Gubernur DKI Joko Widodo meminta dilakukan studi untuk proyek itu.
Jakarta � Kementerian Pekerjaan Umum akan mengevaluasi konsep pembangunan terowongan multifungsi atau deep tunnel yang diajukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta guna mengatasi banjir di ibu kota.
Menteri PU, Djoko Kirmanto, mengatakan bahwa Pemda DKI masih bingung mengenai konsep pembangunannya nanti. "Sekarang pemdanya malah mengirim surat ke saya, gubernur minta studi untuk referensi mereka," ujar Djoko di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa 22 Januari 2013.
Pemda DKI, menurut Djoko, mengajukan beberapa konsep. Namun, berdasarkan penilaian Kementerian PU, konsep tersebut masih belum sesuai.
"Masalahnya begini, kalau saya tanya ke yang punya konsep, ini mau dijadikan flat way atau reserve di bawah tanah, mereka juga masih bingung," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Menteri PU, Hermanto Dardak mengatakan, saat ini, kementerianya sedang menghitung kontribusi terowongan tersebut guna mengatasi banjir.
Namun, dia menjelaskan, jika terealisasi, terowongan tersebut dapat menampung kapasitas air dengan jumlah besar yang masuk di Jakarta. "Ini tergantung perencanaannya, ya bisa sekitar 60 meter kubik per detik," tambah Hermanto. (art)
© VIVA.co.id
Menteri PU, Djoko Kirmanto, mengatakan bahwa Pemda DKI masih bingung mengenai konsep pembangunannya nanti. "Sekarang pemdanya malah mengirim surat ke saya, gubernur minta studi untuk referensi mereka," ujar Djoko di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa 22 Januari 2013.
Pemda DKI, menurut Djoko, mengajukan beberapa konsep. Namun, berdasarkan penilaian Kementerian PU, konsep tersebut masih belum sesuai.
"Masalahnya begini, kalau saya tanya ke yang punya konsep, ini mau dijadikan flat way atau reserve di bawah tanah, mereka juga masih bingung," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Menteri PU, Hermanto Dardak mengatakan, saat ini, kementerianya sedang menghitung kontribusi terowongan tersebut guna mengatasi banjir.
Namun, dia menjelaskan, jika terealisasi, terowongan tersebut dapat menampung kapasitas air dengan jumlah besar yang masuk di Jakarta. "Ini tergantung perencanaannya, ya bisa sekitar 60 meter kubik per detik," tambah Hermanto. (art)
© VIVA.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.