Jakarta - Karyawan PT PLN (Persero) mengembangkan alat
canggih pengukur panjang dan rute kabel listrik. Peralatan canggih ini
bernama Alat Survei Jaringan Multi Guna atau 'Alis Arjuna'. Alat ini
terdiri dari sepeda listrik hasil modifikasi dan tablet. Dengan Si Alis
Arjuna pengukuran tidak lagi dilakukan secara manual dengan berjalan
kaki.
"Sepedanya buatan luar tapi kita modifikasi dilipat agar masuk ke mobil. Dulu ukur dulu pakai jalan. Di sini aplikasi direkam pakai aplikasi yang kita buat," ucap Benny, sang penemu dan juga Karyawan PLN Area Cempaka Putih, Area Dirjaya dan Tangerang kepada detikFinance pada acara KNIFE 2013 di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Dengan alat ini, proses pengukuran dan pemetaan bisa dipercepat serta ramah lingkungan. Bahkan Si 'Alis Arjuna' bisa menempuh perjalanan hingga 40 Km saat difungsikan dalam sekali setrum.
"Bisa masuk mobil Avanza. Kalau baterai abis di gowes. Charge cuma 6 jam. Ini bisa nempuk jarak Cempaka Putih-Bekasi. Ini menempuh 40 Km," sebutnya.
Untuk mengembangkan Si Alis Arjuna, diperlukan dana hingga Rp 10 juta. Ini sudah termasuk sepeda listrik dan tablet. Bahkan alat inovasi ini telah dipesan hingga 20 unit. "Ini baru diterapkan di area Cempaka Putih (Jakarta Pusat). Kita dapet pesanan 20 unit di Disjaya Tangerang," sebutnya.(feb/hen)
"Sepedanya buatan luar tapi kita modifikasi dilipat agar masuk ke mobil. Dulu ukur dulu pakai jalan. Di sini aplikasi direkam pakai aplikasi yang kita buat," ucap Benny, sang penemu dan juga Karyawan PLN Area Cempaka Putih, Area Dirjaya dan Tangerang kepada detikFinance pada acara KNIFE 2013 di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Dengan alat ini, proses pengukuran dan pemetaan bisa dipercepat serta ramah lingkungan. Bahkan Si 'Alis Arjuna' bisa menempuh perjalanan hingga 40 Km saat difungsikan dalam sekali setrum.
"Bisa masuk mobil Avanza. Kalau baterai abis di gowes. Charge cuma 6 jam. Ini bisa nempuk jarak Cempaka Putih-Bekasi. Ini menempuh 40 Km," sebutnya.
Untuk mengembangkan Si Alis Arjuna, diperlukan dana hingga Rp 10 juta. Ini sudah termasuk sepeda listrik dan tablet. Bahkan alat inovasi ini telah dipesan hingga 20 unit. "Ini baru diterapkan di area Cempaka Putih (Jakarta Pusat). Kita dapet pesanan 20 unit di Disjaya Tangerang," sebutnya.(feb/hen)
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.