Jakarta � Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta Muhammad Akbar menyatakan, program e-ticket alias e-money untuk Transjakarta
sudah mulai diberlakukan. "Seluruh koridor Transjakarta sudah bisa
menggunakan e-Money tersebut," katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 21
Januari 2013.
Menurut Akbar, layanan e-Money tersebut akan digunakan dengan menggunakan kartu-kartu transaksi yang sudah dikeluarkan sejumlah bank. Akbar mengatakan, setiap halte bus Transjakarta akan dilengkapi dengan mesin pembaca kartu untuk transaksi calon penumpang.
Adapun untuk bank yang diajak bekerja sama adalah Bank DKI, BNI 46, BRI, Bank Mandiri, dan BCA. Akbar mengatakan, lima bank itu dipilih karena sudah memiliki kartu yang kerap digunakan masyarakat untuk bertransaksi. “Jadi transaksi untuk naik Transjakarta bisa menggunakan contohnya e-Toll Card dari Bank Mandiri atau kartu Flazz dari BCA,” ujar dia.
Menurut Akbar, sistem pembayaran secara eletronik ini akan membantu calon penumpang untuk mempercepat waktu transaksi. Dengan begitu, calon penumpang disebutnya tidak perlu antri terlalu lama untuk membeli tiket masuk Transjakarta. “Kartunya cukup ditempel saja dan transaksi bisa dilakukan asalkan saldo di kartunya mencukupi,” kata dia.
Adapun untuk calon penumpang yang belum memiliki kartu itu disebut Akbar bisa membelinya di halte-halte sebagai kartu perdana. Sedangkan untuk harganya amat bergantung dari saldo kartu awal yang disediakan oleh bank yang bersangkutan. “Jadi kami tidak mengeluarkan kartu baru, dan tidak ada kartu khusus e-Money untuk Transjakarta,” ujarnya.
Untuk BLU Transjakarta, Akbar menyatakan penggunakan sistem e-Money itu cukup membantu dalam hal keamanan tiap halte. Soalnya, tiap hari pengelola Transjakarta itu harus menyiapkan uang receh hingga Rp 400 juta untuk uang kembalian penumpang. "Kami pun terbantu agar tidak terlalu banyak menyiapkan uang," katanya.
Menurut Akbar, layanan e-Money tersebut akan digunakan dengan menggunakan kartu-kartu transaksi yang sudah dikeluarkan sejumlah bank. Akbar mengatakan, setiap halte bus Transjakarta akan dilengkapi dengan mesin pembaca kartu untuk transaksi calon penumpang.
Adapun untuk bank yang diajak bekerja sama adalah Bank DKI, BNI 46, BRI, Bank Mandiri, dan BCA. Akbar mengatakan, lima bank itu dipilih karena sudah memiliki kartu yang kerap digunakan masyarakat untuk bertransaksi. “Jadi transaksi untuk naik Transjakarta bisa menggunakan contohnya e-Toll Card dari Bank Mandiri atau kartu Flazz dari BCA,” ujar dia.
Menurut Akbar, sistem pembayaran secara eletronik ini akan membantu calon penumpang untuk mempercepat waktu transaksi. Dengan begitu, calon penumpang disebutnya tidak perlu antri terlalu lama untuk membeli tiket masuk Transjakarta. “Kartunya cukup ditempel saja dan transaksi bisa dilakukan asalkan saldo di kartunya mencukupi,” kata dia.
Adapun untuk calon penumpang yang belum memiliki kartu itu disebut Akbar bisa membelinya di halte-halte sebagai kartu perdana. Sedangkan untuk harganya amat bergantung dari saldo kartu awal yang disediakan oleh bank yang bersangkutan. “Jadi kami tidak mengeluarkan kartu baru, dan tidak ada kartu khusus e-Money untuk Transjakarta,” ujarnya.
Untuk BLU Transjakarta, Akbar menyatakan penggunakan sistem e-Money itu cukup membantu dalam hal keamanan tiap halte. Soalnya, tiap hari pengelola Transjakarta itu harus menyiapkan uang receh hingga Rp 400 juta untuk uang kembalian penumpang. "Kami pun terbantu agar tidak terlalu banyak menyiapkan uang," katanya.
• Tempo.Co
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.