Jakarta - Masih ingat dengan pesawat CN-235 karya anak
bangsa pada masa pemerintahan Presiden Soeharto? Ternyata pesawat
tersebut masih eksis.
Eksis bukan berarti masih bisa mengudara karena pesawat itu sudah memasuki masa pensiun. Saat ini masih ada pesawat CN-235 milik PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) yang hanya parkir saja.
Menurut Dirut Merpati Capt Asep Ekanugraha, jajaran pesawat CN-235 itu sudah lama tidak beroperasi lagi karena perseroan sudah melakukan peremajaan dengan armada baru. Dulu Merpati punya 15 CN-235.
"Kita masih punya itu (CN-235), tapi sekarang sudah tidak dipakai lagi. Parkir begitu saja, salah satunya ada di Medan," katanya saat berkunjung ke kantor detikFinance, Kamis (10/10/2013).
Menurut Asep, pesawat-pesawat itu akan segera dilepas karena membenani keuangan Merpati yang selama ini masih berusaha membaik. Pasalnya, meski tidak beroperasi, pesawat-pesawat itu tetap membutuhkan biaya.
"Pesawat kalau parkir saja kan mahal juga. Macam-macam biayanya, dari mulai asuransi, bayar parkir dan banyak lagi," jelasnya.
Jajaran pesawat karya anak bangsa itu akan dilepas dengan berbagai cara, mulai dari dijual sampai dijadikan besi tua. Ini merupakan bagian dari rencana divestasi aset-aset yang sudah tidak produktif.
"Dulu itu kan ada 15 (CN-235) sekarang sih sudah berkurang, beberapa mungkin ada yang sudah jadi panci," katanya sambil bercanda.
Selain CN-235, Merpati juga berencana melepas pesawat-pesawat tua lain yang sekarang masih membebani keuangan, salah satunya adalah Fokker 28.
Rencana divestasi aset ini sudah diajukan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebagai bagian dari restrukturisasi dan revitalisasi Merpati. Keputusan atas restrukturisasi dan revitalisasi ini diharapkan sudah bisa keluar akhir tahun ini.(ang/dru)
Eksis bukan berarti masih bisa mengudara karena pesawat itu sudah memasuki masa pensiun. Saat ini masih ada pesawat CN-235 milik PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) yang hanya parkir saja.
Menurut Dirut Merpati Capt Asep Ekanugraha, jajaran pesawat CN-235 itu sudah lama tidak beroperasi lagi karena perseroan sudah melakukan peremajaan dengan armada baru. Dulu Merpati punya 15 CN-235.
"Kita masih punya itu (CN-235), tapi sekarang sudah tidak dipakai lagi. Parkir begitu saja, salah satunya ada di Medan," katanya saat berkunjung ke kantor detikFinance, Kamis (10/10/2013).
Menurut Asep, pesawat-pesawat itu akan segera dilepas karena membenani keuangan Merpati yang selama ini masih berusaha membaik. Pasalnya, meski tidak beroperasi, pesawat-pesawat itu tetap membutuhkan biaya.
"Pesawat kalau parkir saja kan mahal juga. Macam-macam biayanya, dari mulai asuransi, bayar parkir dan banyak lagi," jelasnya.
Jajaran pesawat karya anak bangsa itu akan dilepas dengan berbagai cara, mulai dari dijual sampai dijadikan besi tua. Ini merupakan bagian dari rencana divestasi aset-aset yang sudah tidak produktif.
"Dulu itu kan ada 15 (CN-235) sekarang sih sudah berkurang, beberapa mungkin ada yang sudah jadi panci," katanya sambil bercanda.
Selain CN-235, Merpati juga berencana melepas pesawat-pesawat tua lain yang sekarang masih membebani keuangan, salah satunya adalah Fokker 28.
Rencana divestasi aset ini sudah diajukan kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebagai bagian dari restrukturisasi dan revitalisasi Merpati. Keputusan atas restrukturisasi dan revitalisasi ini diharapkan sudah bisa keluar akhir tahun ini.(ang/dru)
2 komentar:
Waduh, omongan dirut kok gitu ya. Pesawat sudah jadi panci segala, emang dia lihat sendiri bikin panci dari CN-235? Pantesan Merpati ga maju2.
Kalau jam terbangnya masih lama lagi, dari pada dijadikan panci, lebih baik hibahkan ke TNI , mudah2an bisa direfurbish & diupgrade menjadi CN235 MPA...
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.