Jakarta - Beberapa perusahaan asal Korea Selatan
(Korsel) menandatangani kerjasama dengan perusahan Indonesia. Ada 8
kerjasama yang disepakati dengan nilai sebesar US$ 4,14 miliar atau Rp
41,4 triliun.
Berdasarkan data yang diterima detikFinance, dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Jumat (11/10/2013).
Berikut ini rincian kerjasamanya:
Berdasarkan data yang diterima detikFinance, dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Jumat (11/10/2013).
Berikut ini rincian kerjasamanya:
- MoU kerjasama untuk standar keselamatan area gas oleh Ditjen Migas Kementerian ESDM dengan Korea Gas Safety Corporation
- MoU antara Pertamina dan Korea National Oil Corps
- Proyek pembangkit listrik batubara di Kalimantan Selatan oleh PT Adaro Power dengan PT EWP Indonesia sebesar US$ 450 juta
- Kerjasama operasional rig pengeboran CBM di Indonesia oleh PT Sugico dengan Hanjin D&B Co.Ltd sebesar US$ 30 juta.
- Perluasan Kerjasama Kogas ang Sugico oleh PT Sugico Graha dan Korea Gas Corporation sebesar US$ 3,7 juta
- Proyek PLTU Tebo 2x200 mw di Jambi oleh Pemprov Jambi, PT Tebo Agung International dan Korea South-East Power Co. Ltd sebesar US$ 600 juta
- Pengembangan proyek bahan bakar Woodpellet di Papua Barat oleh PT Teluk Bintuni Mina Agro Karya dengan Korea South-East Power Co Ltd sebesar US$ 55 juta.
- Pembangunan jalur kereta api dari Pulau Baai, Bengkulu ke Muara Enim, Sumatera Selatan dan pelabuhan oleh PT Mandala Resources, PT Coalindo Adhi Nusantara, PT True North Bridge Capital, PT Tanah Laut Tbk dan PT Hanwa S&C Co.Ltd sebesar US$ 3 miliar.
Seperti diketahui, hari ini Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Guen Hye melakukan kunjungan kenegaraan di Jakarta. Pihak pemerintah yang diwakili oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan para menteri lainnya bertemu di Hotel Grand Hyatt Jakarta.
Selain Hatta juga hadir Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, Menteri Pertahanan Poernomo Yusgiantoro, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar, serta Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Suryo Bambang Sulisto.(mkl/hen)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.