Petani menanam Padi |
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Berbagai varietas unggul padi yang kini
banyak dikembangkan petani saat ini, seperti IR 64, Logawa, Cisadane,
dan varietas unggul lainnya, ternyata miskin zat gizi. Staf pengajar
Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Prof Dr
Soewarto, menyebutkan varietas itu memang memiliki tingkat produktivitas
cukup tinggi.
''Namun beras yang dihasilkan, miskin zat gizi,'' jelasnya dalam pidato pengukuhan dirinya sebagai guru besar Unsoed, Selasa (26/6). Dia menyebutkan, kandungan zat gizi yang sangat diperlukan bagi tubuh manusia, antara lain adalah kandung zat besi (Fe), Vitamin A dan Yodium. Salah satu zat gizi yang sebenarnya bisa ditingkatkan kandungannya dalam beras, adalah kandungan zat besi.
''Kenyataanya selama ini, kandungan zat gizi yang terdapat dalam varietas-varietas unggul padi yang banyak dibudidayakan petani, masih sangat rendah. Rata-rata masih dibawah 20 ppm,'' jelasnya.
Soewarto mengaku telah menemukan varietas padi baru yang selain memiliki tingkat produktivitas tinggi, juga memiliki kadar Fe cukup, yakni pada kisaran 22-29 ppm. Ketiga jenis padi tersebut, untuk sementara dia sebut varietas padi Unsoed Fe 2, Unsoed Fe 2, dan Unsoed Fe 37.
''Ketiga varietas ini, sedang kami ajukan ke Konsorsium Padi Nasional untuk diujicoba dan bila lolos ketentuan, bisa dilepaskan sebagai salah satu varietas unggul yang resmi dilepaskan oleh pemerintah yang bisa digunakan petani di Tanah Air,'' katanya.
Dia menyebutkan, verietas padi tersebut merupakan padi lahan basah (sawah) yang merupakan hasil persilangan antara tiga galur padi, yakni G-10, Cimelati dan IRRI. Ketiga jenis padi itu sendiri, memang memiliki kandungan Fe tinggi, terutama jenis G-10, namun memiliki tingkat produktivitas rendah.
Setelah dilakukan persilangan tersebut, Soewarto akhirnya menemukan jenis padi yang memiliki kandungan Fe tinggi, namun memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, mencapai 8 ton per hektar. ''Tingkat produktivitas ini, sudah menyamai jenis varietas padi IR 64 yang banyak dibudidayakan petani,'' jelasnya.
Dia juga menyebutkan, varietas padi Unsoed Fe 2, Unsoed Fe 27 dan Unsoed Fe 37, memiliki sifat yang tahan hama. Antara lain, tahan hama wereng coklat dan hawar daun. ''Selain itu, rasa berasnya juga cukup pulen. Bahkan lebih pulen dari IR 64,'' tambahnya.
Dia berharap, bila jenis padi temuannya ini kelak dilepaskan pemerintah sebagai varietas yang bisa dibudidayakan petani, maka kebutuhan nutrisi masyarakat miskin mencakup kebutuhan zat Fe. Dengan demikian, kasus defesiensi gizi khususnya kasus kekurangan zat besi yang bisa menyebabkan anemia, bisa dapat diatasi.
''Namun beras yang dihasilkan, miskin zat gizi,'' jelasnya dalam pidato pengukuhan dirinya sebagai guru besar Unsoed, Selasa (26/6). Dia menyebutkan, kandungan zat gizi yang sangat diperlukan bagi tubuh manusia, antara lain adalah kandung zat besi (Fe), Vitamin A dan Yodium. Salah satu zat gizi yang sebenarnya bisa ditingkatkan kandungannya dalam beras, adalah kandungan zat besi.
''Kenyataanya selama ini, kandungan zat gizi yang terdapat dalam varietas-varietas unggul padi yang banyak dibudidayakan petani, masih sangat rendah. Rata-rata masih dibawah 20 ppm,'' jelasnya.
Soewarto mengaku telah menemukan varietas padi baru yang selain memiliki tingkat produktivitas tinggi, juga memiliki kadar Fe cukup, yakni pada kisaran 22-29 ppm. Ketiga jenis padi tersebut, untuk sementara dia sebut varietas padi Unsoed Fe 2, Unsoed Fe 2, dan Unsoed Fe 37.
''Ketiga varietas ini, sedang kami ajukan ke Konsorsium Padi Nasional untuk diujicoba dan bila lolos ketentuan, bisa dilepaskan sebagai salah satu varietas unggul yang resmi dilepaskan oleh pemerintah yang bisa digunakan petani di Tanah Air,'' katanya.
Dia menyebutkan, verietas padi tersebut merupakan padi lahan basah (sawah) yang merupakan hasil persilangan antara tiga galur padi, yakni G-10, Cimelati dan IRRI. Ketiga jenis padi itu sendiri, memang memiliki kandungan Fe tinggi, terutama jenis G-10, namun memiliki tingkat produktivitas rendah.
Setelah dilakukan persilangan tersebut, Soewarto akhirnya menemukan jenis padi yang memiliki kandungan Fe tinggi, namun memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, mencapai 8 ton per hektar. ''Tingkat produktivitas ini, sudah menyamai jenis varietas padi IR 64 yang banyak dibudidayakan petani,'' jelasnya.
Dia juga menyebutkan, varietas padi Unsoed Fe 2, Unsoed Fe 27 dan Unsoed Fe 37, memiliki sifat yang tahan hama. Antara lain, tahan hama wereng coklat dan hawar daun. ''Selain itu, rasa berasnya juga cukup pulen. Bahkan lebih pulen dari IR 64,'' tambahnya.
Dia berharap, bila jenis padi temuannya ini kelak dilepaskan pemerintah sebagai varietas yang bisa dibudidayakan petani, maka kebutuhan nutrisi masyarakat miskin mencakup kebutuhan zat Fe. Dengan demikian, kasus defesiensi gizi khususnya kasus kekurangan zat besi yang bisa menyebabkan anemia, bisa dapat diatasi.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.