Irak |
Jurnas.com | DEPUTI Perdana Menteri (PM) bidang
Energi Republik Irak Hussain Ibrahim Saleh Al-Shahristani hari ini,
Senin (25/6) menemui Wakil Presiden (Wapres) Boediono, di kantor Wapres,
Jakarta. Menurut Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat, inti pembicaran
dalam pertemuan tersebut, Deputi Irak mengundang perusahaan Indonesia
untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan yang sedang berlangsung
secara besar-besaran di Irak.
"Mereka mengatakan, peluang-peluang itu dalam bidang energi sangat besar, karena Irak saat ini berusaha meningkatkan kapasitas produksi minyaknya. Selain itu, mereka sedang membangun kompleks petroleum dan juga produksi pupuk yang berbasis gas, hasil produksi mereka. Ini juga salah satu produksi yang mereka tawarkan," kata Yopie di kantor Wapres, Jakarta, Senin (25/6).
Selain proyek energi, lanjut Yopie, Irak saat ini juga banyak membangun infrastruktur, misalnya jalan raya, pelabuhan, bandara, dsb. "Hal ini sangat banyak membutuhkan partisipasi perusahaan dari luar negeri," ucapnya.
Menurut Yopie, Deputi Perdana Menteri Irak mengatakan bahwa sudah banyak perusahaan-perusahaan dari Cina, Korea, Eropa maupun Amerika yang secara aktif ikut dalam berbagai proses tender yang berlangsung di sana.
"Setiap minggu, menurut beliau, ada proses tender untuk berbagai proyek terbuka dan memang di sana prosesnya cukup kompetitif. Deputi PM Irak tadi menegaskan, Indonesia cukup tangguh, perusahaan kita cukup baik, cukup mampu bersaing dengan perusahaan dari berbagai negara tadi," ujar dia.
"Mereka mengatakan, peluang-peluang itu dalam bidang energi sangat besar, karena Irak saat ini berusaha meningkatkan kapasitas produksi minyaknya. Selain itu, mereka sedang membangun kompleks petroleum dan juga produksi pupuk yang berbasis gas, hasil produksi mereka. Ini juga salah satu produksi yang mereka tawarkan," kata Yopie di kantor Wapres, Jakarta, Senin (25/6).
Selain proyek energi, lanjut Yopie, Irak saat ini juga banyak membangun infrastruktur, misalnya jalan raya, pelabuhan, bandara, dsb. "Hal ini sangat banyak membutuhkan partisipasi perusahaan dari luar negeri," ucapnya.
Menurut Yopie, Deputi Perdana Menteri Irak mengatakan bahwa sudah banyak perusahaan-perusahaan dari Cina, Korea, Eropa maupun Amerika yang secara aktif ikut dalam berbagai proses tender yang berlangsung di sana.
"Setiap minggu, menurut beliau, ada proses tender untuk berbagai proyek terbuka dan memang di sana prosesnya cukup kompetitif. Deputi PM Irak tadi menegaskan, Indonesia cukup tangguh, perusahaan kita cukup baik, cukup mampu bersaing dengan perusahaan dari berbagai negara tadi," ujar dia.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.