (ranpur) ringan Kozak-2M2 4X4 dapat diproduksi di Indonesia. Demikian seperti diwartakan Army Recognition.

Diketahui pada 2020 PT Pindad dari Indonesia dan Practika dari Ukraina telah menandatangani Nota Kerjasama (MoU) antara perusahaan untuk mengembangkan dan memproduksi kendaraan militer secara bersama.

Selanjutnya tahun 2021, Indonesia telah menerima dua unit Kozak-2M2 dari Practika untuk digunakan sebagai bahan penelitian dan pengembangan secara lokal.

Ditengok dari sejarahnya, versi pertama Kozak mulai ditampilkan pada 24 Agustus 2009 saat mengikuti parade militer di Kiev untuk memperingati Hari Kemerdekaan Ukraina.

Versi pertama Kozak didasarkan pada sasis truk EuroCargo 4X4 yang dikembangkan oleh perusahaan Italia Iveco Defense Vehicle.

Sementara versi Kozak-2M2 telah mengadopsi desain monokok yang menjadikannya lebih kokoh dan berbobot lebih ringan.

Untuk spesifikasinya, Kozak-2M2 memiliki bobot tempur 15.000 kg. Ranpur ini berdimensi panjang 6,23 m, lebar 2,3 m, dan tinggi 2,3 m.

Kozak-2M2 didukung oleh mesin diesel Iveco berkapasitas 7.800 cc yang menghasilkan daya 352 hp. Mesin ini dikombinasikan dengan transmisi manual ZF dengan enam gigi maju dan satu gigi mundur.

Kendaraan diawaki oleh tiga orang, terdiri dari pengemudi, komandan, dan juru senjata. Kozak dapat menampung delapan prajurit infanteri yang duduk di kursi khusus anti ranjau.

Sebagai ranpur jenis MRAP (Mine Resistant Ambush Protected), tingkat perlindungan terhadap ranjau dan IED-nya berada pada Level 2 STANAG 4569 yang sanggup menghadapi ledakan setara 6 kg TNT.

Tingkat perlindungan balistik Kozak-2M2 ada pada Level 2 STANAG 4569, artinya sanggup bertahan dari tembakan peluru senapan serbu kaliber 5,56 mm dan 7,62 mm.

Sebagai senjata beladiri dan bertempur, di atas atap Kozak-2M2 dapat dilengkapi dengan stasiun senjata yang dioperasikan dari jarak jauh (RCWS).

Stasiun senjata ini dipersenjatai dengan senapan mesin kaliber 12,7 mm. -RBS-

  Airspace Review  

Dahana Berhasil Uji Spherical Powder Propelan untuk Munisi

➶ Prototype propelan ini akan berkembang untuk jenis spherical powder yang dapat digunakan untuk munisi kaliber kecil berbagai macam varian diantaranya 5,56; 7,62, 9 mm.Ilustrasi Rhan 122 ★

Balitbang Kementerian Pertahanan dan PT Dahana (Persero) melalui kolaborasi bersama PT Pindad dan Institut Teknologi Bandung berhasil melaksanakan uji coba produk propelan spherical powder.

Uji coba dilaksanakan pada 22 Desember 2021 di lokasi uji PT Pindad Turen, Malang, Jawa Timur. Prototipe propelan yang diujikan merupakan hasil production trial yang dilaksanakan sejak 22 November 2021 yang ditandai dengan kick off meeting dan berlanjut hingga pekan ketiga Desember 2021 di BGP Miniplant Energetic Material Center (EMC) Dahana, Subang, Jawa Barat.

Propelan merupakan bahan baku untuk membuat peluru, roket, peluru kendali (missile), munisi kaliber kecil, menengah dan besar. Prototype propelan ini akan berkembang untuk jenis spherical powder yang dapat digunakan untuk munisi kaliber kecil berbagai macam varian diantaranya 5,56; 7,62, 9 mm.

Propelan hasil trial production BGP miniplant Dahana ini telah diuji balistik pada kaliber 5,56 mm dan 7,62 mm menunjukkan konsistensi performance yang stabil serta memiliki keseragaman velocity dan tingkat akurasi sasaran yang baik.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dahana (Persero) Suhendra Yusuf RPN mengatakan mimpi untuk kemandirian industri propelan merupakan prioritas program dari jajaran direksi sebagai amanah Perpres No. 8 Tahun 2021 tentang Kebijakan Umum Pertahanan Negara Tahun 2020-2024, dimana salah satu prioritasnya adalah pembangunan propelan.

