Hevina LIPI |
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Meskipun harganya lebih mahal dari kendaraan biasa, mobil listrik memiliki banyak keuntungan. Salah satunya adalah tidak perlu memakan banyak perawatan seperti mobil mesin bensin dan diesel.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengklaim bus listrik karya mereka, Hevina (Hybrid Electric Vehicle Indonesia), dapat menurunkan biaya operasional 50 persen dan menurunkan biaya perawatan 70 persen.
"Perawatannya (mobil listrik) nyaris tidak ada, tidak ada radiator, tidak perlu ganti air aki, tidak perlu ganti filter, pompa bahkan tidak perlu ganti oli mesin," kata Kepala Penelitian LIPI untuk bus listrik Abdul Hapid dalam rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) di Jakarta kemarin.
Hebatnya, mobil atau bis listrik tidak pakai knalpot sehingga tidak mengeluarkan karbondioksida dan sangat ramah lingkungan.
"Bayangkan jika banjir atau jalanan tergenang air, anda tidak perlu khawatir air akan masuk ke knalpot mobil anda. Berbeda dengan mobil pada umumnya, jika knalpotnya kemasukan air dan masuk ke mesin, maka siap-siap turun mesin," katanya.
Bis listrik itu menggunakan 100 buah baterai lithium (LiFe Po4) 320 VDC/24 A dan dapat mencapai 147 Hp dengan kecepatan maksimal 5000 rpm, torsi 300 Nm sehingga mampu melaju dengan kecepatan 100 km/jam dan daya jelajah 100 km.
Mesin bus itu murni menggunakan tenaga listrik tapi sistemnya masih sama dengan Hybrid Vehicle, electric vehicle conversion.
Spesifikasinya, tipe Brushless DC motor, nominal voltage 320 VDC, peak power 147 HP/110 kW. Motor 5000 rpm, torsi 300 Nm, controller 280 - 380 VDC/ 600 A, baterai pack lithium, Charger input 220 VAC, output 320 VDC, peforma 100 km/h, 150 km/charge.
"Memang investasi awal mobil listrik itu sangatlah mahal tapi dapat menghemat bahan bakar dua kali lipat dari mobil pada umumnya," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.