Jakarta -Kementerian
Perhubungan memesan satu kapal penumpang yang juga dapat memuat kargo.
Kapal yang dipesan dari PT Mariana Bahagia di Palembang itu memiliki
kapasitas 1.200 gross tonnage (GT). "Nilainya sekitar Rp 48
miliar," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian
Perhubungan, Adolf Tambunan, melalui keterangan resmi, Jumat, 25 Oktober
2013.
Ia menyebut pembiayaan kapal berasal dari anggaran tahun 2013 dan 2014. Pembangunan kapal ditargetkan selesai pada akhir 2014 dan dioperasikan pada awal 2015. Adolf mengatakan tahun ini di galangan yang sama, ada kapal bertipe sama yang diluncurkan.
Adolf menuturkan, pembangunan kapal perintis dilakukan untuk menyediakan sarana transportasi untuk daerah terpencil, tertinggal, serta wilayah-wilayah yang berada di perbatasan. Ia mengatakan, hal tersebut merupakan kewajiban pemerintah berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran.
Ia menjelaskan, Indonesia memiliki 80 trayek perintis dengan 36 kapal milik negara yang dioperasikan. Adolf mengungkapkan, Indonesia membutuhkan minimal 100 rute perintis. Saat ini 18 kapal angkutan laut sedang dibangun di galangan nasional untuk transportasi perintis. Sebanyak 11 kapal di antaranya akan selesai dibandung akhir tahun ini dan mulai dioperasikan pada awal 2014. "Sedangkan tujuh kapal baru mulai dibangun," ujar Adolf.
Lebih lanjut, PT Mariana Bahagia mentargetkan penyerahan kapal perintis dengan kapasitas 1.200 GT yang dipesan Kementerian Perhubungan pada 2012 akan dilakukan akhir tahun ini. Sedangkan kapal yang dipesan kementerian tahun ini rencananya selesai pada akhir 2014.
"Kapal itu memiliki panjang 62,8 meter, lebar 12 meter, dengan mesin 2 x 1.000 HO yang dapat melaju dengan kecepatan 12.00 knot," kata Direktur Utama Mariana Bahagia, Johnson W. Sutjipto.
Ia menjelaskan, kapal tersebut dapat menampung 380 penumpang kelas ekonomi, 16 penumpang kelas dua dan empat penumpang kelas satu, serta 36 awak. Kapal itu juga bisa memuat barang hingga 50 ton.
Ia menyebut pembiayaan kapal berasal dari anggaran tahun 2013 dan 2014. Pembangunan kapal ditargetkan selesai pada akhir 2014 dan dioperasikan pada awal 2015. Adolf mengatakan tahun ini di galangan yang sama, ada kapal bertipe sama yang diluncurkan.
Adolf menuturkan, pembangunan kapal perintis dilakukan untuk menyediakan sarana transportasi untuk daerah terpencil, tertinggal, serta wilayah-wilayah yang berada di perbatasan. Ia mengatakan, hal tersebut merupakan kewajiban pemerintah berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran.
Ia menjelaskan, Indonesia memiliki 80 trayek perintis dengan 36 kapal milik negara yang dioperasikan. Adolf mengungkapkan, Indonesia membutuhkan minimal 100 rute perintis. Saat ini 18 kapal angkutan laut sedang dibangun di galangan nasional untuk transportasi perintis. Sebanyak 11 kapal di antaranya akan selesai dibandung akhir tahun ini dan mulai dioperasikan pada awal 2014. "Sedangkan tujuh kapal baru mulai dibangun," ujar Adolf.
Lebih lanjut, PT Mariana Bahagia mentargetkan penyerahan kapal perintis dengan kapasitas 1.200 GT yang dipesan Kementerian Perhubungan pada 2012 akan dilakukan akhir tahun ini. Sedangkan kapal yang dipesan kementerian tahun ini rencananya selesai pada akhir 2014.
"Kapal itu memiliki panjang 62,8 meter, lebar 12 meter, dengan mesin 2 x 1.000 HO yang dapat melaju dengan kecepatan 12.00 knot," kata Direktur Utama Mariana Bahagia, Johnson W. Sutjipto.
Ia menjelaskan, kapal tersebut dapat menampung 380 penumpang kelas ekonomi, 16 penumpang kelas dua dan empat penumpang kelas satu, serta 36 awak. Kapal itu juga bisa memuat barang hingga 50 ton.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.