Kita juga berterima kasih kepada Kementerian Pertahanan yang telah berkomitmen sejak tahun 2015 dalam membangun berbagai fasilitas di EMC Dahana, dan kita ingin hal yang telah diberikan pihak Kemhan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Dahana. Ini merupakan keberhasilan bersama untuk kemandirian terhadap ketergantungan impor yang ditunjukkan dengan perwujudan kolaborasi yang baik secara triple helix antara Balitbang Kemhan, Dahana, Pindad beserta Akademisi yaitu Institut Teknologi Bandung," papar Suhendra, dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (24/12/2021).

Selain itu, Suhendra juga menyampaikan, pembangunan pabrik propelan merupakan bentuk kolaborasi BUMN Industri Pertahanan yaitu PT Dahana (Persero) dan PT Pindad (Persero). Kolaborasi antar kedua BUMN ini dalam memproduksi propelan merupakan peristiwa bersejarah dimana keduanya berkomitmen untuk melakukan pengembangan formula dan juga teknologi propelan.

Dengan keberhasilan productian trial pembuatan propelan single base, urtuk keperluan Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB) dapat mendorong segera terwujudnya industri propelan di tanah air, sehingga Indonesia diharapkan tidak lagi mengimpor propelan dari luar nengeri yang sudah berlangsung puluhan tahun. Hal ini juga menunjukkan bahwa Industri, khususnya BUMN dari sisi teknologi mampu memproduksi propelan,” tegas Suhendra.

Sementara itu, Kepala Pusat Sumber Daya Pertahanan Balitbang Kemhan Brigjen TNI Ignatius Eko Djoko Purwanto menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dan implementatif.

Hal ini diwujudkan dengan penandatanganan komitmen bersama berupa nota kesepahaman yang disepakati oleh semua pihak yaitu Balitbang Kemhan, Dahana, Pindad dan Institut Teknologi Bandung,” ungkap Ignatius.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Teknologi & Pengembangan PT Pindad (Persero) Sigit P Santosa. “Hasil propelan yang sudah kita hasilkan merupakan sesuatu yang luar biasa, bahwa kita yakin dan mampu untuk menghasilkan propelan dengan pengembangan yang lebih baik,” ungkap Sigit.

Dalam kesempatan yang sama, Tatacipta Dirgantara selaku representative dari ITB juga menyampaikan bahwa kehadiran perguruan tinggi ini harus relevan dengan kepentingan bangsa yang diwujudkan melalui partisipasi kemandirian, kedaulatan serta melibatkan diri dengan beberapa proyek nasional.

Kami memiliki sumberdaya yang mudah-mudahan dapat dikontribusikan dan diwujudkan secara penuh untuk mendukung kemandirian propelan ini,” terang Tatacipta Dirgantara.

  Bisnis  

Minggu, 26 Desember 2021

Basarnas Luncurkan Kapal SAR KN Ganesha 105

Kapal canggih yang dibuat di BatamKN SAR Ganesha 105 yang diresmikan di Batam. [Foto: Zalfirega/kepripedia.com]

Satu unit kapal yang diberi nama SAR Ganesha 105 hasil karya anak bangsa yang diproduksi oleh perusahan galangan kapal di Tajunguncang, Batam diluncurkan, pada Rabu (23/12) kemarin.

Kepala Basarnas RI, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi, menjelaskan kapal baru ini berukuran panjang 68 meter dan lebar 12 meter.

"Kapal yang dibuat dengan bahan bimetal ini mampu menempuh kecepatan 16 knots," katanya dalam pesan tertulis yang diterima kepripedia, Kamis (23/12).

Dari segi kekuatan, kapal tersebut mampu membawa satu buah unit helikopter tipe Eurocopter AS365 N3 + Dhoupin. Kapal ini juga memiliki satu set sistem DPO yang dapat mengunci posisi koordinat kapal agar tetap stabil pada koordinat yang telah ditentukan.

