Taksi dan Bus Transjakarta mengisi bahan bakar gas, Jakarta (4/10). TEMPO/Rosdianahangka |
TEMPO.CO, Jakarta - PT
Pertamina (Persero) bersiap membelanjakan dana senilai Rp 2 triliun
untuk membangun infrastruktur penyaluran bahan bakar gas. Menurut
Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto, dana tersebut berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk penunjang pengadaan bahan
bakar gas.
"Kami mengantongi surat kuasa penggunaan anggaran dari Badan Pengatur Hulu Miyakl dan Gas (BP Migas)," kata dia dalam acara The Italian Converter Kits Industry and Technology di Hotel Shangri-La, Kamis, 28 Juni 2012.
Dana tersebut, kata Hari melanjutkan, akan digunakan untuk membangun 33 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), 20 SPBG on-line, Stasiun Pengisian Induk serta 5 Unit Pengisian Bahan Bakar Gas Portable. Dari seluruh SPBG yang akan dibangun, tiga diantaranya berada di Surabaya. Ia mengatakan proyek tersebut rencananya selesai pada akhir 2012.
"Kami terlebih dulu harus bisa meyakinkan para produsen kendaraan bermotor bahwa pemerintah serius dalam proyek ini," katanya.
Kini, Pertamina dan pemerintah gencar melakukan sosialisasi penggunaan BBG kepada pengguna kendaraan dan pabrikan otomotif. Hari mengatakan hal ini dilakukan dengan cara penyediaan sarana penunjang sebanyak mungkin. Ia juga mengapresiasi promosi converter kit yang dilakukan pemerintah Italia karena sejalan dengan program penghematan bahan bakar yang sedang digenjot pemerintah Indonesia.
"Kami mengantongi surat kuasa penggunaan anggaran dari Badan Pengatur Hulu Miyakl dan Gas (BP Migas)," kata dia dalam acara The Italian Converter Kits Industry and Technology di Hotel Shangri-La, Kamis, 28 Juni 2012.
Dana tersebut, kata Hari melanjutkan, akan digunakan untuk membangun 33 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), 20 SPBG on-line, Stasiun Pengisian Induk serta 5 Unit Pengisian Bahan Bakar Gas Portable. Dari seluruh SPBG yang akan dibangun, tiga diantaranya berada di Surabaya. Ia mengatakan proyek tersebut rencananya selesai pada akhir 2012.
"Kami terlebih dulu harus bisa meyakinkan para produsen kendaraan bermotor bahwa pemerintah serius dalam proyek ini," katanya.
Kini, Pertamina dan pemerintah gencar melakukan sosialisasi penggunaan BBG kepada pengguna kendaraan dan pabrikan otomotif. Hari mengatakan hal ini dilakukan dengan cara penyediaan sarana penunjang sebanyak mungkin. Ia juga mengapresiasi promosi converter kit yang dilakukan pemerintah Italia karena sejalan dengan program penghematan bahan bakar yang sedang digenjot pemerintah Indonesia.
♣ TEMPO.CO
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.