"Kapal KN SAR Ganesha 105 ini memiliki kem," terang dia.

Ia pun berharap dengan alutsista berupa kapal serba lengkap ini, menjadi dasar utama Basarnas untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia dan internasional.

"Nantinya kapal Ganesha 105 akan diperuntukan untuk suplai operasi Basarnas dan pusatkan di wilayah Ambon," kata dia.

Henri memaparkan, kapal ini merupakan garapan PT Karimun Anugrah Sejati (KAS) yang dikerjakan kurang lebih selama dua tahun. Namun karena pandemi ada sedikit kendala.

"Untuk harga produksi pembuatan kapal tersebut membutuhkan biaya sebesar Rp 120 miliar," terang dia kepada awak media.

Ia pun mengungkapkan ke depannya, akan mengurangi pembuatan kapal berukuran besar. Namun memprioritaskan kapal kecil yang dapat menembus ombak besar di perairan samudera.
 

  ✪ Kumparan  

Uji Fungsi Dinamis Simulator Pesawat Cassa 212

Di Faslat Wing 2 Lanud Abdulrachman SalehSimulator Pesawat Cassa 212

Tim Diskomlekau yang diketuai Kolonel Lek Ade Teguh Budianto bersama enam perwira TNI AU melaksanakan uji fungsi dinamis Flight Training Device (FTD) Pesawat Cassa 212i Aviocar di Faslat Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh, Rabu (22/12). Anggota tim uji fungsi yaitu Kolonel Lek Yos Alfantino, Letkol Kal Renaldi, Mayor Tek Wayan, Mayor Pnb David Monigka dan Mayor Lek Idpianto.

Kegiatan ini di saksikan oleh Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI Zulfahmi, S.Sos.,M.Han., Komandan Depohar 30 Kolonel Tek R.P. Bulolo, Komandan Wing Udara 2 Kolonel Pnb Erwin Sugiandi, dam pejabat Lanud Abd Saleh.

Kegiatan Uji Fungsi ini dimulai dengan paparan teknis M. Kamarudin sebagai pelaksana teknis Enginering PT Tabel Aero Pratama, dilanjutkan pelaksanaan uji fungsi terbang oleh dua pilot uji, sambutan Danlanud Abd Saleh, paparan teknis hasil pelaksanaan uji fungsi dan evaluasi serta tanggapan dari pelaksana pengadaan simulator serta penutup.

Ketua Tim Kolonel Lek Ade Teguh Budianto menyampaikan uji fungsi ini untuk menguji kelengkapan, fungsi dan hal-hal terkait dengan adanya FTD pesawat Cassa 212 sehingga dapat mensimulasikan pelaksanaan penerbangan seperti pelaksanaan terbang sesungguhnya, termasuk mensimulasikan apabila terjadi emergency dalam sistem pesawat Cassa 212i.

Sementara itu, Danwing Kolonel Pnb Erwin Sugiandi menyampaikan selamat datang kepada tim dengan harapan adanya simulator dapat memelihara profesionalisme penerbang di Skadron Udara 4 dalam mengawaki pesawat Cassa 212i.

Selanjutnya Mayor Pnb David Moningka., M.Tr.SOU., mengoperasikan simulator di kursi instruktur. Mayor Pnb Susilo dan Mayor Pnb Syamsu Alam sebagai pilot uji terbang dari Skadron Udara 4 menguji FTD tersebut.

Saat pilot menguji simulator, tim uji fungsi mengecek teknis simulator tersebut mulai saat mesin hidup, take off, terbang dan landing. Uji simulasi emergency yang di kendalikan dari kursi instruktur.

Pilot juga menguji semua aplikasi simulator untuk mengetahui kemampuan simulator dan menemukan berbagai kendala teknis yang mungkin ada.

Turut memberikan apresiasi dalam pelaksanaan uji fungsi ini Danlanud Abd Saleh Marsma TNI Zulfahmi, S.Sos.,M.Han., yang datang di tengah-tengah acara. Marsma TNI Zulfahmi menyampaikan terima kasihnya, karena kini telah ada FTD Cassa 212i bagi penerbang di Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh. FTD Cassa 212i yang di bangun oleh TNI AU ini merupakan FTD pertama di dunia.
 

  🛩
TNI AU  

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More